Analisis Kombinasi Algoritma Steganografi Lsb Dan Visual Kriptografi Terhadap Keamanan Data

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Didalam komunikasi antara dua belah pihak, tidak ada suatu jaminan yang
menyatakan bahwa komunikasi yang terjadi telah aman dari ancaman pihak ketiga.
Kehadiran pihak ketiga dalam sebuah komunikasi dapat mengganggu kenyamanan
kedua belah pihak. Pihak ketiga mampu mengambil informasi penting dari
komunikasi yang sedang terjadi. Hal ini tentunya akan sangat merugikan pihak
pertama dan pihak kedua.Atas dasar ini lah perlu adanya suatu teknik untuk
mengamankan informasi yang dianggap penting agar terhindar dari ancaman pihak
ketiga.
Steganografi merupakan sebuah seni dan juga teknik untuk menyembunyikan
informasi seperti pesan dan data pada media digital (Provos & Honeyman 2003).
Teknik steganografi mengamankan pesan dengan cara menyembunyikannya pada
sebuah media, sehingga pihak ketiga tidak mencurigai adanya pesan pada media
tersebut. Media digital yang biasanya digunakan untuk menyembunyikan pesan dapat
berupa file teks, citra digital, audio, dan video.
Salah satu metode steganografi adalah Least Significant Bit (LSB) yang dilakukan
dengan memodifikasi bit-bit yang termasuk bit LSB pada setiap byte warna pada
sebuah pixel. Bit-bit LSB ini akan dimodifikasi dengan menggantikan setiap LSB

yang ada dengan bit bit informasi lain yang ingin disembunyikan. Setelah semua bit
informasi lain menggantikan bit LSB di dalam file tersebut, maka informasi telah
berhasil disembunyikan. (Champakamala, et al. 2014).
Akan tetapi teknik pengamanan data dengan menggunakan metode steganografi
memiliki banyak kelemahan dan kekurangan di dalam penggunaannya yang dapat
mengakibatkan data menjadi sangat tidak aman. Hal tersebut dapat dilihat dari
beberapa penelitian terdahulu yang berkatian dengan penelitian ini seperti (Luo, et al.
(2006) melakukan penelitian dengan menggunakan metode Dynamic Compensation
LSB di dalam menghadapi steganalisis, dimana didalam hasil penelitiannya tersebut

Universitas Sumatera Utara

2

untuk menghasilkan hasil resistan yang tinggi terhadap histogram dan steganalisis
dengan menambahkan nilai 1 terhadap setiap setengah pixel dari image untuk
menyembunyikan data yang dapat mengakibatkan nilai sigma yang tinggi, yang
berarti steganalisis dapat mendeteksi data yang tersembunyi.
Provos & Honeyman (2003), melakukan penelitian yang di dalam jurnalnya
membahas tentang staganografi dan staganalisis dan telah berhasil membuat sebuah

framework

untuk

mendeteksi

bahwa

seorang

teroris

dan

kriminal

telah

menyembunyikan data tersembunyi didalam sebuah gambar dengan menggunakan
‘stegdetect’.

Zhang et al. (2014) di dalam penelitiannya menganalisa sebuah volume yang
terenkripsi untuk mengetahui password volume, jenis format hardisk, jenis algoritma
enkripsi, serta kunci derivasi dengan menggunakan TrueCrypt yang merupakan salah
satu contoh tools computer forensics yang sering digunakan. Dengan hasil mereka
dapat mengetahui informasi mengenai password volume, jenis algoritma enkripsi yang
digunakan serta kunci derivasi dari volume tersebut.
Di Dalam kriptografi juga di kenal adanya visual kriptografi dimana di dalam
konsep dasarnya visual kriptografi bekerja dengan memecah sebuah image gambar
menjadi bagian-bagian yang terlihat seperti noise putih, akan tetapi ketika bagian
tersebut disatukan maka image tersembunyi akan di tampilkan (Naor & Shamir 1995).
Akan tetapi berdasarkan penelitian-penelitan terdahulu tersebut teknik steganografi
dan kriptografi tersebut menjadi kurang aman sehingga membutuhkan terobosan atau
variasi lain di dalam mengamankan data.
Seperti yang di lakukan oleh Abboud et al. (2010) di dalam penelitiannya mereka
melakukan kombinasi antara metode steganografi dan visual kriptografi. Dalam proses
ini file image original akan di proses dengan steganografi kemudian di enkripsi
menggunakan visual kriptografi yang menghasilkan beberapa image. Di dalam
hasilnya walaupun file image berhasil di rekonstruksi tetapi ketika dilakukan proses
visual kriptografi data yang tersembunyi menjadi hilang ketika di deteksi dengan HexEditor. Data tersebut hilang diakibatkan ketidaksempurnaan proses rekonstruksi dari
visual kriptografi. Sehingga dibutuhkan proses rekonstruksi yang lebih optimal agar

data rahasia tidak hilang baik dalam bentuk image ataupun pesan teks.
Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa telah
muncul framework dan metode untuk mendeteksi keberadaan data rahasia dari teknik

Universitas Sumatera Utara

3

steganografi maupun kriptografi, sehingga data menjadi kurang aman. Proses
rekonstruksi yang kurang baik dan pendeteksian steganografi image dari kombinasi
antara metode steganografi LSB dan visual kriptografi menjadi dasar di dalam
penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, kali ini penulis
melakukan Analisis Kombinasi Algoritma Steganografi LSB Dengan Visual
Kriptorgafi Terhadap Keamanan Data.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, adapun rumusan masalah dari tesis ini adalah teknik
pengamanan dengan menggunakan metode steganografi dan kriptografi memiliki
banyak kelemahan dan kekurangan di dalam penggunaannya yang mengakibatkan

data menjadi sangat tidak aman yang dapat di deteksi oleh pihak ketiga. Sehingga
dibutuhkan sebuah variasi algoritma baru untuk mengamankan data tanpa ada
pengaruh dari pihak ketiga

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menyembunyikan data gambar rahasia dan pesan
rahasia dengan menggunakan gabungan Steganografii LSB dan Visual Kriptorgafi
sehingga data tersebut tidak dapat di deteksi keberadaannya oleh pihak ketiga.

1.4. Batasan Masalah
Perlunya batasan-batasan masalah yang akan dibuat agar ruang lingkup penelitian
tidak terlalu luas. Adapun batasan-batasan yang terdapat pada penelitian yang
diusulkan ini adalah sebagai berikut:
1. Visual Kriptografi shared image yang dapat dihasilkan adalah berjumlah 2
buah shared image.
2. Algoritma yang di gunakan untuk teknik steganografi adalah LSB (Least
Significant Bit)
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pilihan lain untuk menyembunyikan data image dan pesan teks.


Universitas Sumatera Utara

4

2. Menambah pengetahuan pada bidang ilmu komputer, kususnya bidang keamanan
informasi.

Universitas Sumatera Utara