PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK SLOW LEARNERS (LAMBAN BELAJAR) | Hadi | Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran 295 535 1 SM

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK SLOW
LEARNERS (LAMBAN BELAJAR)
Fida Rahmantika Hadi
fidarahmantika88@ikippgrimadiun
FIP IKIP PGRI MADIUN
Abstract
This research is aimed to find out the mathematics learning process in class includes
readiness of teacher before learning process, implementation and evaluation and follow up. It was
a qualitative research. The subjects were taken by purposive sampling. The subjects of this research
were mathematics teacher. Data collection techniques in this research were interviews and
observation. Technical validity of the data used is triangulation time. The data analysis technique
used was consisted of data reduction, data display, and conclusion. The results of this study were
(1) teacher preparedness before learning process are by preparing syllabus, lesson plan (RPP),
media and learning resources before the learning process begins. (2) the mathematics learning
implementation in class done through three activities: pre activity, whilst activity and post activity
(3) in evaluation and follow-up stage, teachers plan follow-up activities in the form of remedial
learning, enrichment programs, counseling services for students (4) Factors and constraints
experienced from slow learners child is may lose interest in the task and refused to resume the task.
Keyword: mathematic learning process, slow learner child

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika di kelas meliputi
kesiapan guru sebelum proses pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dan tindak
lanjut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek diambil secara purposive sampling.
Subyek dalam penelitian ini adalah guru matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah wawancara dan observasi. Teknik validitas data yang digunakan adalah triangulasi waktu.
Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil
penelitian ini antara lain (1) kesiapan guru sebelum proses pembelajaran dimulai yaitu menyiapkan
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media dan sumber belajar, (2) pelaksanaan
pembelajaran matematika di kelas melalui tiga tahapan kegiatan yaitu tahap pendahuluan, tahap inti
pembelajaran dan tahap penutup (3) dalam tahap evaluasi dan tindak lanjut, guru merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
untuk siswa (4) Faktor atau kendala yang dialami slow learners adalah dapat kehilangan ketertarikan
terhadap tugas yang diberikan oleh guru dan menolak untuk melanjutkan mengerjakan tugas ketika
mereka bosan.
Kata kunci: proses pembelajaran matematika, siswa lamban belajar

35

36 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 1, Juni 2016, 35 – 41


beberapa hal, merespon rangsangan

A. PENDAHULUAN
Anak-anak memiliki tingkat

dan beradaptasi, tetapi lebih baik

yang berbeda–beda dalam belajar.

dibanding dengan tunagrahita, lebih

Salah jika menempatkan mereka pada

lamban dari normal. Di sisi lain Tim

satu anggapan bahwa semua anak

Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-

sama karena mereka memiliki tingkat


UPI (2011) menyatakan bahwa slow

pemahaman yang berbeda dengan

learner

anak lain, baik akademis atau yang

pelajaran sangat rendah yang ditandai

lainnya. Griffin (dalam Younis, 2008)

pula dengan tes IQ berada di bawah

menyatakan bahwa pada dasarnya

rata-rata anak pada umumnya.

juga


mempunyai

nilai

slow learnes atau lamban belajar

Slow learner saat di dalam kelas

adalah siswa yang memilikikesulitan

membutuhkan waktu belajar lebih

bersaing

dengan

lama dibanding dengan sebayanya.

mereka.


Lamban

teman

sekelas

belajar

tidak

Kecerdasan

mereka

memang

di

mengalami keterbelakangan mental,


bawah rata-rata, tetapi mereka bukan

namun

mencapai

anak yang tidak mampu, tetapi

keberhasilan akademis pada tingkat

mereka butuh perjuangan yang keras

lebih lambat dibandingkan dengan

untuk menguasai apa yang diminta di

siswa kelas normal atau biasa (Singh

kelas regular (Ratna dan Dany, 2011).


dalam Pujar. 2006).

Anak yang demikian akan mengalami

Anak

mampu

lamban

belajar (slow

hambatan belajar, sehingga prestasi

yang

belajarnya biasanya juga di bawah

memiliki potensi intelektual sedikit di


prestasi belajar anak-anak normal

bawah normal, tetapi tidak termasuk

lainnya, yang sebaya dengannya

anak tuna grahita. Slow learner secara

Geniofam (2010) menyatakan bahwa

akademis

anak slow learner ini memiliki apa

learner) merupakan

berdasarkan

biasanya

skor

anak

diidentifikasi
yang

dicapai

yang

disebut

dengan

hambatan

mereka pada tes kecerdasan, dengan

belajar dan hambatan perkembangan


IQ antara 70-89 (Malik, 2012). Anak

(barrier

slow learner ini mengalami hambatan

development). Borah (2013) juga

atau keterlambatan berpikir dalam

menjelaskan mengenai hambatan atau

to

learning

and

Fida Rahmantika Hadi: Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak… | 37


kelemahan akademik utama yang

memberikan penyelesaian terhadap

dialami oleh slow learner adalah

kendala-kendala yang dialami siswa

membaca, berbahasa, memori, sosial,

tersebut agar tidak ditemukan lagi

dan perilaku.

saat proses pembelajaran selanjutnya.

Salah satu kelemahan dalam

Kendala-kendala yang terjadi harus

proses belajar siswa slow learner

dapat ditangani dengan cepat agar

pada pelajaran matematika, biasanya

siswa slow learner dapat mengikuti

pada pelajaran ini prestasi belajarnya

pembelajaran matematika bersama

kurang.

siswa lainnya dan mencapai hasil

Pelajaran

matematika

dikategorikan sebagai pelajaran yang

yang

tidak

pembelajarannya.

disukai

optimal

dalam

sebagian

siswa.

siswa

pada

Dari uraian tersebut mendorong

pelajaran ini dapat berpengaruh pada

peneliti untuk mengetahui bagaimana

keberhasilan

siswa.

proses pembelajaran matematika di

Keberhasilan belajar siswa tidak

kelas yang meliputi kesiapan guru

hanya dipengaruhi dari faktor siswa

sebelum

saja, melainkan juga dari faktor guru.

perencanaan,

Oleh karena itu sudah semestinya

evaluasi dan tindak lanjut? Apakah

guru sebagai pendidik khususnya

yang menjadi faktor atau kendala

bidang

dapat

yang dialami siswa slow learners saat

menghilangkan anggapan-anggapan

proses pembelajaran matematika di

siswa yang kurang baik terhadap

kelas?

pembelajaran matematika, sehingga

B. METODE PENELITIAN

Ketidaksenangan

studi

belajar

matematika

proses pembelajaran dapat berjalan

dimungkinkan

pembelajaran,

pelaksanaan

dan

Penelitian ini dilakukan untuk
mendiskripsikan proses pembelajaran

dengan baik.
Siswa

proses

slow

learner

akan

mengalami

matematika pada anak slow learner
(lamban

belajar).

dalam

adalah

guru

berbagai macam kendala selama

penelitian

proses pembelajaran berlangsung.

matematika. Data utama penelitian ini

Oleh

berupa

karena

matematika

itu
yang

sebagai

guru

harus

dapat

ini

Subjek

informasi tentang

pembelajaran

matematika

proses
yang

38 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 1, Juni 2016, 35 – 41

meliputi perencanaan pembelajaran,

sebelum dimulainya pembelajaran

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

yaitu

dan tindak lanjut. Data tersebut

pelaksanaan

diperoleh

dari

Menurut Moh. Uzer Usman (2001)

observasi.

Wawancara

wawancara

dan

dilakukan

menyiapkan

dalam

rencana

pembelajaran

membuat

(RPP).

rencana

sebanyak dua kali. Metode observasi

pembelajaran/satuan

yang digunakan dalam penelitian ini

pembelajaran, seorang guru harus

adalah metode observasi pasif yaitu

memperhatikan beberapa hal yang

peneliti hanya mengamati proses

sangat

pembelajaran yang dilakukan guru

proses belajar mengajar yang sesuai

menggunakan

observasi.

dengan RPP. Di SDN Taman 3,

Observasi dilakukan sebanyak dua

sebelum pembelajaran dimulai guru

kali.

matematika menyiapkan RPP dan
Teknik

lembar

adalah

penyajian

data,

menentukan

keberhasilan

data

yang

silabus. Sebelum proses pembelajaran

reduksi

data,

berlangsung guru matematika telah

analisis

digunakan

acara

dan

penarikan

menyusun

RPP

dan

silabus.

Validasi

data

Penyusunan RPP biasanya dilakukan

triangulasi

waktu,

setelah selesai satu kompetensi dasar.

yaitu dengan menyocokkan hasil

Kesiapan lainnya yang dilakukan

observasi

wawancara

guru matematika yaitu menyiapkan

pertama dengan hasil observasi dan

media dan sumber belajar. Media

hasil wawancara kedua sehingga dari

yang biasa digunakan disesuaikan

hasil rekaman tersebut diperoleh

dengan

transkrip

dijelaskan sedangkan sumber belajar

kesimpulan.
menggunakan

dan

hasil

kegiatan

pembelajaran

materi

apa

yang

akan

yang digunakan yaitu buku paket.

matematika.

Pelaksanaan
C. HASIL PENELITIAN DAN

pembelajaran

matematika di kelas melalui tiga
tahap, yaitu pendahuluan, inti dan

PEMBAHASAN
proses

penutup. Proses pembelajaran yang

pembelajaran matematika di kelas,

berlangsung sudah sejalan dengan

kesiapan guru sangat diperlukan

langkah-langkah

Berkaitan

dengan

kegiatan

Fida Rahmantika Hadi: Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak… | 39

Depdiknas

menjawab. Guru matematika selalu

pelaksanaan

membantu atau memotivasi agar

pendahuluan,

siswa slow learner tersebut berani

guru matematika menyiapkan siswa

menjawab di kelas. Guru matematika

secara psikis dan fisik sebelum proses

memfasilitasi

pembelajaran. Guru matematika juga

antara siswa dengan siswa slow

menyiapkan psikis dan fisik siswa,

learner , antara siswa dengan guru

menjelaskan tujuan pembelajaran dan

dalam setiap pembelajaran dengan

kompetensi dasar yang akan dicapai

tidak

sebelum menjelaskan materi yang

maupun slow learner .

pembelajaran
(2008).

menurut

Dalam

pembelajaran

tahap

Guru matematika memberikan
pertanyaan

membedakan

Dalam

diajarkan.

pengetahuan

yang

terjadinya

interaksi

antara

proses

siswa

pembelajaran

guru matematika selalu memantau
dan membimbing slow learner . Guru

berkaitan dengan materi yang akan

matematika

dibahas pada tahap pendahuluan.

bersama siswa membuat rangkuman

Siswa

atau

slow

learner

diberikan

pada

kesimpulan

tahap

penutup

pelajaran

yang

pertanyaan yang lebih mudah dari

melibatkan siswa. Siswa slow learner

siswa lain. Siswa slow learner lebih

dalam membuat rangkuman selalu

diperhatikan oleh guru matematika

dibantu dan dibimbing oleh guru

ketika mengikuti pembelajaran di

matematika.

kelas. Dalam tahap inti pembelajaran

melakukan penilaian untuk siswa

yang dilakukan guru matematika

setelah selesai membuat rangkuman.

menggunakan beragam pendekatan

Guru matematika memberikan umpan

pembelajaran, media pembelajaran

balik terhadap proses dan hasil

dan sumber belajar lain. Dalam

pembelajaran dengan memberikan

pelaksanaan

pertanyaan-pertanyaan

pembelajaran

guru

matematika melibatkan siswa secara
aktif

dalam

setiap

kegiatan

Guru

matematika

mengenai

materi yang telah diajarkan.
Proses

pembelajaran

pembelajaran dengan memberikan

matematika yang dilaksanakan pada

soal-kerjakan-jawab yang membuat

tahap terakhir adalah evaluasi dan

siswa

tindak lanjut. Dalam tahap ini guru

berani

berbicara

untuk

40 | Premiere Educandum, Volume 6 Nomor 1, Juni 2016, 35 – 41

matematika merencanakan kegiatan

karakteristik siswa slow learners

tindak

bentuk

adalah memori atau daya ingatnya

program

rendah dan kurangnya konsentrasi.

pengayaan, layanan konseling untuk

Guru matematika harus mempunyai

siswa yang mengalami kesulitan.

penyelesaian untuk kendala-kendala

Muhibbin Syah (2003) menyatakan

yang dialami siswa slow learner agar

bahwa evaluasi adalah penilaian

tidak ditemukan lagi saat proses

terhadap tingkat keberhasilan siswa

pembelajaran selanjutnya.

mencapai

D. SIMPULAN DAN SARAN

lanjut

pembelajaran

dalam
remedi,

tujuan

yang

telah

ditetapkan dalam sebuah program.

Berdasarkan hasil penelitian

Tingkat keberhasilan siswa dilihat

dan pembahasan dapat disimpulkan

dari pencapaian standart KKM. Guru

sebagai berikut. (1) Kesiapan guru

matematika

matematika

juga

selalu

sebelum

menyampaikan rencana pembelajaran

pembelajaran

yang

menyiapkan RPP, silabus, media dan

akan

dilaksanakan

untuk

dimulai

proses

sumber belajar. (2)

pertemuan berikutnya.

yaitu

Pelaksanaan

atau

pembelajaran matematika di kelas

kendala dapat dialami siswa slow

melalui tiga tahap, yaitu pendahuluan,

learner saat proses pembelajaran

inti dan penutup. (3) Dalam tahap

matematika berlangsung. Kendala

evaluasi dan tindak lanjut, guru

yang mereka alami yaitu dapat

merencanakan kegiatan tindak lanjut

kehilangan

dalam bentuk pembelajaran remedi,

Faktor-faktor

kesulitan

ketertarikan

terhadap

tugas yang diberikan oleh guru

program

pengayaan,

matematika. Mereka juga menolak

konseling

untuk

untuk

ketika

mengalami kesulitan. (4) Faktor atau

mereka bosan. Mereka merasa senang

kendala yang dialami siswa slow

atau semangat saat diberi tugas

learner

namun dapat juga secara tiba-tiba

ketertarikan terhadap tugas tersebut

mereka malas karena bosan (mood

dan menolak untuk melanjutkan

berubah-ubah).

pekerjaan tugas (mood

melanjutkan

menyatakan

tugas

Chauhan
bahwa

salah

(2011)
satu

ubah).

siswa

layanan
yang

adalah dapat kehilangan

berubah-

Fida Rahmantika Hadi: Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak… | 41

Berdasarkan

simpulan

penelitian di atas, dapat disampaikan
saran sebagai berikut. Guru perlu
mempersiapkan dengan baik sebelum
proses

pembelajaran

berlangsung

agar pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan baik pula. Guru harus
mengajak semua siswa termasuk
siswa

slow

berpartisipasi

learner

untuk

aktif

dalam

pembelajaran matematika antara lain
dengan selalu memotivasi siswa
terutama siswaslow learners sehingga
mempunyai semangat tinggi dalam
belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Borah, R. R. 2013. Slow Learners:
Role of Teachers and Guardians
inHoning their Hidden Skills.
International
Journal
of
Educational
Planning
&
Administration. 3(2), 139-143.
Chauhan, S. 2011. Slow Learners:
Their
Psychology
and
Educational
Programmes.
International
Journal
of
Multidisciplinary
Research ,
1(8), 279-289.
Depdiknas. 2008. Policy Brief,
Sekolah Inklusif; Membangun
Pendidikan
Tanpa
Diskriminasi. Jakarta: Pusat
Kurikulum,
Balitbang
Depdiknas.

Geniofam. 2010. Mengasuh dan
Mensukseskan
Anak
Berkebutuhan
Khusus.
Jogjakarta: Garailmu.
Malik, N. I, Rehman, G. Hanif, R.
2012. Effect of Academic
Interventions
on
theDevelopmental Skills of
Slow
Learners.
Pakistan
Journal
of
Psychological
Research, 27(1), 135-151.
Moh. Uzer Usman. 2001. Menjadi
Guru Profesional. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Pujar, L. L. 2006. Instructional
Strategies
To
AccelerateScience
Learning
Among Slow Learners. Tesis
Magister, tidak diterbitkan.
University Of Agricultural
Sciences, Dharwad. Diambil
Pada 31 Januari 2014 dari
http://etd.uasd.edu/abst/th8596.
pdf.
Ratna Yudhawati & Dhany Haryanto.
2011.
Teori-teori
Dasar
Psikologi Pendidikan . Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Younis S. A, Batinah S. R. 2008.
Slow Learners: How are they
Identified and Supported?.
International Journal, 1, 166172.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNERS DI KELAS INKLUSI (Penelitian Dilakukan di SD Al Firdaus Surakarta) | Hadi | 6680 14195 1 SM

0 0 7

VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR | Mursidik | Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran 36 69 1 SM

0 0 11

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR | Soebijantoro | Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran 32 61 1 SM

0 0 10

MOTIVASI BELAJAR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH: SEBUAH KAJIAN PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN MAHASISWA | Anggraini | Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran 39 75 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPEN-ENDED | Rudyanto | Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran 275 495 1 SM

0 0 9

PENDEKATAN PEMBELAJARAN PARAMASASTRA JAWA DI SEKOLAH DASAR | Maruti | Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran 309 563 1 SM

1 0 7

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA BERDASARKAN COGNITIVE LOAD THEORY PADA PELAJARAN MATEMATIKA SD | Kurniawati | Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran 308 561 1 SM

0 0 10

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA | Hartini | Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran 329 603 1 SM

1 1 12

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNERS) DI SEKOLAH INKLUSI SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA.

2 15 413

MAKALAH DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN “ TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA”

0 0 19