3.1. Pemeriksaan Tradisional (The Nature of Controls) - BAB III

BAB III M emeriksa Sistem Informasi

  (Conduct ing an Informat ion Syst em Audit ) Hal yang menenangkan dalam t ugas audit SI di organisasi yait u karena t erdapat banyak program mer, analis, banyak komput er dan ribuan file.

  Yang jelas, t idak sem ua organisasi mem punyai kapasit as yang sama. Unt uk organisasi kecil, bagaimanapun, peran audit or t idak unt uk menyelesaikan pengecekan secara det il selur uh persoalan pengolahan dat a dalam f ungsi SI. Sebagai gant inya mereka mengandalkan cont oh dat a unt uk memut uskan apakah t ujuan audit SI t elah t ercapai.

3.1. Pemeriksaan Tradisional

  Tiga aspek kata kunci definisi kontrol, yaitu :

  1. Pengendalian adalah sebuah sist em (

  a control is a system

  ) Dengan kat a lain, t erdiri dari sekum pulan kom ponen yang saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama unt uk menyelesaikan suat u maksud at au t ujuan.

  2. Keabsahan / kebenaran dari suat u kegiatan (unlawful events) Keabsahan kegiat an dapat m uncul jika t idak ada ot orisasi (unaut horized), t idak akurat (inaccurat e), t idak lengkap (incomplet e), redundansi (redundant ), t idak efekt if (ineffect ive) at au t idak efisien (inefficient ) pemasukan dat a kedalam sist em.

  3. Pemeriksaan digunakan untuk mencegah (prevent) , mendet eksi (det ect ), at au mengoreksi (correct ) kejadian / perist iwa yang t idak sesuai dengan at uran / hukum

  Yang pent ing lagi kit a juga harus memahami apa pengert ian dari pengendalian (cont rol). “ Pengendalian (cont rol) adalah sebuah sist em yang digunakan unt uk mencegah (prevent s), mendet eksi (det ect s), at au mengkoreksi kebenaran (keabsahan) suat u perist iwa / kegiat an sesuai dengan at uran / hukum ” .

  unlawful events ).

  Beberapa cont oh dapat dipert im bangkan : a.

  Pemeriksaan Pencegahan

  (Prevent ive cont rol) Inst ruksi yang dit empat kan pada dokumen dasar (sum ber) unt uk mencegah kem ungkinan pet ugas salah dalam mengisi dokumen (out incorrect ly).

  b.

  Pemeriksaan Detektif / pengintaian

  (Det ect ive cont rol) Program dapat mengident ifikasi kesalahan pemasukan dat a ke dalam sist em melalui t erm inal (alat masukan).

  (The Nat ure of Cont rols) Audit SI harus konsen dengan pengendalian evaluasi kehandalan at au efekt ivit as operasi.

  (

  Pemeriksaan Koreksi

  c. (Correct ive cont rol) Program menggunakan kode khusus yang mem ungkinkan sist em dapat mengkoreksi kesalahan dat a akibat gangguan (noise) komunikasi.

  

Gbr.3.1. Kejadian yg tidak dibenarkan atau tidak sesuai dengan aturan / hukum dalam SI

  3.2. Kaitan dengan Kompleksitas

  (Dealing wit h Com plexit y) Dua pedoman pendekat an sewakt u pemeriksaan (audit ) SI : 1. Penent uan rencana audit SI, fakt or sist em di evaluasi kedalam sub sist em.

  2. M enent ukan keandalan dari t iap sub-sist em dan implikasi kehandalan dari t iap level sub-sist em unt uk kehandalan sist em secara menyeluruh.

  3.3. Resiko Pemeriksaan (Audit Risks)

  Jika dit injau kem bali, konsen dari audit SI mem punyai 4 t ujuan yait u:

  1. Perlindungan asset (asset safeguarding)

  2. Int egrit as dat a (dat a int egrit y)

  3. Efekt ifit as Sist em (syst em effect ivinesess)

  4. Efisiensi sist em (syst em efficiency) Audit or ekst ernal dan audit or int ernal konsen dengan kesalahan at au ket idakberesan yg disebabkan oleh hilangnya mat erial (mat erial losess) at au pernyat aan yang salah t ent ang mat erial dalam penyiapan infor masi keuangan oleh organisasi. Audit or int ernal, akan konsen dengan m asalah kehilangan mat erial dan akan m encoba unt uk melakukan efisiensi dan efekt ifit as operasi. Audit or ekst ernal, akan konsen sewakt u kemungkinan operasi t idak efisien dan efekt if yang akan menim bulkan menurunnya kinerja organisasi.

  Unt uk mengukur apakah t ujuan perlindungan asset , int egrit as dat a, efekt ivit as sist em, dan efisiensi sist em t ercapai, audit or mengum pulkan fakt a-fakt a.

  

Seorang auditor harus mampu mendeteksi realitas atau potensi kemungkinan hilangnya

data atau kesalahan pencatatan.

  Resiko kelemahan audit or unt uk mendet eksi secara dini at au menyebabkan hilangnya mat eri yang pot ensial at au kesalahan dalam pencat at an sebagai jalan keluar (konklusi) dari

  disebut resiko audit (audit risk).

  audit

  mencoba untuk

  Audit or harus memilih pendekat an dan m erancang prosedur audit didalam

  mengurangi resiko unt uk t ingkat pert im bangan yang dapat dit erima.

  Fakt or Resiko Penjelasan Sist em Keuangan Sist em digunakan unt uk menyediakan pengendalian keuangan yang (financial systems) merupakan bagian t erbesar aset organisasi.

  Cont oh penerimaan dan pengeluaran kas, penggajian, penerimaan dan pembayaran account s. Pada um um nya mempunyai resiko yang t inggi. Sering menjadi sasaran penipuan dan penggelapan. Sist em St rat egis Sist em yang menyediakan organisasi unt uk keunggulan kom pet it if , (st rat egic syst em) cont oh rahasia (kunci) cust omer,supplier at au bagian dari pat en at au merk at au rahasia dagang, mem punyai resiko t inggi. Sering dijadikan sasaran / t arget spionase dan aksi / t indakan pem balasan oleh pesaing.

  Sist em Operasional Sistem yang dapat melemahkan organisasi jika t erjadi kesalahan. Krit is Cont oh sist em reservasi pelanggan, sist em pengendalian produksi. (Crit ical Operat ional Sering mem punyai resiko t inggi. Systems) Sist em Keunggulan Sist em yang menggunakan t eknologi t inggi, sering mempunyai Teknologi resiko t inggi, karena biasanya sangat kom plek dan banyak (Technologically mem berikan celah yang dapat mem perlem ah organisasi.

  Advanced Systems)

3.4. Tipe Prosedur Pemeriksaan

  (Types of Audit Procedures) Tipe Prosedur Pemeriksaan :

  1. Procedure t o obt ain an underst anding of cont rols (Prosedur unt uk mem peroleh pemahaman t ent ang pengawasan )

  2. Test of cont rols

  3. Subst ant ive t est of det ails of t ransact ions (Tes subst ant if dari rincian t ransaksi)

  4. Subst ant ive t est of det ails of account s balances (Tes subst ant if dari rincian saldo rekening)

  5. Analyt ical review procedures Audit or dapat menggunakan t ipe prosedur sejenis unt uk menilai efisiensi dan efekt ivit as operasi or ganisasi.

  3.5. Gambaran Langkah-langkah dalam Pemeriksaan

  (Over view of St eps in an Audit )

  Perencanaan Audit

  Hubungan lima kom ponen kont rol int ernal :

  1. Lingkungan Pemeriksaan (Cont rol Environment )

  2. Perkiraan Resiko (Risk Assessment )

  3. Akt ivit as Pemeriksaan (Cont rol Act ivit ies)

  4. Kom unikasi dan Informasi (Informat ion and Comm unicat ion)

  5. Pengawasan (M onit oring)

  Tes Pemeriksaan

  1. Tes Transaksi (Test of Transact ions)

  2. Tes Keseimbangan at au Hasil Keseluruhan (Test of Balances or Overall Result s)

  3. Penyelesaian Audit (Complet ion of t he Audit )

  a. Disclaimer of opinion

  b. Adverse opinion

  c. Qualified opinion

  d. Unqualified opinion

  Disclaimer pendapat M erugikan pendapat Pendapat Berkualit as Pendapat wajar t anpa pengecualian

2.6. Pemeriksaan Lingkungan Komputer M enyeluruh (Audit ing Arround or Through t he

  Comput er)

  Pemeriksaan Sekitar Komputer

  (Audit ing Around t he Comput er)

  1. Their inherent risk is low

  2. Their logic is st raight fordward

  3. Input t ransact ion are bat ched

  4. Processing primarily consist

  5. A clear audit t rail exist

  6. The Task environment

  Resiko mereka rendah Logika mereka adalah st raight fordw ard Input t ransaksi bat ched Pengolahan t erut ama t erdiri Jejak audit yang jelas ada Lingkungan Tugas Seluruh Pemeriksaan Komputer

  (Audit ing Throught t he Com put er)

  1. Their inherent risk associat ion w it h applicat ion syst em is high

  2. The applicat ion syst em processes large volumes of input and produces large volumes of out put .

  3. Significant part s of t he int ernal cont rol syst em are em bodied in t he comput er syst em.

  4. The processing logic m bedded wit hin t he applicat ion syst em is com plex

  5. Because of cost -benefit considerat ions, subst ant ial gaps in t he visible audit t rail are common in t he syst em.

  Asosiasi resiko mereka dengan sist em aplikasi yang t inggi

Proses sist em aplikasi volume besar input dan menghasilkan out put volume besar.

Bagian-bagian pent ing dari sist em pengendalian int ernal yang diwujudkan dalam

sist em kom put er. Logika pengolahan mbedded dalam sist em aplikasi yang kompleks Karena pert im bangan biaya-manfaat , subst ansial kesenjangan dalam audit t rail yang t erlihat biasa t erjadi di sist em.

  Designing Forms & Reports

  Pada pem bahasan ini kit a akan m emfokuskan pada desain logika (logical design) dalam t ahapan SDLC sepert i pada gbr.2.1 di bawah ini.

  Gbr.2.1 Tahap SDLC, Desain Logika Selanjut nya kit a akan mem bahas m at eri yang berkaitan dengan

  • sistem input dan out put - forms & reports

  dialog dan interface

  • logical design dari , yait u bagaimana int eraksi ant ara user dan system
  • logical databases design, sudah dipelajari pada Sist em Basis Dat a.

  Selam a t ahapan analisis, kit a t idak dapat konsen dengan desain yang t epat t entang form dan report . Unt uk it u kit a dapat m em buat prot ot ipe (cont oh) form dan report lalu dikonfirm asikan sesuai dengan kebut uhan user.

  Sebagai cont oh set iap form input akan berhubungan dengan sebuah dat a flow m asukkan pada sebuah DFD, dan set iap out put form at au report akan m enghasilkan sebuah dat a flow oleh sebuah proses dalam sebuah DFD. Ini art inya set iap form at au report berhubungan dengan isi elemen dat a yang berhubungan dengan dat a flow . Selanjut nya dat a pada sem ua form dan report har us berisi dat a elem en di dalam dat a st ore dan pada ER dat a model unt uk sebuah aplikasi at au har us berisi hasil perhit ungan dari elemen dat a.

  Formating Forms and Reports

  Pedom an Um um dalam pem buat an Form dan Report (General guidelines for Design Forms and Repor ts)

  1. Judul har us m ew akili obyeknya dan penuh ar t i (M eaningf ul Tit les) : Berisi penjelasan judul yang spesifik dan jelas, baik unt uk form m aupun report (Clear and spesific t it les describing cont ent and use of form or report )

  Cant um kan t anggal revisi dan kode unt uk m em bedakan form at au report dari versi sebelum nya (Revision dat e or code t o dist inguish a form or repor t from prior ver sions)

  Cant um kan t anggal, pada saat form dan report dibuat (Current dat e w hich ident ifies w hen t he form or report w as generat ed) Validasi dat a sebagai ident if ikasi apakah t anggal / w akt u dat a di dalam form at au report akurat (Valid dat e w hich ident ifies on w hat dat e (or t im e) t he dat a in t he form or report w ere accurat e)

  2. Informasi harus penuh art i (M eaningf ul Infor mat ion): Hanya inf ormasi yang dibut uhkan yang dit ampilkan (Only needed infor mat ion should be displayed) Informasi harus m engandung art i, dapat digunakan dengan m odifikasi

  (Inform at ion should be provided in a m anner t hat is usable w it hout modificat ion).

  3. Keseimbangan Tat a Let ak (Balanced Layout ) : Informasi har us seimbang di t ampilkan di layar m aupun di halaman

  (Infor mat ion should be balanced on t he screen or page) Gunakan spasi dan m argin yang baik (Adequat e spacing and margins should be use) Sem ua dat a dan ent ri field har us dengan label yang jelas (All dat a and entry fields should be clearly labeled).

  4. Kem udahan arah penunjuk (easy navigat ion) : M udah memindahkan arah penunjuk ke depan at au kebelakang (clear ly show how t o move forw ard and backw ard) M udah m elihat halaman (clear ly show how w here you are) M udah melihat halaman berikut nya pada urut an halam an yang banyak (not ify user w hen on t he last page of a m ult ipaged sequence)

  Highlighting Information

  M et ode pen-sorot an (highlight ing)

  1. Teknik blink at au suara (dengan suara jelas) (blinking and audible t ones)

  2. Pem bedaan w ar na (color difference)

  3. Pem bedaan int ensit as (int ensit y difference)

  4. Pem bedaan ukuran (size difference)

  5. Pem bedaan huruf (font difference)

  6. Kebalikan warna layar (reverse video)

  7. Gunakan kot ak (boxing)

  8. Gunakan garis bawah (under lining)

  9. Gunakan huruf besar sem ua (all capit al lett ers)

  10. Gunakan posisi at au inf or masi yang t idak st andar (offset t ing t he posit ion of nonst andard inf orm at ion).

  Gunakan warna atau tidak

  Keunt ungan penggunaan warna :

  1. Enak dipandang mat a (menyejukan) (soot hes or st rikes t he eye)

  2. Penekanan pada t am pilan yang t idak dim inat i (accent s an unint erest ing display)

  3. Sebagai penajaman pem beda t am pilan yang kom plek (facilit at es subt le iscriminat ions in com plex displays)

  4. M em perluas organisasi logika informasi ( em phasizest he logical organizat ion of inform at ion )

  5. Pem berian w arna unt uk f ocus penekanan (peringat an) (draw s at t ent ion t o w ar nings)

  6. M enggam barkan reaksi em osi (evokes m ore em ot ional react ions) Kerugian penggunaan w arna :

  1. Penggunaan w ar na yang t idak t epat dapat m enim bulkan masalah, cont oh warna yang t idak t erlihat dengan jelas (color pair ings m ay w ash out or cause problems for som e users) warna (resolut ion m ay degrade w it h different displays)

  3. Ket epat an warna dapat m enim bulkan degradasi t am pilan (color fidelit y 4. m ay degrade on different displays)

  5. Pencet akan at au konversi unt uk m edia yang lain t idak m udah unt uk dilakukan (print ing or conversion t o ot her m edia m ay not easily t ranslat e)

  Tampilan Teks

  Pedoman unt uk t ampilan t eks

  1. Huruf besar (case), t ampilan t eks dalam huruf besar at au campuran huruf besar dan kecil.

  2. Spasi (spacing), gunakan spasi double at au single, gunakan jarak spasi antar paragraph.

  3. Just ifikasi (just ificat ion), gunakan rat a kiri-kanan at au rat a kiri dan kanan.

  4. Hypen (hyphenat ion), t idak m enggunakan haypen unt uk kat a antar baris.

  5. Singkat an (abbreviat ions), gunakan singkat an dan akronim yang dapat dipaham i, jika t eks cukup banyak (panjang).

  Desain Tabel dan Daftar (List)

  Pedoman um um unt uk desain t abel dan daft ar (list )

  1. Gunakan label yang penuh art i :

  a. Seluruh kolom dan bar is harus m em punyai ar t i

  b. Label harus dipisahkan dari inf ormasi lain dengan menggunakan pensorot an (highlight ing).

  c. Tam pilkan kem bali label sewakt u dat a dit am pilkan dalam sat u layar at au halaman.

  2. Format kolom , baris dan t eks:

  a. Urut kan dalam urut an t ert ent u (ascending, descending at au alphabet ic) b. Tem pat kan bar is kosong set iap lim a baris dalam kolom yang panjang.

  c. Tam pilan inf or masi dalam banyak kolom diurut kan secara vert ical (di baca dari at as ke bawah, t idak dari kiri ke kanan) d. Ant ar kolom paling sedikit t erdapat jarak dua spasi.

  e. Boleh m enggunakan spasi ‘put ih’ pada pencet akan laporan unt uk user unt uk cat at an t ulisan.

  f. Gunakan bent uk t unggal, selain unt uk ‘dibesarkan’.

  g. Gunakan bent uk yang sama unt uk kros t am pilan dan report

  h. Hindari penggunaan huruf yang berlebihan

  3. Format dat a dalam Num erik, Text ual, dan alphanum eric

  a. Dat a num erik : Rat a kanan (Right-just ify num eric dat a)

  b. Dat a t eks : rat a kiri

  c. Alphanum erik dat a : alphanum eric yang panjang dipecah dalam grup-grup kecil

  Pedoman Desain Int erface

  Banyak sum ber didalam lit erat ure m enyajikan serangkaian pedom an desain HCI (Human Comput er Interact ion) yang akan m enghasilkan int erf ace yang ‘ramah’ dan efisien.

  Terdapat 3 kat agori pedom an desain HCI, yait u :

  1. Int er aksi Um um

  2. Tam pilan dan

  Tam pilan

  8. Gunakan t am pilan ‘analog’ unt uk merepresent asikan informasi yang lebih m udah diasim ilasikan dengan bent uk repr esent asi yang lain.

  7. Gunakan jendela unt uk m enggolongkan t ipe-t ipe inf ormasi yang berbeda

  6. Gunakan huruf besar dan kecil, ident asi, dan pengelom pokan t eks unt uk m em bant u pemaham an.

  5. Hasilkan pesan kesalahan yang berart i

  4. Ijinkan user unt uk m emelihara kont eks visual, user m em aham i lokasi relat if dari pem bagian cit ra yang sedang dipandang.

  3. Gunakan label-label yang konsist en, penyingkat an st andar, dan w arna yang dapat diprediksi.

  2. Jangan mem banjiri pemakai dengan dat a, gunakan f ormat represent asi yang m em ungkinkan asimilasi inf or masi yang t epat

  1. M enam pilkan hanya inform asi yang relevan dengan kont eks yang ada

  10. Gunakan inst ruksi yang sederhana at au pendek unt uk mem beri nama perint ah.

  3. Ent ri Dat a Inter aksi Um um

  9. Sediakan fasilit as help

  8. Kat agorikan akt ivit as m enurut fungsi dan at ur let ak layar yang sesuai, misal m elalui pengat uran ‘menu pull-dow n’.

  7. M emaafkan kesalahan, sist em har us m elindungi dirinya sendiri dari kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan pada sistem.

  6. Usahakan adanya efisiensi dalam dialog, gerakan, dan pem ikiran, penekanan t om bol har us dim inimalkan, user harus t ahu persis sedang berada pada aksi apa saat ini.

  5. Kurangi jumlah informasi yang har us di ingat diant ara aksi-aksi, user jangan dibebani dengan ingat an-ingat an yang banyak, misal m engingat perint ah int eraksi, dll.

  4. Ijinkan kemudahan pem bat alan sebagian besar aksi, fasilit as pem bat alan harus disediakan dalam sist em. M isal fasilit as sejenis UNDO at au REDO.

  3. M intalah verifikasi t erhadap sem barang aksi dest rukt if yang signif ikan, jika user m em int a penghapusan f ile, indikasikan dengan suat u int eraksi, missal ‘apakah anda yakin?’

  2. Berikan umpan balik yang sangat berart i, berikan umpan balik yang berkaitan dengan int eraksi ant ara user dan sistem (kom put er), misal m elalui suara, t eks, dll.

  1. Konsist en, gunakan f or mat yang konsist en unt uk pem ilihan m enu, input , perint ah, t am pilan dat a, dll

  9. Pert im bangkan ket ersediaan letak layar t am pilan dan gunakan secara ef isien. Ent ri Dat a

  1. M inim alkan jumlah aksi input yang dibut uhkan dari pemakai

  2. Jagalah konsist ensi diantara t am pilan inform asi dan input dat a

  3. Ijinkan user mengkust omasi input , user yang sudah m ahir m ungkin hanya mem erlukan perintah t ert ent u saja, HCI har us m em ungkinkan hal t ersebut .

  4. Inter aksi har us fleksibel t etapi juga diat ur ke m ode input yang disukai pemakai.

  5. Non-aktif kan perint ah yang t idak sesuai di dalam kont eks aksi yang sedang berlangsung

  6. Biar kan user m engendalikan aliran int erakt if, misal user dapat m elom pat i perint ah yang t idak diperlukan.

  7. Sediakan help unt uk m em bant u sem ua aksi input

  8. Hilangkan input ‘m ickey-m ouse’, misal jangan mem int a user unt uk m enget ik ‘.00’ unt uk seluruh bilangan rupiah, berikan bilangan default jika m ungkin.

  Dan jangan pernah m emint a user unt uk m emasukkan dat a yang dapat diperoleh secara ot om at is at au hasil yang sebenarnya sudah di hit ung oleh program (sist em ).

  Proses Desain Interface & Dialog

  Seper t i pada desain form dan report , proses desain int erface dan dialog adalah suat u kegiat an (akt ivit as) yang f okusnya pada user (user-focused act ivit y).

  Unt uk mendesain int erface dan dialog, kit a dapat m enggunakan rum usan 4W +H yait u w ho, w hat , w hen, w here, dan how . Pertanyaan mendasar sewakt u m endesain form dan report

  1. Who : siapa yang akan menggunakan ?

  2. What : apakah maksud form dan report ?

  3. W hen : kapan form dan report di but uhkan dan digunakan?

  4. Where : dimana form dan report di but uhkan unt uk di sam paikan dan digunakan?

  5. How : bagaimana kebut uhan orang banyak unt uk m enggunakan at au mem anfaat kan form dan report ?

  Hasil dan Keluaran

  Hasil dan keluaran dari int erface dan desain dialog sist em adalah kreasi spesifikasi desain. Spesifikasi ini juga sepert i unt uk m enghasilkan spesif ikasi unt uk form dan desain report - dengan sat u pengecualian. Spesifikasi desain di bagi dalam t iga bagian, yait u :

  1. Narrat ive Overview (ikst isar narasi)

  2. Sam ple Design (cont oh desain) 3. Test ing and Usabilit y assessment (penget esan dan perkiraan kebergunaan).

  Unt uk int erface dan desain dialog, sat u t am bahan sub seksi adalah t erm asuk seksi ikt isar urut an dialog (cara user berpindah dari sat u dialog ke dialog lainnya). Pada pem bahasan selanjut nya akan kit a pelajari urut an desain dialog dengan menggunakan diagram dialog (dialogue diagram m ing) dan diagram t ransisi st at us (st at e-t ransit ion diagram m ing). Garis besar unt uk spesifikasi desain unt uk int erface dan dialog digam barkan sepert i gam bar berikut :

  Design Specificat ion

  c. Rat e of rrors

  Cont oh : COPY C:PAPER.DOC A:PAPER.DOC

  Command Language Interaction

  5. Nat ural Language

  4. Object

  3. Form

  2. M enu

  1. Com m and Line

  M et oda int eraksi dapat dilakukan dengan t eknik :

  M etoda Int eraksi dan Alat (device) M etoda Interaksi

  e. User Sat isfact ion and ot her percept ions Gbr.2.2 Garis besar spesifikasi desain int erface dan dialog

  d. Ret ent ion Over Time (daya t ahan t erhadap w akt u)

  b. Speed of Perf ormance

  1. Narrat ive Overview

  a. Tim e t o learn

  c. Test ing Result s

  b. Test ing Procedures

  a. Test ing Object ives

  3. Test ing and Usabilit y Assesment

  a. Form / Report Designs b. Dialogue Sequence Diagram (s) and Narrat ive Descript ion.

  2. Int erface/ Dialogue Design

  e. Environm ent al Charact erist ics

  d. Syst em Charact er ist ics

  c. Task Charact erist ics

  b. User Charact er ist ics

  a. Interface/ Dialogue Name

  M enu Int eraction

e. M ult i-level Tree M enu w it h M ult iple Par ent s and M ult i-level Traversal

  Pop-Up M enu

  Definisi-definisi :

  Interface (antar muka) adalah sebuah met oda int eraksi ant ara user dan syst em. Command Language Interaction adalah m et oda int eraksi user dan

  komput er, diamana user m emasukkan perint ah (st at em ent ) kedalam sist em unt uk suat u operasi t ert ent u.

  M enu Interaction

  adalah met oda int er aksi user dan kom put er, dim ana sejumlah pilihan sist em didaft arkan / disediakan, user t inggal menent ukan / mem ilih pilihan yang t ersedia.

  Pop-Up M enu

  adalah m et oda posisi m enu yang di lakukan melalui pendekat an posisi cursor.

  Drop-Dow n M enu

  adalah met oda posisi m enu yang dapat dipilih m ulai dari pilihan paling at as unt uk dit am pilkan, sew akt u diakses, m enu di buka oleh ‘dropping dow n’ unt uk dit am pilkan.

  Form Interaction

  adalah m et oda int eraksi user dan kom put er m elalui form (spreadsheet ).

  Object Base Interaction

  adalah m et oda int er aksi user dan kom put er, dim ana digunakan sim bol unt uk m erepresent asikan perint ah at au f ungsi.

  Icon adalah gam bar garfish yang mer epresent asikan f ugsi spesifik dalam sist em. Nat ural Language Int eraction

  adalah int eraksi user dan kom put er, dimana masukan unt uk dan keluaran dari aplikasi berbasis kom put er dilakukan melalui percakapan konvensional bahasa seperti bahasa inggris. Pedoman Desain M enu

  Wording Each m enu should have a m eaningf ul t it le Com mand ver bs should clearly and specif ically describe operat ions M enu it ems should be displayed in mixed upper and show er case lat t ers and have a clear, unam biguous int erpret at ion

  Organizat ion A consist ent organizing principle should be used t hat relat es t o t he t asks t he int ended user perform ; for exam ple, relat ed opt ions should be grouped t oget her and t he same opt ion should have t he same w ording and codes each t im e it appears Each m enu should have a meaningf ul t it le.

  Lengt h The num ber of m enu choices should not exceed t he lengt h of t he screen Subm enus should be used t o break up exceedingly long m enus.

  Select ion Selection and entry m et hods should be consistent and reflect t he size of t he applicat ion and sophist icat ion of t he users How t he user is t o select each opt ion and t he consequences of each opt ion should be clear (e.g. w het her anot her m enu w ill appear).

  Hightlight ing Hight light ing should be m inim ized and used only t o convey selected opt ions (e.g. a check m ark) or unavailable opt ions (e.g. dim m ed t ext )