PERDA NO 2 TAHUN 2011

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

PERATURAN DAERAH

KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT NOMOR 02 TAHUN 2011

T E N T A N G

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERAM BAGIAN BARAT, Menimbang : a.

b.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional dan menindaklanjuti Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 09 Tahun 2011 tentang Program Wajib Belajar 12 (dua belas) Tahun di Provinsi Maluku, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat wajib menyelenggarakan Pendidikan Dasar dan Menengah secara gratis;

bahwa penyelenggaraan Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan kewenangan wajib Pemerintah, dan Pemerintah Daerah yang dalam pelaksanaannya harus menjamin pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan serta sumber daya manusia agar cerdas, tanggap dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b, diatas maka penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Kabupaten Seram Bagian Barat, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1.

2.

3.

4.

Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

Undang -Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Undang Undang Nomor 40 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru di Provinsi Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4350);


(2)

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Undang Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3512) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pendidikan Dasar ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 1990, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3763 );

Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

Peraturan Pemerintah Nomor : 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;

Peraturan Pemerintah Nomor : 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan ; (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

Peraturan Pemerintah Nomor : 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan , Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 23 dan tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105;

Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 09 Tahun 2011 tentang Program Wajib Belajar 12 (dua belas) Tahun Di Provinsi Maluku;


(3)

SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA

Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Setda Kabupaten Seram Bagian Barat

H.Sy. SILAWANE, SH. M.Si


(4)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

dan

BUPATI SERAM BAGIAN BARAT M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat;

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat; 3. Bupati adalah Bupati Seram Bagian Barat;

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan di daerah;

5. Dinas adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Seram Bagian Barat;

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Seram Bagian Barat;

7. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan sistimatika yang artinya wajib belajar pendidikan 12 (dua belas) tahun berada dalam satu kesatuan sisitim pendidikan nasional yang meliputi pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun dan pendidikan 12 (dua belas ) tahun, dimana tiap warga negara Indonesia di Kabupaten Seram Bagian Barat wajib menempuhnya;

8. Komite Sekolah adalah Lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua peserta didik, Komunitas sekolah serta pihak ketiga yang peduli pendidikan;

9. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu;

10. Pendidikan gratis adalah membebaskan segala biaya pendidikan bagi peserta didik/orang tua peserta didik baik sarana dan prasarana pendidikan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dan kegiatan pembangunan sekolah sesuai komponen yang mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah;

11. Pungutan adalah tindakan untuk mengambil sejumlah/nilai tertentu oleh sekolah dan atau komite sekolah kepada siswa atau orang tua siswa.


(5)

BAB II

LINGKUP, FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 2

Lingkup Penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Kabupaten Seram Bagian Barat mencakup jenjang pendidikan pada tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA ,SMK Negeri dan Swasta.

Pasal 3

Penyelenggaraan Pendidikan Gratis berfungsi untuk memberikan kesempatan memperoleh pendidikan yang seluas-luasya kepada warga masyarakat usia belajar guna mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu.

Pasal 4

Penyelenggaraan Pendidikan Gratis bertujuan untuk membantu meringankan beban Orang Tua Murid pada jenjang pendidikan TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri dan Swasta untuk memperoleh dan/ atau melanjutkan Pendidikan.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Kesatu

Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah Pasal 5

Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan.

Pasal 6

(1) Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga masyarakat.

(2) Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana dalam APBD guna terselenggaranya pendidikan gratis.

(3) Dana Penyelenggaraan Pendidikan Gratis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), merupakan biaya terhadap komponen kebutuhan penyelenggaraan pendidikan Gratis.

(4) Besar dan Jenis biaya komponen serta kebutuhan Penyelenggaraan pendidikan gratis sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati dan atau Keputusan Bupati;


(6)

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban Orang Tua Pasal 7

(1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan pada jenjang TK,SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA dan SMK Negeri dan Swasta serta berhak memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.

(2) Orang tua anak usia sekolah wajib belajar, berkewajiban menyekolahkan anaknya dan dapat melanjutkan sampai jenjang yang lebih tinggi.

Bagian Ketiga

Hak dan Kewajiban Peserta Didik Pasal 8

(1) Setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak :

a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;

b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya;

(2) Setiap peserta didik berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan;

BAB IV L A R A N G A N

Pasal 9 Jenis pungutan yang dilarang meliputi :

a. Pembayaran uang pengayaan/les. b. Pembayaran lembar Kerja Siswa (LKS). c. Pembayaran Uang Pramuka.

d. Pembayaran uang ulangan/semesteran. e. Permintaan bantuan pembangunan Sekolah. f. Permintaan bantuan dengan alasan dana sharing. g. Pembayaran Buku.

h. Pembayaran Uang perpisahan. i. Pembayaran Uang Photo. j. Pembayaran uang ujian.

k. Pembayaran uang penulisan ijazah. l. Pembayaran uang rapor.

m. Pembayaran uang Pakaian Seragam.

n. Pembayaran uang Meja dan Kursi (mebelair). o. Pembayaran uang Pakaian Seragam.


(7)

Pasal 10

(1) Kepala sekolah dan/atau Guru dilarang melakukan pungutan dalam bentuk apapun dan sekecil apapun kepada orang tua peserta didik.

(2) Komite Sekolah dilarang melakukan pungutan kepada orang tua peserta didik. (3) Masyarakat Komite Sekolah termasuk pihak ketiga diberikan kesempatan

seluas-luasnya untuk ikut serta membiayai pendidikan dengan memberikan sumbangan sukarela dan tidak bersifat mengikat.

BAB V PENGAWASAN

Pasal 11

(1) Pemerintah Daerah, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip edukatif, persuasif, transparansi dan akuntabel.

(3) Ketentuan mengenai pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB VI

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 12

Kepala sekolah dan atau Guru yang melakukan pungutan akan diberikan sanksi administrasi atas pelanggaran berdasarkan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

BAB VII

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 13

Bagi kepala sekolah dan atau Guru serta komite sekolah yang melakukan pungutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9, akan ditindak lanjuti dengan penyidikan oleh pihak yang berwajib.

BAB VIII

KETENTUAN PIDANA Pasal 14

(1) Bagi kepala sekolah dan atau Guru serta komite sekolah yang melanggar ketentuan pasal 9, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).


(8)

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15

Segala ketentuan yang telah berlaku selama proses pelaksanaan Pendidikan Gratis sebelum ditetapkan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan daerah sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan dan/atau Keputusan Bupati.

Pasal 17

Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat .

Ditetapkan di Piru

pada tanggal 15 Desember 2011

BUPATI SERAM BAGIAN BARAT,

Ttd

JACOBUS F. PUTTILEIHALAT Diundangkan di Piru

pada tanggal 15 Desember 2011

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Ttd

MANSUR TUHAREA

SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Setda Kabupaten Seram Bagian Barat

H.Sy. SILAWANE, SH.M.Si NIP. 630 008 276


(9)

AN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2011 NOMOR 106

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT NOMOR 02 TAHUN 2011

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

I. UMUM

Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia sesuai amanat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga setiap warga Negara berhak memperoleh pendidikan yang layak dan bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, etnis dan jenis kelamin. Karena itu penerapan sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tantangan dan tuntutan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan pendidikan secara terencana, terarah, sisematis dan berkesinambungan.

Penerapan Wajib Belajar Pendidikan 12 (dua belas) tahun dari Pemerintah Propinsi Maluku sudah selayaknya di dukung guna meningkatan mutu pendidikan Maluku pada umumnya dan kabupaten Seram Bagian Barat pada khususnya guna menuju terciptanya Sumber Daya manusia Indonesia yang kompetitif.

Hal ini menunjukan bahwa, Pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat telah sepakat bahwa investasi manusia (human investment) merupakan modal yang paling berharga untuk pengembangan daerah ini kedepan.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat berusaha senantiasa mendukung Penerapan Wajib Belajar Pendidikan 12


(10)

(dua Belas) tahun yang telah digalakan oleh pemerintah Pusat dan Propinsi.

Realita dilapangan menunjukan bahwa lemahnya kemampuan masyarakat dalam membiayai pendidikan merupakan masalah utama yang harus segera diatasi guna menyukseskan program tersebut.

Dalam rangka meringankan beban biaya Pendidikan, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat melakukan berbagai terobosan dengan memberikan bantuan biaya pendidikan guna menyukseskan program pendidikan gratis hingga 12 (dua belas) tahun.

Sehubungan dengan kebijakan pemerintah daerah tersebut, maka tertib pelaksanaannya diperlukan perangkat regulasi guna mendukung terwujudnya program Penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Kabupaten Seram Bagian Barat.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas Pasal 2

Cukup jelas Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

cukup jelas Pasal 5

Cukup jelas Pasal 6

Ayat 1 cukup jelas


(11)

Ayat 2

cukup jelas Ayat 3

cukup jelas

Ayat 4

Cukup jelas Pasal 7

Ayat 1 Cukup jelas. Ayat 2

Orang tua berkewajiban menyekolahkan anaknya pada usia sekolah (7 s/d 18) atau anaknya wajib tamat pada jenjang SMA sederajat dan orang tua dapat menyekolahkan anaknya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pasal 8 Ayat 1 Cukup jelas. Ayat 2

maksud berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan adalah aturan atau tata tertib yang wajib di ikuti oleh seluruh siswa disekolah (contoh; siswa dilarang mabuk-mabukan, tawuran antar pelajar, jam masuk dan keluar sekolah sesuai dengan tata tertib sekolah, dll.

Pasal 9

huruf a

Jenis pungutan yang dilarang berupa uang pengayaan /les disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat huruf b

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran lembaran kerja siswa (LKS) diseabakan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

huruf c

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang Pramuka disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi


(12)

huruf d

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang ulangan semesteran disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi

huruf e

Jenis pungutan yang dilarang berupa permintaan bantuan Pembangunan Sekolah disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf f

Jenis pungutan yang dilarang berupa permintaan bantuan dengan alasan apapun disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf g

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran buku disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf h

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang perpisahan disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten huruf i

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang foto disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf j

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang ujian disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf k

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang penulisan ijasah disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf l

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang rapor disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten

huruf m

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang Pakian Seragam disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten

yang dimaksud dengan Pakaian seragama adalah pakaian sekolah yang disediakan oleh pemerintah Daerah baik bentuk,


(13)

jenis maupun motifnya. huruf n

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang meja dan kursi disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten

huruf o

(cukup jelas) Pasal 10

Ayat 1

cukup jelas Ayat 2

cukup jelas Ayat 3 Cukup jelas

Pasal 11 Ayat 1

cukup jelas Ayat 2

-. Pengawasan dengan prinsip edukatif adalah pengawasan dengan cara memberikan pembimbingan/pengarahan.

Pengawasan dengan prinsip persuasif adalah pengawasan yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara kekeluargaan (pendekatan untuk perbaikan).

Pengawasan dengan prinsip transparansi adalah pengawasan dengan bersifat keterbukaan.

Pengawasan dengan prinsip akuntabel adalah pengawasan dengan sifat tertanggung jawab.

Ayat 3

Cukup jelas Pasal 12


(14)

Pasal 13

cukup jelas Pasal 14

Ayat 1

cukup jelas Ayat 2

cukup jelas Pasal 15

cukup jelas Pasal 16

Ayat 1

cukup jelas Ayat 2

cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2011 NOMOR 108


(1)

AN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2011 NOMOR 106 PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT NOMOR 02 TAHUN 2011

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

I. UMUM

Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia sesuai amanat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga setiap warga Negara berhak memperoleh pendidikan yang layak dan bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, etnis dan jenis kelamin. Karena itu penerapan sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tantangan dan tuntutan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan pendidikan secara terencana, terarah, sisematis dan berkesinambungan.

Penerapan Wajib Belajar Pendidikan 12 (dua belas) tahun dari Pemerintah Propinsi Maluku sudah selayaknya di dukung guna meningkatan mutu pendidikan Maluku pada umumnya dan kabupaten Seram Bagian Barat pada khususnya guna menuju terciptanya Sumber Daya manusia Indonesia yang kompetitif.

Hal ini menunjukan bahwa, Pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat telah sepakat bahwa investasi manusia (human investment) merupakan modal yang paling berharga untuk pengembangan daerah ini kedepan.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat berusaha senantiasa mendukung Penerapan Wajib Belajar Pendidikan 12


(2)

(dua Belas) tahun yang telah digalakan oleh pemerintah Pusat dan Propinsi.

Realita dilapangan menunjukan bahwa lemahnya kemampuan masyarakat dalam membiayai pendidikan merupakan masalah utama yang harus segera diatasi guna menyukseskan program tersebut.

Dalam rangka meringankan beban biaya Pendidikan, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat melakukan berbagai terobosan dengan memberikan bantuan biaya pendidikan guna menyukseskan program pendidikan gratis hingga 12 (dua belas) tahun.

Sehubungan dengan kebijakan pemerintah daerah tersebut, maka tertib pelaksanaannya diperlukan perangkat regulasi guna mendukung terwujudnya program Penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Kabupaten Seram Bagian Barat.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas Pasal 2

Cukup jelas Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

cukup jelas Pasal 5

Cukup jelas Pasal 6

Ayat 1 cukup jelas


(3)

Ayat 2

cukup jelas Ayat 3

cukup jelas

Ayat 4

Cukup jelas Pasal 7

Ayat 1 Cukup jelas. Ayat 2

Orang tua berkewajiban menyekolahkan anaknya pada usia sekolah (7 s/d 18) atau anaknya wajib tamat pada jenjang SMA sederajat dan orang tua dapat menyekolahkan anaknya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pasal 8 Ayat 1 Cukup jelas. Ayat 2

maksud berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan adalah aturan atau tata tertib yang wajib di ikuti oleh seluruh siswa disekolah (contoh; siswa dilarang mabuk-mabukan, tawuran antar pelajar, jam masuk dan keluar sekolah sesuai dengan tata tertib sekolah, dll.

Pasal 9

huruf a

Jenis pungutan yang dilarang berupa uang pengayaan /les disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat huruf b

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran lembaran kerja siswa (LKS) diseabakan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

huruf c

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang Pramuka disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi


(4)

huruf d

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang ulangan semesteran disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi

huruf e

Jenis pungutan yang dilarang berupa permintaan bantuan Pembangunan Sekolah disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf f

Jenis pungutan yang dilarang berupa permintaan bantuan dengan alasan apapun disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf g

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran buku disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf h

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang perpisahan disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten huruf i

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang foto disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf j

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang ujian disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf k

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang penulisan ijasah disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten

huruf l

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang rapor disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten

huruf m

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang Pakian Seragam disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten

yang dimaksud dengan Pakaian seragama adalah pakaian sekolah yang disediakan oleh pemerintah Daerah baik bentuk,


(5)

jenis maupun motifnya. huruf n

Jenis pungutan yang dilarang berupa pembayaran uang meja dan kursi disebabkan anggarannya telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten

huruf o

(cukup jelas) Pasal 10

Ayat 1

cukup jelas Ayat 2

cukup jelas Ayat 3 Cukup jelas

Pasal 11 Ayat 1

cukup jelas Ayat 2

-. Pengawasan dengan prinsip edukatif adalah pengawasan dengan cara memberikan pembimbingan/pengarahan.

Pengawasan dengan prinsip persuasif adalah pengawasan yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara kekeluargaan (pendekatan untuk perbaikan).

Pengawasan dengan prinsip transparansi adalah pengawasan dengan bersifat keterbukaan.

Pengawasan dengan prinsip akuntabel adalah pengawasan dengan sifat tertanggung jawab.

Ayat 3

Cukup jelas Pasal 12


(6)

Pasal 13

cukup jelas Pasal 14

Ayat 1

cukup jelas Ayat 2

cukup jelas Pasal 15

cukup jelas Pasal 16

Ayat 1

cukup jelas Ayat 2

cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2011 NOMOR 108