Kajian Kuat Tekan Bebas Pada Stabilitas Tanah Lempung Dengan Stabilizing Agents Serbuk Kaca dan Gypsum

ABSTRAK
Stabilisasi tanah banyak dilakukan untuk
memperbaiki sifat tanah (soil
reinforcement). Stabilisasi biasanya dilakukan dengan cara compaction, atau dicampur
dengan bahan kimia pada tanah seperti semen, kapur, gypsum, fly ash dan lain-lain.
Dalam penelitian ini digunakan penambahan gypsum dan serbuk kaca.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan campuran 2%
Gypsum dengan variasi serbuk kaca terhadap Index Properties tanah lempung, kemudian
untuk mengetahui kuat tekan bebas maksimum dengan penambahan kadar persentase
bahan yang efektif dengan pengujian UCT (Unconfined Compression Test), serta
mengetahui pengaruh waktu pemeraman (Curring time) terhadap nilai kuat tekan bebas
tanah yang distabilisasi.
Dari penelitian diperoleh hasil sampel tanah asli memiliki kadar air 14,52%; berat
spesifik 2,643; batas cair 48,64% dan indeks plastisitas 29,82%.. Berdasarkan klasifikasi
USCS, sampel tanah termasuk jenis (CL) dan berdasarkan klasifikasi AASHTO, sampel
tanah tersebut termasuk dalam jenis A-7-6.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan gypsum 2% dan 9% serbuk kaca
dengan waktu pemeraman 1 hari memiliki kuat tekan tanah paling besar dibanding
campuran lainnya dengan usia pemeraman yang sama yaitu 2,46 kg/cm², meningkat
88,57% bila dibandingkan dengan tanah asli. sedanglan untuk penambahan gypsum 2%
dan 10% serbuk kaca dengan waktu pemeraman 14 hari memiliki kuat tekan tanah 2,75

kg/cm2, meningkat 96,42% bila dibandingkan tanah asli. Pengaruh dari usia pemeraman
hanya berbeda 4,16% pada kondisi campuran yang efektif. Jenis tanah setelah
distabilisasi termasuk CL menurut klasifikasi tanah USCS sedangkan menurut AASHTO
termasuk jenis A-6.
Kata Kunci : lempung, gypsum, serbuk kaca, stabilisasi tanah, curring time, UCT.

Universitas Sumatera Utara