PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI PADA MATERI PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2012/2013.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA KELAS XI PADA MATERI
PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL
DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN
T.P. 2012/2013

Oleh :
Lamrobasa Mahulae
NIM 409121050
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


i

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkatNya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI Pada Materi Persamaan
Keadaan Gas Ideal Di SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Henok Siagian M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, Bapak Drs.

Abd Hakim S., M.Si, dan Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, selaku penguji, serta
Bapak Drs. Manter Sihotang, selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya
ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),
Ibu Dra. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abdul
Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Badaruddin Tarigan, M.Pd, selaku Kepala SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan, dan Bapak MB. Sianturi, S.Pd dan Ibu Dra. RC.
Sihaloho,

selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi
yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama
melakukan penelitian.

v


Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua Ayahanda P.
Mahulae dan Ibunda S. Rumahorbo yang terus memberikan motivasi dan doa
serta kasih sayang yang tak pernah henti, kepada Bapauda dan Nangudaku yang
selalu mendukungku, itoku (B. Mahulae, S.Pd, E. Mahulae, A.Md, Sudiwarto
Mahulae, S.Pd, Sampang Mahulae, S.Pak dan Nelson Mahulae), edaku
(S.Simbolon,S.Pd, dan R. Siboro), adekku Sakauni Mahulae dan ponakanku
(Michael D. Mahulae, Febi M. A. Mahulae, Marcelius P. Mahulae dan Candra H
Mahulae) serta seluruh keluarga penulis yang senantiasa memberikan motivasi
dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED
hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada
sahabat-sahabat penulis Fitri M. Turnip, Helastrin Hutagaol, Jenopa Pardosi,
Novarina Sinaga, Juniwati Gultom, Yanti G. Munthe, bang Samrihot Sihotang,
kak Hellida Tumanggor, kak Renova dan teman-teman di kelas Fisika Dik A 2009
serta seluruh teman-teman jurusan Fisika 2009 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan.


Medan,

Juli 2013

Penulis,

Lamrobasa Mahulae

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA KELAS XI PADA MATERI
PERSAMAANKEADAAN GAS IDEAL
DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN
T.P. 2012/2013
Lamrobasa Mahulae (NIM 409121050)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) terhadap hasil
belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa kelas XI Semester II pada materi
pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal di SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P.
2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan dsain penelitian dua
grup pretes dan postes. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI
Semester II SMA N 1 Percut Sei Tuan yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 160
orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak (cluster random
sampling) dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas yaitu kelas XI IPA 2 sebagai
kelas eksperimen dengan jumlah siswa 41 orang dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas
kontrol dengan jumlah siswa 39 orang. Instrumen yang digunakan ada 2 yaitu tes
hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar dibuat dalam bentuk pilihan
berganda dengan 5 pilihan yang berjumlah 20 soal. Uji hipotesis yang digunakan
adalah uji t.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 40.1
dengan standar deviasi 14.64, dan nilai rata-rata kelas kontrol 39.36 dengan
standar deviasi 14.66. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data kedua
kelas berdistribusi normal berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t pretes
untuk α = 0,05 dan dengan dk 78 diperoleh thitung = 0,15 dan ttabel = 1,997, thitung <
ttabel maka Ho diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama.

Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) dan kelas kontrol
dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai,
dilakukan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 79.36 dengan standar
deviasi 11.08 dan kelas kontrol 73.33 dengan standar deviasi 12.43. Rata-rata nilai
keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 68,03 termasuk kategori aktif. Hasil uji
t untuk α = 0,05 dan dengan dk 78 diperoleh thitung = 2,44 dan ttabel = 1,668,
sehingga maka H a diterima, dengan demikian diperoleh ada pengaruh yang
signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Persamaan
Keadaan Gas Ideal di SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013.

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i


Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix


Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah

1

1.2.

Identifikasi Masalah


5

1.3.

Batasan Masalah

6

1.4.

Rumusan Masalah

6

1.5.

Tujuan Penelitian

7


1.6.

Manfaat Penelitian

7

1.7.

Defenisi Oprasional

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Kerangka Teoritis

9

2.1.1.


Pengertian Belajar

9

2.1.2.

Pengertian Hasil Belajar

10

2.1.3.

Pengertian Aktivitas Belajar

11

2.1.4.

Pengertian Model Pembelajaran kooperatif

12

2.1.4.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

14

2.1.4.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

15

2.1.4.3. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

18

2.1.5.

22

Materi Pelajaran

vii

2.1.5.1. Persamaan Keadaan Gas Ideal

22

2.1.5.2. Pengertian Mol dan Massa Molekul

23

2.1.5.3. Penurunan Peersamaan Keadaan Gas Ideal

24

2.2.

Kerangka Konseptual

30

2.3.

Hipotesis

31

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

32

3.2.

Populasi dan Sampel Penelitian

32

3.3.

Variabel Penelitian

32

3.4.

Jenis dan desain Penelitian

33

3.5.

Prosedur Penelitian

33

3.6.

Instrumen Penelitian

34

3.7.

Teknik Analisa Data

36

3.7.1 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif

36

3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas siswa

36

3.7.3. Melakukan Uji Normalitas

36

3.7.4. Melakukan Uji homogenitas

37

3.7.5. Melakukan Uji Hipotesis

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

Hasil Penelitian

40

4.1.1. Pengolahan dan Analisa Data

40

4.1.2. Pengujian Analisa Data

41

4.1.2.1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku

41

4.1.2.2. Uji Normalitas Data

42

4.1.2.3. Uji Homogenitas Data

42

4.1.2.4. Uji Hipotesis Penelitian

42

4.1.3.

Observasi

43

4.2.

Pembahasan

45

viii

BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
5.1.

Kesimpulan

48

5.2.

Saran

49

DAFTAR PUSTAKA

50

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

15

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

18

Tabel 2.3. Kriteria Penghargaan Kelompok

22

Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian

33

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Gas Ideal

35

Tabel 3.3. Kategori aktivitas

35

Tabel 4.1. Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians.

41

Tabel 4.2. Ringkasa hasil Uji Normalitas Data

42

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data

42

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes

43

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes

43

Tabel 4.6. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan
Awal dan Akhir
Tabel 4.7. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Pada Tiap Kelompok

44
45

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.Penempatan Pada Meja Turnamen

20

Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 40
Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 41

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

52

Lampiran 2 . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

58

Lampiran 3 . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

65

Lampiran 4 . Instrumen Penelitian

71

Lampiran 5 . Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

79

Lampiran 6 . Lembar Kegiatan Siswa I

94

Lampiran 7 . Lembar Kegiatan Siswa II

95

Lampiran 8 . Lembar Kegiatan Siswa III

96

Lampiran 9 . Soal-soal Turnament

97

Lampiran 10. Bahan Ajar

100

Lampiran 11 . Lembar Skor Permainan TGT

106

Lampiran 12 . Lembar Rangkuman Skor kelompok

108

Lampiran 13 . Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen

111

Lampiran 14 . .Tabulasi Hasil Jawaban Postes Eksperimen

113

Lampiran 15 . Tabulasi Hasil Preetes Kelas Kontrol

115

Lampiran 16 . Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kontrol

117

Lampiran 17 . Perhitungan Nilai Rata-Rata Dan Standar Deviasi

119

Lampiran 18 . Perhitungan Normalitas Data

121

Lampiran 19 . Perhitungan Homogenitas Data

125

Lampiran 20 . Pengujian Hipotesis

127

Lampiran 21 . Lembar Distribusi Data Aktivitas Belajar Siswa

133

Lampiran 22 . Lembar Rangkuman Aktivitas Kelompok (TGT)

142

Lampiran 23 . Kecenderungan Aktivitas Siswa

146

Lampiran 24 . Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa

147

Lampiran 25. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

148

Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors

149

Lampiran 27. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F

150

Lampiran 28. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t

152

Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian

153

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang
utuh. Pendidikan memiliki peran penting dalam memperbaiki mutu sumber daya
manusia (SDM). Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya

manusia

(SDM).

Pendidikan

memegang

peranan

penting

dalam

pembangunan bangsa karena pendidikan sebagai akar pembangunan bangsa.
Berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh
terhadap pembangunan di bidang yang lainnya. Pendidikan merupakan aset masa
depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa oleh sebab itu
pembangunan sektor pendidikan selalu menjadi prioritas dan semakin giat
dilaksanakan. Berbagai carapun ditempuh untuk memperoleh pendidikan baik
pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal.
Berkembangnya pendidikan sudah pasti berpengaruh terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dapat terlihat dengan semakin
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini tidak dapat terlepas
dari kemajuan ilmu fisika yang banyak menghasilkan temuan baru dalam bidang
sains dan teknologi. Oleh karena itu, fisika ditempatkan sebagai salah satu mata
pelajaran yang penting karena salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Fisika salah satu cabang IPA yang merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya. Pelajaran fisika lebih
menekankan pada pemberian langsung untuk meningkatkan kompetensi agar
siswa mampu berpikir kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika,
sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar tentang fisika. Pemahaman

2

yang benar akan pelajaran fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran di dalam kelas menentukan tingkat keberhasilan siswa.
Disini guru harus merencanakan dan menetapkan strategi yang digunakan agar
siswa lebih termotivasi dalam belajar, dengan tujuan agar memiliki pengetahuan,
keterampilan serta nilai dan sikap untuk mempersiapkan siswa menghadapi studi
yang lebih tinggi. Dengan harapan,
makin tinggi proses makin tinggi pula hasil yang dicapai. Proses disini di maksud
sebagai proses pencapaian materi pelajaran kepada siswa.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan menyebarkan angket kepada 38 orang
siswa, 66,6 % menyatakan tidak menyukai palajaran fisika dengan alasan bahwa
pelajaran fisika itu sulit dan kurang menarik, 23,7 % menyatakan pelajaran fisika
itu biasa saja, dan hanya 9,7 % siswa yang menyatakan pelajaran fisika itu mudah
dan menyenangkan.
Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa disebabkan karena
pelajaran fisika menurut pandangan siswa kurang menarik dan terkesan sulit,
sehingga siswa lebih dahulu merasa bosan sebelum mempelajarinya. Pada
kenyataannya, siswa menginginkan pembelajaran dengan metode yang lebih
bervariasi sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan dan
mengasyikkan. Siswa juga mengharapkan suasana kelas yang lebih rileks dan
tidak kaku. Sering kali pelajaran fisika disajikan dengan menonjolkan persamaan
matematik dari pada konsep fiskanya, sehingga konsep pelajaran fisika tidak
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pandangan siswa di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
khususnya kelas XI IPA terhadap bidang studi fisika yang menurut mereka kurang
menarik dan membosankan membuat guru sulit untuk menerapkan berbagai
metode belajar lainnya selian mencatat dan mengerjakan soal. Siswa kurang
tertarik untuk

turut berpartisipasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa

hanya menerima pelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang kurang interaktif dan

3

kurang bervariasi seperti yang tersebut di atas, mengakibatkan kebosanan pada
diri siswa dan mengurangi minat dalam mempelajari pelajaran fisika. Hal ini
langsung berdampak pada nilai yang diperoleh siswa. Berdasarkan data yang
diperoleh dari sekolah nilai rata-rata ujian pertengahan semester untuk bidang
studi fisika yaitu masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
dimana nilai KKM untuk mata pelajaran fisika adalah 75. Dari data ini dapat
disimpulkan bahwa pelajaran fisika dianggap pelajaran yang sulit, sehingga hal ini
mengakibatkan hasil belajar para siswa menjadi rendah.
Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya,
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat
meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja bersama teman
dalam menemukan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa serta dengan
sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan
masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masalah
tersebut dengan teman-temannya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif. Seperti yang dikatakan Ibrahim (2000:16) dalam bukunya bahwa
“Teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil
belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif”.
Model

pembelajaran

kooperatif

yang

diterapkan

adalah

model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Di mana model
pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam
menelaah dan memahami materi dengan bermain dan bertanding.
Alasan peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini
adalah pada pembelajaran kooperatif tipe TGT ini siswa dilatih keterampilanketerampilan membantu sesama temannya untuk bekerja sama dengan baik,
adanya penghargaan yang harus diberikan kepada kelompok yang kinerjanya baik,

4

keberhasilan kelompok bergantung pada keberhasilan individu sehingga setiap
kelompok tidak bisa bergantung pada anggota lain, dengan adanya suatu
permainan dalam kelompok kecil diharapkan siswa aktif dan memperoleh
tambahan pengetahuan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
konsep materi yang diajarkan khususnya konsep pada materi fisika.
Penyajian materi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar dan bermain
bersama kelompoknya diharapkan mampu memberikan sumbangan pada
peningkatan motivasi siswa agar lebih bersemangat dan berminat dalam belajar
fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Permainan dalam TGT
dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi
angka. Tiap siswa, misalnya, akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka tadi
dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.
Turnamen harus memungkinkan semua siswa dari semua tingkat kemampuan
(kepandaian) untuk menyumbangkan poin bagi kelompoknya. Prinsipnya, soal
sulit untuk anak pintar, dan soal yang lebih mudah untuk anak yang kurang pintar.
Hal ini dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor
bagi kelompoknya. Permainan yang dikemas dalam bentuk turnamen ini dapat
berperan sebagai penilaian alternatif atau dapat pula sebagai reviu materi
pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
pernah diteliti oleh Justitia (2010) dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) pada pokok bahasan Suhu dan
Kalor dan memperoleh hasil belajar pada siklus I dengan rata-rata 73,8 dan pada
siklus II mengalami peningkatan hasil belajar dengan rata-rata 82,3. Kelemahan
dalam penelitian ini adalah hanya beberapa orang siswa yang aktif dalam
kelompok, tempat duduk sulit atau kurang mendukung untuk diatur dalam
kegiatan kelompok dan memerlukan banyak waktu.
Giri (2008) juga menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams Games Tournaments) pada materi pokok Gaya dan Percepatan dan

5

memperoleh peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 5,11, dan
peningkatan hasil belajar dari siklus II ke siklus III sebesar 5,88. Kelemahan
dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu sehingga penerapan pembelajaran
kooperatif ini tidak maksimal hal ini disebabkan karena kurangnya perencanaan
yang efektif.
Oleh sebab itu, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah di dalam RPP dijelaskan tahapan-tahapan utama pembelajaran
kooperatif tipe TGT sehingga pada pelaksanaan penelitian kegiatan-kegiatan yang
dilakukan lebih dapat terarah sesuai dengan fase-fase pembelajaran kooperatif,
dengan terarahnya kegiatan yang dilakukan dapat membimbing dan memotivasi
siswa dalam melakukan kegiatan agar sesuai dan relevan dengan KBM
pembelajaran kooperatif tipe TGT sehingga dapat mengefisienkan waktu
pembelajaran yang selalu jadi kendala pada penelitian sebelumnya. Membuat
petunjuk-petunjuk tertulis tentang kegiatan dari pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang akan diberikan kepada siswa di mana tujuannya adalah agar siswa siap dan
mengetahui peran mereka dalam model pembelajaran ini dan melakukan
persiapan yang matang dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
judul: “Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI Pada Materi Persamaan
Keadaan Gas Ideal Di SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Metode pembelajaran kurang bervariasi.
2. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang.
3. Pandangan siswa yang menganggap fisika itu sulit.
4. Siswa kurang tertarik mempelajari fisika.
5. Nilai fisika siswa yang masih kurang dari kkm.

6

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan.
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok persamaan gas ideal.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas yang menjadi rumusan masalah
adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar kognitif siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif Tipe TGT pada materi persamaan gas ideal di
kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. T.P. 2012/2013.
2. Bagaimanakah hasil belajar kognitif siswa dengan menerapkan model
pembelajaran konvensional pada materi persamaan gas ideal di kelas XI
Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. T.P. 2012/2013.
3. Bagaimanakah

aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif Tipe TGT pada materi persamaan gas ideal di
kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. T.P. 2012/2013.
4. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar kognitif siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan hasil
belajar kognitif

siswa

yang diajar dengan

model pembelajaran

konvensional pada materi persamaan gas ideal di kelas XI Semester II
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. T.P. 2012/2013.

7

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT pada materi pokok persamaan gas ideal di kelas XI
Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan.T.P. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran
konvensional pada materi persamaan gas ideal di kelas XI Semester II
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan.T.P. 2012/2013.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif Tipe TGT pada materi persamaan gas ideal di
kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. T.P. 2012/2013.
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar
kognitif siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT dengan hasil belajar kognitif siswa yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional pada materi persamaan gas ideal di kelas XI
Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. T.P. 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi mengenai penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT pada materi pokok persamaan gas ideal.
2. Sebagai

bahan

pertimbangan

bagi

guru

bidang

studi

untuk

mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk dapat diterapkan dimasa yang
akan datang.

8

1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan

perencanaan

kurikulum,

kursus-kursus,

desainunit

pembelajaran dan pengajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,
buku-buku kerja, program multimedia, bantuan belajar melalui program
computer. (Joyce dan Weil dalam Sagala (2008 : 45))
2. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana
sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang
berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa
lebih bergairah dalam belajar. (Slavin dalam Isjoni (2009:15))
3. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
adalah merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang
dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam menelaah dan memahami
materi dengan bermain dan bertanding.
4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. (Sudjana (2005:22))

48

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan hasil analisa data
serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen yang
diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT adalah adalah 79.36.
2. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada kelas kontrol yang diberi
perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional adalah
73.33.
3. Aktivitas

belajar

siswa

selama

mengikuti

pembelajaran

dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok
persamaan keadaan gas ideal di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan T.P. 2012/2013 adalah meningkat dan diperoleh rata-rata skor
aktivitas belajar siswa pada ketiga pertemuan mencapai 68,03 dengan
kategori aktif.
4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t untuk α = 0,05 dan dengan dk 78
diperoleh bahwa t hitung = 2.44 > t tabel 1,668 artinya Ha diterima yakni ada
perbedaan yang signifikan hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan penerapan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok persamaan keadaan
gas ideal di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P.
2012/2013, dengan kata lain bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
TGT memberikan pengaruh yang signifikan dari pada model pembelajaran
konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

49

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments) disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa
selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap
siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan
begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas
kelompok.
2. Bagi

peneliti

selanjutnya

disarankan

sebelum

memulai

proses

pembelajaran terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa bagaimana
pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT , sehingga pada saat
pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa yang akan
dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang
lain.
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih bijak untuk mengelola
kelas sehingga pembelajaran dapat berjalan sebaik mungkin.

50

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., 2007. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan,
(2008), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed, Medan.
Giri, M.J., (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournaments Pada
Materi Pokok Gaya dan Percepatan di SMP Negeri 21 Medan Tahun
Pelajaran 2008/2009, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.
Hamalik, Oemar, (2009), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.
Kanginan, M., (2006), FISIKA Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di
Ruang- Ruang Kelas, PT. Grasindo, Jakarta.
Nainggolan, H., (2006), Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Pokok Bahasan Cahaya Di Kelas
VII SMP ST. YOSEPH Medan, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED,
Medan.
Rahmat, (2007), Pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournaments,
http://suhadinetwordpress.com (accessed Maret 2007)
Ramadhani, J., (2010),
Penerapan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Kontruktivisme Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT selama
kegiatan belajar mengajar di SMA N 17 Medan, Skripsi, Jurusan Fisika
FMIPA,UNIMED, Medan.
Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta.

Bandung.

Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.

51

Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta
Slavin, R., E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Nusa
Media, Bandung.
Sudjana, (2005), Metoda Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya,
Bandung.
Wulandari, S., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VII
Semester Genap MTs N 3 Helvetia Medan, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA,
UNIMED, Medan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 7 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGAMBUR TAHUN 2012/2013

0 24 106

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TALAMAU Listia Ariska

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN TUMBANG TUAN 1 Siman SDN Tumbang Tuan 1

0 2 10

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KONEMATIKA GERAK

0 1 9

PENERAPAN METODE STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATIC) BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI GAS IDEAL

1 4 22