Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan | Suardin | Jurnal Kreatif Tadulako Online 5482 18032 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3
ISSN 2354-614X

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan
Suardin
Kepala SMP Negeri 2 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN
2 Labuan dalam pembelajaran sistem pencernaan melalui penerapan metode discovery
learning. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Labuan yang berjumlah 21
orang, yakni terdiri atas 13 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus dengan desain
setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu menyusun rencana tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian diperoleh dari pengamatan selama
pelaksanaan tindakan dan tes akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan metode discovery learning dalam pembelajaran sistem pencernaan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami proses kerja organ-organ pencernaan
pada manusia serta gangguan yang terdapat pada sistem pencernaan. Hal ini ditandai
dengan antusias siswa dalam memecahkan masalah sehingga diperoleh daya serap

klasikal pada siklus I sebesar 75,05% sedangkan pada siklus II sebesar 85,71%. Hasil
tersebut memberikan dampak positif terhadap kegiatan dan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Discovery Learning, dan Sistem Pencernaan
I.

PENDAHULUAN
Paradigma baru dalam dunia pendidikan menuntut profesionalisme seorang guru

dalam melakukan inovasi pembelajaran. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan
belajar mengajar yang teacher oriented (berpusat pada guru) menjadi student oriented
(berpusat pada siswa). Sejauh ini guru telah banyak menerapkan pembelajaraan
kooperatif namun kompetensi siswa belum memadai khususnya pada materi sistem
pencernaan. Hal ini terbukti dari hasil tes formatif maupun hasil tes yang diperoleh pada
ulangan harian yang belum memenuhi ketuntasan belajar minimal (KKM = 75). Siswa
masih kesulitan dalam memahami konsep fisiologi manusia, terutama fungsi organ dalam
tubuh manusia. Hal tersebut seirama dengan pendapat Sari (2010), materi IPA mengenai
fisiologi manusia merupakan salah satu materi yang tidak dapat divisualisasikan secara
254


Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3
ISSN 2354-614X

langsung karena konsep fisiologi manusia mempelajari fungsi organ dalam tubuh manusia
yang saling berkaitan satu sama lain.
Berdasarkan beberapa temuan di atas, maka peneliti berupaya mencari salah satu
solusi pemecahannya yaitu dengan menerapkan metode discovery learning. Karakteristik
metode ini adalah siswa dapat mengorganisasi sendiri pengetahuan, memahami konsep,
arti, dan hubungan melalui proses intuitif dan akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Menurut Sadirman (Kemdikbud, 2013) dalam mengaplikasikan metode discovery
learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar secara aktif sebagaimana pendapat bahwa guru harus dapat
membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan.
Penelitian ini bertujuan menerapkan metode Discovery Learning pada materi
sistem pencernaan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Labuan.
II. METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Labuan. Subjek penelitian adalah siswa
kelas VIII yang berjumlah 21 orang, yakni terdiri atas 13 orang laki-laki dan 8 orang

perempuan pada Tahun Pelajaran 2015/2016.
Teknik Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua siklus dengan desain setiap siklus terdiri atas empat
tahapan, yaitu (a) menyusun rencana tindakan (planning), (b) pelaksanaan tindakan
(acting), (c) pengamatan (observing), dan (d) refleksi (reflecting). Adapun desain tiap-tiap
siklus yang dimaksud mengacu pada model penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart
seperti pada Gambar 1.

255

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3
ISSN 2354-614X

Keterangan
0

:

orientasi


1

:

Rencana Siklus I

2

:

Pelaksanaan siklus I

3

:

Observasi siklus I

4


:

Refleksi siklus I

5

:

Rencana siklus 2

6

:

Pelaksanaan siklus 2

7

:


Observasi siklus 2

8

:

Refleksi siklus 2

Gambar 1. Desain PTK model Kemmis & Mc.Taggart
Berdasarkan desain di atas, maka setiap siklus dalam penelitian ini dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, sehingga dapat diperoleh data yang
disimpulkan sebagai jawaban dari pertanyaan atau masalah.
Jenis Data dan Instrumen Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (a) data kualitatif
diperoleh dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada setiap tindakan berupa lembar
observasi yang terdiri dari: (i) lembar observasi terhadap guru (peneliti) dalam
menerapkan rencana pembelajaran, (ii) lembar observasi terhadap siswa mengenai
kegiatan selama proses pembelajaran, (b) data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi
yang diberikan pada setiap akhir tindakan yang berfungsi sebagai informasi tentang
kemajuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Data ini diambil dengan

menggunakan tes yang meliputi tes awal dan tes setiap akhir tindakan.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses menyeleksi,
menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara
sistematis dan rasional untuk menyajikan bahan-bahan yang digunakan untuk menyusun
jawaban masalah yang menjadi tujuan penelitian. Analisis data kualitatif dilakukan

256

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3
ISSN 2354-614X

melalui tiga tahap yaitu (a) reduksi data, (b) paparan/penyajian data, dan (c) pengolahan
data serta penyimpulan data.
Adapun kriteria taraf keberhasilan tindakan guru ditentukan sebagai berikut (Ali,
1987) :
80% < NR ≤ 100%

: Kriteria sangat baik


60% < NR ≤ 80%

: Kriteria baik

40% < NR ≤ 60%

: Kriteria cukup

20% < NR ≤ 40%

: Kriteria kurang

0% < NR ≤ 20%

: Kriteria sangat kurang,

Sedangkan untuk kriteria taraf keberhasilan siswa dapat ditentukan sebagai
berikut:
80% < NR ≤ 100%


: Kriteria sangat aktif

60% < NR ≤ 80%

: Kriteria aktif

40% < NR ≤ 60%

: Kriteria cukup aktif

20% < NR ≤ 40%

: Kriteria kurang aktif

0% < NR ≤ 20%

: Kriteria sangat kurang aktif

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pra Tindakan

Kegiatan tes awal dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 04 Agustus 2015. Dalam
pelaksanaannya siswa diberi tes awal untuk mengetahui kemampuan prasyarat siswa.
Hasil tes menunjukkan bahwa dari 21 orang siswa, 7 orang siswa dinyatakan tuntas,
sementara untuk 14 orang siswa lainnya dinyatakan belum tuntas. Adapun cara yang
dilakukan peneliti adalah melakukan diskusi dengan siswa yang belum tuntas. Secara
umum siswa berkomentar bahwa masih merasa sulit dalam memahami cara kerja organ
sistem pencernaan. Tetapi setelah diarahkan oleh guru, mereka telah memperoleh
gambaran awal tetang proses sistem organ pencernaan pada manusia. Berdasarkan hasil
tersebut, maka peneliti melanjutkan ke tindakan siklus I.

257

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3
ISSN 2354-614X

Siklus I
Kegiatan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 24 Agustus 2015. Pada
kegiatan siklus I pertemuan pertama, peneliti telah menerapkan metode discovery
learning. Sebagai langkah awal peneliti mengajukan pertanyaan yang berfungsi untuk
menstimulasi siswa secara individual, kemudian siswa membentuk kelompok yang sudah

ditetapkan dan langsung dibagikan tugas. Dari 5 kelompok, masing-masing mendapat
bagian materi yang berbeda. Kegiatan siswa selanjutnya adalah memecahkan masalah
hingga memperoleh kesimpulan akhir. Sedangkan guru bertugas untuk membimbing
setiap kelompok yang mendapat kesulitan. Setelah itu masing-masing perwakilan
kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan dan siswa lainnya mengkritisi
hal-hal yang belum jelas. Pada saat diskusi berakhir guru memberikan penjelasan,
penguatan serta penghargaan kepada setiap kelompok.
Pada pertemuan kedua guru mengajukan kembali pertanyaan yang dapat
mengeksplorasi pengetahuan siswa. Kemudian guru melakukan tanya jawab dan
memecahkan masalah secara bersama-sama sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
Berdasarkan hasil pengamatan observer, baik dalam kegiatan siswa maupun guru masih
terdapat kelemahan yaitu guru belum dapat menciptakan suasana kondusif dalam
mengelola suasana pembelajaran. Olehnya masih ada beberapa orang siswa dalam setiap
kelompok belum ikut berpartisipasi dengan temannya dalam menyelesaikan tugas
kelompok. Kendala-kendala yang ditemui dalam proses pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil tes akhir tindakan siklus I yang dapat diamati pada Gambar 2.
90

80

80

Nilai Siswa

70

60

68

84

76

72

60

50
40
30
20
10
0

orang
3 orang
5 orang
2 orang
orang
5 orang
Gambar 2.2 Diagram
Hasil Evaluasi
Tes
Akhir 4Tindakan
Siklus 1

258

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3
ISSN 2354-614X

Gambaran hasil tes di atas menunjukkan bahwa dari 21 orang siswa, 10 orang
siswa dinyatakan belum tuntas (belum memenuhi KKM ≤ 75). Adapun daya serap
klasikal yang diperoleh yaitu sebesar 75,05%. Kesalahan yang sangat mendasar adalah
siswa belum dapat menjelaskan secara rinci perbedaan proses mekanik maupun kimiawi
yg terjadi pada organ-organ pencernaan. Disamping itu, siswa belum memahami secara
jelas bagian dan fungsi dari organ pencernaan yang terdapat pada mulut, khususnya
bagian-bagian lidah. Langkah selanjutnya, guru melakukan refleksi terhadap 10 orang
siswa dengan cara membimbing langsung siswa-siswa tersebut dengan menunjukkan
gambar bagian-bagian lidah secara nyata. Setelah dites kembali, secara keseluruhan siswa
telah memahami proses kerja organ-organ pencernaan. Berdasarkan refleksi yang
dilakukan terhadap siklus I, peneliti berkesimpulan bahwa kegiatan tindakan siklus I
belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Olehnya peneliti menindaklanjuti tindakan
pembelajaran ke siklus II.
Siklus II
Kegiatan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 07 September
2015. Kegiatan ini dilakukan mengacu pada kegiatan siklus I dengan menerapkan metode
discovery learning pada materi gangguan sistem pencernaan. Dalam proses pembelajaran
siswa dibagikan tugas kembali oleh guru. Saat diskusi berlangsung siswa terlihat sangat
antusias karena materi tersebut sangat memicu perdebatan siswa dalam mengemukakan
pendapat tentang macam-macam penyakit yang ditimbulkan oleh gangguan sistem
pencernaan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini seirama dengan
pendapat Bruner (Budiningsih, 2005) bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya.
Secara umum guru berkesimpulan bahwa kondisi pembelajaran sudah maksimal.
Setelah itu, guru melaksanakan tes akhir tindakan siklus II yang hasilnya disajikan pada
diagram dalam Gambar 3.

259

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3
ISSN 2354-614X

Nilai Perolehan Siswa

120
100
80

70

73

77

87

80

90

97

60
Belum tuntas
40

Tuntas

20
0
2 orang 1 orang 2 orang 3 orang 5 orang 2 orang 6 orang
(9%)
(5%)
(9%) (15%) (24%) (9%) (29%)
Tes Akhir Tindakan Siklus II

Gambar 3. Diagram Hasil Evaluasi Tes Akhir Tindakan Siklus II
Uraian diagram di atas menunjukkan bahwa siswa yang tuntas berjumlah 18 orang
(86%), sedangkan yang belum tuntas berjumlah 3 orang (14%). Adapun daya serap
klasikal yang diperoleh adalah 85,71%. Hasil ini menggambarkan bahwa penerapan
metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP N 2 Labuan
dalam pembelajaran sistem pencernaan.

IV.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
discovery learning dalam pembelajaran sistem pencernaan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang signifikan. Ini ditandai dengan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah sangat antusias sehingga siswa dapat menemukan kesimpulan sendiri di akhir
proses pembelajaran dan guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Saran
Diharapkan kepada guru mata pelajaran IPA agar dapat memilih metode yang
tetap sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran.

260

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3
ISSN 2354-614X

DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung.: Angkasa
Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Asri Maha Satya.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Raneka Cipta.
Kemdikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta :
Badan PSDM Pendidikan dan Kebudayaan dan PMP.
Sari, R., A. (2010). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Sains Materi system
Ekskresi Manusia Untuk SMP Kelas IX. Yogyakarta : Program Studi Pendidikan
Sains Program Pasca Sarjana UNY.
Sardiman, A.M. (2005) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pres.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Syah, M, (2004). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

261

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Gaya Gravitasi | Pania | Jurnal Kreatif Tadulako Online 2936 8964 1 PB

0 0 9

Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli | Manasa | Jurnal Kreatif Tadulako Online 6137 20312 1 PB

0 0 8

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio | Aliakir | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3370 10504 1 PB

0 0 10

Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Di Kelas VIIIc SMP Negeri 2 Tolitoli | Sulastri | Jurnal Kreatif Tadulako Online 6142 20317 1 PB

0 0 12

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli | Rahmi | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3554 11181 1 PB

0 0 11

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn | Nurhayati | Jurnal Kreatif Tadulako Online 7107 23666 1 PB

0 0 8

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Balingara Pada Materi Volume Kubus Dan Balok | Sanawati | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3787 11971 1 PB

0 0 8

Penerapan Pendekatan Pembelajaran STM Materi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri I Labuan Lobo Tolitoli | Syafrudin | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3639 11471 1 PB

0 0 10

Penerapan Metode Latihan Berstruktur Pada Pembelajaran Materi Persegi Panjang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Salumpaga Kabupaten Tolitoli | Mohammad | Jurnal Kreatif Tadulako Online 5486 18026 1 PB

0 0 13

Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Pada Siswa Kelas IV SDN Kalukunangka | Arifuddin | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3912 12460 1 PB

0 0 17