(inpres no. 11 tahun 2011) 2011 inpres 17 aksi ppk
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2011
TENTANG
AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2012
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam upaya pencegahan dan pemberantasankorupsi, dengan ini
menginstruksikan :
Kepada
1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;
2. Sekretaris Kabinet;
3. Jaksa Agung;
4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
5. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
6. Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan;
7. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
8. Para Sekretaris Jenderal pada Lembaga Tinggi Negara;
9. Para Gubernur;
10. Para Bupati/Walikota.
Untuk
PERTAMA
Mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai tugas,
fungsi, dan kewenangan masingmasing dalam rangka
pencegahan dan pemberantasan korupsi Tahun 2012, dengan
merujuk pada Prioritas Pembangunan Nasional dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
20102014 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012.
KEDUA ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
2 -
KEDUA
Dalam mengambil langkahlangkah sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA, berpedoman pada ウエイ。・ァゥセ@
yang meliputi :
1. Strategi Pencegahanj
2. Strategi Penegakan Hukum;
3. Strategi Peraturan PerundangUndangan;
4. Strategi Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset
HasH Korupsi;
5. Strategi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi;
6. Strategi Mekanisme Pelaporan.
KETIGA
Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini :
1. Menteri Koordinator Bidang Politik,
Keamanan
mengoordinasikan
Hukum, dan
Pelaksanaan,
Aksi
.Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di bidang
politik, hukum, dan keamanan;
2. Menteri
Koordinator
Bidang.
Perekonomian
mengoordinasikan Pelaksanaan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi di bidang ekonomi;
3. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
mengoordinasikan Pelaksanaan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi di bidang kesejahteraan rakyat.
KEEMPAT
Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Sekretaris
Kabinet, Jaksa Agung Republik Indonesia, Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Panglima Tentara Nasional
Indonesia, Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan
dan ,..
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
3 -
dan Pengendalian Pembangunan, Para Kepala Lembaga
Pemerintah Non Kementerian, Para Sekretaris Jenderal pada
Lembaga
Tinggi
Negara,
Para
Gubernur,
Para
Bupati/Walikota melaksanakan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi sebagaimana dimaksud dalam
lampiran Instruksi Presiden ini.
KELIMA
Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini, semua
Kementerian,
Pemerintah
Lembaga Pemerintah
Daerah
Non
Kementerian,
Provinsi/Kabupaten/Kota,
wajib
berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, Bank Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan, Ombudsman Republik Indonesia,
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Badan Pemeriksa
Keuangan, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Agung.
KEENAM
Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian
Pembangunan
melakukan
koordinasi
Pemantauan dan Evaluasi kemajuan secara berkala dan
melaporkan hasilnya kepada Presiden.
KETUJUH
Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan sungguhsungguh dan penuh tanggung jawab.
Instruksi ...
PRESIDEN.
REPU8LIK INDONESIA
4
Instruksi Presiden ini mulai berla,ku pada tanggal dikeluarkan.
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 19 Desember 2011
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
dセN@
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Asisten Depu.ti Bidang
Peranc
Perundang-undangan
,Hukum, dan
H. SUSILO BAMBANG YUDHOYQNO
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPJRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBUK INDONESIA
N O M O R 1 7 TAHUN 2011
TANGGAL
19 Desember 2011
AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2012
No
",Isul
Strategi
Nasional
Aksi
Ke1uaran
Target
Penyelesaian
Sa::;aran
Instansi
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
(I)
(21
(S)
(4}
(5}
(6)
(71
STRATEGI PENCEGAHAN
-
Sistem Pebiyanan Publik Berbasis Teknologi Ioformasi
1
Pelaksanaan
Terbangunnya sist:em penanganan perkara
berba::;is T! dari Bareskrim Polri sampai dengan
Ditreskrim Polda, PoIres dan Polsek yang dapat
diakses oleh masyarakat, dengan target 25%
darijumlah Polres dan PoIsek yang ada pada
saatini
April 2012
Tersosialisasikannya sist:em penanganan
perkara berbasis T! kepada Polda, Palres, dan
Polsek percontohan
Juni2012
Terlaksananya sistem penanganan perJ.cara
JuIi2012
penanganan perkara
yang tnmaparan dan
akuntabe1 sesuai revisi
Peratunm KaPoIri No. 12
Tahun2009
.
Peningkatan transparansi dan
akuntabilita::! publik dalam penanganan
perkara pidana sesuai dengan Revisi
Peraturan KaPoIri No. 12 Tahun 2009 di
lingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia
Kepolisian
Negara Republik
Indonesia
Sek;jen
Ombudsman RI
.'
I
yang dapat diakses oleh masyarakat secara
terbata.s pada Polda, Polres, Polaek
.
Mセ@
.セ・イ\Zッョエィ。@
セ@
Persenta::!e .,.
:
.'
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
2
-]
No
Isul
Strategi
I Nasional
I
Aksi
2
I
I
I
(2)
i
Persentase penanganan perkara yang
terdokumentasikan dala.m sistem penanganan
perkara yang berbasis TI
Pelaksanaan
transparansi, dan
akuntabilitas Iayanan
publik di Iingkungan
Kepolisian
Terpublikasinya informasi publik melalui
website Polri dan papan pengumuman di
seluruh Indonesia, antara lain terdiri dan;
a. Profil Organisasi dan 80M, struktur
organisasi dan tugas/fungsi unit, nama
pejabat dan kontak pejabat yang dapat
dihubungi
b. Penegakan hukum, pelayanan publik dan
penjagaan ketertiban, dan informasi wajib
lainnya sesuai dengan ketentuan KIP
Pelaksanaan pelayanan
paspor yang cepat,
mudah, transparan dan
tepat waktu dan bebas
dari pungutan liar
100% kantor imigrasi yang sudah dapat
melayani pemberian paspor dalam waktu 4
(empat) han setelah pengambilan ioto pemohon
dan bebas dan pungutan liar
I
(4)
Oesember2012
(3)
!
I
3
Sasaran
Instansi
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
(5)
(6)
(7)
-----
(1)
,
I
I
Target
Penyelesaian
Keluaran
Juni2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam pelayanan publik
sesuai tugas dan fungsi kepolisian
Kepolisian
Negara Republik
Indonesia
Desember 2012
Pelayanan pembuatan paspor menjadi
mudah, murah, cepat, transparan dan
tepat waktu dan muJai proses awal
sampai terbit paspor sehingga dapat
meminimalisir terjadinya pungutan liar
Kementerian
Hukumdan
HAM
I
I
I
Pelaksanaan ...
セiCBG@
NセGZゥ@
"'l"'"
BセNQ
.r"'"
!ill!
セ、ョ@ セエャ@
-.......iANaセヲ
|セQN@
NセA
Iftl1
"".l\!(1;,."
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
3
-------,-------
No
Isu/
Strategi
Nasional
Keluaran
(1)
-----
(3)
t。イセエ@
Pcnyelcsaian
(4)
-------
_.-
..
Sasaran
Pelaksanaan
administrasi hukum
perdata dan administrasi
badan hukum yang
1 transparan dan
akuntabel
Terpublikasinya Berita Negara (BN), tambahan
Berita Negara (TBN) dan layanan permohonan
badan hUkum diumumkan secara tepat waktu
melalui situs yang dapat diakses oIeh
masyarakat
Desember 2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas pelayanan informasi di
Lingkungan Kementerian Hukum dan
HAM
5
' Penguatan pertukaran
data perpajakan dan
dokumen ekspor dan
impor antara DJP dan
DJBC
Terbangun dan termanfaatkannya sistem
pertukaran data dokumen ekspor, impor dan
perpajakan antara DJP dan DJBC dalam
perhitungan bea cukai dan perpajakan.
Juli 2012
Penggunaan data. ekspor impor yang
sama (unified data) dalam perhitungan
bea cukai dan pajak oleh DJP dan DJBC
sebagai upaya pencegahan korupsi di
lingkungan DJP dan DJBC
1. Jumlah K/L dan Pemda (Prov/Kab/Kota)
yang memiliki whistle blower system dalam
April 2012
PeIaksanaan whistle
blower system pada
Instansi pemerintah
proses pengadaan barang dan jasa
dalam proses pengadaan 2. Tersedianya whistle blower system yang
barang dan jasa
dapat dimanfaatkan oleh K/L dan Pemda
pada portal pengadaan nasional
Instansi
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
(6)
(7)
(5)
4
6
セBNM
1. Peningkatan sistem pengawasan yang
memberikan perlindungan kepada
whistle blower dalam rangka
pemberantasan korupsi di sektor
pengadaan barang dan jasa
2. Mendorong pengungkapan
penyimpangan/penyalahgunaan
kewenangan dalam proses pengadaan
barang dan jasa
Kementerian
Hukumdan
HAM
=::;.nan
Lembaga
Kebijakan
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
+
I
Kementerian
Dalam Negeri
(LKPP)
----------
Evaluasi ...
エセBGp
セ「@
iセGa
It{
セLOエヲ
Bセ|
'-セャ@ IiI
ャセ@
;;0>...... ,
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
4
セB{@
sZセァゥ@
AkS;--'--'---'i'----
Keluaran
"J---p-- tセャM
Nasional
Mᄋセ。ウイョ
-- ----
enye esaIan
(1)
(2J
7
i
Pelaksanaan whistle
blower system di
Jingkungan DJBC yang
エセイゥョ・ァZ。ウ@
dengan.
slstem dl Kementenan
Keuangan
(3)
(4)
Evaluasi terhadap whistle blower system di
K/L dan Pemda dalam proses pengadaan
barang dan jasa
Desember 2012
Tertanganinya seluruh pengaduan whistle
bloweryang telah diverifIkasi sesuai dengan
Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai
tentang Tata Cara Penerimaan dan
Penanganan Pengaduan Masyarakat pada
DJBC
Desember 2012
Pelaksanaan pelayanan
perizinan secara online
dan keterbukaan
informasi status
perizinan
Tersedianya sistem peJayanan perizinan secara
online yang dapat diakses oleh masyarakat
I
Juni 2012
- -,
Jawab
1.
Peningkatan sistem pengawasan
yang memberikan perlindungan
kepada whistle blower dalam rangka
pemberantasan korupsi di
Ii ku
D
ng ngan JBC
Mendorong pengungkapan
penyimpangan/penyalahgunaan
kewenangan di lingkungan DJBC
Peningkatan kemudahan masyarakat
dan pelaku dunia usaha dalam
pengurusan perizinan dengan minimal
human interaction
LKPP
Instankaisi
Ter
(61
(5)
Peningkatan efektivitas sistem
pengawasan yang memberikan
perlindungan kepada whistle blower
dalam rangka pemberantasan korupsi di
sektor pengadaan barang dan jasa
2.
8
ー・セZョァM
t
(71
---,
Kementerian
Keuangan
Kementerian
Lingkungan
Hidup,
Kementerian
Kehutanan,
Kementerian
Perdagangan,
Kemenakertrans
Tersedianya ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
5
-..
----- .. --
No
セエイBG
..ai
MNセ
..-...
_-------_._-
Aksi
Keluaran
Target
Penyelesaian
Sasaran
(2)
(3)
(4)
(5)
1\1".,;,,";'1
(1)
セMN
10
Penerapan Sistem
Pelayanan Informasi dan
perizinanlnvestasi
Secara Elektronik
fSPIPISEI
PeIaksanaan
transparansi Iayanan
perizinan USaha di
daerah
Instansi
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
(6)
(7)
Tersedianya publikasi informasi secara online
mengenai pengurusan perizinan tertentu,
status permohonan perizinan serta izin yang
telah diterbitkan (beserta dokumen
pendukungnya)
JUni2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas terhadap informasi dan
status perizinan sesuai tahapan yang
ditentukan, termasuk antara lain:
1. Jenis layanan dan mekanisme
2. Besar biaya dan lama waktu
3. Status proses aplikasi
Kementerian
Lingkungan
Hidup,
Kementerian
Kehutanan,
Kementerian
Perdagangan,
Kemenakertrans
Termanfaatkannya sistem pelayanan informasi
dan perizinan investasi berbasis TI di
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSp)
Desember 2012
Peningkatan kemudahan masyarakat
dan pe1aku dunia usaha dalam
pengurusan perizinan investasi dengan
minimal human interaction
Badan
Koordinasi
Penanaman
Modal (BKPM)
Jumlah Provinsi, Kabupaten dan kota yang
telah memiliki PTSP mempubIikasikan
informasi perizinan
Desember 2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas terhadap informasi dan
Iayanan di PTSP yang meliputi:
1. Jenis layanan dan mekanisme
2. Begar biaya dan lama waktu
3. Status proses aplikasi
Kementerian
Dalam Negeri
I
g-
.•._.- --
-------
Pelaksanaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
6
----LMセ
セ
セ@
セ
セ
-
. ....
セM@
MセL
Isul
No
Strategi
Na:;iunal
Alesi
Kcluaran
(2)
Pelaksanaan
transparansiproses
Pengadaan Badan Publik
Pemerintah
(3)
--------
(I)
11
QRセ@
Pelaksanaan
transparansi dan
partisipasi dalam proses
rekrutmen PNS
__
..---- . .-.---."._-,
-
Semua K/L dan Pemda (Prov/Kab/Kota)
melaksanakan pengadaan barang/jasa
menggunakan Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE). dengan mendirikan
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
di K/L atau Pemda masing-masing, atau
bergabung dengan LPSE terdekat. Sehingga,
terbentuk satu LPSE Nasional
Jumlah K/L dan Pemda yang
mempublikasikan proses rekruIitmen PNS
pada website masing-masing yang terintegrasi
、・ョセ。@
website KemenPAN dan RB
Terbangunnya mekanisme pengaduan
masyarakat dalam proses rekrutmen PNS
--..- - ......,
セM
Target
Penyelesaian
-Instansi
Penanggung
Jawab
Sasaran
Instansi
Tcrkait
(4)
Desember 2012
(5)
Dalam APBN/APBD tahun 2012,
sekurang-kurangnya 75 % dan seluruh
belanja K/L dan 40 % belanja Pemda
(Prov/Kab/Kota) yang dipergunakan
untuk pengadaan barang/jasa wajib
menggunakan SPSE melalui LPSE
sendiri atau LPSE terdekat
Desember 2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam proses rekrutmen
PNS
KemenPAN dan
RB
Seluruh KI L,
Pemerintah
Daerah,
Kementerian
Dalam Negeri
Pengelo1aan transportasi kereta api yang
transparan dan akuntabelsebagai. salah
satu layanan publik
Kementerian
Perhubungan
BPI
REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2011
TENTANG
AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2012
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam upaya pencegahan dan pemberantasankorupsi, dengan ini
menginstruksikan :
Kepada
1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;
2. Sekretaris Kabinet;
3. Jaksa Agung;
4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
5. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
6. Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan;
7. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
8. Para Sekretaris Jenderal pada Lembaga Tinggi Negara;
9. Para Gubernur;
10. Para Bupati/Walikota.
Untuk
PERTAMA
Mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai tugas,
fungsi, dan kewenangan masingmasing dalam rangka
pencegahan dan pemberantasan korupsi Tahun 2012, dengan
merujuk pada Prioritas Pembangunan Nasional dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
20102014 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012.
KEDUA ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
2 -
KEDUA
Dalam mengambil langkahlangkah sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA, berpedoman pada ウエイ。・ァゥセ@
yang meliputi :
1. Strategi Pencegahanj
2. Strategi Penegakan Hukum;
3. Strategi Peraturan PerundangUndangan;
4. Strategi Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset
HasH Korupsi;
5. Strategi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi;
6. Strategi Mekanisme Pelaporan.
KETIGA
Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini :
1. Menteri Koordinator Bidang Politik,
Keamanan
mengoordinasikan
Hukum, dan
Pelaksanaan,
Aksi
.Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di bidang
politik, hukum, dan keamanan;
2. Menteri
Koordinator
Bidang.
Perekonomian
mengoordinasikan Pelaksanaan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi di bidang ekonomi;
3. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
mengoordinasikan Pelaksanaan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi di bidang kesejahteraan rakyat.
KEEMPAT
Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Sekretaris
Kabinet, Jaksa Agung Republik Indonesia, Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Panglima Tentara Nasional
Indonesia, Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan
dan ,..
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
3 -
dan Pengendalian Pembangunan, Para Kepala Lembaga
Pemerintah Non Kementerian, Para Sekretaris Jenderal pada
Lembaga
Tinggi
Negara,
Para
Gubernur,
Para
Bupati/Walikota melaksanakan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi sebagaimana dimaksud dalam
lampiran Instruksi Presiden ini.
KELIMA
Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini, semua
Kementerian,
Pemerintah
Lembaga Pemerintah
Daerah
Non
Kementerian,
Provinsi/Kabupaten/Kota,
wajib
berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, Bank Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan, Ombudsman Republik Indonesia,
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Badan Pemeriksa
Keuangan, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Agung.
KEENAM
Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian
Pembangunan
melakukan
koordinasi
Pemantauan dan Evaluasi kemajuan secara berkala dan
melaporkan hasilnya kepada Presiden.
KETUJUH
Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan sungguhsungguh dan penuh tanggung jawab.
Instruksi ...
PRESIDEN.
REPU8LIK INDONESIA
4
Instruksi Presiden ini mulai berla,ku pada tanggal dikeluarkan.
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 19 Desember 2011
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
dセN@
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Asisten Depu.ti Bidang
Peranc
Perundang-undangan
,Hukum, dan
H. SUSILO BAMBANG YUDHOYQNO
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPJRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBUK INDONESIA
N O M O R 1 7 TAHUN 2011
TANGGAL
19 Desember 2011
AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2012
No
",Isul
Strategi
Nasional
Aksi
Ke1uaran
Target
Penyelesaian
Sa::;aran
Instansi
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
(I)
(21
(S)
(4}
(5}
(6)
(71
STRATEGI PENCEGAHAN
-
Sistem Pebiyanan Publik Berbasis Teknologi Ioformasi
1
Pelaksanaan
Terbangunnya sist:em penanganan perkara
berba::;is T! dari Bareskrim Polri sampai dengan
Ditreskrim Polda, PoIres dan Polsek yang dapat
diakses oleh masyarakat, dengan target 25%
darijumlah Polres dan PoIsek yang ada pada
saatini
April 2012
Tersosialisasikannya sist:em penanganan
perkara berbasis T! kepada Polda, Palres, dan
Polsek percontohan
Juni2012
Terlaksananya sistem penanganan perJ.cara
JuIi2012
penanganan perkara
yang tnmaparan dan
akuntabe1 sesuai revisi
Peratunm KaPoIri No. 12
Tahun2009
.
Peningkatan transparansi dan
akuntabilita::! publik dalam penanganan
perkara pidana sesuai dengan Revisi
Peraturan KaPoIri No. 12 Tahun 2009 di
lingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia
Kepolisian
Negara Republik
Indonesia
Sek;jen
Ombudsman RI
.'
I
yang dapat diakses oleh masyarakat secara
terbata.s pada Polda, Polres, Polaek
.
Mセ@
.セ・イ\Zッョエィ。@
セ@
Persenta::!e .,.
:
.'
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
2
-]
No
Isul
Strategi
I Nasional
I
Aksi
2
I
I
I
(2)
i
Persentase penanganan perkara yang
terdokumentasikan dala.m sistem penanganan
perkara yang berbasis TI
Pelaksanaan
transparansi, dan
akuntabilitas Iayanan
publik di Iingkungan
Kepolisian
Terpublikasinya informasi publik melalui
website Polri dan papan pengumuman di
seluruh Indonesia, antara lain terdiri dan;
a. Profil Organisasi dan 80M, struktur
organisasi dan tugas/fungsi unit, nama
pejabat dan kontak pejabat yang dapat
dihubungi
b. Penegakan hukum, pelayanan publik dan
penjagaan ketertiban, dan informasi wajib
lainnya sesuai dengan ketentuan KIP
Pelaksanaan pelayanan
paspor yang cepat,
mudah, transparan dan
tepat waktu dan bebas
dari pungutan liar
100% kantor imigrasi yang sudah dapat
melayani pemberian paspor dalam waktu 4
(empat) han setelah pengambilan ioto pemohon
dan bebas dan pungutan liar
I
(4)
Oesember2012
(3)
!
I
3
Sasaran
Instansi
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
(5)
(6)
(7)
-----
(1)
,
I
I
Target
Penyelesaian
Keluaran
Juni2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam pelayanan publik
sesuai tugas dan fungsi kepolisian
Kepolisian
Negara Republik
Indonesia
Desember 2012
Pelayanan pembuatan paspor menjadi
mudah, murah, cepat, transparan dan
tepat waktu dan muJai proses awal
sampai terbit paspor sehingga dapat
meminimalisir terjadinya pungutan liar
Kementerian
Hukumdan
HAM
I
I
I
Pelaksanaan ...
セiCBG@
NセGZゥ@
"'l"'"
BセNQ
.r"'"
!ill!
セ、ョ@ セエャ@
-.......iANaセヲ
|セQN@
NセA
Iftl1
"".l\!(1;,."
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
3
-------,-------
No
Isu/
Strategi
Nasional
Keluaran
(1)
-----
(3)
t。イセエ@
Pcnyelcsaian
(4)
-------
_.-
..
Sasaran
Pelaksanaan
administrasi hukum
perdata dan administrasi
badan hukum yang
1 transparan dan
akuntabel
Terpublikasinya Berita Negara (BN), tambahan
Berita Negara (TBN) dan layanan permohonan
badan hUkum diumumkan secara tepat waktu
melalui situs yang dapat diakses oIeh
masyarakat
Desember 2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas pelayanan informasi di
Lingkungan Kementerian Hukum dan
HAM
5
' Penguatan pertukaran
data perpajakan dan
dokumen ekspor dan
impor antara DJP dan
DJBC
Terbangun dan termanfaatkannya sistem
pertukaran data dokumen ekspor, impor dan
perpajakan antara DJP dan DJBC dalam
perhitungan bea cukai dan perpajakan.
Juli 2012
Penggunaan data. ekspor impor yang
sama (unified data) dalam perhitungan
bea cukai dan pajak oleh DJP dan DJBC
sebagai upaya pencegahan korupsi di
lingkungan DJP dan DJBC
1. Jumlah K/L dan Pemda (Prov/Kab/Kota)
yang memiliki whistle blower system dalam
April 2012
PeIaksanaan whistle
blower system pada
Instansi pemerintah
proses pengadaan barang dan jasa
dalam proses pengadaan 2. Tersedianya whistle blower system yang
barang dan jasa
dapat dimanfaatkan oleh K/L dan Pemda
pada portal pengadaan nasional
Instansi
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
(6)
(7)
(5)
4
6
セBNM
1. Peningkatan sistem pengawasan yang
memberikan perlindungan kepada
whistle blower dalam rangka
pemberantasan korupsi di sektor
pengadaan barang dan jasa
2. Mendorong pengungkapan
penyimpangan/penyalahgunaan
kewenangan dalam proses pengadaan
barang dan jasa
Kementerian
Hukumdan
HAM
=::;.nan
Lembaga
Kebijakan
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
+
I
Kementerian
Dalam Negeri
(LKPP)
----------
Evaluasi ...
エセBGp
セ「@
iセGa
It{
セLOエヲ
Bセ|
'-セャ@ IiI
ャセ@
;;0>...... ,
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
4
セB{@
sZセァゥ@
AkS;--'--'---'i'----
Keluaran
"J---p-- tセャM
Nasional
Mᄋセ。ウイョ
-- ----
enye esaIan
(1)
(2J
7
i
Pelaksanaan whistle
blower system di
Jingkungan DJBC yang
エセイゥョ・ァZ。ウ@
dengan.
slstem dl Kementenan
Keuangan
(3)
(4)
Evaluasi terhadap whistle blower system di
K/L dan Pemda dalam proses pengadaan
barang dan jasa
Desember 2012
Tertanganinya seluruh pengaduan whistle
bloweryang telah diverifIkasi sesuai dengan
Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai
tentang Tata Cara Penerimaan dan
Penanganan Pengaduan Masyarakat pada
DJBC
Desember 2012
Pelaksanaan pelayanan
perizinan secara online
dan keterbukaan
informasi status
perizinan
Tersedianya sistem peJayanan perizinan secara
online yang dapat diakses oleh masyarakat
I
Juni 2012
- -,
Jawab
1.
Peningkatan sistem pengawasan
yang memberikan perlindungan
kepada whistle blower dalam rangka
pemberantasan korupsi di
Ii ku
D
ng ngan JBC
Mendorong pengungkapan
penyimpangan/penyalahgunaan
kewenangan di lingkungan DJBC
Peningkatan kemudahan masyarakat
dan pelaku dunia usaha dalam
pengurusan perizinan dengan minimal
human interaction
LKPP
Instankaisi
Ter
(61
(5)
Peningkatan efektivitas sistem
pengawasan yang memberikan
perlindungan kepada whistle blower
dalam rangka pemberantasan korupsi di
sektor pengadaan barang dan jasa
2.
8
ー・セZョァM
t
(71
---,
Kementerian
Keuangan
Kementerian
Lingkungan
Hidup,
Kementerian
Kehutanan,
Kementerian
Perdagangan,
Kemenakertrans
Tersedianya ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
5
-..
----- .. --
No
セエイBG
..ai
MNセ
..-...
_-------_._-
Aksi
Keluaran
Target
Penyelesaian
Sasaran
(2)
(3)
(4)
(5)
1\1".,;,,";'1
(1)
セMN
10
Penerapan Sistem
Pelayanan Informasi dan
perizinanlnvestasi
Secara Elektronik
fSPIPISEI
PeIaksanaan
transparansi Iayanan
perizinan USaha di
daerah
Instansi
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
(6)
(7)
Tersedianya publikasi informasi secara online
mengenai pengurusan perizinan tertentu,
status permohonan perizinan serta izin yang
telah diterbitkan (beserta dokumen
pendukungnya)
JUni2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas terhadap informasi dan
status perizinan sesuai tahapan yang
ditentukan, termasuk antara lain:
1. Jenis layanan dan mekanisme
2. Besar biaya dan lama waktu
3. Status proses aplikasi
Kementerian
Lingkungan
Hidup,
Kementerian
Kehutanan,
Kementerian
Perdagangan,
Kemenakertrans
Termanfaatkannya sistem pelayanan informasi
dan perizinan investasi berbasis TI di
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSp)
Desember 2012
Peningkatan kemudahan masyarakat
dan pe1aku dunia usaha dalam
pengurusan perizinan investasi dengan
minimal human interaction
Badan
Koordinasi
Penanaman
Modal (BKPM)
Jumlah Provinsi, Kabupaten dan kota yang
telah memiliki PTSP mempubIikasikan
informasi perizinan
Desember 2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas terhadap informasi dan
Iayanan di PTSP yang meliputi:
1. Jenis layanan dan mekanisme
2. Begar biaya dan lama waktu
3. Status proses aplikasi
Kementerian
Dalam Negeri
I
g-
.•._.- --
-------
Pelaksanaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
6
----LMセ
セ
セ@
セ
セ
-
. ....
セM@
MセL
Isul
No
Strategi
Na:;iunal
Alesi
Kcluaran
(2)
Pelaksanaan
transparansiproses
Pengadaan Badan Publik
Pemerintah
(3)
--------
(I)
11
QRセ@
Pelaksanaan
transparansi dan
partisipasi dalam proses
rekrutmen PNS
__
..---- . .-.---."._-,
-
Semua K/L dan Pemda (Prov/Kab/Kota)
melaksanakan pengadaan barang/jasa
menggunakan Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE). dengan mendirikan
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
di K/L atau Pemda masing-masing, atau
bergabung dengan LPSE terdekat. Sehingga,
terbentuk satu LPSE Nasional
Jumlah K/L dan Pemda yang
mempublikasikan proses rekruIitmen PNS
pada website masing-masing yang terintegrasi
、・ョセ。@
website KemenPAN dan RB
Terbangunnya mekanisme pengaduan
masyarakat dalam proses rekrutmen PNS
--..- - ......,
セM
Target
Penyelesaian
-Instansi
Penanggung
Jawab
Sasaran
Instansi
Tcrkait
(4)
Desember 2012
(5)
Dalam APBN/APBD tahun 2012,
sekurang-kurangnya 75 % dan seluruh
belanja K/L dan 40 % belanja Pemda
(Prov/Kab/Kota) yang dipergunakan
untuk pengadaan barang/jasa wajib
menggunakan SPSE melalui LPSE
sendiri atau LPSE terdekat
Desember 2012
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam proses rekrutmen
PNS
KemenPAN dan
RB
Seluruh KI L,
Pemerintah
Daerah,
Kementerian
Dalam Negeri
Pengelo1aan transportasi kereta api yang
transparan dan akuntabelsebagai. salah
satu layanan publik
Kementerian
Perhubungan
BPI