Chapter I Hubungan Obesitas dengan Peran Diri Di Yayasan Nurul Hasanah Padang Bulan Tahun 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obesitas merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi makanan yang
jauh melebihi kebutuhannya (psychobiological cues for eating) sehingga terdapat
penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh (Suandi,
2004). Kegemukan (Overweight) dan obesitas merupakan dua hal yang berbeda.
Overweigh adalah kelebihan berat badan, akan tetapi sebenarnya memiliki arti yang
berbeda. Obesitas (kegemukan) adalah ketidak seimbangan antara jumlah makanan yang
masuk dibanding pengeluaran energi tubuh. Orang yang kegemukan biasanya memiliki
berat badan yang berlebihan yang diakibatkan oleh penimbunan lemak yang berlebihan
didalam tubuh yang ditandai dengan peningkatan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT)
(Misnandiarly, 2007).
Angka kejadian obesitas pada anak yang semula sekitar 10-30% dari obesitas
dewasa di negara-negara maju ditengarai terus bertambah. Menurut Weil BW pada
tahun 1991, angka kejadian di Amerika meningkat sampai 40% (dari 15% menjadi
21%). Data pada tahun 1996 menyebutkan, anak Amerika yang obesitas sekitar 27%
dan pada remajanya sekitar 21% (usia 12-17 tahun). Bila dihitung dalam dua dekade
yang telah berjalan, anak yang obesitas meningkat menjadi 54% dan remaja obesitas

ditemukan meningkat 39% (Seogih& Wiramihardja, 2009).

Dalam tahun 2002 remaja dan dewasa Amerika 25% obesitas dan 50%
overweigh; dan prevalen pada anak belasan tahun bekisar antara 16-22% (tergantung

Universitas Sumatera Utara

dari jenis kelamin, suku bangsa, riwayat keluarga dan aktivitas fisiknya). Hampir 70%
dari mereka akan tetap obesitas ketika dewasa; tetapi selebihnya overweight stadium
berat. Data tentang anak atau remaja obesitas (Suandi, 2004). Obesitas pada anak
merupakan masalah besar di negara berkembang termasuk di Indonesia. Penelitian di
Indonesia menunjukkan prevalensi obesitas 6-12 tahun ditemukan sekitar 4%, pada
remaja 12-18 tahhun ditemukan 6,2% , dan umur 17-18 tahun terdapat 11,4 %. Kasus
obesitas lebih sering dijumpai pada remaja wanita (10,2%) dibanding laki-laki (3,1%)
(Ratna, 2010).
dimana Sjarif dkk 2005 dalam penelitian mendapatkan prevalensi terbesar
terdapat pada kota Jakarta (25%), Semarang (24,3%), Medan (17,7%) dan Palembang
(13,2%). Seseorang yang berat badannya 20% lebih tinggi berat badan normal dianggap
mengalami obesitas (Adiseno, 2010).
Prevalensi Obesitas Angka kejadian obesitas di berbagai negara terus

meningkat. Prevalensi obesitas di Inggris pada tahun 1980 hanya 7%, lalu terus
meningkat menjadi 23% pada tahun 2005 (Seogih& Wiramihardja, 2009).
Survei Depkes RI tahun 1996-1997 di 26 kota besar menunjukkan bahwa
17,5% penduduk overweight dan 4,75 mengalami obesitas. Dan obesitas pada survey
waktu itu adalah indek massa tubuh (IMT) 25-30 kg/m2 untuk overweight dan >30
kg/m2

untuk obesitas. Perhimpunan Studi Obesitas Indonesia pada tahun 2004

melaporkan bahwa 49,5% dewasa umur > 20 tahun yang tertinggal di 7 kota besar
Indonesia (Seogih& Wiramihardja, 2009).
Menurut Erik H Erikson menguraikan perkembangan psikososial manusia
dalam tahapannya. Keberhasilan dari tingkat perkembangan ini dapat menjadi
pendukung bagi ego seseorang sedangkan kegagalan pencapaian peran dapat
merugikan. Pada salah satu tahapan perkembangan erik mengatakan pada usia 6-12

Universitas Sumatera Utara

tahun anak mulai bersekolah dan tentu saja harus menyesuaikan diri dengan aturanaturan baru dilingkungan sekolah selain dari lingkungan didalam keluarga. Dengan
bersekolah anak mengembangkan hubungan interpersonal terutama dengan teman

sebaya, berkesempatan membandingkan dirinya dengan teman sebayanya dan orang tua
tidak lagi menjadi satu-satunya sumber identifikasi anak (Aryani, 2009).
Apabila lingkungan tidak menghargai usaha anak, maka anak dapat
mengalami ketidakpuasan dalam bekerja dan diliputi perasaan kurang atau tidak
mampu dan inferior. Yang dimaksud inferior yaitu ketidak mampuan menyelesaikan
tugas dengan tuntas, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, tidak mampu mengatur
tugas atau pekerjaan. Dan pada usia 12-20 tahun perubahan fisik dan jiwa terjadi begitu
cepat, sehingga dapat mengganggu perkembangan fisik dan kejiwaan remaja (Aryani,
2009).
Secara biologis kemampuan remaja sama dengan orang dewasa namun secara
psikososial belum dapat dipergunakan. Mereka dianggap tidak pantas berperilaku
seperti anak-anak, tetapi lingkungan juga tidak memberi kesempatan untuk berperilaku
sebagai orang dewasa. Pada usia ini remaja berusaha mempunyai identitas diri baik
dalam seksual, umur dan pekerjaan, ini penting dalam usaha adaptasi dilingkungan
masyarakat selanjutnya (Aryani, 2009).
Masa remaja merupakan periode perkembangan yang krisis, sikap orang tua
sangat mempengaruhi apakah nantinya remaja mempunyai identitas yang jelas atau
akan mengalami kebingungan peran, sikap, menghargai pendapat dan pikiran remaja
(Aryani, 2009).
Menurut Goleman ada beberapa reaksi perkembangan emosi yang salah satu

diantaranya sedih atau susah hati yang dihadapi orang biasanya dibarengi ekspresi
menarik diri, mengurung diri dalam kamar, konsentrasi kurang hingga menjadi lamban

Universitas Sumatera Utara

sehingga tidak berdaya. Kalau berlarut-larut mungkin justru menjadi agresif,
membunuh atau bunuh diri. Dan mempunyai sifat iri yaitu reaksi dari gabungan atau
paduan antara berbagai emosi. Terkandung sikap membandingkan antara dirinya
dengan keadaan orang lain. Dirinya merasa kurang dan merasa kalah ( Siti, 2005).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengangkat kasus tentang
Hubungan Obesitas dengan Peran Diri pada Remaja di Yayasan Nurul Hasanah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan obesitas dengan peran diri pada remaja di Yayasan
Nurul Hasanah Medan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran peran diri siswa yang mengalami obesitas di
Yayasan Nurul Hasanah Medan
b. Untuk mengetahui gambaran obesitas pada siswa yang mengalami obesitas di

Yayasan Nurul Hasanah Medan
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1. Yayasan Nurul Hasanah Medan
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk membantu guru BP (Bimbingan
Penyuluhan) dan siswa dengan obesitas mengetahui dampak buruk obesitas serta
menumbuhkan rasa percaya diri.

Universitas Sumatera Utara

2. Bagi Penelitian
Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam melakukan
penelitian di bidang kesehatan khususnya pada siswa di Yayasan Nurul Hasanah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang
berkaitan obesitas dengan peran diri pada Remaja.

Universitas Sumatera Utara