Obat Asli Indonesia New

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPKPS)
OBAT ASLI INDONESIA
Dosen Pengampu
Ahmad Najib, S.Si, M.Farm, Apt
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Deskripsi singkat matakuliah Obat Asli Indonesia dan Fitofarmaka
Matakuliah Obat Asli Indonesia dan Fitofarmaka berisi pokok-pokok bahasan tentang pengertian obat tradisional,
peranan etnofarmasi dan herbal medicine (tumbuhan obat) dalam pengembangan obat alam, bahan baku obat
tradisional berupa simplisia dan ekstrak dan cara pengolahannya, aspek dalam CPOTB, peraturan tentang produksi
obat tradisional, penggolongan produsen obat tradisional, ketentuan-ketentuan dalam produksi obat tradisional,
proses produksi jamu dan obat herbal terstandar (OHT), pengawasan mutu obat tradisional, standarisasi obat
tradisional, dan fitofarmaka.
Ruang Lingkup CPOTB
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang pengertian obat tradisional,
dan potensi pengembangannya, peranan etnofarmasi dan herbal medicine (tumbuhan obat) dalam pengembangan
obat alam, bahan baku obat tradisional berupa simplisia dan ekstrak dan cara pengolahannya, aspek dalam CPOTB,
peraturan tentang produksi obat tradisional, penggolongan produsen obat tradisional, ketentuan-ketentuan dalam
produksi obat tradisional, proses produksi jamu dan obat herbal terstandar (OHT), pengawasan mutu obat
tradisional, standarisasi obat tradisional, dan fitofarmaka.

3.Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan tentang sejarah penggunaan obat tradisional, pengertian obat tradisional dan pengobatan
komplementer, dan potensi pengembangan OAI
b. Menjelaskan peranan etnofarmasi dan herbal medicine (tumbuhan obat) dalam pengembangan obat alam,
c. Menjelaskan tentang bahan baku obat tradisional berupa simplisia dan ekstrak dan cara pengolahannya
d. Menjelaskan aspek, landasan hukum, dan ruang lingkup CPOTB.
e. Menjelaskan tentang produksi obat tradisional, meliputi peraturan dalam produksi obat tradisional, penggolongan
produsen obat tradisional, ketentuan-ketentuan dalam produksi obat tradisional, dan proses produksi jamu dan
obat herbal terstandar (OHT),
f. Menjelaskan tentang pengujian dan pengawasan mutu obat tradisional,
g. Mnejelaskan tentang standarisasi obat tradisional
h. Menjelaskan tentang pengertian fitofarmaka, tahap penelitian obat bahan alam, metode pengujian calon obat
fitofarmaka (uji pra klinik, toksisitas, dan uji klinik), dan kendala dalam pengembangannya.
B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Jadwal Kegiatan Mingguan
Pertemuan
Topik
Minggu 1
Uraian umum dan

Ruang Lingkup Obat
Asli Indonesia (OAI)
/Obat tradisional
Minggu 2

Peranan etnofarmasi
dan herbal medicine
(tumbuhan obat) dalam
pengembangan Obat

Substansi
- sejarah penggunaan obat tradisional
- pengertian obat tradisional, dan
pengobatan komplementer
- ruang lingkup OAI
- potensi pengembangan OAI
- Penggunaan Etnofarmasi
dan
herbal medicine (tumbuhan obat) di
dunia dan Indonesia

- Peranan
etnofarmasi
dalam

Metode
Ceramah,
Tanya jawab,
tugas.

Fasilitas
-WB
-OHP
-LCD

Ceramah,
Tanya jawab,
tugas.

-WB
-OHP

-LCD

Minggu 3

alam
Bahan Baku Obat
Tradisional (simplisia)

-

Minggu 4

Bahan Baku Obat
Tradisional (ekstrak)

-

Minggu 5

Minggu 6


C P O T B (cara
pembuatan
obat
tradisional yang baik )
CPOTB

Minggu 7
Minggu 8

Minggu 9

Minggu 10

Minggu 11

Minggu 12

Produksi Obat
Tradisional


-

pengembangan Obat Alam
Pengertian simplisia,
Penggolongan simplisia,
sumber simplisia,
faktor yang mempengaruhi mutu
simplisia,
cara panen,
metode pembuatan dan tahaptahap pembuatan simplisia.
Pengertian ekstrak, jenis ekstrak.
Tahap pembuatan ekstrak, dan halhal yang dipertimbangkan dalam
pembuatan ekstrak,
metode dan cara pembuatan
ekstrak.
Aspek dalam CPOTB
Landasan hukum CPOTB
Ruang Lingkup CPOTB
Ruang lingkup CPOTB (lanjutan)

Strategi Pembinaan Cara Produksi
Obat Tradisional Yang Baik
Ujian Tengah Semester

- Latar belakang produksi obat
tradisional
- Peraturan tentang produksi obat
tradisional
- Penggolongan produsen obat
tradisional
- persyaratan dan larangan bagi
produsen obat tradisional
Produksi Obat
- Ketentuan-ketentuan dalam
Tradisional
produksi obat tradisional
- penandaan obat tradisional
Proses produksi obat - Penggolongan jamu
tradisional
- Cara pengolahan dan produksi

sediaan jamu
- Cara produksi ekstrak herbal
terstandar (OHT)
Pengujian
dan - pengertian mutu
Pengawasan Mutu Obat - tujuan pemeriksaan mutu bahan
Tradisional
baku obat tradisional.
- persyaratan mutu obat tradisional
- faktor mutu (quality factor)
- jenis pemeriksaan mutu bahan baku
obat tradisional (simplisia)
- jenis pemeriksaan mutu bahan baku
obat tradisional (ekstrak)
Standarisasi Obat
- Pengertian Standarisasi
Tradisional
- Jenis Standarisasi

Ceramah,

Tanya jawab,
tugas.

-WB
-OHP
-LCD

Ceramah,
Tanya jawab,
tugas.

-WB
-OHP
-LCD

Ceramah,
Tanya jawab,
tugas.
Ceramah,
Tanya jawab,

tugas.

-WB
-OHP
-LCD
-WB
-OHP
-LCD

Ceramah,
Tanya jawab,
tugas.

-WB
-OHP
-LCD

Ceramah,
Tanya jawab,
tugas.

Ceramah,
Tanya jawab,
tugas.

-WB
-OHP
-LCD

Ceramah,
Tanya jawab,
tugas.

-WB
-OHP
-LCD

Ceramah,
Tanya jawab,

-WB
-OHP

Minggu 13

Fitofarmaka

Minggu 14

Fitofarmaka (lanjutan)

Minggu 15

Review materi OAI

Minggu 16

- standarisasi simplisia dan ekstrak
tugas.
- parameter spesifik, non spesifik dan
cemaran
pestida,
logam,
mikroorganisme serta kontaminan
lainnya
- Pengertian Fitofarmaka,
Ceramah,
- tahap penelitian obat bahan alam
Tanya jawab,
tugas.
- Uji pra klinik (skrining farmakologi in- Ceramah,
vivo dan in-vitro, toksisitas)
Tanya jawab,
- Uji klinik obat bahan alam
tugas.
- tanaman fitofarmaka
- Kendala dalam pengembangan obat
fitofarmaka
Materi minggu ke 8-14
Diskusi kelas
(metode
Cooperative
dan
collaborative
learning)
Ujian Akhir Semester

-LCD

-WB
-OHP
-LCD
-WB
-OHP
-LCD

-WB
-OHP
-LCD

2. Metode Pembelajaran dan Bentuk Kegiatan
Tatap muka di kelas dengan pelaksanaan sebagai berikut : Dosen menerangkan dengan alat bantu : buku
ajar, OHP, WB dan LCD dilanjutkan dengan tanya jawab
Bentuk kegiatan lain yaitu diskusi dan pemberian tugas mandiri. Pemberian tugas mandiri bersifat Wajib
dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan diskusi kelompok. Pelaksanaan diskusi adalah sebagai berikut :
Dosen menyiapkan bahan diskusi yang diambil dari tugas yang diberikan.
Bentuk diskusi ini bagi mahasiswa merupakan bentuk program base learning diharapkan mahasiswa akan
mampu menganalisis bahan yang diberikan secara kelompok, bekerja sama dengan teman satu kelompok, aktif
memberikan pendapat (saling memberi masukan) sesuai dengan pokok bahasan sehingga diskusi berjalan lancar,
merangkum pendapat-pendapat yang ada sehingga terjadi suatu pemahaman mengenai satu pokok bahasan.
C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran.
Evaluasi dilakukan dengan mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Untuk
memantau kinerja dosen pengampu, diedarkan kuesioner yang diisi oleh mahasiswa pada waktu kuliah. Hasil
kuesioner akan diberikan kepada dosen pengampu, sebagai feed back untuk perbaikan perkuliahan di masa
mendatang.

2. Penilaian (assessment) :
Aspek penilaian
Pemaham

Soft Skills

Unsur Penilaian
Tugas mandiri
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
Kreativitas dalam diskusi,
Membuat resume, Kedisiplinan
pengumpulan tugas, presentasi,
Partisipasi di kelas, dsb
Jumlah

Presentase (%)
10 – 20
20 – 30
20 – 40
10 – 30

100

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 1985, Medicinal Herbs Index in Indonesia, Jilid I, PT Eisai Indonesia, Jakarta
2. Anonim, 1995, Medicinal Herbs Index in Indonesia, Jilid II, PT Eisai Indonesia, Jakarta
3. Bruneton, J., 1995, Pharmacognosy, Phytochemistry and Medicinal Plants, Lavosier Publ., Paris
4. Syamsuhidayat, S.S., dan Hutapea, J.R., Inventaris Tanaman Obat Indonesia I, Dep. Kes. RI, Jakarta
5. Departemen Kesehatan RI, (1977 – 1989), Materia Medika Indonesia, Jilid I – VI,Dirjen Pengawasan Obat
Dan Makanan RI, Jakarta.
6. Departemen Kesehatan RI, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III Dirjen Pengawasan Obat Dan Makanan
RI, Jakarta.
7. Departemen Kesehatan RI, (1999), Peraturan Perundang-undangan Dibidang Obat Tradisional, Dirjen
Pengawasan Obat dan Makanan RI, Jakarta.
8. Departemen Kesehatan RI,, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Jakarta : Depkes RI.
9. Evans,W.C. and Evans,D., 2002, Trease and Evans Pharmacognosy, 15 th Edition, W.B.Saunders,
Edinburg, London
10. Gunawan, D., Mulyani S., (2002), Ilmu Obat Alam (Farmakognosi), Jilid I, Penebar Swadaya, Bogor.
11. Hamid A., 2008, Pengobatan Tradisional Berbasis Lontara Di Sulawesi Selatan, Dinas Kebudayaan Sulawesi
Selatan Makassar.
12. Kelompok Kerja Ilmiah, 1993, Penapisan Farmakologi Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, Pedoman
Pengujian dan Pengembangan Fitofamaka, Yayasan Phito Medica, Jakarta.
13. List, and Schmidh,P., 1989, Phytopharmaceutical Technology, CRC Press. Boca Rotan Florida.
14. Padmawinata, K. (1979), Beberapa Segi Pengawasan Mutu Obat Tradisional, Seminar Pengawasan Obat
Tradisional, Dirjen POM, Depkes, Jakarta
15. Suharmiati dan Lestari Hdanayani, Meracik Obat Tradisional Secara Rasional, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan .Pus.htm 2, (Online)