JDIH Murung Raya

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA
NOMOR 4 TAHUN 2010
TENTANG
PENEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL
DI KABUPATEN MURUNG RAYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MURUNG RAYA,
Menimbang : a.

bahwa dalam rangka penempatan tenaga kerja kepada pencari kerja maupun
kepada pemberi kerja diperlukan pelayanan antar kerja yang berfungsi untuk
mengatasi dan memberikan solusi dalam permintaan tenaga kerja lokal di wilayah
Kabupaten Murung Raya, sehingga pencari kerja dapat mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan yang diinginkan dan pemberi kerja dapat memperoleh tenaga
kerja sesuai dengan kebutuhan ;

b.

bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota perlu diatur Penempatan
Tenaga Kerja Lokal ;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan
huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penempatan Tenaga Kerja
Lokal di Kabupaten Murung Raya;

: 1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten
Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten
Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah
(Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4180) ;

2.


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4279) ;

3.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 ) ;

4.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) dan terakhir telah diubah
denganUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

Mengingat

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585) ;

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737) ;


6.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741) ;

7.

Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan
Pekerjaan ;

8.

Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2002 tentang Pengesahan Konvensi ILO
Nomor 88 mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja ;

9.

Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Perundangan,

Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan ;

10.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:PER. 07/MEN/IV/2008
tentang Penempatan Tenaga Kerja ;

11.

Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah Kabupaten Murung Raya
(Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2007 Nomor 52) ;

12.

Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 02 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Murung Raya
(Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 58) ;

13.


Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Kabupaten Murung Raya (Lembaran
Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 60) ;

14.

Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun
2008 - 2028 (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 66);

15.

Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Murung Raya
Tahun 2008 - 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2008
Nomor 67).

Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN MURUNG RAYA
dan
BUPATI MURUNG RAYA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

PERATURAN DAERAH TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL
DI KABUPATEN MURUNG RAYA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1.

Daerah adalah Kabupaten Murung Raya .

2.

Pemerintah Daerah adalah Bupati Murung Raya dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

3.

Bupati adalah Bupati Kabupaten Murung Raya.

4.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Murung Raya sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5.

Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya.

6.

Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Dinas / Badan/ Kantor / Unit
Satuan Kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Murung Raya.


7.

Bagian Hukum adalah Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Murung Raya.

8.

Peraturan Daerah selanjutnya disingkat Perda adalah Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya
yang ditetapkan dengan persetujuan bersama DPRD dan Bupati Murung Raya

9.

Peraturan Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Peraturan Bupati adalah Peraturan yang
ditetapkan oleh Bupati Murung Raya dan bersifat mengatur.

10.

Peraturan Bersama Kepala Daerah adalah Peraturan yang ditetapkan Bupati Murung Raya
bersama-sama dengan Bupati/ Pejabat instansi lain yang sederajat.

11.


Pelayanan penempatan tenaga kerja adalah kegiatan untuk mempertemukan tenaga kerja dengan
pemberi kerja / pengguna tenaga kerja, sehingga tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan yang
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya dan pemberi kerja/pengguna tenaga kerja dapat
memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya.

12.

Penempatan tenaga kerja adalah proses pelayanan kepada pencari kerja untuk memperoleh
pekerjaan dan pemberi kerja dalam pengisian lowongan kerja sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuan.

13.

Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

14.

Tenaga Kerja Lokal adalah setiap orang dan atau tenaga kerja yang berasal dari Kabupaten

Murung Raya dan atau dalam waktu tertentu tinggal di Kabupaten Murung Raya yang dibuktikan
dengan kepemilikan kartu keluarga dan KTP dengan maksud untuk melakukan pekerjaan dalam
memenuhi kebutuhannya

15.

Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk uang / lainnya.

16.

Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya
yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

17.

Pencari Kerja adalah angkatan kerja yang sedang menganggur dan mencari pekerjaan maupun
yang sudah bekerja tetapi ingin pindah atau alih pekerjaan dengan mendaftarkan diri kepada
pelaksana penempatan tenaga kerja atau secara langsung melamar pekerjaan kepada pemberi
kerja

18.

Pengusaha adalah :
a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hokum yang menjalankan suatu perusahaan
milik sendiri;
b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hokum yang secara berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya;
c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hokum yang berada di Kabupaten Murung
Raya, mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, yang
berkedudukan di luar wilayah Kabupaten Murung Raya.

19.

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik
Negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk
lain.

20.

Antar Kerja adalah suatu sistem yang meliputi pelayanan informasi pasar kerja, penyuluhan dan
bimbingan jabatan, dan perantaraan kerja

21.

Antar Kerja Lokal adalah yang selanjutnya disebut AKL adalah penempatan tenaga kerja antar
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.

22.

Informasi Pasar Kerja adalah yang selanjutnya disebut IPK adalah keterangan mengenai
karakteristik kebutuhan dan persediaan tenaga kerja.

23.

Bursa kerja adalah tempat pelayanan kegiatan penempatan tenaga kerja.

24.

Pengantar Kerja adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki keterampilan melakukan kegiatan
antar kerja yang diangkat dalam jabatan fungsional oleh pejabat yang ditunjuk.

25.

Petugas Antar Kerja adalah petugas yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang antar
kerja dan ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan antar kerja.

26.

Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta adalah yang selanjutnya disingkat LPTKS adalah
lembaga swasta berbadan hokum yang telah memperoleh ijin tertulis untuk menyelenggarakan
pelayanan penempatan tenaga kerja.

27.

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya adalah instansi yang
bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan Kabupaten Murung Raya

28.

Persediaan tenaga kerja adalah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Murung Raya

29.

Pendaftaran Pencari Kerja adalah kegiatan untuk mendaftarkan dan mencatat jati diri dari pencari
kerja.

30.

Lowongan pekerjaan adalah jabatan pekerjaan yang belum ada atau belum cukup jumlah orang
yang melaksanakan, terjadi karena perluasan/pengembangan usaha, perubahan teknik produksi
atau karena ada tenaga kerja yang karena sesuatu hal berhenti dari pekerjaannya sehingga harus
diisi dengan tenaga kerja baru.

31.

Panggilan adalah kegiatan mendatangkan calon tenaga kerja yang datanya sesuai dengan kriteria
dan persyaratan untuk mengisi lowongan jabatan pekerjaan yang tersedia atau yang dibutuhkan.

32.

Seleksi adalah proses pemilihan dari beberapa pencari kerja untuk dicalonkan sebagai tenaga
kerja guna pemenuhan lowongan jabatan pekerjaan.

33.

Tindak lanjut penempatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan pengantar kerja terhadap tenaga
kerja yang ditempatkan dan terhadap pemberi kerja untuk menilai dan mengevaluasi hasil
penempatan.

34.

Antar Kerja Antar Daerah yang selanjutnya disebut AKAD adalah penempatan tenaga kerja antar
propinsi dalam wilayah republik indonesia.

35.

Antar Kerja Antar Negara yang selanjutnya disebut AKAN adalah penempatan tenaga kerja antar
negara.

B A B II
PRINSIP, METODE DAN TEKNIK PENEMPATAN
TENAGA KERJA LOKAL
Pasal 2
Penempatan tenaga kerja lokal menganut prinsip terbuka, bebas, obyektif, adil dan setara tanpa
diskriminasi.
Pasal 3
Penempatan tenaga kerja lokal menggunakan metode verifikasi dan bebas biaya/gratis.
Pasal 4
Penempatan tenaga kerja lokal menggunakan teknik persuasive-edukatif, akomodatif, sederhana dan
mudah, cepat tanggap dan pro-aktif
BAB III
PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA
Bagian Kesatu
Fungsi dan Tugas Pelaksana Penempatan
Pasal 5
Penanggungjawab pelaksanaan penempatan tenaga kerja adalah Bupati Murung Raya melalui Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya
Pasal 6
Lembaga swasta yang berbadan hukum dalam hal ini LPTKS dalam melaksanakan pelayanan
penempatan tenaga kerja harus melapor dan hanya dapat merekrut calon tenaga kerja yang memiliki
kartu pendaftaran pencari kerja (Kartu AK/I) yang diterbitkan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Murung Raya.
Pasal 7
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 dan Pasal 6 tidak diperbolehkan melakukan pungutan biaya penempatan, baik langsung maupun
tidak langsung, sebagian atau seluruhnya kepada tenaga kerja dan pengguna tenaga kerja
Pasal 8
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Pelayanan IPK ;
Pelayanan analisis jabatan, penyuluhan dan bimbingan jabatan ;
Pelayanan penempatan tenaga kerja AKL, AKAD dan AKAN ;
Pelayanan perijinan dan pembinaan lembaga penempatan tenaga kerja swasta ;
Pembinaan pelaksanaan bursa kerja di lembaga satuan pendidikan menengah, pendidikan tinggi,
dan pelatihan ;
Menyusun proyeksi permintaan dan penawaran tenaga kerja ;
Melaksanakan pengembangan dan perluasan kesempatan kerja ;
Melakukan pembinaan jabatan fungsional pengantar kerja dan petugas antar kerja ;
Melakukan pembinaan teknis dan kelembagaan ;
Pengendalian penggunaan tenaga kerja asing.

Pasal 9
(1) Dalam melaksanakan fungsi pelayanan IPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a,
mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan mengolah, dan menyusun data IPK ;
b. Menganalisis pasar kerja ;
c. Menyajikan dan menyebarluaskan IPK.
(2) Dalam melaksanakan fungsi pelayanan analisis jabatan, penyuluhan dan bimbingan jabatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b, mempunyai tugas :
a. Menyusun informasi jabatan dan melaksanakan analisis jabatan ;
b. Melakukan penyuluhan jabatan ;
c. Memberikan bimbingan jabatan ;
d. Melaksanakan konseling kepada pencari kerja.
(3) Dalam melaksanakan fungsi pelayanan perantaraan kerja mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pelayanan kepada pencari kerja ;
b. Melaksanakan pelayanan kepada pemberi kerja ;
c. Melaksanakan pencarian lowongan pekerjaan ;
d. Melakukan pencocokan antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan ;
e. Melaksanakan penempatan tenaga kerja ;
f. Melaksanakan tindak lanjut penempatan tenaga kerja ;
g. Membuat dan melaporkan penempatan tenaga kerja secara berkala.
Pasal 10
(1) Lembaga swasta berbadan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 wajib memiliki ijin
tertulis dan dapat melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
dan Pasal 9.
(2) Untuk memperoleh ijin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), lembaga swasta harus mengajukan
permohonan tertulis dengan melampirkan :
a. Copy akte pendirian dan atau akte perubahan badan hukum yang telah mendapatkan
pengesahan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya ;
b. Copy surat keterangan domisili perusahaan ;
c. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ;
d. Copy bukti wajib lapor ketenagakerjaan ;
e. Copy anggaran dasar yang memuat kegiatan yang bergerak di bidang jasa penempatan tenaga
kerja ;
f. Copy serifikat hak kepemilikan tanah berikut bangunan kantor atau perjanjian kontrak
minimal 5 (lima) tahun yang dikuatkan dengan akte notaries ;
g. Bagan struktur organisasi dan personil ;
h. Rencana kerja lembaga penempatan tenaga kerja minimal 1 (satu) tahun ;
i. Pas foto pimpinan perusahaan berwarna ukuran 4 x 6 Cm sebanyak 3 (tiga) lembar ;
j. Rekomendasi dari Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung
Raya.
Pasal 11
Surat ijin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) diberikan untuk jangka waktu paling lama 5
(lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 12
(1) Permohonan perpanjangan surat ijin usaha LPTKS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,
diajukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum berakhir masa berlakunya.
(2) Dalam hal LPTKS tidak memperpanjang surat ijin usahanya, maka LPTKS yang bersangkutan
wajib mengembalikan surat ijin tersebut kepada kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Murung Raya

Pasal 13
Dalam hal terjadi perubahan nama perusahaan, alamat, dan direksi atau komisaris, LPTKS harus
menyampaikan perubahan surat ijin kepada Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Murung Raya.
Pasal 14
(1) LPTKS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat memungut biaya penempatan tenaga kerja
dari pengguna dan dari tenaga kerja untuk golongan dan jabatan tertentu.
(2) Golongan dan jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a.
b.
c.
d.

Golongan pimpinan dengan jabatan manager atau yang sederajad ;
Golongan supervisi dengan jabatan supervisor atau yang sederajad ;
Golongan pelaksana dengan jabatan operator atau yang sederajad ;
Golongan professional dengan syarat pendidikan strata satu (S1) ditambah pendidikan
profesi.

(3) Golongan dan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menerima upah sekurang-kurangnya 3
(tiga) kali upah minimum yang berlaku di Kabupaten Murung Raya.
Pasal 15
(1) Besarnya biaya penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dipungut
dari pemberi kerja yang akan mempekerjakan tenaga kerja, ditetapkan sesuai dengan kesepakatan
antara pemberi kerja dan LPTKS.
(2) Pemberi kerja dilarang membebankan biaya penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada tenaga kerja yang bersangkutan.
Pasal 16
(1) Besarnya biaya penempatan tenaga kerja yang dipungut dari tenaga kerja golongan dan jabatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
pekerja/buruh dengan LPTKS dan besarnya tidak melebihi 1 (satu) bulan upah yang diterima.
(2) Biaya penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangsur sekurang-kurangnya 5 (lima) kali
Bagian Kedua
Petugas Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Pasal 17
(1) Pelayanan penempatan tenaga kerja pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Murung Raya wajib dilakukan dan wajib memiliki pejabat fungsional pengantar kerja
(2) Dalam hal Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya belum
mempunyai pejabat fungsional pengantar kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelayanan
penempatan tenaga kerja dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya.
Pasal 18
Petugas pelayanan penempatan tenaga kerja pada LPTKS atau lembaga di satuan pendidikan menengah
dan pendidikan tinggi dan lembaga pelatihan harus memiliki kemampuan teknis di bidang penempatan
tenaga kerja.

BAB IV
TATA KERJA
Pasal 19
Tata kerja pelayanan penempatan tenaga kerja pada dasarnya ditujukan kepada pencari kerja dan
pemberi kerja.
Bagian Kesatu
Pelayanan Kepada Pencari Kerja
Pasal 20
(1) Pelayanan penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara manual dan atau system daring (on line
sistem)
(2) Pelayanan penempatan tenaga kerja melalui system daring sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus terintegrasi dalam satu system pelayanan penempatan tenaga kerja nasional.
(3) Pencari kerja yang akan bekerja wajib dilayani oleh pengantar kerja atau petugas antar kerja di
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya
(4) Pencari kerja yang dilayani sebagaimana dimaksud pada ayat (3), harus menyerahkan pasfoto
berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan memperlihatkan :
a.
b.
c.
d.

Kartu tanda penduduk yang masih berlaku ;
Photocopy ijazah pendidikan terakhir bagi yang memiliki ;
Photocopy sertifikat ketrampilan bagi yang memiliki; dan
Photocopy surat keterangan pengalaman kerja bagi yang memiliki.

(5) Pencari kerja yang telah memperoleh pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan
kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja (AK/I)
(6) Pengantar kerja wajib melakukan pengisian data pencari kerja (AK/II) memalui wawancara
langsung untuk mengetahui bakat, minat, dan kemampuannya.
(7) Kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja (AK/I), berlaku selama 2 (dua) tahun dengan
keharusan melapor selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak tanggal pendaftaran
bagi pencari kerja yang belum mendapat pekerjaan.
(8) Pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (7) yang telah mendapatkan pekerjaan wajib
melaporkan bahwa yang bersangkutan telah diterima bekerja kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya
(9) Dalam hal pencari kerja telah mendaftar melalui system daring, maka pencari kerja yang
bersangkutan dapat memperoleh kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja (AK/I) pada Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Murung Raya dengan melengkapi semua
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).
(10) Kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja (AK/I) sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berlaku
nasional
(11) Dalam hal pencari kerja yang akan difasilitasi penempatan tenaga kerja oleh LPTKS, maka AK/I
dan AK/II diterbitkan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya
Bagian Kedua
Pelayanan Kepada Pemberi Kerja
Pasal 21
(1) Pemberi kerja atau LPTKS yang membutuhkan tenaga kerja wajib menyampaikan informasi
adanya lowongan pekerjaan secara tertulis kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Murung Raya
(2) Informasi lowongan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat :
a. jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan ;
b. jenis pekerjaan, jabatan dan syarat-syarat jabatan yang digolongkan dalam jenis kelamin,
usia, pendidikan, wilayah, tempat kerja dan waktu kerja, pengupahan, jaminan social dan
tunjangan lainnya, jangka waktu pemenuhan permintaan tenaga kerja, ketrampilan/keahlian,
pengalaman kerja, dan syarat-syarat lain yang diperlukan

(3) Pengantar kerja atau petugas antar kerja pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Murung Raya setelah menerima informasi lowongan pekerjaan, hasil dari kunjungan
perusahaan dicatat dalam formulir WLL/1 dan selanjutnya harus mencatat dalam daftar isian
permintaan tenaga kerja (formulir AK/III) dan menerbitkan bukti lapor lowongan pekerjaan serta
dicatat dalam buku induk pendaftaran lowongan pekerjaan.
(4) Setiap lowongan atau permintaan tenaga kerja harus didaftarkan dalam formulir AK/III
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) baik dalam proses pemenuhan atau dapat dipenuhi, sekurangkurangnya seminggu sekali perusahaan pemberi kerja dihubungi untuk diberikan informasi
mengenai usaha-usaha yang sedang dilakukan
(5) Pengisian formulir AK/III harus diisi dengan lengkap dan tulisan yang jelas, mudah dibaca dan
dimengerti setiap orang, sehingga apabila ada perubahan dalam permintaan tenaga kerja,
pengiriman, penempatan harus dicatat/ditulis dalam formulir AK/III
Pasal 22
(1) Untuk mengisi lowongan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2), Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya wajib memenuhi lowongan pekerjaan
sesuai data pencari kerja yang terdaftar (AK/II), disamping itu apabila masih ada informasi
lowongan pekerjaan harus disebarluaskan kepada masyarakat melalui media massa, media
elektronik, dan papan pengumuman kesempatan kerja
(2) Dalam hal pencari kerja memenuhi persyaratan jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (2) huruf b, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya wajib
melakukan pemanggilan kepada pencari kerja dengan menggunakan kartu antar kerja (AK/IV).
(3) Langkah-langkah pemenuhan lowongan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
sebagai berikut :
a. dilakukan pencocokan formulir AK/II dengan formulir AK/III ;
b. melakukan pemanggilan bagi pencari kerja yang terpilih ;
c. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan transmigrasi Kabupaten Murung Raya dalam hal ini pada
Bidang Pembinaan Pelatihan produktivitas dan Penempatan tenaga Kerja wajib mengirimkan
pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada pemberi kerja dengan membawa
kartu antar kerja (AK/V)
d. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya bersama-sama dengan
pemberi kerja melakukan seleksi calon tenaga kerja sesuai dengan persyaratan jabatan yang
dibutuhkan.
Pasal 23
Bentuk format kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja (AK/I), kartu data pencari kerja (AK/II),
kartu permintaan tenaga kerja (AK/III), kartu pemanggilan calon tenaga kerja (AK/IV), dan surat
pengantar dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya kepada pemberi
kerja (AK/V) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.
Pasal 24
Pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1), yang telah mempekerjakan tenaga kerja
di atas 100 (seratus) orang diwajibkan untuk :
a. Membuat perencanaan penggunaan tenaga kerja lokal ;
b. Menerima 1 (satu) orang penyandang cacat fisik untuk dapat dipekerjakan di perusahaannya.
Pasal 25
Pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 wajib mempekerjakan tenaga kerja lokal minimal
70 % dari jumlah keseluruhan tenaga kerja yang bekerja di perusahaan

Pasal 26
(1) Pemberi kerja wajib membuat perencanaan pengisian atau perencanaan penggantian posisi jabatan
pada perusahaannya dengan menggunakan tenaga kerja lokal yang memenuhi kriteria dan
persyaratan.
(2) Pemberi kerja wajib menyampaikan posisi jabatan yang akan diduduki oleh tenaga kerja lokal
kepada Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya.
Pasal 27
Pemberi kerja wajib membuat dan menyampaikan laporan keadaan tenaga kerja lokal dan tenaga kerja
lainnya setiap awal bulan ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya
Pasal 28
Guna menghindari timbulnya kecemburuan sosial masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan,
pemberi kerja wajib untuk mempekerjakan masyarakat sekitar lokasi
Pasal 29
(1) Bagi Pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja di luar wilayah Kabupaten Murung Raya
harus melalui mekanisme AKAD .
(2) Jangka waktu berlakunya Surat Persetujuan Penempatan (SPP) AKAD adalah 1 (satu) tahun dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.
BAB V
PERLINDUNGAN
Pasal 30
(1)

Perusahaan pemberi kerja wajib memasukkan tenaga kerjanya dalam program perlindungan
asuransi tenaga kerja atau asuransi lain sejak perjanjian kerja ditandatangani, dan
bertanggungjawab terhadap keselamatan tenaga kerja.

(2)

Perusahaan pemberi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus segera melaporkan tenaga
kerja yang mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia kepada perusahaan asuransi, Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya, serta memberitahukan kepada
keluarga tenaga kerja yang bersangkutan

(3)

Perusahaan pemberi kerja wajib memberikan bantuan kepada tenaga kerja yang meninggal dunia
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk memindaklanjuti pengurusan jenazah dengan
ketentuan :
a. Perusahaan pemberi kerja dalam waktu yang secepatnya harus mengembalikan/memulangkan
jenazah tenaga kerja yang meninggal dunia ke alamat daerah asal tenaga kerja tersebut ;
b. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, wajib memberikan santunan kepada
ahli waris bagi tenaga kerja yang meninggal dunia dan wajib memberikan hak-hak tenaga
kerja tersebut seperti jaminan sosial tenaga kerja dan hak-hak lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perusahaan.
BAB VI
PEMBINAAN DAN PELAPORAN
Pasal 31

(1)

Pembinaan penempatan tenaga kerja dilakukan oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Murung Raya atau pejabat yang ditunjuk yang membidangi
ketenagakerjaan

(2)

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), wajib melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penempatan tenaga kerja lokal
dan tenaga kerja lainnya.
Pasal 32

(1)

Pemberi kerja dan/atau LPTKS serta lembaga di satuan pendidikan menengah, pendidikan tinggi
dan pelatihan wajib menyampaikan laporan mengenai data penempatan tenaga kerja kepada
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya

(2)

Laporan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat secara berkala yaitu bulanan, dan
tahunan dan harus mencakup data dan jumlah :
a.
b.
c.
d.
e.

(3)

Pencari kerja yang terdaftar ;
Permintaan tenaga kerja atau lowongan kerja terdaftar ;
Pencari kerja yang telah ditempatkan ;
Penghapusan pendaftaran pencari kerja ;
Penghapusan lowongan / permintaan tenaga.

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya melaporkan data
penempatan tenaga kerja kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Tengah setiap bulannya.
Pasal 33

Bagi pengusaha dan atau perusahaan wajib melaksanakan pembinaan terhadap tenaga kerja lokal
terutama yang berada disekitar areal yang dijadikan tempat usaha.
Pasal 34
Persyaratan, hak dan kewajiban bagi perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Murung Raya
diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati.

BAB VII
PENGAWASAN
Pasal 35
Pegawai pengawas ketenagakerjaan melakukan pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Daerah ini
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII
SANKSI ADMINISTRATIF DAN SANKSI PIDANA
Pasal 36
(1)

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Murung Raya dapat mengenakan
sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan dalam Pasal 7, Pasal 24, Pasal, Pasal 27, Pasal 32
ayat (1),

(2)

Sanksi administratif sebagaiamana dimaksud pada ayat (1), berupa :
a. Peringatan tertulis ;
b. Penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatan ;
c. Pencabutan ijin atau rekomendasi.

(3)

Tata cara penjatuhan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.

Pasal 37
(1)

Barang siapa yang melanggar ketentuan atau yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam pasal 25 dan pasal 33 peraturan daerah ini dapat dikenakan sanksi pidana
kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya 5 (lima) juta rupiah.

(2)

Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB IX
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 38
(1)

Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus
sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku;

(2)

Wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan tersebut menjadi
lengkap dan jelas ;
b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang
kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan
tindak pidana;
d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenan dengan tindak
pidana;
e. Melakukan pengeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan
dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut ;
f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyelidikan tindak pidana;
g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada
saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang
dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ;
h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ;
j. Menghentikan penyidikan ;
k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana menurut
hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(3)

Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang pelaksanaannya akan diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 40
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya

Ditetapkan di Puruk Cahu
pada tanggal 26 Juli 2010
BUPATI MURUNG RAYA,
ttd
WILLY M. YOSEPH
Diundangkan di Puruk Cahu
pada tanggal 26 Juli 2010
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MURUNG RAYA,
ttd
YURIANSON DJATA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN 2010 NOMOR 83