BAB II KAJIAN PUSTAKA A. SISTEM PAKAR - SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PARU – PARU PADA ANAK MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN JSP - repository perpustakaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. SISTEM PAKAR Sistem pakar adalah program komputer yang merupakan cabang dari

  penelitian komputer yang disebut AI. Tujuan ilmu AI adalah membuat sesuatu menjadi cerdas dalam pemahaman melalui program komputer yang ditunjukan dengan tingkah laku cerdas. Hal ini berkenaan dengan konsep dan metode inferensi simbolik atau penalaran yang dilakukan komputer, dan berkenaan juga dengan bagaimana suatu pengetahuan digunakan untuk membuat suatu kesimpulan yang akan dipresentasikan ke dalam suatu mesin(Turban,2001).

  Tentu saja istilah intelligence (kecerdasan) mencakup berbagai keahlian kognitif yang didalamnya termasuk kemampuan untuk memecah kan permasalahan, belajar dan memahami bahasa. Pakar merupakan orang yang menguasai biadang ilmu pegetahuan tertentu, berpengalaman, pengambil keputusan dan meteode-metode tertentu, serta mampu memanfaatkan talentanya dalam memberikan nasehat/saran terhadap penyelesaian suatu permasalahan.

  Sistem palar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas pengetahuan untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. Namun demikian sekarang ini istilah system pakar sudah digunakan untuk berbagai macam system yang menggunakan teknologi system pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar. Pengetahuan dalam sistem pakar mugkin saja seorang ahli, atau pngetahuan yang umumnya terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai pengetahuan tentang suatu bidang. Kebanyakan orang menggunakan istilah sistem pakar karena lebih singkat, bahkan walau belum benar-benar pakar, hanya menggunakan pengetahuan secara umum (Arhami, 2006).

  Gambar 1 menggambarkan konsep dasar fungsi sistem pakar basis pengetahuan. Pengguna menyampaikan fakta atau informasi untuk system pakar dan kemudian menerima saran dari pakar atau jawaban ahlinya. Bagian system pakar terdiri dari 2 komponen utama, yaitu basis pengetahuan yang berisi pengetahuan dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respons dari sistem pakar atas permintaan pengguna

  Gambar 1. Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar 1.

   Representasi pengetahuan

  Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu: a.

  Rule-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan b. Frame-Based Knowledge

  Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame c.

   Object-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek.

  Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses) d. Case-Base Reasoning Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus.

  2. Manfaat Sistem Pakar

  Sistem pakar (expert system) merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditunjukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem pakar merupakan subset dari Artificial Intelegence.

  a.

  Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.

  b.

  Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu bentuk tertentu.

  c.

  Mengerjakan perhitungan secara cepat, tepat dan tampa jemu mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.

  3. Struktur Sistem Pakar

  Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan pengembangan (development environment) dan Lingkungan konsultasi (consualtation environment) (Turban, 1995). Lingkungan pengembangan sisitem pakar digunakan untuk memasukan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

  Komponen-komponen system pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat dalam Gambar 2.

  Gambar 2. Arsitektur Sistem Pakar Komponen-komponen yang terdapat dalam sitem pakar adalah seperti pada Gambar 2, yaitu User Interface, basis pengetahuan, akusisi pengetahuan, mesin inferensi, workplace, fasilitas penjelas, perbaikan pengetahuan.

  User Interface ( Antarmuka Pengguna) merupakan mekanisame yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi.

  Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai (Arhami,2005).

4. Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

  Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun

  

backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat

digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai (Turban,2001).

  Secara deduktif mesin inferensi memilih mesin yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit didalam basis pengetahuan. Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data. Berikut ini dua tipe teknik inferensi yang ada yaitu: a.

  Pelacakan ke Depan (Forward Chaining) Pelacakan kedepan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Gambar 3 menunjukan pelacakan kedepan.

  Gambar 3. Pelacakan ke depan b. Pelacakan ke Belakang (Backward Chaining)

  Pelacakan kebelakang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulanya. Selanjutnya pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulanya.

  Gambar 4 menunjukan pelacakan kebelakang.

  Gambar 4. Pelacakan ke belakang Kedua metode inferensi tersebut, dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran, yaitu depth-first search, breadth-first search, dan best-

  

first search. Depth-first search merupakan penelusuran kaidah secara

mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam berurutan.

Breadth-first search bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap

  tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya. Best-first search bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

  Dalam memilih apakah akan menggunakan pelacakan ke depan atau ke belakang, semuanya tergantung pada masalah yang akan dibuat sistem pakarnya, dan sebelum dibuktikan mana yang lebih baik diantara kedua metode inferensi ini.Untuk sebuah sistem pakar yang besar, dengan jumlah “rule” yang relatif banyak, metode pelacakan ke depan akan dirasakan sangat lambat dalam mengambil kesimpulan sehingga untuk sistem-sistem yang besar biasanya digunakan metode pelacakan ke belakang.

B. JAVA SERVER PAGE (JSP)

  Untuk membangkitkan halaman-halaman web sesuai dengan permintaan pemakai, para pengembangan aplikasi web bisa menggunakan perangkat lunak seperti JSP, PHP, Perl, dan ASP. JSP (Java Server Page) merupakan teknologi yang didasarkan pada bahasa Java, yang dapat digunakan untuk mebentuk halaman- halaman web yang bersifat dinamis. Teknologi ini dikembangkan oleh Sun Microsystems (Kadir, 2004). Berbeda dengan applet, suatu fitur pada bahasa Java yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi web yang dieksekusi pada sisi klien, JSP menggunakan pendekatan pemrosesan pada sisi server. Pada model seperti ini, kode sumber JSP dijalankan pada web server. Salah satu keuntungan model seperti ini adalah memungkinkan untuk membuat aplikasi yang independen terhadap keberadaan system Java di sisi klien. Dua alasan penting yang membuat JSP banyak digunakan oleh para pengembang aplikasi web:

1. JSP menggunakan bahasa JAVA. Bagi para pemrogram yang telah mengenal

  Java, sangatlah mudah untuk membuat aplikasi web dengan JSP mengingat dasar JSP adalah bahasa Java. Dengan demikian mereka tidak perlu lagi belajar bahasa baru untuk membuat aplikasi web.

  2. JSP mendukung multiplatform. Dalam hal ini JSP memang bukan satu-satunya perangkat lunak pembuat aplikasi web yang bersifat multiplatform. PHP misalnya juga bersifat multiplatform. Keunggulan dari adanya dukungan

  multiplatform adalah memungkinkan kode dapat dipindah-pindahkan ke

  berbagai platform tanpa perlu melakukan perubahan apapun pada kode tersebut. Sebagai contoh, anda bias menulis kode JSP yang pada awalnya ditujukan untuk dijalankan pada Windows, dan kemudian dipindahkan ke lingkungan lain misalnya Linux.

C. BASIS DATA

  Basis data adalah koleksi terpadu dari program-program komputer yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Program tersebut menyediakan berbagai fasilitas operasi untuk memasukan, melacak dan memodifikasi data kedalam database, mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan (Ladjamuddin, 2004).

  Dengan pendekatan basis data maka sharing dapat dilakukan dengan mudah dilakukan siapa saja. Program apa saja boleh menggunakan data tersebut, jika memenuhi berbagai prosedur yang ditetapkan pada interface yang melindungi data tersebut.

  Tujuan utama dari basis data adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan, penarikan dan penyimpanan data dan informasi. Pengolahan manajemen basis data antara lain: 1.

  Pendefinisian struktur penyimpanan.

  2. Penyediaan mekanisme untuk manipulasi informasi.

  3. Penyediaan keamanan dalam penarikan dan penyimpanan data informasi.

  Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya. penjelasan ini disebut Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data dan hubungan di antara obyek tersebut.

  Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema atau memodelkan struktur basis data. Ini dikenal sebagai Model yang umum digunakan sekarang ad yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model lain seper menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

  Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data.

  Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :

  1. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.

  2. Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.

  3. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.

  4. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.

D. PENYAKIT PARU-PARU PADA ANAK

  Penyakit adalah sesuatu yang membuat atau menyebabkan anak menjadi sakit. Sedangkan sakit adalah situasi dimana proses hidup anak yang menyimpang dari keadaan normal sehingga mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang seperti biasa, bahkan dapat menyebabkan kematian.

  Paru-paru merupakan salah satu organ pada sistem pernafasan yang berfungi sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah. Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin sebagai pengikat oksigen setelah O2 didalam darah diikat oleh haemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh.

  Peneliti dari Swiss dan Inggris menganalisis data dari hampir 1.500 anak- anak yang lahir pada tahun 1993 hingga 1997 di Inggris. Peneliti mengunakan kuesioner untuk mengetahui lama menyusui, gejala pernapasan, dan paparan lainnya. Fungsi paru-paru anak diukur ketika anak berusia 12 tahun.

  Anak-anak yang mendapat ASI eksklusif secara keseluruhan mengalami perbaikan dalam aliran pernapasannya. Untuk mengetahui pernapasan anak-anak, peneliti menggunakan tes yang mengukur jumlah dan kecepatan udara keluar dari paru-paru selama menghembuskan nafas. Hal ini agar orang tua mengerti akan Tidak nyaman rasanya, kalau kita terserang batuk yang tak henti. Apalagi bila yang terserang batuk adalah si kecil. Batuk, merupakan indikasi dari berbagai penyakit yang bisa dialami oleh anak. Tetapi bila batuk disertai dengan gejala sesak nafas, bisa jadi ini pertanda ia terkena flek paru( Marwan,dkk. 2009).

  Merokok Merusak Fungsi Paru-Paru Pada Anak

  Merokok menyebabkan peradangan saluran udara yang berukuran kecil 1.

  Menyebabkan terjadinya radang paru.

2. Elastisitas paru normal menjadi hilang 3.

  Fibrosis (pemadatan jaringan paru) dan distorsi jalan nafas 4. Kehilangan fungsi paru 5. Dimulai lama sebelum gejala awal muncul 6. Bila gejala awal muncul, perokok telah mengalami kehilangan fungsi paru yang bermakna Bronkitis infeksiosa disebabkan olehdan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia) Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru- paru dan saluran pernafasan menahun.berulang bisa merupakan akibat dari:

  1. Sinusitis kronis

  2. Bronkiektasis

  3. Alergi 4. Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

  Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:

  1. Berbagai jenis debu

  2. Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen

  sulfida, sulfur dioksida dan bromin 3. Polusilainnya.

E. Tinjauan Pustaka

  Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus).Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya. Contoh aplikasi yang sudah pernah dibuat diantaranya yaitu: 1.

  Pembangunan sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru menggunakan java dan mySQL (Saputra, 2009).

  Aplikasi ini untuk mengimplemtasikan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit mata dan penangananya untuk membantu masyarakat dalam mendiagnosa penyakit mata secara dini, memberikan solusi dan cara penanggulangan awal, tanpa harus bertemu langsung dengan ahli dibidangnya sehingga efisiensi waktu dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan mata dapat teratasi.

  2. Perancangan sistem pakar untuk diagnosa penyakit mulut dan gigi menggunakan metode fordward chaining(Wardana, dkk, 2008).

  Aplikasi ini dirancang untuk mendiagnosa penyakit mulut dan gigi dan cara penangannya. Program ini berbasis java yang berjalan pada perngkat seperti CLIPS.

  3. Rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak (Rohman, dkk, 2008).

  Aplikasi ini menghasilkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk melakukan diagnosis gangguan pada perkembangan anak yang mampu membuat suatu keputusan yang sama, sebaik dan seperti pakar.