TUGAS MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tu

TUGAS MAKALAH
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN LOGISTIK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Logistik

Oleh :

Virgilio D.J.M.C Pinto
2143055

MANAJEMEN INFORMATIKA
POLITEKNIK POS INDONESIA
BANDUNG
2014
[Type text]

Page 1

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
petunjuk dan bimbingannya serta hidayah-Nya, makalah ini dapat penulis selesaikan dengan

baik, tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak sekali mendapat masalah, namun
penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak
yang senantiasa memotivasi dan kritik membangun. Oleh karena itu penulis menyampaikan
terima kasih sedalam – dalamnya kepada :
1. Bapak Agung Adiono, SE, M.SI, AK yang telah bersedia menjadi guru dalam mata
kuiah pengantar Logistik.
2. Teman-teman yang telah dengan caranya sendiri memotifasi saya dan mendoakan
saya agar makalah ini dapat selesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan krituk dan saran yang konstruktif untuk perbaikan dan
penyempurnaan lebih lanjut.
Meskipun ini sifatnya sederhana semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi penulis pada khususnya.

......... ............ 2014

[Type text]

Page 2


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN............................................................................................ 4
1.1

LATAR BELAKANG................................................................................4

1.2

RUMUSAN MASALAH...........................................................................4

1.3

TUJUAN PENULISAN.............................................................................5

1.4


METODE PENELITIAN...........................................................................5

BAB II.................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN.............................................................................................. 6
2.1

MANAJEMEN INFORMATIKA..................................................................6

2.1.1

PENGERTIAN.................................................................................... 6

2.1.2

FUNGSI MANAJEMEN INFORMATIKA..................................................7

2.2

LOGISTIK........................................................................................... 11


2.2.1

PENGERTIAN LOGISTIK...................................................................11

2.2.2

FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK.......................................................12

2.2.3

RUANG LINGKUP MANAJEMEN LOGISTIK.........................................20

BAB III............................................................................................................... 21
PENUTUP................................................................................................... 21
3.1

KESIMPULAN..................................................................................... 21

3.2


USUL-SARAN..................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 22

[Type text]

Page 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Manusia telah berada dalam era teknologi yang begitu canggih. Hampir semua

hal yang dilakukan manusia dititik beratkan pada sebuah alat. Dengan
keingintahuannya, manusia terus menerus menciptakan segala sesuatu agar
pekerjaannya lebih mudah. Sisitem Informasi Manajemen menjadi salah satu pilihan
utama dalam pembuatan berbagai hal yang nantinya akan menunjang pekejaan

seseorang.
Bagi orang yang belum pernah belajar tentang Sistem Informasi Manajemen
(SIM), banyak orang yang mengartikan Sistem Informasi dengan keinginan mereka
sendiri. Itulah yang menyebabkan seringnya pengertian SIM menjadi rancu sehingga
sangat sulit di mengerti. Oleh karena itu, pada saat ini banyak sekali universitas yang
telah banyak menitikberatkan pada mata kuliah Manajen Informatika. Semua itu
semata-mata agar semua masalah tentang sumber daya manusia yang selama ini
menjadi masalah dapat teratasi.
Pada saat yang sama pula Logistik menjadi suatu masalah yang besar pula,
banyak sekali produk-produk lokal yang ada tidak bisa di distribusikandengan baik.
Semua itulah yang menyebabkan banyaknya angka pengangguran yang merajalela di
negara ini.
Untuk itu makalah ini dibuat dengan judul “MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
LOGISTIK”; agar dapat terealisasilah negara yang makmur.

1.2

RUMUSAN MASALAH





1.3

Apa itu Manajemen Informatika?
Apa itu Logistik?
Apa hubungan timbal balik antara Manajemen Informatika dan Logistik?

TUJUAN PENULISAN
o Untuk mengetahui hubungan timbal balik antara MI dan Logistik.
o Untuk mengetahui peranan MI dan Logistik dalam pengembangan SDM.

[Type text]

Page 4

o Untuk mendapatkan nilai mata kuliah Pengantar Logistik.

1.4


METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan makalah sederhana ini, penulis menggunakan beberapa

metode penulisan yaitu metode kepustakaan dan juga pengambilan data melalui
internet.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1

MANAJEMEN INFORMATIKA

2.1.1

PENGERTIAN
Sebenarnya kata manajemen ini berasal dari bahasa Prancis Kuno yang
memiliki arti sebagai seni untuk mengatur dan melaksanakan. Manajemen
belum bisa memiliki pengertian yang sungguh sempurna dan dapat diterima
secara universal. Ada seseorang yang bernama Parker yang mengartikan

manajemen sebagai sebuah seni yang dapat menyelesaikan kegiatan pekerjaan

[Type text]

Page 5

dengan melalui orang lain. Sehingga arti manajemen berarti bahwa seorang
manajer bertugas untuk mengarahkan dan mengatur orang lain guna mencapai
tujuan perusahaan agar memperoleh hasil yang optimal dan mampu
menyelesaikan segala permasalahan serta mengambil kebijakan di dalam
perusahaan demi mencapai target dan sasaran.
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang
disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan
dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap
penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli
seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan
oleh kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan,
kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu
banyak


ditentukan

oleh

bakat

seseorang

dan

sulit

dipelajari.

Informatika (Inggris: Informatics) mencakup beberapa macam bidang,
termasuk di dalamnya: ilmu komputer, ilmu informasi, sistem informasi,
teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen.
Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari
beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan
menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk

informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi
berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum
diproses dengan komputer.
Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan
aplikasi tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek
kognitif dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari
teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa
macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang
mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari
bidang informatika.
Manajemen

Informatika

merupakan

segala

pemanfaatan

dan

pemeliharaan atas sumber daya yang secara efektif untuk bidang informasi
demi mewujudkan tujuan yang telah ditentukan agar dapat memperoleh hasil
[Type text]

Page 6

yang diharapkan secara maksimal. Namun demikian jikalau Manajemen
Informatika dipisahkan katanya menurut kata penyusunnya yaitu kata
manajemen disini berarti segala penggunaan dan pemanfaatan sumber daya
yang telah tersedia secara efektif guna mencapai sasarannya.

2.1.2

FUNGSI MANAJEMEN INFORMATIKA
Berbagai fungsi Manajemen dikemukakan para ahli dengan persamaan dan
perbedaan. Untuk memperjelas pendapat para ahli, masing-masing fungsi
manajemen tersebut sebagai berikut :
1. Louis Allen (POLC)


Planning (Merencanakan)
Organizing (Menyusun)
Leading (Memimpin)
Controlling (Mengawasi/meneliti)

2. Harold Koontz and Cyril O’Donnell (POSDLC)
Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)
Staffing (Penyusunan Pegawai)
Directing (Pengarahan)
Leading (Memimpin)
Controlling (Pengendalian)
3. Luther Gulick (POSDiCoRB)
Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)
[Type text]

Page 7

Staffing (Penyusunan Pegawai)
Directing (Pengarahan)
Coordinating (Pengkoordinasian)
Reporting (Pembuatan laporan)
Budgeting (Penganggaran)
4. George R. Terry (POAC)
Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)
Actuating (Pelaksanaan)
Controlling (Pengendalian)
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsifungsi manajemen adalah sebagai berikut:
Planning

termasuk

Budgeting

perencanaan

adalah

penentuan

serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diingin-kan. Fungsi
perencanaan sudah termasuk didalamnya penetapan budget. Oleh karenanya
lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan sebagai penetapan
tujuan, policy, prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi. Jadi
dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksudkan fungsi
manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi,
menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang
harus dituruti, dan menetap-kan ikhtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan
uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan
dilakukan.
Organizing
Dengan

Organizing

dimaksud

mengelompokan

kegiatan

yang

diperlukan, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi
dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan
sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Organisasi atau
pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas
manajemen dalam mengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi,
[Type text]

Page 8

wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya
aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Staffing atau Assembling resources
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya
sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal
kepada organisasi. Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi manajemen
yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah
legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu
organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang
yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada dalam organisasi
tersebut.
Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain
bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni 1)
mengambil keputusan, 2) mengadakan komunikasi, 3) memberi semangat,
inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, 4) memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki
pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah
salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan
ke jalan yang benar dengan maksud mencapai tujuan yang sudah yang sudah
digariskan semula.
Directing atau Commanding
[Type text]

Page 9

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula. Directing atau Commanding merupakan fungsi manajemen
yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak
melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan
kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan
yang ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian di dalam prakteknya pendapat George R Terry lebih
banyak dijadikan acuan, hal itu dikarenakan fungsi2 dasar manajemen yang
dikemukakan para ahli lainnya sudah tercakup didalam keempat fungsi dasar
manajemen yang dikemukakan oleh George R terry.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna
bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan
untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang
diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat
bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah
supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan yang strategis.Sehingga SIM adalah suatu
sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

2.2

LOGISTIK

2.2.1

PENGERTIAN LOGISTIK


Pengertian Logistik Menurut Para Ahli
Logistik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Logistikos yang berarti
terdidik atau pandai dalam meperkirakan atau berhitung.
1. Donald J. Bowersok (2000)

[Type text]

Page 10

Logistik didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang srategis
terhadap pemindahan dan peyimpanan barang, suku cadang dan
barang jadi dari supplier kepada para langganan.
2. Menurut Council of Logistic Management (Ballou, 1992)
Logistik

didefinisikan

sebagai

proses

perencanaan,

implementasi, dan pengendalian efisiensi, aliran biaya yang
efektif dan penyimpanan bahan mentah, bahan setengah jadi,
barang jadi dan informasi-informasi yang berhubungan dari
asal titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan
konsumen.
3. Menurut Yolanda M. Siagian (2005)
Logistic didefinisikan sebagai bagian dari proses rantai suplai
(supply chain) yang berfungsi merencanakan, melaksanakan,
mengontrol

secara

efektif,

efisien

proses

pengadaan,

pengelolaan, penyimpanan barang, pelayanan dan informasi
mulai dari titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi
(point of consumption) dengan tujuan memenuhi kebutuhan
konsumen.
4. Menurut Sondang P Siagian (2003)
Logistik didefinisikan sebagai keseluruhan bahan, barang, alat
dan sarana yang diperlukan dan dipergunakan oleh suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasarannya.
5. Menurut Christopher (1992)
Logistik didefinisikan sebagai suatu proses yang strategis
dalam pengelolaan mulai dari pengadaan barang, perpindahan
barang hingga penyimpanan barang, bahan baku dan produk
jadi ( yang di dalamnya terkait pula aliran informasi) pada

[Type text]

Page 11

perusahaan

dan

koneksi

pemasaran

untuk

kepentingan

mendapatkan keuntungan secara maksimal dengan biaya yang
efisien dan dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen.
6. Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari H.S (2004)
Logistik didefinisikan sebagai segala sesuatu atau benda yang
berwujud dan dapat diperlakukan secara fisik (tangible), baik
yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pokok
maupun kegiatan penunjang (administrasi).
Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa logistik
adalah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian faktor produksi secara efektif
da efisien dalam rangka memperoleh barang atau jasa sejak dari titik
permulaan ke titik konsumsi sesuai dengan harapan pelanggan.

2.2.2

FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK

Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk skema siklus kegiatan logistik sebagai
berikut:
1. Fungsi perencanaan
Proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-langkah yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara khusus
perencanan

logistik

adalah

merencanakan

kebutuhan

logistik

yang

pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai atau user kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi. Menurut
Subagya (1994), ”perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok,
gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan
cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan
pedoman tindakan.”
Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya
sehingga akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh
perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem

[Type text]

Page 12

monitoring, evaluasi dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan
balik untuk tindakan pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi.
Suatu rencana harus didukung oleh semua pihak. Rencana yang dipaksakan
akan sulit mendapatkan dukungan bahkan akan berakibat tidak lancar dalam
pelaksanaannya.
Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan
pencapaian tujuan (sasaran) diperlukan kerjasama yang terus menerus antara
pimpinan, perencana, pelaksana dan pengawas dengan masing-masing kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatan
diarahkan pada pencapaian tujuan untuk mencapai sasaran organisasi.
Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai berikut:
a.

Rencana jangka panjang (long range)

b. Rencana jangka menengah (mid range)
c.

Rencana jangka pendek (short range)

Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan menghasilkan antara lain:
a.

Rencana Pembelian

b. Rencana Rehabilitasi
c.

Rencana Dislokasi

d. Rencana Sewa
e.

Rencana Pembuatan

Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan
menyimpulkan pernyataan sebagai berikut:
a.

Apakah yang dibutuhkan untuk menentukan jenis barang yang tepat

(what)
b. Berapa yang dibutuhkan untuk menentukan jumlah yang tepat (how much,
how many)
c.

Kapan menentukan waktu yang tepat (when)

d. Dimana dibutuhkan untuk menentukan tempat yang tepat (where)
e.

Siapa yang mengurus untuk menentukan orang atau unit yang tepat (who)

f.

Bagaimana diselenggarakan untuk menentukan proses yang tepat (how)

g. Mengapa dibutuhkan pengecekan apakah keputusan yang diambil benarbenar tepat (why)

[Type text]

Page 13

2. Fungsi Penganggaran
Penganggaran (budgetting) adalah semua kegiatan dan usaha untuk
merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar
yaitu skala mata uang dan jumlah biaya (Subagya, 1994).
Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaan
dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya
biaya dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan dan
keterbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakan
anggaran yang tepat.
Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali
dan diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan,
maka penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan
terpaksa.
Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat
membantu kegiatan.
Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara
lain :
a.

Peraturan–peraturan terkait

b. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan teknologi
c.

Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran

d.

Pengaturan anggaran seperti sumber biaya pendapatan sampai dengan

pegaturan logistik
Sumber anggaran di suatu rumah sakit bermacam-macam tergantung pada
institusi yang ada apakah milik pemerintah atau swasta. Pada rumah sakit
pemerintah, sumber anggaran dapat berasal dari dana subsidi (Bappenas, Depkes,
Pemda) dan dari penerimaan rumah sakit. Sedangkan pada rumah sakit swasta
sumber anggaran berasal dari dana subsidi (Yayasan dan Donatur), penerimaan
rumah sakit dan dana dari pihak ketiga.
Alokasi anggaran logistik rumah sakit 40 % - 50 % dalam bentuk obat-obatan
dan bahan farmasi, alat tulis kantor, cetakan, alat rumah tangga, bahan makanan,
alat kebersihan dan suku cadang.
3. Fungsi Pengadaan

[Type text]

Page 14

Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan
memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan
menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk
dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batasbatas efisiensi (Subagya, 1994).
Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi
didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk
kepentingan organisasi. Cara–cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan
fungsi pengadaan adalah:
a.

Pembelian

b. Penyewaan
c.

Peminjaman

d. Pemberian ( hibah )
e.

Penukaran

f.

Pembuatan

g. Perbaikan
Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut:
a.

Perencanaan dan penentuan kebutuhan

b. Penyususnan dokumen tender
c.

Pengiklanan/penyampaian undangan lelang

d. Pemasukan dan pembukuan penawaran
e.

Evaluasi penawaran

f.

Pengusulan dan penentuan pemenang

g. Masa sanggah
h. Penunjukan pemenang
i.

Pengaturan kontrak

j.

Pelaksanaan kontrak

Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi teknis yang menyangkut pihak luar
maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian
dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan
pemerintah yang mengatur tentang pengadaan barang adalah Keppres No. 80
tahun 2003.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:
[Type text]

Page 15

a.

Kode etik pengadaan
Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:
1.

Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang

pembeli harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan.
2. Tidak boleh ada keterangan orang dalam kepada siapapun.
3. Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika.
b. Pelelangan pengadaan barang
Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk panitia
pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai berikut:
1.

Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari perencana,

pemikir

pekerjaan

yang

bersangkutan,

penaggung

jawab

keuangan,

penanggung jawab perlengkapan, penanggung jawab teknis.
2.

Dilarang duduk sebagai anggota panitia sepert kepala kantor/satuan

pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-unit
yang berfungsi sebagai pemeriksa.
3.

Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin

proyek.
4.

Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang

pelelangan ditunjuk.
4. Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan
pngelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan berfungsi
untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi
sebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya.
Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan
penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah

kualitas barang dapat

dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang lebih
mudah dan barang yang aman dari pencuri.
Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah:
a.

Pemilihan lokasi

Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang
yang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.
b. Barang (jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)
[Type text]

Page 16

Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam :


Barang biasa: kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi

roda dll.


Barang khusus: obat-obatan, alat-alat medis dll.

c.

Pengaturan ruang

Bentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaan
ruang secara efisien dan pengawasan ruangan.
d. Prosedur/sistem penyimpanan
Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara
pengambilan barang, pengawetan dll.
e.

Penggunaan alat bantu

f.

Pengamanan dan keselamatan

Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap kecelakan,
gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan.
5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)
Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola
pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya, 1994). Faktor
yang mempengaruhi penyaluran barang antara lain:
a.

Proses Administrasi

b. Proses penyampaian berita (data-data informasi)
c.

Proses pengeluaran fisik barang

d. Proses angkutan
e.

Proses pembongkaran dan pemuatan

f.

Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan

Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran
merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
6. Fungsi Penghapusan
Penghapusan

adalah

kegiatan

atau

usaha

pembebasan

barang

dari

pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
(Subagya, 1994). Alasan penghapusan barang antara lain:

[Type text]

Page 17

a.

Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,

administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan.
b. Teknis dan ekonomis
Nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya yang disebabkan beberapa faktor:



Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki
Kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan lagi

menurut ketentuan waktu yang ditetapkan


Aus atau deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut,

menguap atau hadling


Busuk karena tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak

dapat dipergunakan lagi.
c.

Surplus

d. Tidak bertuan yaitu barang-barang yang tidak diurus
e.

Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara

Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:
a.

Aspek yuridis, administrasi dan prosedur

Dalam aspek yuridis mencakup pembentukan panitia penilai, identifikasi dan
inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau ketentuan
terhadap barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum barang
dihapus.
b. Aspek rencana pelaksana teknis
Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut.
Cara-cara penghapusan yang lazim dilakukan antara lain:
1. Pemanfaatan langsung yaitu usaha merehabilitasi/merekondisi komponenkomponen yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai
barang persediaan baru.
2.

Pemanfaatan kembali yaitu usaha meningkatkan nilai ekonomis dari

barang yang dihapus menjadi barang lain.
3. Pemindahan yaitu mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka
pemanfaatan langsung.
4. Hibah yaitu pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan
atau pihak di luar instansi (pemerintah).
5. Penjualan/Pelelangan yaitu dijual baik di bawah tangan atau dilelang.
[Type text]

Page 18

6. Pemusnahan yaitu menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan.
7. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian,
pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang
sedang atau telah berlangsung.
Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
a.

Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma,

instruksi dan prosedur lain.
b.

Melaksanakan pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan, guna

mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya
pelaksanaan dari rencana.
c.

Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan

dalam rangka pencapaian tujuan.
d. Melakukan supervisi
Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan saranasarana pengendalian sebagai berikut:
a.

Struktur organisasi yang baik

b. Sistem informasi yang memadai
c.

Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi

d. Pendidikan dan pelatihan
e.

2.2.3

Anggaran yang cukup memadai

RUANG LINGKUP MANAJEMEN LOGISTIK
Manajemen Logistik adalah serangkaian kegiatan dalam perencanaan,

pengorganisasian dan pengawasan atas kegiatan pengadaan, pencatatan,
pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan stock guna
mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen Logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang
berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan keefisien
dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi

[Type text]

Page 19

terkait dari titik permulaan (point of origim) hingga titik konsumsi (point of
consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.

BAB III

PENUTUP
3.1

KESIMPULAN
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang

pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk
terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi
bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan
[Type text]

Page 20

perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan
bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
masyarakat.
Manajemen Logistik adalah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian faktor
produksi secara efektif da efisien dalam rangka memperoleh barang atau jasa sejak
dari titik permulaan ke titik konsumsi sesuai dengan harapan pelanggan.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungannya terletak pada
kegiatan bekerja sama dalam membangun sebuah perusahaan dimana setelah tersedia
segala hal yang diperlukan sebagai informasi perusahaan, maka akan sangat
dibutuhkan orang yang dapat mengelola dan mengontrolnya agar dapat berjalan lancar
dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Manajemen informatika dan Logistik
merupakan 2 manajemen yang saling membutuhkan dan beketergantungan.

3.2

USUL-SARAN

Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini maka penulis meminta maaf.
Maka dari itu penulis membutuhkan adanya saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA
artikata.com/arti-338771-logistik.html
http://d-p-y.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-manajemen.html
http://dwisholeharini.blogspot.com/
http://rinatnunay.com/2013/07/02/beberapa-pengertian-tentang-logistik/
http://rinatnunay.com/2013/07/01/apa-sih-logistik-itu/
mli.web.id/perihal/pengertian-logistik
Modul Pengantar Logistik, disusun oleh Edi Supardi SE, AAAIK

[Type text]

Page 21

[Type text]

Page 22