IND PUU 9 2001 perdadepok 15 2001

LEMBARAN DAERAH
KOTA DEPOK

TAHUN 2001 NOMOR 59 SERI C
PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK
NOMOR 15 TAHUN 2001
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALI KOTA DEPOK

Menimbang

: a.

bahwa dalam rangka menunjang keselamatan lalu lintas
dan

angkutan

jasa


serta

kelestarian

lingkungan

diperlukan pengaturan terhadap pemeriksaan kondisi
teknis kendaraan bermotor agar memenuhi persyaratan
laik jalan.
b.

bahwa untuk mewujudkan kendaraan bermotor yang
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan perlu
dilakukan pengujian serta pengawasan operasional.

c.

bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b
perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kota Depok tentang

Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor.

Mengingat

: 1.

Undang – undang

Nomor

8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209).
2.

Undang – undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan angkutan Jalan

(Lembaran Negara Tahun


1992 Nomor 75. Tambahan Lembaran Negara Nomor
3480).
3.

Undang – undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3699).

4.

Undang – undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang
Pembentukkan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok
dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (lembaran
negara Tahun 1999 Nomor 49.

Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3828).

5.

Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 60. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839).

6.

Undang – undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72.
tambahan Lembaran Negara Nomor 3858).

7.

Undang – undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 75. Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3851).


8.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang
Pelaksanaan Kitab undang – Undang Hukum Acara
Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36.
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258).

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang
Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan (Lembaran
Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3528).

10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang
Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Negara Tahun
1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3430).
11. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
3853).
12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun
2000 No. 54.

Tambahan Lembaran Negara Nomor

3952).
13. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Teknik Penyusunan Peraturan Perundang – Undangan
dan Bentuk Rancangan Undang – Undang, Rancangan
Peraturan
Presiden.

Pemerintah

dan


Rancangan

Keputusan

14. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 27 Tahun 2000
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Daerah Tahun 2000 Nomor 27).
15. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 46 Tahun 2000
tentang Kewenangan (Lembaran Daerah Tahun 2000
Nomor 1).
16. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 47 Tahun 2000
tentang Pembentukan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Tahun 2000 Nomor 2).
17. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 48 Tahun 2000
tentang

Susunan

Organisasi


Perangkat

Daerah

(Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2000 Nomor 3).

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DEPOK

MEMUTUSKAN

Menetapkan

:

PERATURAN

DAERAH


PENYELENGGARAAN

KOTA

DEPOK

PENGUJIAN

BERMOTOR

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

TENTANG

KENDARAAN


1.

Kota adalah Kota Depok.

2.

Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Depok.

3.

Walikota adalah Walikota Depok

4.

Dinas adalah Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kota Depok.

5.

Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kota

Depok.

6.

Badan adalah suatu Badan Usaha yang meliputi Perseroan Terbatas,
Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara
atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, Persekutuan, Perkumpulan
Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan atau Organisasi yang sejenis,
Lembaga, Dana Pensiun, bentuk usaha tetap serta Badan Usaha Lainnya.

7.

Penguji adalah Petugas yang memenuhi kualifikasi teknis di bidang
pengujian kendaraan bermotor.

8.

Jalan adalah jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum.

9.

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan
teknis yang berada pada kendaraan itu.

10. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi
sebanyak – banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat
duduk

pengemudi,

baik

dengan

maupun

tanpa

perlengkapan

pengangkutan bagasi.
11. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8
(delapan) tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
12. Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk
sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.
13. Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor selain dari kendaraan
bermotor untuk penumpang dan kendaraan bermotor untuk barang yang

penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang –
barang khusus.
14. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan
untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran.
15. Kereta

gandengan

adalah

suatu

alat

yang

dipergunakan

untuk

mengangkut barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh alat itu sendiri
dan dirancang untuk ditarik oleh kendaraan bermotor.
16. Kereta tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut
barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya ditumpu oleh
kendaraan bermotor sebagai penariknya.
17. Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan /
atau memeriksa bagian – bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan,
kereta tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan terhadap
persyaratan teknis dan laik jalan.
18. Pengujian berkala kendaraan bermotor yang selanjutnya disebut uji
berkala adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara
berkala terhadap setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta
tempelan, dan kendaraan khusus.
19. Uji ulang adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap kendaraan
bermotor yang pada waktu pengujian tidak lulus uji, atau ketika
dilakukan pemeriksaan di jalan atau diterminal ditemukan kondisi
kendaraan tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang dapat
membahayakan keselamatan pengemudi, penumpang atau pemakai jalan
lainnya, atau terhadap kendaraan – kendaraan yang diubah bentuk dan
atau fungsinya.
20. Buku Uji adalah tanda lulus uji berkala berbentuk buku yang berisi data
dan legitimasi hasil pengujian setiap kendaraan bermotor, kereta
gandengan, kereta tempelan atau kendaraan khusus.

21. Tanda Uji Berkala adalah tanda bukti lulus uji berkala berbentuk plat
berisi data mengenai kode wilayah pengujian, nomor uji kendaraan dan
masa berlaku yang dipasang secara permanen di tempat tertentu di
kendaraan.
22. Laik Jalan adalah persyaratan minimum kondisi suatu kendaraan yang
harus dipenuhi agar terjaminnya keselamatan dan mencegah terjadinya
pencemaran udara dan kebisingan lingkungan pada waktu dioperasikan di
jalan.
23. Laik jalan adalah persyaratan minimum kondisi suatu kendaraan yang
harus dipenuhi agar terjaminnya keselatan dan mencegah terjadinya
pencemaran udara dan kebisingan lingkungan pada waktu dioperasikan di
jalan.
24. Persyaratan Teknis adalah Persyaratan tentang susunan, peralatan,
perlengkapan, ukuran, bentuk, karoseri, pemuatan, rancangan teknis
kendaraan

sesuai

dengan

peruntukannya,

emisi

gas

buang,

penggandengan dan penempelan kendaraan bermotor.
25. Penyidik Pegawai Negeri Sipil selanjutnya diseingkat PPNS adalah
Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Kota
Depok yang diberi wewenang khusus oleh Undang – undang untuk
melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah Kota
Depok yang memuat ketentuan Pidana.
26. Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari
serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak
pidana di bidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan
tersangkanya.

BAB II
PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

Bagian Kesatu
Jenis – jenis pengujian

Pasal 2
(1)

Setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan
kendaraan khusus yang dioperasikan di jalan wajib di uji.

(2)

Pengujian kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini meliputi :
a. Uji berkala
b. Uji ulang

Bagian Kedua
Komponen Yang Diuji dan Standar Teknis

Pasal 3
Pengujian yang dilakukan meliputi :
a. Emisi gas buang kendaraan bermotor.
b. Kebisingan suara kendaraan bermotor.
c. Efisiensi sistem rem utama.
d. Efisiensi sistem rem parkir.
e. Kincup roda depan.
f. Tingkat suara klakson.
g. Kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama.
h. Radius putar.
i. Alat penunjuk kecepatan.

j. Kekuatan, unjuk kerja dan ketahanan ban luar untuk masing – masing jenis,
ukuran dan lapisan.
k. Kedalaman alur ban luar.
l. Bagian bawah kendaraan.

Pasal 4
Pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Daerah ini
dilakukan berdasarkan standar teknis sesuai peraturan perundang – undangan
yang berlaku.

Bagian Ketiga
Lokasi dan Peralatan Pengujian

Pasal 5
(1)

Lokasi tempat pelaksanaan uji berkala dapat berupa lokasi yang bersifat
tetap dan / atau tidak tetap yang diadakan oleh Pemerintah Kota.

(2)

Peralatan

pengujian

kendaraan

bermotor

dapat

berupa

peralatan

pengujian statis dan peralatan uji petik.

Bagian Keempat
Tenaga Penguji

Pasal 6
Pengujian kendaraan bermotor dilakukan oleh tenaga penguji yang memiliki
kualifikasi teknis penguji sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku.

Bagian Kelima
Pengujian Berkala
Paragraf 1

Pasal 7
(1)

Setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan, dan
kendaraan khusus yang dioperasikan di jalan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini wajib dilakukan uji berkala.

(2)

Pendaftaran dan permohonan uji berkala disampaikan oleh pemilik
kenaraan dengan membawa kendaraannya ke unit pelaksana uji berkala
dan melampirkan persyaratan lengkap yang terdiri dari :
a. Surat Tanda Nomor Kendaraan.
b. Buku Uji, kecuali untuk uji pertama.
c. Identitas Pemilik.
d. Sertifikat Uji Tipe atau Sertifikat Uji Mutu, untuk uji pertama.

(3)

Pendaftaran dan permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal
ini, dapat diwakilkan dengan dilengkapi surat kuasa bermaterai cukup
dari pemilik.

Paragraf 2
Tanda Bukti Lulus Uji

Pasal 8
Kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus
yang telah dinyatakan lulus uji berkala, diberikan tanda bukti lulus uji berupa
buku uji, tanda uji berkala dan tanda samping.

Pasal 9
Tanda bukti lulus uji berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Peraturan
Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku lagi atau dicabut apabila :
a. Sudah habis masa berlakunya dan tidak melaksanakan pengujian kembali.
b. Melakukan perubahan atau mengganti sebagian atau seluruhnya atas buku
uji, tanda uji berkala dan tanda samping sehingga tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Kendaraan bermotor menjadi tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan lagi, baik disebabkan karena dilakukan perubahan teknis, kecelakaan
maupun hal – hal yang secara obyektif menyebabkan kendaraan tidak
sesuai dengan syarat – syarat teknis yang ditentukan.
d. Mengalihkan kepemilikan kendaraan sehingga nama pemilik tidak sesuai
dengan yang tercantum dalam buku uji.

Paragraf 3
Masa Uji Berkala

Pasal 10

Bagian Keenam
Uji Ulang

Pasal 12
(1)

Uji ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b
Peraturan Daerah ini, dilakukan terhadap :
a. Kendaraan yang pada waktu pengujian tidak lulus uji.

b. Kendaraan yang pada waktu dilakukan pemeriksaan di jalan atau
diterminal ditemukan kondisi kendaraan tidak memenuhi persyaratan
teknis dan laik jalan.
c. Kendaraan – kendaraan yang diubah bentuk dan atau fungsinya.
(2)

Uji ulang dilakukan berdasarkan Surat Perintah yang diberikan oleh
penguji pada saat pengujian atau oleh Petugas Dinas pada saat
pemeriksaan kendaraan di jalan atau di Terminal.

(3)

Uji ulang dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah diterimanya
surat perintah uji ulang.

BAB III
PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN OPERASIONAL

Pasal 13
(1)

Untuk menjamin kendaraan bermotor agar tetap memenuhi persyaratan
teknis dan laik jalan, dinas melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan
operasional.

(2)

Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, dapat
dilakukan di Jalan dan / atau di Terminal.

(3)

Dalam hal ditemukannya ketidaksesuaian pemenuhan persyaratan teknis
dan laik jalan, maka Petugas Dinas :
a. Memerintahkan

secara tertulis kepada pemilik / pemegang untuk

dilakukan uji ulang.
b. Menahan / menyita buku uji berkala.

BAB IV
KETENTUAN PIDANA

Pasal 14
(1)

Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan Pasal 2 Peraturan
Daerah ini diancam Pidana Kurungan selama – lamanya 3 (tiga) bulan
atau denda setinggi – tingginya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

(2)

Tindak Pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah Tindak
Pidana Pelanggaran.

BAB V
PENYIDIKAN

Pasal 15
(1)

Pejabat yang bertugas menyidik tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri
Sipil di lingkungan PemerintahKota yang pengangkatannya ditetapkan
sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku.

(2)

Dalam

melaksanakan

tugas

penyelidikan,

penyidik

sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berwenang.
a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya
tindak pidana.
b. Melakkan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan
melakukan pemeriksaan.
c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal
diri tersangka.
d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat.
e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang.

f. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
dengan pemeriksaan perkara.
g. Menghentikan penyidikan.
h. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan
tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan.

BAB VI
KETENTUAN LAIN – LAIN

Pasal 16
Petunjuk Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 17
(1)

Hasil pengujian yang dikeluarkan berdasarkan peraturan yang ada
sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku
sampai dengan berakhir masa ujinya.

(2)

Dengan diundangkan Peraturan Daerah ini, maka Keputusan Walikota
Depok Nomor 551.21/141/Kpts/Huk/2001

tentang Penyelenggaraan

Pengujian Kendaraan Bermotor dinyatakan tidak berlaku.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 18
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota
Depok.

Ditetapkan di : Depok
Pada Tanggal : 06 Nopember 2001
WALIKOTA DEPOK,

H. BADRUL KAMAL
Diundangkan di : Depok
Pada Tanggal : 07 Nopember 2001
SEKRETARIS DAERAH KOTA DEPOK
ASISTEN TATA PRAJA

Drs. A. MOCH. HARRIS
NIP. 010.057.329

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR 59 SERI C