HATI HATI DENGAN TAHI LALAT

HATI-HATI DENGAN TAHI LALAT
Dr. Warih Andan Puspitosari
Pusat Studi Kedokteran Keluarga FK UMY
Tahi lalat bukanlah sesuatu yang asing bagi kita, karena tahi lalat adalah bagian
dari tubuh kita. Seringkali tahi lalat justru menambah menarik penampilan seseorang. Tak
heran jika ada orang yang menambahkan tahi lalat palsu untuk mempercantik
penampilannya. Tapi di balik itu ternyata tahi lalat bisa merugikan kita karena ada jenis
tahi lalat yang berpotensi menjadi ganas yang akan menyebabkan kanker kulit.
Dalam bahasa medis tahi lalat dikenal dengan Nevus Pigmentosus. Merupakan
pertumbuhan (bercak) yang berwarna coklat kehitaman dan biasanya tidak berbahaya .
Mulai terbentuk biasanya pada masa anak-anak. Sebagian besar telah tampak pada usia
40 tahun . Pada awalnya tahi lalat tampak datar . Dan saat Anda semakin dewasa, tahi
lalat dapat semakin membesar, menjadi menonjol dan ditumbuhi rambut.
Tahi lalat dapat berkembang menjadi tumor jinak atau kanker yang lebih serius
yang dikenal sebagai melanoma maligna. Oleh karena itu kita harus dapat segera
mengenali ciri-ciri perubahan tahi lalat ke arah kanker kulit. Karena jika ditemukan
dalam stadium dini dan segera diobati, maka akan bisa sembuh total.
Tahi lalat harus diwaspadai jika:
1. Ukurannya makin besar (melebar)
2. Bentuknya tidak simetris (tidak rata)
3. Permukaannya tidak rata

4. Warnanya berubah menjadi tidak merata (tidak homogen)
5. Mudah luka atau berkoreng serta sukar sembuh
6. Mudah berdarah.
7. Terasa gatal / nyeri
8. Terletak pada bagian tubuh yang sering terbentur, tertekan, tergosok, atau tergores
(misal pada tangan, siku atau telapak kaki).
9. Terletak tersembunyi di tempat yang yang tidak mudah dipantau perubahannya,
seperti di kulit kepala
10. Terletak pada bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari

Jika ada tanda-tanda seperti di atas sebaiknya harus segera berkonsultasi pada
dokter ahli kulit, untuk diperiksa apakah tahi lalat perlu diambil atau tidak. Pengambilan
biasanya dilakukan dengan bedah pisau (operasi).
Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk menghindari resiko terkena kanker kulit :
1. Hindari sinar matahari antara jam 10.00 pagi dan pukul 15.00 siang, saat
pemaparan sinar matahari yang paling kuat. Karena pemaparan sinar matahari
yang berlebihan meningkatkan risiko tahi lalat menjadi kanker . Atau minimalkan
pemaparan sinar matahari dengan :
a. menggunakan pakaian yang lebar dan adem (celana panjang, baju
panjang) untuk mencegah sinar matahari tersimpan di kulit.

b. menggunakan topi yang berpinggiran lebar dan kaca mata.
c. memakai sun blok ( tabir surya ). Tabir surya bisa digunakan untuk
menghindari efek sinar ultraviolet karena tabir surya merupakan substansi
dengan formula yang mengandung senyawa kimia aktif yang dapat
menyerap, memantulkan, dan menghamburkan energi sinar matahari.
Kemampuan tabir surya untuk melindungi kulit dinyatakan dengan istilah
SPF (Sun Protection Factor) . Nilai SPF yang biasa digunakan antara 1530. Jenis-jenis tabir surya yang sering digunakan adalah PABA, ZnO, dan
TiO2. Gunakan sejam sebelum anda melakukan kegiatan luar, ulangi
sesering mungkin.
d. Kulit juga tetap dapat terbakar walau cahaya yang datang tertutup awan
atau berada di perairan yang dalam, jadi tetap harus melindungi kulit pada
saat berenang.
2. . Periksalah Kulit Sendiri.
Setidaknya satu kali setiap bulan kita periksa kulit dari ujung kepala sampai ujung
kaki. Sehabis mandi adalah waktu yang paling tepat, saat kita bisa mengamati semua
bagian tubuh kita. Gunakan cermin kecil untuk mengamati adakah bintik-bintik baru
di bagian atas kepala sampai pantat atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada.
3. Waspadai perubahan bentuk.

Jika ada perubahan bentuk pada tahi lalat bersegeralah untuk berkonsultasi pada

dokter ahli penyakit kulit. Sehingga penanganan dini bisa segera dilakukan.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 04 2004