S TE 1100917 Chapter5
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan pada penelitian yang berjudul
“RANCANG BANGUN INVERTER FASA TUNGGAL DENGAN TAPIS LC”
terdapat beberapa temuan-temuan penelitian yang tentunya merujuk pada rumusan
masalah yang telah diajukan pada penelitian ini. Untuk itu, penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perencanaan rangkaian inverter jembatan penuh fasa
tunggal dengan tapis LC menggunakan software simulasi PSIM 9.0,
simulasi sebelum rancang bangun prototipe dalam kondisi ideal dapat
dilakukan sementara simulasi setelah prototipe dirancang bangun belum
dapat disimulasikan.
2. Pada tahap perancangan ditemukan bahwa rangkaian inverter memerlukan
modifikasi atau rangkaian tambahan agar prototipe dapat bekerja
sebagaimana mestinya, dikarenakan tahap perancangan tidak seideal tahap
perencanaan.
3. Dalam menentukan spesifikasi inverter berdasarkan hasil pengujian
prototipe, terlebih dahulu dibutuhkan rangkaian inverter yang bekerja
dengan baik tanpa ada masalah. Tahap pengujian inverter untuk mengetahui
kapasitas dan spesifikasi inverter ini mengalami kendala baik dalam aspek
teknis maupun non-teknis. Sehingga belum dapat menentukan spesifikasi
inverter.
5.2
Implikasi
Implikasi penelitian ini berhubungan dengan
penelitian selanjutnya,
diantaranya:
1. Dapat memberikan manfaat terhadap kemajuan penelitian dibidang
elektronika daya bagi civitas akademika DPTE FPTK UPI secara
khususnya dan bagi masyarakat Indonesia secara umunya.
Fajar Witama Wijaya, 2016
RANCANG BANGUN INVERTER JEMBATAN PENUH FASA TUNGGAL DENGAN TAPIS LC
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
52
2. Menambah pengetahuan dan keterampilan penulis dalam merancang
sebuah inverter jembatan penuh fasa tunggal dengan tapis LC.
3. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi pembaca untuk meneruskan atau
mengembangkan penelitian yang terkait dengan inverter jembatan penuh
fasa tunggal dengan tapis LC.
5.3
Rekomendasi
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang dapat
dikembangkan untuk penelitian selanjutnya, dianataranya:
1. Gunakan kurva S atau metode perencanaan proyek lainnya untuk bisa
mengestimasi waktu pengerjaan agar bisa tercapai sesuai target.
2. Ambil rujukan-rujukan yang valid yang kebenarannya dibtuktikan
berdasarkan hasil percobaan.
3. Buat tabel perubahan komponen daya, apabila kapasitas daya inverter
ingin ditambah ataupun dikurangi, pengguna dapat merujuk ke tabel
tersebut.
4. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan alat, buat prototipe per
bagian. Kemudian jika semua sudah berhasil, bagian-bagian prototipe
digabungkan secara keseluruhan.
5. Gunakan software perancangan PCB yang memiliki library komponen
yang lebih lengkap, untuk menghindari terjadinya kekosongan komponen
atau menghindari adanya kesalahan pada footprint komponen.
6. Tambahkan sistem kontroller tegangan untuk mempertahankan tegangan
output meskipun beban mengalami perubahan.
7. Gunakan
IC
yang
multifungsi
contohnya
IC
TL494
atau
IC
mikrokontroller agar rangkaian menjadi lebih sederhana.
8. Penambahan DC-DC converter step-up disisi input inverter yang
tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi sistem.
Fajar Witama Wijaya, 2016
RANCANG BANGUN INVERTER JEMBATAN PENUH FASA TUNGGAL DENGAN TAPIS LC
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan pada penelitian yang berjudul
“RANCANG BANGUN INVERTER FASA TUNGGAL DENGAN TAPIS LC”
terdapat beberapa temuan-temuan penelitian yang tentunya merujuk pada rumusan
masalah yang telah diajukan pada penelitian ini. Untuk itu, penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perencanaan rangkaian inverter jembatan penuh fasa
tunggal dengan tapis LC menggunakan software simulasi PSIM 9.0,
simulasi sebelum rancang bangun prototipe dalam kondisi ideal dapat
dilakukan sementara simulasi setelah prototipe dirancang bangun belum
dapat disimulasikan.
2. Pada tahap perancangan ditemukan bahwa rangkaian inverter memerlukan
modifikasi atau rangkaian tambahan agar prototipe dapat bekerja
sebagaimana mestinya, dikarenakan tahap perancangan tidak seideal tahap
perencanaan.
3. Dalam menentukan spesifikasi inverter berdasarkan hasil pengujian
prototipe, terlebih dahulu dibutuhkan rangkaian inverter yang bekerja
dengan baik tanpa ada masalah. Tahap pengujian inverter untuk mengetahui
kapasitas dan spesifikasi inverter ini mengalami kendala baik dalam aspek
teknis maupun non-teknis. Sehingga belum dapat menentukan spesifikasi
inverter.
5.2
Implikasi
Implikasi penelitian ini berhubungan dengan
penelitian selanjutnya,
diantaranya:
1. Dapat memberikan manfaat terhadap kemajuan penelitian dibidang
elektronika daya bagi civitas akademika DPTE FPTK UPI secara
khususnya dan bagi masyarakat Indonesia secara umunya.
Fajar Witama Wijaya, 2016
RANCANG BANGUN INVERTER JEMBATAN PENUH FASA TUNGGAL DENGAN TAPIS LC
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
52
2. Menambah pengetahuan dan keterampilan penulis dalam merancang
sebuah inverter jembatan penuh fasa tunggal dengan tapis LC.
3. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi pembaca untuk meneruskan atau
mengembangkan penelitian yang terkait dengan inverter jembatan penuh
fasa tunggal dengan tapis LC.
5.3
Rekomendasi
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang dapat
dikembangkan untuk penelitian selanjutnya, dianataranya:
1. Gunakan kurva S atau metode perencanaan proyek lainnya untuk bisa
mengestimasi waktu pengerjaan agar bisa tercapai sesuai target.
2. Ambil rujukan-rujukan yang valid yang kebenarannya dibtuktikan
berdasarkan hasil percobaan.
3. Buat tabel perubahan komponen daya, apabila kapasitas daya inverter
ingin ditambah ataupun dikurangi, pengguna dapat merujuk ke tabel
tersebut.
4. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan alat, buat prototipe per
bagian. Kemudian jika semua sudah berhasil, bagian-bagian prototipe
digabungkan secara keseluruhan.
5. Gunakan software perancangan PCB yang memiliki library komponen
yang lebih lengkap, untuk menghindari terjadinya kekosongan komponen
atau menghindari adanya kesalahan pada footprint komponen.
6. Tambahkan sistem kontroller tegangan untuk mempertahankan tegangan
output meskipun beban mengalami perubahan.
7. Gunakan
IC
yang
multifungsi
contohnya
IC
TL494
atau
IC
mikrokontroller agar rangkaian menjadi lebih sederhana.
8. Penambahan DC-DC converter step-up disisi input inverter yang
tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi sistem.
Fajar Witama Wijaya, 2016
RANCANG BANGUN INVERTER JEMBATAN PENUH FASA TUNGGAL DENGAN TAPIS LC
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu