PENGARUH PENAMBAHAN FILLER NA-BENTONIT/CARBON BLACK TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI LATEKS.
PENGARUH PENAMBAHAN FILLER Na-BENTONIT/
CARBON BLACK TERHADAP SIFAT MEKANIK
DAN MORFOLOGI LATEKS
Oleh:
Muliani
NIM 409240020
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada 07 Oktober 1991, di Medan, Sumatera Utara dari keluarga Edy
Purwanto dan Rapiah Napitupuluh. Penulis merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara. Pada
tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 067091 di jalan Bahagia by pass dan lulus pada tahun
2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah SMP Swasta YPK Medan di jalan sakti
lubis, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMAN 6
Medan di jalan laksana, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di
program Studi Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada 05 Maret 2013.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunian-Nya kepada penulis sehingga penelitian yang berjudul “ PENGARUH
PENAMBAHAN FILLER Na-BENTONIT/CARBON BLACK TERHADAP
SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI LATEKS” ini dapat diselesaikan
dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini mulai dari pengajuan
proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi antara lain Bapak
Drs.Eidi Sihombing, M.S selaku dosen pembimbing skripsi serta Bapak
Drs.Nurdin Siregar, M.Si selaku dosen penguji I, Bapak Drs.Makmur Sirait, M.Si
selaku dosen penguji II dan Bapak Drs.Togi Tampubolon, M.Si selaku dosen
penguji III. Disamping itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Ir.Maurit Simanjuntak, Bapak Tuyitman, Bapak Panji, Bapak Hendra, Ibu Ita,
Bapak Wisnu yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
Secara khusus penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua
orang tua Edy Purwanto dan Rapiah Napitupulu, yang telah membesarkan,
mendidik, mendungkung serta mendoakan dengan kasih sayang yang tulus serta
penulis ucapkan terima kasih kepada Karmila sari, Ririn Anggraini, Sri Hajijah
dan Ayu Wulandari yang telah memberikan semangat kepada penulis dan tidak
lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bunga Fisikanta Bukit, Fynnisa, Sri
juliana, Oktaviana, Oktaviani, Yulisa, Suhendra, Asrul, Tia, Deni, Dewi, Evi,
Vivi, Yudhi, Sartika serta teman-teman Fisika Nondik ’09 yang telah memberikan
semangat kepada penulis dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi studi awal karet.
Medan, 11 Maret 2013
Muliani
NIM 409240020
iii
PENGARUH PENAMBAHAN FILLER Na-BENTONIT/CARBON BLACK
TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI
Muliani (409240020)
ABSTRAK
Bentonit merupakan salah satu jenis lempung yang banyak mengandung
senyawa alumina silikat. Bentonit yang mudah mengembang adalah bentonit
natrium (Na-bentonit). Diperkirakan bahan ini berpotensi digunakan sebagai filler
untuk meningkatkan sifat karet berbasis karet alam karena banyak mengandung
unsur silika. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanik
(Kekuatan tarik, perpanjangan putus, Modulus elastisitas, Kekerasan, Kuat sobek)
serta sifat morfologi dari penambahan filler Na-bentonit/carbon black terhadap
Lateks. Pembuatan Na-bentonit dilakukan dengan pencampuran NaCl jenuh di
magnetic stirer selama 2 jam pada suhu 700C. Kedalam campuran tersebut
ditambahkan aquades 500 ml. Campuran diaduk selama 10 menit. Lalu didiamkan
hingga terjadi pengendapan, kemudian campuran disaring dan filtratnya .
Sedimen yang diperoleh ditambahkan NaCl jenuh untuk kedua kalinya
sebanyak 500 ml dan campuran diaduk kembali selama 2 jam pada suhu 70 0C.
Sedimen yang diperoleh dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring.
Sedimen yang didapatkan dicuci dengan akuades panas. Sedimen yang didapatkan
dikeringkan dalam oven pada temperatur 120oC selama 6 jam.
Na-bentonit digunakan bersama dengan carbon black sebagai bahan
pengisi pada campuran kompon karet dengan variasi komposisi filler (0,10,20,30)
phr. Bahan dicampur dengan menggunakan open mill selama 6 menit. Hasil open
mill divulkanisasi pada suhu 1700C. Selanjutnya dilakukan pengukuran kuat tarik,
perpanjangan putus, modulus elastisitas denagan menggunakan alat tensiometer
yang menagcu pada standar ASTM D 412, pengukuran kuat sobek menggunakan
alat tensiometer berdasarkan acuan ASTM D 624-00. Hasil menunjukkan bahwa
penambahan filler Na-bentonit/carbon blak berpengaruh terhadap sifat mekanik
meliputi kekuatan tarik, perpanjangan putus, modulus elastisitas, kekerasan, kuat
sobek. Hasil Morfologi memperlihatkan adanya rongga-rongga pada campuran
kompon karet dan terjadinya algomerasi.
Kata kunci : Na-bentonit, carbon black, kompon karet, sifat mekanik, morfologi.
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar isi
v
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Batasan Masalah
5
1.3 Rumusan Masalah
5
1.4 Tujuan Penelitian
5
1.5 Manfaat penelitian
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1 Lateks
6
2.2 Karet Alam
8
2.3 Lateks Pekat Sentrifugasi
12
2. 4 Pengolahan Karet Alam
12
2.4.1 Karet SIR 20
13
2.4.2 Pengolahan Karet SIR 20
14
2.5 Kompon Lateks
15
2.6 Prinsip Pembentukan Kompon Karet
17
2.7 Prinsip Pembuatan Karet (Pencampuran Karet)
18
2.8 Bentonit
21
2.8.1 Komposisi Bentonit
22
2.8.2 Sifat-sifat umum Bentonit
22
2.8.3 Jenis Bentonit
23
vi
2.8.4 Sifat – sifat Na-bentonit
26
2.9 Montmorillonit
26
2.10 Bahan Pengisi
27
2.11 Pelunak(Softener)
27
2.12 Pemercepat(Accelator)
28
2.13 Pengaktif(Activator)
28
2.1.4 Antioksidan(Antioxidan)
29
2.15 Konsentrasi Larutan
29
2.15.1 Molaritas (M)
29
2.15.2 Molalitas (m)
30
2.15.3 Normalitas
30
2.16 Pengujian dan Karakterisasi
31
2.16.1 Sifat-sifat Mekanik
31
2.16.2 Karakterisasi dengan Scanning Electron Microscopy(SEM)
36
2.16.3 Karakteristik XRF
39
2.16.4 Prinsip Kerja XRF
39
2.16.5 Karakteristik sampel pada XRF
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
42
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
42
3.1.1 Tempat penelitian
42
3.1.2 Waktu Penelitian
42
3.2 Alat dan bahan
43
3.2.1 Alat penelitian
43
3.2.2 Bahan
43
3.3 Prosedur
43
3.3.1 Preparasi Bentonit
43
3.3.2 Pembuatan kompon
45
3.4 Pengujian sifat mekanik
48
3.4.1 Pengujian modulus, tegangan tarik, perpanjangan putus
48
3.4.2 Pengujian kekerasan
49
3.4.3 Pengujian kuat sobek
49
vii
3.4.4 Uji Morfologi
50
3.4.5 XRF (X-ray Fluorescence)
50
3.5 Teknik Analisis Data
52
3.5.1 Variabel Penelitian
52
3.5.2 Pengujian Mekanik
52
3.5.3 Pengujian Morfologi
52
3.5.4 Pengujian XRF
52
3.6 Bagan penelitian
53
3.6.1 Preparasi Na-bentonit
53
3.6.2 Pembuatan kompon
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
55
4.1 Hasil Penelitian
55
4.1.1 Hasil XRF Na-bentonit
55
4.1.2 Hasil Morfologi Kompon Karet
56
4.1.3 Hasil Sifat Pengujian Mekanik
61
4.2 Pembahasan
69
4.2.1 Hasil Pengujian Partikel Bentonit Dengan XRF
69
4.2.2 Hasil Analisis Sifat Morfologi
70
4.2.3 Hasil Analisis Sifat Mekanik
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
77
5.1 Kesimpulan
77
5.2 Saran
78
DAFTAR PUSTAKA
79
LAMPIRAN
83
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi Lateks Hevea Brasiliensis
6
Tabel 2.2 Standar Mutu Lateks Pekat
7
Tabel 2.3 Komposisi Karet Alam
9
Tabel 2.4 Sifat-sifat Karet Alam setelah di vulkanisasi
11
Tabel 2.5 Skema Standar Indonesia Rubber (SIR)
13
Tabel 2.6 Komposisi Bentonit
22
Tabel 2.7 Sifat – sifat Na-bentonit
26
Tabel 2.8 Pengaruh komposisi karbon aktif green coke terhadap sifat-sifat
mekanik karet SIR 20
35
Tabel 2.9 Hasil Pengujian Kompon Karet Terhadap Sifat Mekanik Kompon
35
Tabel 2.10 Sifat Mekanik Dari Kompon Yang dihasilkan
36
Tabel 3.1 Komposisi Campuran Bahan Formula Kompon
46
Tabel 3.2 Konversi Campuran Bahan Formula Pada Kompon Karet Dalam
Satuan Gram
47
Tabel 4.1 Kandungan Unsur-unsur Na-bentonit
55
Tabel 4.2 Data hasil pengujian kekuatan tarik tarik terhadap kompon karet
61
Tabel 4.3 Data hasil pengujian perpanjangan putus terhadap kompon karet
63
Tabel 4.4 Data hasil pengujian modulus elastisitas terhadap kompon karet
64
Tabel 4.5 Data hasil pengujian kekerasan terhadap komposit kompon karet
67
Tabel 4.6 Data hasil pengujian kuat sobek terhadap komposit kompon karet
68
Tabel 4.7 Standar muru sol karet cetak menurut SNI 0778:2009
76
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Molekul 1,4 Cis Poliisoprena
9
Gambar 2.2 Struktur Molekul Karet Alam(Hevea brasiliensis)
10
Gambar 2.3 Partikel Karet Alam (Hevea brasiliensis)
10
Gambar 2.4 Struktur Seng Dietil Ditio Karbamat(ZDEC)
17
Gambar 2.5 Mekanisme Vulkanisasi Belerang
20
Gambar 2.6 Struktur ikatan silang dan ikatan intermolecular pada vulkanisasi
karet
21
Gambar 2.7 Struktur Bentonit
22
Gambar 2.8 Skematis pengolahan bentonit
25
Gambar 2.9 Struktur Montmorillonit
27
Gambar 2.10 Kurva Tegangan-regangan Bahan kenyal
32
Gambar 2.11 Skema Alat SEM
37
Gambar 2.12 Proses Mekanisme SEM
38
Gambar 2.13 XRF
39
Gambar 2.14 Prinsip Kerja XRF
40
Gambar 2.15 Spektrum hubungan energi dan intensitas
41
Gambar 3.1 Penggerusan Bentonit
43
Gambar 3.2 Pengayakan Bentonit
44
Gambar 3.3 Pembuatan Campuran Bentonit
44
Gambar 3.4 Penyaringan Campuran Bentonit
44
Gambar 3.5 Pengeringan Campuran Dalam Oven
45
Gambar 3.6 Menimbang Bahan-bahan Pembuatan Kompon
45
Gambar 3.7 Penggilingan Karet
46
Gambar 3.8 Kompon Yang Dihasilkan
48
Gambar 3.9 Ukuran sampel ASTM D412 Tipe D
48
Gambar 3.10 Bentuk Kompon Setelah Dipotong
49
Gambar 3.11 Bentuk Sampel Uji Kuat Sobek
50
Gambar 4.1 Hasil Pengujian XRF Na-Bentonit
55
Gambar 4.2 Morfologi kompon karet tanpa filler dengan pembesaran 350 x
56
ix
Gambar 4.3 Morfologi kompon karet tanpa filler dengan pembesaran 750 x
56
Gambar 4.4 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr
na-bentonit pembesaran 350 x
57
Gambar 4.5 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr
na-bentonit pembesaran 750 x
57
Gambar 4.6 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr
na-bentonit pembesaran 1500 x
57
Gambar 4.7 Morfologi kompon karet dengan filler 20 phr na-bentonit
dan 10 phr carbon black pembesaran 350 x
58
Gambar 4.8 Morfologi kompon karet dengan filler 20 phr na-bentonit
dan 10 phr carbon black pembesaran 750 x
58
Gambar 4. 9 Morfologi kompon karet dengan filler 20 phr na-bentonit
dan 10 phr carbon black pembesaran 1500 x
58
Gambar 4.10 Morfologi kompon karet dengan filler 10 phr na-bentonit
dan 20 phr carbon black pembesaran 350 x
59
Gambar 4.11 Morfologi kompon karet dengan filler 10 phr na-bentonit
dan 20 phr carbon black pembesaran 750 x
59
Gambar 4.12 Morfologi kompon karet dengan filler 10 phr na-bentonit
dan 20 phr carbon black pembesaran 1500x
59
Gambar 4.13 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr carbon
black pembesaran 350 x
60
Gambar 4.14 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr carbon
black pembesaran 750 x
60
Gambar 4.15 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr carbon
black pembesaran 1500 x
60
Gambar 4.16 Grafik Hubungan Kekuatan Tarik Terhadap Komposisi
Kompon Karet
61
Gambar 4.17 Grafik Hubungan Perpanjangan Putus Terhadap Komposisi
Kompon Karet
62
Gambar 4.18 Grafik Hubungan Modulus Elastisitas 100% Terhadap Komposisi
Kompon Karet
63
x
Gambar 4.19 Grafik Hubungan Modulus Elastisitas 200% Terhadap Komposisi
Kompon Karet
65
Gambar 4.20 Grafik Hubungan Modulus Elastisitas 300% Terhadap Komposisi
Kompon Karet
66
Gambar 4.21 Grafik Hubungan KekerasanTerhadap Komposisi
Kompon Karet
67
Gambar 4.22 Grafik Hubungan Kuat Sobek Terhadap Komposisi
Kompon Karet
69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Keterangan Permintaan Kesediaan Dosen PS Membimbing
Mahasiswa
83
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian
84
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian
Sungei Putih
85
Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian Pusat Penelitian Fisika Polimer LIPI
Cisitu Bandung
86
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian Laboratorium Kimia Unimed
87
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian
sungei Putih
88
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian Pusat Penelitian Fisika Polimer LIPI Cisitu
Bandung
89
Lampiran 8 Data Analisis Mekanik-1
90
Lampiran 9 Data Analisis Mekanik-2
91
Lampiran 10 Data Analisis Mekanik-3
92
Lampiran 11 Komposisi Campuran Bahan Formula Kompon Dalam
Gram
93
Lampiran 12 Analisis Data Pengujian Mekanik
98
Lampiran 13 Dokumentasi
121
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Karet alam yang dikenal dalam perdagangan saat ini adalah lateks kebun
yang diperoleh dengan cara menyadap pohon karet. Karet alam tersusun dari
hidrokarbon dan mengandung sejumlah kecil bagian bukan karet, seperti lemak,
glikolipid, fosfolid, protein, dan bahan organik lainnya. Karet alam banyak
digunakan sebagai bahan baku berbagai industri, seperti industri ban, bumper
mobil, busa, peralatan medis, dan sebagainya karena memiliki sifat yang
menguntungkan.
Karet alam memiliki sifat keliatan atau kelekatan, elastisitas, kuat tarik
(tensile strength), dan kepegasan (resilience) yang tinggi. Namun sifat yang tidak
polar dan kandungan ikatan tak jenuh yang tinggi dalam molekul, karet alam tidak
tahan oksidasi, ozonisasi, panas dan mengembang di dalam oli.
Karet alam memiliki keterbatasan sifat, sehingga penggunaannya terbatas.
Untuk meningkatkan nilai tambah dan produksi karet alam maka dilakukan
modifikasi, salah satu jenis modifikasi karet alam yang dilakukan adalah dengan
penambahan filler (pengisi) pada karet.
Untuk meningkatkan kualitas karet, rekayasa yang dilakukan terhadap
karet biasanya dengan cara menambahkan bahan pegisi (dibuat komposit) dengan
tujuan untuk meningkatkan performance dari karet tersebut. Salah satu bahan
pengisi yang paling umum digunakan adalah carbon black. Bahan pengisi carbon
black merupakan bahan pengisi aktif atau penguat yang mampu menambah
kekerasan dan ketahan sobek, ketahanan kikisan, serta tegangan putus yang tinggi
pada barang yang dihasilkan.(Amelia, Mila, 2008: 29)
Menurut (Bahruddin, dkk, 2010) Penambahan filler Carbon Black dalam
campuran natural rubber/polipropilen (NR/PP) dapat meningkatkan sifat tensil
campuran tersebut, namun terjadi penurunan pada sifat elangation at break.
Penurunan sifat tersebut merupakan konsekwensi dari kontribusi sifat carbon
black yang relatif tidak mempunyai sifat elastis. Adapun bahan pengisi lain yang
1
digunakan untuk karet adalah bentonit. Bentonit merupakan salah satu jenis
lempung yang banyak mengandung mineral montmorilonit lebih dari 85 %
dengan rumus kimia
(Larosa Yedid Novrianus, 2007).
Bentonit dibedakan menjadi bentonit yang mudah mengembang dan yang
tidak dapat mengembang. Bentonit yang mudah mengembang adalah bentonit
natrium (Na-bentonit). Bentonit yang tidak dapat mengembang adalah bentonit
kalsium (Ca-bentonit). Na-bentonit mudah mengembang apabila mengadsorpsi
air, dan dapat mencapai 15 kali lebih besar dari volume asalnya. Nilai pH bentonit
natrium dalam air adalah 8,5 – 9,8 (Rukiyah dan Supriyatna, 1991).
Penelitian karet yang sudah dilakukan adalah dengan mencampurkan karet
alam SIR 20 dengan filler arang cangkang biji karet. Dari hasil penelitian ini
diperoleh bahwa nilai modulus 300% akan mengalami penurunan setelah pengisi
arang cangkang biji karet. Komposisi arang cangkang biji karet 10 bsk adalah
nilai tertinggi untuk modulus 300% dan 30 bsk adalah nilai terendah. Demikian
juga untuk pengujian kekerasan mengalami penurunan seiring bertambahnya
komposisi arang cangkang biji karet. Nilai perpanjangan putus dan kekuatan tarik
mengalami penurunan hingga komposisi 20 bsk, pada batas komposisi 30 bsk
mengalami peningkatan dengan bertambahnya komposisi arang cangkang biji
karet (Delvi, Dawati, 2012 : 44)
Penelitian yang dilakukan oleh Esiya P Sitio (2011: 45) mempelajari
preparasi kompon dari karbon green coke sebagai bahan dalam pembuatan ban
dengan metode vulkanisasi. Menghasilkan nilai kekuatan tarik, kekerasan,
modulus (300%, 200%, 100%) semakin besar dengan penambahan komposisi
karbon green coke yang semakin besar.
(Hutapea, darwis Syarifuddin, dkk, 2012) mempelajari pengaruh
penambahan alkanolamida turunan minyak kelapa sawit terhadap sifat-sifat uji
tarik vulkanisat karet alam
berpengisi silika. Menghasilkan Penambahkan
alkanolamida kedalam kompon karet alam berpengisi silika, hingga 5 bsk
menyebabkan kenaikan kekuatan tarik, modulus tensile dan ikat silang dari
vulkanisat karet alam berpengisi silika. Penambahan yang lebih besar dari 5 bsk
menyebabkan kekuatan tarik modulus tensile dan ikat silang dari vulkanisat
2
berpengisi
silika
menjadi
menurun.
Kemungkinan
hal
ini
disebabkan
alkanolamida telah bersifat sebagai bahan pelarut yang dapat melarutkan bahanbahan puratif.
( Rahmaniar, 2012) mempelajari pemanfaatan pumace (batu apung) dalam
pembuatan kompon vulkanisir ban. Penelitian ini menggunakan percobaan 6
(enam) perlakuan kompon vulkanisir ban dengan menggunakan bahan baku,
bahan pembantu dan memvariasikan bahan pengisi diantaranya carbon black dan
pumace. Perlakuan 1 ; 50 carbon black ( tanpa pumace), perlakuan 2 ; 40:10
(carbon black : pumace), perlakuan 3 ; 30:20 (carbon black : pumace), perlakuan
4; 20:30 (carbon black : pumace), perlakuan 5; 10:40 (carbon black : pumace),
dan perlakuan 6; 50 pumace (tanpa carbon black). Dari hasil uji fisika perlakuan 4
memberikan nilai yang optimal. Sedangkan pada perlakuan 1,2,3,4, dan 5
mengalami penurunan sifat kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek,
viscositas mooney.
(Darwin, Yunus, 2006) mempelajari pengaruh ukuran partikel dan berat
abu sekam padi sebagai bahan pengisi terhadap sifat kuat sobek, kekerasan dan
ketahanan abrasi kompon. Menghasilkan bahwa hasil pengukuran kuat sobek,
kekerasan, dan ketahanan abrasi dari karet alam tervulkanisasi dengan
penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengisi menunjukkan nilai yang lebih
bagus dibandingkan hasil vulkanisasi karet alam tanpa penggunaan bahan pengisi.
Hasil - hasil penelitian sebelumnya adalah dengan penambahan filler arang
cangkang biji karet menghasilkan komposisi arang cangkang biji karet 10 bsk
adalah nilai tertinggi untuk modulus 300% dan 30 bsk adalah nilai terendah.
Untuk preparasi kompon dari karbon green coke sebagai bahan dalam pembuatan
ban dengan metode vulkanisasi. Menghasilkan nilai kekuatan tarik, kekerasan,
modulus (300%, 200%, 100%) semakin besar dengan penambahan komposisi
karbon green coke yang semakin besar.
Untuk pemanfaatan pumace (batu apung) dalam pembuatan kompon
vulkanisir ban. Menghasilkan bahwa perlakuan 4 memberikan nilai yang optimal
pada sifat kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek, viscositas mooney. Untuk
pengaruh ukuran partikel dan berat abu sekam padi sebagai bahan pengisi
3
terhadap sifat kuat sobek, kekerasan dan ketahanan abrasi kompon. Menghasilkan
bahwa hasil pengukuran kuat sobek, kekerasan, dan ketahanan abrasi dari karet
alam tervulkanisasi dengan penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengisi
menunjukkan nilai yang lebih bagus dibandingkan hasil vulkanisasi karet alam
tanpa penggunaan bahan pengisi.
Sementara kelemahan - kelemahan dari hasil penelitian sebelumnya adalah
terjadi penurunan
pada sifat kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek,
kekuatan tarik, modulus tensile, ikat silang dari vulkanisat, dan viscositas mooney
seiring dengan semakin bertambahnya komposisi bahan pengisi pada kompon
karet.
Untuk mengatasi kelemahan – kelemahan diatas maka akan dilakukan
penambahan fiiler Na-bentonit dan carbon black terhadap kompon SIR 20. Filler
Na-bentonit yang digunakan bersifat mempunyai kemampuan mengembang yang
baik hingga 8 (delapan) kali apabila dicelupkan ke dalam air, mengandung silika
yang cukup tinggi, mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, mempunyai daya
tahan terhadap penyusutan yang tinggi, mempunyai kemantapan terhadap panas
pada temperatur cetak yang sedang, dan mempunyai perkembangan daya ikat
yang sedang.
Berdasarkan penjelasan diatas
maka dalam
penelitian
ini
akan
ditambahkan Na-bentonit dan carbon black ke SIR 20. Penelitian ini
menggunakan percobaan dengan 5 (lima) perlakuan kompon SIR 20 dengan
menggunakan bahan baku, bahan pembantu dan memvariasikan bahan pengisi
diantaranya Na-bentonit dan carbon black. Untuk diharapkan memperoleh
kekuatan mekanik yang lebih kuat, sehingga judul penelitian ini adalah:
”Pengaruh Penambahan Filler Na-Bentonit/Carbon Black Terhadap Sifat
Mekanik dan Morfologi Lateks”.
4
1.2 Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup yang jelas berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penulis membatasi permasalahan
sebagai berikut :
1. Filler yang digunakan adalah bentonit (yang diubah menjadi Na-bentonit)
dan carbon black.
2. Pengujian yang dilakukan adalah sifat mekanik (Kekuatan tarik, Modulus
elastisitas, perpanjangan putus, kekerasan, kuat sobek) dan analisis
struktur morfologi (SEM).
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Dalam Penelitian ini adalah
1. Bagaimana sifat mekanik yang meliputi kekuatan tarik tarik, modulus
elastisitas, perpanjangan putus, kekerasan, kuat sobek pada penambahan
filler Na-bentonit/carbon black terhadap lateks.
2. Bagaimana sifat morfologi pada penambahan filler Na-bentonit/carbon
black terhadap lateks.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah
1. Mengetahui
sifat mekanik yang meliputi kekuatan tarik, modulus
elastisitas, perpanjangan putus, kekerasan, kuat sobek pada penambahan
filler Na-bentonit/carbon black terhadap Lateks.
2. Mengetahui sifat morfologi pada penambahan filler Na-bentonit/carbon
black terhadap lateks.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Diharapkan dapat menghasilkan suatu bahan komposit baru yang memiliki
kualitas tinggi.
2. Menjadi studi awal dari kekuatan sifat mekanik yang ditambahkan Nabentonit dan carbon black.
5
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Mila, (2008), Pengaruh Swelling Indeks Compound Terhadap Tegangan
Tarik (Green Modulus 300 %) Pada Proses Benang Karet Count 37 NS 40
PT.Industri Karet Nusantara Medan, Karya ilmiah, FMIPA, Universitas
Sumatra Utara, Medan
Asep,Rudini,(2009),Molalitas,http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2
009/0706624/molalitas.html, (diakses pada tanggal 22 desember 2012)
Bahruddin, Ida Zahrina, Said Zul Amraini., (2010), Pengaruh Filler Carbon
Black
Terhadap
Sifat
dan
Morfologi
Komposit
Natural
Rubber/Polypropilene. Pekanbaru : Universitas Riau
Bukit, Nurdin, (2011), Pengolahan Zeolit Alam Sebagai Bahan Pengisi Nano
Komposit Polipropilena dan Karet Alam SIR-20 Deanagn Kompatibeliser
Anhidrida Maleat-Grafted-Poipropilena, Desertasi, FMIPA, Universitas
Sumatra Utara, Medan
Bukit Nurdin, Rugaya,(2009),”Sintesis carbon dari limbah Perkebunan Desertai
analisis Penggunaanya Sebagai Filer material kompon Karet dan Breket
Arang” Laporan Penelitian Hibah Bersaing DIKTI
Darwin, Yunus, (2006), Pengaruh ukuran partikel dan berat abu sekam padi
sebagai bahan pengisi terhadap sifat kuat sobek, kekerasan, dan
ketahanan abrasi kompon, jurnal sain kimia, Vol.10, No.2
Delvi, Dawati, (2012), Pembuatan dan Karakterisasi Sifat Mekanik kompon Karet
Dengan Filler Arang Cangkang Biji Karet, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan
Dewa,Yuniardi,(2011),Pohonkaretalam,http://informasiperkebunan.blogspot.com/
2012/11/pohon-karet-alam.html, (diakses pada tanggal 20 desember 2012 )
Diah Juniarti, (2008), Teknologi Proses Pencangkokan Akrilat Pada Karet Alam
Menggunakan Inisiator Hidrogen Peroksida., Skripsi, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Edi,Putra,(2013),KaretAlam,http://scienceanddefence.blogspot.com/2013/02/karet
-alam.html, (diakses pada tanggal 10 januari 2013)
Eisya P, Sitio, (2011), Preparasi Karakterisasi kompon Dari Karbon Green Coke
Sebagai
Bahan
Dalam
Pembutan
Ban
Dengan
Metode
Vulkanisasi,Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan
79
Erna, Suryani, (2009), Analisa Perbandingan nilai accelerated storage hardening
test (ASHT) dari karet remah SIR 20 CV dan SIR 3 WF, Karya ilmiah,
FMIPA, Universitas Sumatra Utara, Medan
Firman,(2013),Konsentrasi Larutan: Molalitas, Molaritas, Normalitas,
http://www.kusukses.com/2013/02/konsentrasi-larutan-molalitasmolaritas.html, (diakses pada tanggal 22 desember 2012)
Habibie,(2009),PeralatanPengolahanKaret,http://habibiezone.wordpress.com/200
9/12/23/peralatan-pengolahan-karet/ (diakses pada tanggal 23 desember
2012 )
Handoko, B,(2002),Proses Pembuatan Barang Jadi dari Lateks. Di dalam Kursus
Teknologi Barang Jadi dari Lateks. Balai Penelitian Teknologi Karet,
Bogor
Handoko, B,(2003),Pengolahan Lateks Pekat. Di dalam Kursus Teknologi Barang
Jadi dari Lateks. Balai Penelitian Teknologi Karet, Bogor
Hartomo, dkk,(1992), Memahami Polimer Perekat,Yogyakarta: Andi Offset
Hutapea, darwis syarifuddin, dkk, (2012), Pengaruh Penambahan Alkanolamida
Turunan Minyak Kelapa sawit terhadap sifat- sifat uji tarik vulkanisat
karet alam berpenguat silika, jurnal teknik kimia USU, Vol. 1, No.1
Istighfaro, nila, (2010), Peningkatan kulitas minyak goreng bekas dengan metode
adsorpsi menggunakan bentonit – karbon aktif bii kelor (moringa oleifera.
Lamk), Skripsi, Fakultas sain dan teknologi masyarakat, universitas Islam
Negeri (UIN), Maulana Malik Ibrahim Malang
James E. Mark, BurakErman, (2005), “ Scince and tecnology of rubber”, Elseiver
Academic press Inc All rights reseved USA
Kriswarini, R., Dian, A., Joko, K, (2006), Validasi Metoda Standardless untuk
Analisis Unsur dalam Bahan Zircaloy, Hasil-hasil Penelitian EBN.
Kustomo, irmawan, Hafsari rifka N, Rina mulyaningsih, (2011), Modifikasi Cabentonit menjadi organo bentonit dengan penambahan albumin sebagai
adsorben untuk mengurangidampak pencemaran air oleh limbah logam
berat
di
tambak
tugurejo
kota
semarang,
http://dc396.4shared.com/doc/F5spnvak/preview.html,
(diakses
pada
tanggal 9 desember 2012)
Larosa Yedid Novrianus, (2007), Studi Pengetsaan Bentonit TerpilarFe2O3,
Skripsi, FMIPA, Universitas Sumatra Utara, Medan
80
Lestari,S, (2002),”Preparasi Lempung Terpilar Sebagai Katalis”,Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, Hal 1-10
Lischer,(2009),KonsentrasiLarutan,http://lischer.wordpress.com/2009/09/02/kons
entrasi-larutan/, (diiakses pada tanggal 22 desmber 2012)
Masrukan, Anggraini, A, dan Rosika, (2007), Studi Komparasi Hasil Analisis
Komposisi Paduan AlMgSi1 dengan Menggunakan Teknik X Ray
Fluorocency (XRF) dan Emission Spectroscopy, Vol 13, No.3 hal : 99-146
Pujiastuti Listiana, (2007), Pengaruh waktu dan suhu vulkanisasi Pada
Pembuatan Kasur Dari Serat Sabut Kelapa Berkaret, Skripsi, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Rahmaniar, (2006), Pemanfaatan pumace(batu apung) dalam pembuatan kompon
vulkanisasi ban, jurnal dinimika penelitian BIPA, Vol.17, No.29
Roger Brown, (2002),”Handbook of Polymer TestingRapra”, T First Published by
Rapra Technology LimitedShawbury, Shrewsbury, Shropshire, SY4 4NR,
UK
Romaito, Juli Situmorang, (2009), Pengaruh Penambahan Senyawa Merpaktan
Pada Karet Alam (Hevea brasiliensis) Dalam Fasa Padat, Skripsi,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Rukiyah dan Supriyatna, (1991), Aplikasi berbagai zeolit dan bentonit sebagai
adsorben simulasi air limbah tekstil serta uji toksisitas terhadap larva A.
Salina Leach, Laporan penelitian, Bandung, Fakultas Matematika dan
ilmu pengetahuan alam, Universitas Padjajara
Saito, Shinroku and Surdia, Tata, 2000, Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta:
Pradnya Paramita
Santopo,H. Hendro,(2008), Teori Vulkanisasi Karet, Akademi Teknologi Kulit,
Yogyakarta
Sinurat, Rawina, (2011), Pengolahan Zeolit Alam Sebagai Filler Pada Campuran
Polipropilena Dan Karet SIR-20., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Solichin, M, (2000), Pengaruh Bahan Nonrubber terhadap Oksidasi, Storage
hardening dan Sifat Vulkanisat Karet. Warta Pusat Penelitian Karet, 2000,
19(1-3) : 63-71
Sulistiyani, Sri Rahayu, (2007),Optimasi Pertumbuhan Apatit Pada Mocoza
Ampela Ayam: Hamburan Difraksi Sinar X Dan Scanning Electron
Microscopy, Skripsi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor
81
Suparto, D, (2002), Pengetahuan tentang Lateks Hevea, Kursus Barang Jadi dari
Lateks. Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor, Bogor
Supino Mento, (2007), Bentonit Terpilar Sebagai Material Katalis/Co-Katalis
Pembuatan Gas Hidrogen dan Oksigen Dari Air, Desertasi, Sekolah Pasca
Sarjana, Universitas Sumatra Utara, Medan
Wahid Ade Abdul, (2007), Optimalisasi Reaksi Epoksida Metil Ester Jarak Pagar
Dengan Katalis Bentonit, Skripsi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Wahyu,(2011),XRayFluorosence(XRF),http://duniawahyu.blogspot.com/2011/11/
x-ray-fluorosence-xrf.html, (diakses pada tanggal 21 desembar 2012)
Yunita Handayani,(2008),Analisa Perbandingan Konsentrasi zat menguap Dalam
Crumb Rubber Mutu SIR 20 dan Crumb rubber Mutu SIR 3WF, Skripsi,
FMIPA, Universitas Sumatra Utara, Medan
82
CARBON BLACK TERHADAP SIFAT MEKANIK
DAN MORFOLOGI LATEKS
Oleh:
Muliani
NIM 409240020
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada 07 Oktober 1991, di Medan, Sumatera Utara dari keluarga Edy
Purwanto dan Rapiah Napitupuluh. Penulis merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara. Pada
tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 067091 di jalan Bahagia by pass dan lulus pada tahun
2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah SMP Swasta YPK Medan di jalan sakti
lubis, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMAN 6
Medan di jalan laksana, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di
program Studi Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada 05 Maret 2013.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunian-Nya kepada penulis sehingga penelitian yang berjudul “ PENGARUH
PENAMBAHAN FILLER Na-BENTONIT/CARBON BLACK TERHADAP
SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI LATEKS” ini dapat diselesaikan
dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini mulai dari pengajuan
proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi antara lain Bapak
Drs.Eidi Sihombing, M.S selaku dosen pembimbing skripsi serta Bapak
Drs.Nurdin Siregar, M.Si selaku dosen penguji I, Bapak Drs.Makmur Sirait, M.Si
selaku dosen penguji II dan Bapak Drs.Togi Tampubolon, M.Si selaku dosen
penguji III. Disamping itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Ir.Maurit Simanjuntak, Bapak Tuyitman, Bapak Panji, Bapak Hendra, Ibu Ita,
Bapak Wisnu yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
Secara khusus penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua
orang tua Edy Purwanto dan Rapiah Napitupulu, yang telah membesarkan,
mendidik, mendungkung serta mendoakan dengan kasih sayang yang tulus serta
penulis ucapkan terima kasih kepada Karmila sari, Ririn Anggraini, Sri Hajijah
dan Ayu Wulandari yang telah memberikan semangat kepada penulis dan tidak
lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bunga Fisikanta Bukit, Fynnisa, Sri
juliana, Oktaviana, Oktaviani, Yulisa, Suhendra, Asrul, Tia, Deni, Dewi, Evi,
Vivi, Yudhi, Sartika serta teman-teman Fisika Nondik ’09 yang telah memberikan
semangat kepada penulis dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi studi awal karet.
Medan, 11 Maret 2013
Muliani
NIM 409240020
iii
PENGARUH PENAMBAHAN FILLER Na-BENTONIT/CARBON BLACK
TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI
Muliani (409240020)
ABSTRAK
Bentonit merupakan salah satu jenis lempung yang banyak mengandung
senyawa alumina silikat. Bentonit yang mudah mengembang adalah bentonit
natrium (Na-bentonit). Diperkirakan bahan ini berpotensi digunakan sebagai filler
untuk meningkatkan sifat karet berbasis karet alam karena banyak mengandung
unsur silika. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanik
(Kekuatan tarik, perpanjangan putus, Modulus elastisitas, Kekerasan, Kuat sobek)
serta sifat morfologi dari penambahan filler Na-bentonit/carbon black terhadap
Lateks. Pembuatan Na-bentonit dilakukan dengan pencampuran NaCl jenuh di
magnetic stirer selama 2 jam pada suhu 700C. Kedalam campuran tersebut
ditambahkan aquades 500 ml. Campuran diaduk selama 10 menit. Lalu didiamkan
hingga terjadi pengendapan, kemudian campuran disaring dan filtratnya .
Sedimen yang diperoleh ditambahkan NaCl jenuh untuk kedua kalinya
sebanyak 500 ml dan campuran diaduk kembali selama 2 jam pada suhu 70 0C.
Sedimen yang diperoleh dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring.
Sedimen yang didapatkan dicuci dengan akuades panas. Sedimen yang didapatkan
dikeringkan dalam oven pada temperatur 120oC selama 6 jam.
Na-bentonit digunakan bersama dengan carbon black sebagai bahan
pengisi pada campuran kompon karet dengan variasi komposisi filler (0,10,20,30)
phr. Bahan dicampur dengan menggunakan open mill selama 6 menit. Hasil open
mill divulkanisasi pada suhu 1700C. Selanjutnya dilakukan pengukuran kuat tarik,
perpanjangan putus, modulus elastisitas denagan menggunakan alat tensiometer
yang menagcu pada standar ASTM D 412, pengukuran kuat sobek menggunakan
alat tensiometer berdasarkan acuan ASTM D 624-00. Hasil menunjukkan bahwa
penambahan filler Na-bentonit/carbon blak berpengaruh terhadap sifat mekanik
meliputi kekuatan tarik, perpanjangan putus, modulus elastisitas, kekerasan, kuat
sobek. Hasil Morfologi memperlihatkan adanya rongga-rongga pada campuran
kompon karet dan terjadinya algomerasi.
Kata kunci : Na-bentonit, carbon black, kompon karet, sifat mekanik, morfologi.
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar isi
v
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Batasan Masalah
5
1.3 Rumusan Masalah
5
1.4 Tujuan Penelitian
5
1.5 Manfaat penelitian
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1 Lateks
6
2.2 Karet Alam
8
2.3 Lateks Pekat Sentrifugasi
12
2. 4 Pengolahan Karet Alam
12
2.4.1 Karet SIR 20
13
2.4.2 Pengolahan Karet SIR 20
14
2.5 Kompon Lateks
15
2.6 Prinsip Pembentukan Kompon Karet
17
2.7 Prinsip Pembuatan Karet (Pencampuran Karet)
18
2.8 Bentonit
21
2.8.1 Komposisi Bentonit
22
2.8.2 Sifat-sifat umum Bentonit
22
2.8.3 Jenis Bentonit
23
vi
2.8.4 Sifat – sifat Na-bentonit
26
2.9 Montmorillonit
26
2.10 Bahan Pengisi
27
2.11 Pelunak(Softener)
27
2.12 Pemercepat(Accelator)
28
2.13 Pengaktif(Activator)
28
2.1.4 Antioksidan(Antioxidan)
29
2.15 Konsentrasi Larutan
29
2.15.1 Molaritas (M)
29
2.15.2 Molalitas (m)
30
2.15.3 Normalitas
30
2.16 Pengujian dan Karakterisasi
31
2.16.1 Sifat-sifat Mekanik
31
2.16.2 Karakterisasi dengan Scanning Electron Microscopy(SEM)
36
2.16.3 Karakteristik XRF
39
2.16.4 Prinsip Kerja XRF
39
2.16.5 Karakteristik sampel pada XRF
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
42
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
42
3.1.1 Tempat penelitian
42
3.1.2 Waktu Penelitian
42
3.2 Alat dan bahan
43
3.2.1 Alat penelitian
43
3.2.2 Bahan
43
3.3 Prosedur
43
3.3.1 Preparasi Bentonit
43
3.3.2 Pembuatan kompon
45
3.4 Pengujian sifat mekanik
48
3.4.1 Pengujian modulus, tegangan tarik, perpanjangan putus
48
3.4.2 Pengujian kekerasan
49
3.4.3 Pengujian kuat sobek
49
vii
3.4.4 Uji Morfologi
50
3.4.5 XRF (X-ray Fluorescence)
50
3.5 Teknik Analisis Data
52
3.5.1 Variabel Penelitian
52
3.5.2 Pengujian Mekanik
52
3.5.3 Pengujian Morfologi
52
3.5.4 Pengujian XRF
52
3.6 Bagan penelitian
53
3.6.1 Preparasi Na-bentonit
53
3.6.2 Pembuatan kompon
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
55
4.1 Hasil Penelitian
55
4.1.1 Hasil XRF Na-bentonit
55
4.1.2 Hasil Morfologi Kompon Karet
56
4.1.3 Hasil Sifat Pengujian Mekanik
61
4.2 Pembahasan
69
4.2.1 Hasil Pengujian Partikel Bentonit Dengan XRF
69
4.2.2 Hasil Analisis Sifat Morfologi
70
4.2.3 Hasil Analisis Sifat Mekanik
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
77
5.1 Kesimpulan
77
5.2 Saran
78
DAFTAR PUSTAKA
79
LAMPIRAN
83
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi Lateks Hevea Brasiliensis
6
Tabel 2.2 Standar Mutu Lateks Pekat
7
Tabel 2.3 Komposisi Karet Alam
9
Tabel 2.4 Sifat-sifat Karet Alam setelah di vulkanisasi
11
Tabel 2.5 Skema Standar Indonesia Rubber (SIR)
13
Tabel 2.6 Komposisi Bentonit
22
Tabel 2.7 Sifat – sifat Na-bentonit
26
Tabel 2.8 Pengaruh komposisi karbon aktif green coke terhadap sifat-sifat
mekanik karet SIR 20
35
Tabel 2.9 Hasil Pengujian Kompon Karet Terhadap Sifat Mekanik Kompon
35
Tabel 2.10 Sifat Mekanik Dari Kompon Yang dihasilkan
36
Tabel 3.1 Komposisi Campuran Bahan Formula Kompon
46
Tabel 3.2 Konversi Campuran Bahan Formula Pada Kompon Karet Dalam
Satuan Gram
47
Tabel 4.1 Kandungan Unsur-unsur Na-bentonit
55
Tabel 4.2 Data hasil pengujian kekuatan tarik tarik terhadap kompon karet
61
Tabel 4.3 Data hasil pengujian perpanjangan putus terhadap kompon karet
63
Tabel 4.4 Data hasil pengujian modulus elastisitas terhadap kompon karet
64
Tabel 4.5 Data hasil pengujian kekerasan terhadap komposit kompon karet
67
Tabel 4.6 Data hasil pengujian kuat sobek terhadap komposit kompon karet
68
Tabel 4.7 Standar muru sol karet cetak menurut SNI 0778:2009
76
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Molekul 1,4 Cis Poliisoprena
9
Gambar 2.2 Struktur Molekul Karet Alam(Hevea brasiliensis)
10
Gambar 2.3 Partikel Karet Alam (Hevea brasiliensis)
10
Gambar 2.4 Struktur Seng Dietil Ditio Karbamat(ZDEC)
17
Gambar 2.5 Mekanisme Vulkanisasi Belerang
20
Gambar 2.6 Struktur ikatan silang dan ikatan intermolecular pada vulkanisasi
karet
21
Gambar 2.7 Struktur Bentonit
22
Gambar 2.8 Skematis pengolahan bentonit
25
Gambar 2.9 Struktur Montmorillonit
27
Gambar 2.10 Kurva Tegangan-regangan Bahan kenyal
32
Gambar 2.11 Skema Alat SEM
37
Gambar 2.12 Proses Mekanisme SEM
38
Gambar 2.13 XRF
39
Gambar 2.14 Prinsip Kerja XRF
40
Gambar 2.15 Spektrum hubungan energi dan intensitas
41
Gambar 3.1 Penggerusan Bentonit
43
Gambar 3.2 Pengayakan Bentonit
44
Gambar 3.3 Pembuatan Campuran Bentonit
44
Gambar 3.4 Penyaringan Campuran Bentonit
44
Gambar 3.5 Pengeringan Campuran Dalam Oven
45
Gambar 3.6 Menimbang Bahan-bahan Pembuatan Kompon
45
Gambar 3.7 Penggilingan Karet
46
Gambar 3.8 Kompon Yang Dihasilkan
48
Gambar 3.9 Ukuran sampel ASTM D412 Tipe D
48
Gambar 3.10 Bentuk Kompon Setelah Dipotong
49
Gambar 3.11 Bentuk Sampel Uji Kuat Sobek
50
Gambar 4.1 Hasil Pengujian XRF Na-Bentonit
55
Gambar 4.2 Morfologi kompon karet tanpa filler dengan pembesaran 350 x
56
ix
Gambar 4.3 Morfologi kompon karet tanpa filler dengan pembesaran 750 x
56
Gambar 4.4 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr
na-bentonit pembesaran 350 x
57
Gambar 4.5 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr
na-bentonit pembesaran 750 x
57
Gambar 4.6 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr
na-bentonit pembesaran 1500 x
57
Gambar 4.7 Morfologi kompon karet dengan filler 20 phr na-bentonit
dan 10 phr carbon black pembesaran 350 x
58
Gambar 4.8 Morfologi kompon karet dengan filler 20 phr na-bentonit
dan 10 phr carbon black pembesaran 750 x
58
Gambar 4. 9 Morfologi kompon karet dengan filler 20 phr na-bentonit
dan 10 phr carbon black pembesaran 1500 x
58
Gambar 4.10 Morfologi kompon karet dengan filler 10 phr na-bentonit
dan 20 phr carbon black pembesaran 350 x
59
Gambar 4.11 Morfologi kompon karet dengan filler 10 phr na-bentonit
dan 20 phr carbon black pembesaran 750 x
59
Gambar 4.12 Morfologi kompon karet dengan filler 10 phr na-bentonit
dan 20 phr carbon black pembesaran 1500x
59
Gambar 4.13 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr carbon
black pembesaran 350 x
60
Gambar 4.14 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr carbon
black pembesaran 750 x
60
Gambar 4.15 Morfologi kompon karet dengan filler 30 phr carbon
black pembesaran 1500 x
60
Gambar 4.16 Grafik Hubungan Kekuatan Tarik Terhadap Komposisi
Kompon Karet
61
Gambar 4.17 Grafik Hubungan Perpanjangan Putus Terhadap Komposisi
Kompon Karet
62
Gambar 4.18 Grafik Hubungan Modulus Elastisitas 100% Terhadap Komposisi
Kompon Karet
63
x
Gambar 4.19 Grafik Hubungan Modulus Elastisitas 200% Terhadap Komposisi
Kompon Karet
65
Gambar 4.20 Grafik Hubungan Modulus Elastisitas 300% Terhadap Komposisi
Kompon Karet
66
Gambar 4.21 Grafik Hubungan KekerasanTerhadap Komposisi
Kompon Karet
67
Gambar 4.22 Grafik Hubungan Kuat Sobek Terhadap Komposisi
Kompon Karet
69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Keterangan Permintaan Kesediaan Dosen PS Membimbing
Mahasiswa
83
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian
84
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian
Sungei Putih
85
Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian Pusat Penelitian Fisika Polimer LIPI
Cisitu Bandung
86
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian Laboratorium Kimia Unimed
87
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian
sungei Putih
88
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian Pusat Penelitian Fisika Polimer LIPI Cisitu
Bandung
89
Lampiran 8 Data Analisis Mekanik-1
90
Lampiran 9 Data Analisis Mekanik-2
91
Lampiran 10 Data Analisis Mekanik-3
92
Lampiran 11 Komposisi Campuran Bahan Formula Kompon Dalam
Gram
93
Lampiran 12 Analisis Data Pengujian Mekanik
98
Lampiran 13 Dokumentasi
121
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Karet alam yang dikenal dalam perdagangan saat ini adalah lateks kebun
yang diperoleh dengan cara menyadap pohon karet. Karet alam tersusun dari
hidrokarbon dan mengandung sejumlah kecil bagian bukan karet, seperti lemak,
glikolipid, fosfolid, protein, dan bahan organik lainnya. Karet alam banyak
digunakan sebagai bahan baku berbagai industri, seperti industri ban, bumper
mobil, busa, peralatan medis, dan sebagainya karena memiliki sifat yang
menguntungkan.
Karet alam memiliki sifat keliatan atau kelekatan, elastisitas, kuat tarik
(tensile strength), dan kepegasan (resilience) yang tinggi. Namun sifat yang tidak
polar dan kandungan ikatan tak jenuh yang tinggi dalam molekul, karet alam tidak
tahan oksidasi, ozonisasi, panas dan mengembang di dalam oli.
Karet alam memiliki keterbatasan sifat, sehingga penggunaannya terbatas.
Untuk meningkatkan nilai tambah dan produksi karet alam maka dilakukan
modifikasi, salah satu jenis modifikasi karet alam yang dilakukan adalah dengan
penambahan filler (pengisi) pada karet.
Untuk meningkatkan kualitas karet, rekayasa yang dilakukan terhadap
karet biasanya dengan cara menambahkan bahan pegisi (dibuat komposit) dengan
tujuan untuk meningkatkan performance dari karet tersebut. Salah satu bahan
pengisi yang paling umum digunakan adalah carbon black. Bahan pengisi carbon
black merupakan bahan pengisi aktif atau penguat yang mampu menambah
kekerasan dan ketahan sobek, ketahanan kikisan, serta tegangan putus yang tinggi
pada barang yang dihasilkan.(Amelia, Mila, 2008: 29)
Menurut (Bahruddin, dkk, 2010) Penambahan filler Carbon Black dalam
campuran natural rubber/polipropilen (NR/PP) dapat meningkatkan sifat tensil
campuran tersebut, namun terjadi penurunan pada sifat elangation at break.
Penurunan sifat tersebut merupakan konsekwensi dari kontribusi sifat carbon
black yang relatif tidak mempunyai sifat elastis. Adapun bahan pengisi lain yang
1
digunakan untuk karet adalah bentonit. Bentonit merupakan salah satu jenis
lempung yang banyak mengandung mineral montmorilonit lebih dari 85 %
dengan rumus kimia
(Larosa Yedid Novrianus, 2007).
Bentonit dibedakan menjadi bentonit yang mudah mengembang dan yang
tidak dapat mengembang. Bentonit yang mudah mengembang adalah bentonit
natrium (Na-bentonit). Bentonit yang tidak dapat mengembang adalah bentonit
kalsium (Ca-bentonit). Na-bentonit mudah mengembang apabila mengadsorpsi
air, dan dapat mencapai 15 kali lebih besar dari volume asalnya. Nilai pH bentonit
natrium dalam air adalah 8,5 – 9,8 (Rukiyah dan Supriyatna, 1991).
Penelitian karet yang sudah dilakukan adalah dengan mencampurkan karet
alam SIR 20 dengan filler arang cangkang biji karet. Dari hasil penelitian ini
diperoleh bahwa nilai modulus 300% akan mengalami penurunan setelah pengisi
arang cangkang biji karet. Komposisi arang cangkang biji karet 10 bsk adalah
nilai tertinggi untuk modulus 300% dan 30 bsk adalah nilai terendah. Demikian
juga untuk pengujian kekerasan mengalami penurunan seiring bertambahnya
komposisi arang cangkang biji karet. Nilai perpanjangan putus dan kekuatan tarik
mengalami penurunan hingga komposisi 20 bsk, pada batas komposisi 30 bsk
mengalami peningkatan dengan bertambahnya komposisi arang cangkang biji
karet (Delvi, Dawati, 2012 : 44)
Penelitian yang dilakukan oleh Esiya P Sitio (2011: 45) mempelajari
preparasi kompon dari karbon green coke sebagai bahan dalam pembuatan ban
dengan metode vulkanisasi. Menghasilkan nilai kekuatan tarik, kekerasan,
modulus (300%, 200%, 100%) semakin besar dengan penambahan komposisi
karbon green coke yang semakin besar.
(Hutapea, darwis Syarifuddin, dkk, 2012) mempelajari pengaruh
penambahan alkanolamida turunan minyak kelapa sawit terhadap sifat-sifat uji
tarik vulkanisat karet alam
berpengisi silika. Menghasilkan Penambahkan
alkanolamida kedalam kompon karet alam berpengisi silika, hingga 5 bsk
menyebabkan kenaikan kekuatan tarik, modulus tensile dan ikat silang dari
vulkanisat karet alam berpengisi silika. Penambahan yang lebih besar dari 5 bsk
menyebabkan kekuatan tarik modulus tensile dan ikat silang dari vulkanisat
2
berpengisi
silika
menjadi
menurun.
Kemungkinan
hal
ini
disebabkan
alkanolamida telah bersifat sebagai bahan pelarut yang dapat melarutkan bahanbahan puratif.
( Rahmaniar, 2012) mempelajari pemanfaatan pumace (batu apung) dalam
pembuatan kompon vulkanisir ban. Penelitian ini menggunakan percobaan 6
(enam) perlakuan kompon vulkanisir ban dengan menggunakan bahan baku,
bahan pembantu dan memvariasikan bahan pengisi diantaranya carbon black dan
pumace. Perlakuan 1 ; 50 carbon black ( tanpa pumace), perlakuan 2 ; 40:10
(carbon black : pumace), perlakuan 3 ; 30:20 (carbon black : pumace), perlakuan
4; 20:30 (carbon black : pumace), perlakuan 5; 10:40 (carbon black : pumace),
dan perlakuan 6; 50 pumace (tanpa carbon black). Dari hasil uji fisika perlakuan 4
memberikan nilai yang optimal. Sedangkan pada perlakuan 1,2,3,4, dan 5
mengalami penurunan sifat kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek,
viscositas mooney.
(Darwin, Yunus, 2006) mempelajari pengaruh ukuran partikel dan berat
abu sekam padi sebagai bahan pengisi terhadap sifat kuat sobek, kekerasan dan
ketahanan abrasi kompon. Menghasilkan bahwa hasil pengukuran kuat sobek,
kekerasan, dan ketahanan abrasi dari karet alam tervulkanisasi dengan
penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengisi menunjukkan nilai yang lebih
bagus dibandingkan hasil vulkanisasi karet alam tanpa penggunaan bahan pengisi.
Hasil - hasil penelitian sebelumnya adalah dengan penambahan filler arang
cangkang biji karet menghasilkan komposisi arang cangkang biji karet 10 bsk
adalah nilai tertinggi untuk modulus 300% dan 30 bsk adalah nilai terendah.
Untuk preparasi kompon dari karbon green coke sebagai bahan dalam pembuatan
ban dengan metode vulkanisasi. Menghasilkan nilai kekuatan tarik, kekerasan,
modulus (300%, 200%, 100%) semakin besar dengan penambahan komposisi
karbon green coke yang semakin besar.
Untuk pemanfaatan pumace (batu apung) dalam pembuatan kompon
vulkanisir ban. Menghasilkan bahwa perlakuan 4 memberikan nilai yang optimal
pada sifat kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek, viscositas mooney. Untuk
pengaruh ukuran partikel dan berat abu sekam padi sebagai bahan pengisi
3
terhadap sifat kuat sobek, kekerasan dan ketahanan abrasi kompon. Menghasilkan
bahwa hasil pengukuran kuat sobek, kekerasan, dan ketahanan abrasi dari karet
alam tervulkanisasi dengan penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengisi
menunjukkan nilai yang lebih bagus dibandingkan hasil vulkanisasi karet alam
tanpa penggunaan bahan pengisi.
Sementara kelemahan - kelemahan dari hasil penelitian sebelumnya adalah
terjadi penurunan
pada sifat kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek,
kekuatan tarik, modulus tensile, ikat silang dari vulkanisat, dan viscositas mooney
seiring dengan semakin bertambahnya komposisi bahan pengisi pada kompon
karet.
Untuk mengatasi kelemahan – kelemahan diatas maka akan dilakukan
penambahan fiiler Na-bentonit dan carbon black terhadap kompon SIR 20. Filler
Na-bentonit yang digunakan bersifat mempunyai kemampuan mengembang yang
baik hingga 8 (delapan) kali apabila dicelupkan ke dalam air, mengandung silika
yang cukup tinggi, mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, mempunyai daya
tahan terhadap penyusutan yang tinggi, mempunyai kemantapan terhadap panas
pada temperatur cetak yang sedang, dan mempunyai perkembangan daya ikat
yang sedang.
Berdasarkan penjelasan diatas
maka dalam
penelitian
ini
akan
ditambahkan Na-bentonit dan carbon black ke SIR 20. Penelitian ini
menggunakan percobaan dengan 5 (lima) perlakuan kompon SIR 20 dengan
menggunakan bahan baku, bahan pembantu dan memvariasikan bahan pengisi
diantaranya Na-bentonit dan carbon black. Untuk diharapkan memperoleh
kekuatan mekanik yang lebih kuat, sehingga judul penelitian ini adalah:
”Pengaruh Penambahan Filler Na-Bentonit/Carbon Black Terhadap Sifat
Mekanik dan Morfologi Lateks”.
4
1.2 Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup yang jelas berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penulis membatasi permasalahan
sebagai berikut :
1. Filler yang digunakan adalah bentonit (yang diubah menjadi Na-bentonit)
dan carbon black.
2. Pengujian yang dilakukan adalah sifat mekanik (Kekuatan tarik, Modulus
elastisitas, perpanjangan putus, kekerasan, kuat sobek) dan analisis
struktur morfologi (SEM).
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Dalam Penelitian ini adalah
1. Bagaimana sifat mekanik yang meliputi kekuatan tarik tarik, modulus
elastisitas, perpanjangan putus, kekerasan, kuat sobek pada penambahan
filler Na-bentonit/carbon black terhadap lateks.
2. Bagaimana sifat morfologi pada penambahan filler Na-bentonit/carbon
black terhadap lateks.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah
1. Mengetahui
sifat mekanik yang meliputi kekuatan tarik, modulus
elastisitas, perpanjangan putus, kekerasan, kuat sobek pada penambahan
filler Na-bentonit/carbon black terhadap Lateks.
2. Mengetahui sifat morfologi pada penambahan filler Na-bentonit/carbon
black terhadap lateks.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Diharapkan dapat menghasilkan suatu bahan komposit baru yang memiliki
kualitas tinggi.
2. Menjadi studi awal dari kekuatan sifat mekanik yang ditambahkan Nabentonit dan carbon black.
5
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Mila, (2008), Pengaruh Swelling Indeks Compound Terhadap Tegangan
Tarik (Green Modulus 300 %) Pada Proses Benang Karet Count 37 NS 40
PT.Industri Karet Nusantara Medan, Karya ilmiah, FMIPA, Universitas
Sumatra Utara, Medan
Asep,Rudini,(2009),Molalitas,http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2
009/0706624/molalitas.html, (diakses pada tanggal 22 desember 2012)
Bahruddin, Ida Zahrina, Said Zul Amraini., (2010), Pengaruh Filler Carbon
Black
Terhadap
Sifat
dan
Morfologi
Komposit
Natural
Rubber/Polypropilene. Pekanbaru : Universitas Riau
Bukit, Nurdin, (2011), Pengolahan Zeolit Alam Sebagai Bahan Pengisi Nano
Komposit Polipropilena dan Karet Alam SIR-20 Deanagn Kompatibeliser
Anhidrida Maleat-Grafted-Poipropilena, Desertasi, FMIPA, Universitas
Sumatra Utara, Medan
Bukit Nurdin, Rugaya,(2009),”Sintesis carbon dari limbah Perkebunan Desertai
analisis Penggunaanya Sebagai Filer material kompon Karet dan Breket
Arang” Laporan Penelitian Hibah Bersaing DIKTI
Darwin, Yunus, (2006), Pengaruh ukuran partikel dan berat abu sekam padi
sebagai bahan pengisi terhadap sifat kuat sobek, kekerasan, dan
ketahanan abrasi kompon, jurnal sain kimia, Vol.10, No.2
Delvi, Dawati, (2012), Pembuatan dan Karakterisasi Sifat Mekanik kompon Karet
Dengan Filler Arang Cangkang Biji Karet, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan
Dewa,Yuniardi,(2011),Pohonkaretalam,http://informasiperkebunan.blogspot.com/
2012/11/pohon-karet-alam.html, (diakses pada tanggal 20 desember 2012 )
Diah Juniarti, (2008), Teknologi Proses Pencangkokan Akrilat Pada Karet Alam
Menggunakan Inisiator Hidrogen Peroksida., Skripsi, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Edi,Putra,(2013),KaretAlam,http://scienceanddefence.blogspot.com/2013/02/karet
-alam.html, (diakses pada tanggal 10 januari 2013)
Eisya P, Sitio, (2011), Preparasi Karakterisasi kompon Dari Karbon Green Coke
Sebagai
Bahan
Dalam
Pembutan
Ban
Dengan
Metode
Vulkanisasi,Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan
79
Erna, Suryani, (2009), Analisa Perbandingan nilai accelerated storage hardening
test (ASHT) dari karet remah SIR 20 CV dan SIR 3 WF, Karya ilmiah,
FMIPA, Universitas Sumatra Utara, Medan
Firman,(2013),Konsentrasi Larutan: Molalitas, Molaritas, Normalitas,
http://www.kusukses.com/2013/02/konsentrasi-larutan-molalitasmolaritas.html, (diakses pada tanggal 22 desember 2012)
Habibie,(2009),PeralatanPengolahanKaret,http://habibiezone.wordpress.com/200
9/12/23/peralatan-pengolahan-karet/ (diakses pada tanggal 23 desember
2012 )
Handoko, B,(2002),Proses Pembuatan Barang Jadi dari Lateks. Di dalam Kursus
Teknologi Barang Jadi dari Lateks. Balai Penelitian Teknologi Karet,
Bogor
Handoko, B,(2003),Pengolahan Lateks Pekat. Di dalam Kursus Teknologi Barang
Jadi dari Lateks. Balai Penelitian Teknologi Karet, Bogor
Hartomo, dkk,(1992), Memahami Polimer Perekat,Yogyakarta: Andi Offset
Hutapea, darwis syarifuddin, dkk, (2012), Pengaruh Penambahan Alkanolamida
Turunan Minyak Kelapa sawit terhadap sifat- sifat uji tarik vulkanisat
karet alam berpenguat silika, jurnal teknik kimia USU, Vol. 1, No.1
Istighfaro, nila, (2010), Peningkatan kulitas minyak goreng bekas dengan metode
adsorpsi menggunakan bentonit – karbon aktif bii kelor (moringa oleifera.
Lamk), Skripsi, Fakultas sain dan teknologi masyarakat, universitas Islam
Negeri (UIN), Maulana Malik Ibrahim Malang
James E. Mark, BurakErman, (2005), “ Scince and tecnology of rubber”, Elseiver
Academic press Inc All rights reseved USA
Kriswarini, R., Dian, A., Joko, K, (2006), Validasi Metoda Standardless untuk
Analisis Unsur dalam Bahan Zircaloy, Hasil-hasil Penelitian EBN.
Kustomo, irmawan, Hafsari rifka N, Rina mulyaningsih, (2011), Modifikasi Cabentonit menjadi organo bentonit dengan penambahan albumin sebagai
adsorben untuk mengurangidampak pencemaran air oleh limbah logam
berat
di
tambak
tugurejo
kota
semarang,
http://dc396.4shared.com/doc/F5spnvak/preview.html,
(diakses
pada
tanggal 9 desember 2012)
Larosa Yedid Novrianus, (2007), Studi Pengetsaan Bentonit TerpilarFe2O3,
Skripsi, FMIPA, Universitas Sumatra Utara, Medan
80
Lestari,S, (2002),”Preparasi Lempung Terpilar Sebagai Katalis”,Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, Hal 1-10
Lischer,(2009),KonsentrasiLarutan,http://lischer.wordpress.com/2009/09/02/kons
entrasi-larutan/, (diiakses pada tanggal 22 desmber 2012)
Masrukan, Anggraini, A, dan Rosika, (2007), Studi Komparasi Hasil Analisis
Komposisi Paduan AlMgSi1 dengan Menggunakan Teknik X Ray
Fluorocency (XRF) dan Emission Spectroscopy, Vol 13, No.3 hal : 99-146
Pujiastuti Listiana, (2007), Pengaruh waktu dan suhu vulkanisasi Pada
Pembuatan Kasur Dari Serat Sabut Kelapa Berkaret, Skripsi, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Rahmaniar, (2006), Pemanfaatan pumace(batu apung) dalam pembuatan kompon
vulkanisasi ban, jurnal dinimika penelitian BIPA, Vol.17, No.29
Roger Brown, (2002),”Handbook of Polymer TestingRapra”, T First Published by
Rapra Technology LimitedShawbury, Shrewsbury, Shropshire, SY4 4NR,
UK
Romaito, Juli Situmorang, (2009), Pengaruh Penambahan Senyawa Merpaktan
Pada Karet Alam (Hevea brasiliensis) Dalam Fasa Padat, Skripsi,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Rukiyah dan Supriyatna, (1991), Aplikasi berbagai zeolit dan bentonit sebagai
adsorben simulasi air limbah tekstil serta uji toksisitas terhadap larva A.
Salina Leach, Laporan penelitian, Bandung, Fakultas Matematika dan
ilmu pengetahuan alam, Universitas Padjajara
Saito, Shinroku and Surdia, Tata, 2000, Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta:
Pradnya Paramita
Santopo,H. Hendro,(2008), Teori Vulkanisasi Karet, Akademi Teknologi Kulit,
Yogyakarta
Sinurat, Rawina, (2011), Pengolahan Zeolit Alam Sebagai Filler Pada Campuran
Polipropilena Dan Karet SIR-20., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Solichin, M, (2000), Pengaruh Bahan Nonrubber terhadap Oksidasi, Storage
hardening dan Sifat Vulkanisat Karet. Warta Pusat Penelitian Karet, 2000,
19(1-3) : 63-71
Sulistiyani, Sri Rahayu, (2007),Optimasi Pertumbuhan Apatit Pada Mocoza
Ampela Ayam: Hamburan Difraksi Sinar X Dan Scanning Electron
Microscopy, Skripsi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor
81
Suparto, D, (2002), Pengetahuan tentang Lateks Hevea, Kursus Barang Jadi dari
Lateks. Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor, Bogor
Supino Mento, (2007), Bentonit Terpilar Sebagai Material Katalis/Co-Katalis
Pembuatan Gas Hidrogen dan Oksigen Dari Air, Desertasi, Sekolah Pasca
Sarjana, Universitas Sumatra Utara, Medan
Wahid Ade Abdul, (2007), Optimalisasi Reaksi Epoksida Metil Ester Jarak Pagar
Dengan Katalis Bentonit, Skripsi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Wahyu,(2011),XRayFluorosence(XRF),http://duniawahyu.blogspot.com/2011/11/
x-ray-fluorosence-xrf.html, (diakses pada tanggal 21 desembar 2012)
Yunita Handayani,(2008),Analisa Perbandingan Konsentrasi zat menguap Dalam
Crumb Rubber Mutu SIR 20 dan Crumb rubber Mutu SIR 3WF, Skripsi,
FMIPA, Universitas Sumatra Utara, Medan
82