Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Brambang - Kecamatan Negara - Kabupaten Jrambang.
PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : BERANGBANG
KECAMATAN
: NEGARA
KABUPATEN/KOTA : JEMBRANA
NAMA MAHASISWA : MADE AYU TRISNAWATI
NIM
: 1303005129
FAKULTAS/PS
: HUKUM / ILMU HUKUM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Program Keluarga Dampingan merupakan salah satu program wajib
bersifat non–tema yang diadakan pada Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Pada program ini,
mahasiswa bertugas mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam
kategori keluarga kurang mampu yang bertempat tinggal di desa tersebut. Pada
KKN PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi salah satu
keluarga yakni keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana yang berlokasi di Banjar
Pengajaran Kaler, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Untuk mencapai rumah bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana , penulis
menempuh jarak sepanjang 12 kilometer dari kantor desa.
1.1
Profil Keluarga Dampingan
Keluarga bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana beranggotakan 3 orang,
tetapi telah pisah rumah dengan istri dan anaknya namun belum ada status
perceraian yang sah di mata hukum. Keluarga ini tinggal di Banjar Pengajaran
Kaler, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Keluarga I
Gusti Ketut Ariestika Adnyana telah menempati rumah sendiri yang luasnya
kurang dari 1 are. Keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana menempati sebidang
tanah yang juga ditinggali oleh kedua kakak lelakinya serta orang tuanya namun
rumahnya berbeda masing masing berjarak sekitar 5 meter.
Berikut merupakan profil singkat tentang keluarga I Gusti Ketut Ariestika
Adnyanabeserta anggota keluarganya:
No
Nama
Status
Ariestika
Kawin
Adnyana
2
Parwati
Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
Pegawai
I Gusti Ketut
1
Umur
31
Tahun
SMK
Honorer
dan
KK/ Suami
Berkebun
Kawin
26
Tahun
SMK
Tidak
ada
Istri
I Gusti Kade
3
Aditya
Amertha
Belum
4
Belum
Tidak
Kawin
Tahun
Sekolah
ada
Anak
Keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana merupakan salah satu
keluarga yang kurang mampu di daerahnya karena penghasilan yang diperoleh
beliau tidak sebanding dengan pengeluaran sebulan beliau. Beliau memiliki
pekerjaan sebagai pegawai honorer di SD 4 Berambang, beliau juga mencari
cengkeh, mengadas sapi milik orang lain yang pembagian hasilnya telah
diperjanjikan di awal. Beliau menempati rumah diatas tanah orang tuanya. Diatas
tanah tersebut berdiri 4 buah rumah yang ditempati oleh kedua kakak laki laki dan
juga orang tuanya. Luas rumah yang ditempati oleh beliau tidak lebih dari 1 are
dengan bangunan masih berlantaikan tanah dan berdindingkan anyaman bambu
dengan satu ruangan saja didalamnya.
1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1. Pendapatan Keluarga
Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi
selama pelaksanaan KKN PPM UNUD Periode XIII tahun 2016 tergolong
keluarga ekonomi kurang mampu, pendapatan yang diperoleh berasal dari
penghasilannya sebagai pegawai TU honorer yang pendapatannya berasal
dari dana yang dikelola sendiri oleh sekolah sehingga gaji yang didapatkan
jauh dibawah UMR Kabupaten Jembrana, yaitu Rp. 400.000,- perbulan/
Selain itu pendapatannya dari Mencari cengkeh sebesar Rp.1.500.000,- /
tahun. Dari mengadas sapi dia mendapatkan pembagian hasil berupa ana
sapi kedua yang ahir dari sapi yang di peliharanya
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
Keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana tergolong ke dalam
keluarga prasejahtera karena penghasilan dan pekerjaan yang dilakukan
oleh keluarga ini hampir sebanding, sehingga keluarga ini cukup mampu
dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana untuk kebutuhan sehari
harinya tidak terlalu banyak, meningat beliau untuksaat ini tinggal sendiri
dan juga masih tinggal di satu lahan yang sama dengan orang tuanya ,
pengeluaran tersebut seperti dibawah ini:
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari – hari
Keluarga Bapak I Putu Ariestka Adnyana memenuhi kebutuhan
makan sehari-hari, dengan mengeluarkan uang rata-rata Rp 25.000,- / hari.
Kemudian pengeluaran yang lainnya berupa pengeluaran adat meliputi
iuran banjar, iuran tempek, arisan, banten sehari-hari dan terkadang
upacara besar di pura (piodalan). Untuk hal tersebut keluarga Bapak I
Gusti Putu Ariestika Adnyana biasannya menghabiskan dana kurang lebih
Rp. 40.000,-/bulan, terdiri dari iuran adat Rp.15.000 setiap bulannya, serta
iuran tempek Rp.25.000,- serta pengayah apabila tidak ikut Rp.50.000,-.
Mengenai biaya listrik Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 17.000 selama 45 hari. Untuk biaya air
didapat dari menumpang dengan kakak kakak dan ibunya.
1.2.2.2 Kesehatan
Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana tidak memiliki masalah
dengan kesehatannya. Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.
Apabila ada keluarga yang sakit, maka akan berobat ke Puskesmas
terdekat
1.2.2.3 Kerohanian
Untuk masalah kerohanian pengeluarannya menghabiskan biaya
kurang lebih sebesar Rp. 15.000 /bulan.
1.2.2.4 Sosial
Dari segi sosial, pengeluaran keluarga I Ketut Ariestika Adnyana
sebagian besar untuk acara di banjar Pengajaran Kaler, seperti iuran
banjar, iuran tempek, arisan dan terkadang upacara besar di pura
(piodalan). Untuk hal tersebut keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana biasannya menghabiskan dana kurang Rp. 40.000 setiap
bulannya.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi masalah dimulai pada kunjungan ketiga ke rumah Bapak I
Gusti Ketut Ariestika Adnyana yakni pada tanggal 30
Juli 2016. Hal itu
dikarenakan pada kunjungan pertama dan kedua, diadakan survey ke rumah KK
dampingan serta pemberitahuan KK dampingan. Identifikasi permasalahan
dilakukan dengan cara pendekatan kepada keluarga I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana secara intensif serta dengan mengakrabkan diri dengan beliau.
Diharapkan dengan identifikasi masalah yang dilakukan mampu melahirkan solusi
maupun motivasi yang akan meringankan masalah dari keluarga Bapak I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana .
2.1
Permasalahan Keluarga
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana sesuai dengan hasil pengamatan penulis, yaitu:
2.1.1 Masalah Ekonomi Keluarga
Gambaran umum dari keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
tergolong dalam keluarga yang kekurangan di lingkungan Banjar Pengajaran
Kaler dengan pemasukan yang relatif kecil dan pengeluaran yang lumayan banyak
sehingga dalam kesehariannya dapat dikatakan kekurangan. Sumber mata
pencaharian dari keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana adalah sebagai
pegawai TU di SD 4 Berambang dan pemetik cengkeh dan mengadas sapi dengan
pengasilan bersih sekitar Rp.500.000,- sehingga dengan nominal tersebut dan
kebutuhan hidup, keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana dapat
dikatakan kekurangan dan jauh dari kata cukup sehingga perlu dilakukan
pengaturan dengan pencatatan keuangan pada perekonomian keluarga ini.
Selain itu bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana saat ini sedang menjalai
kuliah di UT dengan mengambil Program Studi PGSD. Beliau juga membiyai
sendiri kuliahnya.
2.1.2 Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan pada keluarga ini dapat
dikatakan masih kurang, karena keluarga ini jarang memperhatikan kebersihan
rumah, jarang mencuci tangan. Keluarga I Gusti Ketut Ariesika Adnyana juga
jarang mencuci tangan sebelum makan, padahal biasanya sehabis mencari rumput
langsung makan. Keluarga ini juga jarang mengkonsumsi daging. Sehari-harinya
mereka lebih sering mengkonsumsi nasi dan sayur mayur.
2.1.3 Masalah Kebersihan Lingkungan
Rumah Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana yang masih dapat
dikatakan kurang layak untuk di huni. Kurangnya sabun untuk mencuci tangan,
menyebabkan kesadaran akan kebersihan perlu dilakukan dengan jelas agar
dikemudian hari keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana dapat hidup
sehat dan jauh dari penyakit.
2.1.4 Masalah Rumah Tangga
Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana sudah setahun terakhir pisah
rumah dengan istrinya. Hal ini dikarenakan keluarga dari istri beliau
menginginkan agar Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana berpindah keyakinan
mengikuti keyakinan istrinya. Padahal pada awal pernikahannya istrinya
mengikuti keyakinan suaminya yakni beragama Hindu. Namun, entah bagaimana
istrinya berubah pikiran dan memilih untuk meninggalkan Bapak I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana kembali ke rumahnya di Jawa dengan membawa anak laki laki
semata wayang mereka. Namun hingga kini mereka masih berstatus menikah.
2.2
Masalah Prioritas
2.2.1 Masalah Ekonomi
Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh
setelah melakukan beberapa kali kunjungan dimana kunjungan ini dilakukan
hampir setiap hari
pada jam tertentu. Berdasarkan pengamatan dan hasil
wawancara yang dilakukan. Maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang
dihadapi oleh keluarga Bapak I Guti Ketut Ariestika Adnyana yaitu masalah
perekonomian keluarga. Keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
merupakan keluarga yang kurang mampu, karena hanya bertumpu pada
pekerjaanya sebagai pegawai TU onorer yang penghasilan perbulannya jauh di
bawah UMR. Dimana penghasilannya sebagai pegawai TU Honorer di SD 4
Berambang Rp 400.000,00. Penghasilannya dari mencari cengkeh sebesar Rp.
1.500.000 / tahun. Melihat kondisi sedemikian rupa, hal ini sangatlah
memperihatinkan
karena
penghasilannya
hampir
sebanding
dengan
pengeluarannya.
2.2.2 Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) di keluarga ini masih kurang. Padahal penerapan perilaku ini sangatlah
penting sebagai pencegahan primer (primary prevention) terhadap terjadinya
penyakit infeksi. Adapun beberapa poin PHBS yang menjadi prioritas yang perlu
dijadikan perhatian pada keluarga ini adalah:
a. Kebersihan rumah yang masih kurang.
b. Jarang mencuci tangan atau cara mancuci tangan yang salah.
c. Tidak tersedianya kamar mandi untuk buang air besar maupun kecil.
2.2.3 Masalah Rumah Tangga
Masalah rumah tangga yang dihadapi oleh Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana seperti yang telah disebutkan diatas adalah telah pisah rumah dengan
istrinya dengan alasan agama. Namun, menurut pengakuan beliau, beliau
terkadang masih berhubungan dengan istinya melalui SMS untuk sekedar
menanyakan kabar dari anak semata wayang mereka. Masalah rumah tangga
inilah yang dirasa sangat berat oleh Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
sehingga kata iparnya beliau sering melamun sendiri.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1
Program
Berdasarkan beberapa masalah diatas, pendamping mengambil semua
masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan
meningkatkan
tingkat
kehidupan
keluarga
yang
di
dampingi.
Melihat
permasalahan yang diuraikan di atas, maka solusi yang akan dicari yakni yang
menjadi prioritas yakni masalah ekonomi keluarga dan masalah perilaku hidup
bersih dan sehat. Untuk masalah rumah tangga kita tidak dapat memberikan
usulan saran solusi untuk permasalahannya, hanya mampu memberikan motivasi
agar lebih semangat untuk menjalani hidup kedepannya.
3.2
Program Usaha Peningkatan Ekonomi Keluarga
Program ini menjadi salah satu program utama yang perlu diterapkan
kepada keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana , supaya keluarga ini mampu
untuk mengatur keuangan mereka secara teratur serta berkala. Dalam
mewujudkan usaha untuk membantu taraf ekonomi dari keluarga Bapak I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana, maka diberikan beberapa bantuan untuk meningkatkan
taraf ekonomi adalah dengan memberikan motivasi untuk terus melanjutkan
kuliahnya demi nantinya dapat mencari pekerjaan yang lebih baik atau untuk
mendapatkan pekerjaan yang gajinya dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan lebih baik atau membangn usaha, serta memberikan
bantuan dalam bentuk buku yang dimana dimaksudkan untuk mengatur
pengasilan dan pengeluaran, dan beberapa bantuan dalam bentuk sembako sebagai
bantuan jangka pendek sebelum menerapkan buku catatan keuangan serta dapat
meminimalkan pengeluaran selama beberapa hari. Serta memberikan motivai
hidup agar dia tidak melamun memikirkan masalah rumah tanggaya dan lebih
semangat menjalani kehidupannya.
Dilanjutkan dengan edukasi akan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan pemberian sabun untuk cuci tangan serta
alat-alat kebersihan agar diharapkan keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana dapat terhindar dari penyakit demam berdarah yang mengancam
kesehatan. Lingkungan bersih serta badan sehat secara jasmani dan rohani akan
menghindarkan penyakit secara infeksi serta non-infeksi yang mengancam.
3.3
Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke Bapak I
Gusti Ketut Ariestika Adnyana. Kunjungan yang telah terlaksana sebanyak 27 kali
dalam satu bulan satu minggu. Adapun rincian dari monitoring kegiatan tercantum
dalam table di bawah ini :
No. Tanggal
Waktu
1
28
Juli 08.00-13.00
2016
Pelaksanaan
Mengunjungi
Banjar
JKEM
Kelian 3x5jam = 15 jam
Pengajaran
Kaler untuk mencari
loksi KK dampingan.
Menuju
rumah
KK
dampingan
serta
Perkenalan
diri
kepada
KK
dampingan,
berbincang
16.00-19.00
tentang
silsilah keluarga.
Berbincang
bincang 6x3 jam = 18
dengan
KK
Dampingan
dan
keluarga.
2
29
Juli 13.00-18.00
2016
Melihat
situasi
KK 2x5jam = 10 jam
dampingan.
Mengobrol
dan
membantu
menyapu
halaman
3
30
Juli 16.00-19.00
2016
Berbincang
kebiasaan
dalam
tentang 3x3jam = 9 jam
keluarga
menjalankan
kehidupan sehari-hari.
4
1
Agustus 08.00-12.00
Melakukan
4x4jam = 16 jam
2016
pendekatan
lebih
lanjut,
lalu
berbincang-bincang
untuk
mencari
informasi terkait latar
belakang keluarga.
15.00-19.00
Berbincan
bincang 1x2 jam =2 jam
dengan
Dampingan
KK
sambil
membantu mengepik
cengkeh
5
2
Agustus 15.00-18.00
2016
Melakukan
3x3jam = 9 jam
pendekatan
lebih
lanjut,
lalu
berbincang-bincang
untuk
mengidentifikasi
masalah-masalah
keluarga
1x2 jam=2
19.00-21.00
Melakukan
pendekatan
lebih
lanjut,
lalu
berbincang-bincang
untuk
mengidentifikasi
masalah-masalah
keluarga
6
3
Agustus 08.00–12.00
2016
Berbincang
bincang 4x4 jam = 16
dengan
keluarga jam
mengenai lingkungan
rumahnya
dan
keluarganya
15.00-17.00
Membantu
membuat
canang dan segehan 2x2jam = 4 jam
sambil
berbincang
bincang
7
4
Agustus 08.00–11.00
2016
Membantu mengepik 2x3jam = 6 jam
cengkeh dan menyapu
halaman serta mencari
tau
permasalahan-
permasalahan yang di
hadapi oleh keluarga
ini.
3x1 jam= 3 jam
17.00-18.00
Membatu
membuatkan
canang
sari
8
5
Agustus 10.00–12.00
2016
Membantu
kegiatan 4x2jam = 8 jam
rumah
17.00-21.00
Mengobrol
KK
dengan 1x4 jam = 4 jam
dampingan
mngenai
permasalahan
pribadinya
9
7
Agustus 11.00–16.00
2016
Berkunjung
ke
KK 2x5jam = 10 jam
dampingan
dan
berdiskusi
serta
bercerita
perekonomian
keluarga
terkait
10
8
Agustus 17.00–20.00
2016
Membantu
menyapu 3x3jam = 9 jam
halaman, menyiapkan
makanan
serta
bercerita cerita dengan
keluara
KK
Dampingan
11
9
Agustus 15.30–18.30
2016
Berkunjung
ke
dampingan
KK 2x3jam = 6 jam
sambil
berbincang – bincang
untuk lebih mengenal
keluarganya.
12
10 Agustus 16.00 – 20.00
Berkunjung
2016
dampingan
ke
KK 2x4 jam = 8 jam
sambil
berdiskusi
masalah
psikologis keluarga
13
11 Agustus 08.00 – 12.00
Membantu
2016
sehari – hari
kegiatan 2x4 jam = 8 jam
1x4jam =4 jam
16.00-20.00
Berbincang
dengan
KK dampingan dan
memberikan motivasi
14
12 Agustus 11.00 – 13.00
Membantu
2016
sehari – hari
kegiatan 3x2 jam = 6 jam
1x2jam= 2 jam
18.00-20.00
Berbincang
KK
dengan
dampingan,
memberikan motivasi
dan
semangat
menjalani hidup
15
13 Agustus 17.00 – 20.00
Beramah
2016
sekaligus memberikan
pemahaman
–
tamah 2x3jam = 6 jam
akan
pentingnya kesehatan
dan
kebersihan
lingkungan
untuk
rumah
hidup
yang
lebih sehat.
16
14 Agustus 17.00-20.00
Membantu
menyapu 2x3 jam = 6 jam
2016
halaman,
mengepik
cengkeh,
membuat
canang sari.
17
15 Agustus 13.00 – 19.00
Membantu
2016
sehari
kegiatan 3x6jam = 18jam
–
Membantu
hari.
mencari
cengkeh, berbincang,
dan makan bersama.
18
16 Agustus 15.00 – 20.00
Berbincang
dan 3x5jam = 15 jam
2016
memberikan
tips
untuk
megatur
keuangan keluarg
19
17 Agustus 13.00 – 17.00
Beramah – tamah dan 3x4jam = 12 jam
2016
membantu
kegiatan
sehari – hari.
20
18 Agustus 13.00 – 18.00
Membantu
menyapu 3x5jam = 15 jam
2016
halaman,
mengepik
cengkeh,
membuat
canangsari
dan
segehan.
21
19 Agustus 15.00-20.00
Memberikan motivasi 2x5 jam = 10
2016
pada
keluarga
membantu
dan jam
kegiatan
sehari hari
22
20 Agustus 11.00- 13.00
Membantu
2015
sehari
kegiatan 2 x 2 jam = 4
hari
berbincang
keluarga
dan jam
dengan
serta
memberikan motivasi
15.00-19.00
Membantu
kegatan
sehari hari, membuat 2x4 jam = 8 jam
canang,
segehan,
mengepik
cengkeh,
dan
berbincang-
bincang.
23
21 Agustus 16.00-20.00
Berbincang
2016
dan
bincang 4x4jam = 16 jam
memberikan
motivasi
membantu
serta
membuat
canang dan menyapu
halaman.
24
22 Agustus 09.00-12.00
Membantu
2016
sehari-hari .
kegiatan 2x3jam = 6 jam
4x4 jam = 16jam
16.00-20.00
Memberikan
informasi
mengenai
hidup bersih dan sehat
25
23 Agustus 09.00-12.00
Membantu
2016
sehari hari
kegiatan 2x3 jam =6 jam
4x5 jam = 20
15.00-20.00
Memberikan motivai jam
agar tetap semangat
melanjutkan kuliahnya
26
24 Agustus 09.00-13.00
Membantu
Kegiatan 2x 4 jam = 8 jam
2016
sehari
hari
dan
memberikan motivasi
serta informasi lagi
mengenai
cara
mengatur
uang
keluarga
16.00-20.00
3x4jam = 12 jam
Ikut memantu mencari
cengkeh,
membuat
canang sari, mengepik
cengkeh
kegiatan
,
dan
rumahan
lainya.
27
25 Agustus 16.00-20.00
Berbincang
2016
dengan
dampingan
bincang 2x4 jam = 8 jam
KK
serta
berpamita dengan KK
dampingan
keluarga
dan
serta
penyerahan bantuan
Total jam
160 jam
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1
Waktu
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan di keluarga I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana dilakukan sebanyak 27 kali dalam satu bulan, dimulai pada tanggal 28 Juli 2016
hingga 25 Agustus 2016 dengan total waktu 160 jam.
4.2
Lokasi
Lokasi dari kegiatan KK Dampingan berada di rumah Bapak I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana di Banjar Pengajaran Kaler dengan jarak sekitar 12 kilometer dari
kantor Desa Berangbang. Sistem dalam pembagian KK Dampingan ditetapkan oleh
kepala desa berdasarkan lingkungan yang ada di Desa Berangbang.
4.3
Pelaksanaan
Pelaksanaan dari kegiatan KK Dampingan ini dilakukan selama 27 kali kunjungan
dengan rincian pelaksanaan kegiatan terlampir.
4.4
Permasalahan
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana sesuai dengan hasil pengamatan penulis, yaitu:
a.
Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4.5
b.
Ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
c.
Masalah rumah tangga
Solusi
Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:
a.
Untuk masalah kurangnya motivasi dalam berwirausaha, pendamping memberikan
motivasi dan gambaran ke depan mengenai kewirausahaan, sebagaimana
pengetahuan yang dimiliki oleh pendamping. Pengetahuan tersebut meliputi apa saja
keuntungan apabila membuka peluang usaha sendiri.
b.
Memberikan motivasi untuk tetap melanjutkan kuliahnya agar mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidupnya.
4.6
Dampak dan Hasil
Dampak atau tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah perekonomian
dalam hal ini adalah keuangan dari keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
dapat terkontrol dengan baik sehingga kelebihan atau kekurangan dari penghasilan dapat
diperbaiki. Kemudian, kesehatan dan kebersihan dapat dilanjutkan secara maksimal agar
terhindar dari penyakit. Hasil yang akan dicapai adalah seimbangnya perekonomian
keluarga ini meskipun dengan penghasilan kecil akan tetap teratur dan tidak sampai
kekurangan dalam jumlah yang relatif lebih besar dari kemampua keluarga . Kemudian,
kebersihan serta kesehatan yang dicapai adalah tertatanya lingkungan serta memberikan
kenyamanan yang berarti, terhindar dari penyakit infeksi maupun non-infeksi.
4.7
Kendala
Dalam pelaksanaan program KK Dampingan di rumah Bapak I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana tidak ada hambatan yang ditemui. Keterbukaan serta keramahan dari
keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana sangat membuat program berjalan
dengan lancar dan komunikatif, sehingga antara tujuan dan hasil yang diharapkan dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berikut simpulan yang didapatkan setelah melakukan pendampingan
kepada keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana yakni:
1
Terdapat permasalahan yang ditemukan pada saat identifikasi masalah
yakni, ekonomi keluarga. Penyebab utamanya adalah pendapatan I
Gusti Ketut Ariestika Adnyana yang sangat tidak menentu, tergolong
sangat kecil, dan jauh dari kata cukup. Kurangnya mengontrol
pembiayaan yang dimiliki sehingga ekonomi keluarga I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana tergolong keluarga kurang mampu.
2
Permasalahan kedua adalah kesehatan dan kebersihan yang kurang
serta ketiadaannya kamar mandi serta alat-alat kebersihan dan sabun
untuk hidup bersih serta sehat. Sehingga, dapat terhindar dari penyakit
seperti muntaber, atau demam berdarah yang mengancam kesehatan.
Lingkungan bersih serta badan sehat secara jasmani dan rohani akan
menghindarkan penyakit secara infeksi serta non-infeksi yang
mengancam.
3
Permasalahan ketiga adalah mengenai masalah keluarga yang dialami
oleh Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana yang telah pisah rumah
dengan istri dan anaknya. Dimana istri dan anaknya setahun terakhir
ini tinggal di Jawa dikarenakan istri dari Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana menginginkan agar beliau pindah agama mengikuti agama
yang dianut oleh istrinya.
Simpulan diatas menunjukkan bahwa kehidupan keluarga I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana sangat sederhana. Akan tetapi keluarga I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana merasa sudah bersyukur. Diharapkan keluarga
beliau semakin semangat untuk menjalani kehiupan ini.
5.2
Rekomendasi
Adapun saran atau rekomendasi yang dapat diberikan oleh
pendamping untuk keluarga dampingan Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana adalah:
1
Keluarga dampingan, khususnya kepala keluarga disarankan untuk
mengikuti berbagai penyuluhan mengenai kewirausahaan sekaligus
untuk memotivasi diri untuk terus melanjutkan kuliah agar bisa
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi.
2
Keluarga
dampingan
disarankan
untuk
menyisihkan sebagian
penghasilan untuk digunakan sebagai tabungan untuk keperluaan
mendadak dan untuk pendidikan anaknya kelak.
3
Perlu dilakukan pengajuan proposal kepada Kepala Desa untuk
pembuatan kamar mandi untuk keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana.
4
Perlu dilakukannya penyuluhan tentang PHBS secara berkelanjutan
yang di motori oleh perangkat desa dan puskesmas setempat, sebagai
wujud dari pencegahan primer di bidang kesehatan.
5
Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana disarankan untuk tetap
melanjutkan kuliahnya untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan
yang lebih baik nanti.
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : BERANGBANG
KECAMATAN
: NEGARA
KABUPATEN/KOTA : JEMBRANA
NAMA MAHASISWA : MADE AYU TRISNAWATI
NIM
: 1303005129
FAKULTAS/PS
: HUKUM / ILMU HUKUM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Program Keluarga Dampingan merupakan salah satu program wajib
bersifat non–tema yang diadakan pada Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Pada program ini,
mahasiswa bertugas mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam
kategori keluarga kurang mampu yang bertempat tinggal di desa tersebut. Pada
KKN PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi salah satu
keluarga yakni keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana yang berlokasi di Banjar
Pengajaran Kaler, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Untuk mencapai rumah bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana , penulis
menempuh jarak sepanjang 12 kilometer dari kantor desa.
1.1
Profil Keluarga Dampingan
Keluarga bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana beranggotakan 3 orang,
tetapi telah pisah rumah dengan istri dan anaknya namun belum ada status
perceraian yang sah di mata hukum. Keluarga ini tinggal di Banjar Pengajaran
Kaler, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Keluarga I
Gusti Ketut Ariestika Adnyana telah menempati rumah sendiri yang luasnya
kurang dari 1 are. Keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana menempati sebidang
tanah yang juga ditinggali oleh kedua kakak lelakinya serta orang tuanya namun
rumahnya berbeda masing masing berjarak sekitar 5 meter.
Berikut merupakan profil singkat tentang keluarga I Gusti Ketut Ariestika
Adnyanabeserta anggota keluarganya:
No
Nama
Status
Ariestika
Kawin
Adnyana
2
Parwati
Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
Pegawai
I Gusti Ketut
1
Umur
31
Tahun
SMK
Honorer
dan
KK/ Suami
Berkebun
Kawin
26
Tahun
SMK
Tidak
ada
Istri
I Gusti Kade
3
Aditya
Amertha
Belum
4
Belum
Tidak
Kawin
Tahun
Sekolah
ada
Anak
Keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana merupakan salah satu
keluarga yang kurang mampu di daerahnya karena penghasilan yang diperoleh
beliau tidak sebanding dengan pengeluaran sebulan beliau. Beliau memiliki
pekerjaan sebagai pegawai honorer di SD 4 Berambang, beliau juga mencari
cengkeh, mengadas sapi milik orang lain yang pembagian hasilnya telah
diperjanjikan di awal. Beliau menempati rumah diatas tanah orang tuanya. Diatas
tanah tersebut berdiri 4 buah rumah yang ditempati oleh kedua kakak laki laki dan
juga orang tuanya. Luas rumah yang ditempati oleh beliau tidak lebih dari 1 are
dengan bangunan masih berlantaikan tanah dan berdindingkan anyaman bambu
dengan satu ruangan saja didalamnya.
1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1. Pendapatan Keluarga
Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi
selama pelaksanaan KKN PPM UNUD Periode XIII tahun 2016 tergolong
keluarga ekonomi kurang mampu, pendapatan yang diperoleh berasal dari
penghasilannya sebagai pegawai TU honorer yang pendapatannya berasal
dari dana yang dikelola sendiri oleh sekolah sehingga gaji yang didapatkan
jauh dibawah UMR Kabupaten Jembrana, yaitu Rp. 400.000,- perbulan/
Selain itu pendapatannya dari Mencari cengkeh sebesar Rp.1.500.000,- /
tahun. Dari mengadas sapi dia mendapatkan pembagian hasil berupa ana
sapi kedua yang ahir dari sapi yang di peliharanya
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
Keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana tergolong ke dalam
keluarga prasejahtera karena penghasilan dan pekerjaan yang dilakukan
oleh keluarga ini hampir sebanding, sehingga keluarga ini cukup mampu
dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana untuk kebutuhan sehari
harinya tidak terlalu banyak, meningat beliau untuksaat ini tinggal sendiri
dan juga masih tinggal di satu lahan yang sama dengan orang tuanya ,
pengeluaran tersebut seperti dibawah ini:
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari – hari
Keluarga Bapak I Putu Ariestka Adnyana memenuhi kebutuhan
makan sehari-hari, dengan mengeluarkan uang rata-rata Rp 25.000,- / hari.
Kemudian pengeluaran yang lainnya berupa pengeluaran adat meliputi
iuran banjar, iuran tempek, arisan, banten sehari-hari dan terkadang
upacara besar di pura (piodalan). Untuk hal tersebut keluarga Bapak I
Gusti Putu Ariestika Adnyana biasannya menghabiskan dana kurang lebih
Rp. 40.000,-/bulan, terdiri dari iuran adat Rp.15.000 setiap bulannya, serta
iuran tempek Rp.25.000,- serta pengayah apabila tidak ikut Rp.50.000,-.
Mengenai biaya listrik Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 17.000 selama 45 hari. Untuk biaya air
didapat dari menumpang dengan kakak kakak dan ibunya.
1.2.2.2 Kesehatan
Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana tidak memiliki masalah
dengan kesehatannya. Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.
Apabila ada keluarga yang sakit, maka akan berobat ke Puskesmas
terdekat
1.2.2.3 Kerohanian
Untuk masalah kerohanian pengeluarannya menghabiskan biaya
kurang lebih sebesar Rp. 15.000 /bulan.
1.2.2.4 Sosial
Dari segi sosial, pengeluaran keluarga I Ketut Ariestika Adnyana
sebagian besar untuk acara di banjar Pengajaran Kaler, seperti iuran
banjar, iuran tempek, arisan dan terkadang upacara besar di pura
(piodalan). Untuk hal tersebut keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana biasannya menghabiskan dana kurang Rp. 40.000 setiap
bulannya.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi masalah dimulai pada kunjungan ketiga ke rumah Bapak I
Gusti Ketut Ariestika Adnyana yakni pada tanggal 30
Juli 2016. Hal itu
dikarenakan pada kunjungan pertama dan kedua, diadakan survey ke rumah KK
dampingan serta pemberitahuan KK dampingan. Identifikasi permasalahan
dilakukan dengan cara pendekatan kepada keluarga I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana secara intensif serta dengan mengakrabkan diri dengan beliau.
Diharapkan dengan identifikasi masalah yang dilakukan mampu melahirkan solusi
maupun motivasi yang akan meringankan masalah dari keluarga Bapak I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana .
2.1
Permasalahan Keluarga
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana sesuai dengan hasil pengamatan penulis, yaitu:
2.1.1 Masalah Ekonomi Keluarga
Gambaran umum dari keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
tergolong dalam keluarga yang kekurangan di lingkungan Banjar Pengajaran
Kaler dengan pemasukan yang relatif kecil dan pengeluaran yang lumayan banyak
sehingga dalam kesehariannya dapat dikatakan kekurangan. Sumber mata
pencaharian dari keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana adalah sebagai
pegawai TU di SD 4 Berambang dan pemetik cengkeh dan mengadas sapi dengan
pengasilan bersih sekitar Rp.500.000,- sehingga dengan nominal tersebut dan
kebutuhan hidup, keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana dapat
dikatakan kekurangan dan jauh dari kata cukup sehingga perlu dilakukan
pengaturan dengan pencatatan keuangan pada perekonomian keluarga ini.
Selain itu bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana saat ini sedang menjalai
kuliah di UT dengan mengambil Program Studi PGSD. Beliau juga membiyai
sendiri kuliahnya.
2.1.2 Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan pada keluarga ini dapat
dikatakan masih kurang, karena keluarga ini jarang memperhatikan kebersihan
rumah, jarang mencuci tangan. Keluarga I Gusti Ketut Ariesika Adnyana juga
jarang mencuci tangan sebelum makan, padahal biasanya sehabis mencari rumput
langsung makan. Keluarga ini juga jarang mengkonsumsi daging. Sehari-harinya
mereka lebih sering mengkonsumsi nasi dan sayur mayur.
2.1.3 Masalah Kebersihan Lingkungan
Rumah Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana yang masih dapat
dikatakan kurang layak untuk di huni. Kurangnya sabun untuk mencuci tangan,
menyebabkan kesadaran akan kebersihan perlu dilakukan dengan jelas agar
dikemudian hari keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana dapat hidup
sehat dan jauh dari penyakit.
2.1.4 Masalah Rumah Tangga
Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana sudah setahun terakhir pisah
rumah dengan istrinya. Hal ini dikarenakan keluarga dari istri beliau
menginginkan agar Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana berpindah keyakinan
mengikuti keyakinan istrinya. Padahal pada awal pernikahannya istrinya
mengikuti keyakinan suaminya yakni beragama Hindu. Namun, entah bagaimana
istrinya berubah pikiran dan memilih untuk meninggalkan Bapak I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana kembali ke rumahnya di Jawa dengan membawa anak laki laki
semata wayang mereka. Namun hingga kini mereka masih berstatus menikah.
2.2
Masalah Prioritas
2.2.1 Masalah Ekonomi
Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh
setelah melakukan beberapa kali kunjungan dimana kunjungan ini dilakukan
hampir setiap hari
pada jam tertentu. Berdasarkan pengamatan dan hasil
wawancara yang dilakukan. Maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang
dihadapi oleh keluarga Bapak I Guti Ketut Ariestika Adnyana yaitu masalah
perekonomian keluarga. Keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
merupakan keluarga yang kurang mampu, karena hanya bertumpu pada
pekerjaanya sebagai pegawai TU onorer yang penghasilan perbulannya jauh di
bawah UMR. Dimana penghasilannya sebagai pegawai TU Honorer di SD 4
Berambang Rp 400.000,00. Penghasilannya dari mencari cengkeh sebesar Rp.
1.500.000 / tahun. Melihat kondisi sedemikian rupa, hal ini sangatlah
memperihatinkan
karena
penghasilannya
hampir
sebanding
dengan
pengeluarannya.
2.2.2 Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) di keluarga ini masih kurang. Padahal penerapan perilaku ini sangatlah
penting sebagai pencegahan primer (primary prevention) terhadap terjadinya
penyakit infeksi. Adapun beberapa poin PHBS yang menjadi prioritas yang perlu
dijadikan perhatian pada keluarga ini adalah:
a. Kebersihan rumah yang masih kurang.
b. Jarang mencuci tangan atau cara mancuci tangan yang salah.
c. Tidak tersedianya kamar mandi untuk buang air besar maupun kecil.
2.2.3 Masalah Rumah Tangga
Masalah rumah tangga yang dihadapi oleh Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana seperti yang telah disebutkan diatas adalah telah pisah rumah dengan
istrinya dengan alasan agama. Namun, menurut pengakuan beliau, beliau
terkadang masih berhubungan dengan istinya melalui SMS untuk sekedar
menanyakan kabar dari anak semata wayang mereka. Masalah rumah tangga
inilah yang dirasa sangat berat oleh Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
sehingga kata iparnya beliau sering melamun sendiri.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1
Program
Berdasarkan beberapa masalah diatas, pendamping mengambil semua
masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan
meningkatkan
tingkat
kehidupan
keluarga
yang
di
dampingi.
Melihat
permasalahan yang diuraikan di atas, maka solusi yang akan dicari yakni yang
menjadi prioritas yakni masalah ekonomi keluarga dan masalah perilaku hidup
bersih dan sehat. Untuk masalah rumah tangga kita tidak dapat memberikan
usulan saran solusi untuk permasalahannya, hanya mampu memberikan motivasi
agar lebih semangat untuk menjalani hidup kedepannya.
3.2
Program Usaha Peningkatan Ekonomi Keluarga
Program ini menjadi salah satu program utama yang perlu diterapkan
kepada keluarga I Gusti Ketut Ariestika Adnyana , supaya keluarga ini mampu
untuk mengatur keuangan mereka secara teratur serta berkala. Dalam
mewujudkan usaha untuk membantu taraf ekonomi dari keluarga Bapak I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana, maka diberikan beberapa bantuan untuk meningkatkan
taraf ekonomi adalah dengan memberikan motivasi untuk terus melanjutkan
kuliahnya demi nantinya dapat mencari pekerjaan yang lebih baik atau untuk
mendapatkan pekerjaan yang gajinya dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan lebih baik atau membangn usaha, serta memberikan
bantuan dalam bentuk buku yang dimana dimaksudkan untuk mengatur
pengasilan dan pengeluaran, dan beberapa bantuan dalam bentuk sembako sebagai
bantuan jangka pendek sebelum menerapkan buku catatan keuangan serta dapat
meminimalkan pengeluaran selama beberapa hari. Serta memberikan motivai
hidup agar dia tidak melamun memikirkan masalah rumah tanggaya dan lebih
semangat menjalani kehidupannya.
Dilanjutkan dengan edukasi akan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan pemberian sabun untuk cuci tangan serta
alat-alat kebersihan agar diharapkan keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana dapat terhindar dari penyakit demam berdarah yang mengancam
kesehatan. Lingkungan bersih serta badan sehat secara jasmani dan rohani akan
menghindarkan penyakit secara infeksi serta non-infeksi yang mengancam.
3.3
Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke Bapak I
Gusti Ketut Ariestika Adnyana. Kunjungan yang telah terlaksana sebanyak 27 kali
dalam satu bulan satu minggu. Adapun rincian dari monitoring kegiatan tercantum
dalam table di bawah ini :
No. Tanggal
Waktu
1
28
Juli 08.00-13.00
2016
Pelaksanaan
Mengunjungi
Banjar
JKEM
Kelian 3x5jam = 15 jam
Pengajaran
Kaler untuk mencari
loksi KK dampingan.
Menuju
rumah
KK
dampingan
serta
Perkenalan
diri
kepada
KK
dampingan,
berbincang
16.00-19.00
tentang
silsilah keluarga.
Berbincang
bincang 6x3 jam = 18
dengan
KK
Dampingan
dan
keluarga.
2
29
Juli 13.00-18.00
2016
Melihat
situasi
KK 2x5jam = 10 jam
dampingan.
Mengobrol
dan
membantu
menyapu
halaman
3
30
Juli 16.00-19.00
2016
Berbincang
kebiasaan
dalam
tentang 3x3jam = 9 jam
keluarga
menjalankan
kehidupan sehari-hari.
4
1
Agustus 08.00-12.00
Melakukan
4x4jam = 16 jam
2016
pendekatan
lebih
lanjut,
lalu
berbincang-bincang
untuk
mencari
informasi terkait latar
belakang keluarga.
15.00-19.00
Berbincan
bincang 1x2 jam =2 jam
dengan
Dampingan
KK
sambil
membantu mengepik
cengkeh
5
2
Agustus 15.00-18.00
2016
Melakukan
3x3jam = 9 jam
pendekatan
lebih
lanjut,
lalu
berbincang-bincang
untuk
mengidentifikasi
masalah-masalah
keluarga
1x2 jam=2
19.00-21.00
Melakukan
pendekatan
lebih
lanjut,
lalu
berbincang-bincang
untuk
mengidentifikasi
masalah-masalah
keluarga
6
3
Agustus 08.00–12.00
2016
Berbincang
bincang 4x4 jam = 16
dengan
keluarga jam
mengenai lingkungan
rumahnya
dan
keluarganya
15.00-17.00
Membantu
membuat
canang dan segehan 2x2jam = 4 jam
sambil
berbincang
bincang
7
4
Agustus 08.00–11.00
2016
Membantu mengepik 2x3jam = 6 jam
cengkeh dan menyapu
halaman serta mencari
tau
permasalahan-
permasalahan yang di
hadapi oleh keluarga
ini.
3x1 jam= 3 jam
17.00-18.00
Membatu
membuatkan
canang
sari
8
5
Agustus 10.00–12.00
2016
Membantu
kegiatan 4x2jam = 8 jam
rumah
17.00-21.00
Mengobrol
KK
dengan 1x4 jam = 4 jam
dampingan
mngenai
permasalahan
pribadinya
9
7
Agustus 11.00–16.00
2016
Berkunjung
ke
KK 2x5jam = 10 jam
dampingan
dan
berdiskusi
serta
bercerita
perekonomian
keluarga
terkait
10
8
Agustus 17.00–20.00
2016
Membantu
menyapu 3x3jam = 9 jam
halaman, menyiapkan
makanan
serta
bercerita cerita dengan
keluara
KK
Dampingan
11
9
Agustus 15.30–18.30
2016
Berkunjung
ke
dampingan
KK 2x3jam = 6 jam
sambil
berbincang – bincang
untuk lebih mengenal
keluarganya.
12
10 Agustus 16.00 – 20.00
Berkunjung
2016
dampingan
ke
KK 2x4 jam = 8 jam
sambil
berdiskusi
masalah
psikologis keluarga
13
11 Agustus 08.00 – 12.00
Membantu
2016
sehari – hari
kegiatan 2x4 jam = 8 jam
1x4jam =4 jam
16.00-20.00
Berbincang
dengan
KK dampingan dan
memberikan motivasi
14
12 Agustus 11.00 – 13.00
Membantu
2016
sehari – hari
kegiatan 3x2 jam = 6 jam
1x2jam= 2 jam
18.00-20.00
Berbincang
KK
dengan
dampingan,
memberikan motivasi
dan
semangat
menjalani hidup
15
13 Agustus 17.00 – 20.00
Beramah
2016
sekaligus memberikan
pemahaman
–
tamah 2x3jam = 6 jam
akan
pentingnya kesehatan
dan
kebersihan
lingkungan
untuk
rumah
hidup
yang
lebih sehat.
16
14 Agustus 17.00-20.00
Membantu
menyapu 2x3 jam = 6 jam
2016
halaman,
mengepik
cengkeh,
membuat
canang sari.
17
15 Agustus 13.00 – 19.00
Membantu
2016
sehari
kegiatan 3x6jam = 18jam
–
Membantu
hari.
mencari
cengkeh, berbincang,
dan makan bersama.
18
16 Agustus 15.00 – 20.00
Berbincang
dan 3x5jam = 15 jam
2016
memberikan
tips
untuk
megatur
keuangan keluarg
19
17 Agustus 13.00 – 17.00
Beramah – tamah dan 3x4jam = 12 jam
2016
membantu
kegiatan
sehari – hari.
20
18 Agustus 13.00 – 18.00
Membantu
menyapu 3x5jam = 15 jam
2016
halaman,
mengepik
cengkeh,
membuat
canangsari
dan
segehan.
21
19 Agustus 15.00-20.00
Memberikan motivasi 2x5 jam = 10
2016
pada
keluarga
membantu
dan jam
kegiatan
sehari hari
22
20 Agustus 11.00- 13.00
Membantu
2015
sehari
kegiatan 2 x 2 jam = 4
hari
berbincang
keluarga
dan jam
dengan
serta
memberikan motivasi
15.00-19.00
Membantu
kegatan
sehari hari, membuat 2x4 jam = 8 jam
canang,
segehan,
mengepik
cengkeh,
dan
berbincang-
bincang.
23
21 Agustus 16.00-20.00
Berbincang
2016
dan
bincang 4x4jam = 16 jam
memberikan
motivasi
membantu
serta
membuat
canang dan menyapu
halaman.
24
22 Agustus 09.00-12.00
Membantu
2016
sehari-hari .
kegiatan 2x3jam = 6 jam
4x4 jam = 16jam
16.00-20.00
Memberikan
informasi
mengenai
hidup bersih dan sehat
25
23 Agustus 09.00-12.00
Membantu
2016
sehari hari
kegiatan 2x3 jam =6 jam
4x5 jam = 20
15.00-20.00
Memberikan motivai jam
agar tetap semangat
melanjutkan kuliahnya
26
24 Agustus 09.00-13.00
Membantu
Kegiatan 2x 4 jam = 8 jam
2016
sehari
hari
dan
memberikan motivasi
serta informasi lagi
mengenai
cara
mengatur
uang
keluarga
16.00-20.00
3x4jam = 12 jam
Ikut memantu mencari
cengkeh,
membuat
canang sari, mengepik
cengkeh
kegiatan
,
dan
rumahan
lainya.
27
25 Agustus 16.00-20.00
Berbincang
2016
dengan
dampingan
bincang 2x4 jam = 8 jam
KK
serta
berpamita dengan KK
dampingan
keluarga
dan
serta
penyerahan bantuan
Total jam
160 jam
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1
Waktu
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan di keluarga I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana dilakukan sebanyak 27 kali dalam satu bulan, dimulai pada tanggal 28 Juli 2016
hingga 25 Agustus 2016 dengan total waktu 160 jam.
4.2
Lokasi
Lokasi dari kegiatan KK Dampingan berada di rumah Bapak I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana di Banjar Pengajaran Kaler dengan jarak sekitar 12 kilometer dari
kantor Desa Berangbang. Sistem dalam pembagian KK Dampingan ditetapkan oleh
kepala desa berdasarkan lingkungan yang ada di Desa Berangbang.
4.3
Pelaksanaan
Pelaksanaan dari kegiatan KK Dampingan ini dilakukan selama 27 kali kunjungan
dengan rincian pelaksanaan kegiatan terlampir.
4.4
Permasalahan
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana sesuai dengan hasil pengamatan penulis, yaitu:
a.
Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4.5
b.
Ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
c.
Masalah rumah tangga
Solusi
Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:
a.
Untuk masalah kurangnya motivasi dalam berwirausaha, pendamping memberikan
motivasi dan gambaran ke depan mengenai kewirausahaan, sebagaimana
pengetahuan yang dimiliki oleh pendamping. Pengetahuan tersebut meliputi apa saja
keuntungan apabila membuka peluang usaha sendiri.
b.
Memberikan motivasi untuk tetap melanjutkan kuliahnya agar mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidupnya.
4.6
Dampak dan Hasil
Dampak atau tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah perekonomian
dalam hal ini adalah keuangan dari keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana
dapat terkontrol dengan baik sehingga kelebihan atau kekurangan dari penghasilan dapat
diperbaiki. Kemudian, kesehatan dan kebersihan dapat dilanjutkan secara maksimal agar
terhindar dari penyakit. Hasil yang akan dicapai adalah seimbangnya perekonomian
keluarga ini meskipun dengan penghasilan kecil akan tetap teratur dan tidak sampai
kekurangan dalam jumlah yang relatif lebih besar dari kemampua keluarga . Kemudian,
kebersihan serta kesehatan yang dicapai adalah tertatanya lingkungan serta memberikan
kenyamanan yang berarti, terhindar dari penyakit infeksi maupun non-infeksi.
4.7
Kendala
Dalam pelaksanaan program KK Dampingan di rumah Bapak I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana tidak ada hambatan yang ditemui. Keterbukaan serta keramahan dari
keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana sangat membuat program berjalan
dengan lancar dan komunikatif, sehingga antara tujuan dan hasil yang diharapkan dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berikut simpulan yang didapatkan setelah melakukan pendampingan
kepada keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana yakni:
1
Terdapat permasalahan yang ditemukan pada saat identifikasi masalah
yakni, ekonomi keluarga. Penyebab utamanya adalah pendapatan I
Gusti Ketut Ariestika Adnyana yang sangat tidak menentu, tergolong
sangat kecil, dan jauh dari kata cukup. Kurangnya mengontrol
pembiayaan yang dimiliki sehingga ekonomi keluarga I Gusti Ketut
Ariestika Adnyana tergolong keluarga kurang mampu.
2
Permasalahan kedua adalah kesehatan dan kebersihan yang kurang
serta ketiadaannya kamar mandi serta alat-alat kebersihan dan sabun
untuk hidup bersih serta sehat. Sehingga, dapat terhindar dari penyakit
seperti muntaber, atau demam berdarah yang mengancam kesehatan.
Lingkungan bersih serta badan sehat secara jasmani dan rohani akan
menghindarkan penyakit secara infeksi serta non-infeksi yang
mengancam.
3
Permasalahan ketiga adalah mengenai masalah keluarga yang dialami
oleh Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana yang telah pisah rumah
dengan istri dan anaknya. Dimana istri dan anaknya setahun terakhir
ini tinggal di Jawa dikarenakan istri dari Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana menginginkan agar beliau pindah agama mengikuti agama
yang dianut oleh istrinya.
Simpulan diatas menunjukkan bahwa kehidupan keluarga I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana sangat sederhana. Akan tetapi keluarga I Gusti
Ketut Ariestika Adnyana merasa sudah bersyukur. Diharapkan keluarga
beliau semakin semangat untuk menjalani kehiupan ini.
5.2
Rekomendasi
Adapun saran atau rekomendasi yang dapat diberikan oleh
pendamping untuk keluarga dampingan Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana adalah:
1
Keluarga dampingan, khususnya kepala keluarga disarankan untuk
mengikuti berbagai penyuluhan mengenai kewirausahaan sekaligus
untuk memotivasi diri untuk terus melanjutkan kuliah agar bisa
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi.
2
Keluarga
dampingan
disarankan
untuk
menyisihkan sebagian
penghasilan untuk digunakan sebagai tabungan untuk keperluaan
mendadak dan untuk pendidikan anaknya kelak.
3
Perlu dilakukan pengajuan proposal kepada Kepala Desa untuk
pembuatan kamar mandi untuk keluarga Bapak I Gusti Ketut Ariestika
Adnyana.
4
Perlu dilakukannya penyuluhan tentang PHBS secara berkelanjutan
yang di motori oleh perangkat desa dan puskesmas setempat, sebagai
wujud dari pencegahan primer di bidang kesehatan.
5
Bapak I Gusti Ketut Ariestika Adnyana disarankan untuk tetap
melanjutkan kuliahnya untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan
yang lebih baik nanti.