Pengertian dan Jenis Makalah ( Artikel )

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:30:32 2017 / +0000 GMT

Pengertian dan Jenis Makalah ( Artikel )
LINK DOWNLOAD [21.36 KB]
1 .PENGERTIAN MAKALAH ATAU ARTIKEL
Saat ini jabatan guru merupakan jabatan profesional. Guru tidak lagi hanya mengajar tetapi juga meneliti, membuat karya inovatif
dan menulis. Guru harus terus belajar agar kemampuan mengajar menjadi lebih baik dan lebih profesional. Belajar dapat dilakukan
secara mandiri dengan membaca buku atau belajar bersama melalui mengikuti diklat, menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi,
mengikuti seminar, menerbitkan tulisan, berdiskusi dan sebagainya. Dalam proses guru belajar dan mengajar inilah, guru dapat
membagikan pengalaman dan pengetahuannya pada orang lain (teman sejawat) melalui tulisan. Salah satu cara guru menunjukkan
kepakarannya di bidang pendidikan dan pengajaran adalah melalui karya tulis ilmiah.
Sebuah tulisan yang baik sekalipun jika tidak disosialisasikan kepada khalayak umum, akan memiliki nilai yang rendah. Mengapa?
Pertama, tulisan tersebut tidak memiliki nilai kegunaan bagi orang lain. Kedua, nilai ?terpendam? tulisan tersebut akan menjadi
usang jika telah melalui kurun waktu tertentu, baik karena kehilangan momentumnya maupun karena manfaatnya telah banyak
dikenal atau dilakukan orang lain.
Oleh karena itu, publikasi merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah karya tulis ilmiah. Dengan publikasi maka selain ide atau
gagasan tersebut dapat tersampaikan kepada khalayak ramai untuk mendapatkan pengakuan, juga berguna untuk mendapatkan
umpan balik baik saran, kritik, maupun pendapat yang berguna untuk perbaikan dan penulisan
Jenis KTI yang terkait dengan publikasi antara lain makalah atau artikel. Dalam Bahasa Inggris biasanya tidak dibedakan dan
disebut dengan paper. Dalam tulisan ini, makalah diistilahkan untuk paper yang dipresentasikan pada suatu forum atau pertemuan

ilmiah , sementara artikel digunakan sebagai istilah untuk paper yang diterbitkan pada suatu berkala ilmiah atau ilmiah populer.
2. JENIS-JENIS MAKALAH ATAU ARTIKEL
Makalah atau artikel berturut-turut merupakan karya tulis ilmiah yang dipresentasikan pada suatu forum ilmiah atau diterbitkan pada
suatu berkala ilmiah. Secara umum, makalah atau artikel dapat dibedakan ke dalam dua jenis: hasil penelitian, dan hasil kajian/telaah
A. Makalah atau Artikel Hasil Penelitian
Bagian-bagian makalah atau artikel hasil penelitian, seperti halnya pada laporan penelitian, berisi pengantar/pendahuluan,
metodologi penelitian, kajian pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran. Perbedaannya dengan
laporan penelitian, pada makalah/artikel bagian-bagian ini bisa bergabung misal kajian pustaka dan metodologi dijadikan satu, juga
pada artikel disajikan dalam versi yang lebih singkat. Bagian penutup digunakan untuk menyampaikan simpulan hasil penelitian
(dan saran, jika ada). Terakhir ditutup dengan Daftar Isi.
B. Makalah atau Artikel Hasil Kajian Ilmiah (Studi Kepustakaan)
Makalah/artikel hasil kajian ilmiah adalah makalah/artikel yang isinya bukan merupakan hasil penelitian dalam pengertian tidak ada
penggunaan sampel & populasi, jadi hanya merupakan kajian kepustakaan. Namun demikian, struktur penulisan makalah/artikel
hasil kajian mirip dengan makalah/artikel hasil penelitian, jadi pada makalah/artikel hasil kajian tetap ada masalah dan metodologi
pemecahannya.
Makalah hasil kajian ilmiah dapat dipandang sebagai kajian pra penelitian karena sifatnya yang teoretik bukan empirik. Namun
demikian, makalah kajian pustaka dapat merujuk pada hasil penelitian orang lain dimana hasil penelitian orang lain tersebut
dipandang sebagai landasan teoretik.
Selain dibedakan atas hasil penelitian dan hasil kajian, makalah/artikel juga dapat dibedakan berdasarkan keketatan struktur dan
kebahasaannya, yaitu:

a. Ilmiah (non-populer)
Jenis makalah/artikel ini menuntut tata tulis, bahasa, dan kedalaman kajian yang cukupketat. Jenis ini biasanya dipresentasikan pada
seminar nasional atau internasional oleh lembaga yang resmi, muncul dalam prosiding seminar atau diterbitkan pada jurnal- jurnal
ilmiah yang memiliki struktur dan format penulisan tertentu yang harus diikuti. Antara jurnal yang satu dengan jurnal yang lain,
memiliki struktur dan format penulisan yang mungkin berbeda-beda tetapi memiliki satu kesamaan: adanya struktur dan format
penulisan yang harus diikuti. Berdasarkan strukturnya, maka perbedaan jenis makalah/artikel ini dengan yang lain terletak pada
antara lain adanya bagian abstrak/sari (abstract), kata kunci (keywords), dan nomor klasifikasi topik kajian (bergantung pada disiplin
ilmu tertentu).
b. Ilmiah Populer
Makalah/artikel ilmiah populer adalah tulisan ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer/umum sehingga mudah

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/7 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:30:32 2017 / +0000 GMT

dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Secara umum, makalah/artikel ilmiah populer juga memuat tiga komponen,
yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup, namun tidak terikat aturan yang ketat. Bagian pendahuluan dan bagian

penutup pun dapat ada, dapat pula tidak. Sebagai tulisan ilmiah, bagian daftar pustaka harus ada. Satu hal yang pasti, tulisan itu tidak
meninggalkan kaidah penulisan ilmiah, topik dalam ruang lingkup kajian ilmiah, dan memerlukan sikap ilmiah.
3. KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR PENULISAN MAKALAH/ARTIKEL YANG BAIK
A. Karakteristik Makalah/Artikel yang baik
Makalah/artikel yang baik juga harus mengikuti karakteristik KTI yang baik. Selebihnya, suatu makalah/artikel sebaiknya mengikuti
beberapa ciri sebagai berikut:

Menyesuaikan dengan struktur penulisan paper, yang secara umum bersifat ringkas, ?to the point?, dan lugas. Berbeda dengan
penulisan buku atau laporan penelitian yang cenderung harus lengkap dan detail.
- Menyesuaikan dengan format yang ada di sebuah forum ilmiah atau berkala ilmiah.
- Menyesuaikan dengan bidang keilmuan suatu foum ilmiah atau berkala ilmiah. Dengan mengikuti ketentuan penulisan,
maka naskah kita menjadi layak untuk diterbitkan (untuk lolos tidaknya bergantung pada dewan redaksi suatu berkala).
B. Struktur Penulisan Makalah/Artikel Yang Baik
Struktur penulisan makalah/artikel berbeda dengan penulisan bentuk buku. Daftar isi, daftar tabel, daftar simbol, daftar kata,
lampiran, kata pengantar, halaman peruntukan, kata sambutan, struktur bab, serta kover tidak diperlukan dalam penulisan sebuah
paper.
Secara umum, struktur paper dibagi ke dalam 3 bagian:
Bagian pendahuluan
Bagian ini memuat latar belakang atau alasan penulisan topik yang dipilih. Diungkapkan urgensinya dan perbedaannya dengan topik
pada KTI yang lain. Ditulis pula secara singkat metodologi dalam penelitian atau pengkajian yang telah ditempuh. Penulisan

metodologi ini harus singkat dan jelas, tidak perlu bertele-tele, apalagi menggunakan judul atau subbab tersendiri (seperti pada
laporan penelitian). Bagian yang perlu diutarakan adalah metode penelitian/pengkajiannya, sampel dan populasi (untuk penelitian),
metode statistiknya (untuk penelitian), serta permasalahan penelitian/ pengkajian. Bagian pendahuluan tidak perlu dibuat dengan
beberapa subjudul, bahkan beberapa tipe makalah/artikel tidak mencantumkan judul ?pendahuluan?.
Bagian pembahasan
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting karena memuat ide atau gagasan ?baru? dari penulis. Pada tahap awal
disampaikan hasil-hasil dari penelitian, lalu disusul dengan analisis atau pembahasannya. Sementara untuk bentuk kajian literatur
disampaikan lansung pembahasannya. Pada bagian ini dimungkinkan dibagi-bagi ke dalam beberapa subjudul, sesuai dengan bobot
pembahasan dan kepentingan subjudul tersebut.
Bagian kesimpulan
Bagian ini tidak mengungkapkan sesuatu yang baru, hanya memuat ikhtisar dari pembahasan yang disampaikan sebelumnya.
Hal-hal lain yang mungkin ada adalah implikasi dari temuan yang telah disampaikan dan/atau berupa rekomendasi untuk pihakpihak tertentu terkait kesimpulan tersebut. Jika tanpa bagian implikasi atau rekomendasi, maka bagian kesimpulan tidak perlu dibut
sub-subjudul.
4. PENGEMBANGAN TOPIK DAN MASALAH PAPER
Setiap pemilihan topik penulisan artikel selalu dilandasi oleh 2 hal: ketertarikan (interes) dan keahlian (competency). Jika kita ingin
sekali menulis tentang suatu topik tetapi tidak memiliki kompetensi terkait dengan topik tersebut, maka akan cukup memakan waktu
karena harus ?belajar? terlebih dahulu, sebaliknya bila kita merasa memahami atau memiliki kompetensi pada suatu topik tetapi
tidak memiliki ketertarikan maka juga akan menghambat dalam penulisan. Jadi, sebaiknya untuk menetapkan topik suatu tulisan,
dipilih yang paling menarik bagi Anda sekaligus memiliki pemahaman yang cukup terhadap topik tersebut.
Walaupun demikian, karena informasi sudah tersebar sangat masif di dunia maya, maka terkadang kita dapat ?mengabaikan?

kompetensi tersebut, dalam pengertian jika kita merasa belum begitu kompeten maka kita dapat mempelajarinya dengan cepat.
Caranya? Gunakanlah informasi dengan cara yang selektif dari ?melimpahnya? informasi yang relevan di dunia maya (internet).
Selain itu, untuk menemukan topik-topik yang menarik dan layak untuk ditulis, maka kegiatan menelusuri dan membaca
artikel-artikel orang lain akan sangat berguna. Sumber informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai referensi penulisan, selain itu
dari paper-paper tersebut kita juga dapat menemukan sesuatu yang ?baru? yang belum ditulis atau terlupakan dalam paper tersebut.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/7 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:30:32 2017 / +0000 GMT

Dalam pemilihan judul makalah/artikel sebaiknya memenuhi kriteria berikut ini.

Judul paper menarik, ringkas, dan informatif.
- Topik yang dipilih penting atau ?up to date?.
- Judul memiliki ruang lingkup yang cukup, tapi jangan terlalu luas.
Contoh


- Miskonsepsi Siswa SMP pada Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan.
- Kemampuan Siswa SMA dalam Mengaplikasikan Konsep Limit dan Turunan.
- Permasalahan Mendasar dalam Implementasi Kurikulum 2013 (belajar dari pengalaman penulis di SD Melimpah)
Contoh yang kurang baik.

Pembelajaran Matematika SMP (terlalu luas, kurang spesifik, kurang menarik)
Metakognitif Belajar Matematika (kurang spesifik)
Masalah Pembelajaran Sifat Non-Komutatif pada Konsep Matriks di Kelas XI pada SMAN 12 Kecamatan Bulan Kabupaten
Matahari Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Analisis Pekerjaan Tugas (terlalu panjang, terlalu spesifik)
Refleksi dari pengalaman mengajar dapat memunculkan ide penelitian atau ide tulisan. Untuk membantu dalam mengidentifikasi
permasalahan dalam pembelajaran, panduan berikut ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif.
Identifikasikan permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan beberapa aspek yang Anda tentukan sendiri, misalnya aspek strategi
pembelajaran, aspek pemanfaatan media, aspek motivasi siswa, aspek karakteristik materi ajar dan sebagainya. Kemudian, buatlah
daftar permasalahan berdasarkan aspek-aspek tersebut.
Berikut adalah contoh permasalahan dalam pembelajaran yang diadaptasi dari Paket Pembelajaran BERMUTU (Wardhani, dkk,
2008).

ASPEK
CONTOH MASALAH


Pengembangan
Kurikulum

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/7 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:30:32 2017 / +0000 GMT

- Guru kurang terampil mengembangkan silabus, RPP yang mencerminkan PAKEM dan mudah diterapkan

- Guru kurang paham mengembangkan indikator pencapaian kompetensi yang sesuai untuk siswanya

- Guru kesulitan dalam memilih dan menggunakan metode atau media yang sesuai dengan materi ajar

- Guru belum memahami hakikat tujuan mata pelajaran matematika
- Guru kurang terampil mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar yang sesuai dengan tujuan mata pelajaran
matematika


- Guru kurang terbiasa membuat pedoman penilaian hasil belajar yang mengakomodasi variasi cara berpikir siswa

Penguatan Materi

- Siswa belum terampil melakukan operasi bilangan bulat
- Siswa tidak terampil menyelesaikan soal berbentuk cerita
- Siswa tidak terampil melakukan operasi bentuk aljabar
- Siswa kurang kuat pemahamannya tentang konsep dan rumus matematika

- Siswa kurang mampu menerapkan pemahaman konsep matematika ke pemecahan masalah

- Siswa kurang mampu memberikan alasan jawaban yang runtut dan logis

Praktik Mengajar

- Siswa pasif
- Siswa kurang lancar mengkomunikasikan pemikirannya
- Siswa sulit memahami persoalan yang berbeda dengan contoh dari guru
- Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran


Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 4/7 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:30:32 2017 / +0000 GMT

Berdasarkan daftar masalah tersebut, buatlah daftar ide tulisan sebagai solusi dari permasalahan atau penjelasan atas permasalahan
tersebut. Perhatikan contoh berikut ini.

ASPEK
IDE TULISAN

Pengembangan
Kurikulum

- Pengembangan RPP untuk mata pelajaran matematika
- Penggunaan metode atau media pembelajaran matematika
- Hakikat tujuan mata pelajaran matematika
- Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar

- Pedoman penilaian hasil belajar yang mengakomodasi variasi cara berpikir siswa

Penguatan Materi

- Penyelesaian soal berbentuk cerita
- Penyelesaian soal operasi bentuk aljabar, operasi bilangan bulat
- Konsep dan rumus matematika
- Pemecahan masalah matematika
- Komunikasi Matematis

Praktik Mengajar

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 5/7 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:30:32 2017 / +0000 GMT

- Strategi pembelajaran matematika

- Motivasi belajar/minat belajar matematika

Ide tulisan dapat berupa tema atau topik yang masih agak umum atau luas cakupannya. Untuk itu perlu dipertajam apa fokus
permasalahan yang akan ditulis sehingga diperoleh judul. Jika judul tidak spesifik maka Anda akan mengalami kesulitan dalam
menyusun tulisannya.
Selain contoh cara mengidentifikasi permasalahan seperti di atas, Anda dapat memperoleh ide tulisan dari hal-hal yang menarik
perhatian Anda. Tulisan yang berdasarkan ketertarikan akan mendorong Anda untuk lebih produktif dan kreatif untuk
mewujudkannya dalam suatu makalah. Namun jika Anda masih kesulitan dalam mencari ide, maka refleksi pembelajaran dan
identifikasi dalam beberapa aspek dapat membantu dalam menemukan ide tulisan yang menarik.
5. LANGKAH-LANGKAH PENULISAN MAKALAH
Setelah mendapat ide tulisan, bagaimana langkah selanjutnya agar ide tersebut berkembang menjadi makalah atau artikel?
Langkah pertama yang paling strategis adalah mengembangkan ide tulisan tersebut menjadi kerangka makalah. Kerangka makalah
akan menjadi panduan Anda dalam mengembangkan tulisan, sama halnya dengan membuat denah rumah sebelum Anda
membangun rumahnya.
Langkah-langkah menyusun kerangka makalah menurut Mahmudi (2013:38) adalah sebagai
1. Menentukan tema karya tulis
Contoh
Tema: Media Pembelajaran untuk topik bangun ruang sisi lengkung
Berdasarkan tema tersebut, Anda dapat menentukan fokus media pembelajarannya misalnya menggunakan program animasi.
Dengan demikian, Anda dapat memformulasikan judulnya, sebagai berikut.
Judul: Penggunaan Program Animasi .... untuk Pokok Bahasan Kerucut
2. Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam tulisan
Contoh
a. Kesulitan siswa dalam mengabstraksikan kerucut
b. Manfaat penggunaan visualisasi yang dapat dimanipulasi siswa
c. Keunggulan dan kelemahan program animasi ....
d. Cara penggunaan program animasi ... untuk pembelajaran topik kerucut
3. Mendaftar hal-hal yang harus ditulis dalam karya tulis dengan menjabarkan dari daftar gagasan (hasil langkah ke-2)
Contoh
a. Kesulitan siswa dalam mengabstraksikan kerucut
Untuk menjelaskan apakah siswa mengalami kesulitan dalam materi ini maka Anda perlu menyebutkan data nilai ulangan siswa
pada pokok bahasan kerucut. Kemudian Anda juga perlu menjelaskan mengapa nilai ulangan tersebut tidak memuaskan misalnya
dengan menjelaskan bahwa pembelajaran kerucut menggunakan gambar dua dimensi menyebabkan siswa sulit memahami.
b. Manfaat penggunaan visualisasi yang dapat dimanipulasi siswa
Untuk menjelaskan manfaat penggunaan visualisasi dalam pembelajaran kerucut, Anda harus menulis tentang siswa menyukai

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 6/7 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:30:32 2017 / +0000 GMT

belajar dengan komputer sehingga pembelajaran kerucut dengan program animasi .... akan menarik minat siswa. Selain itu, Anda
perlu menjelaskan bahwa siswa lebih mudah membayangkan kerucut dalam bentuk gambar tiga dimensi yang dapat
digerakkan/bergerak dibanding hanya membayangkannya dalam bentuk gambar dua dimensi.
4. menyusun kerangka tulisan (outline) dengan membuat subjudul berdasarkan daftar gagasan (hasil langkah ke-2)
Kerangka makalah berguna dalam memandu tulisan agar lebih fokus dan tuntas pembahasannya. Meskipun demikian, ide
tulisan dapat berkembang pada saat menulis.
F. Gaya Penulisan dan Daftar Pustaka
Terdapat banyak kaidah gaya penulisan dan cuplikan pustaka, lebih-lebih bila diterbitkan oleh suatu berkala ilmiah. Namun, ada
beberapa kaidah penulisan daftar pustaka yang banyak diacu di dunia penulisan KTI, antara lain dari APA (American Psychological
Association), MLA (Modern Language Association of America), CMS (Chicago Manual of Style), ASA (American Sociological
Association), dan Harvard Referencing.
Selain komponen dalam pustaka, juga terdapat beberapa aturan gaya huruf (tebal, miring, atau bergaris) tergantung pada jenis kaidah
penulisan daftar pustaka yang diacu. Secara umum, terdapat beberapa aturan dasar dalam menulis pustaka dalam daftar pustaka.
Untuk setiap jenis pustaka maka sekurang-kurangnya memenuhi beberapa komponen sebagai

Buku: nama penulis, judul buku, nama penerbit, tahun terbit.
Jurnal atau berkala ilmiah: nama penulis, judul artikel, tahun publikasi, halaman letak artikel pada berkala.
Surat kabar atau majalah: nama penulis, judul artikel, nama surat kabar atau majalah, tanggal publikasi, judul kolom/rubrik dan
nomor halaman.
Website: nama penulis, judul artikel, url (lengkap), dan tanggal diakses.
Makalah pertemuan ilmiah: nama penulis, judul makalah, nama pertemuan ilmiah, tanggal pelaksanaan, nama penyelenggara.
Daftar Pustaka/Bacaan
Mahmudi. (2013). Penuntun penulisan karangan ilmiah untuk mahasiswa, guru dan umum (Editor: Ngalimun). Yogyakarta: Aswaja
pressindo.
Mien A. Rifai. 1997. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suharjono. 2006. Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan
Pengembangan Profesi. Makalah yang disajikan dalam Temu Konsultasi dalam rangka Koordinasi dan Pembinaan Kepegawaian
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas di Griya Astuti, Nopember 2006.
Suhardjono. 2009. Tanya Jawab di Sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Makalah bahan diskusi
pada Rapat Koordinasi KTI Online, 17-20 Februari 2009, Hotel Sahid Surabaya.
Suhardjono, Suparno, Supardi, & Abdul Aziz Hoesein. (2011). Publikasi ilmiah dalam kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru. Malang: Penerbit Cakrawala Indonesia.
Sumardyono. 2011. Karya Tulis Ilmiah. Bahan Ajar Diklat PPPPTK Matematika. Edisi revisi 3. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
The Liang Gie. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wardani, dkk. 2007. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardhani, S., Sapriadi, & Rosadi, T. 2008. Panduan Belajar Bagi Guru Matematika SMP Paket Pembelajaran BERMUTU, Dirjend
PMPTK, Jakarta.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 7/7 |