MODELING AND ANALYSING THE EFFECT OF HYDRO-MAGNETO-ELECTRIC REGENERATIVE SHOCK ABSORBER (HMERSA) DUAL INPUT- SINGLE OUTPUT APPLICATION TOWARDS THE ELECTRICITY POWER GENERATED AND THE DYNAMIC RESPONSE OF THE HORIZONTALLY HALF-CAR
TUGAS AKHIR
- – TM141585
PEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH
PENGGUNAAN HYDRO-MAGNETO-ELECTRIC
REGENERATIVE SHOCK ABSORBER (HMERSA)
DUAL INPUT-SINGLE OUTPUT TERHADAP ENERGI
BANGKITAN DAN RESPON DINAMIS HALF-CAR
MEMANJANG KENDARAANDIDIN MERLINNOVI NRP. 2112100051 Dosen Pembimbing: Dr. Harus Laksana Guntur, ST., M.Eng.
PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FINAL PROJECT
- – TM141585
MODELING AND ANALYSING THE EFFECT OF
HYDRO-MAGNETO-ELECTRIC REGENERATIVE
SHOCK ABSORBER (HMERSA) DUAL INPUT-
SINGLE OUTPUT APPLICATION TOWARDS THE
ELECTRICITY POWER GENERATED AND THE
DYNAMIC RESPONSE OF THE HORIZONTALLY
HALF-CARDIDIN MERLINNOVI NRP. 2112100051 Advisory Lecturer Dr. Harus Laksana Guntur, ST., M.Eng.
BACHELOR PROGRAM DEPARTMENT OF MECHANICAL ENGINEERING FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY
PEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH
PENGGUNAAN HYDRO-MAGNETO-ELECTRIC
REGENERATIVE SHOCK ABSORBER (HMERSA) DUAL
BANGKITAN DAN RESPON DINAMIS HALF-CAR
MEMANJANG KENDARAAN
Nama Mahasiswa : Didin Merlinnovi NRP : 2112100051 Jurusan : Teknik Mesin FTI-ITSDosen Pembimbing : Dr. Harus Laksana Guntur ST.,
M.Eng.
Abstrak Menurut the official U.S. government source for fuel
economy information, hanya sekitar 14%-30% energi yang
digunakan untuk menggerakkan kendaraan dan sisanya terbuang
begitu saja. Selebihnya, 30-37% energi hilang dalam bentuk heat
loss oleh gas buangan dan konveksi, 25-33% energy hilang dalam
bentuk disipasi panas dalam proses pendinginan dan 33-40%
energi hilang dalam bentuk mechanical losses. Rendahnya
efisiensi dari pemanfaatan energi hasil pembakaran pada
kendaraan mendorong dilakukannya penelitian yang berfokus
pada energy harvesting. Untuk memanfaatkan kembali energi
getaran yang hilang pada sistem suspensi, berbagai penelitian
telah dilakukan dalam mengembangkan shock absorber menjadi
Regenerative Shock Absorber (RSA), salah satunya adalah RSA
jenis Hydro-Magneto-Electric Regenerative Shock Absorber
(HMERSA) pada suspensi belakang kendaraan.Dalam tugas akhir ini dilakukan pemodelan dan analisis
pengaruh perubahan parameter pada penggunaan Hydro-
Magneto-Electric Regenerative Shock Absorber (HMERSA) dual ii
sistem suspensi depan dan belakang kendaraan, dimana sistem
suspensi belakang menahan beban lebih besar dibandingkan
suspensi depan sehingga kebutuhan akan gaya redam lebih tinggi.
Parameter yang dirubah adalah posisi penempatan motor hidrolik
dan generator serta panjang pipa yang digunakan. Simulasi
kendaraan dimodelkan dengan sistem half-car memanjang
kendaraan. Input yang digunakan dalam penelitian ini adalah
input sinusoidal dan bump modified. Pengaruh keterlambatan dari
salah satu HMERSA akan dianalisis dengan menvariasikan beda
fase dari input sinusoidal yang diberikan. Variasi beda fase yang
digunakan adalah beda fase 0° dan beda fase 90°.Dari penelitian ini diperoleh gaya redam dan energi
bangkitan terbesar terjadi ketika kedua silinder hidrolik bergetar
ºdengan beda fase 0 . Saat kedua silinder bergerak dengan beda
fase 90º daya yang dihasilkan lebih kecil namun stabil dan kontinu.
Pada model half-car memanjang kendaraan dengan eksitasi
sinusoidal yang sama pada ban depan dan belakang, daya
bangkitan meningkat seiring dengan bertambahnya kecepatan
kendaraan, daya bangkitan tertinggi sebesar 165 W terjadi pada
kecepatan 80 km/h. Percepatan rms tertinggi penumpang adalah
22,7004 m/s pada kecepatan 20 km/h dengan eksitasi sinusoidal
pada beda fase 90º, yang selebihnya pada kecepatan diatas 20
km/h mengalami penurunan percepatan rms. Untuk simulasi
kendaraan saat belok, diperoleh daya bangkitan maksimum
sebesar 19 W dengan kecepatan 5 m/s dan radius belok 7 m.
Kata kunci: sistem suspensi, Regenerative Shock Absorber
(RSA), karakteristik dinamis half-car memanjang kendaraan,
gaya redam, daya listrik bangkitan.
MODELING AND ANALYSING THE EFFECT OF
HYDRO-MAGNETO-ELECTRIC REGENERATIVE
SHOCK ABSORBER (HMERSA) DUAL INPUT-SINGLE
OUTPUT APPLICATION TOWARDS THE ELECTRICITY
POWER GENERATED AND THE DYNAMIC RESPONSE
OF THE HORIZONTALLY HALF-CAR
Name : Didin Merlinnovi NRP : 2112100051Deparment : Mechanical Engineering FTI-ITS
Advisory Lecturer : Dr. Harus Laksana Guntur ST.,
M.Eng
Abstract According to the official the U.S. government source for fueleconomy information, only around 14 -30% energy that is used to
drive vehicles and the rest of them are wasted. The rest of 30-37%
energy is missing because of the heat loss by gas emissions and
convection, 25-33% energy missing in the form of heat dissipation
in the cooling process, and 33-40% energy missing in the form of
mechanical losses. The low efficiency of the energy consumption
from the results of burning in a vehicle encourages a research that
focuses on harvesting energy. To reuse the lost vibration energy on
a suspension system, experiments are done in developing shock
absorber to be regenerative shock absorber (RSA), one of them is
the RSA of hydro-magneto-electric regenerative shock absorber
(HMERSA) in the rear suspension of a vehicle.In this research, a model and analysis are carried out on the
influence of a change in parameter on the use of hydro-magneto-
electric regenerative shock absorber (HMERSA) dual input-single
output that applied and simulated on a front and rear suspension
system of a vehicle, where rear suspension system hold a load
greater than the front suspension so that the damping force needed
generator position, and the length of pipes used. Vehicle simulation
modeled on the horizontally half-car system. Input that used in this
research is sinusoidal input and bump modified. The influence of
delay of one of HMERSA will be analyzed by varying phase
difference of sinusoidal input that given. Variation of phase
difference that are used are the 0° phase difference and 90° phase
difference.From this research it is obtained that the highest damping
force and the highest energy generated are when the two
cylindrical hydraulic vibrate with 0° phase difference. When the
two of cylindrical hydraulic vibrate at the 90° phase difference, the
generated power is smaller but stable and continuous. On the
horizontally half-car model with the same sinusoidal excitation on
the rear and front tire, the generated power increases in the
increment of the vehicle speed. The highest power generated is 165
Watt happened at vehicle speed 80 km/h. The highest passenger
2rms acceleration is 2,7004 m/s at the vehicle speed 20 km/h with
sinusoidal excitation in 90° phase difference, the rest at the vehicle
speed above 20 km/h, passenger rms acceleration is decreased.
For the vehicle on turning junction simulations, it is obtained the
maximum power generated is 19 Watt with vehicle speed 5 m/s and
turn radius 7 m.
Keywords: suspension system, Regenerative Shock Absorber
(RSA), dynamics characteristic of horizontally half-car, damping
force, generated power.KATA PENGANTAR
Puji syukur dihaturkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, hanya karena tuntunan-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan pendidikan Sarjana S-1 di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Penyusunan Tugas Akhir ini dapat terlaksana dengan baik atas bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Keluarga tersayang, khususnya kedua orangtua, Bapak Eddy Dwijo Santoso dan Ibu Sutinah, yang telah menjadi orang- orang terbaik dalam hidup penulis dan selalu memberikan doa dan dorongan dalam segala kondisi.
2. Adik kandung penulis, Vio Dwi Ramadhana yang selalu memberikan dorongan moril dan terus memberikan semangat sampai penulis bisa menyelesaikan studinya.
3. Dr. Harus Laksana Guntur, ST.M.Eng yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
4. Dr. Wiwiek Hendrowati, ST, MT., Moch. Solichin, ST,. MT., dan Aida Annisa A.D., ST., MT. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis tentang Tugas Akhir ini.
5. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Teknik Mesin FTI ITS, terima kasih atas ilmu yang disampaikan, semoga bermanfaat kedepannya bagi diri penulis dan bagi bangsa dan negara.
6. Afif Alfalah yang telah banyak memberikan motivasi, semangat, doa, perhatian, bantuan, dan dukungan bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Sahabat terbaik penulis, Maria Ulfa Damayanti dan Sherly Octavia Saraswati yang telah banyak membantu, menemani, menghibur dan memberikan semangat penulis dari awal masuk kampus sampai menyelesaikan studinya. vi
8. Teman Riset H.L.G, Betari, Ayu, Bella, Fauzi, Wando, Fadli,
Pindi yang senantiasa memberi semangat, menemani, membimbing dan memberikan ilmu baru dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Teman-teman Lab. Vibrasi dan Sistem Dinamis yang senantiasa menemani dan menghibur penulis saat sedang penat serta memberikan dukungan kepada penulis.
10. Teman-teman angkatan M55 yang senantiasa memberi motivasi, menemani, dan meninggalkan banyak cerita indah bagi penulis selama masa perkuliahan di Teknik Mesin ITS ini.
11. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
Dengan segala keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, tidak menutup kemungkinan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan lebih lanjut.Semoga hasil penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, Januari 2017 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ............................................................................... i ABSTRACT .............................................................................. iii KATA PENGANTAR ............................................................... v DAFTAR ISI ............................................................................ vii DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................ 3
1.4 Batasan Masalah ............................................................ 3
1.5 Manfaat .......................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI
2.1 Regenerative Shock Absorber ........................................ 5
2.2 Regenerative Shock Absorber Dual Input-Single
Output ............................................................................ 10
2.3 Teori Base Excitation .................................................... 13
2.3.1 Force Transmissibility ....................................... 14
2.3.2 Displacement Transmissibility ........................... 15
2.4 Teori Sistem Hidrolik .................................................... 16
2.4.1 Persamaan Bernoulli .......................................... 16
2.4.2 Konservasi Massa Pada Mekanika Fluida ......... 17
2.4.3 Head Loss........................................................... 18
2.4.4 Persamaan Energi Akibat Head Loss ................. 19
2.4.5 T-Junction .......................................................... 20
2.4.6 Motor Hidrolik ................................................... 22
2.5 Generator ....................................................................... 23
2.6 Pengaruh Kecepatan Kendaraan terhadap Kenyamanan
viii
BAB III METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian .......................................................... 27
3.1.1 Tahap Studi Literatur ......................................... 26
3.2 Pemodelan dan Simulasi Sistem HMERSA Dual Input-
Single Output pada Suspensi Half-Car Memanjang
Kendaraan ...................................................................... 29
3.2.1 Pemodelan Fisik Sistem HMERSA Dual Input-
Single Output pada Suspensi Half-Car Memanjang
Kendaraan .......................................................... 29
3.2.2 Pemodelan Dinamis dan Pembuatan Persamaan dari Sistem HMERSA Dual Input-Single Output pada Suspensi Half-Car Memanjang Kendaraan ....... 33
3.2.3 Pembuatan Blok Simulasi Sistem HMERSA Dual
Input-Single Output pada Suspensi Half-Car
Memanjang Kendaraan ...................................... 34
3.3 Pemodelan dan Simulasi Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual Input-Single Output pada Sistem Suspensinya ............................................... 33
3.3.1 Pemodelan Dinamis dan Pembuatan Persamaan Sistem Half-Car Memanjang Kendaraan dengan HMERSA Dual Input-Single Output pada Sistem Suspensinya ........................................................ 36
3.3.2 Pembuatan Blok Simulasi Sistem Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual Input-Single Output pada Sistem Suspensinya ........................................................ 38
3.3.3 Analisis Grafik Sistem Half-Car Memanjang Kendaraan dengan HMERSA Dual Input-Single
Output pada Sistem Suspensinya ....................... 41
BAB IV PEMODELAN SISTEM
4.1 Pemodelan Dinamis Sistem HMERSA Dual Input-Single
Output pada Suspensi Half-Car Memanjang Kendaraan
....................................................................................... 43
ix
4.2 Perhitungan Gaya Redam pada Sistem Hidrolik HMERSA
Dual Input-Single Output .............................................. 43
4.2.1 Perhitungan Tekanan pada Piston Silinder ........ 45
4.2.2 Perhitungan Tekanan Akibat Headloss pada Inlet
Outlet Silinder Hidrolik ..................................... 46
4.2.3 Perhitungan Tekanan Akibat Headloss pada Check Valve ..................................................................
46
4.2.4 Perhitungan Tekanan Akibat Headloss pada
47 Combining T-Junction .......................................
4.2.5 Perhitungan Tekanan Akibat Headloss pada Motor Hidrolik dan Generator ...................................... 47
4.2.6 Perhitungan Tekanan Akibat Headloss pada Dividing T-Junction ...........................................
48
4.2.7 Perhitungan Tekanan Akibat Major Headloss pada Sistem Perpipaan ................................................ 49
4.2.8 Perhitungan Gaya Redam Total ......................... 49
4.3 Daya Bangkitan pada Generator .................................... 50
4.4 Pemodelan Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual Input-Single Output pada Sistem Suspensinya ....................................................... 51
4.5 Diagram Blok ................................................................ 55
4.5.1 Input yang Digunakan ........................................ 56
4.5.2 Diagram Blok Sistem Suspensi HMERSA Dual Input-Single Output ............................................
60
4.5.3 Diagram Blok Sistem Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual
Input-Single Output pada Sistem Suspensinya .. 61
BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Respon Dinamis Sistem HMERSA Dual Input-Single
Output dengan Variasi Beda Fase .................................. 64
5.2 Respon Dinamis Half-Car Memanjang Kendaraan dan Penumpang dengan Penambahan HMERSA Dual Input-
Single Output pada Sistem Suspensinya ........................ 67
x
5.2.1 Respon Dinamis Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual Input-Single
Output pada Sistem Suspensinya ....................... 67
5.2.2 Respon Dinamis Penumpang pada Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual Input-Single Output pada Sistem Suspensinya ........................................................ 70
5.3 Pengaruh Kecepatan Kendaraan terhadap Respon Dinamis Memanjang Kendaraan dan Penumpang dengan
Half-Car
Penambahan HMERSA Dual Input-Single Output pada Sistem Suspensinya ....................................................... 72
5.3.1 Pengaruh Kecepatan Kendaraan terhadap Respon Dinamis Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual Input-Single Output pada Sistem Suspensinya ................................... 72
5.3.2 Pengaruh Kecepatan Kendaraan terhadap Respon Dinamis Penumpang pada Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual
Input-Single Output pada Sistem Suspensinya .. 78
5.4 Respon Dinamis Half-Car Memanjang Kendaraan dan Penumpang dengan Penambahan HMERSA Dual Input-
Single Output pada Sistem Suspensinya pada Saat Belok .......................................................................................
86
5.4.1 Respon Dinamis Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual Input-Single
Output pada Sistem Suspensinya pada Saat Belok
........................................................................... 86
5.4.2 Respon Dinamis Penumpang pada Half-Car Memanjang Kendaraan dengan Penambahan HMERSA Dual Input-Single Output pada Sistem Suspensinya pada Saat Belok ............................. 89
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .................................................................... 91
xi DAFTAR PUSTAKA................................................................ 93 BIODATA PENULIS xii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema hydraulic pumping regenerative suspension ................................................................................6 Gambar 2.2 Instalasi regenerative shock absorber pada mobil listrik ...................................................................... 6
Gambar 2.3 Mekanisme transmisi pada regenerative shockabsorber mobil listrik ............................................. 7
Gambar 2.4 Grafik simulasi regeneratif shock absorber pada mobil listrik dengan variasi frekuensi padaamplitudo berbeda .................................................. 8
Gambar 2.5 Skema HMRSA setelah pengembangan................. 9Gambar 2.6 Diagram batang energi bangkitan HMRSA ......... 10Gambar 2.7 Posisi pemasangan HMERSA pada bagian belakang kendaraan ............................................................. 11Gambar 2.8 Skema sistem HMERSA dengan dual input-singleoutput .................................................................... 11 Gambar 2.9 Ilustrasi posisi piston silinder pada sistem suspensi .
.............................................................................. 12
Gambar 2.10 Desain Konstruksi HMERSA............................... 12Gambar 2.11 Rangkaian hidrolik sistem HMERSA melaluisoftware FluidSim ................................................ 13
Gambar 2.12 Base excitation ..................................................... 14Gambar 2.13 Grafik Force Transmisibility vs Frequency Ratio.............................................................................. 14
Gambar 2.14 Grafik displacement transmissibility .................... 15Gambar 2.15 Penerapan hukum Bernoulli pada sebuah pipa..... 16Gambar 2.16 Ilustrasi untuk aliran dalam suatu kontrol volume ..............................................................................17 Gambar 2.17 Loss coefficient untuk aliran melalui perubahan
sudden area .......................................................... 19
Gambar 2.18 Coefficient of Losses untuk kasus combining flow pada T-junction .................................................... 21Gambar 2.19 Coefficient of losses pada dividing flow ............... 21xiv
Gambar 2.21 Konstruksi motor hidrolik geroler ........................ 22Gambar 2.22 Skema RL Circuit untuk Generator ..................... 24Gambar 2.23 Grafik percepatan RMS (Root Mean Square) berdasarkan ISO 2631 .......................................... 26Gambar 3.1 Diagram alir penyelesaian tugas akhir ................. 28Gambar 3.2 Pemodelan Fisik Sistem HMERSA dengan dualinput single output pada suspensi half-car
memanjang kendaraan .......................................... 30
Gambar 3.3 Aliran fluida saat piston silinder 1 dan 2 bergerak keatas (kompresi) ................................................. 30Gambar 3.4 Aliran fluida saat piston silinder 1 dan 2 bergerak kebawah (ekspansi) .............................................. 31Gambar 3.5 Aliran fluida saat piston silinder 1 bergerak kebawah (ekspansi) dan piston silinder 2 bergerakkeatas (kompresi) ................................................. 32
Gambar 3.6 Pemodelan dinamis sistem HMERSA dual input-single ouput pada suspensi half-car memanjang
kendaraan ............................................................. 33
Gambar 3.7 Diagram alir proses pembuatan blok diagramSimulink dari sistem HMERSA dual input-single
output pada suspensi half-car memanjang
kendaraan ............................................................. 35
Gambar 3.8 Ilustrasi posisi silinder pada masing- – masing beda fase (Φ) ................................................................. 36
sistem suspensinya ............................................... 37
Gambar 3.10 Diagram alir proses pembuatan blok diagramSimulink dari sistem half-car memanjang kendaraan dengan HMERSA dual input-single output pada sistem suspensinya ............................................... 40
Gambar 4.1 Skema Sistem HMERSA dual input-single output pada suspensi half-car memanjang kendaraan ..... 43Gambar 4.2 Mekanisme Silinder Hidrolik Sistem HMERSAxv
Gambar 4.11 Diagram blok untuk sistem half-car memanjang kendaraan dengan input sinusoidal ...................... 62Gambar 5.6 Grafik Respon Tegangan, arus, dan daya yang dihasilkan ............................................................. 69Gambar 5.5 Grafik Respon Percepatan dan percepatan sudut terhadap waktu pada body kendaraan ................... 68Gambar 5.4 Grafik Respon Perpindahan dan perpindahan sudut terhadap waktu pada body kendaraan ................... 67Gambar 5.3 Grafik Respon Tegangan, arus, dan daya yang dihasilkan ............................................................. 66velocity ................................................................. 64
Gambar 5.2 Respon gaya redam suspensi depan terhadapdisplacement ......................................................... 64
Gambar 5.1 Respon gaya redam suspensi depan terhadapGambar 4.12 Diagram blok untuk sistem half-car memanjang kendaraan dengan input bump .............................. 62output .................................................................... 61
Gambar 4.3 Free Body Diagram mobil multiguna pedesaanGambar 4.10 Diagram blok sistem HMERSA dual input-singleGambar 4.9 Analisis gaya yang terjadi pada ban kendaraan saat belok ..................................................................... 5857 Gambar 4.8 SAE vehicle axis system ....................................... 57
Gambar 4.7 Ilustrasi gaya yang dialami kendaraan saat berbelok ..............................................................................Gambar 4.6 Profil jalan dengan input sinusoidal ..................... 56car memanjang kendaraan dengan HMERSA dual input-single output pada sistem suspensinya........ 54
Gambar 4.5 Free Body Diagram dari Pemodelan dinamis half-sistem suspensinya ............................................... 53
Gambar 4.4 Pemodelan dinamis half-car memanjang kendaraan dengan HMERSA dual input-single output padaGEA dengan penambahan penumpang ................ 52
Gambar 5.7 Grafik Respon Perpindahan dan percepatan pada penumpang terhadap fungsi waktu ....................... 71xvi
Gambar 5.8 Grafik hubungan kecepatan kendaraan dengan daya bangkitan yang dihasilkan .................................... 73Gambar 5.9 Grafik hubungan kecepatan kendaraan dengan gaya redam yang dihasilkan pada shock absorberHMERSA dan konvensional pada beda fase 0° ... 75
Gambar 5.10 Grafik hubungan kecepatan kendaraan dengan gaya redam yang dihasilkan pada shock absorberHMERSA dan konvensional pada beda fase 90° . 76
Gambar 5.11 Efisiensi Daya bangkitan HMERSA dual input-single output terhadap kecepatan kendaraan ........ 78
Gambar 5.12 Grafik hubungan kecepatan kendaraan dengandisplacement penumpang pada shock absorber
HMERSA dan konvensional pada beda fase 0° ... 80
Gambar 5.13 Grafik hubungan kecepatan kendaraan dengan penumpang pada shock absorberdisplacement
HMERSA dan konvensional pada beda fase 90° . 81
Gambar 5.14 Grafik hubungan kecepatan kendaraan dengan percepatan penumpang pada shock absorberHMERSA dan konvensional pada beda fase 0° ... 82
Gambar 5.15 Grafik hubungan kecepatan kendaraan dengan percepatan penumpang pada shock absorberHMERSA dan konvensional pada beda fase 90° . 83
Gambar 5.16 Ketahanan pengemudi terhadap percepatan penumpang berdasarkan ISO-2631 pada beda fase0° .......................................................................... 84
Gambar 5.17 Ketahanan pengemudi terhadap percepatan penumpang berdasarkan ISO-2631 pada beda fase90° ........................................................................ 84
Gambar 5.18 Respon perpindahan dan perpindahan sudut padabody kendaraan saat belok.................................... 86
Gambar 5.19 Respon percepatan dan percepatan sudut pada body kendaraan saat belok ............................................ 87Gambar 5.20 Grafik Respon Tegangan, Arus, dan Daya bangkitan yang dihasilkan pada saat belok ........................... 88xvii
Gambar 5.21 Grafik Respon Perpindahan dan Percepatan pada penumpang terhadap fungsi waktu pada saat belok.............................................................................. 89 xviii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
absorber HMERSA dan konvensional ...................... 82
Tabel 5.1 Nilai Gaya redam pada masingTabel 5.9 Hubungan antara kecepatan kendaraan dengan percepatan penumpang pada kendaraan dengan shockdisplacement penumpang pada kendaraan dengan shock absorber HMERSA dan konvensional ............ 79
Tabel 5.8 Hubungan antara kecepatan kendaraan denganTabel 5.7 Hubungan antara kecepatan kendaraan dengan efisiensi daya yang dihasilkan ................................................. 77Tabel 5.6 Hubungan antara kecepatan kendaraan dengan gaya redam (Fd) pada shock absorber konvensional ......... 74Tabel 5.5 Hubungan antara kecepatan kendaraan dengan gaya redam (Fd) pada shock absorber HMERSA ............. 74Tabel 5.4 Hubungan antara kecepatan kendaraan dengan daya bangkitan dan gaya redam yang dihasilkan ............... 72pemasangan HMERSA dual input-single output ...... 70
Tabel 5.3 Nilai rms tegangan, arus, dan daya listrik bangkitan pada model half-car memanjang kendaraan denganTabel 5.2 Nilai rms tegangan, arus, dan daya listrik bangkitan . 66Tabel 4.2 Gaya yang diterima roda depan dan belakang sebelah kiri kendaraan ............................................................ 60
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Variasi pada kasus kendaraan berbelok ..................... 60................................................................................... 39
Tabel 3.2 Parameter untuk sistem half-car memanjang kendaraanTabel 3.1 Parameter untuk sistem HMERSA ............................ 34Tabel 2.4 Nilai percepatan yang dapat diterima untuk kenyamanan pengendara ........................................... 25HMERSA .................................................................. 11
Tabel 2.3 Besar Tegangan,arus, dan daya listrik bangkitan sistemTabel 2.2 Perhitungan energi bangkitan HMRSA ....................... 9Listrik .......................................................................... 8
Tabel 2.1 Daya Bangkitan yang Dihasilkan RSA pada Mobil- – masing beda fase .. 65
xx
Tabel 5.10 Hubungan antara kecepatan kendaraan dengan ketahanan penumpang pada kendaraan dengan shockabsorber HMERSA dan konvensional berdasarkan
ISO-2631 ................................................................... 85
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sudah banyak dilakukan penelitian dalam berbagai aspek kehidupan akan kebutuhan sumber energi di masa depan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari sumber energi alternatif yang dapat dihasilkan dalam memenuhi kebutuhan energi di masa yang akan datang. Salah satunya dalam bidang otomotif. Menurut
the official U.S. government source for fuel economy
[1]information , hanya sekitar 14%-30% energi yang digunakan
untuk menggerakkan kendaraan dan sisanya terbuang begitu saja. Selebihnya, 30-37% energi hilang dalam bentuk heat loss oleh gas buangan dan konveksi, 25-33% hilang dalam bentuk disipasi panas dalam proses pendinginan dan 33-40% energi hilang dalam bentuk
mechanical losses. Hal ini mendorong dikembangkannya RSA
(Regenerative Shock Absorber) yang mampu memulihkan energi getaran yang terbuang pada sistem suspensi kendaraan menjadi energi listrik yang bermanfaat.
Salah satu hasil penelitian adalah dari Zack Anderson, yang telah mengembangkan shock absorber menjadi regenerative shock [2]
absorber . Energi yang terbuang pada shock absorber dapat
dimanfaatkan dengan mengubahnya menjadi energi listrik. Dalam penelitiannya, RSA diuji pada truk dan dapat menghasilkan sekitar [3] 1 kW pada jalan yang standar. Dalam studi Hsu , kemampuan pemulihan energi pada saat berkendara di jalan tol dengan kecepatan 16 m/s untuk setiap roda sebesar 100 W yang sama dengan 5% dari total daya pada kendaraan.
Beberapa penelitian juga telah memodelkan dan menganalisa jenis RSA (Regenerative Shock Absorber). Salah satunya adalah dari Firhan H., dengan rancangan Hydro-Magneto-
Electric Regenerative Shock Absorber (HMERSA) dual input-
single output yang dipasang pada suspensi half-car belakang
kendaraan, dimana aliran fluida dari dua input HMERSA akan
[4]
terkopel dengan generator . Energi bangkitan yang dihasilkan HMERSA yang telah ditambahkan pada sistem setengah kendaraan mencapai 180 Watt pada kecepatan 80 km/jam. Untuk penelitian kali ini, akan dirancang Hydro-Magneto-Electric
Regenerative Shock Absorber (HMERSA) dual input-single output
dengan perubahan parameter yaitu pada posisi peletakan motor hidrolik dan generator sehingga mengakibatkan perbedaan panjang pipa yang akan digunakan. Sistem HMERSA dual input-single
output selanjutnya akan dipasang pada suspensi depan dan
belakang kendaraan, dimana sistem suspensi belakang menahan beban lebih besar dibandingkan suspensi depan sehingga kebutuhan akan gaya redam lebih tinggi. Dari hasil analisis dan simulasi akan didapatkan respon dinamis pada sistem tersebut baik sebelum atau setelah dipasang pada kendaraan yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan pengembangan pada HMERSA dual input-single output ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut: rancangan Hydro-Magneto-Electric
1. Bagaimana
Regenerative Shock Absorber (HMERSA) dual input- single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan ?
2. Bagaimana karakteristik gaya redam dan energi listrik bangkitan yang dihasilkan oleh HMERSA dual input-
single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan ?
3. Bagaimana respon dinamis kendaraan dan penumpang dengan penambahan HMERSA dual input-single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan ?
4. Bagaimana respon energi bangkitan yang dihasilkan oleh HMERSA dual input-single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan setelah dipasang pada kendaraan ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang Hydro-Magneto-Electric Regenerative Shock
Absorber (HMERSA) dual input-single output dengan
perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan.
2. Mengetahui karakteristik gaya redam dan energi listrik bangkitan yang dihasilkan oleh HMERSA dual input-
single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan.
3. Mengetahui respon dinamis kendaraan dan penumpang dengan penambahan HMERSA dual input-single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan.
4. Mengetahui respon energi bangkitan yang dihasilkan oleh HMERSA dual input-single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan setelah dipasang pada kendaraan.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang menjadi batasan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk simulasi, menggunakan model setengah kendaraan (half-car) memanjang dan kendaraan yang digunakan adalah mobil multiguna pedesaan (GEA) model pick-up.
2. Pemodelan sistem half-car memanjang kendaraan dibatasi 5 DOF.
3. Fluida yang digunakan pada sistem hidrolis diasumsikan incompressible fluid.
4. Panjang pipa dari outlet cylinder menuju T-junction 1 dan dari T-junction 2 menuju inlet cylinder, pada kasus
5. Koefisien losses pada T-junction diasumsikan bernilai konstan.
6. Kecepatan kendaraan bernilai konstan.
7. Efek momen inersia motor hidrolik dan generator diabaikan.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: rancangan Hydro-Magneto-Electric
1. Menghasilkan
Regenerative Shock Absorber (HMERSA) dual input- single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan.
2. Memberikan data tentang karakteristik gaya redam dan energi listrik bangkitan yang dihasilkan oleh HMERSA
dual input-single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan.
3. Memberikan data tentang respon dinamis kendaraan dan penumpang dengan penambahan HMERSA dual input-
single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan.
4. Memberikan data tentang respon energi bangkitan yang dihasilkan oleh HMERSA dual input-single output dengan perubahan parameter pada suspensi half-car memanjang kendaraan setelah dipasang pada kendaraan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Regenerative Shock Absorber
Untuk mengatasi ketidaknyamanan saat berkendara, maka energi getaran yang muncul saat melewati permukaan jalan yang tidak rata pada umumnya akan diserap oleh shock absorber yang kemudian diubah dalam bentuk energi panas dari oli dan akhirnya terdisipasi. Energi yang terdisipasi tersebut, akan banyak bermanfaat apabila dapat didaur ulang dalam intesitas tertentu seperti mengurangi konsumsi bahan bakar pada kendaraan dan meningkatakan efisiensi dari kendaraan itu sendiri.
Telah banyak dilakukan penelitian untuk mendaur ulang energi yang terdisipasi pada sistem suspensi kendaraan. Salah satunya yang dilakukan oleh Yuxin Zhang dkk pada tahun 2014 dengan penelitian tentang hydraulic pumping regenerative [5]
suspension . Sistem suspensi ini terdiri dari aktuator hidrolik,
pompa hidrolik, DC generator, akumulator, dua buah check valve, dan sirkuit regeneratif seperti pada gambar 2.1. Pada saat proses kompresi, check valve 1 terbuka dan check valve 2 tertutup, sehingga fluida dari rodless chamber mengalir ke dalam rod
chamber melalui check valve 1. Karena luas penampang rod
chamber lebih kecil daripada rodless chamber maka fluida
bertekanan tinggi akan mengalir ke pompa hidrolik dan kemudian menggerakkannya. Fluida bertekanan rendah yang keluar dari pompa hidrolik akan mengalir ke akumulator. Pada saat proses ekspansi, check valve 1 tertutup dan check valve 2 terbuka sehingga fluida bertekanan tinggi (pengaruh dorongan piston) pada rod
chamber akan mengalir menuju pompa hidrolik kemudian
menggerakkannya dan fluida bertekanan rendah yang keluar dari pompa hidrolik akan mengalir menuju rod chamber melalui check
valve 2.
[5]
Gambar 2.1 Skema hydraulic pumping regenerative suspensionPenelitian terhadap regenerative shock absorber (RSA) pada mobil listrik dilakukan oleh Zutao Zhang dkk pada tahun [6] 2016 . Sistem suspensi ini terdiri dari 2 susunan rack and pinion,
dual overrunning clutch, shaft, bevel gear, planetary gearbox dan
generator seperti pada gambar 2.2, yang selanjutnya energi listrik bangkitan yang dihasilkan oleh RSA ini ditansmisikan ke
supercapacitors sebagai power storage module pada mobil listrik.
[6]