7 surat keterangan terimakasih dan materi analisis kebutuhan fliipbook PPM 2017

Analisis kebutuhan pengembangan media Flipbook
Makalah disampaikan dalam PPM (Penguatan Kompetensi Pedagogi
Guru melalui Penggunaan Flipbook sebagai Multimedia Pembelajaran)
Agustus 2017

Oleh:
Pipit Utami (NIP 19880422 201404 2 001)

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
2017

Pembelajaran merupakan

proses

interaksi peserta didik dengan

tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Standar
proses


pembelajaran

mencakup:

karakteristik

proses

pembelajaran,

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan
beban belajar (Republik, 2015:11). SAP atau RPP (rancangan pelaksanaan
pembelajaran) merupakan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang akan
direalisasikan didalam lingkungan belajar dan merupakan penjabaran lebih
rinci dari silabus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
RPP adalah: kriteria keberhasilan, materi pembelajaran, penjabaran skenario
pembelajaran, media pembelajaran, cara memenuhi target pencapaian dan
instrumen penilaian. Flipbook merupakan salah satu media pembelajaran
yang dapat digunakan pendidikan dalam pembelajaran.

Modul merupakan bahan ajar berupa serangkaian pengalaman belajar
yang disusun secara sistematisuntuk membantu peserta didik dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di era globalisasi ini, memberikan dampak yang signifikan
pada pendokumentasian dan penyebarluasan informasi yaitu mengarah pada
penggunaan

sistem

elektronik

atau

digitalisasi.

Bahan

ajar

diubah


penyajiannya dalam format digital, salah satunya dalam bentuk e-modul. Emodul merupakan modul dalam bentuk digital dengan berbagai format dan
memerlukan aplikasi reader atau viewer untuk membuka e-modul tersebut.
Secara umum konten dalam e-modul disajikan secara lebih interaktif dengan
menampilkan audio, video, animasi, gambar, teks, link-link, navigasi, dan lain
sebagainya. Beberapa hal mengenai e-modul dibandingkan dengan modul
cetak diantaranya adalah: (1) menggunakan media penyimpan seperti CD,
Flashdisk. harddisk atau memory card; (2) memerlukan media penampil
berupa layar pada laptop, komputer, smartphone dan sebagainya; (3) lebih
praktis dan ringan saat dibawa; (4) biaya produksi lebih murah; (5) memiliki
durability lebih tinggi ketimbang penggunaan kertas pada media cetak; (6)
memerlukan supply tegangan dan media penampil untuk mengakses emodul; dan (7) yang paling membedakan dengan modul cetak adalah emodul menyajikan audio, video dan link-link yang menarik.

Modul digunakan untuk memperjelas dan mempermudah penyajian
materi, serta memberi kesempatan peserta didik mengeksplorasi materi dan
mengukur capaian pembelajarannya secara mandiri. Karakteristik yanng ada
pada modul diantaranya adalah self instructional, self contained, stand alone,
adaptive, user friendly (Depdiknas, 2008). Terkait hal tersebut, maka e-modul
pun tidak lepas dari fungsi dan karakteristik yang melekat pada modul. Emodul harus berisi tujuan pembelajaran yang jelas untuk mencapai capaian
pembelajaran dan terdapat unsur penilaian didalamnya, sehingga peserta

didik dapat mengukur capaian kompetensi peserta didik. E-modul perlu
disusun dimulai dari konten yang mudah sampai dengan sulit serta
memberikan implementasi pada konteks kehidupan sehari-hari agar
memudahkan peserta didik menyerap konten.
No.

Karakteristik
e-modul

Konten

1

Self
instructional

2

Self contained


-

3

Stand alone

-

4

Adaptive

-

5

User friendly

-


6

Lainnya

-

Tujuan pembelajaran
Materi pembelajaran kontekstual
Contoh dan ilustrasi
Soal latihan, tugas dan sejenisnya
Rangkuman
Instrumen penilaian dan umpan balik
Informasi rujukan/pengayaan/referensi
Penggunaan bahasa sederhana dan komunikatif
Keutuhan satu modul untuk capaian kompetensi
tertentu
tidak tergantung pada media lain atau tidak harus
digunakan
bersama-sama
dengan

media
pembelajaran lain
fleksibel digunakan sampai dengan kurun waktu
tertentu
Instruksi dan paparan informasi dengan bahasa
yang bersifat umum, sederhana, mudah
dimengerti
Kemanfaatan
Kemudahan
Tampilan
Kejelasan dan Kebenaran materi
Sistematika (halaman sampul depan, halaman
judul, identitas modul (kata pengantar, daftar isi,
peta kedudukan modul), pendahuluan (deskripsi,

Karakteristik
e-modul

No.


Konten
prasyarat, petunjuk penggunaan, tujuan akhir,
kompetensi), isi modul (tujuan, uraian mater,
rangkuman, tes, petunjuk penilaian, kunci),
evaluasi, penutup (kunci evaluasi, glosarium,
referensi), halaman sampul belakang)

Flipbook merupakan salah satu pengemasan e-modul yang biasa
digunakan. Terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk
mengembangkan emodul flipbook. Tahap pertama dari pengembangan
media flipbook adalah melakukan analisis kebutuhan yang dapat dibantu
dengan melakukan isian berikut:

No.

Tujuan/
kompetensi

Materi


Sajian materi/pengalaman belajar
(teks, audio, video, gambar,
animasi, grafik, youtube, link)

Indikator
dan
teknik
Penilaian

Dalam merumuskan tujuan/ kompetensi, pendidik perlu memasukkan unsur
update kompetensi abad 21, sehingga modul memiliki nilai tambah. Unsur
kompetensi tersebut disesuaikan dengan penilaian yang dapat dilakukan
pada modul. Pengembangan e-modul seperti pengembangan bahan ajar
lainnya. Setelah analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan desain melalui
penyusunan storyboard, pengembangan dan evaluasi kepada ahli materi, ahli
media dan pengguna. Evaluasi dapat menggunakan bantuan instrumen
angket dengan memasukan unsur penilaian karakteristik e-modul.
Referensi:
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Depdiknas.

(2008).

Kependidikan.

Penulisan

Modul.

Jakarta:

Direktorat

Tenaga