S IKOM 1206490 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
metode kualitatif studi kasus. Studi kasus merupakan salah satu dari sekian
teknik analisis yang dapat digunakan dengan melihat fenomena di sekitar.
Pendekatan ini difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin
dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena
lainnya. Fenomena dalam penelitian ini adalah melihat kecanggihan
teknologi informasi/komunikasi yang semakin pesat yang digunakan oleh
banyak orang, termasuk dalam keluarga dilihat dari intensitas komunikasi di
dalam rumah.
Penelitian

Kualitatif

adalah

suatu


pendekatan

penelitian

yang

mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan
secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan
analisis data yang relavan yang diperoleh dari situasi yang alamiah (Djam‟an
Satori &Aan Komariah, 2014. hlm. 25).
B. Informan & Lokasi Penelitian
1. Informan Penelitian
Perlu adanya perencanaan yang matang untuk menentukan tempat,
informan dan memulai pengumpulan data. Penelitian ini dilakukan dalam
skala kecil. Kelompok yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah
pecandu gadget dan intensitas komunikasi didalam keluarganya.
Informan penelitian didalam penelitian kualitatif berkaitan dengan
bagaimana langkah yang ditempuh peneliti agar data atau informasi dapat
diperoleh.


Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

Tidak relavan dalam penelitian kualitatif, bila peneliti membatasi
informan dengan menggunakan perhitungan statistik, karena belum tentu
terjaring dalam perhitungan tersebut dapat menjawab permasalahan peneliti.
Pengertian dari Earl Babbie (2005) dapat digunakan untuk memahami
sampel yang cukup relavan digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu:
“Sampling is the process of selecting observation”. Proses seleksi yang
dimaksud di sini adalah proses untuk mendapatkan orang, situasi,
kegiatan/aktivitas, dokumen yang diperoleh dari sejuumlah orang yang dapat
mengungkapkannya atau dokumen yang banyak, lalu dipilih berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai dan untuk memilih objek sesuai permasalahan.
Informan atau objek dalam penelitian ini adalah keluarga di daerah
Bandung dan Cimahi. Penilitian menggunakan teknik Purposive Sampling,
yaitu salah satu strategi yang menentukan informan yang paling umum di
dalam penelitian kualitatif.

Purposive Sampling merupakan teknik penelitian kualitatif yang
menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai dengan kriteria
terpilih yang relavan dengan masalah penelitian tertentu.
Proses pengambilan informan ini, dilakukan dengan memanfaatkan
fasilitas gadget. Peneliti menggunakan media sosial Line, BBM, Gmail dan
Facebook untuk menghubungi kerabat-kerabat dekat peneliti yang merasa
kecanduan gadget. Salah seorang kerabat peneliti memperkenalkan pada
temannya yang kecanduan gadget dan memiliki masalah intensitas
komunikasi dalam keluarganya. Selain itu peneliti akhirnya menemukan dua
informan lain yang merasa kecanduan gadget. Tiga informan dari masingmasing keluarga ini dapat dijadikan tingkatan dari kecanduan gadget dan
intensitas komunikasi dalam keluarga.
Peneliti memiliki beberapa kriteria dalam menemukan informan utama
penelitian agar lebih spesifik dan mudah dalam pemilihan informan. Peneliti
memberikan syarat khusus dalam pemilihan subjek penelitian atau informan
utama dengan kriteria berikut:
a. Merupakan orang yang tidak bisa lepas membawa dan memainkan gadget
dalam aktivitas sehari-hari.

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

b. Merupakan orang yang „cuek‟ dengan keadaan sekitar, khususnya
lingkungan keluarga didalam rumah.
c. Kondisi intensitas komunikasi dalam keluarga informan di rumahnya yang
dipengaruhi oleh gadget.
Selain itu peneliti juga mengacu pada Dr. David Greenfield (James
Roberts, 2016) yang berpendapat bahwa “Anda kecanduan gadget apabila”:
a. Tidak bisa lepas dari handphone atau gadget, bukan hanya orang lain,
tetapi disadari juga oleh diri sendiri.
b. Merasa cemas, ingin marah atau merasa tidak nyaman saat handphone atau
gadget tidak ada didekat si pengguna.
c. Tetap nekat menggunakan gadget disaat-saat yang beresiko tinggi dan
mengetahui bahwa seharusnya hal tersebut tidak dilakukan. Ini berarti
pengguna gadget tidak dapat mengendalikan keinginan menggunakan
gadget tersebut.
d. Sudah berlama-lama memainkan gadget, namun masih ada hasrat
menambahkan “dosis” penggunaannya seperti orang yang menggunakan

narkoba atau meminum alkohol.
Berikut adalah biodata dari masing-masing keluarga informan penelitian
yang telah di tentukan dan layak dijadikan informan penelitian:

Biodata Keluarga Bapak AS
1. Inisial Informan

SKB

Usia

20 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 20 Mei 1996

Kesibukan sehari-hari Kuliah, mengerjakan tugas, latihan kabaret,
mengerjakan desain gambar wajah.
Pekerjaan

2. Inisial Ayah

Mahasiswa
AS

Usia

53 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 17 Juni

Kesibukan Sehari-hari

Bekerja

Pekerjaan

Wiraswasta, Penjahit


Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

3. Inisial Ibu

TM

Usia

40 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 17 Agustus

Kesibukan Sehari-hari


Bekerja, IRT

Pekerjaan

Wiraswasta

4. Inisial Kakak

MBI

Usia

24 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 14 Oktober 1991

Kesibukan Sehari-hari


Bekerja

Pekerjaan

Perawat

5. Inisial Adik 1

FF

Usia

15 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 4 Oktober 2000

Kesibukan sehari-hari


Sekolah, belajar, main game

Pekerjaan

Pelajar

6. Inisial Adik

CLS

Usia

9 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 10 Desember 20016

Kesibukan Sehari-hari


Belajar, Bermain

Pekerjaan

Pelajar
Tabel 1. Tabel Informan 1

Biodata Keluarga Bapak DS
1. Inisial Informan
Usia

SKB
20 Tahun

Tempat Tanggal Lahir Bandung, 20 Mei 1996
Kesibukan sehari-hari Kuliah, mengerjakan tugas, latihan kabaret,
mengerjakan desain
Pekerjaan
2. Inisial Ayah

Mahasiswa
DS

Usia

61 Tahun

Tempat, tanggal Lahir

Sumedang, 16 Maret 1955

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

Kesibukan sehari-hari
Pekerjaan

Jualan cat tembok, main gadget
: Wiraswasta, Pedagang

3. Inisial Ibu

IS

Usia

55 Tahun

Tempat, Tanggal Lahir

Leles, 28 Juni 1962

Kesibukan Sehari-hari

Jaga warung cat, ngasuh cucu, jarang main

Pekerjaan

gadget
IRT

4. Inisial kakak 1

AH

Usia

37 Tahun

Tempat, Tanggal Lahir

Sumedang, 11 Juli 1979

Kesibukan Sehari-hari

Berkebun, main gadget

Pekerjaan

PNS

5. Inisial Kakak 2

Y

Usia

35 Tahun

Tempat, Tanggal Lahir

Cimahi, 9 Januari 1981

Kesibukan Sehari-hari

Bekerja, jualan bunga, main gadget

Pekerjaan

Karyawan Swasta

6. Inisial Kakak 3

YES

Usia

35 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 10 Januari 1981

Kesibukan Sehari-hari

Mengajar

Pekerjaan

gadget

matematika,mengurus

PNS
Tabel 2. Tabel Informan 2

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak,

main

33

Biodata Keluarga Bapak AH
1. Inisial Informan
Usia

JMR
18 Tahun

Tempat Tanggal Lahir Bandung, 15 Oktober 1997
Kesibukan

Sehari- Kerja

hari
Pekerjaan

Customer Service

2. Nama Ayah

AH

Usia

46 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 13 September 1969

Kesibukan Sehari-hari

Bekerja

Pekerjaan

Wiraswasta

3. Nama Ibu

TN

Usia

43 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 6 Juni 1972

Kesibukan Sehari-hari

Nguruin Kucing

Pekerjaan

IRT
Tabel 3. Tabel Informan 3

Sedangkan untuk informan pendukung, peneliti memilih narasumber
yang memiliki hubungan dan terlibat interaksi sehari-hari dengan informan
inti di dalam rumahnya. Informan pendukung pada keluarga Bapak AS adalah
MBI, anak pertama Bapak AS. Informan pendukung pada keluarga Bapak DS
adalah YES, kakak perempuan SM dan untuk informan pendukung pada
keluarga Bapak AH adalah Bapak AH sendiri.
Informan Pendukung Keluarga Bapak AS
Inisial Kakak

MBI

Usia

24 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 14 Oktober 1991

Kesibukan Sehari-hari

Bekerja

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

Pekerjaan

Perawat
Tabel4. Tabel Informan Pendukung 1

Informan Pendukung Keluarga Bapak DS
Inisial Kakak 3

YES

Usia

35 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 10 Januari 1981

Kesibukan Sehari-hari

Mengajar

matematika,mengurus

anak, main gadget
Pekerjaan

PNS
Tabel 5. Tabel Informan Pendukung 2

Tabel Informan Pendukung Keluarga Bapak AH
Nama Ayah

AH

Usia

46 Tahun

Tempat Tanggal Lahir

Bandung, 13 September
1969

Kesibukan Sehari-hari

Bekerja

Pekerjaan

Wiraswasta
Tabel 6. Tabel Informan Pendukung 3

2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitan dilakukan dikota Bandung dan Cimahi. Penelitian pada
keluarga Bapak AS dilaksanakan di rumahnya yang bertempat di Buah Batu
Bandung, Jesslyn Bread and Cake Bandung Indah Plaza dan Jigoku Ramen
Bandung. Penelitian pada keluarga Bapak DS dilaksanakan di rumahnya
yang bertempat di Cimahi Tengah dan Perpustakaan Universitas Pendidikan
Indonesia lantai 1. Sedangkan penelitian pada keluarga Bapak AH
dilaksanakan di rumahnya di Muararajeun Bandung.

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

C. Pengumpulan Data
1. Intrumen Penelitian
a. Wawancara Mendalam
Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan yang sudah di tulis dalam pedoman wawancara dan meminta
penjelasan dari jawaban kuisioner pra penelitian yang telah diisi.
Pada keluarga Bapak AS wawancara dilaksanakan bersama
narasumber inti atau informan kunci, yaitu SKB anak kedua pasangan
Bapak AS dan Ibu TM di Jesslyn Bread and Cake Bandung Indah Plaza
jalan Merdeka Bandung.
Wawancara selanjutnya dilakukan pada informan kunci dari keluarga
Bapak DS, yaitu SM. Wawancara dilaksanakan di Perpustakaan
Universitas Pendidikan Indonesia lantai 1. Sedangkan penelitian yang
dilakukan pada keluarga Bapak AH dilaksanakan di rumahnya di
Muararajeun Bandung
b. Observasi
Observasi atau pengamatan ini bertujuan hanya untuk mengamati
aktivitas di rumah informan selama 7 hari. Agar data-data yang terkumpul
bisa didapatkan secara natural, peneliti berpura-pura menjadi teman
narasumber inti yang sedang ingin menginap di Bandung dari Jakarta
untuk sementara waktu.
Pengamatan ini dilakukan untuk melihat aktivitas 3 keluarga di dalam
rumah dari bangun tidur, berkativitas sampai tidur lagi. Namun,
dilakukan semampunya oleh peneliti. Selain itu juga peneliti mengamati
seberapa sering informan memainkan gadget dan merk yang digunakan.
c. Dokumentasi
Metode ini merupakan salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode ini
adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.
Data-data yang dikumpulkan adalah data hasil kuisioner pra
penelitian, hasil wawancara dan gambar-gambar.

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

Instrumen Penelitian
No

Permasalahan

1.

Penggunaan
gadget

2.

3

Indikator

Tujuan

1. Intensitas penggunaan
Orang tua
gadget dalam sehari-hari
(ayah, ibu)
2. Kegunaan gadget yang
&
Anak
dipergunakan sehari-hari
(adik/kakak)
Komunikasi
1. Profil Keluarga
Ayah, ibu,
keluarga
2. Aktivitas dirumah seharianak
hari
3. Aktivitas yang dilakukan
bersama keluarga
4. Komunikasi
5. Intensitas berkomunikasi
satu sama lain
Penggunaan
Intensitas berkomunikasi satu
1 keluarga
gadget
dan sama lain
Komunikasi
Keluarga
Tabel 7. Instrumen Penelitian

Metode
Wawancara,
observasi,
dokumentasi
Wawancara,
observasi,
dokumentasi

Wawancara,
observasi,
dokumentasi

2. Pra Penelitian
Pada masa pra penelitian atau survei, peneliti membuat tabel pra
penelitian untuk memastikan seberapa kecanduan penggunaan gadget
sehingga menyebabkan kurangnya intensitas komunikasi dalam keluarga.
Pada tabel pra penelitian tersebut peneliti mengajukan beberapa
pertanyaan untuk membuktikan tingkat kecanduan penggunaan gadget dan
beberapa pertanyaan untuk membuktikan bahwa keluarga informan yang
dituju mengalami dampak dari penggunaan gadget, yaitu kecanduan hingga
mengalami perubahan dalam intensitas komunikasinya.
Tabel pra penelitian tersebut berisi 25 pertanyaan dengan masing-masing
pilihan jawaban yang akan menentukan hasil dari tingkat kecanduan gadget
yang menimbulkan kurangnya intensitas komunikasi dalam keluarga. Tabel
ini diisi secara online.

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

Tabel Pra Penelitian
No
1.

2.

3.

Pertanyaan

Opsi

Apa anda tinggal bersama anggota keluarga lengkap?

a. Ya

(ayah/ibu, adik/kakak)

b. Tidak

Apa setiap anggota keluarga dirumah menggunakan

a. Ya

gadget? (smartphone/handphone, PSP, TAB, Sejenisnya)

b. Tidak

Berapa jam anda menggunakan gadget dalam sehari?

a. < 3 jam
b. >5 jam
c. >7 jam

4.

Siapa yang paling aktif menggunakan gadget?

a. Saya
b. Kakak/adik
c. Ayah/ibu
d. Semua

5.

Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli paket

a. >30 ribuan

kuota internet?

b. >50 ribuan
c. >100 ribuan

6.

Apa anda merasa gelisah saat gadget kehabisan

a. Ya

battery/kuota?

b. Biasa saja
c. Tidak

7.

Apakah anda merasa gadget anda berbunyi/bergetar

a. Ya

padahal tidak?

b. Biasa saja
c. Tidak

8.

Apakah saat anda dalam posisi tidur anda membawa dan

a. Ya

memainkannya sampai terlelap?

b. Biasa saja
c. Tidak

9.

Apakah saat anda ke kamar mandi/toilet anda membawa

a. Ya

gadget?

b. Biasa saja
c. Tidak

10.

Apa anda sering merasa panik/gelisah jika gadget tidak

a. Ya

ditemukan di tempat yang merasa anda letakan?

b. Biasa saja
c. Tidak

11.

Apa anda sering cuek dengan pasangan/

a. Ya

anak/lingkungan/saudara/teman/orang tua/ sedang

b. Biasa saja

berkumpul dan asyik memainkan gadget?

c. Tidak

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

12.

Apa anda termasuk orang yang bolak-balik memeriksa

a. Ya

gadget?

b. Biasa saja
c. Tidak

13

14.

Apa anda berpikir takut ketinggalan berita terbaru di

a. Ya

jejaring sosial/notif game/dll jika tidak mengakses selama

b. Biasa saja

beberapa saat saja?

c. Tidak

Apa anda merasa cemas saat gadget tidak

a. Ya

terbawa/ketinggalan?

b. Biasa saja
c. Tidak

15.

Apa anda memainkan gadget saat sebelum-sesudah

a. Ya

tidur/beraktivitas?

b. Biasa saja
c. Tidak

16.

Apakah anda merasa setiap anggota keluarga dirumah

a. Ya

sudah kecanduan gadget?

b. Biasa saja
c. Tidak

17.

18.

19.

Apakah anda sekeluarga sering berkumpul saat sedang

a. Ya

makan?

b. Tidak

Apakah anda sering menghabiskan waktu bersama

a. Ya

keluarga? (quality time : wisata, hangout, dinner)

b. Tidak

Apakah anda sering bercerita/berdiskusi soal masalah dan

a. Ya

meminta solusi bersama orangtua/anak/saudara?

b. Biasa saja
c. Tidak

20.

Apakah anda merasakan kasih sayang, kenyamanan,

a. Ya

kedamaian dalam keluarga anda dirumah?

b. Biasa saja
c. Tidak

21.

Apakah anda merasakan komunikasi yang efektif bersama

a. Ya

keluarga di rumah?

b. Biasa saja
c. Tidak

22.

23.

Apakah anda sekeluarga saling membantu, bergotong

a. Ya

royong saat salah satu anggotanya sedang dalam kesulitan

b. Biasa saja

atau keadaan krisis?

c. Tidak

Apakah setiap anggota keluarga saling menghargai satu

a. Ya

sama lain?

b. Biasa saja
c. Tidak

24.

Sebelum aktif dengan gadget apakah anda merasa ada

a. Ya

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

25.

perubahan dengan sesudah aktif dengan gadget masing-

b. Biasa saja

masing?

c. Tidak

Apakah dengan adanya gadget jadi menghambat

a. Ya

keharmonisan dan intensitas komunikasi dalam keluarga?

b. Biasa saja
c. Tidak

Tabel 8. Tabel Pra Penelitian

3. Pedoman Wawancara
Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara.
Tidak jauh berbeda dari tabel pra penelitian, hanya saja pedoman wawancara
ini ditanyakan secara langsung pada saat penelitian dan dibuat lebih rinci.
Sehingga informan tidak hanya menjawab, tapi juga menjelaskan jawaban
tersebut dengan menceritakan apapun yang terjadi dalam keluarganya.
Pedoman wawancara terdiri dari 32 poin pertanyaan. Wawancara
dilakukan secara bebas. Yaitu, sambil berbincang dan membahas hal lain di
luar penelitian. Teknik semacam ini dilakukan agar informan tidak merasa
tegang ketika diajukan pertanyaan inti. Tetapi lebih santai dan nyaman seperti
bercerita dengan teman dekatnya.

Pedoman Wawancara
No.
1.

Kategorisasi
Penggunaan
Gadget

Indikator

Peratanyaan

Kegunaan
gadget Seberapa penting gadget untuk Anda
yang dipergunakan sekeluarga?
sehari-hari
Apa setiap anggota keluarga dirumah
menggunakan
gadget?
(smartphone/handphone, PSP, TAB,
Sejenisnya)
Gadget sebagai life style atau sepenting
apa sih ngikutin jaman, menurut Anda?
Kalau membutuhkan informasi biasanya
menggunakan media apa? Radio?
Majalah/koran (media cetak)? Televisi?
Smartphone?

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Selain itu, biasanya gadget dipergunakan
untuk apa?
Intensitas
penggunaan gadget
dalam sehari-hari

Dalam sehari berapa
menggunakan gadget?

jam

anda

Berapa biaya yang dikeluarkan untuk
membeli paket kuota internet?
Apa anda merasa gelisah saat gadget
kehabisan battery/kuota?
Apakah saat anda dalam posisi tidur anda
membawa dan memainkannya sampai
terlelap?
Apakah saat anda ke kamar mandi/toilet
anda membawa gadget?
Apa anda berpikir takut ketinggalan
berita terbaru di jejaring sosial/notif
game/dll jika tidak mengakses selama
beberapa saat saja?

2

Komunikasi

Profil Keluarga

Keluarga

Secara geografis, darimana orang tua
kamu berasal?
Di lihat dari segi pendidikan, apa
pendidikan terakhir orang tua Anda?
Kalau boleh tahu, berapa penghasilan
orang tua Anda per bulan?
Setiap keluarga itu memiliki anggota
yang berbeda-beda karakter. Keluarga
Anda itu kayak gimana? Karakter
masing-masingnya?

Aktivitas dirumah
sehari-hari

Kalau sedang makan biasanya berkumpul
bersama (di meja makan) atau di kamar?
Atau sambil nonton TV? Atau justru
sambil beraktivitas?
Hal apa saja biasanya yang hangat
dibahas? Cinta? Agama? Pendidikan?
Akhir-akhir ini keluarga kamu sedang
sibuk apa?

Aktivitas yang
dilakukan bersama
keluarga

Apakah anda sering menghabiskan waktu
bersama keluarga? (quality time : wisata,
hangout, dinner)

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Seberapa sering Quality Time bersama
keluarga?
Komunikasi

Kalau sedang ada masalah lebih
sering cerita kemana?
Apakah anda merasakan kasih sayang,
kenyamanan, kedamaian dalam keluarga
anda dirumah?

Kapan terakhir kali keluarga kalian
berkomunikasi dengan baik?
Apakah anda merasakan komunikasi
yang efektif bersama keluarga di rumah?

3

Penggunaan
gadget
dan
Komunikasi
Keluarga

Intensitas
berkomunikasi satu
sama lain

Apa sih yang terjadi setelah kecanduan
gadget? Sering badmood kah? Jarang
dengar nasehat? Lebih seneng sama
teman-teman?
Apakah
gadget
menghambat
keharmonisan dan intensitas komunikasi
dalam keluarga kalian?
Selain kecanduan gadget apa ada faktor
lain yang menjadi penghambat Intensitas
Komunikasi di keluarga kamu?
Keuntungan yang kamu dapat dari gadget
dengan komunikasi kamu sekeluarga?
Menurut
kamu
gimana
caranya
meminimalisir atau menggunakan gadget
agar komunikasi dirumah bisa kembali
normal?
Baiknya menggunakan gadget itu harus
kayak gimana? Biar tetap ngikutin arus,
tapi komunikasi satu sama lainitu tetep
harmonis.
Sebelum menjadi gadget addict aktivitas
apa yang paling sering dilakukan
bersama keluarga?

Bagaimana cara berkomunikasi dalam
rumah sebelum dan setelah menggunakan
gadget?
Tabel 9. Tabel Pedoman Wawancara

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

4. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dilakukan untuk mengatur waktu pelaksanaan kapan saja
penelitian bisa dilakukan bersama informan.

Jadwal Penelitian
No

Komponen Kegiatan

Waktu

1.

Perkenalan dan Pendekatan dengan Informan

Minggu, 1 Mei 2016.
Pukul 20.11

2.

3.

Pertemuan dilakukan pertama kali untuk

Kamis, 19 Mei 2016.

wawancara bersama SKB (Bapak AS)

Pukul 16.00.

Pertemuan bersama saksi kunci SKB

Jum‟at, 20 Mei 2016.
Pukul 17.00

4.

Wawancara bersama SM (Bapak DS)

Senin, 20 Juni 2016.
Pukul 12.00.

5.

Wawancara bersama saksi kunci SM

Jum‟at, 24 Juni 2016.
Pukul 14.00

6.

Wawancara bersama JMR (Bapak AH)

Selasa, 21 Juni 2016.
Pukul 14.00

7.

Observasi keluarga Bapak AS

1 Agustus-7 Agustus
2016

8.

Observasi keluarga Bapak DS

8 Agustus-14 Agustus
2016

9.

Observasi keluarga Bapak AH

15 Agustus-21 Agustus
2016

10.

Wawancara bersama Bapak AH

21 Agustus 2016

Tabel 10. Tabel Jadwal Penelitian

5. Uji Keabsahan Data
Penelitian kualitatif menghadapi persoalan penting mengenai pengujian
keabsahan

hasil

penelitian,

dengan

demikian

untuk

menghindari

ketidakvalidan dan ketidaksesuaian instrumen penelitian, maka perlu
diadakan pengujian validitas dan uji realibiltas. Salah satu teknik menguji
keabsahan data dan menguji kredibilitas adalah model triangulasi (Burhan

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

Bungin, 2007, hlm. 261). Triangulasi atau pengecekan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah Triangulasi Teknik.
Triangulasi teknik menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pada
penelitian ini, data diperoleh dengan wawancara pada narasumber inti, yaitu
SKB, SM dan JMR dan pada informan pendukung, yaitu MBI, YES dan
Bapak AH. Kemudian dilakukan observasi dirumah masing-masing keluarga
dan mengumpulkan dokumen yang menguatkan penelitian.
D. Analisis Data
Pada penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah Analisis
Isi yang termasuk kedalam kelompok metode Analisis Teks dan Bahasa.
Analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang
dapat ditiru dan sahih data dengan memerhatikan konteksnya. Analisis Isi
berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi.
Penggunaan analisis isi pada penelitian kualitatif tidak jauh berbeda
dengan pendekatan lainnya. Awal mula harus ada fenomena komunikasi yang
dapat diamati, dalam arti bahwa peneliti harus lebih dulu dapat merumuskan
dengan tepat apa yang ingin diteliti dan semua tindakan harus didasarkan
pada tujuan tersebut.
Langkah berikutnya adalah memilih unit analisis yang akan dikaji,
memilih objek penelitian yang menjadi sasaran analisis. Jika objek penelitian
berhubungan dengan data-data verbal (hal ini umumnya ditemukan dalam
analisis isi, maka perlu disebutkan tempat, tanggal, dan alat komunikasi yang
bersangkutan).
Metode analisis dalam penelitian kualitatif, penulisannya ditulis secara
deskriptif. Dalam penelitian ini data yang sudah terkumpul diolah dan
diinterpretasikan secara kualitatif dengan maksud menjawab masalah
penelitian.
E. Isu Etik
Pada penelitian yang berjudul “Tingkat Kecanduan Gadget dan
Intensitas Komunikasi dalam Keluarga” ini tidak akan menimbulkan dampak
negatif baik secara fisik maupun non fisik. Karena, sebelum memulai
penelitian, peneliti menciptakan hubungan saling percaya dengan informan.
Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

Ukuran kepercayaan (Validitas Internal) suatu penelitian terdapat pada
alat untuk menjaring data, apakah sudah tepat, benar, sesuai dan mengukur
apa yang seharusnyadiukur. Alat untuk menjaring data penelitian kualitatif
terletak pada penelitiannya yang dibantu dengan metode interview, FGD
(Focus Group Discussion), observasi dan studi dokumen. Namun disini data
cukup diperoleh dari interview, observasi dan studi dokumen saja.
Peneliti akan melakukan pengenalan menadalam dan menjelaskan
maksud serta tujuan penelitian dalam membangun kepercayaan. Setelah calon
informan memahami tujuan dari penelitian yang akan dilakukan dan
informan tidak merasa keberatan dengan penelitian yang akan dilaksanakan,
peneliti membuat pertemuan dan menyesuaikan waktunya.

Dessy Nurrachim, 2016
TINGKAT KECANDUAN GADGET DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu