EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT (STUDI PADA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA KOTA MATARAM)

   

 

  

EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH

SAKIT (STUDI PADA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA

KOTA MATARAM)

  

Artikel Ilmiah

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

  

Oleh :

SUDIRMAN

F1A 109 054

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

  

2016

   

 

   

 

   

EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT (STUDI PADA

RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA KOTA MATARAM)

  WASTE WATER EVALUATION ON HOSPITAL (WASTE WATER STUDY CASE ON MUTIARA SUKMA MENTAL HEALTH HOSPITAL IN MATARAM CITY) 1 1 2 Sudirman , L. Wirahman, ST., MSc , I A O Suwati Sideman, ST., MSc , 1 1 Mahasiswa,Fakultas Teknik Universitas Mataram 2 Dosen Pembimbing Pertama,Fakultas Teknik Universitas Mataram Dosen Pembimbing Kedua, Fakultas Teknik Universitas Mataram ABSTRAK

  Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar bagi lingkungan yang dapat memberi dampak negatif. Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma merupakan fasilitas sosial yang tidak mungkin dapat dipisahkan dengan masyarakat.Keberadaannya sangat

diharapkan oleh masyarakat, karena sebagai manusia atau masyarakat tentu

menginginkan agar kesehatan tetap terjaga. Evaluasi ini bertujuan untuk Mengetahui jenis – jenis limbah yang mengalir ke IPAL Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma. Mengetahui kelayakan bak kontrolnya berfungsi dengan baik sesuai kapasitas air limbah yang masuk. Mengetahui kelayakan IPAL Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma telah berfungsi dengan baik mengatasi masalah yang ada. Jenis – jenis limbah cair yang ada di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma. Berdasarkan data air limbah yang didapatkan dalam dokumen mengenai izin pembuangan air limbah ke badan air di RSJ Mutiara Sukma dapat dikelompokkan sebagai berikut : air limbah domestic, air limbah klinis, air limbah laboratorium, air limbah radioaktiff, oli bekas.

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Bak Pengolahan Air Limbah bersdasarkan

Analisa RAB berpedoman Pada SNI 7394:2008 Pekerjaan Beton , SNI 2835:2008k Pekerjaan Tanah dan Persiapan,dan AHSP 2014 P.Lombok diperoleh Hasil Rp. 1,493,497,000;00.

  ABSTRACT Hospital waste water is one of the sources of pollution to the environment that may have a negative impact. Mental Hospital Mutiara Sukma is a social facility that could not be separated by community.its existence highly expected by the community, because as a

human being or society would want that health is maintained.

   This evaluation aims to Know the type - the type of waste that flows to the WWTP Mental Hospital Mutiara Sukma. Determine the feasibility of the control tub function properly match the capacity of wastewater entering. Determine the feasibility WWTP

Mental Hospital Mutiara Sukma functioning properly resolve existing problems.

Type - the type of waste that is in the Mental Hospital Mutiara Sukma. Based on the data obtained in the wastewater discharge permit documents regarding waste water into water bodies in RSJ Pearl Sukma can be grouped as follows: domestic waste water, waste water, clinical, laboratory waste water, waste water radioaktiff, used oil. Budget Plan Development Bak Waste water Analysis bersdasarkan RAB guided At ISO 7394: 2008 Concrete Work, ISO 2835: 2008k Groundwork and Preparation, and the obtained results AHSP P.Lombok 2014 USD. 1,493,497,000 00.

   

     

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor KEP-58/MENLH/12/1995, tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit. Bahwa rumah sakit diwajibkan menyediakan sarana pengolahan limbah cair maupun limbah padat agar seluruh limbah yang akan dibuang kesaluran umum memenuhi standar baku mutu limbah yang ditetapkan menurut peraturan yang berlaku.

  Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram merupakan fasilitas sosial yang tidak mungkin dapat dipisahkan dengan masyarakat.Keberadaannya sangat diharapkan oleh masyarakat, karena sebagai manusia atau masyarakat tentu menginginkan agar kesehatan tetap terjaga.Oleh karena itu rumah sakit mempunyai kaitan yang erat dengan keberadaan kumpulan manusia atau masyarakat tersebut.

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas timbul suatu masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

  a. Apa saja jenis – jenis limbah cair yang ada di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram? b. Apakah bak kontrol IPAL Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram telah sesuai dengan air limbah yang masuk? c. Apakah IPAL Rumah Sakit Jiwa Mutiara

  Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar bagi lingkungan yang dapat member dampak negatif. Limbah rumah sakit bias mengandung berbagai macam mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit dan tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum limbah tersebut dibuang. Limbah cair rumah sakit dapat mengandung senyawa- senyawa kimia yang berbahaya serta mengandung mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit dan mencemari lingkungan.

  (RAB) untuk memaksimalkan fungsi IPAL Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram?

  1.3. Tujuan

  a. Mengetahui jenis – jenis air limbah yang mengalir ke IPAL Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram.

  b. Mengetahui bak kontrolnya berfungsi dengan baik sesuai kapasitas air limbah yang masuk.

  c. Mengetahui IPAL Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram telah berfungsi dengan baik mengatasi masalah yang ada.

  d. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang di butuhkan untuk jaringan pengolahan air limbah Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram

  Limbah cair adalah semua air buangan yang dihasilkan dari seluruh kegiatan rumah sakit dan kegitan penunjang lainnya. Limbah cai rterdiri dari limbah domestic dan limbah klinis. Limbah cair domestic berasal dari perkantoran, dapur, kamar mandi, dan laundry, sedangkan limbah cair klinis adalah air limbah yang berasal dari laboratorium, air bekas pencucian luka dan darah, dan lain-lain.

  Sukma Kota Mataram telah berfungsi mengatasi masalah air limbah yang ada? d. Berapakah Rencana Anggaran Biaya

   

1.4. Manfaat

BAB II DASAR TEORI

  a. Agar tidak mengganggu aktifitas

  2.1 Tinjauan Pustaka

  dilingkungan sekitar tempat sumber air

  2.1.1 Air Limbah limbah dihasilkan.

  Limbah cair adalah semua semua bahan

  b. Sebagai masukan untuk semua instansi buangan yang berbentuk cair yang Rumah Sakit atau industri yang kemungkinan mengandung mikroorganisme menghasilkan air limbah agar memiliki pathogen, bahan kimia beracun, dan pengolahan air limbah. radioaktif . (Kepmen LH No 58 Tahun 1995)

  c. Sebagai sumbangan untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan ilmu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pengetahuan yang berkaitan dengan rumah sakit adalah bangunan air yang pengolahan limbah cair rumah sakit. berfungsi untuk mengolah air buangan yang

  d. Sebagai sarana informasi tentang berasal dari kegiatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengurangi pentingnya pengelolaan dan pengolahan air kadar pencemar yang terkandung buangan sehingga tidak menimbulkan didalamnya supaya tercapainya persyaratan pencemaran terhadap lingkungan. mutu baku air limbah yang tertuang dalam PP No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemar

1.5. BatasanMasalah

  Air.(Kemenkes 2011) Berdasarkan rumusan masalah diatas,

  2.1.2 Parameter kualitas air limbah

  maka Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Ada beberapa parameter pencemaran air

  Limbah Rumah Sakit (Studi Pada Rumah yang sering digunakan untuk menentukan unit- Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram) di unit yang diperlukan dalam pengolahan air beri batasan masalah pada : limbah: Menganalisa jenis – jenis air limbah yang a.

  a. Biological Oxygen Demands (BOD)

  masuk dalam IPAL di Rumah Sakit Jiwa

  b. Chemical Oxygen Demands (COD) Mutiara Sukma Kota Mataram.

  c. Bahan Organik

  b. Analisa di lakukan terhadap jaringan IPAL

  d. PH (derajat keasaman)

  yang ada

  e. Kekeruhan

  Analisis volume air limbah yang masuk ke c.

  f. Bau

  dalam bak kontrol telah sesuai dengan

  g. Suhu/Temperatur kapasitas yang tersedia.

  d. Analisis fungsi IPAL yang ada di Rumah

  2.1.3 Jenis-Jenis dan Sumber Air Limbah

  Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram

  Rumah Sakit

  telah berfungsi dengan baik Air limbah rumah sakit adalah seluruh air

  e. Perhitungan RAB IPAL Rumah Sakit Jiwa buangan yang berasal dari hasil proses kegiatan Mutiara Sukma Kota Mataram. sarana pelayanan kesehatan yang meliputi air limbah domestik (air buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian), air limbah

   

     

  a. Kualitas limbah (efluen) rumah sakit yang akan dibuang ke badan air atau lingkungan harus memenuhi persyaratan baku mutu b. Efluen sesuai Keputusan Menteri

  Arifin (2008) menyebutkan secara umum limbah rumah sakit dibagi dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu: 1) limbah klinis, 2) limbah non klinis baik padat maupun cair. Limbah klinis/medis padat adalah limbah yang terdiri dari limbah benda tajam, limbah infeksius, limbah laboratorium, limbah patologi atau jaringan tubuh, limbah sitotoksis, limbah farmasi, dan limbah kimiawi.

  a. Limbah infeksius

  b. Limbah laboratorium

  c. Limbah jaringan tubuh

  d. Limbah sitotoksik

  e. Limbah farmasi

  f. Limbah kimia

  g. Limbah radioaktif

  Rumah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah cair sendiri atau bersama-sama secara kolektif dengan bangunan disekitarnya yang memenuhi persyaratan teknis, apabila belum ada atau tidak terjangkau sistem pengolahan air limbah perkotaan.

  e.

  d. Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir dengan lancar, serta terpisah dengan saluran air hujan.

  klinis (air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit), air limbah laboratorium dan lainnya.

  c. Limbah Cair harus dikumpulkan dalam kontainer yang sesuai dengan keterpaparan bahan kimia dan radiologi, volume, dan prosedur penanganan dan penyimpangannya.

  Lingkungan Hidup Nomor Kep- 58/MenLH/12/1995 atau peraturan daerah setempat .

2.1.4 Sumber Limbah Medis

  f. Limbah Radioaktif Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1204 tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit maka limbah Cair harus meengikuti ketentuan sebagai berikut:

  e. Limbah dari tempat pencucian linen

  c. Limbah Bukan Klinik

  b. Limbah Patologi

  Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan memiliki ruangan atau unit kerja dimana sebagian dari ruangan ini dapat menghasilkan limbah/sampah medis. Menurut Joko (2001) jenis-jenis limbah rumah sakit yaitu : a. Limbah Klinik

  f. Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui debit harian limbah yang dihasilkan.

  g. Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran air limbah harus dilengkapi/ditutup dengan gril.

  h. Air limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), bila tidak mempunyai IPAL harus dikelola sesuai kebutuhan yang berlaku melalui kerjasam dengan pihak lain atau pihak yang berwenang.

  d. Limbah Dapur

     

2.1.5 Karakteristik air limbah

  Suhu

  ₃₂P 7X10₂ Bq/L

  RADIOAKTIVITAS

  10.000

  MPN-Kuman Golongan Koli/100 mL

  MIKROBIOLOGIK

  PO ₄ 2 mg/L

  ₃Bebas 0,1 mg/L

  Ph 6-9 BOD 30 mg/L COD 80 mg/L TSS 30 mg/L NH

  KIMIA

  30 ⁰C

  Tabel 2.2Baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit

  i. Frekuensi pemeriksaan kualitas limbah cair terolah (effluent) dilakukan setiap bulan sekali untuk swapantau dan minimal 3 bulan sekali uji petik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. j.

  Sesuai dengan KEP-58/MENLH/12/1995 mengenai baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit. Standar nilai BOD dan COD yang disyaratkan yaitu 30 mg/l untuk nilai BOD dan 80 mg/l untuk nilai COD.

  2.1.6 Standarisasi baku mutu air limbah bagi kegiatan rumah sakit

  Air limbah mengandung zat-zat hidup, khususnya bakteri, virus dan protozoa, dengan demikian merupaka wadah yang baik sekali untuk pembiakan jasad-jasad renik. Kebanyakan bakteri tidak berbahaya namun setiap bakteri positif berbahaya karena ada hubungannya dengan penyakit atau bersifat patogenik (Mahida dalam Triany, 2001).

  Karakteristik biologi adalah jumlah mikroorganisme (bakteri, jamur, alga, protozoa, tumbuhan dan hewan mikroskopik serta virus) yang terdapat dalam air limbah.

  c.

  b. Karakteristik kimia adalah jumlah bahan organik, bahan anorganik dan jumlah gas yang terdapat dalam air limbah. Senyawa organic merupakan gabungan dari karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, Elemen penting lainnya sulfur, fosfor dan besi, Bahan organik berupa protein, karbohidrat, lemak dan minyak.

  ₂S⁺ dan gas-gas lainnya.

  a. Karakteristik fisik, yang utama adalah jumlah padatan, bau, suhu dan warna. Air limbah berupa 99,9% air dan 0,1% padatan. Padatan air limbah sebagian besar adalah bahan organik. Bahan organic adalah bahan yang tidak stabil sehingga apabila beraksi dapat menimbulkan bau yang tidak sedap karna keluarnya gas H

  Menurut Metcalf and Eddy (1991), karakteristik air limbah dapat dibedakan dalam bentuk karakteristik fisik, karakteristik kimia,dan karakteristik biologi.

  Parameter radioaktif diberlakukan bagi rumah sakit sesuai dengan bahan radioaktif yang dipergunakan oleh rumah sakit yang bersangkutan.

  Rumah sakit yang menghasilkan limbah cair yang mengandung atau terkena zat radioaktif, pengelolaannya dilakukan sesuai ketentuan. k.

PARAMETER KADAR MAKSIMUM FISIKA

   

  Pada umumnya, untuk pengolahan ₃₅S 3X10₃ Bq/L secara anaerob di kawasan tropis sangat ₄₅Ca 3X10₂ Bq/L menolong mengurangi pencemaran pada ₅₁Cr 7X10₄ Bq/L tingkat-tingkat tertentu. Sehingga kombinasi ₆₇Ga 1X10₂ Bq/L pengolahan jenis lain dengan pengolahan ₈₅Sr 4X10₃ Bq/L aerobik merupakan pilihan untuk ₉₉Mo 7X10₃ Bq/L mendapatkan biaya optimal dalam ₁₁₃Sn 3X10₃ Bq/L pengolahan limbah. Pada pengolahan ₁₂₅I 1X10₄ Bq/L anaerobik harus absen (tidak ada) dari ₁₃₁I 7X10₄ Bq/L oksigen, akibatnya unit pengolahan sistem ₁₉₂Ir 1X10₄ Bq/L ini harus selalu tertutup.

  ₂₀₁Ti 1X10₅ Bq/L

  a. Pengolahan Aerob Sumber: KEP-58/MENLH/12/1995

  Proses dekomposisi bahan organik dengan sistem aerobik digambarkan melalui

1.2 Landasan Teori

  proses sebagai berikut dibawah ini:

1.2.1 Kuantitas air limbah

  C,H, O, N, P, S, ...+ O

  2 3- 2-

  Dalam melakukan desain suatu instalasi CO , H O,PO , SO ,+ sel baru + energi

  2

  2

  4

  4

  pengolahan air limbah (IPAL), data mengenai Keberadaan oksigen terlarut di dalam air debit buangan yang diolah atau diperkirakan mutlak diperlukan untuk proses dekomposisi debit buangan air limbah merupakan data yang tersebut. Pada unit proses pengolahan air sangat penting, karena data tersebut akan limbah secara aerobik, keberadaan optimal menentukan kapasitas desain IPAL. oksigen terlarut direkayasa secara teknologi

  Pemakaian air bersih untuk satu tempat tidur dengan menggunakan aerator mekanik, pada umumnya adalah 750 l/h. Air buangan

  diffuser, kontak media yang terbuka

  yang dihasilkan yaitu : terhadap udara luar dan proses Q=KaxT……………………………..…………(1) photosintesis. Dengan

  2.2.3 Bangunan Instalasi pengolahan air

  Ka = Kebutuhan air bersih untuk satu tempat

  limbah dengan biofilter anaerob dan

  tidur

  aerob

  T = jumlah tempat tidur

  a. Bangunan Pengolahan Air Limbah Perencanaan bangunan pengolah air limbah

1.2.2 Teknologi pengolahan air limbah

  ini meliputi perencanaan dimensi bak. Waktu

  dengan biofilter anaerob dan aerob

2. Pengolahan Anaerob

  tinggal di dalam bak ekualisasi umumnya Pengolahan anaerobik merupakan berkisar antara 6 – 10 jam.Untuk menghitung suatu proses pengolahan yang tidak volume bak ekualisasi yang diperlukan dapat menggunakan oksigen dalam menguraikan dihitung dengan rumus sebagai berikut : bahan organik oleh bakteri secara biokimia.

  Volume Bak Ekualisasi ( m3) = Waktu Sebagaimana reaksi umumnya sbb:

  Tinggal (Jam) x Debit Air Limbah (m3/jam)

  3-

  C,H,O,N,P,S + NO ,PO ,SO C

  3

  4

4 Perhitungan waktu tinggal :

  O CH ,N ,PH H S – sel baru + energy

  2,

  4 2 3,

  2  

   

  T=24xV V/Qa………… ………….…… …(3)

BAB III

  dengan n :

  3.1 L LokasiPeren ncanaan

  T = W Waktu Tinggal (jam) Gambar d dibawah ini merupakan l okasi

3 V = Vo olume Bak (m m )

  pere ncanaan Ins stalasi pengo olahan air lim mbah Qa= D ebit akhir rata a-rata buanga an air limbah yang g akan dire encanakan y yaitu merup pakan

  3

  (m /ha ri) gamb bar dari RSJ Mutiara Sukm mai NTB Beban permukaan ( (surface loadi ing) sama dengan n debit akhir r rata-rata diba agi dengan lua as permuk kaan bak : Vo=Qa a/……………… ……………… …(4) dengan n :

  3

2 Vo = B Beban Permuk kaan (m /m h hari)

  Qa = D Debit akhir rat ta-rata buang an air limbah

  3

  (m ( /hari)

2 A = To otal luas perm mukaan (m )

  b. M esin pengola h air limbah d dengan biofilte er an naerob dan ae erob Didalam mesin peng olah air limb bah de engan biofilte er anaerob d an aerob ter rdiri

  Ga ambar3.1 Lok kasi da ari beberapa a bak yaitu : bak pengend dap aw wal, bak biofi ilter anaerob dan aerob, b bak

  3.2 L LangkahPere encanaan pe engendap akh hir. 3.2 .1 Tahap pe ersiapan 3.2 .2 Pengump pulan Data

  ™ Data Primer ,adalah dat a penelitian yang langsung memberikan data ke epada pengumpul data, dan n tidak m elalui perantara. Dalam eva aluasi ini tidak menggunaka an data prim mer karena data- data lengka ap yang te ersedia di data sekunder

  ™ Data Sekund der Gamba ar 2.1 Tangki Bioraktor IPA AL Rumah Sa akit

  1. Petalokas si RSJ Mutiara a Sukma NTB B

  2. Jumlah ra ata-rata temp pat tidur rawat t inap Ada apun bagian d dalamnya yait tu : yang teris si oleh pasie en rawat inap p per

  ƒ Bak k Pengendap Awal hari di RSJ Profi nsi NTB untuk ƒ Biof filter Anaerob b mengetah hui debit a air limbah yang

  ƒ Biof filter Aerob dihasilkan n perhari. ƒ Bak k Pengendap Akhir

   

  3. Kadar COD D dan BOD d dari RSJ Muti iara Sukmai NTB B

ANALIS SA DAN PEMBA AHASAN

  4. SpesifikasiM Mesin

  4.1 K Karakteristik Air Limbah

  3.2.3 Menghitun g Debit Air L Limbah

  S Standar baku u mutu air lim mbah dikelua arkan

  3.2.4 Teknologi

  IPAL den ngan Biofi lter

  deng gan tujuan un ntuk menghin ndarkan terja dinya

  anaerob da an aerob

  penc cemaran lingk kungan yang lebih parah. U Untuk

  3.2.5 Evaluasi S istem Bangu unan IPAL

  ruma ah sakit yan ng berada di wilayah Nusa

  3.2.6 Menghitung g Rencana A Anggaran Bia aya

  Teng ggara Barat te ermasuk ruma ah sakit jiwa,

  (RAB) dari i IPAL

  K Kualitas air lim mbah yang di hasilkan oleh h RSJ

  3.2.7 Analisa Dat a

  Mutia ara Sukma b berdasarkan laporan hasil l uji (

  a. Jumlah tem mpat tidur d di RSJ Muti iara LHU ) pemeriks aan kimia a air limbah Balai

  Sukma NTB B Labo oratorium Ke esehatan M Masyarakat P Pulau

  b. Analisa Deb bit air limbah Lomb bok.

  c. Teknologi P Pengolahan A Air Limbah R RSJ

  Ta abel 4.1 Karakte ristik air limbah R RSJ MutiaraSukm ma

  Mutiara Suk kma

  d. Evaluasi Sis stem Bangun nan IPAL Pa arameter Hasil Satuan Baku M Mutu Metode

  Fisika

  e. Menghitung g Rencana An nggaran Biaya a

  Tem mperature

  27 C ≤30 C C SNI-06-2413-1991

  1 Residu uTersuspensi 14 Mg/L 30 SNI-06-6989-2004

  4 Diagra am Alir Kimia a Anorganik

  Mg/L   pH 6,15 6-9 SNI-06-6989.11-2 004  

  BOD 10,5 Mg/L

  30 SNI-06-6989.72-2 009  

  COD 24 Mg/L

  80 SNI-06-6989.2-20

  09 P Phospat 0,61 Mg/L  

  2 APHA 4500 P 250

  00 Mg/L   Amon nia (NH3-N) 7,55

  0.1 SNI-06-2479-1991

  1  

  Sum ber : Labo oratorium kesehatan kota mataram tan ggal 22/02/2 013

  4.2 Jenis-Jenis s Air Limba ah Yang Ad da di Rumah Saki it Jiwa Mutia ara Sukma

  B Berdasarkan data a ir limbah yang didap patkan dalam m dokumen mengenai i izin pemb buangan air limbah ke b badan air di RSJ Mutia ara Sukma d dapat dikelo mpokkan se bagai berik kut : a. air a limbah h domestik

  b. air b limbah h klinis

  c. air c limbah h laboratorium m

  d. air d limbah h radioaktif

  e. oli e bekas Gamba ar 3.2 Diagra am Alir Tahap pan Evaluasi

  4.3 An di

  b. Ruang m

  A skem a. R p b. B m a

  c. F y s e d. L b

  4.6 A

  Di R yaitu a b c d e f

  Skema IPAL

  Berikut in ara Sukma, S getahui strukt diri.

Gambar 4.2 Sk

  Adapun fungsi ma tersebut an Ruang difuser penaburan da Bak trackling menggunakan asam pada ka Fine screen d yang berguna sampah supa ekualisasi Lamella digun baik, serta un

  Analisa Bak

  RSJ Mutiara :

  a. Ruang m

  c. Ruang da

  4.5 S

  d. Ruang an

  e. Ruang fla

  f. Ruang An i merupakan Skema ini berf tur IPAL dan

  kema IPAL RSJ

  dari berbaga ntara lain: r adalah untu an perkemban adalah bak y n sistem peng adar air dan bak scree a untuk menya ya jangan ma nakan sebaga tuk pembunu

  Kontrol

  sukma terdir melati mawar ahlia ngsoka amboyan nggrek skema IPAL fungsi untuk

  Jaringan IPA

  Mutiara Sukma

  ai bak dalam k tempat ng biakan bak ang gurangan zat en adalah bak aring sampah asuk ke bak ai rumah bakt uh bakteri jaha ri dari 6 rua

   

  RSJ AL itu kteri k

  Mutia meng send

  kma

  Un yang d dengan ada d dengan Berdas berikut Q = (K Denga Ka = tidur = T = ju Q = K Q = (7 = 8 = 8 Jad Sukma limbah

  r 4.1 Skema Pen Air Limbah y a Sukma

  4.4 Sk Sukma Beriku

  IPAL R untuk

  IPAL it

  Gamba nalisa Debit A i RSJ Mutiara

  tuk mengeta dihasilkan di n mengetahu i RSJ dan n kebutuhan sarkan rumu t : a x T ) n :

  Kebutuhan a 750 liter/t/ha umlah tempat

  Ka x T 750 x 110) 82.500 liter/ha 82.5 m

  3

  /hari i debit yang a adalah 82.5 dan jumlah t

  kema Penem a

  ut ini meru RSJ Mutiara mengetahui t tu sendiri.

  ahui jumlah d RSJ Mutiar ui jumlah tem juga dengan n air untuk us (1) didap air bersih un ri t tidur = 110 t ari didapatkan d

  atan ngsi gan

  5 m

  3

  /hari dar tempat tidur y

  mpatan IPAL

  pakan skem Sukma, Skem tata letak IPA

  nempatan IPAL R yang dihasilk

  debit air limb ra Sukma ya mpat tidur ya n pertimbang k RSJ perh patkan seba tuk satu tem tempat tidur dari RSJ Muti ri kebutuhan yang dihasilka

  L RSJ Muti

  ma penempa ma ini berfun AL dan Jaring

  RSJ Mutiara Suk kan

  bah akni ang gan hari. agai mpat iara air an.

  ara

  h- teri at. angan

   

  Di masing- ma asing ruanga an terdapat d dua air li mbah. Tetap pi jika bak ko ontrol dibuat lebih bak co ontrol yang berfungsi un ntuk mengon ntrol dari volume yang g ada akan, d dapat menam mpung dan me enampung se ementara air limbah sebel lum air li imbah tanpa perlu meng ggunakan 2 2 bak dikelua arkan dari IPA AL. Adapun w waktu tinggaln nya kontr rol misalnya : antara 1-2 jam , an nalisa dari ba ak control da apat P = 1 m dilihat s sebagai berik kut : L = 1 m Jumlah h tempat tidu ur yang ada di RSJ Muti iara T = 1 m

  3 Sukma a = 110 TT V = 1 m

  3 Setiap ruangan terd diri dari 18-19 TT. Volu me 1 m le ebih besar d dari pada Vo olume

  3 Dan pa ada setiap rua angan terdap at 2 bak cont rol. Anal isis 1.1875 m m dan dapa at menampun ng air

  Jadi : limba ah dari satu ru uangan Q = Ka a x T Q = (7 750 x 19)

  G Gambar 4.4 Bak kontrol l hasil analis is

  = 14 4.250 liter/ha ri

  3

  = 14 4.25 m /hari

   

  3

  = 1 4.25 /(24) = 0 0.59375 m /j am

3 Denga n debit 0.039 96 m /jam m maka volume b bak

  3

  3

  kontrol = 0.59375 m /jam x 2 ja m = 1.1875 m m Dimens si bak control l di lapangan : P = 0.8 8 m

  4.6 A Analisa Bak Ekualisasi

  L = 0.8 8 m A Analisa bak ekualisasi in ni untuk berf fungsi

  T = 0.8 8 m

  3

  untuk k menampun ng air limba ah yang te rlebih P x l x t = 0.8x0.8x0 0.8 = 0.512 m dahu ulu ditampun ng di bak control ad dapun

  G ambar 4.3 B Bak kontrol d di lapangan

  perh itungannya se ebagai beriku ut :

  a. Jumlah tem mpat tidur = 1 10 tempat tid ur

   

  Setiap tem mpat tidur m menghasilkan air b. limbah 750 liter/ hari

  3

  c. Q = 82.5 m m /hari

  d. Jumlah air limbah yang g dihasilkan = 20

  3

  3

  m /hari sd 1 100 m /hari V analisis

  ≥ Q ≥ P = 6 m L = 6 m t = 3.8 m

  Karena a V analisis > > V lapangan maka satu b bak P x L x t Q

  ≥ Q kontrol tidak cukup untuk menam mpung air limb bah 6 x 6 x 3.8

  ≥ Q setiap ruangan. M Maka di bu at 2 buah b bak

  3

  3

  136,8 m 8 /h hari ≥ 82.5 m kontrol sebagai so lusi untuk da apat menmpu ung

   

  Dari Analisa diatas didapatkan

  4.9 Rumah Panel IPAL

  kesimpulan bahwa volume tampung air

  a. Panel kontrol limbah melebihi debit air limbah.

  b. Panel box

  c. Chlorinator

  d. Unit Back Up System untuk Chlornator

Gambar 4.5 Bak Ekualisasi

  4.10 Bak Penampung Akhir  

  Bak penampung akhir ini berfungsi untuk menampung air limbah yang berasal dari mesin ipal yang sudah melewati proses pengolahan. Selain itu juga berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang lolos dari proses pengolahan mesin

  IPAL supaya air olahan menjadi jernih.

4.8 Spesifikasi Mesin IPAL dengan Teknologi

  a. Jumlah tempat tidur = 110 tempat tidur

  Biofilter Anaerob dan Aerob yang

  b. Jumlah tempat tidur = 110 tempat tidur

  digunakan di RSJ Mutiara Sukma

  c. Setiap tempat tidur menghasilkan air Data Limbah Cair : limbah 750 liter/ hari a. Jumlah tempat tidur = 110 tempat tidur

  Untuk bak penampung akhir = 750 x 80

  b. Setiap tempat tidur menghasilkan air limbah % = 600 liter/ hari 750 liter/ hari Q = 600 x 110 = 66000 liter/hari = 66

  3

  c. Jumlah air limbah yang dihasilkan = 20 m /hari

  3

  3

  m /hari sd 100 m /hari

  d. Jumlah air limbah yang dihasilkan = 20

  3

  3

  m /hari sd 100 m /hari

  1. Sumber air limbah V analisis

  ≥ Q

  2. Jaringanperpipaan P = 5 m

  3. Bak kontrol L = 3 m

  4. Unit t = 3.8 m pengolahankandunganminyak/lemakdalamli P x L x t

  ≥ Q mbahcair 5 x 3 x 3.8

  ≥ Q

  5. Unit

  3

  3

  57 m /hari /hari ≤ 66 m pengolahankandungandeterjendalamlimbah

  Dari analisa diatas didapatkan cair kesimpulan bahwa debit air limbah hasil

  6. Unit penetralisiramoniak olahan melebihi volume tampung air limbah.

  7. SaringanKasar

  8. SaringanHalus

  9. Bakekualisasi

  10. Pompacelup

  11. Blower

  12. Bioreactor sistemAerobik

   

BAB V PULAN DAN

  pegamatan pengolahan PAL Rumah maka didapa berikut

  IPAL seper penampunga baik. Rencana An

  Rencana Ang untuk mema Sakit Jiwa M Rp. 24.072 berpedoman Pekerjaan Pekerjaan T AHSP 2014 P

  dilakukan ap instalasi akit pada IP

  Sukma, m ulan sebagai limbah cair ya utiara Sukma data a dalam dokum n air limbah t Jiwa Mutia bah domestik, laboratoriu bekas. PAL Rumah um sesuai d k, karena maka satu menampung h Sakit Jiwa ungsi menga g ada, karen rti mesin b an akhir tidak ggaran Biaya ggaran Biaya ksimalkan fu

  Mutiara Sukm 2.000,00.

  Pada SN Beton, SN

  Tanah dan Pulau Lombo

  SARAN

  :

  Bak kontrol I Sukma belu yang masuk lapangan cukup untuk ruangan.

  ang ada di Ru air limbah en mengena ke badan a ara Sukma a , air limbah k um, air lim

  Sakit Jiwa Mu engan air lim V analisis bak kontrol g air limbah s a Mutiara S atasi masala na beberapa blower dan k berfungsi de a (RAB) a yang di butu ngsi IPAL Ru ma diperoleh

  Analisa NI 7394:

  I 2835: 2 Persiapan, k

   

  dan n air Sakit atkan umah yang ai izin air di antara klinis, mbah utiara mbah

  > V tidak setiap ukma h air item bak engan uhkan umah

  Hasil RAB

  2008 2008k dan

  IPAL Ruma belum berfu limbah yang

  Gamb b d

  Ga A DEN bar 4.6 Eksis Karen maka dim tidak mam hasil ola tampungan mampu m olahan mis P = 6 m L = 3 m t = 3.8 m P x L x t

  /hari m

  ≥ 6 x 3 x 3.8 68,4 m

  3

  /ha Volume a besar dari V dapat menam ambar 4.6 Ba 5.00 4.80 NAH BAK PENAMPUNG AIR SKALA 1 : 20 siting Bak Pe na V analisis ensi bak ta mpu menamp han, untuk n akhir harus menampung a salnya:

  Q ≥ Q ari

  ≥ 66 m

  3

  / analisis 68,4 Volume 66 mpung air limb ak Penampun

  Analisis A 3.00 2.80 Cor Beton t 10 cm nampung Akh s < V lapang mpungan ak pung air limb k itu dime diperbesar a air limbah h

  3

  Setelah uasi terhada ah rumah sa

  /hari le m

  3

  /hari ma bah hasil olah g Akhir Hasil 5.00 4.80 POTONGAN A-A SKALA 1 : 20 hir gan khiir bah ensi agar asil ebih aka han.

  5.1 K

  evalu limba Jiwa bebe a. J

  S b.

  c.

  d. 3.80 3.70 KESIMP

  Kesimpulan

  Mutiara erapa kesimpu Jenis – jenis l Sakit Jiwa Mu berdasarkan didapatkan d pembuangan Rumah Sakit lain: air limb air limbah radioaktif, oli

   

DAFTAR PUSTAKA

5.2 Saran

  Agnes, 1999, Perbedaan Kadar BOD, COD, Dari hasil analisa data dan pembahasan dari TSS, Jakarta tugas akhir ini, saran untuk Instansi Rumah Anonim, 2001, Pengelolaan Kualitas Air dan

  Pengendalian Pencemaran Air,

  Sakit Jiwa Mutiara Sukma mengenai Instalasi Peraturan Pemerintah RI, Jakarta. Pengolahan Air Limbah (IPAL) ini sebagai

  Anonim, 2011, Materi Bidang Air Limbah, berikut : Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta.

  a. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan Anonim, 2011, Pedoman Pengguna Sumber mengenai jenis-jenis limbah cair yang ada di

  Daya Air, Menteri Pekerjaan Umum, Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma antara Jakarta.

  lain: air limbah domestik, air limbah klinis, air Anonim, Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik

  Indonesia Nomor

  limbah laboratorium, air limbah radioaktif, oli

  1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang

  bekas bahwa air limbah radioaktif dan oli Persyaratan Kesehatan Lingkungan

  Rumah Sakit “(2004). Jakarta

  bekas tidak boleh langsung masuk IPAL, Anonim, 2011, Pedoman Teknis Instalasi harus mengikuti petunjuk yang sudah di

  Pengolahan Air Limbah Dengan

  tetapkan oleh Kemenkes. Biofilter Anaerob dan Aerob Pada

  Fasilitas Pelayanan Kesehatan,

  b. Agar IPAL berfungsi dengan maksimal perlu Kementerian kesehatan RI, Jakarta . dilakukan penambahan bak kontrol, mesin

  Arifin, 2008, Pengaruh Limbah Rumah Sakit blower dan dimensi bak penampungan akhir Terhadap Kesehatan, Jakarta diperbesar guna meningkatkan fungsi IPAL Aris, 1999, Limbah Kali Bekasi Mulai Munculkan

  Penyakit, Bekasi

  c. Perlu pemeliharaan rutin dan berkala pada Said NI, Teknologi Pengolahan Air Limbah peralatan mekanikal IPAL, karena hal ini

  Rumah Sakit Dengan Sistem Biofilter

  sangat penting dilakukan guna menjamin Anaerob dan Aerob, Seminar Teknologi Pengolahan air Limbah II: umur teknis dan kualitas pengolahan IPAL, Prosiding Jakarta 1999. agar kualitas effluent yang dibuang ke

  Salamunti A, 2014, Desain Alternatif Instalasi badan air tidak merusak kualitas badan air Pengolahan Air Limbah dengan

  Proses Aerobik dan Anaerobik di

  dan sanitasi daerah pelayanan menjadi lebih Rumah Sakit Umum Praya, FT Unram. baik.

  Sastrawijaya, 1991, Pencemaran Lingkungan,

  Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

  Sugiharto, 1987, Dasar – Dasar Pengelolahan

  Air Limbah, Universitas Indonesia. - Press. Jakarta.

  Sutrisno, 1987, Teknoologi Penyediaan Air

  Bersih, PT Rineka Cipta, Jakarta

  Wardhana, 2000, Dampak Pencemaran

  Lingkungan, Penerbit Andi, Yogyakarta

  Wardhana, 2000, Dampak Pencemaran

  Lingkungan, Penerbit Andi, Yogyakarta