T1 672011256 Full text

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pendaftaran
dan Sosialisasi UMKM Berbasis Android
(Studi Kasus: Disperindagkop Salatiga)

Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :
Zakharia Yoshep Santoso (672011256)
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2016

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pendaftaran
dan Sosialisasi UMKM Berbasis Android

(Studi Kasus: Disperindagkop Salatiga)

Artikel Ilmiah

Oleh :
Zakharia Yoshep Santoso
NIM: 672011256

Telah disetujui untuk diuji:
Tanggal .......................

Pembimbing

Radius Tanone, S.Kom., M.Cs.

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pendaftaran dan
Sosialisasi UMKM Berbasis Android
(Studi Kasus: Disperindagkop Salatiga)
1)


Zakharia Yoshep Santoso, 2) Radius Tanone

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)yoz_zack@hotmail.com, 2) radiustanone@gmail.com
Abstract
In 2013, According to data Dinas Perindustrian Perdangan dan Koperasi
(Disperindagkop) Salatiga, there are 1008 units SME (Small and Medium Enterprise)
registered. But it is unknown whether all these SMEs are actively operating or are not
actively operating. There are three problems in the management of SMEs in Salatiga
Disperindagkop. Manual registration of SMEs, socialization programs or activities for
SMEs are also not well received by all SMEs, and the lack of media to promote SMEs
products Salatiga. This research is to design and implementation android based
applications for registration and dissemination of SMEs in Salatiga. From the side of
Disperindagkop, this application is useful to help SMEs data management and
dissemination activities to SMEs with the help of technology GCM (Google Cloud
Messaging). From the side of SMEs this application helps the registration process can be
done 24 hours and promotion of their products. From the sociaty side, this app helps
locate products and location technology SMEs with the help of LBS (Location Based

Service).
Keyword : SME, SME Registration, SME socialization, Google Cloud Messaging,
Location Based Service, Mobile.
Abstrak
Menurut data Dinas Perindustrian Perdangan dan Koperasi (Disperindagkop) tahun
2013, Salatiga terdapat 1008 unit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang
terdaftar. Akan tetapi tidak diketahui apakah semua UMKM tersebut aktif beroperasi atau
tidak aktif beroperasi. Terdapat 3 kendala dalam pengelolaan UMKM di Disperindagkop
Salatiga yaitu, masih manualnya pendaftaran UMKM, sosialisasi program atau kegiatan
untuk UMKM juga tidak diterima dengan baik oleh seluruh pelaku UMKM, dan belum
adanya media untuk mempromosikan produk-produk UMKM Salatiga.Pada penelitian ini
dilakukan perancangan dan implementasi aplikasi berbasis android untuk pendaftaran dan
sosialisasi UMKM di Salatiga. Dari sisi Disperindagkop, aplikasi ini bermanfaat untuk
membantu pengelolaan data UMKM dan kegiatan sosialisasi ke pelaku UMKM dengan
bantuan teknologi GCM (Google Cloud Messaging). Dari sisi pelaku UMKM aplikasi ini
membantu proses pendaftaran yang dapat dilakukan 24 jam dan promosi produk mereka.
Dari sisi masyarakat, aplikasi ini membantu mencari produk dan lokasi UMKM dengan
bantuan teknologi LBS (Location Based Service).
Kata Kunci : UMKM, Pendaftaran UMKM, Sosialisasi UMKM, Google Cloud
Messaging, Location Based Service, Mobile.

1)

2)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

1

1.

Pendahuluan

Pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah langkah yang
dilakukan oleh Disperindagkop Salatiga untuk menjawab salah satu visi yaitu
mewujudkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan untuk meningkatnya produktifitas
menuju masyarakat mandiri dan sejahtera [1]. Menurut data Disperindagkop tahun 2013,
Salatiga terdapat 1008 unit UMKM yang terdaftar. Akan tetapi tidak diketahui apakah
semua UMKM tersebut aktif beroperasi atau tidak aktif beroperasi. Minimnya

pengelolaan data UMKM disebabkan oleh pendaftaran atau pendataan UMKM dilakukan
dalam sebuah buku catatan yang rawan rusak maupun hilang. Minimnya pengelolaan data
UMKM yang belum tersistem menyebabkan sosialisasi program dan kegiatan untuk
UMKM tidak diterima dengan baik dan merata oleh seluruh pelaku UMKM.
Selain itu, kendala yang dihadapi Disperindagkop dalam mengembangkan UMKM
di Salatiga adalah belum terdapat media untuk mempromosikan UMKM agar masyarakat
mengenal dan mengetahui baik produk maupun lokasi dari UMKM-UMKM tersebut.
Kurangnya sosialisasi dan promosi UMKM di Salatiga, menyebabkan penjualan produk
dari setiap UMKM kurang mendapatkan animo pembeli. Permasalahan yang dialami
UMKM di Salatiga sama halnya dengan permasalahan pada UMKM di seluruh daerah di
Indonesia, yaitu terbatasnya modal kerja, Sumber Daya Manusia yang rendah, dan
minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi [2]. Untuk menangani
permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi [3].
Dalam rencana pemanfaatan IT, Disperindagkop membutuhkan media untuk
memberikan informasi lengkap mengenai produk, deskripsi, dan lokasi UMKM yang
dapat mempromosikan dan memperkenalkan UMKM di kota Salatiga juga dapat di akses
dengan mudah oleh masyarakat. Selain itu, media tersebut juga untuk memberikan
sosialisasi program dari Disperindagkop yang harus diketahui para pelaku UMKM
maupun sosialisasi kegiatan yang diadakan oleh pemerintah sebagai wadah

memperkenalkan produk UMKM lebih luas lagi, seperti pameran UMKM maupun
workshop yang bisa diikuti para pelaku UMKM.
Berdasarkan data dari Disperindagkop Salatiga, 80% pelaku UMKM tidak memiliki
komputer maupun laptop, 70% dari seluruh pelaku UMKM menggunakan Smartphone
dimana 96,5% di antaranya menggunakan Android. Teknologi yang dengan mudah di
akses saat ini, yaitu dengan menggunakan mobile teknologi. Dimana pengguna dapat
mengakses informasi dimana dan kapan saja Disperindagkop diharapkan memanfaatkan
teknologi GCM (Google Cloud Messaging) yang berfungsi sebagai notifikasi adanya
pengumuman kepada masyarakat maupun pelaku UMKM. Adapun untuk pengelolaan
data UMKM oleh Disperindagkop akan dibangun suatu aplikasi berbasis web yang
terintegrasi dengan aplikasi mobile.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka akan dirancang aplikasi pendaftaran dan
sosialisasi UMKM berbasis android yang dapat mengakomodasi proses bisnis
pendaftaran UMKM, sosialisasi UMKM serta menjadi media untuk memperkenalkan dan
mempromosikan produk-produk UMKM.

2.

Kajian Pustaka


Pada penelitian “SIG Berbasis Mobile Sebagai Alternatif Media Promosi Bagi
UMKM Sekota Palembang” dijelaskan bahwa penggunaan teknologi mobile untuk media
promosi UMKM sekota Palembang. Adapun sistem yang dibangun merupakan Sistem
2

Informasi Geografis yang memudahkan masyarakat untuk menemukan lokasi usaha
UMKM [4].
Penelitian lain berjudul Perancangan Implementasi Google Cloud Messaging pada
Sales Mobile Application dijelaskan bahwa penggunaan teknologi Google Cloud
Messaging memudahkan untuk memberikan informasi berupa notifikasi atau pesan
singkat dari server yang berisi informasi tentang target yang harus dicapai perbulan dan
memberikan informasi kepada supervisor sales [5].
Pada penelitian “Perancangan Aplikasi Pendaftaran dan Sosialisasi UMKM Berbasis
Android (Studi Kasus : Disperindagkop Salatiga)” akan dirancang dan diimplementasikan
sistem yang mengakomodasi Disperindagkop Salatiga memberikan kemudahan
pendaftaran dan sosialisasi kepada para pelaku UMKM. Sosialisasi berupa pemberitahuan
akan adanya pelatihan, workshop ataupun pameran yang bisa diikuti oleh para pelaku
UMKM dengan teknologi GCM untuk notifikasi. Sedangkan manfaat yang akan
didapatkan para pelaku UMKM dari sistem adalah sebagai media yang memudahkan para
pelaku UMKM untuk melakukan promosi produk mereka ke masyarakat. Dengan

menggunakan teknologi LBS, masyarakat akan dimudahkan untuk mencari lokasi pelaku
UMKM sesuai dengan produk yang mereka cari atau yang terdekat dengan lokasi mereka.
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) maka dijelaskan bahwa Usaha Mikro adalah usaha produktif
milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang dengan maksimal omzet 300 juta per
tahun dan Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang dengan
maksimal omzet 2,5 milyar per tahun [6].
Google Cloud Messaging (GCM) adalah suatu layanan yang berguna mengirimkan
data pesan singkat dari server ke pengguna pada perangkat android. GCM dapat
mengirimkan pesan singkat untuk memberitahu aplikasi bahwa terdapat data baru yang
akan diambil dari server [7]. Service GCM ini diterapkan pada aplikasi dalam bentuk
notifikasi atau pesan singkat yang dikirimkan oleh server. Notifikasi ini digunakan untuk
memberikan informasi kepada UMKM jika ada pengumuman dari Disperindagkop
Salatiga.
Web Service merupakan middleware internet yang memungkinkan berbagai sistem

untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada platform. Web service mempunyai
kelebihan lain yaitu kemudahannya dalam pengiriman data, karena secara umum web
service menggunakan protocol TCP/IP dan HTTP sebagai sarana komunikasinya [8].
Teknologi Location Based service (LBS) merupakan salah satu bagian dari
implementasi mobile GIS yang lebih cenderung memberikan fungsi terapan sehari-hari
seperti menampilkan direktori kota, navigasi kendaraan, pencarian alamat serta jejaring
sosial dibanding fungsionalitas pada teknologi GIS [9]. Dalam LBS terdapat API
Location menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh device/perangkat.
API Location berhubungan dengan data GPS (Global Positioning System) dan data lokasi
real-time. API Location berada pada paket android yaitu android.location. Dengan
location provider, kita dapat menentukan lokasi kita saat ini dan rute menuju tempat
tertentu.

3.

Metode Penelitian
3

Pada perancangan aplikasi menggunakan tahapan penelitian yang terdiri dari
4 tahapan penelitian, yaitu: 1) Identifikasi Masalah. 2) Perancangan Sistem. 3)

Pembuatan Aplikasi. 4) Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil
Pengujian.
Identifikasi Masalah

Perancangan Sistem

Pembuatan Aplikasi

Implementasi dan Pengujian Sistem
serta
Gambar 1 Tahapan
Penelitian
Analisis Hasil Pengujian

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Tahap
pertama: Identifikasi Masalah, pada tahap ini yang dilakukan adalah melakukan
wawancara dengan kepala bidang UMKM serta meneliti dan mengamati proses
bisnis pada Disperindagkop bidang UMKM. Pada tahap kedua sampai keempat,

dilakukan dengan menggunakan metode perancangan prototyping. Proses dari
metode prototyping terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2 Metode Prototyping

Pada Gambar 2 merupakan metode prototyping, dan tahapan yang
dilakukan adalah : 1) Tahap wawancara dan observasi. Wawancara dengan cara
tanya jawab kepada Kepala Bidang UMKM disperindagkop Salatiga. Dari hasil
wawancara yang dilakukan, didapatkan proses bisnis proses pendaftaran UMKM
seperti terlihat pada Gambar 3.

4

1

2

3

4

6

5

Gambar 3 Proses Bisnis Pendaftaran UMKM

Penjelasan proses bisnis pada Gambar 3 adalah sebagai berikut: 1). Pertama,
Masyarakat yang akan mendaftarkan usahanya sebagai UMKM datang ke kantor
Disperindagkop bidang UMKM. 2). Kedua, petugas pendaftaran akan
memberikan formulir pendaftaran untuk di isi. 3). Ketiga, masyarakat mengisi
formulir pendaftaran dan buku pendaftaran yang berisi seperti nama, alamat, jenis
usaha, nomor siup, kendala, dll. 4). Keempat, setelah mengisi data lengkap
masyarakat memberikan kembali formulir beserta berkas-berkas pendaftaran
kepada petugas. 5). Kelima, petugas menyetujui permohonan masyarakat untuk
bergabung dengan UMKM lainnya. 6). Keenam, setelah di setujui akan dilakukan
pendokumentasian dalam buku pendaftaran oleh petugas untuk mencatat data
UMKM yang baru saja terdaftar.
2) Tahap Perancangan Prototype, tahap ini dilakukan perancangan sistem
baru untuk menjawab permasalahan yang ada pada Disperindagkop bidang
UMKM. Perancangan dilakukan dengan menggunakan Unified Modelling
Language (UML) yang meliputi use case diagram, class diagram, activity
diagram dan deployment diagram. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan
aplikasi sesuai dengan perancangan sistem yang telah dibuat. Aplikasi web dan
aplikasi mobile yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java
pada IDE Eclipse yang didukung oleh teknologi Location Based Service (LBS)
dan teknologi Service Google Cloud Messaging (GCM). 3) Tahap Pengujian oleh
Customer serta Analisis Hasil Pengujian. Pada tahap ini aplikasi dibangun
berbasis mobile, kemudian dilakukan Quality Control untuk mengetahui apakah
fungsional dari aplikasi telah sesuai dengan perancangan yang dilakukan.
Pengujian aplikasi sistem yang dibangun, menggunakan dua teknik pengujian
yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.

5

Dengan menggunakan aplikasi mobile yang dibangun, dapat dilakukan
efisiensi pada beberapa kegiatan di proses bisnis yang sedang berjalan. Adapun
perbedaan-perbedaan yang ada disebutkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Perbedaan Proses Bisnis Lama dan Baru
No
1.

Perbedaan
Pengambilan formulir pendaftaran
UMKM

2.

Pengajuan pendaftaran UMKM
disetujui

3.

Pendokumentasian data pendaftar
UMKM

4.
5.
6.

Penyimpanan data UMKM
Sosialisasi UMKM
Promosi produk-produk UMKM

Proses bisnis lama
Masyarakat datang ke
kantor Disperindag
bidang UMKM
Masyarakat datang ke
kantor Disperindag
Bidang UMKM
Masyarakat mengisi 2 kali
data di formulir dan buku
pendaftaran
Tersimpan di buku
Tidak ada
Tidak ada

Proses bisnis baru
E-formulir Via mobile

Pemberitahuan Via Mobile

Masyarakat mngisi 1 kali data
di E-formulir pendaftaran
Tersimpan di database
Pemberitahuan Via Mobile
Via Mobile

Pada tahap perancangan sistem, digunakan Unified Modelling Language
(UML) yang berfungsi untuk menggambarkan alur dan proses kerja dari aplikasi.
UML yang digunakan antara lain use case diagram, class diagram, activity
diagram dan deployment diagram. Use case diagram adalah gambaran graphical
dari beberapa atau semua aktor, use case dan interaksi diantara komponenkomponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun [10].
Pada Gambar 4 merupakan use case diagram pada sistem yang dibangun. Pada
use case diagram ini terdapat tiga aktor yaitu masyarakat, pelaku UMKM, dan
administrator. Pelaku UMKM dapat melakukan pendaftaran UMKM, mengelola
profil UMKM, melihat pengumuman jika ada pelatihan, workshop, maupun
pameran yang diselenggarakan dan mengelola produk dari UMKM. Pelaku
UMKM dapat mengelola produk mereka jika telah di approve oleh pegawai
bidang UMKM sebagai administrator. Administrator dapat mengelola
pendaftaran UMKM yaitu melihat data UMKM, melakukan penyetujuan dari
pendaftar UMKM dan melakukan pendaftaran UMKM. Memberikan
pengumuman kepada pelaku UMKM dan administrator juga dapat mengelola
master data, yaitu data-data yang dibutuhkan untuk sistem seperti data kendala,
data kategori UMKM, skala usaha, dll. Selanjutnya masyarakat dapat mencari
produk UMKM apa yang diinginkan, dapat melihat deskripsi produk, dan dapat
mengetahui lokasi dari UMKM tersebut.

6

Lihat lokasi UMKM

Ubah Produk UMKM







Masyarakat

Kelola Produk UMKM
Lihat Produk UMKM

Pelaku UMKM







Ubah Profil UMKM



Hapus Produk UMKM

Cari Produk Umkm
Tambah Produk

Approve Pendaftaran Umkm



Tambah Pendaftaran UMKM



Kelola Pendaftaran UMKM

Lihat Data UMKM


TambahPengumuman

Administrator


LihatPengumuman
KelolaPengumuman


Kelola Master Data



Tambah Master Data



Ubah Master Data
Hapus Master Data

Gambar 4 Use Case Diagram Sistem

Selanjutnya adalah activity diagram. Activity diagram menggambarkan aliran
aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir [10].
Activity diagram pendaftaran UMKM terlihat pada gambar 5.
Pelaku Umkm

Umkm M obile App

Database

Menampilkan
halaman awal

Memilih menu
login

Memilih button
daftar UMKM

Mengisi dan submit
e-formulir UMKM

Menampilkan
menu login

Menampilkan e-formulir
pendaftaran UMKM

Mengirimkan data
pendaftaran UMKM

Menyimpan data
pendaftar UMKM

Menampikan
halaman utama

Gambar 5 Activity Diagram Pendaftaran UMKM

Pada Gambar 5 merupakan aktifitas saat pelaku UMKM melakukan
pendaftaran UMKM. Saat ingin melakukan pendaftaran, masyarakat mengisi e7

formulir yaitu data lengkap pribadi dan UMKM yang di kelola. Selanjutnya
sistem akan mengirimkan data pendaftaran UMKM tersebut, lalu akan disimpan
ke dalam basis data. Setelah dilakukan pendaftaran, pegawai bidang UMKM
sebagai administrator akan menyetujui UMKM pendaftar. Activity diagram untuk
melakukan persetujuan dan sosialisasi UMKM dapat dilihat pada Gambar 6.
Administrator

Web Application umkm

Database

Menampilkan
halaman awal
Melakukan
login

Memilih dan Melakukan approve
pada pendaftar UMKM pendaftar

Menampilkan
halaman admin

Mengirimkan permintaan
ubah status UMKM

Mengubah status menjadi
disetujui

Menampilkan
halaman admin
memilih menu tambah
pengumuman

Menambahkan
pengumuman

Menampilkan form
tambah pengumuman

Mengirimkan data
pengumuman

Menyimpan data
pengumuman

Menampilkan
halaman admin

Gambar 6 Activity Diagram Persetujuan dan Sosialisasi UMKM

Pada Gambar 6, administrator dapat melakukan approval terhadap
masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai UMKM. Setelah dilakukan approval
admin dapat melakukan sosialisasi jika terdapat pelatihan, workshop, pameran
kepada para pelaku UMKM yang telah terdaftar dengan cara menambahkan
pengumuman yang akan mengirimkan notifikasi langsung kepada para pelaku
UMKM di aplikasi mobile mereka. Sistem akan melakukan pengecekan berkala
jika terdapat pengumuman baru yang di inputkan oleh admin, lalu mengirimkan
notifikasi GCM pada aplikasi mobile pelaku UMKM seperti yang terlihat pada
Activity Diagram sosialisasi UMKM pada Gambar 7.

8

Pelaku Umkm

Umkm Mobile App

Database

Menampikan
halaman utama

Memilih menu
pengumuman

Menampilkan
pengumuman

cek jika ada
pengumuman baru

ada ?
tidak
ya
Sistem mengirimkan notifikasi
GCM pengumuman baru

Gambar 7 Activity Diagram Sosialisasi UMKM

Selanjutnya merupakan Entity diagram sistem. Entity diagram sistem adalah
entitas-entitas yang ada pada basis data. Entity diagram menggambarkan
hubungan antara entitas satu dengan lainnya. Entity diagram pada sistem ini dapat
dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Entity diagram Sistem

9

Deployment diagram adalah diagram yang memperlihatkan pemetaan setiap
proses ke dalam hardware [11]. Deployment diagram pada sistem ini dapat dilihat
pada Gambar 9.
Web Service (PHP)

Pengguna
(Aplikasi Mobile)

Json

Database Server

Admin (Aplikasi
Web)

Gambar 9 Deployment Diagram

Pada deployment diagram terdapat dua macam perangkat lunak yaitu
aplikasi berbasis mobile dan aplikasi berbasis web. Aplikasi mobile terhubung
dengan web service, dan web service berfungsi sebagai penghubung antara
aplikasi mobile yang digunakan oleh pelaku umkm/masyarakat dan aplikasi
berbasis website yang dioperasikan oleh Administrator yaitu pegawai
Dispenridagkop bidang umkm. Pada diagram ini terdapat web service yang
menggunakan bahasa pertukaran data JSON untuk akses data ke aplikasi mobile.
Web service dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman web yaitu
PHP. Web service ini juga terhubung dengan database pada server.

Gambar 10 Arsitektur Sistem

Pada Gambar 10 terdapat 2 aplikasi yaitu aplikasi mobile dan aplikasi web.
Aplikasi mobile diimplementasikan ke perangkat mobile dengan tujuan untuk
digunakan oleh masyarakat dan pelaku UMKM. Aplikasi web dapat diakses
melalui komputer yang ditujukan kepada Staff admintrasi untuk mengelola data
10

pendaftaran, penyetujuan, dan kelola data UMKM. Untuk dapat menjalankan
kedua aplikasi, semua perangkat harus terhubung dengan koneksi internet.
Dengan adanya internet, aplikasi mobile dapat mengirimkan data ke database
server melalui web service JSON. Setelah aplikasi web memproses persetujuan
dan pengumuman, aplikasi mobile dapat mengakses hasil persetujuan maupun
pengumuman melalui web service JSON. Jika terdapat pengumuman dari pihak
Disperindagkop, Service Google Cloud Messaging berjalan secara otomatis dan
mengirimkan notifikasi ke aplikasi mobile masyarakat dan pelaku UMKM.

4.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini menghasilkan dua aplikasi yaitu aplikasi mobile dan aplikasi
web. Aplikasi mobile ditujukan kepada masyarakat yang ingin mendaftarkan diri
sebagai umkm dan mempromosikan produk dari UMKM mereka. Masyarakat
juga dapat mencari produk UMKM yang di inginkan dan dapat melihat lokasi dari
UMKM yang akan dituju. Sedangkan aplikasi web ditujukan kepada
administrator untuk mengelola data-data kebutuhan UMKM dan melakukan
approve kepada masyarakat yang mendaftarkan UMKM. Gambar 11 merupakan
halaman pencarian produk ataupun UMKM.

Gambar 11 Halaman Pencarian Produk/Jenis Usaha UMKM

Pada gambar 11, masyarakat dapat mencari jenis usaha UMKM ataupun
produk yang di inginkan. Pada halaman ini juga terdapat kategori UMKM yang
dapat memudahkan masyarakat mencari UMKM sesuai kebutuhan. Selanjutnya
untuk masyarakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai pelaku UMKM dapat
melakukan pendaftaran seperti pada gambar 12.
11

Gambar 12 Halaman Pendaftaran UMKM

Masyarakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai pelaku UMKM dapat
mengisi data pada e-formulir di aplikasi mobile seperti: nama, jenis usaha, produk
yang dihasilkan, omset, foto, lokasi dan scan persyaratan untuk dilampirkan.
Selanjutnya setelah melakukan pendaftaran, masyarakat akan menunggu approve
dari Disperindagkop bidang UMKM yang terlihat seperti gambar 13.

Gambar 13 Halaman Login Pelaku UMKM

12

Berikut merupakan halaman login untuk pelaku umkm. Jika data pendaftar
belum disetujui, maka masyarakat belum dapat menambahkan produk dan data
belum akan tampil pada aplikasi. Pegawai disperindagkop yang bertugas sebagai
administrator akan melakukan pengecekan data, selanjutnya akan melakukan
approve pada pendaftar seperti pada gambar 14.

Gambar 14 Halaman Admin Penyetujuan Pendaftar UMKM

Pada gambar 14 merupakan halaman administrator untuk melakukan validasi
data. Setelah pengecekan data, administrator akan melakukan approve kepada
masyarakat yang mendaftar sebagai pelaku UMKM. Setelah di approve, pada aplikasi
mobile pelaku UMKM akan muncul notifikasi bahwa data telah di validasi dan diterima
seperti pada gambar 15.
Kode Program 1 Persetujuan UMKM oleh admin
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12

$idUser = $_GET["idUser"];
mysql_query("START TRANSACTION");
$result = mysql_query("UPDATE tb_user_detail ud,
(SELECT CONCAT('umkm',
LPAD(IFNULL(MAX(CAST(REPLACE(id_umkm, 'umkm', '')
AS SIGNED)), 0) + 1, 5, '0')) AS id_umkm
FROM tb_user_detail WHERE approve = 1) AS ud2 ".
"SET ud.id_umkm = ud2.id_umkm, ud.approve = 1,
ud.tanggal_approve = NOW() "."
WHERE ud.id_user = '$idUser' AND ud.approve =0");
if ($result) {mysql_query("COMMIT");}
else {mysql_query("ROLLBACK");}

Kode program 1 merupakan kode program untuk melakukan penyetujan UMKM
yang telah mendaftar. Baris 4 sampai 6 untuk menghasilkan id UMKM baru, baris 8 dan
9 merupakan query untuk melakukan perubahan status pendaftar UMKM.

13

Gambar 15 Notifikasi Penyetujuan Pendaftar UMKM

Selanjutnya jika pendaftaran telah diterima, masyarakat sebagai pelaku UMKM
dapat menambahkan data produk umkm mereka. Pelaku UMKM juga dapat menerima
notifikasi pengumuman jika terdapat kegiatan, pameran atau sosialisasi dari
Disperindagkop untuk pengembangan UMKM. Berikut merupakan halaman admin untuk
memberikan pengumuman kepada masyarakat.

Gambar 16 Halaman Admin Input Pengumuman

Pada gambar 16 merupakan halaman admin untuk input pengumuman.
Terdapat 2 jenis pengumuman yang dapat diinputkan oleh admin yaitu yang
pertama pengumuman untuk masyarakat dan pengumuman pelaku UMKM yang
sudah terdaftar. Pada halaman pengumuman semua pengguna, masyarakat dapat
melihat berita, promo, maupun informasi terbaru mengenai UMKM yang ada.
Pada halaman pengumuman khusus UMKM, pelaku UMKM dapat melihat
sosialisasi , informasi atau berita terbaru dari disperindagkop. Selanjutnya untuk
masyarakat yang ingin mengunjungi umkm dapat melihat lokasi dan arah ke
UMKM yang dituju.
14

Gambar 17 Lokasi dan Arah UMKM

Pada gambar 17 merupakan gambar lokasi UMKM yang dipilih. Masyarakat juga
dapat melihat arah untuk menuju ke UMKM tersebut. Selanjutnya masyarakat juga

diberikan hak untuk memberikan penilaian terhadap UMKM.
Kode Program 2 Lihat lokasi dan arah UMKM
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

var start = new google.maps.LatLng
(pos.coords.latitude, pos.coords.longitude);
var end = new google.maps.LatLng
(dataUmkm.latitude, dataUmkm.longitude)
map = new google.maps.Map
(document.getElementById("pMapUmkm_canvas"),
{zoom: 17,center: start,mapTypeId:
google.maps.MapTypeId.ROADMAP});
var directionsDisplay = new google.maps.DirectionsRenderer();
directionsDisplay.setMap(map);
var request = {origin: start,destination: end,travelMode:
google.maps.TravelMode.DRIVING};
var directionsService = new google.maps.DirectionsService();
directionsService.route(request, function(result, status){
if (status == google.maps.DirectionsStatus.OK) {
directionsDisplay.setDirections(result);
var route = result.routes[0];
for (var i = 0; i < route.legs.length; i++)
{var durasi = route.legs[i].duration.text;
durasi = durasi.replace("mins", "menit");
durasi = durasi.replace("min", "menit");
durasi = durasi.replace("hours", "jam");
durasi = durasi.replace("hour", "jam");
$("#pMapUmkm_lblJarak").html("Jarak :
" + route.legs[i].distance.text +
"/sekitar " + durasi);}}});

Kode Program 2 merupakan kode program untuk melihat arah dan lokasi
UMKM. Baris 1 sampai 4 untuk mengambil lokasi UMKM, baris 5 sampai 8
15

untuk menampilkan lokasi UMKM, baris 9 sampai 16 untuk menampilkan arah
dari lokasi awal ke lokasi UMKM.

Gambar 18 Penilaian UMKM

Penilaian UMKM digunakan untuk melihat minat dari masyarakat terhadap
produk maupun pelayanan dari UMKM yang ada. Setiap orang hanya di batasi 1 kali
penilaian untuk setiap UMKM yang ada.

Setelah proses implementasi selesai, maka dilakukan pengujian aplikasi agar
sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi
kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi
dari aplikasi yang telah dibuat untuk mencari kesalahan pada sistem. Pengujian
aplikasi pendaftaran dan sosialisasi UMKM, menggunakan dua teknik pengujian
yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.
Pengujian alpha adalah pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat
aplikasi dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Pengujian alpha
menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi aplikasi secara
langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Berikut merupakan table
hasil pengujian. Pada Tabel 2 merupakan hasil pengujian aplikasi mobile dan
Tabel 3 merupakan hasil pengujian aplikasi website.
Tabel 2 Hasil Pengujian Aplikasi Mobile
Fungsi yang diuji

Kondisi

Pendaftaran UMKM

Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau
kosong
Form diisi dengan benar

Pencarian Produk/Jenis
Usaha UMKM

Output yang
diharapkan
Sukses tambah data
Gagal tambah data

Output yang
dihasilkan sistem
Sukses tambah data
Gagal tambah data

Sukses cari data

Sukses cari data

Status Pengujian

Valid

Valid

Ubah Profil UMKM

Form diisi dengan benar

Sukses ubah data

Sukses ubah data

Valid

Tambah produk UMKM

Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau
kosong

Sukses tambah data
Gagal tambah data

Sukses tambah data
Gagal tambah data

Valid
Valid

16

Ubah produk UMKM
Lihat Pengumuman

Form diisi dengan benar
Terdapat data
pengumuman

Sukses ubah data
Sukses Tampilkan
data

Sukses ubah data
Sukses tampilkan
data

Penilaian UMKM

Form diisi dengan benar

Sukses tambah data

Sukses tambah data

Fungsi yang diuji

Kondisi

Penyetujuan UMKM

Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau
kosong
Terdapat data UMKM
Form diisi dengan benar

Valid
Valid

Tabel 3 Hasil Pengujian Aplikasi Website

Lihat data UMKM
Tambah Pengumuman
Tambah Pengumuman
UMKM
Ubah status UMKM

Output yang
diharapkan
Sukses update data
Gagal update data

Output yang
dihasilkan sistem
Sukses update data
Gagal update data

Status Pengujian

Sukses tampil data
Sukses tambah data

Sukses tampil data
Sukses tambah data

Valid

Form diisi dengan benar

Sukses tambah data

Sukses tambah data

Form diisi dengan benar

Sukses ubah data

Sukses ubah data

Valid

Valid
Valid

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi mobile dan website
dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa
aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut
dalam pembuatan aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan daftar
pertanyaan dan wawancara kepada sample user. Sample user yang terdiri dari 15
orang masyarakat, 15 orang pelaku UMKM dan wawancara kepada pihak
Disperindagkop bidang UMKM Salatiga. Hasil jawaban daftar pertanyaan dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil Jawaban Daftar Pertanyaan
No

Pertanyaan

STS

TS

CS

S

SS

1.

Sistem pendaftaran UMKM online bermanfaat dan mudah
digunakan.
Sistem Sosialisasi UMKM bermanfaat dan memudahkan para
pelaku UMKM dalam mendapatkan informasi atau berita terbaru
dari disperindagkop.
Sistem Sosialisasi UMKM bermanfaat untuk memperkenalkan dan
mempromosikan produk-produk UMKM.
Menu pencarian produk, jenis usaha bermanfaat dan memudahkan
masyarakat untuk mencari informasi UMKM yang diinginkan.
Peta lokasi UMKM bermanfaat dan memudahkan masyarakat
dalam mencari arah dan lokasi UMKM.

0

0

3

20

7

0

0

1

13

16

0

1

6

10

13

0

0

2

19

9

1

2

4

14

9

2.

3.
4.
5.

Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung
presentase jawaban responden yang telah mengisi daftar pertanyaan. Perhitungan
dilakukan menggunakan skala Likert [12].
Hasil analisis data untuk pertanyaan diatas adalah 85,2% menyatakan bahwa
sistem pendaftaran dan sosialisasi UMKM membantu dan mudah digunakan.
Selanjutnya, merupakan tabel wawancara kepada kepala bidang dan staff
Disperindagkop bidang UMKM Salatiga.
Tabel 5 Hasil Jawaban Wawancara
No

Pertanyaan

SB

B

CB

TB

1.

Apakah aplikasi membantu mempercepat dan mempermudah
proses pendaftaran UMKM ?
Apakah aplikasi membantu pihak Disperindagkop dalam
melakukan sosialisasi terhadap para pelaku UMKM ?
Apakah dengan adanya sistem pendaftaran memudahkan dalam
pengolahan maupun penyimpanan data UMKM ?

4

1

0

0

5

0

0

0

5

0

0

0

2.
3.

17

Berdasarkan hasil kepada kepala bidang dan staff Disperindagkop bidang
UMKM Salatiga, maka diperoleh hasil bahwa Aplikasi ini membantu
mempercepat dan mempermudah masyarakat dalam melakukan pendaftaran
UMKM.
5.

Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
aplikasi pendaftaran dan sosialisasi UMKM dibangun dengan menggunakan
teknologi mobile pada android platform. Sistem yang dibangun merupakan
pengintegrasian aplikasi web dan mobile serta dilengkapi dengan teknologi
Service Google Cloud Messaging (GCM) untuk mengirimkan notifikasi kepada
masyarakat dan teknologi Location Based Service (LBS) untuk menentukan lokasi
UMKM. Masyarakat dapat melakukan pendaftaran UMKM online tanpa harus
datang ke kantor disperindagkop bidang UMKM. Pada sisi administrasi, dengan
pendaftaran yang tersistem, pengelolaan data – data UMKM lebih terorganisir dan
terdokumentasi dengan baik. Dengan sistem yang terintegrasi, pihak
disperindagkop bidang UMKM dapat dengan mudah memberikan sosialisasi jika
terdapat pameran, kegiatan, maupun workshop yang dilakukan untuk
pengembangan UMKM.
Aplikasi ini juga berguna sebagai media promosi untuk produk-produk
UMKM yang ada. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat menarik minat
para pembeli juga memperkenalkan produk UMKM yang ada di Salatiga. Aplikasi
ini membantu dan menunjang proses bisnis dan pengelolaan data UMKM di Kota
Salatiga.

6.

Pustaka

[1] www.disperindagkop.salatigakota.go.id/visi-dan-misi, (diakses pada 6 Maret
2016).
[2] Sudaryanto dan Hanim, Anifatul. 2002. "Evaluasi kesiapan UK Menyongsong
Pasar Bebas Asean (AFTA) : Analisis Perspektif dan Tinjauan Teoritis".
Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Manajemen, Vol 1 No 2, Desember 2002.
[3] Tim Deloitte Access Ecomomics. 2015."UKM Pemicu Kemajuan Indonesia.
Jakarta : Deloitte.
[4] Sukriyadi dan Pradesan, Iis. 2015. "SIG Berbasis Mobile Sebagai Alternatif
Media Promosi Bagi UMKM Sekota Palembang". Skripsi Jurusan Sistem
Informasi STMIK GI MPD.
[5] Stephen Aprius, Christine Dewi, 2015. “Implementasi Google Cloud
Messaging Pada Sales Mobile Application”. Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana.
18

[6] www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf,
(diakses pada 20 Februari 2016).
[7] Developers. 2015. Google Cloud Messaging.
www.developers.google.com/cloud-messaging/gcm, (diakses pada 20 Februari
2016).
[8] Mubarok, khilmi. 2012. “Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem
Registrasi PPJK”. Departemen Keuangan.
[9] Riyanto. 2010. "Membuat Sendiri Aplikasi Mobile GIS Platform Java ME,
Blackberry, & Android". Yogyakarta : Andi. 2010.
[10] Nugroho, Adi. 2005. “Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek”.
Bandung: Informatika.
[11] Sulistyorini, Prastuti.”Pemodelan Visual dengan Menggunakan UML dan
Rational Rose”. STMIK Widya Pratama : Pekalongan.
[12] Movies, Andris. 2011. Skala Likert. https://www.academia.edu/7233329/
Skala_Likert, (diakses pada 06 Maret 2016).

19