PERDIRJEN ENDORSEMENT(REV)280708

PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI
NOMOR : 09/DAGLU/PER/7/2008

.

TENTANG
KETENTUAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENGESAHAN (ENDORSEMENT)
PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN
DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI,
Menimbang

: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 9 ayat (4)
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2008
tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan, perlu
menetapkan Ketentuan Dan Tata Cara Pelaksanaan Pengesahan
(Endorsement) Produk Industri Kehutanan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar
Negeri;


Mengingat

: 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Presiden R.I. Nomor 63 Tahun 2005;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/M Tahun 2005
tentang pengangkatan Pejabat Eselon I dilingkungan Departemen
Perdagangan;
3. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 01/MDAG/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Perdagangan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan
Peraturan
Menteri
Perdagangan
Nomor
34/MDAG/PER/5/2007;
4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 51/MENHUT-II/2006 tentang
Penggunaan Surat Keterangan
Asal Usul (SKAU) Untuk

Pengangkutan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Hak;
5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 55/MENHUT-II/2006 tentang
Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal Dari Hutan Negara;
6. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2008
tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

7. Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 405/M-DAG/KEP/7/2008
tentang Penetapan Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK)
Sebagai Pelaksana Endorsement;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR
NEGERI TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN
PENGESAHAN (ENDORSEMENT) PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN.
Pasal 1
Produk Industri Kehutanan yang diatur dalam Peraturan ini adalah yang
termasuk dalam HS. 4407, HS. 4408, HS. 4409, HS. 4410, HS. 4411,
HS. 4412, HS. 4413, HS. 4415, HS. 4418, Ex HS. 4421.90.99.00 (khusus
paving block dari kayu) dan HS. 9406.00.92.00.
Pasal 2
Produk industri kehutanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 yang

diekspor oleh Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK)
harus terlebih dahulu memperoleh Surat Pengesahan (Endorsement) dari
lembaga independen yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.
Pasal 3
ETPIK dapat memperoleh endorsement dengan mengajukan permohonan
tertulis kepada lembaga independen dengan melampirkan :
a. rencana ekspor;
b. Laporan Mutasi Kayu (LMK) yang dilegalisir oleh dinas yang
membidangi kehutanan untuk permohonan yang pertama; dan
c. fotokopi surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Pasal 4
(1)

Lembaga independen melakukan penelitian terhadap dokumen yang
disampaikan oleh pemohon.

2

(2)


Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi legalitas
bahan baku, jenis dan tingkat olahan produk yang akan diekspor,
tingkat rendemen, kesesuaian industri dengan produk yang diekspor
dan status ETPIK (aktif, dibekukan atau dicabut).
Pasal 5

(1)

Lembaga independen menerbitkan atau menolak permohonan
endorsement secara tertulis paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
permohonan diterima.

(2)

Apabila hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, maka lembaga independen
menerbitkan dokumen asli atas endorsement.

(3)


Masa berlaku dokumen endorsement adalah 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal diterbitkan.
Pasal 6

ETPIK dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktur
Jenderal Perdagangan Luar Negeri apabila lembaga independen tidak
menerbitkan endorsement dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 ayat (1).
Pasal 7
(1)

Dokumen asli atas endorsement sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (2) digunakan sebagai dokumen pelengkap pabean
yang diwajibkan untuk penyampaian pemberitahuan pabean ekspor
kepada kantor pabean.

(2)

Dokumen asli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :

a. dokumen endorsement yang dicetak langsung oleh lembaga
independen; atau
b. dokumen endorsement yang dicetak langsung oleh ETPIK atau
Asosiasi terkait yang telah mendapat akses on – line dari lembaga
independen.

(3)

Setiap 1 (satu) dokumen endorsement hanya dapat dipergunakan
untuk 1 (satu) kali penyampaian pemberitahuan pabean ekspor.

3

Pasal 8
ETPIK harus menyampaikan fotokopi dokumen Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB), beserta fotokopi Laporan Surveyor (LS), fotokopi Bill of
Lading (B/L), fotokopi invoice dan fotokopi Packing List (P/L) kepada
lembaga independen paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah
tanggal persetujuan muat oleh kantor pabean.
Pasal 9

(1)

Lembaga independen harus menyampaikan data endorsement
secara elektronik kepada surveyor independen yang ditetapkan oleh
Menteri Perdagangan paling lama 1 (satu) hari kerja sejak
endorsement diterbitkan.

(2)

Lembaga independen wajib menyampaikan laporan hasil
pelaksanaan endorsement dan laporan realisasi ekspor ETPIK
kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen
Perdagangan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Industri
Agro dan Kimia, Departemen Perindustrian dan Direktur Jenderal
Bina Produksi Kehutanan, Departemen Kehutanan dalam bentuk
tertulis maupun data elektronik paling lambat tanggal 15 (lima belas)
pada bulan berikutnya.

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 29 Juli 2008.
Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Tembusan :

DIAH MAULIDA

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menteri Perdagangan R.I;
Sekretaris Jenderal Departemen Perdagangan;
Inspektur Jenderal Departemen Perdagangan;
Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia, Departemen Perindustrian;
Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Departemen Kehutanan;

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Departemen Keuangan;
7. Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan, Departemen Perdagangan.

4