Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 9 Dewi Aniaty Aviani Santi Baryono 2009

Dewi Aniaty
Aviani Santi
Baryono

PKn 3
KELAS IX SMP dan MTs

Hukum Dasar Kimia

i

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
dilindungi oleh Undang-Undang

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 3
SMP dan MTs Kelas IX

Penelaah

: Dewi Aniaty
Aviani Santi

Baryono
: Dadang Sundawa

Editor
Desain Sampul
Sumber Gambar Cover
Perwajahan

:
:
:
:

Penulis

370.114 7
DEW
p

Toni Kurnia

Iman Taufik
Foto Iman Budiman
Kuswaya

DEWI Aniaty
PKn 3 : Kelas IX SMP dan MTs / penulis Dewi Aniaty, Aviani Santi
Baryono ; editor, Toni Kurnia, . — Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009
vi, 152 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Bibliografi : hlm. 146-147
Indeks
ISBN: 978-979-068-878-0 ( no. jilid lengkap )
ISBN: 978-979-068-889-6
1. Pendidikan Moral Pancasila-Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Aviani Santi III. Baryono IV. Toni Kurnia

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan
Nasional dari Penerbit PT Remaja Rosdakarya
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009

Diperbanyak oleh .....

ii

Kimia Kelas X SMA dan MA

KATA
SAMBUTAN











฀ ฀




































•฀


฀ ฀






฀(website)฀




฀ ฀


























฀ ฀


฀ ฀



























฀ ฀
฀ ฀

















































































































฀ ฀





















































































Hukum Dasar Kimia

iii

KATA
PENGANTAR























฀ ฀









฀฀



฀฀













฀฀















฀ ฀































































































































































฀ ฀




















฀ ฀





























฀฀



































฀ ฀







Kimia Kelas X SMA dan MA







































฀ ฀




iv









































฀ ฀



















Diunduh dari BSE.Mahoni.com

DAFTAR ISI
iii
iv
v

KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I

1

Bela Negara
















































BAB II

33

Otonomi Daerah













































฀ ฀

BAB III

73

Globalisasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara

































฀ ฀














































Hukum Dasar Kimia

v

BAB IV
Prestasi Diri










vi

101























฀฀





















Kimia Kelas X SMA dan MA























Bab I

Bela Negara

TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. menjelaskan prinsip bela negara;
2. menjelaskan sistem pertahanan keamanan
negara;
3. menjelaskan pendidikan pendahuluan bela negara;
4. mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai warga
negara dalam pembelaan negara;
5. memahami bentuk-bentuk usaha pembelaan
negara;
6. berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara;
7. melaksanakan bentuk-bentuk usaha pembelaan
negara dalam berbagai kehidupan.

Bela
Bela Negara

1

PETA KONSEP

Pengertian dan Prinsip
Bela Negara

Pentingnya Usaha
Bela Negara

Mempertahankan
Keutuhan dan
Kedaulatan NKRI

Menciptakan
Keamanan dan
Ketertiban Negara

Pembelaan Terhadap
Negara

Hak dan Kewajiban
dalam Bela Negara

Bentuk-bentuk Usaha
Pembelaan Negara
Contoh-contoh
Bentuk Bela Negara

Warga Negara dalam
Usaha Pembelaan
Negara

Bentuk Partisipasi Bela
Negara dalam
Kehidupan Bermasyarakat

Bentuk Partisipasi Bela
Negara dalam
Kehidupan Bernegara

2

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

B

angsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawan
bangsanya. Mereka berjuang dengan mempertahankan jiwa dan raganya,
demi membela bangsa dan negaranya. Mengapa mereka dapat bersikap
demikian?
Pada awal pembahasan ini, akan diuraikan bagaimana pentingnya usaha
bela negara, prinsip bela negara, sistem pertahanan negara, hak dan kewajiban
bela negara hingga partisipasi warga negara dalam berbagai kehidupan.

A. Pentingnya Usaha Bela Negara
Sebagai warga negara yang baik sudah semestinya kita pahami bersama
pentingnya usaha pembelaan negara bagi keutuhan dan kelangsungan hidup
bangsa. Hal ini sesuai dengan isi UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, dan Pasal 30 ayat (1) UUD 1945, bahwa setiap warga negara Indonesia berhak dan memiliki kewajiban untuk membela bangsa dan negaranya.

1. Pentingnya Usaha Bela Negara
Setiap warga negara berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan
negara. Ini harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab,
serta kerelaan berjuang dan berkorban bagi bangsa serta negara tanpa kenal
menyerah.

a. Pengertian Bela Negara

Sumber: Tempo, 29 Desember - 4 Januari 2004

Gambar 1.1 Upaya bela negara merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara.

Bela negara adalah sikap dan
perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara. Upaya bela
negara selain sebagai kewajiban
dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara.
Hal ini harus dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, tanggung jawab,
dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa serta negara.

Bela Negara

3

Bela negara bagi bangsa Indonesia dapat diwujudkan secara obyektif
dalam kecintaan terhadap negara dan bangsa. Dengan kata lain, bela negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara dalam mewujudkan citacita bangsa. Hal ini terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

c. Prinsip Bela Negara
1)

2)

Prinsip bela negara rakyat Indonesia adalah sebagai berikut:
Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Pembelaan negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya
pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap
warga negara. Oleh karena itu, setiap warga negara tidak dapat
dihindarkan dari kewajiban ikut serta dalam pembelaan negara, kecuali
ditentukan dengan undang-undang. Hal ini mengandung pengertian
bahwa upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan
hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

Dalam pembahasan tentang pertahanan dan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah suatu negara, tentunya tidak dapat terlepas dari pengertian, fungsi
dan unsur-unsur yang terdapat dalam negara.
Negara dapat diartikan sebagai suatu organisasi sekelompok manusia
yang mendiami suatu wilayah tertentu dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Tujuan dan fungsi negara memiliki pengertian yang berbeda, tetapi sulit
dipisahkan. Tujuan negara dalam setiap negara memiliki tujuan masingmasing, yang berupa suasana ideal yang diharapkannya. Sedangkan fungsi
negara merupakan pengejawantahan dari tujuan negara yang telah
ditetapkan, sehingga fungsi negara tersebut bersifat nyata.
Fungsi negara adalah sebagai pengatur kehidupan dalam negara demi tercapainya
tujuan negara tersebut. Dengan demikian, terdapat beberapa hal yang harus
diupayakan oleh negara, antara lain:
1) Melaksanakan ketertiban untuk mencapai tujuan dan mencegah
bentrokan-bentrokan yang mungkin terjadi dalam masyarakat, dimana
negara bertindak sebagai stabilisator.
2) Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
3) Mengupayakan pertahanan dan menjaga kemungkinan adanya serangan
dari luar serta melengkapi diri dengan peralatan pertahanan yang kuat
dan canggih.
4) Menegakkan keadilan yang dilaksanakan melalui badan-badan peradilan.

4

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

KEGIATAN

1. 1

Lakukan wawancara di lingkungan sekitarmu tentang usaha
pembelaan negara, kemudian presentasikan di depan kelas untuk
ditanggapi oleh siswa yang lain!

Sedangkan fungsi dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebagai berikut:
1)

Mempertahankan dan melindungi seluruh rakyat dan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan mewujudkan keamanan dan
ketertiban nasional yang meliputi beberapa faktor:
(a) Adanya kualitas pendidikan
bangsa Indonesia yang memiliki
keahlian baik teknologi maupun
pengelolaannya, juga memiliki
keberanian moral, mental, intelegensial dan fisik.
(b) Memiliki persenjataan yang kuat
dalam tubuh TNI/POLRI.

Sumber: Gatra, 19 Agustus 2000

Gambar 1.2 TNI dengan persenjataan yang
kuat merupakan salah satu faktor untuk
mempertahankan dan melindungi seluruh
rakyat dan wilayah nusantara.

(c) Mempunyai sistem perekonomian yang mantap, dinamis dan
berswasembada ekonomi, tanpa
bergantung pada bantuan luar
negeri.

(d) Adanya pendidikan agama yang intensif sehingga mampu membina
mental dan moral yang kuat.
(e) Penanaman rasa nasionalisme yang sehat mengarah pada filsafat dan
tradisi nasional. Di samping itu, nasionalisme dapat berfungsi
mempersatukan politik, sosial, budaya, ekonomi, dan melenyapkan
dominasi asing dalam segala aspek kehidupan.
(f) Pemerintah dipegang atau dijalankan oleh orang-orang yang
memiliki kesetiaan, pengabdian yang tinggi serta mampu melindungi
kepentingan seluruh rakyat dan menjunjung tinggi serta
menghormati hak asasinya.
2)

Mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Bela Negara

5

3)

Menyelenggarakan hubungan internasional, melalui hubungan
diplomatik dalam berbagai aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.

Tujuan negara Indonesia dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
keempat yang berbunyi, “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut mewujudkan perdamaian dunia berdasarkan persamaan
dan kemerdekaan.”
Suatu negara dapat berdiri tegak dan melaksanakan tujuannya apabila
negara tersebut telah memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Syarat-syarat berdirinya suatu negara adalah harus memenuhi unsur
konstitutif dan deklaratif. Unsur Konstitutif berarti bahwa dalam suatu negara
haruslah memiliki unsur rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
Sedangkan Unsur Deklaratif berarti bahwa dalam rangka memenuhi unsur
tata aturan pergaulan internasional yang bersifat formalitas suatu negara
haruslah memperoleh pengakuan dari negara lain. Sifat formalitas disini
ditunjukan oleh adanya tujuan negara, undang-undang dasar, dan arti
strategis untuk membina hubungan kerja sama, rasa penghormatan dan
pengakuan kedaulatan dari negara lain.
Berikut akan kita uraikan unsur-unsur konstitutif dan deklaratif dalam
suatu negara. Unsur konstitutif suatu negara antara lain:
1)

Rakyat

Sumber: Tempo, 29 Februari 2004

Gambar 1.3 Rakyat merupakan unsur
terpenting dalam berdirinya suatu negara.

a)

6

Unsur terpenting suatu negara
adalah rakyat, karena rakyatlah yang
pertama kali memiliki keinginan dan
kehendak untuk membentuk negara.
Kemudian rakyat ini pulalah yang
merencanakan, merintis, mengendalikan dan menyelenggarakan
pemerintahan negara.
Rakyat adalah semua orang yang
berada dan berdiam dalam suatu
negara atau menjadi penghuni
negara yang tunduk dan patuh pada
kekuasaan negaranya. Dalam suatu
negara, rakyat dapat digolongkan
menjadi:

Penduduk dan bukan penduduk
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di
dalam suatu wilayah negara. Biasanya mereka lahir secara turun temurun,

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

menetap dan besar di wilayah negara tertentu. Sedangkan bukan penduduk
adalah mereka yang berada dalam suatu wilayah negara hanya untuk
sementara waktu dan tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah
negara itu.
b) Warga negara dan bukan warga negara
Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum tertentu adalah
anggota dari suatu negara, atau mereka yang menurut undang-undang
diakui sebagai warga negara atau dapat melalui proses naturalisasi.
Sedangkan bukan warga negara adalah mereka yang berada pada suatu
negara, tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang
bersangkutan, namun ia tunduk dan patuh pada pemerintah dimana ia
berada.
c)

Bangsa
Bangsa adalah sekelompok manusia yang hidup dengan adanya kehendak
bersama yang dilandasi oleh rasa persatuan, dan kesatuan tanah air,
bahasa, dan cita-cita.
Dalam suatu bangsa, manusia menyadari semua keanekaragaman yang
ada. Namun demikian, mereka menjunjung tinggi persamaan keturunan,
wilayah, kesamaan politik, dan perasaan senasib sepenanggungan.
Friedick Hertz seorang ilmuwan dari Jerman mengemukakan 4 (empat)
unsur aspirasi setiap bangsa dalam bukunya Nationality in History and
Politics yaitu:
(1) Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas
kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, dan
solidaritas.
(2) Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa
asing terhadap urusan dalam negeri.
(3) Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian
atau kekhasan. Contohnya, menjunjung tinggi budaya sendiri.
(4) Keinginan untuk menonjol atau lebih unggul dari bangsa-bangsa lain
dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.

2)

Wilayah
Wilayah suatu negara merupakan tempat berlindung bagi rakyat yang
sekaligus menjadi tempat bagi pemerintah untuk mengelola dan
menyelenggarakan pemerintahan. Wilayah negara itu meliputi:

a)

Daratan
Wilayah daratan merupakan wilayah yang paling utama dan sangat
penting peranannya. Oleh karena wilayah daratan menjadi tempat
kediaman bagi seluruh penghuni negara. Dengan demikian, diperlukan

Bela Negara

7

adanya ketentuan yang lebih jelas dan tegas tentang letak wilayah
daratan. Wilayah daratan ini dapat diketahui dengan melihat dan
mengukur batas negara. Misalnya, setiap penghuni negara yang ada di
wilayah Indonesia tidak dapat dengan seenaknya saja keluar masuk,
melintas batas negara tanpa melalui aturan hukum tentang batas wilayah
negara. Penghuni negara tersebut harus memenuhi ketentuan melalui
dinas keimigrasian, karena akan mengganggu stabilitas negara lain
apabila terdapat penghuni yang bukan penghuni negara tersebut.
Jadi, diperlukan adanya penetapan batas-batas wilayah suatu negara.
Biasanya penetapan itu dilakukan melalui suatu perjanjian (treaty atau
agreement) antara dua negara atau lebih, khususnya antara negara-negara
yang berbatasan langsung dengan wilayah daratan. Untuk wilayah
daratan, batas negara dapat terjadi dengan dua cara yaitu:
(1) Secara alamiah
Persetujuan ini terjadi karena belum dilakukan pengukuran batas
negara secara tepat. Kemudian diambilah patokan-patokan alam,
seperti pegunungan, sungai, hutan, dan danau. Contoh: perbatasan
antara Tibet dan India yaitu Pegunungan Himalaya.

Gambar 1.4
Pegunungan Himalaya
merupakan batas
negara yang terjadi
secara alamiah.
Sumber: Negara dan Bangsa

(2) Secara buatan
Persetujuan ini melalui proses pengukuran yang dilakukan oleh dua
negara atau lebih antara negara yang berbatasan. Biasanya berupa
tanda batas berupa tugu atau bangunan tembok.
b) Lautan
Laut adalah bagian dari wilayah suatu negara, tetapi tidak semua negara
memiliki wilayah ini. Contohnya seperti Afganistan, Nepal, Swiss, dan
Luxemburg. Wilayah lautan ini dikenal dengan sebutan laut teritorial
(teritorial water, teritorial sea atau maritim belt) adalah bagian dari perairan
nasional yang berupa jalur laut di tepi pantai atau pesisir negara yang
berada di bawah kedaulatan negara tersebut.

8

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

Pada awalnya, terdapat dua pandangan pokok tentang wilayah lautan,
yaitu Res Nullius yang berarti konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu
dapat diambil dan dimiliki oleh masing-masing negara. Pandangan ini
dikemukakan oleh John Sheldon dari Inggris dalam bukunya More
Clausum atau The Right Dominion of the Sea. Pandangan yang kedua yaitu
Res Communis yang beranggapan bahwa lautan itu adalah milik
masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh
masing-masing negara. Konsepsi ini dikembangkan oleh ilmuwan dari
Belanda pada tahun 1608, yaitu Hugo de Groot (Grotius) dalam bukunya
Mare Liberism (laut bebas). Karena konsep ini, Grotius kemudian
ditetapkan sebagai Bapak Hukum Internasional.
Dewasa ini menurut konsepsi umum yang sekarang berlaku demi
menjamin keselamatan negara, setiap negara berhak menganggap bagian
lautan tertentu yang berbatasan dengan daratan sebagai bagian
wilayahnya (lautan teritorial). Masalah wilayah lautan ini telah
memperoleh dasar hukum yaitu Konferensi Hukum Laut Internasional
III tahun 1982 yang diselenggarakan oleh PBB (United Nations Convention on the Law of The Sea - UNCLOS) di Jamaica. Dalam konferensi yang
diadakan tanggal 10 Desember 1982, sebanyak 119 peserta dari 117 negara
dan dua organisasi kebangsaan di dunia menandatangani kesepakatan
wilayah lautan.
Dalam bentuk traktat multilateral, batas-batas laut dijelaskan sebagai
berikut:
(1) Batas Laut Teritorial
Setiap negara memiliki kedaulatan atas laut berjarak sampai 12 mil
yang diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai.
(2) Batas Zona Bersebelahan
Ditetapkan sejauh 12 mil laut dari luar batas laut teritorial atau 24
mil dari pantai. Dalam wilayah laut ini negara pantai dapat
mengambil tindakan serta menghukum pihak-pihak yang melanggar
Undang-undang bea cukai, fiskal, imigrasi dan ketertiban negara.
(3) Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Ditetapkan wilayah laut dari suatu negara pantai sejauh 200 mil laut
diukur dari pantai. Di wilayah ini negara pantai yang bersangkutan
berhak menggali dan mengolah kekayaan alam lautan serta
melakukan kegiatan ekonomi tertentu. Dalam wilayah ini pula
negara-negara lain bebas melakukan pelayaran atau terbang di atas
wilayah ini. Di samping itu, negara lain juga diperkenankan
memasang alat kabel atau pipa di bawah lautannya. Apabila terdapat

Bela Negara

9

nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan dalam ZEE, maka
negara pantai yang bersangkutan berhak menangkap dan melakukan
tindakan hukum terhadapnya.
(4) Batas Landas Benua
Landas Benua yaitu wilayah lautan suatu negara yang lebih dari 200
mil laut. Negara pantai yang bersangkutan dalam wilayah ini
diperkenankan melakukan eksplorasi dan eksploitasi, dengan
kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat internasional.
c)

Udara
Keuntungan wilayah udara menurut Grotius menyatakan bahwa semua
ruang di udara dimana saja merupakan wilayah yang bebas untuk siapa saja.
Menurut Konvensi Chicago 1944 menyatakan bahwa setiap negara
mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara di atas
wilayahnya.
Indonesia, menurut Undang-undang No. 20 tahun 1982 menyatakan
bahwa wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geostationernya adalah 33.761 km.
Gambar GSO Indonesia dan Batas Dirgantara Nasional
Lembar GSO 150 km

Alam jagat raya
3.3979 km = 12,8% Seluruh Keliling GSO
GSO Indonesia
Tebal GSO 350 km

33
.76

Batas antariksa
Indonesia

m
1k

11
m
0k

Batas wilayah udara
nasional

Panjang katulistiwa
Indonesia 61.10 km

Bumi

Wilayah teritorial 12 mil
dari garis pangkal laut
40.000 km

Wilayah ZEE Indonesia 200
mil dari pangkal laut

Gambar 1.5. Batas dirgantara Indonesia

10

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

Sumber: Pendidikan Kewarganegaraan

d) Wilayah ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial ini merupakan wilayah tambahan selain tiga jenis
wilayah negara. Ketentuan ini didasarkan pada kebiasaan dalam hukum
internasional bahwa kapal-kapal yang berlayar di laut lepas dengan
mengibarkan bendera suatu negara, maka diakui sebagai suatu wilayah
negara pemilik kapal dan bendera tersebut. Terdapat asas Shipis territory,
artinya sebagai wilayah suatu negara, maka kapal yang sedang berlayar
dengan memasang bendera hukum negara asal dan tidak diperkenankan
ada orang asing yang memasuki wilayah ini tanpa izin. Begitu pula
dengan gedung perwakilan negara yang berada di wilayah negara lain.
Gedung ini diakui sebagai wilayah suatu negara yang bebas dari
pengawasan dan sensor terhadap setiap kegiatannya. Di daerah ini
terdapat larangan bagi alat negara, seperti polisi dan pejabat kehakiman
untuk masuk tanpa izin resmi pihak kedudukan negara bersangkutan.
e)

Batas wilayah negara
Penentuan batas wilayah ini baik berupa daratan dan atau lautan perlu
dibuat dalam bentuk perjanjian (traktat) bilateral dan multirateral.
Batas antara suatu negara dengan negara lainnya, dapat berupa:
(1) Batas alam, seperti sungai, pegunungan, dan danau.
(2) Batas buatan, seperti pagar kawat, pagar tembok, dan tiang.
(3) Batas geofisika, berupa garis lintang.
Batas wilayah negara ini sangat mempunyai peranan penting bagi
keutuhan, keamanan dan kedaulatan suatu negara dalam segala
bentuknya. Kepentingan ini berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya
alam darat dan laut. Hal ini juga termasuk pengolahan penyelenggaraan
pemerintahan negara serta kedudukan bagi penghuni negara yang
bersangkutan.

3)

Pemerintah yang berdaulat
Pemerintahan merupakan alat kelengkapan pemerintah yang
melaksanakan fungsi negara. Pemerintah berdaulat dijadikan sebagai organ dan fungsi yang melaksanakan tugas-tugas penting dalam negara.
Pemerintahan sebagai organ di dalam suatu negara dapat dibedakan ke
dalam arti yang luas dan sempit.
Pemerintah dalam arti yang luas adalah keseluruhan kekuasaan yang ada
di dalam negara, meliputi kekuasaan badan eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Sedangkan pemerintah dalam arti yang sempit adalah pemerintah
yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan kebijakan negara
(eksekutif) yang terdiri atas presiden, wakil presiden, dan para menteri.

Bela Negara

11

Kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah mempunyai kekuatan yang
mengikat ke dalam dan keluar. Kekuasaan ke dalam berarti kekuasaan
pemerintah itu diakui dan berwibawa terhadap rakyatnya. Kedaulatan
atau kekuasaan keluar berarti pemerintah negara tersebut memiliki
kekuasaan yang bebas tidak terikat dan tidak memihak serta tunduk pada
kekuasaan lain, serta ketentuan yang ada dalam negaranya. Dengan
demikian, terdapat sikap saling menghormati kekuasaan negara satu
dengan negara lain, tanpa turut campur dalam urusan dalam negeri dan
negara lain.
Sedangkan unsur deklaratif suatu negara yaitu memperoleh pengakuan
dari negara lain. Hal ini sangat diperlukan sebagai suatu pernyataan dalam
tata hubungan internasional. Adanya status negara yang ingin melakukan
hubungan diplomatik. Suatu negara membutuhkan pengakuan dari negara
lain, disebabkan oleh faktor-faktor, antara lain:
a.

Adanya kekhawatiran terancamnya kelangsungan hidup negara terhadap
intervensi yang datang dari dalam maupun dari luar.

b.

Ketentuan hukum alam yang tidak dapat dihindari bahwa suatu negara
tidak dapat berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara
lain.

Dengan demikian, kita sebagai bangsa dan negara yang utuh perlulah
kiranya membentengi diri dengan segala potensi yang kita miliki. Hal ini
termasuk peranan warga negaranya dalam menjamin keutuhan dan
kelangsungan hidup bangsa dan negaranya.

2. Mempertahankan Keutuhan dan Kedaulatan
Negara Kesatuan RI
Usaha pertahanan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia diselenggarakan usaha membangun dan membina kemampuan,
daya tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman.
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat
semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan
kewajiban warga negara dengan asas kemandirian.
Mengapa usaha pertahanan keutuhan dan kedaulatan NKRI dilakukan
oleh setiap warga negara Indonesia? Apa alasannya?
Berikut akan diuraikan alasan mengapa warga negara harus ikut serta
dalam upaya bela negara.

12

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

a. Latar Belakang Sejarah
Kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia bukanlah hal yang
mudah. Akan tetapi, meraih kemerdekaan itu diperlukan keberanian
perjuangan, pengorbanan rela berkorban dan rasa cinta pada tanah air dan
bangsa.
Rakyat Indonesia pada saat itu dengan penuh kesadaran mau membela
tanah airnya. Mereka mengusir penjajah walau dengan persenjataan amat
sederhana, tetap bertekad bulat dengan satu tujuan “merdeka”. Sekalipun
pengorbanan yang mereka lakukan mempertaruhkan nyawa, harta, dan
segala yang mereka miliki.

Gambar 1.6 Sejak
diproklamasikannya
kemerdekaan Indonesia oleh
Soekarno - Hatta. Sejak itu pula
awal perjuangan bangsa untuk
mengisi kemerdekaan dengan
pembangunan.
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

Proklamasi 17 Agustus 1945 bukanlah merupakan puncak perjuangan
bangsa, melainkan langkah awal perjuangan bangsa Indonesia untuk
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Sebagai
generasi muda penerus bangsa, hendaklah kiranya dapat meneladani dan
menyikapi perjuangan kemerdekaan tersebut. Cara yang dilakukan dengan
upaya bela negara sebagai tonggak utama kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
Kelangsungan hidup bangsa dapat terjamin melalui pendekatan
ketahanan dan kemampuan bangsa untuk menghalau segala bentuk
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan. Baik ancaman yang datang
dari dalam negeri maupun luar negeri.
Perjuangan tidak berhenti sampai disini, tetapi tetap berlangsung melalui
usaha pembelaan negara yang dilakukan seluruh komponen bangsa hingga
saat ini demi mewujudkan cita-cita proklamasi. Dengan demikian,
pengorbanan para pahlawan bangsa tidaklah sia-sia apabila perjuangannya
dihargai dan dihormati oleh para penerus bangsa. Terutama penghormatan
khususnya dilakukan kalian sebagai pelajar Indonesia dan rakyat Indonesia
pada umumnya.

Bela Negara

13

b. Kedudukan Geografis dan Geostrategis Indonesia
Negara Indonesia terletak di wilayah Asia Tenggara yang merupakan
rangkaian gugus kepulauan. Indonesia juga memiliki beribu pulau dan secara
geografis wilayah Indonesia terletak antara dua benua yaitu Benua Asia dan
Benua Australia serta antara dua samudera yakni Samudera Indonesia dan
Samudera Pasifik. Letak seperti ini menempatkan Indonesia pada posisi yang
amat strategis dalam tata hubungan internasional. Dengan demikian, Indonesia dituntut untuk mampu mempertahankan kedudukan strategis ini. Ini
berguna untuk meningkatkan ketahanan dan kekuatan bangsa dari
rongrongan bangsa lain.

c. Kondisi Demografis Indonesia
Kondisi demografis merupakan gambaran penduduk Indonesia. Kondisi
ini menjadikan Indonesia harus lebih berhati-hati dalam menyikapinya. Hal
ini menunjukkan bahwa penduduk atau rakyat Indonesia adalah kekayaan
bangsa, yang patut dihargai keberadaannya. Di samping itu, penduduk juga
sebagai lapisan awal modal dasar bangsa dalam proses pelaksanaan
pembangunan. Tanpa penduduk mustahil pembangunan dapat terselenggara
dengan baik. Pembangunan dapat terlaksana melalui pendekatan ketahanan
nasional. Artinya penduduk berserta permasalahan yang ada di dalamnya
perlu menjadi perhatian pemerintah, agar tidak menimbulkan permasalahan
baru yang dapat mengancam kestabilan nasional. Kerja sama yang baik antara
penduduk dengan pemerintah beserta aparat-aparat lainnya, seperti TNI atau
POLRI diharapkan mampu menghalau kerawanan yang ditimbulkan dari
permasalahan penduduk.
Saat ini Indonesia sudah cukup banyak dihadapkan pada permasalahan
penduduknya, termasuk permasalahan ketenagakerjaan, tingkat
pengangguran yang cukup tinggi, profil pendidikan penduduk beserta
komponen pertumbuhannya. Hal ini perlu kita cermati bersama agar
permasalahan yang ada tidak meluas, sehingga tidak mengganggu proses
upaya pertahanan dan keamanan bangsa.

d. Potensi Sumber Daya Alam
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam
yang cukup besar. Baik itu berupa potensi lahan beserta isinya, perairan/
laut yang cukup luas maupun kandungan yang tersimpan di dalam perut
bumi Indonesia.
Wilayah Indonesia yang luas ini, banyak menyimpan potensi dan
keragaman yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa

14

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

Indonesia harus memiliki kewaspadaan dan kemampunan untuk mengamankan serta mendayagunakan seluruh potensi alam tersebut untuk
kesejahteraan serta kemakmuran rakyat Indonesia.

e. Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hasil budaya
yang menjadi penopang kehidupan manusia. Penerapan IPTEK dewasa ini
telah berkembang di segala bidang dengan sangat pesat.
Perkembangan IPTEK membawa perubahan kehidupan manusia dari
masa ke masa. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang terlibat dalam
perkembangan IPTEK dipandang perlu lebih cermat dan sigap untuk dapat
menerima perubahan secara selektif.
Sebagai contoh perkembangan IPTEK di bidang transportasi. Baik darat
laut, dan udara makin meluas serta intensif terjadi interaksi sosial antardaerah
antarkawasan, bahkan antarnegara. Hal ini secara positif lebih meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia sebagai dampak perkembangan, kemajuan
dan pemanfaatan transportasi. Namun, kita tetap harus waspada dengan
kemajuan di bidang transportasi ini. Oleh karena kemajuan di bidang ini,
menjadi lahan empuk bagi sebagian orang yang memanfaatkan untuk tujuantujuan yang negatif. Misalnya penyelundupan barang terlarang, obat-obatan
terlarang narkotika, terorisme, dokumen terlarang, kejahatan nasional
maupun internasional, migran gelap, dan pengedaran senjata. Ancaman
seperti ini sangat kompleks dan rumit. Namun, kita tetap harus mengatasi
dengan berbagai cara termasuk keterlibatan masyarakat.
Jadi, setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk turut serta
dalam upaya pembelaan negara. Dengan berbagai bentuk dan upaya yang
dilakukan untuk dapat tetap menjaga keutuhan dan ketahanan negara. Baik
dalam situasi dan kondisi apapun termasuk perkembangan IPTEK. Usaha
pertahanan negara dilakukan berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi
manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional,
hukum internasional dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup
berdampingan secara damai.
Tujuan pertahanan negara adalah untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa
dari segala bentuk ancaman. Sedangkan fungsi pertahanan negara untuk
mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan.
Bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya tentu akan selalu
menghadapi berbagai tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang, baik dari dalam maupun dari luar. Untuk itu, bangsa Indonesia harus
memiliki kondisi bangsa yang dinamis, meliputi segenap aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi (Ketahanan Nasionalisme).

Bela Negara

15

Sumber: Panji Masyarakat 17 November 2000

Gambar 1.7 Beredarnya narkotika dan
obat-obatan terlarang dapat merusak moral
serta budaya bangsa.

Ketahanan nasionalisme berisi
tentang keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan
yang datang dari dalam dan dari luar.
Ini dilakukan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.

Hakikat ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
ancaman dari luar yang berbentuk perusakan moral dan budaya bangsa,
seperti peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang. Potensi ancaman luar
lainnya adalah dalam bentuk penjarahan sumber daya alam Indonesia melalui
eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol. Sedangkan ancaman dari
dalam dapat berbentuk pemberontakan, perpecahan atau pertentangan antarsuku bangsa yang dapat menimbulkan gejolak nasional. Semua potensi
ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan ketahanan nasional
melalui berbagai cara, antara lain:
1)

Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat. Ini dilakukan agar
dapat menangkal pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
norma-norma kehidupan bangsa Indonesia.

2)

Upaya peningkatan rasa cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman
dan penghayatan sejarah perjuangan bangsa.

3)

Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta
menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah
air. Di samping itu, untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi
nasional dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.

4)

Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, selain
menggunakan unsur kekuatan TNI, tentu saja kita dapat menggunakan
unsur rakyat terlatih sesuai dengan sistem pertahanan nasional. Dengan
doktrin ini, diharapkan bangsa Indonesia mampu mengidentifikasi
berbagai masalah nasional. Hal ini termasuk ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menghadapinya dengan tindakan yang perlu dilakukan.

5)

Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam berbagai aspek
kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

16

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

Dengan demikian, tidak menimbulkan rasa saling mencurigai satu
dengan yang lain dalam menumbuhkan rasa nasionalisme bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban Negara
Keamanan dan ketertiban negara merupakan syarat utama pendukung
terwujudnya masyarakat yang madani, adil, makmur, dan beradab
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pemeliharaan keamanan dan ketertiban dalam negeri dilakukan melalui
upaya penyelenggaraan fungsi kepolisian. Kepolisian adalah segala hal-ihwal
yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi. Ini sesuai dengan peraturan
perundangan yaitu UU No. 2 Tahun 2002.
Fungsi kepolisian adalah salah
satu fungsi pemerintahan negara di
bidang pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakkan
hukum perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat.
Kepolisian Negara RI bertujuan
untuk mewujudkan keamanan dalam
negeri yang meliputi terpeliharanya
keamanan dan ketertiban masyarakat, serta terbinanya ketentuan
masyarakat dengan menjunjung
Sumber: Tempo, 14 Agustus 2005
tinggi hak asasi manusia.
Gambar 1.8 Kepolisian berfungsi untuk
Kepolisian merupakan alat nememelihara ketertiban masyarakat,
gara yang berperan dalam mememenegakan hukum, serta melindungi,
lihara keamanan dan ketertiban
mengayomi, dan melayani masyarakat.
masyarakat serta pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Kepolisian
Negara Republik Indonesia dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab
kepada Presiden.

a. Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia
1)
2)
3)

Tugas pokok kepolisian adalah:
Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menegakkan hukum.
Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.

Bela Negara

17

b. Wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Dalam melaksanakan tugas kesehariannya kepolisian juga memiliki
wewenang secara umum, antara lain:
1) Menerima laporan dan/atau pengaduan.
2) Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum.
3) Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat.
4) Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
5) Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan
administratif kepolisian.
6) Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan
kepolisian dalam rangka pencegahan.
7) Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.
8) Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang.
9) Mencari keterangan dan barang bukti.
10) Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional.
11) Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan
dalam rangka pelayanan masyarakat.
12) Memberikan bantuan pengamanan dalam bidang dan pelaksanaan
putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.
13) Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
Melalui fungsi, tugas, dan wewenang kepolisian Negara Kesatuan
Republik Indonesia diharapkan dapat menciptakan kondisi masyarakat yang
dinamis sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan
nasional. Tujuan Pembangunan nasional dapat terselenggara dengan baik
ditandai dengan terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum,
serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat. Hal ini tentunya dalam
menangkal, mencegah dan menanggulangi segala bentuk gangguan,
ancaman, hambatan dan tantangan yang dapat meresahkan masyarakat.

KEGIATAN

1. 2

Untuk mengetahui apakah kalian memahami pentingnya usaha
bela negara? Diskusikan dengan temanmu bagaimana usaha
mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI!

18

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

B. Bentuk-Bentuk Usaha Pembelaan Negara
Sebagai warga negara yang ingin negaranya tetap berdiri kokoh di tengah
kuatnya arus globalisasi, apa yang harus kita lakukan? Sebelum diuraikan
bentuk-bentuk usaha pembelaan negara, terlebih dahulu akan dibahas tentang
hak dan kewajiban bela negara.

1. Hak dan Kewajiban Bela Negara
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara
yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Keikutsertaan
warga negara dalam upaya bela negara, diselenggarakan melalui:
a)

Pendidikan kewarganegaraan
Dalam pendidikan kewarganegaraan sudah tercakup pemahaman
tentang kesadaran bela negara.

b)

Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.

c)

Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela
atau secara wajib.

d) Pengabdian sesuai dengan profesi
Pengabdian secara profesi adalah pengabdian warga negara yang
mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara
termasuk dalam menanggulangi dan atau memperkecil akibat yang
ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.
Kewajiban bela negara tercantum dalam UUD 1945, yaitu:
a)

Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib
turut serta dalam upaya pembelaan negara”. Maksudnya rakyatnya sebagai
warga negara harus selalu siaga dalam usaha untuk membela bangsa
dan negara.

b) Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Maksudnya adalah
bahwa setiap orang harus menjaga pertahanan dan setiap warga negara
mampu menjaga keamanan agar tidak terjadi keresahan di masyarakat.

2. Contoh-contoh Bentuk Bela Negara
Ada beberapa contoh tindakan yang dapat kita lakukan untuk
menunjukkan upaya bela negara. Hal ini merupakan wujud kecintaan
terhadap tanah air dan bangsa.

Bela Negara

19

a. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara untuk
Menanamkan Jiwa dan Semangat Nasional
Dalam upaya kesadaran bela negara pemerintah telah menetapkan
peraturan tentang Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN). Pada tahap
awal dilakukan secara terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran dari
kurikulum pendidikan. Namun tidak merupakan mata pelajaran tersendiri.
Kita perlu memahami bahwa PPBN bukan pendidikan kemiliteran, tetapi
merupakan penanaman jiwa dan semangat nasional, penanaman jiwa
patriot, dan penanaman jiwa militansi bagi pembangunan bangsa.
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) merupakan bagian yang
tidak terpisahkan di dalam sistem pendidikan nasional, maka penyelenggaraannya harus tunduk pada undang-undang yang mengatur tentang
pendidikan nasional. Undang-undang ini yaitu UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang dilaksanakan melalui pendidikan formal
dan non-formal.
Adapun tujuan dari PPBN adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki sikap, tekad dan tindakan yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berkelanjutan. Sikap ini dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia. Dengan demikian, diharapkan
terwujudnya warga negara yang mengerti, memahami, menghayati, serta
meyakini untuk dapat menjalankan hak dan kewajibannya dalam upaya bela
negara dengan memiliki ciri-ciri:
1) Cinta tanah air.
2) Sadar akan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
3) Yakin akan kesaktian Pancasila.
4) Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
5) Memiliki kemampuan awal bela negara.
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara ini diharapkan dapat kembali
menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme seluruh warga negara Indonesia. Hal ini pada akhirnya dapat memperkokoh keutuhan NKRI.

b. Sistem Pertahanan Keamanan Negara
Menurut Pasal 30 ayat (2) UUD 1945, “ Usaha pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai
kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.”
Sistem pertahanan keamanan negara ini dapat terlaksana dengan baik,
apabila didukung oleh tata laku warga negara Indonesia yang mencerminkan

20

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

jiwa, semangat, mentalitas, tindakan dan perbuatan yang baik. Tata laku
warga negara ini akan melahirkan identitas jati diri bangsa yang berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan. Hal ini akan menumbuhkan rasa cinta
kepada bangsa dan tanah air sehingga menciptakan nasionalisme yang kuat.
Dengan demikian, mampu meningkatkan ketahanan nasional.
Dengan pendekatan ketahanan nasional tersebut diharapkan mampu
mewujudkan tujuan nasional. Pada hakikatnya, ketahanan nasional adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan
hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Jadi, ketahanan nasional
adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk mewujudkan
tujuan nasional, menghalau dan menindaklanjuti secara efektif segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang ada, baik dari dalam
maupun dari luar yang bersifat fisik maupun non-fisik. Perwujudan
ketahanan nasional meliputi hal-hal berikut:
1)

Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang
mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan
dan kesatuan nasional. Di samping itu, kemampuan untuk menangkal
penetrasi ideologi asing dan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.

2)

Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa yang
berlandaskan demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Hal ini mengandung kemampuan memelihara stabilitas yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas
aktif.

3)

Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
berlandaskan demokrasi ekonomi berasaskan Pancasila. Hal ini
mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis, serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional
dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat
yang adil dan merata.

4)

Ketahahan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila. Hal ini
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman serta
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu, membentuk
kehidupan masyarakat Indonesia yang rukun, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju, sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang. Kemampuan lain utamanya yaitu dapat menangkal
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

Bela Negara

21

5)

Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat. Hal ini mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang
dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya. Di samping
itu, adanya kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman.

P E N G A Y A A N

Ada dua ancaman dan gangguan terhadap kepentingan pertahanan Indonesia, yaitu:
1.

Ancaman dan gangguan dari dalam negeri, di antaranya:
a. Pemberontakan bersenjata dalam negeri.
b. Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat.
c. Meningkatnya kriminalitas.
d. Tindakan KKN.
e. Subversi (gerakan atau rencana menjatuhkan kekuasaan yang sah
dengan menggunakan cara di luar undang-undang).
f. Kegiatan gerombolan pengacau.
g. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI.
h. Aksi radikalisme yang berlatar belakang etnis, ras dan agama serta
ideologi di luar Pancasila.
i. Konflik antarsuku, agama maupun ras/keturunan dalam skala luas.
j. Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, perambahan hutan
ilegal, pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya.

2.

Ancaman dan gangguan dari luar negeri, di antaranya:
a. Terorisme internasional.
b. Kejahatan lintas negara.
c. Kegiatan imigran gelap.
d. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa.
e. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik
menggunakan kapal maupun pesawat non komersial.
f. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan
mendapatkan informasi rahasia militer.
g. Penjajahan oleh bangsa lain.

22

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

c. Kekuatan Pertahanan Keamanan Negara
Sistem pertahanan negara dalam
menghadapi ancaman militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan
didukung oleh komponen cadangan
dan komponen pendukung. Komponen cadangan, terdiri atas warga
negara, sumber daya alam, sumber
daya buatan, serta sarana dan
prasarana nasional. Hal ini telah
Sumber: Tempo, 28 Maret - 3 April 2005
disiapkan untuk dikerahkan melalui
Gambar 1.9 Apabila ada ancaman terhadap
mobilisasi guna memperbesar dan
negara dan bangsa, TNI merupakan
komponen utama untuk menghadapi
memperkuat cadangan komponen
ancaman tersebut.
utama. Sedangkan komponen pendukung terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan,
serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung
dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama serta
komponen cadangan. Komponen-komponen sistem pertahanan negara ini
diatur dengan undang-undang. Apabila digambarkan dalam bentuk bagan
adalah sebagai berikut:
Komponen
Dasar

Rakyat
Terlatih

TNI
Pertahanan
Keamanan Nasional

Komponen
Utama
Cadangan TNI

Komponen
Khusus

Komponen
Penunjang

Sumber Daya
Alam

Sumber Daya
Buatan

Perlindungan
Masyarakat

Prasarana
Nasional

Bagan 1.1 Komponen-komponen sistem pertahanan negara

KEGIATAN

1. 3

Buatlah pada kertas kerjamu kliping tentang bentuk-bentuk usaha
pembelaan negara! Berikan komentar atau ulasan secara
berkelompok!

Bela Negara

23

C. Warga Negara dalam Usaha Pembelaan
Negara
Sebagai warga negara yang cinta terhadap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia, tentulah kita perlu mengembangkan kesadaran untuk
turut serta dalam upaya bela negara. Berikut ini bentuk-bentuk partisipasi
warga negara.

1. Bentuk Partisipasi Warga Negara dalam Usaha
Bela Negara
Bentuk partisipasi warga negara dalam bela negara dapat dilakukan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berikut
uraiannya.

a. Bentuk Partisipasi Bela Negara dalam Kehidupan
Bermasyarakat
Upaya bela negara yang dilakukan setiap warga negara Indonesia dapat
beragam bentuknya, antara lain:
1)

Turut serta dalam keterlibatan sebagai Rakyat Terlatih yang berfungsi
menjaga ketertiban umum, melindungi masyarakat, keamanan rakyat,
dan perlawanan rakyat.

2)

Apabila keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara
memungkinkan, maka dapat pula dipertimbangkan diadakannya wajib
militer bagi warga negara yang telah memenuhi syarat, seperti yang
banyak dilakukan di negara-negara maju. Mereka yang telah mengikuti
pendidikan dasar militer akan dijadikan cadangan Tentara Nasional Indonesia selama waktu yang telah ditentukan.
3)

Turut serta dalam mobilisasi
umum apabila diperlukan, seperti dalam keadaan darurat baik
perang, bencana alam atau
keadaan lainnya.

Gambar 1.10 Pendidikan agama baik
formal maupun non-formal di kalangan
masyarakat merupakan salah satu upaya
untuk menangkal pengaruh budaya asing.
Sumber: Tempo, 29 Desember 2002

24

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

4)

Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat
menangkal pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan normanorma kehidupan bangsa. Dengan jalan lebih bertaqwa kepada Allah
melalui ibadah sesuai dengan agama dan keparcayaannya masingmasing.

b. Bentuk Partisipasi Bela