Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Perusahaan Asuransi Dengan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian jenis kausalitas karena penelitian ini

bentuk kausalitas karena penelitian ini menitik beratkan pada pengujian hipotesis
yaitu hypothesis testing. Hypothesis testing adalah pengujian terhadap benar atau
tidaknya suatu pernyataan yang dihasilkan kerangka teoritis. Penelitian ini
menguji apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan asuransi dan
perbankan yang go public di BEI periode tahun 2009 - 2013.
3.2

Tempat dan waktu penelitian

3.2.1 Tempat penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan asuransi dan perbankan
yang go public di BEI. Dengan mengamati perbedaan kinerja keuangan
perusahaan asuransi dan perbankan yang go public di BEI dengan periode 20092013.
3.2.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 sampai dengan
penelitian selesai.
3.3

Batasan operasional
Penelitian ini dibatasi pada perusahaan asuransi dan perbankan yang go

public di BEI. Penilaian kinerja keuangan didasarkan pada rasio-rasio keuangan
dalam laporan keuangan tahun 2009-2013. Rasio-rasio itu meliputi : CR (Current
Ratio), TDTA (Total Debt to Total Assets), dan ROI (Return on Invesment).

28
Universitas Sumatera Utara

3.4

Definisi operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Rasio Likuiditas diukur dengan menggunakan CR (Current Ratio) adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Rasio
likuiditas dinyatakan dalam bentuk persentase dengan skala rasio.
2. Rasio Leverage diukur dengan menggunakan TDTA (Total Debt to Total
Assets) adalah rasio yang mengukur jumlah aktiva perusahaan yang
dibiayai oleh hutang yang berasal dari kreditur. Rasio leverage atau rasio
yang menggunakan hutang sebagai aktiva perusahaan diekspresikan dalam
suatu persentase dengan skala rasio.
3. Rasio Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROI (Return on
Invesment) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.
Modal yang diinvestasikan dinyatakan dengan menggunakan skala rasio.
3.5

Skala pengukuran variabel
Pengukuran penelitiaan digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti. Jumlah yang akan digunakan untuk penelitian akan ttergantung pada
jumlah variabel yang diteliti. Dalam skala pengukuran ini, maka nilai variabel

nilai yang diukur dengan instrument tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk
angka sehingga akan lebih akuran, efisien dan komunikatif.

29
Universitas Sumatera Utara

3.6

Populasi dan sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi

dan perbankan yang

go public di BEI periode 2009 – 2013. Metode yang

digunakan untuk menentukan sampel penelitian adalah metode purposive
sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria –
kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan asuransi dan perbankan yang go public di BEI dan aktif

melakukan transaksi tahun 2009 – 2013
2. Termasuk perusahaan dengan kapitalisasi terbesar (frekuensi perdagangan
tinggi) karena akan digunakan sebagai pembanding bagi perusahaan yang
akan diteliti.
3.7

Jenis data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

laporan keuangan perusahaan asuransi dan perbankan yang go public di BEI
periode 2009-2013. Data ini diperoleh dari situs http://www.idx.co.id dan
Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
3.8

Metode pengumpulan data
Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan serta diolah dalam penulisan

skripsi ini adalah data sekunder yaitu data yang berbentuk angka yang diperoleh
dari neraca laporan keuangan perusahaan asuransi dan perbankan yang go
public di BEI.


30
Universitas Sumatera Utara

3.9

Teknik analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dikerjakan dengan menggunakan

program SPSS. Untuk menjawab permasalahan pertama dalam penelitian ini
digunakan analisis data dengan tahapan sebagai berikut:
3.9.1

Analisis Kinerja Keuangan
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio.

Analisis

ini


digunakan

untuk

menilai

dan

mengukur

sejauh

mana

perkembangannya serta kondisi kinerja keuangan perusahaan asuransi dan
perbankan selama periode analisis yaitu tahun 2010 sampai dengan 2013. Analisis
rasio ini meliputi :
a. CR (Current Ratio) adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang
lancar perusahaan.
Current Ratio =


x 100%

b. TDTA (Total Debt to Total Assets) adalah perbandingan antara total hutang
dengan total aktiva perusahaan.
Total Debt to Total Assets =

x 100%

c. ROI (Return on Invesment) adalah perbandingan antara pendapatan setelah
pajak dengan total aktiva perusahaan.
Return on Investment =

x 100%

Untuk menjawab permasalahan kedua dalam penelitian ini diajukan
analisis data dengan tahapan sebagai berikut:

31
Universitas Sumatera Utara


3.9.2

Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan dengan Uji Kolmogrov-Smirnov. Uji ini

digunakan untuk menguji dua sampel independen yang telah ditarik dari populasi
yang sama atau dari populasi yang berdistribusi sama. Uji ini digunakan untuk
menentukan jenis pengujian hipotesis yang akan dilakukan. Adapun kriteria
pengujian adalah jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data
berdistribusi normal sehingga hipotesis diuji dengan menggunakan Independent
Sample t – Test. Sedangkan jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data
berdistribusi tidak normal sehingga hipotesis diuji dengan menggunakan Mann –
Whitney Test.
3.9.3

Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Independent

Sample t- Test untuk data yang berdistribusi normal atau Mann-Whitney Test

untuk data yang berdistribusi tidak normal.
a. Independent Sample t-Test
Langkah – langkah yang digunakan dalam Independent Sample t-Test terurai
di bawah ini:
Menyusun formulasi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) untuk
pengujian dua sisi:
Ho1 : μ1 = μ

: Tidak terdapat perbedaan CR (Current Ratio) perusahaan
asuransi dengan CR (Current Ratio) perbankan.

Ha1 : μ1 ≠ μ2

: Terdapat perbedaan CR (Current Ratio) perusahaan
asuransi dengan CR (Current Ratio) perbankan.

32
Universitas Sumatera Utara

Ho2 : μ1 = μ2


: Tidak terdapat perbedaan TDTA (Total Debt to Total
Assets) perusahaan asuransi dengan TDTA (Total Debt to
TotalAssets)perbankan.

Ha2 : μ1 ≠ μ2

: Terdapat perbedaan TDTA (Total Debt to Total Assets)
perusahaan asuransi dengan TDTA (Total Debt to
TotalAssets)perbankan.

Ho3 : μ1 = μ2

: Tidak terdapat perbedaan ROI (Return On Invesment)
perusahaan asuransi dengan ROI(Return On Invesment)
perbankan.

Ha3 : μ1 ≠ μ2

: Terdapat perbedaan ROI (Return On Invesment) perusahaan

asuransi dengan ROI(Return On Invesment) lembaga
perbankan.

2) Menentukan level of significant (α) sebesar 5% atau 0,05.
3) Menentukan kriteria pengujian.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji dua sisi

Ho ditolak

Ho diterima

-ttabel

Ho ditolak

ttabel

Ho diterima jika : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak jika : t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

33
Universitas Sumatera Utara

4) Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus (Dajan, 1994:238). Nilai
thitung berdasarkan rumus:

Dengan
keterangan :
SP = varian dari sampel gabungan
S1 = standar deviasi sampel ke-1
S2 = standar deviasi sampel ke-2
₁ = nilai rata – rata sampel ke-1

₂ = nilai rata – rata sampel ke-2

μ₁ = nilai rata – rata populasi ke-1
μ₂ = nilai rata – rata populasi ke-2
n1 = jumlah observasi didalam sampel ke-1
n2 = jumlah observasi didalam sampel ke-2

5) Membuat simpulan apakah Ho diterima atau ditolak
b. Mann-Whitney Test
Langkah – langkah yang digunakan dalam Mann-Whitney Test terurai dibawah
ini:
1) Menyusun formulasi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) untuk
pengujian dua sisi.

34
Universitas Sumatera Utara

Ho1 : μ1 = μ2

: Tidak terdapat perbedaan CR (Current Ratio)
perusahaan asurans dengan CR (Current Ratio)
perbankan.

Ha1 : μ1 ≠ μ2

:

Terdapat perbedaan CR (Current Ratio) perusahaan
asuransi dengan CR (Current Ratio) perbankan.

Ho2 : μ1 = μ2

:

Tidak terdapat perbedaan TDTA (Total Debt to
Total Assets) perusahaan asuransi dengan TDTA
(Total Debt to Total Assets) perbankan.

Ha2 : μ1 ≠ μ2

:

Terdapat perbedaan TDTA (Total Debt to Total
Assets) perusahaan asuransi dengan TDTA (Total
Debt to Total Assets) perbankan.

Ho3 : μ1 = μ2

: Tidak

terdapat

perbedaan

ROI

(Return

On

Invesment) perusahaan asuransi dengan ROI(Return
On Invesment) perbankan.
Ha3 : μ1 ≠ μ2

:

Terdapat perbedaan ROI (Return On Invesment)
perusahaan

asuransi

dengan

ROI(Return

On

Invesment) perbankan.
2) Menentukan level of significant (α) sebesar 5% atau 0,05.
3) Menentukan kriteria pengujian.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji dua sisi

Ho ditolak

Ho diterima

-ztabel

Ho ditolak

ztabel

35
Universitas Sumatera Utara

Ho diterima jika : -z tabel ≤ z hitung ≤ z tabel
Ho ditolak jika : z hitung < -z tabel atau z hitung > z tabel
5) Menghitung nilai z dengan menggunakan rumus (Dajan, 1994:264).

Dengan U = n1.n2 + [1/2 nx (nx + 1) - Rx]
keterangan:
n1 = jumlah variabel 1
n2 = jumlah variabel 2
Rx = jumlah jenjang pada perusahaan
X = kode variabel
6) Membuat simpulan apakah Ho diterima atau ditolak.
3.10

Kerangka Pemecahan Masalah
`Untuk mempermudah langkah dalam mencapai tujuan dan menjawab

permasalahan dari penelitian ini, maka dibuatlah kerangka pemecahan masalah.
Berikut ini merupakan kerangka pemecahan masalah yang dimaksud tersebut
ditunjukkan dalam Gambar 3.1

36
Universitas Sumatera Utara

Pengumpulan data Perusahaan Asuransi dan Perbankan
yang go public d BEI

Laporan Keuangan
Perusahaan Asuransi

Laporan Keuangan
Perbankan

Menghitung Variabel Kinerja Keuangan :

1. Current Ratio
2. Total Debt to Total Assets
3. Return On Investment

Uji Normalitas

Normal

Tidak Normal

Independent Sample t-Test

Mann-Whitney Test

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Keterangan :
1.

Pengumpulan data – data berupa buku – buku literatur, laporan keuangan
perusahaan asuransi dan perbankan yang go public di BEI.

2.

Data sekunder yang telah terkumpul berupa laporan keuangan masing –
masing perusahaan asuransi dan perbankan.

3.

Melalui data laporan keuangan, dapat dihitung variabel kinerja keuangan
yang terdiri dari Current Ratio, Total Debt to Total Assets, dan Return On
Invesment.

37
Universitas Sumatera Utara

4. Melakukan uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov
(Uji KS) untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal
atau tidak.
5. Jika diketahui data tersebut normal digunakan uji statistik parametrik
dengan Independent Sample t-Test. Sedangkan jika diketahui data tidak
normal digunakan uji statistik non parametrik dengan Mann-Whitney Test.
6. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
yang menjawab hipotesis yang telah digunakan.

38
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1

Perkembagan Perusahaan Asuransi
Perkembangan industri asuransi di Indonesia tentunya tidak terlepas dari

perkembangan ekonomi dan teknologi dalam kehidupan manusia, dimana dengan
semakin terbatasnya sumber-sumber kebutuhan manusia dalam usaha untuk
meningkatkan kemakmurannya maka bertambah besar usaha manusia untuk
mendayagunakan sumber-sumber yang ada serta usaha untuk mengamankan baik
atas diri atau keluarga mereka serta harta miliknya dari peristiwa-peristiwa yang
dapat menimbulkan kerugian atau menyebabkan gangguan dalam mencapai tujuan
hidup mereka.
Usaha persuransian sebagai salah satu lembaga keuangan non bank
menjadi semakin penting peranannya, karena dari kegiatan usahanya disamping
memberikan proteksi kepada masyarakat juga merupakan lembaga penghimpun
dana yang bersumber dari penerimaan premi asuransi dari masyarakat dimana
dana ini dapat diinvestasikan pada sektor-sektor yang produktif dan aman serta
diharapkan industri asuransi ini dapat semakin meningkatkan pengerahan dana
masyarakat ini untuk pembiayaan pembangunan.
Indikator yang mendorong pertumbuhan asuransi jiwa, selain faktor
jumlah penduduk besar, juga karena semakin menarik dan mudahnya sistem
asuransi jiwa yang ditawarkan ke masyarakat, serta kondisi ekonomi masyarakat

39
Universitas Sumatera Utara

cukup baik”. Sedangkan, penduduk Indonesia termasuk dalam lima besar dunia,
ini menjadi pasar yang potensial bagi dunia asuransi. Sementara melihat
perkembangannya, asuransi dunia akan terus mengalami pertumbuhan, khususnya
di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Dengan pertumbuhan rata-rata
dua digit sampai dengan 2014, maka total aset industri asuransi jiwa diperkirakan
dapat mencapai Rp. 500 triliun. "Sampai saat ini total aset industri jiwa telah
mencapai Rp. 249 triliun.
Pada Tabel 4.1 berikut dapat dilihat jumlah perusahaan asuransi pada
tahun 2013

Profil
Asuransi

Tabel 4.1
Jumlah Perusahaan Asuransi 2013
Jumlah Perusahaan
Unit-Unit
Konvensional
Full Syariah
Syariah
45
17
3

Asuransi Jiwa
Asuransi
80
22
2
Kerugian
Asuransi
5
Sosial
Reasuransi
4
3
Total
134
42
5
Sumber: www.bi.go.id Kajian Stabilitas Keuangan September 2013

Total
48
82
5
4
139

Kinerja perusahaan 10 asuransi yang go public pada semester I 2013
cenderung meningkat dibandingkan semester II 2012. Pola penempatan aset dan
diversifikasi investasi perusahaan asuransi yang dilakukan selama semester I
tahun 2013 cenderung tetap namun terjadi sedikit perubahan pada komposisi
investasi. Pergeseran komposisi tersebut mengarah pada penambahan porsi saham
sebagai sarana investasi, melewati porsi obligasi dan MTN dan reksa dana yang
umumnya menempati porsi terbesar kedua dan ketiga setelah deposito berjangka.

40
Universitas Sumatera Utara

Hal ini ditunjang oleh peningkatan indeks di pasar saham Indonesia yang sempat
berulangkali memecahkan rekor pencapaian IHSG. Perubahan strategi kebijakan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi ke arah instrumen yang
memiliki tingkat return yang tinggi diharapkan dapat berkontribusi dalam
meningkatkan profitabilitas perusahaan selain upaya peningkatan laba usaha
melalui penerimaan premi asuransi yang sampai dengan Juni 2013 telah mencapai
65% dari perolehan tahun sebelumnya.
Total aset sampai dengan akhir semester I 2013 meningkat sebesar Rp.
2,41 triliun atau ,11,29% menjadi Rp. 23,71 triliun dibandingkan akhir periode
tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,31 triliun. Sehingga pergerakan ,positif pasar
keuangan yang terjadi pada semester I 2013 berbanding lurus dengan
pertumbuhan perusahaan asuransi tersebut. Berdasarkan data industri perasuransi
yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan, per Juni 2013, terdapat 139 perusahaan
asuransi yang terdiri dari 45 asuransi jiwa (dengan 17 asuransi yang memiliki unit
usaha syariah/ UUS), 80 asuransi kerugian (dengan 22 asuransi yang memiliki
UUS), 5 asuransi sosial (dengan 3 asuransi yang memiliki UUS), dan 4 reasuransi.
Dari seluruh perusahaan asuransi tersebut terdapat 10 yang telah go public dengan
total aset per Juni 2013 sebesar Rp. 23,71 triliun. Dari 10 perusahaan asuransi
yang go public tersebut, pangsa aset terbesar didominasi oleh 1 (satu) perusahaan
asuransi yang mencapai 61%. Selama semester I 2013, 10 perusahaan asuransi go
public tersebut menunjukkan kinerja yang cukup menjanjikan, terlihat dari
indikator profitabilitas yang dicapai sampai dengan pertengahan tahun antara lain:
ROA sebesar 3,84% dan ROE sebesar 6,45%

41
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2
Perkembangan Aset Perusahaan Asuransi Yang Go Public
Perkembangan Aset 10 Perusahaan Asuransi Yang Go Public
Aset Investasi (Triliun)
2010
%
2011
%
2012
%
Reksadana
Obligasi & MTN
Deposito Berjangka
Saham
SB Pemerintah
Sertifikat BI
Jumlah Aset Investasi
Jumlah Aset Non Investasi
Total Aset
Indikator Profitabilitas
ROA
ROE

0,29
1,38
2,81
0,86
12,13
1,37
13,51
9,56%
13,08%

-80,89
173,47
61,89
-86,90

21,44
14,58
20,71

0,11
1,03
2,51
0,90
14,16
2,53
16,68

-60,87
-25,03
-10,54
3,92
16,69
84,04
23,54

8,67%
13,72%

1,84
1,78
3,49
1,77
0,05
0,00
8,44
2,36
10,81

1535,68
72,20
39,01
97,15
-40,35
-6,49
-35,22

8,36
14,10

3,84
6,45

Jun.
2013
1,90
1,37
3,34
1,96
0,05
0,00
8,63
3,61
23,71

%
3,44
-23,14
-4,16
10,77
-3,21
2,20
53,14
119,35

Sumber: www.bi.go.id Kajian Stabilitas Keuangan September 2013
4.1.2

Perkembagan Perusahaan Perbankan
Perkembangan

bisnis

perbankan

yang

begitu

pesat

semenjak

diberlakukannya paket-paket kebijakan deregulasi perbankan memberikan sinyal
bahwa undang-undang perbankan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 14
tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan sudah tidak sesuai lagi untuk
dilaksanakan. Banyak praktek-praktek perbankan yang tidak sejalan dengan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan. Atas
dasar itu, maka pemerntah telah mengeluarakan undang-undang perbankan yang
baru yaitu undang-undang nomor 7 tahun 1992 yang berlaku efektif pada 25 maret
1992.
Dengan dikeluarkannya undang-undang perbankan yang baru tersebut
tentunya perlu dicari peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan dan tantangan
yang akan dihadapi untuk menyusun suatu strategi yang mungkin dapat digunakan

42
Universitas Sumatera Utara

oleh kalangan perbankan. Diberlakukannya undang-undang yang baru tersebut
telah pula memberikan landasan idiil dan operasional yang lebih kokoh bagi
perkembangan bisnis perbankan dalam masa yang akan datang. Undang-undang
ini memberi keleluasaan yang lebih banyak serta keluwesan di dalam pemilikkan
operasi bank tetap menuntut pula sikap yang bertanggung jawa dari pemilik dan
pengurus bank. Sesuai dengan UU nomor 7 tahun 1992 Bank Indonesia sebagai
pengawas tunggal perbankan secara konsisten akan terus berupaya agar
perkembangan sistem perbankan di Indonesia menuju ke arah sistem perbankan
yang sehat dan kokoh. UU nomor 7 tahun 1992 mengelompokkan perbankan di
Indonesia menjadi 2 saja yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Sehingga persaingan antar bank akan semakin tajam.
Secara keseluruhan, industri perbankan masih memegang peranan dalam
sistem keuangan Indonesia.

Pangsa pasar industri perbankan semester I 2013

sebesar 77,9%, menurun tipis dibandingkan dengan pangsa semester II 2012
sebesar 78,3%. Penurunan pangsa ini terjadi terutama karena meningkatnya aset
lembaga keuangan non bank seperti perusahaan pembiayaan, asuransi, perusahaan
modal ventura dan pegadaian. Peningkatan pangsa lembaga keuangan non bank
antara lain disebabkan masih meningkatnya permintaan masyarakat terhadap
kredit kepemilikan kendaraan.
Seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang relatif terjaga,
industri perbankan mampu mencatatkan profit yang cukup besar. Selama semester
I 2013 Perbankan membukukan laba bersih sebesar Rp. 51,1triliun, lebih tinggi
dibandingkan dengan 2 semester sebelumnya. Kenaikan laba tersebut antara lain

43
Universitas Sumatera Utara

didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga kredit dengan kontribusi sebesar
72,2% dari total pendapatan bunga. Secara tahunan, pendapatan bunga kredit
mengalami pertumbuhan mencapai 15,5%. Tingginya laba tersebut tercermin dari
ROA perbankan yang mencapai 3,0% (per Juni 2013), menurun tipis
dibandingkan posisi Desember 2012 sebesar 3,1%. Jika dilihat per kelompok
bank, porsi terbesar penyumbang laba bersih Perbankan terdapat pada kelompok
bank Persero yang mencapai 44,8%, disusul BUSN 35,2%, BPD 11,5%, KCBA
4,4% dan Campuran 4,1%.
Laba operasional yang diperoleh perbankan masih didominasi oleh
pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) dengan tren yang
meningkat. Sebagaimana periode-periode sebelumnya, perolehan laba perbankan
sampai dengan akhir semester I 2013 masih didominasi oleh laba operasional.
Pada Juni 2013, laba operasional perbankan tercatat sebesar Rp. 62,0 triliun,
meningkat 11,1% dibanding laba operasional semester yang sama tahun lalu.
Tabel 4.3
Perkembangan Profitabilitas dan Kredit per Kelompok Bank
No.
1
2
3
4
5

R/L Setelah Pajak (T Rp.)
Kelompok
Des
Bank
Jun’12
Jun’13
12’
Persero
19,0
40,8 22,9
Swasta
17,0
34,5 18,0
BPD
4,6
8,9 5,9
Campuran 1,8
3,4 2,1
KCBA
3,1
5,1 2,3
Industri
45,7
92,8 51,1

Grouth Kredit (%)
Des
Jun’12
Jun’13
12’
20,2% 23,5% 24,9%
28,2% 20,8% 17,1%
22,9% 26,2% 24,9%
46,9% 33,2% 21,1%
28,7% 26,6% 17,1%
25,7% 23,1% 20,6%

NIM (%)
Des
Jun’12
Jun’13
12’
5,8
6,0 5,9
5,3
5,4 5,3
6,4
6,7 7,2
3,6
3,6 3,5
3,5
3,5 3,4
5,4
5,5 5,4

Sumber: www.bi.go.id Kajian Stabilitas Keuangan September 2013
Peningkatan laba operasional tersebut terutama didukung pencapaian ratarata NII bulanan perbankan selama semester I 2013 sebesar Rp. 19,0 triliun, lebih
tinggi dari perolehan semester lalu (Rp. 18,3 triliun) maupun posisi yang sama

44
Universitas Sumatera Utara

tahun lalu (Rp. 16,3 triliun). Peningkatan NII menunjukkan bahwa perbankan
sudah mampu melakukan efisiensi tercermin dari terus meningkatnya pendapatan
bunga sebagai dampak dari kredit yang bertumbuh dan, cenderung menurunnya
beban bunga perbankan. Namun demikian, bank perlu mencermati dampak dari
penyesuaian suku bunga DPK dan kredit pada semester II 2013 sebagai akibat
dari peningkatan BI-Rate pada akhir Juni 2013.
4.2

Hasil Penelitian
Hasil penelitian secara keseluruhan dapat diketahui dengan melakukan

analisis data yang terdiri dari analisis rasio kinerja keuangan, uji normalitas data
dan pengujian hipotesis.
Untuk menjawab hasil penelitian yang pertama digunakan analisis sebagai
berikut:
4.2.1

Kinerja Keuangan
Penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahunan yang berupa

laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan asuransi dan perbankan selama
tahun 2009-2013. Berikut merupakan hasil perhitungan dari laporan neraca dan
laporan laba rugi kedua objek penelitian.
Tabel 4.4: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian CR
Std.
No.
Variabel
N
Mean
Minimum Maximum
Deviation
CR Perusahaan Asuransi
1
5 184,1140 54,19445
138,02
270,97
CR Perusahaan Perbankan
2
5 110,3540 4,06477
105,48
116,62
Sumber: Lampiran 3
Rasio CR dalam penelitian ini merupakan rasio yang membandingkan
aktiva lancar dengan hutang lancar. Secara umum CR perusahaan asuransi dan

45
Universitas Sumatera Utara

perbankan periode 2009-2013 mengalami peningkatan , namun ada pula beberapa
perusahaan asuransi dan perbankan yang mengalami penurunan CR. Pada Tabel
4.5 terlihat bahwa nilai mean (rata-rata) Rasio CR perusahaan asuransi sebesar
184,1140 sedangkan nilai mean CR Perusahaan perbankan sebesar 110,3540.
Dengan demikian terlihat bahwa nilai rata-rata CR perusahaan Asuransi lebih
besar dari pada perusahaan Perbankan. Rasion CR menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (hutang lancar),
dimana semakin besar nilai CR mengindikasikan bahwa perusahaan semakin
lancar dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang telah tempo, sebaliknya
apabila nilai CR semakin kecil mengidikasikan perusahaan mengalami kesulitan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

No.
1
2

Tabel 4.5: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian TDTA
Std.
Variabel
N
Mean
Minimum Maximum
Deviation
TDTA Perusahaan
Asuransi
TDTA Perusahaan
Perbankan

5

60,5280

12,13878

43,71

72,58

5

88,9460

3,73641

83,09

92,45

Sumber: Lampiran 3
Total Debt to Total Assets (TDTA) dalam penelitian ini merupakan rasio
yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.
Perusahaan yang mempunyai nilai TDTA tinggi mengidikasikan bahwa semakin
tinggi risiko perusahaan untuk membayar kewajibannya, sebaliknya nilai TDTA
yang rendah mengindikasikan bahwa semakin kecil risiko perusahaan dalam
membayar kewajibannya.

Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai mean TDTA

perusahaan Asuransi sebesar 60,5280 sedangkan nilai mean TDTA perusahaan

46
Universitas Sumatera Utara

Perbankan sebesar 88,9460. Dengan demikian, terlihat bahwa nilai rata-rata TDTA
perusahaan perbankan lebih besar dibanding perusahaan Asuransi.
Tabel 4.6: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ROI
Std.
Variabel
N
Mean
Minimum Maximum
Deviation

No.

ROI Perusahaan
Asuransi
ROI Perusahaan
Perbankan

1
2

5

5,2980

2,89885

2,35

9,77

5

2,1840

0,71388

1,20

3,03

Sumber: Lampiran 3
Semakin besar nilai ROI mengidikasikan bahwa kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan modal yang diinvestasikan guna memperoleh laba lebih
besar, sebaliknya semakin kecil nilai ROI mengidikasikan bahwa modal yang di
investasikan menghasilkan laba semakin kecil atau mengalami kerugian. Rasio
Return On Invesment (ROI) merupakan rasio perbandingan antara Earning After
Tax atau laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Pada Tabel 4.7 terlihat
bahwa nilai mean ROI perusahaan Asuransi sebesar 5,2980 sedangkan nilai mean
ROI perusahaan Perbankan sebesar 2,1840. Dengan demikian terlihat bahwa nilai
rata-rata ROI perusahaan Asuransi lebih besar daripada nilai rata-rata perusahaan
Perbankan.
Untuk menjawab hasil penelitian yang kedua digunakan analisis sebagai
berikut:
4.2.2

Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Uji Normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini menggunakan

bantuan SPSS 17 untuk pengujian normalitas data, alat analisis yang digunakan
adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Level of significant (α) yang

47
Universitas Sumatera Utara

digunakan adalah 0.05.

Data berdistribusi normal apabila angka asymptotic

significant (2 tailed) > 0,05 dan data berdistribusi tidak normal apabila angka
asymptotic significant (2 tailed) < 0,05. Setelah pengujian normalitas data, maka
selanjutnya dapat diketahui data berdistribusi normal atau tidak.
Hasil uji nornalitas data menggunakan alat analisis One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.7: Hasil Uji Normalitas Data Terhadap Variabel-Variabel Penelitian
Asymp.
Rasio Keuangan
Keterangan
Significant (2 tailed)
CR (Currentt Ratio)
0,529
Normal
TDTA (Total Debt to Total Assets)
0,878
Normal
ROI (Return On Invesment)
0,406
Normal
Sumber: Lampiran 3
Setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

angka

asymptotic significant (2 tailed) sebesar 0,529 untuk rasio CR, angka asymptotic
significant (2 tailed) sebesar 0,878 untuk rasio TDTA, dan angka asymptotic
significant (2 tailed) sebesar 0,406 untuk rasio ROI. Berdasarkan hasil pengujian
data seluruh data variabel berdistribusi normal.
Untuk langkah selanjutnya, karena data berdistribusi normal maka
pengujian hipotesis dilakukan dengan Independent Sample t-Test untuk rasio CR,
TDTA, dan ROI.
4.2.3

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan rasio

keuangan perusahaan asuransi dengan perbankan . rasio-rasio yang digunakan
yaitu Current Ratio (CR), Total Debt to Total Assets (TDTA), dan Return On

48
Universitas Sumatera Utara

Invesment (ROI).

Langkah yang dilakukan untuk pengujian hipotesis yaitu

dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
Hasil uji Independent Sample t-Test Sample dengan menggunakan data
rata-rata pada perusahaan asuransi dan perbankan dapat dilihat pada Tabel 4.9
berikut:
Tabel 4.8: Hasil Analisis Uji Beda Independent Sample t-Test
Rasio

Jenis Perusahaan

Perusahaan Asuransi
Perusahaan Perbankan
Perusahaan Asuransi
TDTA
Perusahaan Perbankan
Perusahaan Asuransi
ROI
Perusahaan Perbankan
Sumber: Lampiran 4,5,& 6
CR

N

Mean

5
5
5
5
5
5

184,1140
110.3540
60,5280
88,9460
5,2980
2,1840

thitung

ttabel

Sig. (2
tailed)

Keterangan

3,035

2,306

0,016

Ha1 diterima

-5,003

-2,306

0,001

Ha2 diterima

2,332

2,306

0,048

Ha3 diterima

Setelah diketahui hasil uji analisis beda pada Tabel 4.9 maka pengujian
hipotesis pada rasio CR menggunakan Independent Sample t-Test terhadap
perusahaan asuransi dan perbankan menunjukkan bahwa rata-rata CR perusahaan
asuransi sebesar 184,1140 sedangkan rata-rata CR perusahaan perbankan sebesar
110,3540.

Data tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata CR perusahaan

asuransi lebih tinggi dibanding perusahaan perbankan dengan demikian, terlihat
bahwa kemampuan perusahaan asuransi dalam membayar kewajiban jangka
pendek (hutang lancar) yang telah jatuh tempo lebih baik dibanding perusahaan
perbankan.

Untuk hasil pengujian dua sisi antara perusahaan asuransi dan

perusahaan perbankan dengan α= 0,025 (0,05/2) diperoleh nilai ttabel ±2,306 dan
nilai thitung sebesar 3,035. Karena thitung > ttabel maka nilai thitung berada pada daerah
Ha1 diterima. Pengambilan keputusan apakah H0 diterima atau ditolak juga dapat
dilakukan dengan cara lain yaitu dengan melihat nilai sig. (2 tailed) CR sebesar

49
Universitas Sumatera Utara

0,016 dimana nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan α= 0,05 sehingga Ha1
diterima. Dengan mengetahi Ha1 diterima berarti kinerja keuangan perusahaan
asuransi dan perusahaan perbankan dilihat dari rasio CR (Current Ratio) berbeda
secara signifikan.
Pengujian hipotesis rasio TDTA dengan menggunakan Independent
Sample t-Test terhadap perusahaan asuransi dan perusahaan perbankan
menunjukkan bahwa rata-rata TDTA perusahaan asuransi sebesar 60,5280
sedangkan rata-rata TDTA perusahaan perbankan sebesar 88,9460. Dari nilai
tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata TDTA perbankan lebih besar dibanding nilai
TDTA perusahaan asuransi maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan
perbankan memiliki risiko yang lebih tinggi dalam membayar kewajibannya
dibandingkan perusahaan asuransi. Hasil uji beda antara perusahaan asuransi dan
perusahaan perbankan menunjukkan bahwa untuk pengujian dua sisi α = 0,025
(0,05/2)

diperoleh nilai ttabel sebesar ±2,306 dan nilai thitung sebesar -5,003.

Karena

thitung

≤ -ttabel maka nilai thitung berada pada daerah Ha2 diterima.

Pengambilan keputusan H0 diterima atau ditolak juga dapat dilakukan dengan cara
lain yaitu dengan melihat nilai Sig. (2 tailed) TDTA sebesar 0,001dimana nilai ini
lebih kecil dibandingkan dengan α= 0,05 sehingga Ha2 diterima.

Dengan

mengetahui Ha2 diterima berarti kinerja keuangan perusahaan asuransi dan
perbankan dilihat dari rasio TDTA (Total Debt to Total Assets) berbeda secara
signifikan.
Pada pengujian hipotesis rasio ROI dengan menggunakan Independent
Sample t-Test terhadap perusahaan asuransi dan perbankan menunjukkan rata-rata

50
Universitas Sumatera Utara

ROI perusahaan asuransi sebesar 5,2980 sedangkan rata-rata ROI perusahaan
perbankan sebesar 2,1840. Nilai ROI perusahaan asuransi lebih besar dibanding
ROI perusahaan perbankan meskipun perbedaan tersebut tidak begitu tinggi. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan asuransi dalam menggunakan
modal yang ditanamkan lebih baik dibanding perusahaan perbankan.

Hasil uji

beda antara perusahaan asuransi dan perbankan menunjukkan bahwa untuk
pengujian dua sisi atau α= 0,025 (0,05/2) diperoleh nilai ttabel sebesar ± 2,306 dan
nilai thitung sebesar 2,332. Karena thitung > ttabel maka nilai thitung berada pada daerah
Ha3 diterima. Pengambilan keputusan H0 diterima atau ditolak dapat dilakukan
dengan cara lain yaitu melihat Asymp. Sig. (2tailed) ROI sebesar 0,048 dimana
nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan α=0,05 sehingga Ha3 diterima. Dengan
mengetahui Ha2 diterima berarti kinerja keuangan perusahaan asuransi dan
perbankan dilihat dari rasio ROI (Return On Invesment) berbeda secara signifikan.

Ha3 diterima

Ha2 diterima

Ha1 diterima

H0 ditolak

-2,306

H0 ditolak
2,332(ROI)

-5,003 (TDTA)

3,035(CR)

2,306

Gambar 4.1 Daerah Pengujian Uji Independent Sample t- Test Pada CR,
TDTA, dan ROI
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
data yang digunakan berupa data rata-rata menghasilkan kesimpulan yaitu
terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan asuransi

51
Universitas Sumatera Utara

dan perusahaan perbankan ditinjau dari rasio Current Ration (CR), Total Debt to
Total Assets (TDTA), dan Return On Invesment (ROI).
4.3

Pembahasan
Hasil perhitungan terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan asuransi dan

perbankan periode 2009-2013 menunjukkan bahwa kinerja kedua jenis
perusahaan mengalami peningkatan. Semakin besar nilai CR perusahaan
menunjukkan perusahaan dalam keadaan likuid dimana perusahaan memiliki
kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan (Gumanti, 2007:176).

Secara umum nilai CR

perusahaan asuransi dan perbankan mengalami peningkatan meskipun pada
beberapa perusahaan terdapat penurunan meskipun tidak begitu signifikan.
Peningkatan CR disebabkan adanya peningkatan permodalan dan peningkatan
bidang usaha milik perusahaan .penilaian CR sangat bermanfaat bagi investor dan
maupun calon investor dengan tujuan untuk mengetahui apakah layak melakukan
investasi di perusahaan tersebut.

Nilai TDTA yang fluktuatif dan cenderung

menurun menunjukkan bahwa perusahaan lebih mampu dalam menggunakan
aktivanya untuk menjamin keseluruhan hutangnya.

Penurunan nilai TDTA

dipengaruhi oleh adanya menambahan modal oleh investor serta adanya KMK
242/KMK.06/2003 mengenai batas tingkat solvabilitas sebesar 120% pada tahun
2003.

Nilai ROI menunjukkan adanya peningkatan dimana perusahaan telah

mampu mengelola perusahaan dengan baik. ROI merupakan nilai pengembalian
atas modal yang telah di investasikan. Tambahan modal yang diberikan investor
mampu dikelola dengan baik oleh manajemen perusahaan.

52
Universitas Sumatera Utara

Dengan demikian berdasarkan pembahasan yang telah diuraiakan, hasil uji
hipotesis dengan menggunakan alat Independent t-Test Sample terhadap Current
Ratio (CR), Total Debt to Total Assets (TDTA), dan Return On Invesment (ROI)
pada perusahaan asuransi dan perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009 sampai dengan 2013 menunjukkan adanya
perbedaan secara signifikan antara perusahaan asuransi dan perusahaan
perbankan. Dari hasil penelitian perbandingan ketiga rasio keuangan tersebut
menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan asuransi pada periode 20092013 lebih baik dari perusahaan perbankan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nurcholila (2005) yang meneliti perbandingan kinerja keuangan lembaga bank
dan asuransi di BEJ periode 2003.

Penelitiannya menggunakan rasio-rasio

keuangan meliputi EP (Economic Profitability), NPM (Net Profit Margin), DTA
(Debt to Total Assets), DTE (Debt to Total Equity), dan ROE (Return On Equity).
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari 3 rasio EP, DTA, dan DTE terdapat
perbedaan antara perusahaan asuransi dan lembaga keuangan bank.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ratri (2006) membandingkan
kinerja keuangan perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah go public di BEJ.
Rasio yang digunakan antara lain ORA (Operating on Return Assets), OCFTA
(Operating Cash Flow to Total Assets), TATO (Total Assets Turn Over). Hasil
penelitiannya secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat berbedaan kinerja
keuangan perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah go public.

53
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, Penulis

mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.

Dari hasil penelitian terhadap ketiga rasio keuangan yang diteliti pada
perusahaan asuransi dan perusahaan perbankan, meliputi rasio Current
Ratio (CR), Total Debt to Total Assets (TDTA), dan Return On Invesment
(ROI) relatif mengalami peningkatan pada periode 2009-2013.

2.

berdasarkan Uji Hipotesis dengan metode Independent Sample T-test,
terhadap variabel yang diuji, terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata
rasio CR, TDTA, dan ROI antara perusahaan asuransi dengan perusahaan
perbankan. Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian, maka Ha
diterima dan H0 ditolak.

5.2

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Penulis memberikan saransaran sebagai berikut:

1.

Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan
khususnya perusahaan asuransi dan perusahaan perbankan. Diharapkan
penelitian selanjutnya dapat lebih mengembangkan penelitian dengan
menganalisis rasio-rasio keuangan lainnya yang relevan seperti EP

54
Universitas Sumatera Utara

(Economic Profitability), NPM (Net Profit Margin), DTA (Debt to Total
Assets), DTE (Debt to Total Equity), dan ROE (Return On Equity).
2.

Bagi Perusahaan
Perusahaan asuransi dan perusahaan perbankan yang menjadi objek
penelitian diharapkan dapat meningkatkan kinerja yang lebih optimal agar
dapat menarik investor menanamkan modalnya. Perusahaan diharapkan
dapat mencari sumber pendanaan alternatif untuk menunjang kinerja
perusahaan baik melalui obligasi maupun reksadana untuk perusahaan
asuransi dan bagi perusahaan perbankan diharapkan mampu menghimpun
dan mengelola dana nasabah secara lebih optimal melalui kebijakankebijakan perusahaan yang profitable.

3.

Bagi Investor dan Calon Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan preferensi dalam
berinvestasi khususnya pada perusahaan asuransi dan perbankan. Melihat
perkembangan dan pertubuhan ekonomi khususnya Indonesia kedua jenis
perusahaan tersebut memiliki peluang dan tantangan yang cukup tinggi
sehingga bagi investor maupun calon investor harus lebih jeli dalam
keputusan untuk melakukan investasi, sehingga keputusan yang diambil
tepat dan menguntungkan.

55
Universitas Sumatera Utara