AGUNG RIYARDI DAFTER PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Abby, G. & Ashworth, J. (1994). “Performance Measurement in Local
Government-Concept and Paractice”. 1994. International Journal of
Operation and Production Management 14(5). 35-51.
Alwi. (2005). “Kecil itu Gesit” Visi Baru Manajemen Pemerintahan Daerah di
Indonesia. Jurnal Imu Administrasi 2(4). 324-334.
Anabarja,

S. (2009). “Kendala dan Tantangan Indonesia dalam
Mengimplementasikan ASEAN Free Trade Area Menuju
Terbentuknya ASEAN Economic Community”. Jurnal Global and
Strategi 3 (1).53-67.

Anantanyu, S. (2011). “Kelembagaan Petani: Peran dan Strategi Pengembangan
Kapasitasnya”. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 7(2).
102-109.
Apriandes, E., Ranius, AY, & Syakti, F. (2013). “Analisis SWOT Guna
Penyusunan Rencana Induk E-Government Pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Muara Enim”. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Ilmu
Komputer 17(2). 1-11.
Asropi.


(2008). “Budaya Inovasi dan Reformasi Birokrasi”.
Administrasi 5(3). 246-255.

Jurnal Imu

Baksh, R. & Yustika, AE. (2008). “Sugarcane Farmers in East Java: Institutional
Arrangement Perspective”.
Journal of Indonesian Applied
Economics Vol 2(1). 43-56.
Budiman, L. & Anggono, AH. (2012). “Restructuring Strategy of State Owned
Municipal Solid Waste Company at PD. Kebersihan Bandung
Indonesia 2012”. The Indonesian Journal of Business Administration
1(8). 528-537.
Butts, D. (2009). Does A Balanced Scorecard Dilute a Local Government Focus
on Result?. www.mpa.unc.edu/.../DarrellButts. [10 Februari 2012].
Direktorat

Jenderal Kerjasama Perdagangan International Kementerian
Perdagangan Indonesia. (2009). Menuju Asean Economic Community

2015. Jakarta: Indonesian Ministry of Trade.

Edwards, D. & Thomas, JC. (2005). “Developing a Municipal Performance
Measurement System: Reflections on the Atlanta Dashboard.”
Public Administration Review 65. 369-376.
Fajaryanto, N. (2013). Analisis Kinerja Organisasi dengan Pendekatan Balanced
Scorecard: Studi Kasus pada Badan Pengelolaan Keuangan dan
Kekayaan Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
Hodgson, GM. (1998). “The Approach of Institutional Economics”. Journal
of Economic Literature Volume XXXVI, March 1998. 166–192.
89

Imelda. (2004). “Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Publik”.
Jurnal Akuntansi & Keuangan 6(2). 106-122.
IŠORAITĖ , M. (2008). “The Balanced Scorecard Method: From Theory to
Practice”. Intellectual Economics No. 1(3). 18–28.
Mackay, R., Horton D., Dupleich L. & Andersen, A. (2002). “Evaluating
Organizational Capacity Development”. The Canadian Journal of
Program Evaluation 17(2). 121-150.
Maflahah, I. (2010). Model Sistem Kelembagaan Pengembangan Industri Talas.

Agrointek4(2). 87-99.
McAdam, R. & Saulters, R. (2000). “Quality Measurement Frameworks in The
Public Sector”. Total Quality Management 11. 652-656.
Meliala, RM. (2008). “Tinjauan Hukum Ekonomi Terhadap Kerja Sama Ekonomi
Internasional di Bidang Penanaman Modal yang Dilakukan oleh
Pemerintah Daerah”. Skripsi. Medan: Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
Mufidz, A. (2004). “Rencana Strategis Pembangunan dan Pelayanan”. Jurnal
Imu Administrasi dan Kebijakan Publik 1(3). 370-380.
Musyaddad, Achmad, Ikhsanto MA, Abisono, FG dan Sumirat, BW. (2011).
“Capacity Development Assessment”. Jakarta: Kemitraan bagi
Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia.
Muttaqien, D. (2008), “Reformasi Regulasi dan Kelembagaan Ekonomi Islam”.
La_Riba 2(1). 9-22.
Ngumar, S dan Ikhsan, B.R. (2003).
“Identifikasi Faktor-faktor dalam
Mengembangkan Model Kelembagaan Investasi Terpadu di Provinsi
Jawa Timur”. Ekuitas 10(1). 42-62.
Pambudhi, PA. (2007). “Pengaruh Perda Terhadap Aktivitas Perekonomian
Daerah (UMKM). Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan

5(2). 18-28.
Pangestu, Mari Elka. 2009. “Competitiveness towards Asean Economic
Community”. Journal of Indonesian Economy and Business 24(1). 2232.
Pemerintah Daerah Sragen. (2011). “Evaluasi Kegiatan Peningkatan Kapasitas
Pemerintah Daerah”. Pemda Sragen: Sragen.
Petrofić, D. & Stefanović, Z. (2009). Methodological Position(s) of Institutional
Economics. Economics and Organization 6(2). 105-114.
Pleskovic, B., Aslund, A., Bader W. & Campbell R. (2002). “Capacity Building
in Economics: Education and Research in Transition Economies”.
Public Research Working Paper 2763. Washington: Bank Dunia.

90

Pujiono.

(2006). “Struktur Birokrasi Pemerintah yang Ideal Berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Organisasi Pemerintah Daerah”. Yustisia 69. 44-54.

Riyardi, A. &Widojono. 2011. “Analisis Efisiensi, Efektifitas dan

Responsibilitas Sumber Daya Manusia Pemerintah Daerah Sragen”.
Jurnal Ekonomi dan Kebijakan 4(2). 91-101.
Rutherford, M. (2001). “Institutional Economics: Then and Now”. Journal of
Economics Perspectives 15(3). 173-194.
Santosa, PB. 2008. “Relevansi dan Aplikasi Aliran Ekonomi Kelembagaan”
Jurnal Ekonomi Pembangunan 9(1). 46–60.
Sato, I., Mitsui, H. & Shimizu H. (2000). “Organizational Capacity of Executing
Agencies in the Developing Countries—Case Studies on Bangladesh,
Thailand and Indonesia”. JBIC Review (1). 83-106.
Schramm dan Taube (2003).
Sithole, A., Chirasha, V. & Tatire, M. (2013). “Implementation of Strategic Plans
by Zimbabwean Local Authorities: A Case of Nyanga Rural District
Council”.
Journal of Emerging Trends in Economics and
Management Sciences 4(1). 106-110.
Pemerintah Daerah Sragen. (2011). Evaluasi Kegiatan Peningkatan Kapasitas
Pemerintah Daerah. Sragen: Pemerintah Daerah Sragen.
Wachira,

EM. (2010). “Organizational Capacity Audit Tool”.

www.gesci.org/resources. Html [10 Desember 2011].

http://

Wardhono, A. (2009). “Transformasi Kelembagaan Kepemilikan Tanah Desa
Klompangan Kabupaten Jember”. J-SEP Vol. 3(2).
Yustiono, E. (2008). “Manajemen SDM Organisasi Sektor Publik: Problematika
dan Alternatif Solusi”. Journal Ilmu Administrasi IV(3). 221-232
Yuswijaya. 2008. “Analisis Pengembangan Kapasitas Organisasi Kantor Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Lahat”. Jurnal Ilmu Administrasi
V(1). 85–99.

91