ART Ade Komaludin Determinant Factors of Real Exchange Rates Abstrak

.

,

(

jセN@

Ekonom1
セbゥウョ@

./

'

.
セ@

,.;·,.,.

....




.

::.- :

セ@

.\

ᄋセ@

,·.......

!.

..

Determinant Factors ofReal Exchange Rates: The Behavioral Equilibrium Exchange

Rates Model (The Beer Model)

1-15

Ade Komaludin

Evaluasi Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Tahun 2006

17-33

Yosefa Susiana &Arnold Kaudin

Analisis Metode Akuntansi Persediaan Fifo Dan Rata-rata dalam Mencerminkan
Market Value Perusahaan

35-45

Henry Kurniawan Wiryadi & Supatmi

In vestasi Berbasis Syariah di Pasar Modal Indonesia


47-54

Maria Rio Rita

Pengaruh Audit Operasional Terhadap Implementasi Strategi dan Dampaknya pada
I ,aha Operasi (Sensus pada Bank Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya)

55-73

Dedi Kusmayadi

I' he Adoption ofPush-pull and Mooring Model for Small Industry In Indonesia

75-88

Ollivia Listyarini, Jony Oktavian Haryanto & Bona Christanto Siahaan

Lfektivitas Iklan Televisi Partai Gerindra berdasarkan Metode Customer Response
Index (CRI) di Salatiga

Sandy Surya Utama, Roos KitiesAndadari & Eko Suseno HR Matrutty

89-102

...
Dari Editor

Menakar Kualitas Artikel Ilmiah
Marwata

.i

..

'

I




,.,

Universitas Kristen Satya Wacana, Sa/atiga

Ada pandangan umum bahwa kualitas artikel ilmiah tercermin dari kualitas jurnal ilmiah yang
menampilkannya. Jumal ilmiah yang berkualitas dengan sendirinya akan menampilkan artikel ilmiah yang
berkualitas. Namun, kualitasjumal ilmiah sendiri adalah sebuah konstrukyang kontroversial. Karena tidak
(dapat) didefin isi secarajelas, gagasan tentang kualitas jumal ilmiah telah diinterpretasi secara beragam.
Banyak artikel ilmiah yang menggunakan rankingjumal ilmiah sebagai proksi dalam mengukur konstruk
kualitas artikel ilm iah secara empiris. Meskipun proksi tersebut memperoleh pengakuan yang cukup luas,
harus diakui bahwa rankingjurnal ilmiah merupakan surogasi saja dan tidak pemah bisa menjadi ukuran
final. Bahkan, ranking jumal seharusnya dimaknai secara hati-hati karena ranking jumal ilmiah (yang
selalu didasarkan pada hasil survei) bisa sangat beragam dari pemeringkatan yang satu ke pemeringkatan
yang lain. Jadi reputasi jurnal ilmiah tidak dapat sepenuhnya menjamin kualitas artikel ilmiah.
Moed (2007) mengemukakan bahwa kualitas riset (artikel ilmiah) dapat ditakar dengan menggunakan
dua pendekatan, yaitu dengan pendekatan bibliometrik (bibliometric) dan telaah rekan sejawat (peer
review). Dalam pendekatan bibliometrik, kualitas riset diukur berdasarkan perilaku pengacuan (referencing
behavior) dan sitasi (citations). Sitasi merupakan konsep kuantitatifpengukuran kualitas riset dengan
cara menghitung (secara kasar) seberapa banyak kali artikel ilmiah tertentu diacu oleh penulis lain. Sitasi
merupakan pmksi empiris terhadap konstruk •·pengaruh intelektual" dan '"kontribusi terhadap kemajuan

ilmu pengetahuan" yang pada dasamya merupakan konsep yang bersifat kualitatif dan abstrak (Moed
2007). Sitasi mungkin memberi indikasi pengaruh intelektual sebuah artikel ilmiah, tetapi perlu diingat
bahwa analisis sitasi seharusnya dibaca dalam konteks dan rerangka acuan yang memperhitungkan
kandungan substantif dari artikel ilmiah tersebut. Jadi, pendekatan bibliometrik yang sering menggunakan
indeks sitasi atau "journal impactfactors" juga tidak dapat sepenuhnya menjam in kualitas artikel ilmiah.
Dalam pendekatan telaah rekan sejawat, kualitas riset diukur berdasarkan penilaian para ahli sebidang
terhadap kontribusi sebuah artikel ilmiah dalam pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Untuk
memungkinkan penilaian itu terjadi, dipersyaratkan adanya sekelompok ahli dengan pengetahuan
mendalam mengenai topik tertentu yang memiliki tidak hanya kemampuan untuk menilai validitas
metodologi dan temuan sebuah riset tetapi juga untuk menilai kontribusinya bagi kemajuan ilmu
pengetahuan (Moed 2007). Mekanisme pengendalian kualitas artikel ilmiah dengan pendekatan telaah
rekan sejawat telah menjadi praktik terbaik berterima umum secara internasional (international best
practice). Ada pandangan urn urn bahwa kualitas sebuah artikel ilmiah ditentukan seberapa ketat (tough)
proses telaah rekan sejawat dilakukan sebelum artikel tersebut dipublikasi. Semakin ketat proses telaah
rekan sejawat dilakukan, dianggap semakin tinggi pula kualitas artikel ilmiah tersebut. Beberapajumal
ilmiah mengungkapkan kronologi sejak sebuah artikel ilmiah diterima editor sampai dinyatakan diterima
untuk dipublikasi pada halaman pertama setiap artikel untuk memberi gambaran seberapa ketat proses
telaah artikel yang ditampilkannya. Pengungkapan tersebut menjadi semacam proklamasi reputasijumal
dan sekaligus artikel yang dimuat dalamjumal tersebut. Apakah ini realitas atau sekadar mitos?
Menurut Moed (2007), penggunaan telaah rekan sejawat dalam menilai kualitas riset mengandung

tiga masalah utama. Pertama, penelaah mungkin dipengaruhi oleh tekanan politis dan sosial dalam

DETERMINANT FACTORS OF REAL EXCHANGE RATES:
THE BEHAVIORAL EQUILffiRIUM EXCHANGE RATES MODEL
(THE BEER MODEL)
Ade Komaludin
Fakufra.1· Eknnomi Unil'l•rsiras Siliwan,;i, Tasikma/ava

The ohjective.1· of the research were: ( l) to know thefundamentalfactor of macroeconomic which detenninf' real
exchange rates; and to know the effect of the global economic crisis of the 2007-2008 on real exchange ratf's in
Indonesia during the period of 2004-2001?. and (2) to examine the stability of real exchange rates model ill
Jndcmcsia during the period of 2004. !-2008.4.

By using the t'Conometric approach (the time uries analysis), the study found thM real exchange rates in
lndcmesia during the period of 2004-2008 were determined by the fundamellfal factors of macroeconomic LIS
follows : (a) real exchange rates at the one quarterly lag (positive correlation: It implies that an increase of reo/
exchange rates at the one quarterly lag CCiuld be perceived by the next quarterly as well, (b) real illferest rates
differemials (positive correlation, i.e. the degree of openness affected real exchange rotes), (c J net foreign
a.uets ( negati1•e correlation. i.e. the increase of the net foreign assets caused appreciation o.f ntpiah against tlte
USA dollar) , and (d) the global economic crisis durinr, the pe1iod of2007-2008 (pmitil·e corrt!lation .. i.e. the

aiJis tended to depreciate renl exchange rates).
E'mployi11g rhe CUSUMSQ Test (the Cumulative Sum of Sqlwres of Recursive Residua/.