FREKUENSI DAN ANALISIS GANGGUAN TERHADAP KINERJA SISTEM PROTEKSI DI GARDU INDUK 150 KV BANTUL

FREKUENSI DAN ANALISI GANGGUAN TERHADAP KINERJA SISTEM
PROTEKSI DI GARDU INDUK 150 KV BANTUL
(FREQUENCY OF DISTURBANCE TO PROTECTION SYSTEM IN
SUBSTANTION OF 150 KV BANTUL)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Oleh :
Endy Noviantoro Putro,Anna Nurnazilah Chamim, S.T., M.Eng., Faaris Mujahid, Beng., M.S.T
Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email : [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK
Gardu Induk merupakan suatau sistem penyalur tenaga (transmisi) listrik yang
mempunyai peran penting dalam pengoprasiannya. Maka dari itu perncangan suatu
sistem

tenaga

listrik

memerlukan


pertimbangan

yang

sangat

matang

dan

mempertimbangkan kondisi di lapangan yang mungkin terjadi gangguan dari faktor luar
maupuan faktor dalam di suatu sistem tenaga listrik tersebut dapat di minimalisir
dengan hasil analisis. Pada sistem tenaga listrik tidak menutup kemungkinan terjadinya
gangguan dari luar maupun dari dalam. Gangguan tersebut di antaranya kerusakan pada
pembangkit, kawat penghantar yang putus, gangguan hubung simgkat karena tersambar
petir. Maka dari itu pada sistem tenaga listrik mempunyai peralatan pengaman (sistem
proteksi) untuk mengamankan perlatan dari gangguan dan menghindari dari kerusakan.
Dengan adanya sistem proteksi tidak menghambat penyaluran tenaga listrik ke beban
(konsumen).
Kata Kunci : Disturbance of Substation, Maternal Protection System

1. PENDAHULUAN

150 kV merupakan salah satu gardu

Gardu Induk merupakan suatau

induk di yogyakarta yang mengatur

sistem penyalur tenaga (transmisi)

kebutuhan beban tenaga listrik dan

listrik

sebagai pusat pengaman peralatan-

yang mempunyai peran

penting dalam pengoprasiannya. P.T


perlataan

PLN (Persero) P3B JB APP Salatiga

sebagai pusat penormalan di wilayah

Base Camp Yogyakarta Gardu Induk

Bantul. Gardu induk Bantul 150 kV

sistem

tenaga

listrik,

berkapasitas 16 MW dan mempunyai

penyaluran tenaga listrik ke beban


2 buah Transformator Daya (Trafo

(konsumen).

Daya) dengan kapasitas masingmasing 60 MVA. Trafo I mensuplai

2. RUMUSAN MASALAH

BNL 3, BNL 5

Berdasarkan latar belakang di

tengangannya pada sisi menengah

atas, maka rumusan masalah dapat

sebesar 20 kV,memiliki faktor daya

diuraikan sebagai berikut :


sebesar

pada

1. Frekuensi gangguan pada sistem

Transformator III menyuplai BNL 6,

kerja proteksi di Gardu Induk 150

BNL 7, BNL 8, BNL 103, BNL 11,

kV Bantul jika terjadi pada tahun

BNL 12, BNL 13 memiliki faktor

2011 smapai 2016 .

BNL 1,BNL 2,


0,9

sedangkan

daya 0,93. Trafo di Gardu Induk

2. Frekuensi gangguan pada sistem

Bantul 150 kV nilai faktor daya telah

kerja proteksi di Gardu Induk 150

memenuhi persayaratan yaitu sebesat

kV Bantul jika terjadi pada tahun

0,85.

2011 smapai 2016 .


Pada sistem tenaga listrik tidak
menutup

kemungkinan

terjadinya

gangguan dari luar maupun dari

3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah

di

mengetahui frekuensi gangguan dan

pada

kinerja sistem proteksi pada area


pembangkit, kawat penghantar yang

trafo tenaga tenaga di Gardu Induk

putus, gangguan hubung simgkat

150 kV Bantul. Untuk menjadi

karena tersambar petir. Maka dari itu

referensi dalam pemeliharaan di

pada

Gardu Induk 150 KV Bantul.

dalam.

Gangguan


antaranya

tersebut

kerusakan

sistem

tenaga

listrik

mempunyai

peralatan

pengaman

(sistem


proteksi)

untuk

mengamankan
gangguan

dan

perlatan

dari

menghindari

dari

4. LANDASAN TEORI
4.1 Sistem Tenaga Listrik
Sistem


tenaga listrik adalah

kerusakan. Dengan adanya sistem

kumpulan dari beberapa komponen

proteksi

dan peralatan listrik yang terhubung

tidak

menghambat

satu sama lain membentuk suatu

sistem

komponen-

tersebut

komponen

feeder) tengangan menengah yang

generator,

ada di gardu ninduk. Pada PLN kita

transmisi,

sering

seperti

transformator, saluran

mengenal

SCADA

atau

sarana komuniaksi internal PLN.

saluran distribusi dan beban.

Dirahapkan dengan sistem SCADA
ini dapat memantau dan mencata

4.2 Gardu Induk
Pembangkit adalah mempunyai

kerja

sistem

setiap

saat

pada

peran yang paling penting dalam

kondisi normal mapun abnormal.

tenaga listrik yaitu membangkitkan

PT.PLN Persero sebagai penyedia

generator.

layanan tenaga listrik memberikan

Generator

mengubah

tegagan tinggi melalui trafo step up

pelayanan

dan disalurkan ke kawat- kawat

memuaskan dengan adanya sistem

transmisi ke gardu induk.

ini

yang

baik

dan

Gardu Induk merupakan suatu
instalasi yang terdiri dari peralatanperalatan listrik yang merupakan

4.3 Jenis- Jenis Gardu Induk
Di

Indonesi

Gardu

Induk

pusat beban dari sistem penyaluran

mempunyai beberapa jenis yang di

(transmisi) tenaga listrik. Fungsi

bedakan dari beberapa bagian yaitu:

utama dari gardu induk adalah

1. Berdasarkan

mentransformasikan
tinggi

ke

tegangan

tegangan

tengangan

tinggi

ke

Besaran

Tegangannya

tinggi,

Gardu induk bedasarkan besaran

tengangan

tegangannya di bedakan menjadi

menengah, tengangan tinggi ke

beberapa

tengangan

diantaranya adalah :

rendah.Untuk

pengukuran pengawasan operasi

gardu

induk

a. Gardu Induk Tegangan Ekstra

serta pengaman dari sistem tenaga

Tinggi

(GITET)

listrik, pelayanan beban dari gardu

500kV.

induk melalui tengan tinggi ke

Pada Gardu Induk Tegangan

gardu distribusi, setelah proses

Tinggi

penurunan

tengangan

malui

trransformator daya sebanyak

penyulang-

penyulang

(feeder-

3 transformator daya. Ketiga

(GITET)

275kV,

memiliki

tranformator daya tersbeut

b. Gardu

Induk

Sebagian

masing- nasing 1 fasa yang

Pasangan Luar ( Combined

dilengkapi peralatan reaktor

Out Door Subtation)

fungsinya

sebagai

Gardu Induk ini sebagian

daya

peralatan terpasang di dalam

adalah

mengkompresikan

gedung

dan

Tegangan

disebut

sebagian pasangan

Tinggi (GI) 150 kV dan 70

dalam.

Gardu

kV.

sangat

ekonomis

Pada Gardu Induk berebeda

berbagai

dengan

pertimbangan

reaktif jaringan.
b. Gardu

Induk

GITET

tidak

juga

sering

Induk

ini

dengan
macam

mempunyai peralatanreaktor

mencegah

tetapi memiliki transformator

garam.

untuk
konstaminasi

c. Gardu Induk Pasangan Dalam

daya sebanyak 3 fasa.

( In Door Subtation )

2. Berdasarkan Peralatan
Pada Gardu Induk Berdasarkan

Gardu Induk jenis ini yang

Peralatan

hampir seluruh komponennya

di

bagi

menjadi

beberapa jenis yaitu:

terpasang di dalam gedung

a. Gardu Induk Pasangan Luar (

kecuali Trafo Daya yang

Out Door Subtation )

terpasang di luar gedung.

Gardu Induk ini memiliki

Gardu

peralatan

tegangan

tinggi,

biasanya disebut dengan GIS

peralatan

pasang

luar

( Gas Insulated Sutation ) dan

trafo

dan

biasanya terpasang di tengah

diantaranya
peralatan

penghubung

perkotaan

Induk

jenis

yang

ini

padat

(Switch Gear). Tetapi seperti

penduduk yang kurang lahan

meja penghubung ( Switch

untuk instalasi

Board )atau sering diesbut

komponen Gardu Induk.

peralatan kontrol.

d. Gardu

Induk

Bawah

Tanah

komponen-

Ground Subtation )

Pasangan
(

Under

Untuk Gardu Induk Pasangan
Bawah

Tanah

seluruh

a. Gardu Induk Isolasi Gas (
Gas Insulated Swithcgear )

komponen berada di bawah

Jenis isolasi yang di gunakan

tanah,

Gardu

dalam Gardu Induk ini adalah

Induk ini terpasang di tengah-

Gas SF6di karenakan sangat

tengah perkotaan, misal di

baik dalam pemadaman busur

bawah bangunangedung dan

api

jalan raya.

induk yang terjadi gangguan

kebanyakan

e. Gardu Induk Mobil ( Mobile
Subtation )

pada

peralatan

gardu

contohnhya

pada

transormator.

Gardu Induk ini di ciptakan

b. Gardu

Induk

untuk menangani gangguan

Konvesional )

pada tempat- tempat terpencil

Gardu

karena bentuk dari Gardu

Udara

(

Induk

perlatan

instalasli

yang

terpasang

Induk ini adalah jenis mobil

berisolasi

udara bebas di

yang dapat berpindah- pindah

karenakan sebagian peralatan

dilengkapi perlatan- peralatan

yang

yang mendukung jika terjadi

gedung.

gangguan

dalam

berkala.

Dari

hal

1. Trafo ( Transformator )
Trafo

jadikan

memindahkan

tidak

di

jadikan

cadangan
sebagai

Isolasi

yang

adalah

alat

yang

tenaga

listrik

antara dua rangkaian listrik atau
lebih

Gardu Induk utama.
3. Bersarkan

melalui

elektromaknetik.

digunakan

mempunyai

Dari hal tersebut isolasi yang

transformator yaitu :

digunakan dalam gardu induk

a. Trafo Tenaga

yaitu :

luar

4.4 Komponen Gardu Induk

tersebut Gardu Induk ini di
sebagai

di

waktu

sementara ataupun gangguan
secara

terpasang

beberapa

induksi
Trafo
jenis

Trafo jenis ini adalah perlatan
listrik yang merupakan salah

satu dari motor listrik statis

 Tipe

Cincin

(

ring

/

karena mengubah nilai arus,

windows tipe )

tegangan, daya dan frekuensi

 Tipe Tangki Minyak

nilainya akan tetap sama.

 Tipe Cor- coran cast resin (

b. Trafo

Ukur

(

Trafo

Mounded Cast Resi Tipe )
3. Trafo Bantu (Auxiliary Trafo)

Instrument )
Trafo Ukur berfungsi untuk

Trafo bantu sering disebut juga

pengukuran

trafo pemakaian sendiri karena

dalam

sistem

memberikan

fugsinya

isolasi elektrik bagi sistem

perlatan

daya. Trafo ukur mempunyai

penyimpan arus DC. Fungsi

keuntungan

yang paling utama trafo bantu

daya

karena

dalam

sebagai
dan

pemasok

sumber

atau

penggunaannya antara lain :

adalah sebagai pasokan sumber

 Tahan terhadap

tenaga

beban

 Bentuk fisik yang simple
tingkat

keandalan yang tinggi.
 Harganya terjangkau dan

pada titik tertentu dan tidak ada

bantu tetap berkerja dengan
optimal.

Diperlukan

pembagi

sumber DC untuk setiap fungsi
dan bay yang menggunakan

ekonomis.
Arus(

DC

pasokan arus AC maka trafo

dan sederhana.

2. Trafo

arusnya

cadangan jika terjadi gangguan

berbagai tingkatan.

 Mempunyai

yang

Current

sumber DC dan untuk setiap

Transformer )

gardu induk harus memiliki

Trafo arus sering disebut CT

panel distribusi AC dan DC.

fungsinya

yaitu

menurunkan

4. Sakelar

Pemisah

/

PMS

(

arus yang tinggi ke rendah untuk

Disconnecting Switch )

pengukuran pengamanan. Trafo

Sakelar Pemisah dalam gardu

arus

mempunyai

memiliki

banyak

tipe

fungsi

sebagai

menurut konstruksimya antara

memisahkan rangkaian listrik

lain :

dalam keadaan tidak berbeban.
PMS dibedakan menjadi dua

yaitu

pasangan

luar

dan

d. Tombol-

pasangan dalam, PMS bekerja

tombol

komando

operasi PMS

dengan tenaga pengerak secara

e. Alat ukur besaran listrik

manual, motor, pnematic atau

f. Annouciator

angin dan hidrolik. Dalam gardu

6. Cubicle

induk PMS di terpasang pada

Cubicle merupakan switchgear

peralatan yaitu :

untuk tegangan menegah sebesar

a. Transormator Bay (TR Bay )

20 kV berasal dari output trafo

b. Transmission Line Buy (TL

daya dan diteruskan ke pada

Bay)

konsumen melalui penyulang (

c. Busbar

feeder ) yang terhubung dengan

d. Bus Couple

cubicle.

e. Lightning

Arester

(

LA

7. Rel Daya ( Busbar )

Lightning Arester ( LA )

Fungsi dari rel daya ( busbar )

berfungsi

adalah sebagai titik pertemuan

untuk

mengamankan peralatan di

antara

transformator

daya,

gardu induk dari gangguan

SUTT, SKTT serta komponen-

dari luar yaitu beban berlebih

komponen gardu induk lainnya.

atau sambaran petir pada
kawat transmisi.

4.5 Persyaratan

5. Panel Kontrol

Proteksi

Gardu

tenaga

listrik

Induk

Panel kontrol fungsinya adalah

Pada

mengetahui

pusat

perlindungan pada perlatan atau

pengendali local gardu induk. Di

komponen sistem tenaga listrik jika

dalam panel kontrol terdiri atas

terjadi

komponen-

Tujuan utama sistem proteksi ialah

dan

komponen

di

sistem

bahaya

dan

gangguan.

dalamnya di antaranya :

meminimalisir terjadinya gangguan

a. Saklar

pada peralatan gardu induk dan

b. Indikator- indikator

memungkinkan

akan

gangguan

bahaya

c. Tombol-

tombol

operasi PMT

komando

menganggu

dan

kinerja

terjadi
yang

perlatan-

perlatan lain. Sistem proteksi dapat

pengaman dan mengurandi gaya

mengethui kondisi dalam suatu

isolasi pada peralatan.

pelatan sistem tenaga listrik dalam
kondisi normal mauoun abnormal
4.6 Faktor-

Faktor

Penyebab

3. Faktor Eksternal
Faktor eksternal pa\da sistem
tenaga listrik disebabkan oleh

Gangguan

alam yang sering terjadi pada

Pada gardu induk tidak menutup

komponen sistem tenaga listrik.

kemungkinan terjadi gangguanpada

Faktor

sistem

tersambar petir, gempa bumi,

tenaga

listrik.

Faktor

eksternal

penyebab gangguan tersbut adalah :

banjir

1. Faktor Manusia

akibatkan

Faktor ini adalah faktor yang
mendasar terjadinya gangguan

dan

diantaranya

faktor
oleh

yang

cuaca

di
atau

lingkungan sekitar.
4.7 Macam- Macam Gangguan Pada

pada sistem tenaga listrik karena

Sistem Tenaga Listrik

disebabkan oleh manusia itu

Dalam sistem tenaga listrik banyak

sendiri. Sifat manusia yang lalai

gangguan yang terjadi akibatnya

dalam

melakukan

pelayanan

adalah

faktor

perkerjaan

tegangan

listrik

faktor

terganggu kepada konsumen. Pada

utama terjadinya gangguan pada

suatu sistem merasakan gangguan

sistem tenaga listrik.

dalam waktu yang singkat ataupun

adalah

waktu yang lama , maka dari itu

2. Faktor Internal
Faktor internal merupaka salah

gangguan- gangguan pada sistem

satu faktor pendukung terjadinya

transmisi tenaga listrik terdiri dari :

gangguan pada sistem tenaga

1. Gangguan Sistem

tersebut

Gangguan sistem terjadi pada

disebabkan oleh komponen itu

sistem tenaga listrik di antaranya

sendiri karena usia perlatan,

transformator, busbar, kapasitor,

keausan

reaktor, busbar, SUTET, SKIT,

listrik.

Gangguan

peralatan

dan

lain

sebagainya. Faktor ini dapat

SUTT.

mengurangi

sistem dapat di kelompokan

sensitivitas

rele

Padagangguan

pada

menjadi 2 macam ganguan yaitu

gangguan

temporer

dan

tenaga listrik kepada konsumen dan
menyebabkan

gangguan permanen.

peralatan

sistem

tenaga listrik menjadi rusak. Dari

2. Gangguan Non Sistem
Gangguan non sistem adalah

hal tersebut untuk mengatasipasi

gangguan yang berasal dari luar

hal tersebut dilakukan dengan cara:

sistem

1.

diantaranya

kerusakan

pada

adalah

rele

dan

Peraralatn sistem tenaga listrik
akan melalui jalur test untuk

perlaratan di luar sistem lainnya.

membuktikan

Pada gangguan ini pada sistem

karena peralatan yang di bawah

proteksi terdiri dari :

standart

3. Gangguan Fasa

fasa,

tiga

fasa

2.

secara

langsung

ataupun

tidak

langsung.

Ditandai

dengan

sumber

dan

menurunnya

Pemasangan yang benar sesuai
prosedur dan spesifikasi yang
di berikan oleh pabrik.

3.

naiknya arus dalam waktu yang
singkat

adalah

gangguan.

Gangguan yang terjadi antara
dua

keandalannya,

Menetukan

jenis

dan

koordinasi isolasi yang tepat.
4.

tegangan sistem jaringan.

Menggunakan Circuit Breaker
dan Rela pengaman paa sistem

4. Gangguan Tanah

jika tejadi gangguan maka

Gangguan yang terjadi karena

secara otomatis akan terlepas

dua

dari peralatan yangb terjadi

fasa,

terhubung

tiga
ke

langsung

fasa
tanah

ataupun

yang
secara
tidak

gangguan.
5.

Menggunakan perlatan yang

langsung. Gangguan tanah di

mampu

antaranya adalah pada tiang,

terjadinya hubung singkat.

timah pada kabel, badan trafo.
4.8 Mengatasi

Gangguan

6.

Sistem

gangguan

sistem

Penggunaan kawart tanah yang
baik pada SUTT menhindari

Tenaga Listrik\
Dalam

menanggulangi

tersambarnya petir.
tenaga

pada

listrik

7.

Membuat sistem cadangan jika

peralatan

sistem uatama terjadi gangguan

menyebabkan tersumbatnya aliran

misalnya tersambar petir maka

8.

9.

sistem utama memindahkan ke

mengethui kondisi dalam suatu

sistem cadangan supaya tidak

pelatan sistem tenaga listrik dalam

menganggu penyaluran beban

kondisi

ke konsumen.

abnormal.Karena memiliki peran

Pemasangan penalkal petir (

penting, ketersediaan ketersediaan

Lightning

energi

Arester

)

pada

normal

listrik

mauoun

harus

memenuhi

peralatan sistem tenaga listik

seluruh aspek di anteranya adalah

agar tidak tersambar petir.

handal,

Membuat prosedur tata cara

dengan lingkungan sekitar.

pemeliharaan
menghindari

agar
dari

tidak

kesalahan

agar tidak terjadi gangguan.
10. Menghindari hubung singkat
dengan

impemedasi

4.10Pola

aman

dan

Proteksi

bersahabat

Traformator

Berdasarkan SPLN 52 – 1
Untuk

meningkatkan

penyediaan

keandalan

energi

listrik,

untuk

kebutuhan sistem proteksi yang

membatasi arus, pemasangan

memadai tidak dapat dihindarkan.

reaktansi

Sistem

pada

sistem

proteksi

terdiri

dari

pertahanan agar gangguan fase

peralatan CT, PT, PMT, Catu daya

ke tanah sangatlah terbatas.

dc/ac, relai proteksi, teleproteksi

4.9 Persyaratan

Proteksi

Gardu

rangkaian wiring. Disamping itu

Induk
Pada

yang diintegrasikan dalam suatu

sistem

tenaga

listrik

diperlukan

juga

peralatan

perlindungan pada perlatan atau

pendukung

untuk

kemudahan

komponen sistem tenaga listrik jika

operasi dan evaluasi seperti sistem

terjadi

recorder, sistem scada dan indikasi

bahaya

dan

gangguan.

Tujuan utama sistem proteksi ialah
meminimalisir terjadinya gangguan

relai.
5. METODOLOGI PENELITIAN

pada peralatan gardu induk dan

Dalam metode penelitian ini penulis

memungkinkan

akan

terjadi

menjelaskan tentang alur penelitian

gangguan

bahaya

yang

yang digunakan dalam penulisan

menganggu

dan

kinerja

perlatan-

perlatan lain. Sistem proteksi dapat

tugas

akhir

menggunakan

ini.
metode

Dengan
penelitian

suatu masalah lebihh te
tertata sesuai

Tabel 4.1 Gangguan pada trafo ten
enaga 150 kv Bantul dari
tahun 2011- 20
2016

alur

dan

memudahka
udahkan

dalam

Penyebab Gang
angguan

memcahkan suatu ma
masalah. Pada

Tahun

penelitian tugas akhir in di jelaskan

Jumlah

Teknis

Non
Teknis

Tidak
Diketahui

Kali

2011

1

-

-

1

menggunakan Flow Chart
hart, sehingga

2012

-

-

1

1

alur penelitian pada tuga
tugas akhir ini

2013

2

-

-

2

adalah sebagai berikut
kut :

2014

-

-

-

-

2015

-

-

-

-

2016

-

-

-

-

Mulai

Frekuensi Gangguan

Jumlah Gangguan
n

Studi Kasus
us

Pengumpulann dat
data

5
4
3
2
1
0

Tahun

Teknis

Analisis

4

Non Teknis

Tidak Diketahui

Gambar 4.1 Grafik Gangguan tekn
eknisdan non-teknisArea
Trafo 1 Pada Tahunn 22011- 2016

Tabel 4.2 Gangguan pada trafo
afoBantul dari tahun
2011- 2016
16

End

Penyebab Gan
angguan
Tahun

Jumlah

Teknis

Non
Teknis

Tidak
Diketahui

Kali

2011

-

-

-

-

2012

1

-

-

1

2013

-

-

-

-

2014

-

-

1

1

Gangguan pada trafo
afo tenaga 150

2015

1

-

-

1

kv Bantul dari tahun
hun 201
2011- 2016

2016

-

-

-

-

6. HASIL PENELITIAN
N
1. Penyebab Gangguan
an

Jumlah Gangguan
n

3

2016

2015

2014

2013

2012

gangguan tidak di ke
ketahui ( tidak di
2011

Frekuensi Gangguan

teknis, gangguan non teknis dan
5
4
3
2
1
0

gangguan ). Dapat
ketahui penyebab gan
di

Tahun
n

analisi

nggunakan
menggun

rumus

sebagai berikut :

Teknis

Non Teknis

Tidak Diketahui

DP =
Gambar 4.2 GrafikGangguan Area Tra
Trafo 2 Pada Tahun
2011- 2016

Keterangan :
esentase gangguan
Dp : Deskripsi prese

7. Kinerja Sistem Proteksi
ksi
Banyaknya berbagai ga
gangguan di

(%)
ngguan (kali)
: Frekuensi gangg

gardu induk 150 kv Bant
antul dair tahun
2011- 2016 maka di minimalisir
dengan

sistem

menimalisir

100%

prote
proteksi

terjadinya
ya

N

gguan ( kali )
: Jumlah ganggua

untuk

gangguan
No

Tahun

pada area trafo dapatt ddi lihat pada
tabel berikut.
Tenaga Gardu Induk
4.3 Tabel Sistem Proteksi Area Trafo Te

Frekuen
ensi
Ganggua
uan

Presentase
Gangguan

Kali
ali

%

1

2011

1

14.28%

2

2012

2

28.57%

3

2013

2

28.57%

4

2014

1

14.28%

5

2015

1

14.28%

7

2016

0

0

7

100%

150 KV Bantul

No

Rele Proteksi
Trafo Tenaga

Kinerja Rele Prot
roteksi

Jumlah
gangguan

Mampu
Mengamankan

Tid
Tidak Mampu
men
engamankan

Kali

1

DR

-

-

-

2

OCR/GFR

3

-

3

-

-

-

1

-

1

Tahun

1

-

1

2011 14.28%

4

-

4

2012

Jumlah Gangguan

3
4
5
6
7

BHUCOLZ
T
SHUDDEN
PREASURE
PMT 150
KV
PMT 20 KV
INCOMING
PMT
FEDDER

-

1

1

2013

14.28%

0%

0% 14.28%

28.57%
28.57%

2014
2015

8. Gardu Induk 150 KV B
Bantul
Gardu

Induk

150

kv

Bantul

gangguan yang terjadi
di di
diklasifiasikan
menjadi 3 kali gangguan.
uan. Gangguan

Gambar 4.3 Grafik Presentase pada
ada Sistem Proteksi Arrea
Trafo Tenaga Gardu Induk 150 KV Bantul 2011 sampai
2016

gangguan. Fungsi dari rele- rele
9. Area Trafo 1 dan 2 di Gardu
Induk 150 Kv Bantul

1. OCR/ GFR (Over Current Relay /

Penyebab terjadinya gangguan pada
trafo 1 dan 2 di Gardu Induk 150 Kv
Bantul

adalah

gangguan

teknis,

gangguan non teknis dan gangguan
tidak diketahui atau gangguan tidak
dikertaui penyebabnya, Gangguan
tersebut yang terjadi adalah sebagai
berikut

Graound Fault Relay )
Fungsi dari rele tersebut adalah
mendeteksi

macam-

macam

gangguan dan hubung simgkat
fasa ke tanah.
2. Preasure Sudden
Rele

ini

dugunakan

untuk

melindungi trafo dari gangguan

10. Kinerja Sistem Proteksi

tekanan lebih penyebabnya adalah

Rele dinyatakan memiliki keandalan
apabila presentase keandalan 90%
sampai dengan 100%. Menggunakan
rumus

deskriptif

dapat

dicari

presentase keandalan rele tersebut
presentasenya

adalah

sebagai

presentase

keandalan

berikut:

di dalam trafo.
3. PMT 20 KV Incoming
PMT

20

Incoming

Kv

mengamankan gangguan

yaitu

hubung

singkat

pada

BNL1,

hubung

sigkat

anatara

kabel

Sudden Preasure dengan kabel

Deskriptif
rele
=

tersebut adalah :

control yang bocor dan socket
dengan support PMT.

100%

4. PMT 150 KV

Keterangan :

Fungsi dari PMT 150 KV adalah

Dp: Deskripsi presentase keandalan

memutuskan

rele (%)

gangguan terjadi pada sisi 150 KV

: Frekuensi gangguan ( kali )

trafo.

tenaga

saat

5. PMT Fedder

N: Jumlah gangguan ( kali )
memiliki

6. PMT Fedder memiliki keandalan

keandalan kerja sistem proteksi pada

yang kurang begitu baik dengan

dalam

memiliki

Rele-

rele

tersebut

mengamankan

terhadap

presentase

keandalan

yaitu 0% karena tidak mampu

bekerja pada satterjadi gangguan
hubung singkat pada fedder BNL
5. Sehingga keberhasilan rele
proteksi trafo tenaga di gardu
induk

bantul

mengamankan

Mampu
gangguan

PMT

feeder yang tidak bekerja saat
terjadi

gangguan

pada

tahun

2011- 2016. Rele- rele proteksi
yang ada di gardu induk bantul
memili kriteria yang baik, mampu
mengamankan dengan maksimal
perlatan
terjadi.

dari

gangguan

yang