"Kabinet Reshuffle Bersatu".

.

123
17
OJan

18

".UPUTAR INDONESIA
Senin
19

8Peb

o Selasa
456
20

21

o Mar


OApr

0

o Kamis

Rabu

7
22
OMei

8

9

23

OJun


0

Jumat

10
24

25

OJul

o Sabtu
12

11
26

13
27


0 Ags OSep

28

OOkt

SUARAMAHASISWA

"KabinetReshuffle
Bersatu"
RASANYA
tidak ada kosa-

kata yang paling hangat di-

perbincangkandalamkonteks eskalasi
Pemerintahan
Indonesia saat
ini selain kata "reshuffle". Setelah

sebelumnya bangsa ini dihujani dengan berbagai macam diksi, dari
sistemik, bailout,hingga pemakzulan-yangmenjadirahimlahirnyaisu
reshuffle.
.
Bermula darihiruk-pikukkasus
Bank Century yang tak kunjung
usai, ditambah adanya wacana pemakzulan presidenyang dihembuskansejumlahanggotapartaikoalisi
SBY-Boediono seiring persidangan
pansus Century, menyulut Partai
Demokrat melon tar isu perombakan (reshuffle)pada Kabinet IndonesiaBersatuIl.Isuini kemudian terus
menghangat hingga memancing
banyak pendapat dari berbagai

pihak.
Berbicara tentang reshuffle setidaknya ada beberapa hal yang perlukita cermati.Pertama,pada dasarnya tidak ada yang keliru dengan
proses reshuffle,terlebih hal itu merupakan hak prerogatif presiden
yang dinilai wajar selama merupakan pengejewantahan itikad baik
dan sungguh-sungguh untuk memperbaiki kondisi bangsa yang sedang terpuruk ini, dengan tentunya

kinerja menteri yang dijadikan

pertimbangan perombakan.Namun
demikian, mengingat umur pe-merintahan Kabinet Indonesia Bersatu
II yang belum lama, agak sulit rasanya menimbang mutlak tingkat keberhasilan kiRerja menteri yang
bersangkutan. Pada titik ini perlu
ada pertimbanganyangmatang dan
cermat untuk mengambil keputusan reshuffle.
Kedua, isu reshufflesedikit banyak akan memengaruhi kinerja
kabinet. Isu yang terus dibiarkan
mengambang akan menimbulkan
resonansinegatif pada publik serta
rasa"waswas"bagijajarankabinet.
Halinitentumengganggustabilitas
kinerja para menteri. Fokus kerja
kabinet akan mengalami disorientasi pada isu pencopotan. Ini menjadi dinamika politik yang justru
tidak menguntungkan bagi presiden.

Ketiga,menjadi tidak wajar ketika reshufflemenjadi sebatas retorika politik presiden yang diamdiam merupakan reaksi atas
seberang pendapat mitra koalisi di

parlemen. Dengan kata lain,

pewacanaan reshuffle merupakan
"balas dendam" pemerintah atas
isu pemakzulan yang dihembuskan

Panitia Khusus. Angket Bank
Century. Pada titik ini perlu dipertimbangkan setidaknya dua hal:
Pertama,

pendefinisian

paradigma

koalisi. Benar bahwa

gentlemen's agreement

-

yang ideal


atas kesepakatan koalisi sepatutnya tidakdikotomisaritararanahlegislatif daneksekutif.Namun demikian, mekanisme koalisi seyogianya tidak menghilangkan independencecritical thinking antarpartai
yang berkoalisi. Sehingga masih
terbuka ruang untuk terjadi perbedaan pendapat untuk saling
mengoreksi.
Kedua, adanya pengguliran isu
reshuffle yang dikeluarkan Partai
Demokrat dapat dikatakan sebagai
fear arising communication, komunikasi politik yang dimaksudkan
untuk membangkitkan ketakutan
lawan. Sayangnya teorikomunikasi
politik ini sering kali tidak efektif
dan kadang menjadi blunder bagi
pemerintah.Halini pemah diterapkan oleh mantanPr~siden Abdurrah,man Wahid, yang malah berakibatpadil pemerintahannya yang dipaksa berhenti di tengah jalan.
Reshuffle memang tidak lagi
menjadi sesuatu yang tabu dinegeri
ini. Bahkan, praktiknya telah diperkenalkansejakPemerintahanPresidenSoekamodanSoeharto.Namun,
yang menjadi catatan adalah bagaimana proses ini memberikan pengaruh signifikan bagi kemajuan
roda pemerintahan.

Akhirnya,ada atau tidak res-.

huffle nantinya, semogamembawa
perbaikan kualitas sekaligus memberi angin segar bagi progresivitas
kabinet Indonesia Bersatu II. Kalaupun ada, reshuffleharuslah berlangsung dengan parameter yang
jelas dan rasional agar tidak jauh
panggang dari api. Jangan sampai

alih-alih memperbaiki kabinet,
adanya reshuffle malah menegaskan produk baru pemerintah berupa eksistensi "KabinetReshuffle
Bersatli" yang tak jelas ke mana
arah tujuannya.(*)

Kliping Humas Unpad 2010
--

ulang