ANALISIS KARAKTERISTIK SOAL – SOAL PEMECAHAN MASALAH UJIAN NASIONAL (UNAS) SISWA SMP Analisis Karakteristik Soal – Soal Pemecahan Masalah Ujian Nasional (UNAS) Siswa SMP Tahun Ajaran 2009/2010 Dan 2010/2011.

1

ANALISIS KARAKTERISTIK SOAL – SOAL PEMECAHAN
MASALAH UJIAN NASIONAL (UNAS) SISWA SMP
TAHUN AJARAN 2009/2010 DAN 2010/2011
NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:
SUHARTATIK
A 410080302

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

It

V

Hflg\*


Fh-

hEffitr1/g

k.-H'#J
ue:flprpued

mqluep urunEey saplug

ZI0Zlunf ?nnfams

\

_.r

(""

pd'I [ A\H ]euqs's{t

'e


o1d1[.q

.Z

slrpl

.I

IS'ru lp?qng
q1'qd'11nl

"1reH
:

rffiue4

rru/troq uermsns

1erefs qnueurxrr ttrElsf uurlslefulp qe1e1 ueq


Z1qC1or4I JeEEuqepe4
I[n8uaa uu,uaqudep

Jp

uu:luurlsuedp qpleJ

roE0800Itv

EEiiiffiEns:
: qelo unsnqp uep ualdelsredrq

tt$u 0t07, Nvc 010z/6002 Nyuvfv NrurvJ,
dnrs ya\srs ( syNn ) wUOTSVU N\ilfn nvTys\ry^l
N\TI{YJflIAIfld TYOS - TYOS XIISIUtrIXYU\DT SISITVNV
NVITYSTONEd

2


ANALISIS KARAKTERISTIK SOAL–SOAL PEMECAHAN
MASALAH UJIAN NASIONAL (UNAS) SISWA SMP
TAHUN AJARAN 2009/2010 DAN 2010/2011
Oleh:
Suhartatik, A410080302, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012, 42halaman.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal–soal
pemecahan masalah yang terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan
2010/2011. Karakteristik soal dilihat dari penyajian data, jenis bilangan, jenis
operasi,banyak operasi, banyak soal, kecukupan datadan kemiripan data.Sesuai
dengan tujuan penelitian data yang terkumpul akan dianalisis secara kualitatif untuk
menggambarkan banyak soal pemecahan masalah dan karakteristik soal.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil : (1) Banyaknya soal
pemecahan masalah yang terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan
2010/2011 adalah sebanyak 27 soal, (2) Karakteristik soal berdasarkan penyajian data
tergolong kurang menarik dengan penyajian dalam bentuk verbal 66,67 %, (3)
Karakteristik soal berdasarkan jenis bilangan tergolong mempunyai tingkat kesulitan

rendah dengan jenis bilangan cacah 81,82 %, (4) Karakteristik soal berdasarkan jenis
operasi tergolong mempunyai tingkat kesulitan tinggi dengan jenis operasi perkalian
28,57 %, (5) Karakteristik soal berdasarkan banyak operasi tergolong mempunyai
tingkat kesulitan tinggi dengan banyak operasi >1 yaitu 92,59 %, (6) Karakteristik
soal berdasarkan banyak soal tergolong mempunyai tingkat kesulitan rendah dengan
banyak soal satu yaitu 100 %, (7) Karakteristik soal berdasarkan kecukupan data
tergolong mempunyai tingkat kesulitan rendah dengan data lengkap 100 %, (8)
Karakteristik soal berdasarkan kemiripan data tergolong mempunyai tingkat kesulitan
tinggi dengan data tidak mirip 77,78 %. Dengan demikian,kualitas soal UNAS mata
pelajaran Matematika belummampu mengukur secara tepat hasil belajar siswa,
sehingga perlu adanya upaya perbaikan.

Kata kunci : Karakteristik soal, Pemecahan masalah, Ujian Nasional (UNAS)

3

PENDAHULUAN
UNAS merupakan salah satu proses pengukuran hasil belajar yang telah
dilaksanakan secara nasional di Indonesia mulai tahun 2010. UNAS salah satu
jenis penilaian yang diselenggarakan pemerintah guna mengukur keberhasilan

belajar siswa. Dalam dua tahun ini, kehadirannya menjadi perdebatan dan
kontroversi di masyarakat. Bentuk soal UNAS adalah pilihan ganda. Bentuk ini
sangat efektif untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan belajar mengajar dan
dapat mencakup seluruh bahan pembelajaran.
Dalam UNAS, soal merupakan hal penting. Soal adalah salah satu
jembatan untuk melatih siswa dalam memahami materi yang didapatkan oleh
peserta didik. Selain itu, untuk menuju kepada penguasaan ilmu pengetahuan
adalah dengan memperhatikan kualitas dari soal-soal yang terdapat dalam suatu
UNAS. Jika siswa dapat mengerjakan soal, berarti materi yang terdapat pada
UNAS sudah dipahami dan dimengerti siswa.
Bagian penting dalam belajar matematika adalah pemecahan masalah.
Menurut Suwandi (2011:28) siswa diberi kesempatan untuk menggunakan
keterampilan, pengetahuan, atau sikap yang sudah mereka kembangkan selama
pembelajaran dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah ditentukan. Dengan
demikian, sewaktu mencari solusi atas suatu masalah, siswa harus mengeluarkan
ilmu, pengalaman, dan keterampilan mereka.
Soal pemecahan masalah biasanya melibatkan masalah sehari-hari yang
kemudian diubah menjadi model matematika. Dalam UNAS dari tahun ke tahun
pasti terdapat soal pemecahan masalah yang sangat berkaitan dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga kesulitan siswa dalam memahami soal-soal pemecahan

masalah UNAS merupakan kemampuan yang harus dikuasai.
Tingkat kesulitan soal dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa
yang terbiasa mengerjakan soal-soal latihan dengan tingkat kesulitan beragam,
yaitu : rendah, sedang, tinggi, akan mampu mengerjakan uji kompetensi atau ujian
dengan berbagai tingkat kesulitan. Bagi siswa yang tidak terbiasa mengerjakan
soal latihan dengan beragam tingkat kesulitan akan sukar dalam menyelesaikan uji
kompetensi atau ujian yang diberikan.

4

Di tingkat nasional, matematika bersama dua mata pelajaran lainnya yakni
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris diujikan dalam ujian nasional (UNAS) untuk
mengukur kompetensi kelulusan siswa. Pelaksanaan UNAS dimulai pada tingkat
sekolah menengah pertama (SMP). Rendahnya prestasi kompetensi matematika
siswa Indonesia juga tercermin dari hasil ujian nasional (UNAS). Selama
beberapa tahun penyelenggaraan, nilai terendah dari hasil UNAS tingkat
SMP/MTs, dicapai oleh mata pelajaran matematika.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan karakteristik soal-soal
pemecahan masalah ujian nasional (UNAS) siswa SMP tahun ajaran 2009/2010
dan 2010/2011.Karakteristik soal yang dimaksud adalah tingkat kesulitan soal

berdasarkan a) Jenis bilangan, b) Jenis operasi, c) Banyak operasi, d) Banyak
soal/pertanyaan, e) Kecukupan data, f) Kemiripan dengan soal sebelumnya.

METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian dilihat dari jenis datanya ada dua pendekatan yaitu
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Menurut Tjipto Subadi (2011) menyebutkan
terdapat perbedaan yang sangat mendasar dari dua pendekatan tersebut yaitu: (1)
pendekatan kualitatif dan kuantitatif berbeda dalam pengumpulan dan pengolahan
data, selain itu secara konseptual dalam melihat fenomena juga berbeda. (2)
pendekatan kualitatif melihat fenomena dari aspek non materi dibalik yang
tampak, kajian makna secara holisik. Sedangkan pendekatan kuantitatif melihat
fenomena dari aspek materi yang tampak, kajian dampak, faktor-faktor yang
mempengaruhi sebagai suatu gabungan variabel. (3) Pendekatan kualitatif
bercirikan realitas subjektif, fenomenoligik, induktif, inner behavior dan holistic.
Sedangkan pendekatan kuantitatif bercirikan realitas objektif, positifistik,
hipotetik deduktif, surface behavior dan particularistic.
Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif. Karena analisis datanya non-statistik. Untuk menganalisis
soal-soal pemecahan masalah pada ujian nasional (UNAS) matematika kelas IX
SMP tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 digunakan analisis diskriptif karena

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik soal pemecahan masalah.

5

Desain penelitiannya yaitu penelitian ini merupakan penelitian evaluasi karena
penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi soal Ujian Nasional mata pelajaran
Matematika. Penelitian evaluasi digunakan untuk mengetahui karakteristik soal
pemecahan masalah. Pada penelitian ini, karakteristik soal yang dimaksud adalah
tingkat kesulitan soal yang terdapat dalam UNAS berdasarkan a)Kecukupan data
b) Jenis bilangan, c) Jenis Operasi, d) Banyak Operasi, e)Banyak soal/pertanyaan,
f)Kecukupan data, g)Kemiripan soal dengan soal sebelumnya. Setelah dilakukan
evaluasi, diharapkan penyusunan soal selanjutnya dapat lebih berkualitas.
Sukmadinata (2009:120) menyatakan bahwa penelitian evaluasi (evaluatif)
merupakan suatu desain atau prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan
menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat dari
suatu pendidikan. Nilai pendidikan didasarkan atas hasil pengukuran dengan
menggunakan kriteria tertentu.
Data dan sumber datanya yaitu data dalam penelian ini adalah komponenkomponen penyusun soal pemecahan masalah yang terdiri dari kecukupan data,
kemiripan dengan soal sebelumnya, jenis bilangan, jenis operasi, banyak operasi,
banyak soal/pertanyaan. Sumber data


dalam penelitian ini adalah soal-soal

pemecahan masalah pada UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi pada
setiap sampel soal. Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi:
pertama, penentuan soal pemecahan masalah yaitu soal-soal yang diteliti hanya
soal pemecahan masalah. Soal-soal pemecahan masalah matematika dapat
berbentuk gambar seperti tabel dan diagram. Dan dapat berbentuk soal cerita yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kedua, penggunaan datanya yaitu soal
pemecahan masalah yang terkumpul akan dianalisis untuk menggambarkan setiap
komponen penyusun soal pemecahan masalah yang akan menentukan tingkat
kesulitan soal tersebut. Soal pemecahan masalah yang telah dianalisis dituangkan
dalam sebuah tabel. Metode analisis datanya yaitu sebuah tabel dikembangkan
untuk mendefinisikan soal-soal pemecahan masalah. Analisis data dilakukan
dengan cara menganalisis soal pemecahan masalah dengan katagori: banyak soal
dan karakteristik soal berdasarkan kecukupan data, jenis bilangan, jenis operasi,

6


banyak operasi, banyak soal/pertanyaan, kecukupan data dan kemiripan soal
dengan tahun sebelumnya.
Setelah

data

direduksi

yang

merupakan

proses

menyeleksi,

menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data yang ada dalam catatan
lapangan, data siap dibeberkan. Pembeberan data yang sistematis serta mantap
dalam bentuk tabel akan memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan
tindakan yang dilakukan selanjutnya. Contoh tabel seperti di bawah ini:

Tahun

No.

Ajaran

soal

Jenis bilangan

No
C

N

P

D

Banyak

Banyak

Kecukupan

Kemiri-

operasi

soal

data

pan

Jenis operasi

+

-

× ÷



0

1

>1

1

>1

E

K

L

1



2

Ds
t

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini berhasil mengumpulkan data deskriptif mengenai banyak soal
pemecahan masalah, Karakteristik soal berdasarkan tingkat kesulitan yang ditinjau
dari penyajian data, jenis bilangan, jenis operasi, banyak operasi, banyak soal,
kecukupan data, dan kemiripan soal yang berada dalam soal UNAS tahun ajaran
2009/2010 dan 2010/2011 yang telah dinilai kelayakannya oleh Badan Nasional
Standar Pendidikan (BSNP). Berikut adalah beberapa data yang telah berhasil
dikumpulkan.

M

TM

2

Tabel 4.1
Banyak Soal Pemecahan Masalah dalam UNAS Tahun Ajaran 2009/2010
dan 2010/2011
Tahun Ajaran

Banyak Soal Pemecahan Masalah

2009/2010
2010/2011
Jumlah

15
12
27

Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa banyaknya soal pemecahan masalah
pada UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 sebanyak 27 soal. Jumlah
soal pemecahan masalah UNAS tahun ajaran 2009/2010 lebih banyak daripada
soal UNAS tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 12 soal.
Tabel 4.2
Distribusi Karakteristik Soal Pemecahan Masalah berdasarkan
Penyajian Soal pada UNAS Tahun Ajaran 2009/2010 dan 2010/2011
Banyak Soal Pemecahan masalah
Tahun Ajaran

Jumlah
G

%

V

%

2009/2010

5

33,33

10

66,67

15

2010/2011

4

33,33

8

66,67

12

Total

9

33,33

18

66,67

27

Ket : G: Gambar ;V :Verbal
Dari 27 sampel soal pemecahan masalah yang terdapat dalam UNAS tahun
ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 sebanyak 18 soal pemecahan masalah atau
sekitar 66,67 % disajikan dalam bentuk verbal dan sisanya sebanyak 9 soal
pemecahan masalah atau sebanyak 33,33 % disajikan dalam bentuk gambar.
Dengan demikian jumlah soal pemecahan masalah yang disajikan dalam
bentuk verbal atau kata-kata lebih banyak daripada soal pemecahan masalah

3

yang disajikan dalam bentuk gambar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan

sebelumnya

(Wijayanti:2009) yang dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa banyak soal yang disajikan dalam bentuk verbal lebih
banyak sehingga dirasa soal ini kurang seimbang mengingat soal bergambar
lebih menarik siswa SMP daripada soal yang seluruhnya disajikan dalam
bentuk verbal atau kata-kata.
Tabel 4.3
Distribusi Karakteristik Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan Jenis
Bilangan pada UNAS Tahun Ajaran 2009/2010 dan 2010/2011
Tahun Ajaran

Jenis Bilangan
C

%

2009/2010

15

2010/2011
Total

N

Jumlah

%

P

%

D

%

83,33 0

0

3

16,67

0

0

18

12

80

0

0

2

13,33

1

6,67

15

27

81,82 0

0

5

15,15

1

3,03

33

Ket : C : cacah; N: negatif ;P : pecahan ; D :desimal

Dari 27 sampel soal pemecahan masalah yang terdapat dalam UNAS
tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 dapat diketahui jenis bilangan cacah
merupakan jenis bilangan yang paling banyak digunakan dalam soal tersebut
yaitu terdapat 81,32 % dari 27 soal, jenis bilangan pecahan sebanyak 5 soal
atau sekitar 15,15 % , jenis bilangan desimal sebanyak 1 soal atau sekitar 3,03
%.
Tabel 4.4
Distribusi Karakteristik Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan Jenis
Operasi pada UNAS Tahun Ajaran 2009/2010 dan 2010/2011
Tahun
Ajaran
2009/2010

Jenis Operasi
+
%
9
23,68

2010/2011

9

Jumlah

X
11

%
28,95

/
10

%
26,32


1

%
2,63

9

28,125

9

28,125

2

6,25

32

10 14,29 20 28,57
Total
18 25,71
19 27,14
3
Ket : + : penjumlahan;-: pengurangan; x : perkalian; / : pembagian; √ : akar.

4,29

70

28,125

7
3

%
18,42
9,375

38

4

Dari 27 sampel soal pemecahan masalah yang terdapat pada UNAS
tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 dapat diketahui bahwa terdapat 18
soal dengan jenis operasi penambahan atau sekitar 25,71 % , 10 soal dengan
jenis operasi pengurangan atau sekitar 14,29 %, 20 soal dengan jenis operasi
perkalian atau sekitar 28,57 %, 19 soal dengan operasi pembagian atau sekitar
27,14 % dan 3 soal dengan jenis operasi akar atau sekitar 4,29 %. Dengan
demikian dapat di ketahui bahwa untuk soal pemecahan masalah yang
terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 jenis operasi
yang banyak digunakan adalah jenis operasi perkalian.

Tabel 4.5
Distribusi Karakteristik Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan Banyak
Operasi pada UNAS Tahun Ajaran 2009/2010 dan 2010/2011
Banyak Operasi
Jumlah
0
%
1
%
>1 %
2009/2010
1
6,67
0
0
14 93,33
15
2010/2011
1
8,33
0
0
11 91,67
12
Total
2
7,41
0
0
25 92,59
27
Ket: 0 : tidak ada operasi;1 : satu operasi; >1 : lebih satu operasi
Tahun Ajaran

Dari 27 sampel soal pemecahan masalah yang terdapat dalam UNAS
tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 berdasarkan banyaknya operasi
terdapat 2 soal atau sekitar 7,41 % dengan tidak menggunakan operasi dan
terdapat 25 soal atau sekitar 92,59 % menggunakan >1 pengoperasian.
Dengan demikian soal pemecahan masalah yang terdapat dalam UNAS tahun
ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 berdasarkan banyak operasi hampir 100 %
memiliki >1 pengoperasian. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan
sebelumnya yaitu penelitian Wijayanti (2009) yang menyatakan bahwa dalam
soal pemecahan masalah yang terdapat pada buku ajar siswa SMP
kebanyakan memiliki >1 pengoperasian.

5

Tabel 4.6
Distribusi Karakteristik Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan Banyak
Soal pada UNAS Tahun Ajaran 2009/2010 dan 2010/2011
Banyak Soal
1 %
>1
2009/2010
15 100
0
2010/2011
12 100
0
Total
27 100
0
Ket: 1:satu soal ; >1 : lebih dari satu soal
Tahun Ajaran

Jumlah

%
0
0
0

15
12
27

Tabel 4.6 merupakan tabel yang menyatakan banyaknya soal dalam
soal pemecahan masalah yang terdapat pada UNAS tahun ajaran 2009/2010
dan 2010/2011.Yang dimaksud banyaknya soal dalam penelitian ini adalah
banyaknya soal atau pertanyaan yang terdapat dalam soal pemecahan masalah
yang terdiri dari satu pertanyaan atau lebih dari satu pertanyaan. Dari 27 soal
Pemecahan masalah pada UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 yang
bentuk soalnya pilihan ganda menunjukkan bahwa 27 soal atau 100 %
memiliki satu soal atau satu pertanyaan.
Tabel 4.7
Distribusi Karakteristik Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan
Kecukupan Data pada UNAS Tahun Ajaran 2009/2010 dan 2010/2011
Kecukupan Data
E
%
K
2009/2010
0
0
0
2010/2011
0
0
0
Total
0
0
0
Ket : E :Ekstra ; K :Kurang ; L : Lengkap.
Tahun Ajaran

%
0
0
0

L
15
12
27

%
100
100
100

Jumlah
15
12
27

Tabel 4.7 merupakan tabel penyebaran kecukupan data dalam soal
pemecahan masalah yang terdapat pada UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan
2010/2011.Yang dimaksud kecukupan data pada penelitian ini kali ini adalah
kecukupan data yang dapat mendukung dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah seperti angka yang diketahui, fakta yang mendukung dan
apa yang ditanyakan. Dari 27 soal Pemecahan masalah pada UNAS tahun

6

ajaran 2009/2010 dan 2010/2011

yang bentuk soalnya pilihan ganda

menunjukkan bahwa 27 soal atau 100 % memiliki data cukup atau lengkap.
Tabel 4.8
Distribusi karakteristik Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan
Kemiripan pada UNAS Tahun Ajaran 2009/2010 dan 2010/2011
Kemiripan
M %
2009/2010
2 13,33
2010/2011
4 33,33
Total
6 22,22
Ket : M : Mirip ; TM : Tidak Mirip
Tahun Ajaran

TM
13
8
21

%
86,67
66,67
77,78

Jumlah
15
12
27

Dari 27 sampel soal yang terdapat dalam soal pemecahan masalah pada
UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 terdapat 6 soal yang memiliki
kemiripan atau sekitar 22,22 % dan terdapat 21 soal tidak mirip atau sekitar
77,78 % . Dengan demikian soal pemecahan masalah yang terdapat pada
UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 kebanyakan soal tidak
memiliki kemiripan . Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan
sebelumnya yaitu penelitian (Wijayanti:2009) yang dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa banyaknya soal pemecahan masalah yang terdapat
pada Buku Ajar siswa SMP kebanyakan soal tidak ada kemiripan dari tahun
sebelumnya. Dengan hal ini siswa sering merasa kesulitan karena biasanya
soal yang mirip itu akan lebih mudah dikerjakan daripada soal yang tidak
memiliki kemiripan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa:
1.

Soal pemecahan masalah yang terdapat pada UNAS tahun ajaran 2009/2010
merupakan soal yang paling tinggi jumlah soal pemecahan masalahnya yaitu
sebanyak 15 soal.

2.

Karakteristik soal

pemecahan masalah berdasarkan penyajian data yang

terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 kurang

7

menarik karena banyak soal kebanyakan disajikan dalam bentuk kata-kata
yaitu sekitar 66,67 % sehingga soal tergolong sulit.
3.

Karakteristik soal pemecahan masalah berdasarkan jenis bilangan yang
terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 mempunyai
tingkat kesulitan rendah karena jenis bilangan yang terdapat dalam soal ini
adalah bilangan cacah yaitu sekitar 81,82 % , sehingga soal lebih mudah
untuk dikerjakan.

4.

Karakteristik soal pemecahan masalah berdasarkan jenis operasi

yang

terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 mempunyai
tingkat kesulitan yang tinggi karena jenis operasi perkalian lebih tinggi dari
jenis operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian dan akar yaitu sekitar
28,57 %.
5.

Karakteristik soal pemecahan masalah berdasarkan banyak operasi yang
terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 mempunyai
tingkat kesulitan yang tinggi karena banyaknya operasi >1 operasi untuk
mengerjakannya yaitu sekitar 92,59 %.

6.

Karakteristik soal pemecahan masalah berdasarkan banyak soal yang terdapat
dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 mempunyai tingkat
kesulitan rendah karena sudah 100 % hanya mempunyai satu soal.

7.

Karakteristik soal pemecahan masalah berdasarkan kecukupan data yang
terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 mempunyai
tingkat kesulitan rendah karena sudah 100% soal mempunyai data yang
lengkap.

8.

Karakteristik soal pemecahan masalah berdasarkan kemiripan data yang
terdapat dalam UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 mempunyai
tingkat kesulitan yang tinggi karena kebanyakan soal tidak mirip dengan soal
sebelumnya yaitu sekitar 77,78 %.

8

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, penulis

menawarkan

beberapa saran untuk mengatasi karakteristik soal pemecahan masalah yang
terdapat pada UNAS tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011.
1.

Perlu diadakan penelitian yang sejenis yang berkelanjutan sehingga mutu
pendidikan dapat terus dipantau dan dikendalikan.

2.

Guru mata pelajaran matematika hendaknya kreatif dan sering memberikan
soal pemecahan masalah agar siswa banyak berlatih dan tidak mengalami
kesulitan.

3.

Dengan adanya penelitian ini, hendaknya melakukan peninjauan dan
memberikan pengarahan terharap tenaga pendidik (guru) untuk lebih
memperhatikan kriteria dalam pembuatan soal yang baik dan sesuai dengan
materi ajar.

4.

Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan
dilanjutkan oleh peneliti lain dengan mengemukakan beberapa pokok bahasan
lain dalam analisis karakteristik soal yang dapat meningkatkan hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Badan Standar Nasional Pendidikan.
Subadi, Tjipto. 2011. Inovasi Pendidikan. Surakarta : FKIP UMS.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Tindakan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suwandi, Sarwiji. 2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Wijayanti, Dyana. 2009. “Analisis Soal Penyelesaian Masalah pada Buku Sekolah
Elektronik Pelajaran Matematika SMP/MTs” (Skripsi S-1 Progdi
Matematika). Surakarta : FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

9

10