BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - BAB I ADI SURYANTO PBSI'13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gelombang modernisasi membawa perubahan di berbagai ruang lingkup

  kehidupan, terutama perubahan moral dalam kehidupan. Kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai moral kepada generasi muda masih sangat kurang, sehingga tidak heran semakin merebaknya isu-isu moral di kalangan remaja. Masalah yang ditimbulkan mengenai pelangaran-pelangaran moral tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan yang sederhana, harus ada pembenahan serius dalam pembinaan moral, sebab pelaku-pelaku beserta korbanya seperti kaum remaja, yang nantinya menjadi generasi bangsa ini.

  Kurangnya pengetahuan tentang moral dapat menimbulkan berbagai fenomena konflik seperti tawuran, pembunuhan, pornografi, penggunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, perampasan, penipuan, perjudian dan lain-lain, akibatnya semua masalah itu hanya berujung ironi yang dapat merusak masa depan generasi bangsa. Pembenahan moral pada generasi muda maupun semua pihak yang ada di dalam bangsa ini bertujuan agar tercipta kehidupan yang harmonis, setidaknya meminimalisir tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma kehidupan yang akibatnya bisa merugikan orang lain maupun diri sendiri.

  Penyimpangan-penyimpangan moral akan menjadi masalah besar dalam negara ini, bila tidak solusi dan upaya maka akan semakin sulit dalam mengatasi pelanggaran moral. Pembinaan moral merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah, sekolah, masyarakat dan orang tua, oleh sebab itu generasi muda

  1 seharusnya memperoleh pengalaman tentang nilai-nilai moral. Terutama generasi muda, bukan hanya memiliki kemampuan intelektual tetapi juga mempunyai kepribadiaan dan bermoral baik, semua itu sangat bermanfaat dalam kehidupan mendatang bagi generasi muda. Moral yang baik kemungkinan besar lebih memberikan dampak positif di ruang lingkup kehidupan sehari-hari, yaitu kemapuan dalam pembawaan diri dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dijalani, bersikap jujur, melatih berpikir bijak, adil dan lain-lain.

  Berbicara masalah moral maka akan mencakup semua tindakan baik dan tindakan buruk pada diri manusia, sedang tolak ukur tidakan baik dan buruk pada manusia tergantung bagaimana manusia itu menaati norma-norma yang ada. karya sastra merupakan sebuah cerminan kehidupan masyarakat mengenai masalah manusia dan menyampaikan pesan atau nilai moral yang terdapat di dalamnya. Karya sastra memiliki inspirasi yang kaitanya dengan kehidupan manusia tentang nilai kehidupan, karya sastra bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi bacaan yang mempunyai manfaat yang lebih dibandingkan dengan struktur bacaan yang lain seperti memberikan pencerahan kepada pembacanya, menambah pengetahuan, solusi bangkit dari berbagai masalah kehidupan dan sebagainya.

  Susanto (2012: 3) berpendapat karya sastra merupakan sebuah konsep atau paradigma yang memiliki nilai agama, moralitas, norma-norma dan hukum-hukum masyarakat. Realitas mengenai karya sastra bukan hanya sebagai hiburan semata, karya sastra merupakan sebuah konsep yang memberikan nilai-nilai seperti nilai agama, moral dan masih banyak lagi. Pemerolehan nilai-nilai dalam karya sastra diharapkan kita bisa memahami norma-norma dalam lingkungan sosial demi tercipta kehidupan yang lebih baik.

  Karya sastra selain memberikan pemahaman tentang tindakan manusia, karya sastra juga dapat memberikan informasi, memberikan kepuasan batin dan sebagai inspirasi bagi pembacanya mengenai nilai-nilai kehidupan atau nilai moral. Karya sastra sebagai sumber nilai moral, memberikan inspirasi melalui problemtika kehidupan, karakter tokoh dan sumber nilai yang lainya, dan karya sastra juga menjadi karisma tersendiri bagi pembacanya yaitu memiliki nilai estetis di dalam karya sastra.

  Seni keindahan dalam karya sastra disampaikan melalui media bahasa, oleh sebab itu, nilai-nilai dalam karya sastra lebih mudah dipahami, menarik, dan mudah diterima oleh pembaca maupun di berbagai kalangan masyarakat. Karya sastra setidaknya memberikan pencerahan kepada pembaca tentang pemahaman moral dan pengalaman yang memberikan pesan moral kepada pembaca. Sebagai sumber nilai, karya sastra diharapkan memberikan perubahan kepada generasi muda, menumbuhkan sikap moral yang baik, memiliki pribadi yang luhur dan mempunyai wawasan yang luas. Selain itu, karya sastra sangat baik untuk menjadi inspirasi generasi muda, sehingga diharapkan menumbuhkan cinta tanah air, menjadi generasi bangsa yang mengisi kemerdekaan melalui berbagai prestasi.

  Dalam sejarahnya karya sastra memiliki peranan positif dalam pembinaan generasi muda, hal itu terbukti dengan lahirnya tokoh pahlawan bangsa yang mempunyai karakter dan berjiwa besar di masa lalu. Oleh sebab itu, karya sastra dapat memberikan kontribusi nilai-nilai moral, maupun sebagai sumber nilai, dalam penelitian Taufik Ismail yang dipaparkan oleh Ahmad Tohari tentang manfaat membaca karya sastra pada seminar yang berjudul Sastra dan Kepemimpinan Masa

  

Depan sabtu 15 Desember 2012 di Aula Fakultas Teknik Universitas

  Muhammadiyah Purwokerto. Karya sastra yaitu sebagai sarana penanaman nilai- nilai, nilai kepemimpinan kepada masyarakat, dan nilai kehidupan yang lainnya.

  Pada masa penjajahan, karya sastra pada masa lalu ternyata mampu memberikan dampak positif dalam pembinaan moral. Terbukti pada Indonesia masa lalu lahirnya tokoh pahlawan yang berkarakter kuat seperti Bung Karno (insinyur), Bung Hatta (ahli ekonomi), atau Supomo (ahli hukum), merupakan pemimpin dan negarawan yang mempunyai karakter kuat. Semuanya ketika di jaman Belanda mereka sudah membaca dan membahas banyak karya sastra. Bandingkan dengan karakter dan kepribadian pemimpin Indonesia sesudah tahun 1951, apa lagi yang lebih kemudian.

  Indonesia mengalami kemunduran dibandingkan dengan pada masa penjajahan, tidak heran jika sekarang terjadi krisis moral misalnya dengan hilangnya nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, rasa tanggung jawab, etos kerja yang menurun serta permasalahan yang lainnya.

  Efendi (2008: 133) berpendapat karya sastra merupakan cerminan dasar- dasar kebudayaan bangsa, yang memberikan inspirasi mencari arah yang terbaik bagi bangsa ini. Semangat yang mengkristal dalam karya sastra menjadi penggerak untuk menuju arah yang lebih baik bagi genersi muda maupun bangsa. Oleh karena itu, internalisasi nilai-nilai moral kepada generasi muda sangat dibutuhkan, agar tercipata tokoh-tokoh yang menjunjung tinggi keadilan dan kesejakteraan bagi bangsa ini.

  Karena itu diperlukan karya sastra yang dapat memberikan kontribusi bagi pembaca sehubungan dengan nilai-nilai moral yang sebaiknya diperoleh. Penanaman pesan moral melalui karya sastra juga membutuhkan proses yang tidak bisa diraih secara instan, kebiasaan membaca karya sastra itulah sebagai pemupuk nilai-nilai moral dan pesan moral yang telah didapat diharapkan memberikan efek positif.

  Dalam kehidupan terdapat berbagai variabel-variabel, khususnya variabel moral, variabel ini merupakan sebagai titik awal dalam proses pembelajaran. Bila tidak ada variabel moral, maka teori-teori dan prinsip-prinsip yang dikembangkan sama sekali tidak ada gunanya dalam kehidupan (Budiningsih, 2008: 4). Dalam kehidupan ternyata tidak cukup memiliki kemanpuan intelektual, kreativitas dan lain- lain, tetapi dibalik semua kemampuan yang dimiliki manusia, nilai moral merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki. Oleh sebab itu, dibutuhkan karya sastra sebagai inspirasi tentang nilai-nilai moral yang menumbuhkan rasa simpati yang mendalam agar tercipta genearsi yang bermoral baik.

  Maman Mulyana melalui novel Mencari Buku Pelajaran mencoba menyumbangkan nilai-nilai moral bagi pembacanya. Salah satunya pesan moral yang menceritakan tentang nilai kemandirian yang tercermin pada tokoh Pak Amir. Pak Amir seorang ayah yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, namun dalam kehidupan sehari-hari Pak Amir tidak ingin mengharapkan mendapatkan bantuan orang lain. Sikap kemandirian Pak Amir dalam keluarga juga menjadi contoh bagi kedua anaknya Amir dan Ani. Walaupun berasal dari keluarga kurang mampu namun Pak Amir selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan Pak Amir dan keluarganya. Novel Mencari Buku Pelajaran yang mencerminkan kemandirian pada tokoh Pak Amir terdapat pada kutipan berikut ini.

  “Walaupun ada orang seperti Haji Soleh, kita jangan terlalu mengharapkan kepada mereka.” Pak Amir yang masih menjahit tali kantong dengan jarum yang ada di tangannya, terpengaruh oleh percakapan kedua anaknya, lantas berkata lagi, “Kalau ada bantuan orang, ya kita terima. Kalau tidak kita akan berusaha sendiri untuk memperoleh yang kita perlukan. Tentu saja dengan ukuran kemampuan kita.”

  “Senang kan Pak kalau kita diberi orang?” “Tentu saja, tapi… itulah, kita jangan terlalu berharap” (Mencari Buku Pelajaran, 2005: 2). Kutipan tersebut menggambarkan pesan moral kemandirian yang ditunjukkan oleh tokoh Pak Amir. Kemandiran itu terlihat dari sikap Pak Amir dalam keluarganya terutama kepada kedua anaknya, walaupun dari keluarga yang kurang mampu, Pak Amir tidak berharap mendapatkan bantuan dari orang lain. Pak Amir selalu berusaha dengan kemampuan yang dia miliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari sikap itulah terlihat jelas sosok Pak Amir merupakan seseorang yang mandiri dan tekun berusaha dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya. Melalui contoh kemandirian Pak Amir, pembaca bisa belajar untuk bersikap mandiri dan bisa menjadi inspirasi bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Selain sikap mandiri, Pak Amir juga memiliki sikap yang kritis, nilai kritis itu tercermin pada kutipan berikut.

  “Begini…, yang penting kamu harus tahu diri. Apa saja yang kamu bisa kerjakan di sana, untuk menolong keluarga temanmu itu, kerjakanlah dengan baik. Kemudian tanyakanlah dirimu sendiri, kira-kira keberadaanmu di sana itu tidak merepotkan mereka. Itu bisa kamu rasakan. Dan seandainya mereka tidak terganggu, bahkan mereka merasa senang dengan keberadaanmu, tapi waktu satu minggu itu sebaiknya jangan sampai kau habiskan di sana. Paling lambat kamis atau hari jum‟at yang akan datang engkau sudah sampai lagi di sini agar lebih siap mengikuti pel ajaran.” (Mencari Buku Pelajaran, 2005: 30).

  Penggambaran sikap kritis Pak Amir tercermin pada saat memberikan masukan kepada Amir agar besikap baik dan santun saat berada di tempat pamannya Parman. Oleh karena itu Pak Amir memberikan kritikan atau masukan demi kebaikan Amir pada saat di keluarga yang baru dikenal Amir. Beberapa pesan moral dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana yaitu seperti, sikap jujur, bertanggung jawab, mandiri, keberanian moral, dan sikap kritis. Pesan moral dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana diharapkan memberikan kontribusi nilai-nilai moral bagi pembaca dan menumbuhkan kepribadian generasi bangsa yang lebih baik.

  Berdasarkan permasalahan tersebut, menarik minat peneliti untuk menganalisis novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana. Cerita dalam

  

Mencari Buku Pelajaran menampilkan nilai-nilai moral melalui tokoh-tokoh yang

  disampaikan pengarang, sehingga pesan moral melalui novel Mencari Buku

  

Pelajaran, diharapkan menjadi contoh dan inspirasi bagi pembaca mengenai nilai-

  nilai moral, memberikan kepuasan batin dan menumbuhkan rasa simpati mendalam kepada sesama. Membaca sebuah karya sastra merupakan alternatif untuk menumbuhkan sikap moral dan bisa menjadi sumber nilai bagi pembacanya. Oleh sebab itu, novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana perlu digali lebih dalam yang menginspirasikan nilai moral, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menumbuhkan sikap moral, atas dasar tersebut peneliti mengambil judul : Pesan Moral dalam Novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian.

  Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang dicari dalam penelitian ini adalah pesan moral apa sajakah yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan uraianyang menyanglutsecar sepesifik tujuang yang akan dilakukan atau akan dicapai dan maksud dari tujuan penelitian harus ditemukan secara jelas tujuan dari penelitian. Dengan adanya tujuan penelitian maka akan tercapai target penelitian yang relefan dan maksimal sebagai dasar dari sebauh penelitian. Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan pesan moral yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian yaitu menyelidiki alasan dari suatu penlitian, yang memiliki peranan dari penlitian. Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat manfaat penelitian, yang pertama adalah manfaat secara teoretis dan yang kedua adalah manfaat praktis. Melalui manfaat penelitain kita akan mengetahui tujuan kita dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan. Manfaat penelitian dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana yaitu.

  1. Teoretis

  Secara teoretis penelitian ini akan memberikan konsep pengetahuan kepada pembaca tentang teori karya sastra dan teori moral, dari variabel-variabel teori tetntang sastra dan moral yang memberikan pandangan secara sitematis hasil hasil penelitian. Secara teoritis manfaat penelitin dapat menjadi referensi untuk menambah pengetahuan tentang moral dan karya sastra agar menjadi lebih bertambah. Melalui sitematis teori tentang moral yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana.

  2. Praktis

  Secara praktis Meningkatkan apresiasi pembaca, baik masyarakat maupun kalangan akademisi (pelajar, mahasiswa, dan guru) dalam unsur dalam karya sastra, moral dalam karya sastra terutama dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana. Secara praktis manfaat penelitian memberikan gambaran bagi pembaca atau memberikan manfaat secara pratis dan mudah dipahami oleh pembaca dan diharapkan penelitian ini untuk menambah referensi bagi peneliti selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

  Sitematika penulisan merupakan gambaran atau langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan, dengan itu penelitan akan lebih jelas tahapnya dalam melakukan sebauh penelitan. Adapun tahapan penelitian yang dilkukan dari Bab I sampai dengan Bab V dalam penelitian pesan moral dalam novel Mencari Buku

  

Pelajaran karya Maman Mulyana. Penulisan penelitian ini yang berjudul Pesan

Moral Dalam Novel Mencari Buku Pelajaran Karya Maman Mulyana disusun atas

  lima bagian.

  Bab I menyajikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah membicarakan tentang hal-hal yang mendasari penelitian ini, rumusan masalah mengungkapkan masalah-masalah yang akan dibahas oleh peneliti sehingga permasalahannya tidak melebar. Tujuan penelitian mengungkapkan tujuan yang akan dicapai oleh peneliti. Manfaat penelitian berisikan tentang manfaat penelitian ini, yang bisa diperoleh melalui membaca hasil penelitian ini.

  Bab II, pada bagian ini penelitian menyajikan teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan agar mendukung penelitian yang lebih spesifik. Teori yang akan dimasukan yang berkaitan dengan pesan moral dalam karya sastra, yang akan mengkaji lebih dalam tentang pesan moral dalam noevel Mencari Buku

  

Pelajaran karya Maman Mulyana. Berdasarakan penelitian yang akan dilakukan

  peneliti menyanjikan terori seperti berisi tentang pengertian moral, pengertian novel, dan kaitan moral dan karya sastra.

  Bab III penelitian menampilkan gambaran tentang cara menganalisis dalam sebuah penelitaian. Pada bagian Bab III peneliti ini menyajikan seperti metodologi penelitian yang memuat objek penelitian yang akan dilakukan, data penelitian dan sumber data yang diperoleh dari ebauh penelitian, pendekatan penelitian yang berkaitan degan penelitian yang akan dicapai, teknik analisis data, langkah kerja penelitian dan sistematika penelitian. Melalui metodologi maka akan mendukung penelitian yang relefan dan memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan.

  Bab IV peneliti menampilkan hasil analisis dan pembahasan dari sebuah penelitian, dengan adanya hasil dan analisi penelitin diharapkan memberiakan hasil yang maksimal. Berdasarkan metodologi peneliti menampilkan bagian tentang pembahasan berupa hasil penelitian dan pembahasan tentang pesan moral dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana. Hasil pembahasan yang telah diteliti nantinya menjadi yang bisa memberikan gambaran pesan moral dalam novel.

  Bab V atau bab penutup meliputi kesimpulan dan saran, peneliti menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dan saran untuk pembaca oleh peneliti, setelah melakukan penelitian tentang pesan moral dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana, diharapkan memberikan kesimpulan yang spesifik dari sebuah penelitian yang telah dilakukan dan saran dari sebuah penelitian. Oleh Karena itu penelitian ini diharapkan menjadi acauan yang bisa memberikan data yang relevan dan mudah dipahami pembaca, dan dapat menambah pengetahuan baru tentang moral dalam karya sastra.