ANALISIS PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI MENURUT HUKUM ISLAM DAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 (Studi Kasus di Bank Syari’ah Mandiri KC Salatiga) - Test Repository

  

ANALISIS PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI

MENURUT HUKUM ISLAM DAN PERATURAN

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

(Studi Kasus di Bank Syari’ah Mandiri KC Salatiga)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Yessi Widhi Astuti

  

NIM: 21411025

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

MOTO PENULIS

  "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

  

lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi

  kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu" maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

  Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

  

(Q.S. Al-Mujadilah: 11)

“Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa ilmu adalah buta”

  

(Albert Einstein)

Kegigihan adalah kekuatan hebat yang tak terlihat yang bisa menyingkirkan

  rintangan besar”

  

(Yessi Widhi Astuti)

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan dengan cinta dan ketulusan hati karya ilmiah berupa skripsi ini kepada :

  1. Kedua orang tuaku Bapak Ripto Haryono dan Ibu Nurhayati tercinta, yang telah mendoakan dan memberi kasih sayang serta pengorbanan selama ini.

  2. Adikku Wisnu Syahrul Romansyah, yang telah mendoakan agar selalu tetap semangat dalam menuntut ilmu dan menjalani kehidupan di dunia ini.

  3. Keluarga Besar Bani Mukaromah, yang selalu memberikan dorongan serta motivasi agar selalu bersabar dalam menghadapi setiap masalah.

  4. Seseorang yang telah memberikan kehidupan bermakna, pencerahan dan motivasi yang tinggi sehingga penulis selalu semangat dalam menjalani kehidupan.

  5. Para guru sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi yang penulis sayangi dan hormati dalam memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran.

  6. Almamater Tercinta Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga yang penulis banggakan.

KATA PENGANTAR

  Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya Penulisan Skripsi ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Penulis juga bersyukur atas rizki dan kesehatan yang telah diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyusun penulisan skripsi ini.

  Sholawat dan salam selalu penulis sanjungkan kepada Nabi, Kekasih,

  

Spirit Perubahan, Rasullah Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan para

  sahabat- sahabatnya, syafa‟at beliau sangat penulis nantikan di hari pembalasan nanti.

  Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana dalam Hukum Islam , Fakultas Syari‟ah, Jurusan

  S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah yang berjudul: “Analisis Pembiayaan Talangan

  

Haji Menurut Hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik

Indonesia Nomor 30 Tahun 20 13 (Studi Kasus di Bank Syari’ah Mandiri KC Salatiga)

  ”. Penulis mengakui bahwa dalam menyusun Penulisan Skripsi ini tidak

  dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena itulah penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya, ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata-kata, namun perlu kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah di IAIN Salatiga.

  3. Bapak Ilya Muhsin, S.H.I., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Syari‟ah Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar dan baik. Ibu Evi Ariyani, M.H, selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah di IAIN Salatiga.

  5. Bapak Farkhani, S.H.I., S.H., M.H, selaku Dosen Pembimbing yang selalu meberikan saran, pengarahan dan masukan berkaitan penulisan skripsi sehingga dapat selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.

  6. Ibu Lutfiana Zahriani, M.H, selaku Kepala Lab. Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga yang memberikan pemahaman, arahan dalam penulisan skripsi sehingga penulisan skripsi ini bisa saya selesaikan.

  7. Bapak Gery Baldi, selaku Direktur Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga yang telah berkenan memberikan izin penelitian di Bank Syari‟ah Mandiri

  KC Salatiga serta jajaran pegawai yang telah memberikan informasi berkaitan penulisan skripsi.

  8. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf adminitrasi Fakultas Syari‟ah yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan apapun.

  9. Sahabat-sahabatku Lilis Setiyowati, Tri Subiyanti, dan Faza Atika Ulfah yang selalu mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

10. Teman-teman Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah angkatan 2011 di

  IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan mendapatkan maghfiroh, dan dilingkupi rahmat dan cita-Nya. Amiin.

  Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi metodologi, penggunaan bahasa, isi, maupun analisanya, sehingga kritik dan saran yang konstruktif, sangat penulis harapan demi enaknya penulisan skripsi ini dibaca dan dipahami.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skrispi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

  Salatiga, 06 Agustus 2015 Penulis.

  ASBTRAK

  Astuti, Yessi Widhi. 2015. Analisis Pembiayaan Talangan Haji Menurut Hukum

  

Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013

(Studi Kasus di Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga). Skripsi. Fakultas Syari‟ah.

  Jurusan. S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Farkhani, S.H.I., S.H., M.H.

  Kata Kunci : Pembiayaan, Talangan Haji, Hukum Islam.

  Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga merupakan salah satu lembaga keuangan syari‟ah dalam bentuk perbankan syari‟ah yang banyak mengeluarkan produk pembiayaan. Salah satunya adalah pembiayaan talangan haji. Penulis dalam hal ini mengkaji tentang analisis hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 terhadap pelaksanaan pembiayaan talangan haji pada produk pembiayaan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan pembiayaan talangan haji di

  Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga (2) Apakah pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga sesuai dengan hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologis yuridis serta menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian yang dilakukan di dalam masyarakat itu sendiri atau dalam instansi yang bersangkutan. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan produk pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa,

  pertama : Pelaksa

  naan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga dari segi akadnya sudah menggunakan akad Qardh wal Ijarah yang sudah sesuai dengan prinsip- prinsip syara‟ dari akad tersebut dan sesuai fatwa

  DSN-MUI No. 19/DSN-MUI/IV/2001 dan fatwa DSN-MUI No. 09/DSN- MUI/IV/2000 dan produk pembiayaan talangan haji di

  Bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga telah sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor

  30 Tahun 2013. Karena sejak berlakunya Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3

0 Tahun 2013 Bank Syari‟ah Mandiri memberikan layanan pembiayaan talangan haji dengan jangka waktu talangan hanya 1 (satu) tahun.

  Apabila dalam waktu satu tahun nasabah tidak bisa melakukan pelunasan, maka akan dilakukan akad ulang dan nasabah akan dikenakan ujrah sebesar Rp. 2.850.000,-. Kedua:

  Pelaksanaan pembiayaan Talangan Haji di bank Syari‟ah Mandiri KC Salatiga sudah sesuai dengan hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2013 tentang Bank Penerima Setoran Penyelenggaraan Ibadah Haji.

  

DAFTAR ISI

  9 2. Kehadiran Peneliti ............................................................

  14 H. Sistematika Penulisan............................................................

  13 8. Tahap-tahap Penelitian.......................................................

  13 7. Pengecekan Keabsahan Data .............................................

  11 6. Analisis Data .....................................................................

  11 5. Prosedur Pengumpulan Data .............................................

  10 4. Sumber Data.......................................................................

  10 3. Lokasi Penelitian ..............................................................

  9 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................

  Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................. i NOTA PEMBIMBING.............................................................................. ii PENGESAHAN......................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. iv MOTO........................................................................................................ v PERSEMBAHAN...................................................................................... vi KATA PENGANTAR............................................................................... vii ABSTRAK................................................................................................. x DAFTAR ISI.............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiv

  7 G. Metode Penelitian..................................................................

  6 F. Tinjauan Pustaka...................................................................

  6 E. Penegasan Istilah...................................................................

  6 D. Kegunaan Penelitian..............................................................

  5 C. Tujuan Penelitian...................................................................

  1 B. Rumusan Masalah.................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.........................................................

  16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Haji Dalam Prespektif Fiqh...................................................

  TALANGAN HAJI DI BANK SYARI’AH MANDIRI A.

  Mekanisme Pembiayaan Talangan Haji.......................... 88 4. Manfaat Pembiayaan Talangan Haji............................... 91

  86 2. Akad Pembiayaan Talangan Haji.................................... 87 3.

  86 1. Pengertian Pembiayaan Talangan Haji...........................

  70 B. Gambaran Umum Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syari‟ah Mandiri...................................................................

  Sejarah Bank Syari‟ah Mandiri........................................ 61 2. Profil Bank Syari‟ah Mandiri........................................... 63 3. Visi dan Misi.................................................................... 64 4. Struktur Organisasi........................................................... 65 5. Produk-Produk di Bank Syari‟ah Mandiri.......................

  Gambaran Umum Bank Syari‟ah Mandiri............................ 61 1.

  50 BAB III GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PEMBIAYAAN

  19 1. Pengertian Haji...................................................................

  Pengertian Pembiayaan Talangan Haji............................... 41 2. Dasar Hukum Pembiayaan Talangan Haji.......................... 42 3. Akad Dalam Pembiayaan Talangan Haji............................ 43 D. Tinjauan Tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH)............................

  Istiƫã‟ah Ibadah Haji Menurut Para Ulama......................... 36 C. Tinjauan Tentang Pembiayaan Talangan Haji....................... 38 1.

  33 1. Pengertian dan Batasan Istiƫã‟ah Ibadah Haji..................... 33 2.

  25 B. Istiƫã‟ah Ibadah Haji..............................................................

  24 4. Rukun-Rukun Haji Dan Syarat-Syarat Haji.......................

  21 3. Waktu Pelaksanaan Haji.....................................................

  19 2. Dasar Hukum Haji..............................................................

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pembiayaan Talangan Haji Menurut Hukum

  Islam......................................................................................

  92 B. Analisis Pembiayaan Talangan Haji Menurut Peraturan

  99 Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................... 104 B. Saran-Saran........................................................................... 105 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur

  Organisasi Bank Syari‟ah Mandiri..................................... 67

  

DAFTAR GAMBAR

Tabel 3.2 Ketentuan Pembiayaan Talangann Haji Bank Syari‟ah Mandiri KC. Salatiga..................................................................................................

  88

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Haji adalah rukun Islam yang ke lima. Haji berarti: berkunjung,

  atau ziarah. Yang dimaksudkan ialah: berkunjung atau ziarah ke tanah suci (Baitullah dan sekitarnya) dalam rangka melaksanakan Rukun Islam yang kelima (Saleh, 2008: 202). Dalam buku Fikih Sunnah jilid 5, Syayyid Sabiq (1978: 31) menjelaskan bahwa haji ialah mengunjungi Mekkah buat mengerjakan ibadah Thawaf, sai, wuquf di Arafah dan ibadah-ibadah lain demi memenuhi titah Allah dan mengharap keridhaan-Nya.

  Waktu pelaksanaan ibadah haji hanya pada bulan Dzulhijjah. Dilaksanakan pada tanggal 8 sampai

  13 Djulhijjah. Tempat dilaksanakannya ibadah haji adalah di Masjidilharam, Mekkah. Ibadah haji diwajibkan Allah kepada orang-orang yang mampu menunaikannya, yaitu orang-orang yang memiliki kesanggupan biaya serta sehat secara jasmani dan rohani untuk menunaikan ibadah haji.

  Dalam al- Qur‟an Surat Ali Imran ayat 97 dijelaskan bahwa diwajibkannya haji bagi orang yang mampu, dan tidak diwajibkan haji bagi orang yang tidak mampu, sebagai berikut:

  

             

             



  Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya)

  

maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya (baitullah itu) menjadi aman

dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang

siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha

Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (Q.S. Ali Imran: 97).

  Selain itu terdapat hadis yang menjelaskan tentang keutamaan mengeluarkan biaya dalam melakukan ibadah haji. Dalam hadis yang diterima dari Buraidah bahwa Nabi saw. bersabda:

  

“Mengeluarkan biaya untuk keperluan haji sama dengan

mengeluarkannya untuk perang sabil: satu dirham menjadi tujuh kali

lipat.” (Sabiq, 1978: 39).

  Dalam rangka membantu umat Islam dalam menunaikan rukun Islam yang kelima ini maka lembaga keuangan syariah atau perbankan syariah berlomba-lomba untuk membuat berbagai macam produk pembiayaan. Produk pembiayaan tersebut diantarannya pembiayaan talangan haji. Yang menjadi landasan hukum dari produk ini adalah fatwa DSN MUI Nomor 29/DSN-MUI/VI/2002 dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip al-Ijarah sesuai Fatwa DSN- MUI nomor 9/DSN-MUI/IV/2000.

  2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi pembayaran DSN-MUI nomor 19/DSN-MUI/IV/2001.

  3. Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.

  4. Besar imbalan jasa al-Ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah.

  Dengan munculnya fatwa tersebut membuat nasabah sangat berminat terhadap produk pembiayaan talangan haji yang disediakan di perbankkan syari‟ah. Bahkan dengan biaya yang cukup terjangkau, kita dapat mendapatkan talangan haji yang cukup besar dan jangka waktu pengembalian yang relatif lama. Menurut Dyah Septiani dalam webnya (http://dyahseptatiani.wordpress.com/2013/03/24/dana-talangan-haji/, diakses pada 11 November 2014) menjelaskan bahwa untuk mendapatkan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri hanya dengan dana minimal yang harus dimiliki oleh calon jamaah adalah sebesar Rp.

  5.850.000,- maka dana Talangan haji yang akan diterima adalah sebesar Rp. 22.500.000,- dengan jangka waktu pengembalian dana 3 tahun (ketentuan jumlah setoran awal untuk memperoleh nomor porsi untuk tahun 2012 adalah RP. 25.000.000,- info yang peroleh di tahun 2013 sekitar bulan april, pemerintah akan menaikan jumlah setoran awal).

  Jumlah yang akan dikembalikan selama jangka waktu 3 tahun tersebut tidak ditentukan batas minimalnya, hanya dikenakan ujrah (administrasi) termasuk dalam dana minimal calon jamaah). Untuk tahun ke dua biaya ujrah sebesar Rp. 2.850.000,-. Untuk tahun ke tiga biaya ujrah Rp.

  2.850.000,- Ujrah tersebut belum termasuk biaya materai (pada waktu akad). Syarat yang ditentukan oleh Bank Syariah Mandiri untuk mendapatkan dana talangan haji sangat mudah, hanya melampirkan copy KTP suami/isteri, copy kartu keluarga, copy Akta Nikah dan membuka Tabungan Mabrur.

  Banyaknya minat nasabah dan mudahnya syarat untuk memperoleh Pembiayaan Talangan Haji maka mengakibatkan banyak daftar tunggu haji (waiting list). Bahkan menurut artikel yang diakses oleh peneliti daftar tunggu haji untuk daerah Jawa Tengah sendiri dari 29.435 kuota haji yang disediakan sudah ada 402.598 jamaah yang mendaftar dan menyebabkan daftar tunggu haji sampai tahun 2028. Lamanya daftar tunggu haji tersebut dikarenakan banyaknya calon jemaah haji yang mendaftar. Namun dari 402.598 pendaftar baru 2.079 yang melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (http://www.kabarmakkah.com/2014/09/berapa-tahun- menunggu-kuota-haji.html, diakses pada 11 November 2014).

  Maka dalam rangka meningkatkan pengelolaan setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji secara lebih profesional, akuntabel, amanah, dan transparan Menteri Agama Republik Indonesia memberlakukan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 yang Haji. Selain itu untuk menanggulangi banyaknya daftar tunggu haji (waiting list) dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor

  30 Tahun 2013 juga menetapkan bahwa Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji tidak boleh memberikan layanan dana talangan haji dengan jangka waktu talangan lebih dari 1 (satu) tahun.

  Berdasarkan pemaparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

  “Analisis Pembiayaan Talangan Haji Menurut Hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 (Studi Kasus di Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga)”.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat diangkat pokok masalah yang dapat dijadikan pembahasan, yaitu :

1. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah

  Mandiri Kantor Cabang Salatiga? 2. Apakah pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah

  Mandiri Kantor Cabang Salatiga sesuai dengan Hukum Islam dan

  Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji? C.

   Tujuan Penelitian

  haji di Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga diharapkan dapat : 1.

  Untuk mengetahui dengan jelas bagaimana pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga.

2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pembiayaan talangan haji di

  Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga sesuai dengan Hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Sebagai sumbangan pemikiran dalam menambah wawasan tentang produk pembiayaan talangan haji.

2. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai kesesuaian antara peraturan dan praktek nyata dalam pembiayaan talangan haji.

E. Penegasan Istilah 1.

  Pembiayaan Talangan Haji merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) (www.syariahmandiri.co.id).

  2. Hukum Islam adalah ketetapan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT yang berupa aturan-aturan untuk ditaati dan berupa larangan-larangan

  3. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 adalah peraturan yang mengatur tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.

F. Tinjauan Pustaka

  Penelitian tentang pembiayaan talangan haji dalam lembaga perbankan syari‟ah sudah banyak dilakukan. Penelitian tentang pembiayaan talangan haji ini pernah dilakukan oleh Maria Ulfah (2012: iv) mahasiswi di IAIN Walisongo yang dijadikan sebagai bahan skripsi. Maria Ulfah meneliti tentang ANALISIS PENGARUH MARKETING SYARIAH TERHADAP MINAT NASABAH DANA TALANGAN HAJI (STUDI KASUS DI BANK MUAMALAT CABANG SEMARANG).

  Maria Ulfah memfokuskan tentang masalah apakah ada pengaruh marketing

  syariah terhadap minat nasabah Dana Talangan Haji. Penelitian tersebut bertujuan menguji secara parsial dan simultan bagaimana marketing syariah berpengaruh terhadap minat nasabah untuk pengambilan porsi haji dalam bentuk dana Talangan Haji di Bank Muamalat Cabang Semarang.

  Skripsi Nur Halimah (2009 : vi) mahasiswi di IAIN Walisongo

dengan judul STUDI ANALISIS TERHADAP PRAKTEK AKAD

  QARDH WAL IJARAH PADA PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARI‟AH MANDIRI CABANG SEMARANG. Dalam skripsi Nur Halimah menjelaskan tentang penerapan dan praktek dari akad Qardh

  Wal ijarah pada pembi

  ayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang sudah sesuai dengan Syari‟at Islam.

  Skripsi Muhammad Bahtiyar Rifai (2010: ii) mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga dengan judul TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK TALANGAN HAJI (STUDI DI BANK SY

ARI‟AH MANDIRI

  CABANG CIK DI TIRO YOGYAKARTA). Dalam skripsi Muhamat Bahtiyar Rifai ini memfokuskan masalah tentang gambaran produk talangan haji di BSM Cabang Cik Di Tiro Yogyakarta dan bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap produk talangan haji tersebut.

  Dari tinjauan pustaka yang diperoleh penulis, maka pembahasan mengenai Analisis Pembiayaan Talangan Haji Menurut Hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 (Studi Kasus di Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga) sangat menarik untuk dikaji. Walaupun sudah ada yang meneliti tentang tinjauan Hukum Islam terhadap dana talangan haji, namun disini peneliti akan membandingkan praktek pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga dengan Hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  Pendekatan Sosiologis Yuridis. Pendekatan Sosiologis Yuridis yaitu yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, kemudian diambil dan dihubungkan dengan hukum-hukum positif nasional dengan tidak meninggalkan hukum syari‟ yang menjadi sumber keberadaan hukum pembiayaan talangan haji dalam perbankkan syari‟ah.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian yang dilakukan di dalam masyarakat itu sendiri atau dalam instansi yang bersangkutan. Pengertian lain dari Penelitian lapangan (field research), yaitu research yang dilakukan dikancah atau di medan terjadinya gejala-gejala (Hadi, 2000: 10).

  Yaitu bagaimana pelaksanaan produk pembiayaan talangan haji di perbankkan syari‟ah, selain itu penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fakta secara menyeluruh melalui pengumpulan data di lapangan dan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

  Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2009: 6). Selain itu laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah, objek evaluasi, atau pilihan kebijakan (STAIN, 2008:

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini peneliti menjadi instrumen yang sangat penting dan juga menjadi pengumpul data. Maka kehadiran peneliti disini sebagai partisipan penuh yang mengumpulkan data tentang penelitian. Dan kehadiran peneliti dalam meneliti produk pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga ini diketahui karena peneliti melakukan wawancara dengan pihak perbankkan.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang

  Salatiga yang beralamatkan di jalan Diponegoro Nomor 77, Kota: Salatiga, Indonesia. Peneliti memilih lokasi tersebut karena sesuai dengan topik yang akan diteliti. Dan dengan dipilihnya lokasi tersebut berharap akan menambah wawasan dan menemukan wawasan baru.

  4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

  Diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.

  Data primer yaitu: data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama (Subagyo, 1991: 87). Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama yakni pegawai bank syari‟ah melalui penelitian.

  Data sekunder yaitu: data yang diperoleh atau berasal dari bahan kepustakaan yang digunakan untuk melengkapi data primer (Subagyo, 1991: 89). Sumber data sekunder yaitu mencakup dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang serupa laporan buku harian dan sebagainnya.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak mengumpulkan data dengan seperangkat instrumen untuk mengatur variabel, tapi peneliti mencari dan belajar dari subjek dalam penelitiannya, serta menyusun format (yang disebut protokol) untuk mencatat data ketika penelitian berjalan (Alsa, 2003: 47). Adapun metode pengumpulan data tentang pembiayaan talangan haji ini dengan menggunakan tehnik sebagai berikut : a.

  Metode observasi Yaitu metode suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung dan mencakup data-data yang diperoleh secara sistematis, dari objek penelitian. Seperti melakukan tes, kuisioner atau angket, rekaman gambar, dan rekaman suara. Ini berkaitan dengan produk pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga. Metode observasi inilah metode pertama yang penulis gunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan produk pembiayaan talangan haji.

  Metode Wawancara Interview/ wawancara, yaitu suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu (Kartono, 1996: 187). Atau mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab langsung kepada pemuka agama, tokoh masyarakat setempat dan pejabat yang berkompeten, yang merupakan bagian penting dari cara pengumpulan data dalam penelitian lapangan. Metode ini digunakan untuk mengetahui tentang produk pembiayaan talangan haji. Adapun dalam penelitian ini yang diwawancarai adalah instrumen- instrumen penting dalam Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga. Yaitu bagian customer service

  Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga dan Unit Pelayanan Pembiayaan Talangan Haji di BMT Amal Mulia Suruh selaku mitra kerja dari Bank Syari‟ah Mandiri Kantor Cabang Salatiga.

  c.

  Dokumentasi Yaitu, mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2002:

  206). Untuk mendapatkan data yang jelas dan kongkrit, maka peneliti juga menggunakan metode dokumentasi berupa, bacaan- bacaan yang memuat tentang tema yang akan diteliti. Selain itu peneliti juga akan mendokumentasikan kegiatan penelitian gambar, rekaman suara, dan lain-lain.

  6. Analisis Data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dan menyimpulkan dari data-data yang sudah terkumpul.

  Semuanya bertujuan untuk menyimpulkan data secara teratur dan rapi. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan metode Deskripsi

  Kualitatif yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang telah

  dikumpulkan, kemudian diklasifikasikan, disusun, dijelaskan yakni digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang digunakan untuk memperoleh kesimpulan (Arikunto, 1998 : 245).

  Analisis data ini dilakukan dengan cara membandingkan antara fakta yang dihasilkan dari pen elitian dilapangan yaitu di Bank Syari‟ah

  Mandiri Kantor Cabang Salatiga dengan teori Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Studi kasus ini menggunakan penelitian dan pendekatan kualitatif.

  Dalam pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan berbagai metode seperti wawancara dan pengkajian dari Hukum Islam dan

  Peraturan Menteri Agama. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan observasi.

  Selain itu peneliti menggunakan metode trianggulasi data. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang wawancara terhadap objek penelitian (Moleong, 2004: 330). Jadi setelah peneliti melakukan wawancara kepada pihak Bank Syariah Mandiri dan mencatat hasil wawancara. Setelah hasil dari wawancara dirubah kedalam bentuk resume, maka peneliti melakukan pengecekan hasil resume tersebut kepada pihak Bank Syariah Mandiri. Apakah hasil resume wawancara sesuai dengan apa yang ada dalam Bank Syariah Mandiri.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Yang pertama adalah tahap persiapan penelitian. Dalam tahap persiapan penelitian ini setelah peneliti menemukan hal yang ingin diteliti, maka peneliti membuat garis besar hal yang ingin dilteliti. Setelah itu peneliti membuat judul dan menentukan rumusan masalah. Peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan permasalahan atau objek penelitian yang akan diteliti. Pedoman wawancara tersebut berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mendasar yang yang nantinya akan dapat dikembangkan pada saat wawancara.

  Setelah itu tahap persiapan selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara. Setelah itu peneliti menentukan subjek yang akan diwawancarai dan membuat kesepakatan dengan calon narasumber mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.

  Setelah wawancara dilakukan, tahap selanjutnya adalah memindahkan hasil wawancara. Hasil wawancara bisa berupa catatan, dalam bentuk tertulis atau teks.

  Maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan skripsi. Setelah judul dan rumusan masalah sudah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian (metode penelitian ini berisi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian), dan sistematika penulisan.

  Setelah pendahuluan selesai, peneliti mulai membuat kajian pustaka yang berisi landasan teori tentang haji dan penjelasan mengenai pembiayaan talangan haji menurut hukum Islam. Dan melakukan pengembangan dari rumusan masalah yang dijelaskan dalam pendahuluan.

  Setelah itu peneliti melakukan analisis data pembahasan yang berisi tentang analisis temuan data dilapangan yang berhubungan dengan pembiayaan talangan haji di Bank Mandiri Syari‟ah. Dan langkah terakhir dalam penelitian ini adalah memberikan kesimpulan yang berisi kritik ataupun saran baik untuk tempat penelitian ataupun penelitian selanjutnya.

H. Sistematika Penulisan

  Sesuai dengan pedoman penulisan skripsi, penulis akan membagi skripsi ini menjadi lima bab. Masing-masing bab disusun secara sistematis dan logis. Dan dalam setiap bab terdapat sub bab yang akan menjelaskan masing-masing bab. Untuk lebih jelasnya penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  Bab pertama berisi tentang pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, kajian pustaja dan sistematika penulisan. Didalam metode penelitian berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap- tahap penelitian.

  Bab kedua tentang tinjauan umum haji dan pembiayaan talangan haji, terdiri dari beberapa sub bab, sub bab pertama berisi tentang haji dalam prespektif fiqh yang didalamnya berisi mengenai pengertian, dasar hukum, waktu pelaksanaan ibadah haji, dan syarat serta rukun haji. Sub bab kedua berisi tentang penjelasan

  istiƫã‟ah ibadah haji yang didalamnya

  akan dijelaskan mengenai pengertian dan batasan

  istiƫã‟ah ibadah haji, serta ist

  iƫã‟ah ibadah haji menurut pendapat para ulama mazhab. Sub bab

  ketiga tentang penjelasan mengenai pembiayaan talangan haji yang didalamnya dijelaskan mengenai pengertian, dasar hukum dan akad yang digunakan dalam pembiayaan talangan haji. Sub bab keempat berisi Ibadah Haji (BPS BPIH) Menurut Peraturan Menteri Agama RI No. 30 Tahun 2013.

  Bab ketiga membahas gambaran umum pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syari‟ah Mandiri. terdiri dari beberapa sub bab, sub bab pertama berisi tentang gambaran umum Bank Mandiri Syari‟ah yang didalamnya akan dijelaskan mengenai sejarah

  Bank Syari‟ah Mandiri , visi dan misi Bank Syari‟ah Mandiri, profil Bank Syari‟ah Mandiri, dan produk-produk Bank S yari‟ah Mandiri. Sub bab kedua berisi tentang gambaran umum pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Mandiri

  Syari‟ah yang didalamnya dijelaskan mengenai pengertian pembiayaan talangan haji, mekanisme pembiayaan talangan haji, dan manfaat pembiayaan talangan haji.

  Bab keempat merupakan analisa terhadap Pelaksanaan Pembiayaan Talang an Haji di Bank Syari‟ah Mandiri, terdiri atas tinjauan dari segi hukum Islam terhadap Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syari‟ah Mandiri yang meliputi tinjauan dari segi isti

  ƫã‟ah dan dari segi

  kemaslahatan. Serta tinjauan menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013.

  Dan pada bab kelima adalah penutup dari seluruh rangkaian pembahasan, memuat tentang kesimpulan dari apa yang diteliti dan juga memberikan kritik dan saran.

  Adapun bagian akhir dari skripsi memuat daftar pustaka serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Haji Dalam Perspektif Fiqh Pengertian Haji Haji berarti: berkunjung, atau ziarah. Yang dimaksudkan ialah :

  berkunjung atau ziarah ke tanah suci (Baitullah dan sekitarnya) dalam rangka melaksanakan Rukun Islam yang kelima(Saleh, 2008: 202).

  Dalam buku Fikih Sunnah jilid 5, Syayyid Sabiq(1978: 31) menjelaskan bahwa haji ialah mengunjungi Mekkah buat mengerjakan ibadah Thawaf, sai, wuquf di Arafah dan ibadah-ibadah lain demi memenuhi titah Allah dan mengharap keridhaan-Nya.

  Menurut Departemen Agama Republik Indonesia (1983:329) yang dimaksudkan dengan Al-hajju adalah menyengaja, menuju. Dan yang dimaksud dengan menyengaja dan menuju disini adalah bepergian beribadat di

  Mekkah, melakukan thawaf, sa‟i, dan wuquf di Arafah, serta melaksanakan semua ketentuan-ketentuan haji, karena hendak memenuhi perintah Allah dan mengharapkan keridhaan Nya.

  Al-hajju , atau maknanya al-qashdu (menyengaja, menuju,

  memaksudkan), adalah salah satu dari rukun Islam yang lima Ia merupakan suatu perbuatan yang wajib dilakukan, bagi yang mampu.

  Jadi pengertian haji menurut penyusun adalah sengaja mengunjungi Baitullah dalam rangka menunaikan rukun Islam yang ke lima dan melaksanakan amalan-amalan dalam ibadah haji tersebut. Haji mempunyai beberapa keutamaan dan hikmah ibadah haji, di antarannya(Taufiqurrochman, 2009: 1-3): a.

  Mengerjakan ibadah haji adalah pekerjaan yang sangat mulia Rosulullah saw bersabda, “Barangsiapa melaksanakan haji karena Allah, tidak melakukan rafats

  (berkata kotor) dan tidak fusuq (durhaka), maka ia kembali suci dari dosa seperti bayi yang dilahirkan dari kandungan ibunya”.

  (HR Bukhari-Muslim).

  b.

  Ibadah haji memberi kesan dan pesan terhadap perjalanan kehidupan seseorang. Karena itu, Siti Aisyah tak mau ketinggalan untuk mengerjakan haji setiap tahun. Menurutnya, “Aku bertanya kepada Rosulullah: Bolehkah aku ikut berperang dan berjihad bersamamu? Beliau menjawab: Jihad yang lebih baik dan sempurna ialah haji, haji yang mabrur. Sejak itulah, aku tak pernah meninggal haji”.

  c.

  Ibadah haji merupakan manifestasi ketundukan kepada Allah.

  d.

  Melaksanakan ibadah haji merupakan ungkapan syukur atas nikmat harta dan kesehatan.

  e.

  Haji menempa jiwa agar memiliki semangat juang tinggi.

  Segala kesulitan yang dihadapi sejak dari tanah air hingga di tanah suci dan kembali lagi ke tanah air merupakan tantangan yang harus dihadapi seorang haji yang dengan itu, ia belajar sabar, tabah, kuat, disiplin dan terdorong berakhlak mulia.

  f.

  Haji dapat menjadi pemersatu antar umat Islam sedunia.

  g.

  Para jamaah haji adalah delegasi Allah swt. Rosulullah saw. bersabda, “Delegasi Allah ada tiga: orang yang berperang, orang yang berhaji dan orang yang berum rah” (HR al-Nasa‟i dan Ibnu Hibban).

2. Dasar Hukum Haji

  Ibadah haji disyariatkan sejak zaman nabi Ibrahim as, kemudian diteruskan hingga generasi umat nabi Muhammad saw. Allah berfirman mengenai ibadah haji dalam beberapa ayat al-

  Qur‟an, sebagai berikut: a.

  Al-Qur‟an Surat Ali Imran ayat 97

                              

  Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di

  antaranya) maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya (baitullah itu) menjadi aman dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa

  mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (Q.S. Ali Imran : 97).

  b.

  Al-Qur‟an surat al-Hajj ayat 27-28

                                      

  Artinya: