UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella Typhi DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIFUSI - STIKES Insan Cendekia Medika Repository
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH
(Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Salmonella Typhi DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DIFUSI
KARYA TULIS ILMIAH
ANGGEL PUTRI PRATOMO
15.131.0054
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH
(Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Salmonella Typhi DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DIFUSI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan
Pada Program Studi Diploma III Analis Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Medika Jombang
ANGGEL PUTRI PRATOMO
15.131.0049PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH (Lumbricus rubellus)
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella Typhi DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DIFUSI
Abstrak
Oleh:
Anggel putri pretomo Demam typhoid banyak ditemukan di negara berkembang dimana higiene pribadi dan sanitasi lingkungannya kurang baik. Pravalensi kasus bervariasi tergantung lokasi, kondisi lingkungan setempat, dan perilaku masyarakat. Untuk mengetahui berapakah zona hambat yang di dapatkan dari ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) dengan masing-masing konsentrasi pada pertumbuhan bakteri salmonella typhi.
Desain penelitian yang digunakan pada peneltian ini adalah eksperimen
murni. sampel yang digunakan adalah Isolat bakteri Salmonella thypi yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang, sampel di ambil dengan teknik sample random sampling dengan penyajian tabulating. Data di analisis secara statistic dengan program statistical (SPSS) 16 dengan menggunakan uji statistic one- way ANOVA dengan nilai normalitas α 0,05. Hasil penelitian uji daya hambat ekstrak cacing tanah terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi di dapatkan zona hambat 0 mm pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% di dapatkan hasil uji nonparametric menggunakan kruskal- walish test di daparkan hasil 1.000 atau (p) >0.05 maka tidak ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan kelompok kontrol dan pada kelompok perlakuan. Berdasarkan penelitian diatas di dapatkan kesimpulan dalam penilitian ini adalah penelitian uji daya hambat ekstrak cacing tanah dengan metode difusi terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah dengan masing-masing konsentrasi, tingginya suhu dan lamanya waktu proses penghilangan zat etanol belum mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
Kata kunci : ekstrak cacing tanah (lumbricus rebellus),daya hambat, salmonella typhi
INHIBITORY TEST OF EARTHWORMS (Lumbrucus Rebellus)
EXTRACT AGAINST Salmonella Typhi BACTERIAL GROWTH
BAY USING DIFFUSION METHOR
Abstract
By
Anggel Putri Pratomo
Typoid fever is found in many developing countries where personal hygience
and environment sanitation are not good. Pravelensi of case is varies depends on
location of place, environment situation, and society behavior. To know what
inhibitory zones are obtained from extract of earthworms (Lumbricus Rubellus)
whit each concentration of Salmonella Typhi bacterial growth.This researct design which used is pure experiment. The sample used is
Salmonella Typhi bacterial isolates obtained from microbiology laboratorium of
universitas brawijaya malang. The sample is taken with random sampling technic
by tabulating serving. Data is analyzed statisticly with statistic one-way ANOVA
with the nolmality value α 0,05.The research result from inhibitory test of earthworm extracts against
Salmonella Typhi bacterial growth obtained 0 mm inhibition zone at each
concentration 25%, 50%, 75%, dan 100% obtained nonparametric test results
1.000 or (p) >0,05, so there is no difference of inhibitory zone of earthworm
extrak against Sammonella Typhi bacterial whit the control group in the treatmen
group.Based on the tesearch above, the conclusion obtained in this studi is a study
of earthworm extrac inhibitory testing by using diffusion method against
Salmonella Typhi bacterial growth showed that extract of eartworms with each
concentration, high temperature, and duration of ethanol removal process have
not been able to inhibit Salmonella Typhi bacterial growth.
Key word : extrak of earthworm (Lumbricus Rebellus), inhibitory,
Salmonella Typhi.SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Anggel Putri Pratomo NIM : 15.131.0049 Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 25 september 1996 Progam Studi : D-III Analis kesehatan Institusi : STIKes ICMe Jombang
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri
Salmonella thypi Dengan Metode Difusi.adalah bukan proposal milik orang lain
baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang sudah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan in tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi.
Jombang, Juli 2018 Saya yang menyatakan,
Anggel Putri Pratomo
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan, saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orangtua saya yang tercinta, Bapak Utomo dan Ibu Suparti yang dengan penuh kasih sayang telah merawat, mendidik, dan membesarkan saya dengan penuh do’a dan harapan hingga saat ini.
2. Kakak-kakak saya yang saya sayangi Ariyanto Putro Utomo yang secara tidak langsung telah membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya.
3. Kepada teman saya nita nurdianti yang secara tidak langsung telah membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya.
4. Bapak Ibu Dosen Pengajar Progam Studi D-III Analis Kesehatan, terutama kepada Bapak Awaluddin Susanto, S.Pd., M.Kes sebagai pembimbing utama dan Ibu Muaroffah, S.Kep.,Ns,.M.Kes sebagai pembimbing anggota saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas ilmunya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan dengan tepat waktu.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Surabaya pada tanggal 25 September 1996 dari keluarga pasangan Bapak Utomo dan Ibu Suparti. Penulis merupakan putri kedua dari dua beraudara.
Tahun 2003 penulis lulus dari TK Darmawanita Sumberagung Megaluh Jombang, pada tahun 2009 penulis lulus dari SDN Sumberagung 1 Megaluh Jombang, tahun 2012 penulis dari SMPN 2 Megaluh Jombang, tahun 2015 penulis lulus dari SMA PGRI 2 Jombang, dan pada tahun 2015 penulis lulus seleksi masuk STIKES “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur PMDK atau jalur undangan. Penulis memilih Progam Studi D3 Analis Kesehatan dari lima pilihan progam studi yang ada di STIKES “ICME” Jombang.
Jombang, Juni 2018 Anggel Putri Pratomo
MOTTO
“ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri ” (QS. Ar Ra’ad : 11) Kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil diatasi seseorang saat berusaha untuk sukses daripada dari posisi yang telah diraihnya dalam kehidupan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi Dengan Metode Difusi.” tepat pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada jenjang Program Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang.
Sehubung dengan peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Imam Fatoni, S.KM., MM selaku ketua STIKes ICMe Jombang, Ibu Sri Sayekti, S.Si., M.Ked selaku ketua Progam Studi D-III Analis Kesehatan, Bapak Awaluddin Susanto, S.Pd., M.Kes sebagai pembimbing utama dan Ibu Muaroffah, S.Kep., M.Kes sebagai anggota pembimbing. Ucapan terima kasih kepada kedua oranrtua saya serta teman- teman yang saya sayangi.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan. Penulis juga berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Mengingat kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas, karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Jombang, Juli 2018 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
SURAT KEASLIAN ................................................................................. iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .......................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ vii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... viii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. ix
LEMBAR PERSEMBAHAN....................................................................... x
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... xi
MOTTO ..................................................................................................... xii
KATA PENGANTAR ................................................................................. xiii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xix
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
3 1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................
3 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cacing tanah (Lumbricus rubellua) ....................................................
5 2.2 Bakteri Salmonella typhi ....................................................................
6 2.3 Antibiotik ..........................................................................................
8 2.4 Uji aktivitas anti mokroba .................................................................
8 2.5 Jenis-jenis metode ekstraksi .............................................................
9 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................
10 3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual .....................................................
11 3.3 Hipotesis ..........................................................................................
11
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................
12 4.2 Desain Penelitian ..............................................................................
12 4.3 Subyek penelitian ..............................................................................
12 4.4 Populasi dan Sampel ........................................................................
12 4.5 Identifikasi variable............................................................................
13 4.6 Definisi optasional variable ................................................................
14 4.7 Kerangka oprasional .........................................................................
15 4.8 Kerangka kerja ..................................................................................
16 4.9 Instrumen ..........................................................................................
17 4.10 Prosedur kerja ...................................................................................
18 4.11 Pengujian antibakteri .........................................................................
20 4.12 Teknik pengumpulan data .................................................................
20 4.13 Pengolahan data ...............................................................................
21 4.14 Analisa data ......................................................................................
21 4.15 Pengajian data ..................................................................................
22 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Data Hasil Penelitian ........................................................................
23 5.2 Pembahasan ....................................................................................
25 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ......................................................................................
27 6.2 Saran ...............................................................................................
27 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal.Tabel 4.1 Definisi operasional uji Daya Hambat EkstrakCacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi D engan Metode Difus………………...14
Tabel 4.2 Penyajian data uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah
(Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri
Salmonella thypi Dengan Metode Difusi …………………………22
DAFTAR GAMBAR Hal.
Gambar 2.1 Cacing tanah Lumbricus rubellus (Rukman 1999) .............5 Gambar 2.2 Anatomi cacing tanah Lumbricus rubellus (Palungkun 1999) .................................................................................
5 Gambar 2.3 Morfiligi bakteri Salmonella thypi (Edhi. S dan damianus l, 2010) ..............................................................
7 Gambar 3.1 Kerangka konseptual uji daya hambat eksusitrak cacing tanah (lumbricus rubella) terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan menggunakan metode difusi ..............................................
10 Gambar 4.1 Kerangka oprasional uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi metode difusi .............................
15 Gambar 4.2 Kerangka Kerja Uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah (Lumbricusrubellua) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonell tyhpi metode difusi ..............................................
16
DAFTAR SINGKATAN
1. mm = millimeter 2. ml = milliliter 3. cm = centimeter 4. mg = milligram
5. SKRT = survey kesehatan rumah tangga 6. one-way = Analysis of variance
7. SPSS = statistical product and service solution
8. ANOVA = Analysis of variance
9. Media MHA = mualler hinton agar
10. Metode EIA = Enzyme Immuno Assay 11. metode ELISIA = Enzyme-Linked Immunosorbent Assay
12. KHM = Kadar Hambat Minimum
13. KBM = Kadar Bakterisidal Minimum
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 = Lembar Konsultasi
2. Lampiran 2 = Surat Keterangan Penelitian
3. Lampiran 3 = Uji Kruskal-Wallish Test
4. Lampiran 4 = Dokumentasi Gambar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Demam typhoid dapat menyerang penduduk di seluruh negara.
Demam typhoid ini dapat ditemukan di Negara yang berkembang yang memiliki Lingkungan sekitar yang kurang cukup baik. (Widoyono,2010).
Salmonella typhi yaitu kuman pathogen yang di sebabkan oleh
demam tifoid, yaitu suatu penyakit infeksi sistemik dengan gambaran demam yang berlangsung lama, adanya bacteremia yang disertai inflamasi yang dapat merusak usus dan organ hati. Demam tifoid merupakan penyekit menular yang tersebar di seluruh dunia.
Menurut WHO pada 5 negara di Asia, termasuk di Indonesia, demam thypoid oleh Salmonella sp. Insiden 1307/100.000 kasus per tahun pada anak 5tahun di regional Asia Timur dan Tenggara pada tahun 2010 dengan angka mortalitas 0,3/100.000 kasus pada setiap tahunya.
Negara Indonesia diperkirakan jumlah kasus demam tifoid 200 dari 100.000. Rata-rata pada usia 10 tahun. Berdasarkan hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) 2010 demam tifoid menyebabkan kematian 3% dari seluruh kematian di Indonesia. Rata-rata kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit komplikasi demam tifoid disebabkan oleh perbedaan wilayah. Salmonella typhi dapat menimbulkan gejala penyakit yang ringan pada daerah yang berbeda, berarti ada hubungan antara perbedaan wilayah dengan tingkat keparan menyakit (SKRT, 2010).
Menurut Dinas Kesehatan (DinKes) Kabupaten Jombang tahun 2017 angkat thypoid dalam setahun di ketehui laki-laki berjumlah 812 dan
2
sedangkan perempuan 323 penderita thypoid.pada tahun 2018 angka tipoid di ketahui laki-laki berjumlah 252 dan perempuan 189 penderita thypoid (DinKes, 2018).
Cacing tanah yang di manfaatkan sebagai bahan obat tradisional untuk dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit deam tifoid, cacing tanah yang sering digunakan adalah Lumbricus rubellus. (Hermawan, 2011). Cacing tanah Lumbricus rubellus mengandung zat anti bakteri yaitu lumbricin. Lumbricin merupakan antimikroba didalamnya terdapat asam aminodan juga memiliki aktifitas antimikroba berspektrum yang luas, seperti dapat menghambat bakteri Gram negatife dan bakteri Gram positif. Mekanisme yang dimiliki oleh peptida cacing tanah dengan memproduksi pori pada dinding sel nya, hal ini menyebabkan sitoplasma sel bakteri menjadi terpapar dengan lingkungan, dan adanya kadar protein yang sangat tinggi sehingga dapat merusak sintesa protein yang berada dalam tubuh bakteri yang nantinya bekerja sebagai penghambat pertumbuhan bakteri. Cacing tanah memiliki kandungan protein yang tinggi (72% - 84,5%). (Rukmana, 2000).
Berdasarkan penelitian dilakukan dimana bila didapatkan hasil dari uji daya hambat ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) terhadap bakteri Salmonella thypi dengan menggunakan metode difusi apa bila didapatkan hasil zona hambat yang spesifik maka peneliti dapat menyarankan solusi dengan ekstrak cacing tanah menjadi penggati antibiotik.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan zona hambat yang di dapatkan dari ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) dengan konsentrasi 25%,50%,75%, dan 100% pada pertumbuhan bakteri Salmonella typhi ?
2. Pada konsentrasi berapakah yang paling besar zona hambat ekastrak cacing tanah pada pertumbuhan bakteri salmonella typhi ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui berapakah zona hambat yang di dapatkan dari ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% pada pertumbuhan bakteri salmonella typhi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetehui perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) konsentrasi 25% dengan kontrol dan konsentrasi yang lain terhadap bakteri salmonella typhi.
2. Mengetehui perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) konsentrasi 50% dengan kontrol dan konsentrasi yang lain terhadap bakteri salmonella typhi.
3. Mengetehui perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) konsentrasi 75% dengan kontrol dan konsentrasi yang lain terhadap bakteri salmonella typhi.
4. Mengetehui perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) konsentrasi 100% dengan kontrol dan konsentrasi yang lain terhadap bakteri salmonella typhi.
4
1.4 Manfaat Peneitian
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan untuk mengetahui uji daya hambat ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap bakteri
Salmonella typhi.
2. Bagi peneliti, dapat dijadikan media latihan untuk mengaplikasikan kembali teori dan praktek yang sudah dipelajari selama mengikuti kegiatan perkuliahan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 CACING TANAH (Lumbricus rubellus)
2.1.1 Pengertian cacing tanah
Gambar 2.1 Cacing tanah Lumbricus rubellus (Rukman 1999)Cacing tanah di kenal masyarakat dan berada di tanah yang lembab karena tidak mempunyai tulang belakang (avertebrata). klasifikasi biologi, cacing tanah termasuk dalam atau hewan beruas- ruas atau bergelang-gelang. Cirinya yaitu yang bertubuh simetris bilateral, brtbentuk silindris, dan bersekmen (sekitar 115-200 segmen), bagian permukaan tubuh terdapat dinding yang tipis (Sugiantoro, 2012: 13) 2.1.2 Anatomi Cacing Tanah (Lumbricus rubellus).
Gambar 2.2 Anatomi cacing tanah Lumbricus rubellus (Palungkun1999)
6
cacing tanah mempunyai ciri antara lain di tubuh terdapat segmen luar dan dalam, berambut, tidak mempunyai kerangka luar, tubuhnya dilindungi oleh kutikula (kulit bagian luar), tidak memiliki alat gerak seperti kebanyakan binatang, dan tidak memiliki mata cacing,harus menggunakan otot tubuhnya yang panjang dan tebal yang melingkari tubuhnya. Cacing tanah tidak memiliki mata, tetapi di tubuhnya terdapat prostomium. .
2.1.3 Kandungan Cacing Tanah Cacing tanah memiliki kandungan gizi yang tinggi, yaitu protein yang mencapai 64-76%. Kandungan gizi lainnya adalah lemak
7-10%,kalsium 0,55%, fosfor 1% dan serat kasar 1,08%. cacing tanah terdapat kandungan auxin yang merupakan zat perangsang tumbuh untuk tanaman (Palungkun, 1999 : 18).
2.2 BAKTERI SALMONELLA TYPHI
2.2.1 Pengertian Salmonella typhi
Salmonella typhi yaitu penyebab bakteri salmonellosis yang
merupakan penyakit edemis yang menimbulkan kerugian yang serius di negara berkembang termasuk Indonesia. Penularan bakteri
salmonella yang masuk melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi kotoran dari penderita tifoid. (Wagner, 2014)
2.2.2 Taksonomi Salmonella typhi Kingdom : Bacteria Filum : Proteobacteria Ordo : Gamma Proteobacteria Class : Enterobacteriales Family : Enterobacteriaceae Genus : Salmonella Spesies : Salmonella typhi (Jawetz , 2006).
7
2.2.3 Morfologi dan sifat biakan
Gambar 2.3 Morfoligi bakteri Salmonella thypi (edhi. S dan damianus l, 2010).Salmonella yaitu bakteri gram negatif berbentuk batang bergerak yang khas membentuk gas yang tidak memfermentasikan laktosa dan sukrosa. (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2006).
2.2.4 Epidemiologi Salmonella typhi Penderita tifoid merupakan sebagaian besar agen pembawa
(carier) yang terletak pada kandung empedu, saluran empedu, dan sebagian pada usus atau saluran kemih (Jawetz ., 2006).
2.2.5 Patogenesis dan gejala klinik Salmonella typhi menyebabkan infeksi pada manusia.
Limfosit yang masuk ke limfe masuk melalui mesentrik bakteri masuk aliran darah sistemik (bakterimia) pada fase ini disebut sebagai fase inkubasi terjadi pada 7
- –14 hari, hiperpelasia kemudian nekrosis dan selanjutnya ulserasi sehingga membentuk ulkus. Infeksi bias terjadi pada organ yaitu tulang, usus, paru, ginjal, jantung, empedu dan organ lain.adapun beberapa penularan dan factor-faktor yang berperan Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI, (2006).
8
tifoid ditularkan melalui mulut bersama makanan dan minuman yang telah tercemar oleh feses dengan pasien yang mengidap tifoid. Dimana beberapa hal yang berperan adalah :
a. HigIene cuci tangan tidak terbiasa
b. HigIene makanan dan minuman yang pencucianya makanan dengan air yang terkontaminasi oleh bakteri.
2.2.6 Diagnosa Laboratorium pemeriksaan laboratorium yang berfungsi mendiagnosis demam tifoid dapat berupa pemeriksaan darah tepi, uji serologis, dan kultur atau biakan. Yang dapat dikirakan pada penderita tifoid (Septiawan, 2013).
2.3 Antibiotik
Antibiotik yaitu zat kimia yang alamiah dihasilkan oleh organisme. yang mampu menghambat pertumbuhan organisme lain (Gould & Brooker, 2003).
Tetrasiklin yang berfungsi sebagai sintesis protein bakteri dengan berikatan pada ribosom 30S dan mencegah masuknya tRNA aminoasil ke sisi akseptor (A) pada kompleks mRNA ribosom (Goodman & Gilman, 2003). 2005).
2.4 Uji Aktivitas Antimikroba
Tujuan pengukuran aktivitas antibakteri adalah untuk menentukan potensi suatu zat yang diduga atau telah memiki aktivitas sebagai antibakteri dalam larutan terhadap suatu bakteri (Jawetz., 2001). Macam- macam metode uji aktivitas antimikroba antara lain : a. Metode pengenceran agar
b. Difusi agar Adapun beberapa metode difusi agar yaitu cara Kirby Bauer dan cara sumuran.
9
1. Cara Kirby Bauer
2. Cara sumuran
c. Metode dilusi Adapun beberapa metode dilusi yaitu dilusi cair dan dilusi padat.
1. Metode dilusi cair
2. Metode dilusi padat
2.5 Jenis-Jenis Metode Ekstraksi
Jenis-jenis ekstraksi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
a. Cara Dingin
1. Maserasi Proses dengan cara mengekstrak simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali (Depkes RI, 2000).
2. Perkolasi Pada metode perkolasi, serbuk sampel dibasahi sebuah percolator yang secara perhan (wadah silinder yang dilengkapi kran pada bagian bawahnya).
b. Cara Panas
1. Refluks
2. Soxhlet
3. Digesti
4. Infus
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. kerangka konsep
Kerangka konseptual dalam peneletian ini dapat dillihat sebagai berikut : Cacing Tanah
Cara Panas: Cara Dingin:
Refluksi, Soxhlet, Ekstrak Cacing Tanah
Dequesti, Maserasi,Pekolasi
Infus,Dekok Metode Maserasi
Kandungan senyawa:
1. Anti bakteri lumbricin yang terdapat asam amino yang dapat merusak sitoplasma dari bakteri.
2. Kadar protein yang sangat tinggi sehingga dapat merusak sintesa protein.
Metode Difusi Konsentrasi 25%,50%,75%,100 %
Bakteri Salmonella Thypi Terjadinya Zona Hambat Tidak Terjadinya Zona Hambat
Gambar 3.1 Kerangka konseptual uji daya hambat eksusitrak cacing tanah(lumbricus rubella) terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan menggunakan metode difusi.
Keterngan : Diteliti Tidak diteliti
11 3.2. penjelasan kerangka konsep
Cacing tanah yang menjadi sampel ekstraksi yang mendapatkan 2
bagian, yaitu filtrat dan residu. Pada filtrat mengandung beberapa senyawa kimia antara lain terdapat anti bakteri lumbricin yang terdapat asam amino yang dapat merusak sitoplasma dari bakteri tersebut sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri,adanya kadar protein yang sangat tinggi sehingga dapat mrusak sintesa protein yang berada dalam tubuh bakteri dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Selanjutnya d lakukan uji dilusi padat terhadap isolat bakteri Salmonella thypi dan menemukan hasil daya hambat ekstark cacing tanah sebagai antibiotik alami.
3.3. Hipotesis
H0 = Tidak ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi di bandingkan dengan kontrol. H1 = Ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah dengan
Terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi di bandingkan dengan kontrol.
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2018, dimulai dari
penyusunan proposal sampai dengan laporan akhir dan pengumpulan data yang akan dilakukan pada bulan juli 2018. Penelitian ini dilakukan di laboratorium mikrobiologi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.
4.2 Desain penelitian Desain adalah dasar berfungsi untuk peneliti untuk menghubungkan
antara variabel dalam suatu penelitian. Desain penelitian dapat menjadi dasar petunjuk bagi peneliti yaitu untuk mencapai tujuan yang akan di capai (Handayani, Sujono, 2011, h. 145).
4.3 Subyek penelitian Subyek penelitian yaitu orang, tempat, atau benda yang diamati dalam
rangka pembumbutan sebagai sasaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Pada penelitian ini subyek penelitian yang digunakan adalah bakteri salmonella typhi.
4.4 Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Isolat bakteri
Salmonella thypi yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang.
2. Sampel Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Isolat bakteri
Salmonella thypi yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang.
13
Adapun rumus yang akan peneliti pakai yaitu :( loekito,H.1998) p(n-1) ≥15
Keterangan : n : Jumlah pengulangan p : jumlah kelompok perlakuan (kosentrasi ekstrak cacing tanah dan kontrol) . Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan, sehingga: p(n-
1) ≥15 5(n-
1) ≥15 5n- 5 ≥ 15 5n ≥ 20 n ≥ 4
Jadi,pada setiap kelompok pengulangan melakukukan empat kali pengulangan pemeriksaan.
4.5 IdentIfikasi variabel
Adapun beberapa variable yang akan di gunakan yaitu :
1. Variabel independen Ekstrak cacing tanah kali ini yang berfungsi sebagai variaber independen atau variable bebas.
2. Variabel dependen Zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonalla thypi kali ini yang berfungsi sebagai fariabel dependen atau variable terikat.
14
4.6 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variable penelitian ini adalah :
1. zona hambat antimikroba ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) tiap variasi konsentrasi yang ditunjukan sebagai zona bening pada medium kultur setelah di inkubasi,
2. Sampel cacing yang digunakan dalam penelitian ini adalah cacing jenis
(Lumbricus rubellus) yang di dapatkan ekstraknya dengan menggunakan metode maserasi.
Tabel 4.1 Definisi operasional uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah(Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella
thypi Dengan Metode Difusi.
No Variabel Definisi Operasional Parameter instrumen Skala data
1 Ekstak cacing - - - Ekstrak cacing tanah tanah yang di
(Lumbricus peroleh dengan rubellus) mengekstrasi
simplisia dengan menggunakan metode maserasi
2 Pertumbuhan Salmonella Besaran Obserfasi Rasio bakteri merupakan bakteri zona laboratorium
Salmonella gram negatif hambat menggunakan Typhi berbentuk batang penggaris mm
negative yng bergerak khas memfermentasikan adanya glukosa dan manosa tanpa membentuk gas di dalamnya
15
4.7 Kerangka Operasiona
Cacing Tanah Dicuci
Dikeringkan pada Ditumbuk Serbuk Direndam suhu kamar dalam etanol 96%
Penyaringan Filtrat / Ekstrak selama 3 cacing tanah hari
Metode Difusi K
K
4
4 sampel
4 Sampel Konsentras
K
1 K
K
2
3 Kosentras
i 0%
4 Sampel
4 Sampel i 100% : Kosentras
4 Sampel Kosentrasi i 25%:
Kosentras 75%: i 50%:
Bakteri Salmonella dan menggunakan media NA agar Terjadinya Zona Hambat
Gambar 4.1 Kerangka oprasional uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah(Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi metode difusi.
16
4.8 Kerangka Kerja.
Kerangka kerja adalah bagian struktur konseptual dasar untuk menangani suatu masalah kompleks.
Penentuan masalah
Uji daya hambat
Penyusunan proposal Populasi
Cacing tanah
Desain penelitian
Eksperimental
sampel
Bakteri salmonella typhi
Sampling
Sampel random sampling
Pengumpulan Data Penyajian Data Analisa data Penyusunan Laporan Akhir
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah(Lumbricusrubellua) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonell tyhpi metode difusi
17
4.9 Instrumen
4.9.1 Instrumen Penelitian
4.9.1.1 Alat yang digunakan :
1. Autoclove
2. Batang pengaduk
3. Beaker glass
4. Blender
5. Bunsen
6. Cawan petri
7. Corong glass
8. Erlenmeyer
9. Inkubator
10. Kertas saring
11. Kompor
12. Koran
13. Ose bulat
14. Oven
15. Rak tabung
16. Tabung reaksi
4.9.1.2 Bahan yang di gunakan :
1. Alumunium foil
2. Aquadest steril
3. Isolat bakteri salmonella typhi
4. Cacing tanah (lumbricus rubellus)
5. Kapas
6. Masker
7. Media MHA (mualler hinton agar)
8. Etanol 96 %
18
4.10 Prosedur Kerja
4.10.1 Prosedur Pembuatan ekstrak Cacing Tanah yang di peroleh dari peternakan Cacing Tanah Desa Sebani kec. Tarik Kab. Sidoarjo.
1. Membersihkan cacing tanah sampai bersih
2. Menimbang cacing tanah 1½ kg
3. Mengeringkan cacing tanah dengan cara di angina anginkan selama 7 hari 4. menghaluskan cacing tanah dengan menggunakan bender
5. Melakukan maserasi dengan menggunkan ethanol 96% hingga terendam selama 3 hari
6. Menyasaring dengan kertas saring dan corong glass
7. Memasukan ke beaker glass
8. Menguapkan di atas hot plate hingga mengental dan volumenya berkurang
9. Hasil extrak murni yang di dapatkan adalah 3 ml yang telah didapat dilakukan pengenceran dengan aquadest agar didapat konsentrasi yang diperlukan
4.10.2 Prosedur pembuatan konsentrasi
1. Menyiapkan 5 buah cawan petri
2. Memipet ekstrak cacing tanah 250 ul + 750 ul aquades steril dan di letakkan di capet 1
3. Memipet ekstrak cacing tanah 500 ul + 500 ul aquades steril dan di letakkan di capet 2
4. Memipet ekstrak cacing tanah 750 ul + 250 ul aquades steril dan di letakkan di capet 3
5. Memipet ekstrak cacing tanak sebanyak 1000 ul dan di letakkan di capet 4
19
6. Memipet aquades steril sebanyak 1000 ul dan di letakkan ke dalam capet 5 sebagai kontrol
7. Memasukkan kertas saring ke dalam masing-masing cawan petri dan menunggu 2 jam sambapak ekstrak tersebut meresap dengan sempurna
4.10.3 Prosedur pembuatan Media MHA (mualler hinton agar)
1. Menimbang serbuk MHA sebanyak 3,06 gram
2. Melarutkan dengan 90ml aquadest di dalam beaker glass di atas hot plate di standarkan pada pH 7
3. Memasukkan ke dalam erlenmeyer
4. Menutupi dengan kapas dan aluminium foil 5. mensterilkan pada autoclave dengan suhu 121ºC selama 15 menit
Di masukkan cawan petri dan biarkankan sampai memadat
4.10.4 Prosedur pembuatan media NB
1. Menimbang media NB sebanyak 0,08 gram
2. Melarutkan degan aquades streril sebanyak 5 ml dan di panaskan di atas hotplate sampai ph 7
3. Memasukkan kedalam tabung reaksi dan di tutup dengan kapan dan aluminiul voil
4. Mensterilisai menggunakan autocave dalam suhu 121°c dengan tekanan 15 psi selama 15 menit
5. Mengambil 1 koloni biakan bakteri menggunakan ose bulan dan di masukkan ke dalam median NB
6. Menginkubasinya seama 24 jam didalam incubator pada suhu 37°C
4.10.5 Prosedur pelaksanaan kerja
1. Menyiapkan media MHA yang sudah padat
20
2. Meremajakan bakteri pada media NB dengan menggunakan menggunakan larutan pz 0.5 ml + 1 ose bulat isolate bakteri yang di ambil dari media NB tersebut
3. Menuangkan 100 ul bakteri ke masing-masing capet yang berisi medi MHA dan ditarakan menggunakan katenbat steril 4. menghomogen kemudian kertas cakram yang mengandung ekstrak cacing tanah dengan konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%, ditempelkan di permukaan media agar cawan petri (metodedifusi kertas cakram).
5. Menginkubasi selama 24 jam di dalam incubator pada suhu 37°C
6. Setelah 24 jam di lihat diameter zona hambat bakteri salmonella typhi tersebur
4.11 Pengujian Antibakteri.
Pengujian antibakteri metode difusi kertas cakram, yang merupakan metode yang banyak digunakan dikarenakan lebih sensitife terhadap senyawaanti bakteri baru yang belum diketahui aktivitasnya. Pada metode ini menghambat pertumbuhan ditunjukan oleh luasnya wilayah jernih (zona hambat) di sekitar kertas cakram.
4.12 Teknik Pengumpulan Data.
Data yang di kumpulkan pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut : setelah media cawan petri menginkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37°C, diamati daerah bening di sekitar kertas cakram ekstrak cacing tanah kemudian diukur dengan menggunakan penggaris mm. zona bening disekeliling paper disk yang menunjukkan daerah hambat pertumbuhan bakteri.
21
4.13 Pengolahan data
Adapun pengelolahan data dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan di lakukan sebagai berikut: a. Editing
b. Tabulating 4.14 Analisa Data.
Adapun beberapa sumber atau permasalahan yang sesuwai dengan penelitian yang akan di lakukan analisa data (Notoadmojo, 2010).
1. Analisa Univarite Analisa Univarite bertujuan untuk menjelaskan setiap variable penelitian (Notoadmodjo, 2010). Analisa univerite pada penelitian ini menjadi 2 variabel, yaitu variable pertama adalah konsentrasi ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) dan variabelke dua adalah pertumbuhan bakteri salmonella typhi.
2. Analisa Bivariate penelitian yang di peroleh dengan cara melihat diameter zona hambat bakteri pada masing-masing konsentrasi ekstrak. Setelah di peroleh hasil, data diuji normalitas, kemudian di uji omogenitas selanjutnya di uji dengan menggunakan uji ANOVA atau untuk mengetahui apakah terjadinya perbedaan anatara kelompok, dan di lanjutkan uji tabulasi untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda. Data di analisis secara statistic dengan program statistical
product and service solution (SPSS) 16 dengan menggunakan uji
statistic one-way ANOVA (Analysis of variance)
22
4.15 Penyajian Data.
Penyajian adata dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk table yang menunjukkan hasil kemampuan ekstrak cacing tanah pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella thypi .
Tabel 4.2 penyajian data uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah(Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri
Salmonella thypi Dengan Metode Difusi.
NO KELOMPOK PENGULANGAN ULANGAN
1
2
3
4
5 1 kontrol 2 25% 3 50% 4 75% 5 100%