Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Presensi Dosen dan Mahasiswa On-Line di Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer UKSW Salatiga T1 612005071 BAB V
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
Pada bab ini
akan dipaparkan mengenai kesimpulan yang didapat dari
perancangan, realisasi, dan pengujian sserta mengenai saran pengembangan dari
skripsi ini.
5.1. Kesimpulan
Dari hasil perancangan, realisasi, dan pengujian pada skripsi ini dapat
disimpulkan,
1. Jarak baca RFID reader ID-12 yang optimal adalah kurang dari 5 cm.
2. Algoritma enkripsi dengan metode DES tidak berhasil ditanamkan pada
mikrokontroler Atmega32 dikarenakan penggunaan memori yang cukup
besar untuk prosesnya.
3. Proses pengolahan data RFID tag oleh mikrokontroler yang menghasilkan
keluaran data serial sebagai masukan modul serial to ethernet converter
untuk dikonversi kedalam format TCP/IP dan dikirimkan ke server sistem
presensi melalui media wifi, dapat dilakukan dengan baik.
5.2. Saran Pengembangan
Berdasarkan dari hasil perancangan, realisasi, dan pengujian pada skripsi ini,
ada beberapa saran pengembangan antara lain :
1. Penggunaan RFID tag yang memiliki ketahanan untuk pembacaan dalam
jangka waktu selama masa studi mahasiswa.
2. Penggunaan metode enkripsi kelas ringan yang dirancang khusus untuk
system embedded yang tergabung pada grup Chriptography Hardware and
Embedded System (CHES), salah satu contohnya adalah GLUON yang
dikembangkan dari lightweight hash function[15].
3. Penggunaan access point yang memiliki jangkauan jauh untuk menangani
sistem presensi yang lebih luas contohnya model TL-WA5210G.
4. Dimensi alat dapat diperkecil, agar lebih mudah dalam penempatannya di
kelas perkuliahan.
58
KESIMPULAN dan SARAN
Pada bab ini
akan dipaparkan mengenai kesimpulan yang didapat dari
perancangan, realisasi, dan pengujian sserta mengenai saran pengembangan dari
skripsi ini.
5.1. Kesimpulan
Dari hasil perancangan, realisasi, dan pengujian pada skripsi ini dapat
disimpulkan,
1. Jarak baca RFID reader ID-12 yang optimal adalah kurang dari 5 cm.
2. Algoritma enkripsi dengan metode DES tidak berhasil ditanamkan pada
mikrokontroler Atmega32 dikarenakan penggunaan memori yang cukup
besar untuk prosesnya.
3. Proses pengolahan data RFID tag oleh mikrokontroler yang menghasilkan
keluaran data serial sebagai masukan modul serial to ethernet converter
untuk dikonversi kedalam format TCP/IP dan dikirimkan ke server sistem
presensi melalui media wifi, dapat dilakukan dengan baik.
5.2. Saran Pengembangan
Berdasarkan dari hasil perancangan, realisasi, dan pengujian pada skripsi ini,
ada beberapa saran pengembangan antara lain :
1. Penggunaan RFID tag yang memiliki ketahanan untuk pembacaan dalam
jangka waktu selama masa studi mahasiswa.
2. Penggunaan metode enkripsi kelas ringan yang dirancang khusus untuk
system embedded yang tergabung pada grup Chriptography Hardware and
Embedded System (CHES), salah satu contohnya adalah GLUON yang
dikembangkan dari lightweight hash function[15].
3. Penggunaan access point yang memiliki jangkauan jauh untuk menangani
sistem presensi yang lebih luas contohnya model TL-WA5210G.
4. Dimensi alat dapat diperkecil, agar lebih mudah dalam penempatannya di
kelas perkuliahan.
58