112533 AKJ 2006 01 17 Awal Tahun Masa Prihatin Bagi Pengembang Perumahan
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
: Awal Tahun Masa Prihatin Bagi Pengembang Perumahan
Lokasi
: KBI Yogyakarta
Reporter & Camerawan : Widi
Tanggal Liptan
: 17 Januari 06
Walaupun sektor bangunan ikut mendorong peningkatan ekonomi DIY untuk periode 2005 / ternyata
prediksi untuk peningkatan konsumsi masyarakat khususnya untuk perumahan diawal tahun ini justru
mengalami kelesuan // Bahkan diperkirakan untuk awal tahun 2006 ini banyak pengembang perumahan yang
mati suri dikarenakan persediaan yang ada dibandingkan permintaan sangat kecil / ditambah lagi pihak
perbankan kemungkinan akan sedikit berhati-hati dalam mengeluarkan kredit KPR //
Hal ini diungkapkan oleh Ketua REI / Heny Leksmono / saat mengikuti undangan diskusi dengan beberapa
Stake Holder dan pihak KBI Yogyakarta //
Heny menambahkan / dengan mencermati laporan KBI Yogyakarta bisa dilihat benang merahnya bahwa
kondisi sulit masih akan menyelimuti para pengembang perumahan //
----- Statement: Ketua REI - Heny Leksmono ----Note: ada statement Khusus ttg hal ini, tp tidak menyangkut KBI Yogyakarta
Masalah pengembangan rumah sederhana sesuai program pemerintah saat ini terkendala mahalnya tanah
di kota yogyakarta // Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang sinergi antara pemerintah dimasing-masing daerah
di DIY untuk merealisasikan program tersebut dengan bantuan dana talangan //
Diakuinya bahwa realita dilapangan menunjukkan bahwa kebutuhan perumahan mencapai 150.000 unit
untuk wilayah jogja / namun angka ini berbeda jauh dengan angka permintaan berkaitan dengan keinginan
konsumen untuk mendapatkan rumah yang tidak terlalu mahal dengan jarak yang relatif dekat dengan pusat
kota //
Saat ini rumah menengah atas justru yang masih dominan dalam penjualan dibandingkan dengan rumah
sederhana //
----- Statement: Ketua REI - Heny Leksmono ----Note: ada statement Khusus ttg hal ini, tp tidak menyangkut KBI Yogyakarta
Namun Heny juga mengungkapkan kekhawatirannya apabila industri perumahan menggantungkan
pembeli dari luar daerah akan tercipta jogja sebagai kota pensiunan yang berarti dalam 10 sampai lima belas
tahun kedepan manjadi ancaman bagi kota jogja karena penurunan produktifitas //
Acara temu stake holder ini difasilitasi KBI Yogyakarta dan dihadiri oleh perwakilan dari beberpa
pemerintah daerah dari masing-masing kabupaten dan kota / pengusaha perumahan / akademisi dan pelaku
pariwisata dan hotel //
Menurut sumber dari KBI Yogyakarta / pertemuan ini sangat penting dalam rangka mengajak seluruh
stake holder dalam merumuskan bisnis atau langkah kedepan // Dari pengalaman yang telah dilakukan /
persoalan yang muncul langsung dari para stake holder lebih jelas dan lebih mudah dipecahkan jalan keluarnya
apabila pihak terkait duduk dalam satu meja //
Widi melaporkan Untuk Apakabar Jogja RBTV ///
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
: Awal Tahun Masa Prihatin Bagi Pengembang Perumahan
Lokasi
: KBI Yogyakarta
Reporter & Camerawan : Widi
Tanggal Liptan
: 17 Januari 06
Menjual barang-barang bekas atau disebut klitikan / ternyata merupakan pekerjaan yang tidak mudah // Penjual
harus jeli / dalam memilih maupun menentukan harga beli dari konsumen / dan begitupun sebaliknya // Menurut
Santo / yang sudah tiga tahun berjualan onderdil motor di klitikan / dalam sehari ia memperolah keuntungan 20
sampai 25 ribu rupiah // Klitikan di Alun-alun Selatan akan ramai dikunjungi pada hari Minggu // Pada hari itu /
Santo dapat memperoleh keuntungan sekitar 50 ribu rupiah lebih //
================================insert================================
( Santo penjual onderdil motor )
Bukan hanya onderdil motor saja / yang dijual di Klitikan Alun-alun Selatan //Disini Anda akan menjumpai
penjual barang antik maupun elektronik // Kesemua barang tersebut / tentunya tidak dalam keadaan baru //
Meski bekas / tetapi layak pakai //
Demikian Ana dan Darma melaporkan untuk Apa Kabar Jogja RBTV //
ACC
Redaktur
Narator
Editor
2
Judul
: Awal Tahun Masa Prihatin Bagi Pengembang Perumahan
Lokasi
: KBI Yogyakarta
Reporter & Camerawan : Widi
Tanggal Liptan
: 17 Januari 06
Walaupun sektor bangunan ikut mendorong peningkatan ekonomi DIY untuk periode 2005 / ternyata
prediksi untuk peningkatan konsumsi masyarakat khususnya untuk perumahan diawal tahun ini justru
mengalami kelesuan // Bahkan diperkirakan untuk awal tahun 2006 ini banyak pengembang perumahan yang
mati suri dikarenakan persediaan yang ada dibandingkan permintaan sangat kecil / ditambah lagi pihak
perbankan kemungkinan akan sedikit berhati-hati dalam mengeluarkan kredit KPR //
Hal ini diungkapkan oleh Ketua REI / Heny Leksmono / saat mengikuti undangan diskusi dengan beberapa
Stake Holder dan pihak KBI Yogyakarta //
Heny menambahkan / dengan mencermati laporan KBI Yogyakarta bisa dilihat benang merahnya bahwa
kondisi sulit masih akan menyelimuti para pengembang perumahan //
----- Statement: Ketua REI - Heny Leksmono ----Note: ada statement Khusus ttg hal ini, tp tidak menyangkut KBI Yogyakarta
Masalah pengembangan rumah sederhana sesuai program pemerintah saat ini terkendala mahalnya tanah
di kota yogyakarta // Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang sinergi antara pemerintah dimasing-masing daerah
di DIY untuk merealisasikan program tersebut dengan bantuan dana talangan //
Diakuinya bahwa realita dilapangan menunjukkan bahwa kebutuhan perumahan mencapai 150.000 unit
untuk wilayah jogja / namun angka ini berbeda jauh dengan angka permintaan berkaitan dengan keinginan
konsumen untuk mendapatkan rumah yang tidak terlalu mahal dengan jarak yang relatif dekat dengan pusat
kota //
Saat ini rumah menengah atas justru yang masih dominan dalam penjualan dibandingkan dengan rumah
sederhana //
----- Statement: Ketua REI - Heny Leksmono ----Note: ada statement Khusus ttg hal ini, tp tidak menyangkut KBI Yogyakarta
Namun Heny juga mengungkapkan kekhawatirannya apabila industri perumahan menggantungkan
pembeli dari luar daerah akan tercipta jogja sebagai kota pensiunan yang berarti dalam 10 sampai lima belas
tahun kedepan manjadi ancaman bagi kota jogja karena penurunan produktifitas //
Acara temu stake holder ini difasilitasi KBI Yogyakarta dan dihadiri oleh perwakilan dari beberpa
pemerintah daerah dari masing-masing kabupaten dan kota / pengusaha perumahan / akademisi dan pelaku
pariwisata dan hotel //
Menurut sumber dari KBI Yogyakarta / pertemuan ini sangat penting dalam rangka mengajak seluruh
stake holder dalam merumuskan bisnis atau langkah kedepan // Dari pengalaman yang telah dilakukan /
persoalan yang muncul langsung dari para stake holder lebih jelas dan lebih mudah dipecahkan jalan keluarnya
apabila pihak terkait duduk dalam satu meja //
Widi melaporkan Untuk Apakabar Jogja RBTV ///
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
: Awal Tahun Masa Prihatin Bagi Pengembang Perumahan
Lokasi
: KBI Yogyakarta
Reporter & Camerawan : Widi
Tanggal Liptan
: 17 Januari 06
Menjual barang-barang bekas atau disebut klitikan / ternyata merupakan pekerjaan yang tidak mudah // Penjual
harus jeli / dalam memilih maupun menentukan harga beli dari konsumen / dan begitupun sebaliknya // Menurut
Santo / yang sudah tiga tahun berjualan onderdil motor di klitikan / dalam sehari ia memperolah keuntungan 20
sampai 25 ribu rupiah // Klitikan di Alun-alun Selatan akan ramai dikunjungi pada hari Minggu // Pada hari itu /
Santo dapat memperoleh keuntungan sekitar 50 ribu rupiah lebih //
================================insert================================
( Santo penjual onderdil motor )
Bukan hanya onderdil motor saja / yang dijual di Klitikan Alun-alun Selatan //Disini Anda akan menjumpai
penjual barang antik maupun elektronik // Kesemua barang tersebut / tentunya tidak dalam keadaan baru //
Meski bekas / tetapi layak pakai //
Demikian Ana dan Darma melaporkan untuk Apa Kabar Jogja RBTV //
ACC
Redaktur
Narator
Editor
2