Endah Prayekti Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya endahpheunusa.ac,id ABSTRACT - Analisis Mikrobiologi Jajanan Minuman Di Sekitar Sekolah Dasar Pada Wilayah Jemurwonosari, Surabaya - UNUSA Repository
e-ISSN : 2549-2586
ANALISIS MIKROBIOLOGI JAJANAN MINUMAN DI SEKITAR
SEKOLAH DASAR PADA WILAYAH JEMURWONOSARI,
SURABAYA
Endah Prayekti
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
ABSTRACT
Snack as food and beverages, present vastly in Surabaya. Start from street vendor to famous stores. The distribution of these snacks trader often found in schools, from primary to high school. Common problems from these food dan baverages sales is their hygine. With a low sales price, other raised problem are the using of raws material for snack production which lead to hazard microbial contamination. This reaserch aim is to monitors the quality of beverages on microbiology that been sold in around primary school of Jemur Wonosari District, Surabaya. Two microbiology parameters that been analize were coliform bacterial and Escherichia coli number. Beverages sample that been used were 9 samples, then analize using most propable number using 15 tube series. The Results then analize descriptively. From 9 samples, all were exceed the standar quality according to Kepmenkes RI No.492/MENKES/PER/2010.
Keywords : Coliform, Escherichia coli, Beverages, Primary School
PENDAHULUAN Studi tersebut juga menunjukkan bahwa siswa
Jajanan baik berupa makanan maupun yang sering kali jajan diluar kantin sekolah minuman, tersaji secara luas di Surabaya. lebih sering mengalami diare. Mulai tingkat pedagang kaki lima hingga di Salah satu parameter dari hieginitas toko ternama. Sebaran pedagang jajanan ini jajanan dapat dilihat dari parameter kerap kali dijumpai di sekolah-sekolah, dari mikrobiologinya. Keberadaan bakteri koliform tingkat dasar hingga tinggi. Menjamurnya dan E.coli dalam makanan merupakan pedagang tak luput disebabkan banyaknya indikator untuk menentukan tingkat kualitas peminat. Beberapa hal yang mirip dijumpai di makanan dan minuman secara mikrobiologi semua sekolah dasar adalah adanya pedagang menurut Kepmenkes RI kaki lima yang menjajakan makanan kecil dan No.492/MENKES/PER/2010. minuman. Makanan dan minuman tersebut Mengingat harga yang murah, dijual dalam harga murah yang terjangkau oleh kekhawatiran yang timbul adalah adanya siswa dan siswi SD. Siswa SD yang terpapar penggunaan bahan-bahan mentah yang oleh jajanan di sekolah dapat beresiko berpotensi adanya masuknya kontaminan menderita diare bila jajanan tersebut tidak makanan ataupun minuman berupa hiegienis. Ruchiyat (2007) menunjukkan mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh. adanya hubungan antara frekuensi konsumsi Adanya mikroorganisme tersebut dapat makanan jajanan dengan kejadian diare pada menyebabkan gangguan dalam pencernaan, siswa kelas 4, 5 dan 6 SDN dalam studinya. mulai diare hingga yang paling parah adalah e-ISSN : 2549-2586
typus. Salah satu jenis jajanan yang cukup beresiko adalah dari jenis minuman. Marhamah dan Huda (2014) menemukan bahwa es sirup yang dijual di SD Negeri di Bandar Lampung memiliki kualitas yang kurang baik karena tidak memenuhi syarat 2010.
Data Dinkes Jawa Timur (2014) menunjukkan bahwa bahwa mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2014, capaian penemuan kasus diare cenderung meningkat setiap tahunnya. Untuk itu monitoring terhadap minuman perlu dilakukan untuk meminimalisir potensi diare pada anak-anak.
4. Media yang telah diberi sampel kemudian diinkubasi pada suhu 350C, selama 24 jam. Hasil yang positif bila terdapat gelembung gas minimal 10% pada tabung durham. Bila tidak dijumpai, inkubasi dilanjutkan 24 jam pada suhu 350C.
3 kelompok. 5 tabung seri pertama, 5 tabung seri kedua, dan 5 tabung seri 3. Untuk uji penduga, dilakukan dengan memasukkan sampel menggunakan pipet ke dalam 5 tabung seri pertama LB sebanyak 10 ml, 5 tabung seri kedua LB sebanyak 1 ml, dan 5 tabung seri ketiga LB sebanyak 0,1ml.
Tabung tersebut dibagi menjadi
Brilliant Green Lactose Broth (BGLB) steril dengan durham terbalik didalamnya.
2. Menyiapkan 15 tabung yang berisi
METODOLOGI PENELITIAN
Menghitung Jumlah Bakteri Koliform 1.
Menyiapkan 15 tabung yang berisi
Lactosa broth (LB) steril dengan durham
dalam penelitian ini secara rinci adalah sebagai berikut:
Green Lactose Bile Broth dan Eosin Metilin Blue Agar. Metode MPN yang digunakan
Metode analisis sampel menggunakan metode MPN dengan 15 seri tabung, menggunakan media Lactose Broth, Brillian
Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Kampus B, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Populasi yang dijangkau adalah penjual minuman disekitar Sekolah Dasar di wilayah Jemurwonosari, Surabaya. Sampel penelitian yang digunakan adalah 9 minuman yang dijual oleh pedagang dalam populasi.
Jenis, Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian
5. Hasil yang positif setelah inkubasi maksimal pada 48 jam, kemudian dilanjutkan ke uji penegas.
6. Uji penegas dilakukan dengan mengambil 1-2 ose media pada tabung LB yang positif dan dimasukkan secara aseptik pada media BGLB.
7. Inkubasi media BGLB pada 350C selama 24 jam. Hasil yang positif bila terdapat gelembung gas minimal 10% pada tabung durham.
8. Kombinasi hasil tabung yang positif pada media BGLB kemudian dicocokkan ke dalam tabel MPN seri 15 tabung (5-5-5).
9. Jika seri tabung positif tidak dijumpai dalam tabel MPN, maka jumlah bakteri koliform dihitung menggunakan rumus berikut ini (Waluyo, 2010): MPN/100ml = Keterangan : A : Jumlah tabung yang menunjukkan hasil positif B : Jumlah sampel yang menunjukkan hasil negatif (ml) C : Jumlah total sampel yang diujikan
terbalik didalamnya. Tabung tersebut dibagi menjadi 3 kelompok. 5 tabung seri pertama, 5 tabung seri kedua, dan 5 tabung seri ketiga. Digunakan untuk uji penduga. e-ISSN : 2549-2586
(ml)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menghitung jumlah Bakteri Escherichia coli Hasil 1.
Sampel minuman yang dianalisis Hasil positif pada tabung BGLB kemudian dilanjutkan ke medium EMB meliputi minuman yang dijual di sekitar dengan cara streak menggunakan ose. Sekolah Dasar di wilayah Kelurahan Jemur
Menginkubasi bakteri pada media EMB selama 24 jam pada suhu 37 C. minuman yang diambil meliputi es teh instan, 3. es rasa buah instan, es krim, dan es cincau. Mengamati hasil streak pada media EMB.
Hasil posif ditandai dengan adanya koloni Total jumlah sampel yang dianalisis adalah hijau metalik pada media EMB. sebesar 9 sampel. Sampel yang didapat
4. kemudian dianalisis jumlah bakteri koliform
Mengkombinasi hasil positif pada media EMB yang diperoleh kemudian dan Escherichia coli. Adapun hasil penelitian dicocokkan dengan tabel MPN seri 15 ini tersaji pada tabel
1 . tabung (Fardiaz, 1993).
Tabel 1. Jumlah Bakteri Koliform dan E.coli dari sampel minuman
E.coli Sampel Jumlah Bakteri Koliform Jumlah Bakteri No (sel/100ml) (sel/100ml)
1
49
33 2 16,8 9 3 >1600
17 4 29,4 9 5 23,4 4 6 1600
34 7 >1600 9 8 19,1 4 9 80,5
17 Pembahasan
Secara umum, hasil bakteri koliformnya Pemeriksaan cemaran mikroba pada dan E.coli diluar ambang batas maksimal yang bahan pangan baik itu makanan maupun diperbolehkan dalam air yang diminum. minuman kerap kali dilakukan. Hasil yang Menurut Kepmenkes RI No.492/MENKES/ didapatkan pun banyak dijumpai adanya bahan PER/2010 tentang persyaratan kualitas air pangan yang berada di atas ambang batas minum, menyebutkan bahwa jumlah bakteri standar cemaran mikroba dalam makanan koliform dan bakteri Escherichia coli dalam maupun minuman (Nisa et al., 2012; air minum adalah 0. Sehingga dapat dikatakan Puspitasari, 2013; Ritonga et al., 2014; Aditya bahwa minuman yang diambil sebagai sampel dan Muthiadin, 2015; Fathimah et al., 2017). tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Dalam penelitian ini, analisis sampel secara Jumlah bakteri koliform dalam sampel mikrobiologi dengan menghitung jumlah minuman yang diujikan sangatlah beragam bakteri koliform dan E.coli menunjukkan hal nilainya, dari mulai yang terendah dijumpai yang serupa, yaitu dijumpai kedua bakteri pada sampel 6 hingga yang tertinggi dijumpai tersebut (Tabel 1). Berdasarkan temuan pada sampel 3, 6, dan 7. tersebut, tentunya dapat dibaca bahwa tidak Begitu pula dengan jumlah bakteri banyak penjual yang memperhatikan akan Escherichia coli dalam sampel minuman yang hieginitas dari produk yang dia jual. diujikan memiliki hasil yang bervariasi.
Jumlah terendah didapatkan pada sampel 5 dan e-ISSN : 2549-2586
8, sedangkan tertinggi diperoleh pada sampel
Analisis Mikrobiologi Minuman Teh Seduhan Berbeda Merk Berdasarkan Nilai MPN Coliform Di Kota Malang.
A. 2008. Faktor Penentu Kontaminasi Bakteriologik pada Makanan Jajanan di Sekolah Dasar.
Wibawa,
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Waluyo, L. 2010. Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi. Malang UMM Press.
Ruchiyat, A. 2007. Hubungan antara Hygine Perorangan, Frekuensi Konsumsi, Dan Sumber Makanan Jajanan Dengan Kejadian Diare. Naskah Publikasi Skripsi. Fakultas Kedokteran.
2014. Analisis Escherichia coli Dan Higiene Sanitasi Pada Minuman Es Teh Yang Dijual Di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan Kerja. Vol 3, No 2.
Ritonga, R, Marsaulina, I, dan Chahaya, I.
Marhamah dan Huda, M. 2014. Kualitas Mikrobiologi Minuman Jajanan (Es Sirup) Pada Kantin SD Negeri Di Wilayah Kota Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan. Vol 3, No.1.
IX Pendidikan Biologi. Publisher: Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS. 518-523.
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1. Seminar Nasional
Kepmenkes RI No.492/MENKES/PER/2010 tentang PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. Nisa, A.S., Hastuti, U.S., Witjoro, A. 2012.
6. Seluruh minuman yang diuji adalah minuman yang menggunakan es batu. Cemaran mikroba dalam minuman yang dijual dapat berasal dari berbagai sumber. Beberapa diantaranya yaitu berasal dari es batu (Hadi et higienis, dan peralatan yang digunakan tercemar bakteri (Wibawa, 2008). Berdasarkan kemungkinan ini, maka pedagang perlu memperhatikan sumber air yang digunakan, memilih es batu dari air yang telah dimasak, menggunakan peralatan bersih serta memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan dalam proses pembuatan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas minuman adalah bahan baku, pengolahan, letak dari sumber berpotensi penyakit, dan cara penangan minuman hingga penyajian (Ritonga et al., 2014).
Bakteriologis Es Batu Rumah Tangga yang digunakan Penjual Minuman di Pasar Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas . 3 (2).
ISBN: 978-979-3812-41-0. 75-80. Hadi, B., Bahar, E., dan Semiarti, R. 2014. Uji
Seminar Nasional IKAKESMADA .
Fatimah, S., Prasetyaningsih, Y., dan Sari, M.F.I. 2017. Analisis Coliform Pada Minuman Es Dawet Yang Dijual Di Malioboro Yogyakarta. Prosiding
Dinkes. 2014. Profil Kesehatan Jawa Timur 2014. Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Biogenesis. Vol 3, No. 2.
Aditia, L., dan Muthiadin, C. 2015. Uji Kualitas Mikrobiologis Pada Makanan Jajanan di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Terima kasih kepada mahasiswa D-IV Analis Kesehatan UNUSA dan asisten laboratorium Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini.
Semua minuman yang diujikan memiliki jumlah bakteri koliform dan Escherichia coli di luar ambang batas berdasarkan Kepmenkes RI No.492/MENKES/PER/2010 tentang per- syarat an kualitas air minum.
KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
e-ISSN : 2549-2586 Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional . Indonesia Seri Sains Dan Teknologi .
Vol. 3, No. 1. Vol. 2, No.1 Puspitasari, R.L. 2013. Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar