ProdukHukum ESDM

MENTER. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR: 18 TAHUN2008
TENTANG
REKLAMASI DAN PENUTUPAN TAMBANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
Menimbang

Mengingat

a.

bahwa kegiatan pertambangan berpotensi rnengubah bentang alam,
sehingga diperlukan upaya untuk menjamin pemanfaatan lahan di
wilayah bekas kegiatan pertambangan agar berfungsi sesuai
peruntukannya;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri tentang Reklamasi dan
Penutupan Tambang;

1.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1967 Nomor 22, Tambahan l.embaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2831);

2.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3699);

3. . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1969 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2916) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2001 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 141, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4154);


-2-

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3838);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8.

Keputusan

Presiden Nomor
187/M Tahun 2004 tanggal
20 Oktober 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun 2007 tanggal 28
Agustus 2007;

9.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0030
Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
TENTANG REKLAMASI DAN PENUTUPAN TAMBANG.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1.

Usaha Pertambangan adalah kegiatan usaha pertambangan bahan
galian.

2.

Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan rnemperbaiki atau menata
kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai
peruntukannya.

3.

Penutupan Tambang adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki
atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat
dihentikannya kegiatan penambangan dan/atau pengolahan dan
pemurnian untuk memenuhi kriteria sesuai dengan dokumen
Rencana Penutupan Tambang.


4.

Jaminan Reklamasi adalah dana yang disediakan oleh perusahaan
sebagai jaminan untuk melakukan reklamasi.

5.

Jaminan Penutupan Tambang adalah dana yang disediakan oleh
Perusahaan untuk melaksanakan Penutupan Tambang.

6.

Perusahaan adalah pemegang Surat Izin Pertambangan Daerah,
Kuasa Pertambangan (Izin Usaha Pertambangan), Kontrak Karya,
dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

-3 7.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, selanjutnya disebut

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

8.

Upaya Pengelolaan Lingkungan selanjutnya disebut UKL dan Upaya
Pemantauan Lingkungan selanjutnya disebut UPL adalah upaya yang
diiakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib
melakukan AMDAL.

9.

Menteri adalah Menteri yang bidang tugas dan tanggung jawabnya
meliputi kegiatan usaha pertambangan.

BAB II
PRINSIP-PRINSIP

Pasal2
Perusahaan daiam melaksanakan Reklamasi dan Penutupan Tambang
wajib memenuhi prinsip-prinsip Iingkungan hidup, keselamatan dan
kesehatan kerja, serta konservasi bahan galian.
Pasal3
Prinsip-prinsip Iingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
meliputi:
a.

kualitas air permukaan, air tanah, air laut, dan tanah serta udara
sesuai baku mutu Iingkungan;

b.

stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup, kolam tailing,
lahan bekas tambang serta struktur buatan (man-made structure)
lainnya;

c.


keanekaragaman hayati;

d.

pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukannya;
dan

e.

aspek sosial, budaya, dan el