Nilai dan Norma Masyarakat

--------

---------

Nilai dan Norma
Masyarakat
Persoalan nilaimerupakan salah satu gugusan persoalan pokok
didalamstueli ftlsafat, eli samping persoalan·kenyataan dan persoalan
pengetahuan. Masing-masing dibahas di dalam aksiologi, metafisika,
dan epistemologi. Sutan Takdir Ali Syahbanamerumuskan secara
puitis keterkaitantiga persoalan filsafat tersebutdalam sebuah kalimat:
"Mengetahui sesuatu untuk bertindak, mengetahui merupakan
persoalanepistemologi, sesuatu adalah hal yang
eliperkatakan dalam metafisika.
Sedangkan bertindak adalah
masalahaksiologi"
(SidiGazalba, 1978: 48)

Persoalan nilai iay1Wp~em
cakupan yanglebih
kompleks, jika dilihat dari struktur nilai manusiawi,

yakni nilai baik buruk· (etika), nilai benar salah
(Iogika), nilai indah jelek (estetika), nilai mulia hina
(nilai theologi). Kajian kali ini lebih cenderung ke arab
nilai etika, yang lazim dipergunakan dalam tata
kehidupan bermasyarakat.
Setiap manusia yang sadar akan hidupnya dapat
dipastikan ia mempunyai keyakinan dan pengharapan.
Betapa kuatnya keyakinan dan pengharapan itu
mengendap dalam hidupnya, apa yang diyakini dan
apayang dicita-citakan sebagai sesuatu yang bernilai.
Sesuatu itu bernilai, karena didalam halnyCl sendiri
mengandungunsur-unsur yang memiliki kemampuan
/ kualitas itu ada
kualitas (teori objektif). Kemap~
bukan karena persetujuan, tanggapAn dari subjek

20

yang menilai. Kemampuan atau kualitas itll mengakibatkan seseorang meyakini dan
sebagai usaha untuk

berpengharapan atasnya. Berpengharapa.n, na~skmid
memiliki, mencapai, menghayati. Misalnya nilai kekudusan, kebenaran, keindahan,
dankebaikan.
kebudayaan
yang
berbeda,
Berdasar
kerangka
pemikiran
membawa
individu-individu
dan
demikian itu kita dapat mengatakan
sesuatu itu juga dapat dikatakan kelompok tadi saling bergaul langsung
bernilai, karena kemampuan/kualitas secara intensif untuk waktu yang eukup
yang ada pada halnya itu dapat lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan
dan ~ kelompok-kelompok tadi
memenuhi
Sikap dan
beropaya mewujudkan suatu

kepentingan subjek.
perbuatan seseorang nilai melalui norma dan saling
menyesuaikan
diri
Kemampu-an/
dapat dilihat dari
(Koentjaraningrat, 1985: 64)
kualitas itu (menjadi)
nyata karena perhatian bagaimana ia.secara
PERSOALAN NILAI
kepenting-an,
konsisten memegang
Suatu persoalan yang tidak
kegunaan,
keeen- nilai. Dan nilai' yang
dapat lepas dari' kehidupan
denmgan
subjek
diyakini itu dapat
manusia, senantiasa melandasi,

(teori subjektit).
Untuk memahami menjadi pendorong perbuatan· sertamerupakan
sikap dan perbuatan mewujudkan. tekad orientasi segenap kegiatan
hidup, adalah. persoalan nilai.
seseorang
dalam
menjadi perbuatan Manusia
berbuat, karena ada
hidup, tidak dapat
sesuatu
yang
diinginkan.
Iepas harns dilihat
Apabila yangdiinginkan itu
konsistensi seseorang
terhadap nilai. Nitai yang