Website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum BPK RI UU No.23 TH 2006

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2006
TENTANG
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

: a.

b.

c.

d.

e.


Mengingat

bahwa Negara Kesat uan Republik Indonesia berdasarkan Pancas
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19
pada hakikat nya berkewaj iban memberikan perlindungan d
pengakuan t erhadap penent uan st at us pribadi dan st at us huk
at as set iap Perist iwa Kependudukan dan Perist iwa Pent ing ya
dialami oleh Penduduk Indonesia yang berada di dal am dan/ at au
luar wilayah Negara Kesat uan Republik Indonesia;
bahwa unt uk memberikan perlindungan, pengakuan, penent u
st at us pribadi dan st at us hukum set iap Perist iwa Kependuduk
dan Perist iwa Pent ing yang dial ami oleh Penduduk Indonesia d
Warga Negara Indonesia yang berada di luar wilayah Neg
Kesat uan Republik Indonesia, perlu dil akukan pengat uran t ent a
Administ rasi Kependudukan;
bahwa pengat uran t ent ang Administ rasi Kependudukan han
dapat t erlaksana apabila didukung oleh pelayanan yang prof esio
dan peningkat an kesadaran penduduk, t ermasuk Warga Neg
Indonesia yang berada di luar negeri;
bahwa perat uran perundang-undangan mengenai Administ r

Kependudukan yang ada t idak sesuai lagi dengan t unt u
pelayanan Administ rasi Kependudukan yang t ert ib dan t i d
diskriminat if sehingga diperlukan pengat uran secara menyelu
unt uk menj adi pegangan bagi semua penyelenggara negara ya
berhubungan dengan kependudukan;
bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud dal
huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membent uk unda
undang t ent ang Administ rasi Kependudukan;

: 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), ayat (2) dan ayat (4), Pasal
Pasal 28 B ayat (1), Pasal 28 D ayat (4), Pasal 28 E ayat (1) dan a
(2), Pasal 28 I, Pasal 29 ayat (1), Pasal 34 ayat (1) dan ayat
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 t ent ang Perkawi n
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019);
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 t ent ang Rat if ikasi Konve
Penghapusan Segala Bent uk Diskriminasi t erhadap Wan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 32);

4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 t ent ang Keimigras
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3474);
5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1999 t ent ang Pengesah
Int ernat ional Convent ion On The Eliminat ion Of All Forms Of Rac
Discriminat ion 1965 (Konvensi Int ernasional t ent ang Penghapus
Segal a Bent uk Diskriminasi Rasial 1965) (Lembaran Negara Repub

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

-2-

6.

7.

8.

9.


10.

Indonesia Tahun 1999 Nomor 83, Tambahan Lembaran Neg
Republik Indonesia Nomor 3852);
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 t ent ang Hubungan L
Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nom
156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 t ent ang Hak Asasi Manu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 1
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 t ent ang Perlindungan An
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 1
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44
sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tah
2005 t ent ang Penet apan Perat uran Pemerint ah Penggant i Unda
Undang Nomor 3 Tahun 2005 t ent ang Perubahan Undang-Unda

Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah Menj
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom
4548);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 t ent ang Kewarganegara
Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah
2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone
Nomor 4634);
Dengan Perset uj uan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menet apkan

M E M U T U SK A N :
: UNDANG-UNDANG TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :
1. Administ rasi Kependudukan adal ah rangkaian kegiat an penat a
dan
penert iban
dal am
penerbit an
dokumen
dan
D
Kependudukan melal ui Pendaf t aran Penduduk, Pencat at an Si p
pengel ol aan
inf ormasi
Administ rasi
Kependudukan
se
pendayagunaan hasilnya unt uk pelayanan publik dan pembangun
sekt or l ain.
2. Penduduk adal ah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing ya
bert empat t inggal di Indonesia.
3. Warga Negara Indonesia adal ah orang-orang bangsa Indonesia a

dan orang-orang bangsa l ain yang disahkan dengan undang-unda
sebagai Warga Negara Indonesia.
4. Orang Asing adal ah orang bukan Warga Negara Indonesia.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

-3-

5. Ment eri adal ah ment eri yang bert anggung j awab dal am urus
pemerint ahan dalam negeri.
6. Penyelenggara adalah Pemerint ah, pemerint ah provinsi d
pemerint ah kabupat en/ kot a yang bert anggung j awab d
berwenang dal am urusan Administ rasi Kependudukan.
7. Inst ansi Pelaksana adal ah perangkat pemerint ah kabupat en/ k
yang bert anggung j awab dan berwenang melaksanakan pelayan
dal am urusan Administ rasi Kependudukan.
8. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang dit erbit k
oleh Inst ansi Pel aksana yang mempunyai kekuat an hukum seba
alat bukt i aut ent ik yang dihasilkan dari pelayanan Pendaf t a

Penduduk dan Pencat at an Sipil.
9. Dat a Kependudukan adal ah dat a perseorangan dan/ at au d
agregat yang t erst rukt ur sebagai hasil dari kegiat an Pendaf t a
Penduduk dan Pencat at an Sipil.
10. Pendaf t aran Penduduk adal ah pencat at an biodat a Pendud
pencat at an at as pel aporan Perist iwa Kependudukan dan pendat a
Penduduk rent an Administ rasi Kependudukan sert a penerbi
Dokumen Kependudukan berupa kart u ident it as at au su
ket erangan kependudukan.
11. Perist iwa Kependudukan adal ah kej adian yang dial ami Pendud
yang harus dil aporkan karena membawa akibat t erhad
penerbit an at au perubahan Kart u Keluarga, Kart u Tanda Pendud
dan/ at au surat ket erangan kependudukan lainnya meliput i pind
dat ang, perubahan alamat , sert a st at us t inggal t erbat as menj
t inggal t et ap.
12. Nomor Induk Kependudukan, selanj ut nya disingkat NIK, ada
nomor ident it as Penduduk yang bersif at unik at au khas, t ung
dan melekat pada seseorang yang t erdaf t ar sebagai Pendud
Indonesia.
13. Kart u Keluarga, selanj ut nya disingkat KK, adalah kart u ident i

keluarga yang memuat dat a t ent ang nama, susunan dan hubung
dalam keluarga, sert a ident it as anggot a keluarga.
14. Kart u Tanda Penduduk, selanj ut nya disingkat KTP, adal ah ident i
resmi Penduduk sebagai bukt i diri yang dit erbit kan oleh Inst a
Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesat u
Republik Indonesia.
15. Pencat at an Sipil adalah pencat at an Perist iwa Pent ing yang dial a
oleh seseorang dalam regist er Pencat at an Sipil pada Inst a
Pelaksana.
16. Pej abat Pencat at an Sipil adalah pej abat yang melakuk
pencat at an Perist iwa Pent ing yang dialami seseorang pada Inst a
Pelaksana yang pengangkat annya sesuai dengan ket ent u
Perat uran Perundang-undangan.
17. Perist iwa Pent ing adal ah kej adian yang dial ami oleh seseor a
meliput i kelahiran, kemat ian, l ahir mat i, perkawinan, percerai
pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkat an anak, perubah
nama dan perubahan st at us kewarganegaraan.
18. Izin Tinggal Terbat as adal ah izin t inggal yang diberikan kepa
Orang Asing unt uk t inggal di wilayah Negara Kesat uan Repub
Indonesia dalam j angka wakt u yang t erbat as sesuai deng

ket ent uan Perat uran Perundang-undangan.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

-4-

19. Izin Tinggal Tet ap adalah izin t inggal yang diberikan kepada Or a
Asing unt uk t inggal menet ap di wilayah Negara Kesat uan Repub
Indonesia sesuai dengan ket ent uan Perat uran Perunda
undangan.
20. Pet ugas Regist rasi adal ah pegawai negeri sipil yang diberi t u
dan t anggung j awab memberikan pelayanan pelaporan Perist i
Kependudukan dan Perist iwa Pent ing sert a pengelolaan d
penyaj ian Dat a Kependudukan di desa/ kel urahan.
21. Sist em Inf ormasi Administ rasi Kependudukan, selanj ut nya dising
SIAK, adal ah sist em inf ormasi yang memanf aat kan t eknol
inf ormasi dan komunikasi unt uk memf asilit asi pengelol a
inf ormasi administ rasi kependudukan di t ingkat Penyelenggara d
Inst ansi Pelaksana sebagai sat u kesat uan.

22. Dat a Pribadi adal ah dat a perseorangan t ert ent u yang disimp
dirawat , dan dij aga kebenaran sert a dilindungi kerahasiaannya.
23. Kant or Urusan Agama Kecamat an, sel anj ut nya disingkat KUAK
adal ah sat uan kerj a yang mel aksanakan pencat at an nikah, t al
cerai, dan ruj uk pada t ingkat kecamat an bagi Penduduk ya
beragama Islam.
24. Unit Pelaksana Teknis Dinas Inst ansi Pelaksana, selanj ut n
disingkat UPTD Inst ansi Pelaksana, adalah sat uan kerj a di t ing
kecamat an yang melaksanakan pelayanan Pencat at an Sipil deng
kewenangan menerbit kan akt a.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK
Pasal 2
Set iap Penduduk mempunyai hak unt uk memperoleh:
a. Dokumen Kependudukan;
b. pelayanan yang sama dalam Pendaf t aran Penduduk d
Pencat at an Sipil;
c. perlindungan at as Dat a Pribadi;
d. kepast ian hukum at as kepemilikan dokumen;
e. inf ormasi mengenai dat a hasil Pendaf t aran Penduduk d
Pencat at an Sipil at as dirinya dan/ at au keluarganya; dan
f . gant i rugi dan pemulihan nama baik sebagai akibat kesalah
dal am Pendaf t aran Penduduk dan Pencat at an Sipil se
penyal ahgunaan Dat a Pribadi oleh Inst ansi Pelaksana.
Pasal 3
Set iap Penduduk waj ib melaporkan Perist iwa Kependudukan d
Perist iwa Pent ing yang dial aminya kepada Inst ansi Pelaksana deng
memenuhi persyarat an yang diperlukan dal am Pendaf t a
Penduduk dan Pencat at an Sipil.
Pasal 4
Warga Negara Indonesia yang berada di luar wilayah Repub
Indonesia waj ib melaporkan Perist iwa Kependudukan dan Perist i
Pent ing yang dial aminya kepada Inst ansi Pel aksana Pencat at an S
negara set empat dan/ at au kepada Perwakilan Republik Indone

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

-5-

dengan memenuhi persyarat an yang diperlukan dalam Pendaf t a
Penduduk dan Pencat at an Sipil.
BAB III
KEWENANGAN PENYELENGGARA DAN INSTANSI PELAKSANA
Bagian Kesat u
Penyelenggara
Paragraf 1
Pemerint ah
Pasal 5
Pemerint ah berkewaj iban dan bert anggung j awab menyelenggarak
Administ rasi Kependudukan secara nasional , yang dil akukan o
Ment eri dengan kewenangan meliput i:
a. koordinasi ant arinst ansi dal am urusan Administ rasi Kependuduka
b. penet apan
sist em,
pedoman,
dan
st andar
pel aksana
Administ rasi Kependudukan;
c. sosialisasi Administ rasi Kependudukan;
d. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsult asi pelaksana
urusan Administ rasi Kependudukan;
e. pengelolaan dan penyaj ian Dat a Kependudukan berskala nasion
dan
f . pencet akan, penerbit an, dan dist ribusi bl angko Dokum
Kependudukan.
Paragraf 2
Pemerint ah Provinsi
Pasal 6
Pemerint ah
provinsi
berkewaj iban
dan
bert anggung j aw
menyelenggarakan urusan Administ rasi Kependudukan, yang dilakuk
oleh gubernur dengan kewenangan meliput i:
a. koordinasi penyelenggaraan Administ rasi Kependudukan;
b. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsult asi pel aksana
Pendaf t aran Penduduk dan Pencat at an Sipil;
c. pembinaan
dan
sosialisasi
penyelenggaraan
Administ r
Kependudukan;
d. pengel ol aan dan penyaj ian Dat a Kependudukan berskal a provi n
dan
e. koordinasi
pengawasan at as penyelenggaraan Administ r
Kependudukan.
Paragraf 3
Pemerint ah Kabupat en/ Kot a
Pasal 7
(1) Pemerint ah kabupat en/ kot a berkewaj iban dan bert anggu
j awab menyelenggarakan urusan Administ rasi Kependuduk
yang dil akukan oleh bupat i/ walikot a dengan kewenang
meliput i:

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

-6-

a. koordinasi penyelenggaraan Administ rasi Kependudukan;
b. pembent ukan Inst ansi Pelaksana yang t ugas dan f ungsinya
bidang Administ rasi Kependudukan;
c. pengat uran
t eknis
penyelenggaraan
Administ r
Kependudukan sesuai dengan ket ent uan Perat uran Perunda
undangan;
d. pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan Administ r
Kependudukan;
e. pel aksanaan kegiat an pelayanan masyarakat di bida
Administ rasi Kependudukan;
f . penugasan kepada desa unt uk menyelenggarakan sebag
urusan Administ rasi Kependudukan berdasarkan asas t u
pembant uan;
g. pengel ol aan dan penyaj ian Dat a Kependudukan bersk
kabupat en/ kot a; dan
h. koordinasi pengawasan at as penyelenggaraan Administ r
Kependudukan.
(2) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di Provi
Daerah Khusus Ibukot a Jakart a dilaksanakan oleh Pemerin
Provinsi Daerah Khusus Ibukot a Jakart a.
Bagian Kedua
Inst ansi Pel aksana

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 8
Inst ansi
Pelaksana
melaksanakan
urusan
Administ r
Kependudukan dengan kewaj iban yang meliput i:
a. mendaf t ar Perist iwa Kependudukan dan mencat at Perist i
Pent ing;
b. memberikan pel ayanan yang sama dan prof esional kepa
set iap Penduduk at as pelaporan Perist iwa Kependudukan d
Perist iwa Pent ing;
c. menerbit kan Dokumen Kependudukan;
d. mendokument asikan hasil Pendaf t aran Penduduk d
Pencat at an Sipil;
e. menj amin kerahasiaan dan keamanan dat a at as Perist i
Kependudukan dan Perist iwa Pent ing; dan
f . melakukan verif ikasi dan validasi dat a dan inf ormasi ya
disampaikan oleh Penduduk dalam pel ayanan Pendaf t a
Penduduk dan Pencat at an Sipil.
Kewaj iban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a un
pencat at an nikah, t al ak, cerai, dan ruj uk bagi Penduduk ya
beragama Islam pada t ingkat kecamat an dilakukan oleh pegaw
pencat at pada KUAKec.
Pel ayanan Pencat at an Sipil pada t ingkat kecamat an dilakuk
oleh UPTD Inst ansi Pelaksana dengan kewenangan menerbit k
Akt a Pencat at an Sipil.
Kewaj iban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) un
persyarat an dan t at a cara Pencat at an Perist iwa Pent ing b
Penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama menu
perat uran
perundang-undangan
at au
bagi
pengha
kepercayaan berpedoman pada perat uran perundang-undanga

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

-7-

(5)

(1)

(2)

(3)

Ket ent uan lebih lanj ut mengenai UPTD Inst ansi Pel aksa
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(3)
dan
priori
pembent ukannya diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.
Pasal 9
Inst ansi
Pel aksana
mel aksanakan
urusan
Administ r
Kependudukan dengan kewenangan yang meliput i:
a. memperoleh ket erangan dan dat a yang benar t ent a
Perist iwa Kependudukan dan Perist iwa Pent ing ya
dil aporkan Penduduk;
b. memperoleh dat a mengenai Perist iwa Pent ing yang dial a
Penduduk at as dasar put usan at au penet apan pengadilan;
c. memberikan
ket erangan
at as
l aporan
Perist i
Kependudukan dan Perist iwa Pent ing unt uk kepent ing
penyelidikan, penyidikan, dan pembukt ian kepada lemba
peradil an; dan
d. mengelol a dat a dan mendayagunakan inf ormasi ha
Pendaf t aran
Penduduk
dan
Pencat at an
Sipil
un
kepent ingan pembangunan.
Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a d
huruf b berlaku j uga bagi KUAKec, khususnya unt uk pencat at
nikah, t al ak, cerai, dan ruj uk bagi Penduduk yang beraga
Islam.
Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pelaksana mempunyai kewenangan unt uk mendapat k
dat a hasil pencat at an perist iwa perkawinan, perceraian, d
ruj uk bagi Penduduk yang beragama Islam dari KUAKec.

Pasal 10
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai penyelenggaraan kewenang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, d
Pasal 9 diat ur dal am Perat uran Pemerint ah.

(1)

(2)

(1)
(2)

(3)

Pasal 11
Pej abat Pencat at an Sipil mempunyai kewenangan melakuk
verif ikasi kebenaran dat a, melakukan pembukt ian pencat a
at as nama j abat annya, mencat at dat a dalam regist er a
Pencat at an Sipil, menerbit kan kut ipan akt a Pencat at an Sipil, d
membuat cat at an pinggir pada akt a-akt a Pencat at an Sipil.
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai pedoman pengangkat an d
pemberhent ian sert a t ugas pokok Pej abat Pencat at an S
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diat ur dal am Perat u
Ment eri.
Pasal 12
Pet ugas Regist rasi membant u kepal a desa at au lurah dan Inst a
Pel aksana dal am Pendaf t aran Penduduk dan Pencat at an Sipil.
Pet ugas Regist rasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diang
dan diberhent ikan oleh bupat i/ walikot a dari pegawai negeri s
yang memenuhi persyarat an.
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai pedoman pengangkat an d
pemberhent ian
sert a
t ugas
pokok
Pet ugas
Regist r

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

-8-

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diat ur dal am Perat u
Ment eri.
BAB IV
PENDAFTARAN PENDUDUK
Bagian Kesat u
Nomor Induk Kependudukan

(1)
(2)

(3)

(4)

Pasal 13
Set iap Penduduk waj ib memiliki NIK.
NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku seumur hid
dan selamanya, yang diberikan oleh Pemerint ah dan dit erbit k
oleh Inst ansi Pel aksana kepada set iap Penduduk set e
dil akukan pencat at an biodat a.
NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicant umkan dal
set iap Dokumen Kependudukan dan dij adikan dasar penerbit
paspor, surat izin mengemudi, nomor pokok waj ib paj ak, po
asuransi, sert if ikat hak at as t anah, dan penerbit an dokum
ident it as l ainnya.
Ket ent uan lebih l anj ut mengenai persyarat an, t at a cara d
ruang lingkup penerbit an dokumen ident it as lainnya, se
pencant uman NIK diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.
Bagian Kedua
Pendaf t aran Perist iwa Kependudukan
Paragraf 1
Perubahan Al amat

(1)

(2)

Pasal 14
Dalam hal t erj adi perubahan al amat Penduduk, Inst a
Pelaksana waj ib menyelenggarakan penerbit an perubah
dokumen Pendaf t aran Penduduk.
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
penerbit an
perubahan
dokumen
Pendaf t aran
Pendud
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diat ur dalam Perat u
Ment eri.

Paragraf 2
Pindah Dat ang Penduduk dal am Wilayah Indonesia

(1)

(2)

Pasal 15
Penduduk Warga Negara Indonesia yang pindah dalam wilay
Negara Kesat uan Republik Indonesia waj ib melapor kepa
Inst ansi Pelaksana di daerah asal unt uk mendapat kan Su
Ket erangan Pindah .
Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ada
berdomisilinya Penduduk di al amat yang baru unt uk wakt u l e
dari 1 (sat u) t ahun at au berdasarkan kebut uhan ya
bersangkut an unt uk wakt u yang kurang dari 1 (sat u) t ahun.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

-9-

(3)

(4)

Berdasarkan Surat Ket erangan Pindah sebagaimana dimaks
pada ayat (1) Penduduk yang bersangkut an waj ib mel a
kepada Inst ansi Pelaksana di daerah t uj uan unt uk penerbi t
Surat Ket erangan Pindah Dat ang.
Surat Ket erangan Pindah Dat ang sebagaimana dimaksud pa
ayat (3) digunakan sebagai dasar perubahan at au penerbit an
dan KTP bagi Penduduk yang bersangkut an.

Pasal 16
Inst ansi Pelaksana waj ib menyelenggarakan pendaf t aran pind
dat ang Penduduk Warga Negara Indonesia yang bert ransmigrasi.
Pasal 17
(1) Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbat as dan Orang As
yang memiliki Izin Tinggal Tet ap yang pindah dal am wilay
Negara Kesat uan Republik Indonesia waj ib melaporkan renca
kepindahannya kepada Inst ansi Pelaksana di daerah asal.
(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat
Inst ansi Pelaksana mendaf t ar dan menerbit kan Surat Ket erang
Pindah Dat ang.
(3) Orang Asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melapor k
kedat angan kepada Inst ansi Pelaksana di daerah t uj uan pal
lambat 30 (t iga puluh) hari sej ak dit erbit kan Surat Ket erang
Pindah Dat ang.
(4) Surat Ket erangan Pindah Dat ang sebagaimana dimaksud pa
ayat (2) digunakan sebagai dasar perubahan dan penerbit an K
KTP, at au Surat Ket erangan Tempat Tinggal bagi Orang As
yang bersangkut an.
Paragraf 3
Pindah Dat ang Ant arnegara
Pasal 18
(1) Penduduk Warga Negara Indonesia yang pindah ke luar neg
waj ib melaporkan rencana kepindahannya kepada Inst a
Pelaksana.
(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pelaksana mendaf t ar dan menerbit kan Surat Ket erang
Pindah ke Luar Negeri.
(3) Penduduk Warga Negara Indonesia yang t elah pind
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berst at us menet ap
luar negeri waj ib melaporkan kepada Perwakil an Repub
Indonesia
paling lambat 30 (t iga pul uh) hari se
kedat angannya.

(1)

(2)

Pasal 19
Warga Negara Indonesia yang dat ang dari luar negeri wa
melaporkan kedat angannya kepada Inst ansi Pelaksana pal
lambat 14 (empat belas) hari sej ak t anggal kedat angan.
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pelaksana mendaf t ar dan menerbit kan Surat Ket erang
Dat ang dari Luar Negeri sebagai dasar penerbit an KK dan KTP.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 10 -

(1)

(2)

(3)

(4)

(1)

(2)

(1)

(2)

Pasal 20
Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbat as yang dat ang d
luar negeri dan Orang Asing yang memiliki izin lainnya yang t e
berubah st at us sebagai pemegang Izin Tinggal Terbat as ya
berencana bert empat t inggal di wilayah Negara Kesat u
Republik Indonesia waj ib mel aporkan kepada Inst ansi Pel aksa
paling l ambat 14 (empat belas) hari sej ak dit erbit kan I
Tinggal Terbat as.
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pelaksana mendaf t ar dan menerbit kan Surat Ket erang
Tempat Tinggal .
Masa berlaku Surat Ket erangan Tempat Tinggal sebagaima
dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan masa berlaku I
Tinggal Terbat as.
Surat Ket erangan Tempat Tinggal sebagaimana dimaksud pa
ayat (2) waj ib dibawa pada saat berpergian.
Pasal 21
Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbat as yang t e
berubah st at us menj adi Orang Asing yang memiliki Izin Ting
Tet ap waj ib mel aporkan kepada Inst ansi Pel aksana pal
lambat 14 (empat belas) hari sej ak dit erbit kan Izin Ting
Tet ap.
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pel aksana mendaf t ar dan menerbit kan KK dan KTP.
Pasal 22
Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbat as at au Or a
Asing yang memiliki Izin Tinggal Tet ap yang akan pindah ke l
negeri waj ib mel aporkan kepada Inst ansi Pel aksana pal
lambat 14 (empat bel as) hari sebelum rencana kepindahannya
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pel aksana melakukan pendaf t aran.

Pasal 23
Ket ent uan lebih l anj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pendaf t aran Perist iwa Kependudukan sebagaimana dimaksud dal
Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal
dan Pasal 22 diat ur dalam Perat uran Presiden.
Paragraf 4
Penduduk Pelint as Bat as

(1)

(2)

Pasal 24
Penduduk Warga Negara Indonesia yang t inggal di perbat as
ant arnegara yang bermaksud melint as bat as negara diberi bu
pas lint as bat as oleh inst ansi yang berwenang sesuai deng
ket ent uan Perat uran Perundang-undangan.
Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang t e
memperoleh buku pas lint as bat as waj ib didaf t ar ol eh Inst a
Pel aksana.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 11 -

(3)

Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pendaf t aran bagi Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat
dan ayat (2) diat ur dal am Perat uran Pemerint ah.

Bagian Ket iga
Pendat aan Penduduk Rent an Administ rasi Kependudukan

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 25
Inst ansi Pelaksana waj ib melakukan pendat aan Penduduk ren
Administ rasi Kependudukan yang meliput i:
a. penduduk korban bencana al am;
b. penduduk korban bencana sosial ;
c. orang t erl ant ar; dan
d. komunit as t erpencil.
Pendat aan Penduduk rent an Administ rasi Kependuduk
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b da
dil akukan di t empat sement ara.
Hasil pendat aan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunak
sebagai dasar penerbit an Surat Ket erangan Kependudukan un
Penduduk rent an Administ rasi Kependudukan.
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pendat aan Penduduk rent an diat ur dalam Perat uran Presiden.

Bagian Keempat
Pel aporan Penduduk yang Tidak Mampu Mendaf t arkan Sendiri

(1)

(2)

Pasal 26
Penduduk yang t idak mampu melaksanakan sendiri pelapo
t erhadap Perist iwa Kependudukan yang menyangkut dirin
sendiri dapat dibant u oleh Inst ansi Pel aksana at au memi
bant uan kepada orang lain.
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai pelaporan sebagaima
dimaksud pada ayat (1) diat ur dalam Perat uran Presiden.
BAB V
PENCATATAN SIPIL
Bagian Kesat u
Pencat at an Kelahiran
Paragraf 1
Pencat at an Kel ahiran di Indonesia

(1)

(2)

Pasal 27
Set iap kel ahiran waj ib dilaporkan oleh Penduduk kepada Inst a
Pel aksana di t empat t erj adinya perist iwa kel ahiran pal
lambat 60 (enam puluh) hari sej ak kelahiran.
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Pej abat Pencat at an Sipil mencat at pada Regist er Akt a Kelahi
dan menerbit kan Kut ipan Akt a Kelahiran.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 12 -

(1)

(2)

Pasal 28
Pencat at an kelahiran dal am Regist er Akt a Kelahiran d
penerbit an Kut ipan Akt a Kel ahiran t erhadap perist iwa kelahi
seseorang yang t idak diket ahui asal-usulnya at au keberada
orang t uanya, didasarkan pada l aporan orang yang menemuk
dilengkapi Berit a Acara Pemeriksaan dari kepolisian.
Kut ipan Akt a Kel ahiran sebagaimana dimaksud pada ayat
dit erbit kan oleh Pej abat Pencat at an Sipil dan disimpan o
Inst ansi Pel aksana.

Paragraf 2
Pencat at an Kel ahiran di luar Wilayah Republik Indonesia

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 29
Kelahiran Warga Negara Indonesia di l uar wil ayah Repub
Indonesia waj ib dicat at kan pada inst ansi yang berwenang
negara set empat dan dilaporkan kepada Perwakil an Repub
Indonesia.
Apabil a negara set empat sebagaimana dimaksud pada ayat
t idak menyelenggarakan pencat at an kelahiran bagi orang asi
pencat at an dilakukan pada Perwakilan Republik Indone
set empat .
Perwakil an Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada a
(2) mencat at perist iwa kelahiran dal am Regist er Akt a Kelahi
dan menerbit kan Kut ipan Akt a Kelahiran.
Pencat at an Kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d
ayat (2) dilaporkan kepada Inst ansi Pelaksana paling lambat
(t iga pul uh) hari sej ak Warga Negara Indonesia ya
bersangkut an kembali ke Indonesia.

Paragraf 3
Pencat at an Kel ahiran di at as Kapal Laut at au Pesawat Terbang

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 30
Kelahiran Warga Negara Indonesia di at as kapal laut a
pesawat t erbang waj ib dil aporkan oleh Penduduk kepa
Inst ansi Pelaksana di t empat t uj uan at au t empat singg
berdasarkan ket erangan kelahiran dari nakhoda kapal laut a
kapt en pesawat t erbang.
Dal am hal t empat t uj uan at au t empat singgah sebagaima
dimaksud pada ayat (1) berada di wilayah Republik Indones
kelahiran dil aporkan kepada Inst ansi Pel aksana set empat un
dicat at dalam Regist er Akt a Kelahiran dan dit erbit kan Kut ip
Akt a Kel ahiran.
Dal am hal t empat t uj uan at au t empat singgah sebagaima
dimaksud pada ayat (1) berada di luar wilayah Negara Kesat u
Republik Indonesia, kelahiran dilaporkan kepada negara t em
t uj uan at au t empat singgah.
Apabil a negara t empat t uj uan at au t empat singgah sebagaima
dimaksud pada ayat (3) t idak menyelenggarakan pencat a
kelahiran bagi orang asing, pencat at an dil akukan pa
Perwakil an Republik Indonesia set empat .

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 13 -

(5)

(6)

Perwakil an Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada a
(4) mencat at perist iwa kelahiran dal am Regist er Akt a Kelahi
dan menerbit kan Kut ipan Akt a Kelahiran.
Pencat at an Kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) d
ayat (4) waj ib dil aporkan ol eh Penduduk kepada Inst a
Pelaksana paling lambat 30 (t iga puluh) hari sej ak Warga Neg
Indonesia yang bersangkut an kembali ke Indonesia.

Pasal 31
Ket ent uan lebih l anj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an kelahiran sebagaimana dimaksud dal am Pasal 27, Pa
28, Pasal 29, dan Pasal 30 diat ur dal am Perat uran Presiden.
Paragraf 4
Pencat at an Kel ahiran yang Mel ampaui Bat as Wakt u

(1)

(2)

(3)

Pasal 32
Pel aporan kelahiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 a
(1) yang melampaui bat as wakt u 60 (enam puluh) hari sam
dengan 1 (sat u) t ahun sej ak t anggal kelahiran, pencat a
dil aksanakan set elah mendapat kan perset uj uan Kepal a Inst a
Pel aksana set empat .
Pencat at an kelahiran yang melampaui bat as wakt u 1 (sa
t ahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanak
berdasarkan penet apan pengadil an negeri.
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d
ayat (2) diat ur dalam Perat uran Presiden.
Bagian Kedua
Pencat at an Lahir Mat i

(1)

(2)
(3)

Pasal 33
Set iap lahir mat i waj ib dil aporkan oleh Penduduk kepa
Inst ansi Pelaksana pal ing l ambat 30 (t iga puluh) hari sej ak l a
mat i.
Inst ansi Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat
menerbit kan Surat Ket erangan Lahir Mat i.
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an lahir mat i sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d
ayat (2) diat ur dalam Perat uran Presiden.
Bagian Ket iga
Pencat at an Perkawinan
Paragraf 1
Pencat at an Perkawinan di Indonesia

(1)

Pasal 34
Perkawinan yang sah menurut Perat uran Perundang-undang
waj ib dil aporkan oleh Penduduk kepada Inst ansi Pelaksana

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 14 -

(2)

(3)
(4)
(5)

(6)
(7)

t empat t erj adinya perkawinan pal ing l ambat 60 (enam pul
hari sej ak t anggal perkawinan.
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Pej abat Pencat at an Sipil mencat at pada Regist er A
Perkawinan dan menerbit kan Kut ipan Akt a Perkawinan.
Kut ipan Akt a Perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat
masing-masing diberikan kepada suami dan ist ri.
Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Pendud
yang beragama Isl am dilakukan oleh KUAKec.
Dat a hasil pencat at an at as perist iwa sebagaimana dimaks
pada ayat (4) dan dal am Pasal 8 ayat (2) waj ib disampaikan o
KUAKec kepada Inst ansi Pelaksana dal am wakt u pal ing lam
10 (sepuluh) hari set elah pencat at an perkawinan dil aksanakan
Hasil pencat at an dat a sebagaimana dimaksud pada ayat (5) t id
memerlukan penerbit an kut ipan akt a Pencat at an Sipil.
Pada t ingkat kecamat an laporan sebagaimana dimaksud pa
ayat (1) dil akukan pada UPTD Inst ansi Pel aksana.

Pasal 35
Pencat at an perkawinan sebagaimana dimaksud dal am Pasal
berlaku pula bagi:
a. perkawinan yang dit et apkan oleh Pengadil an; dan
b. perkawinan Warga Negara Asing yang dil akukan di Indonesia a
permint aan Warga Negara Asing yang bersangkut an.
Pasal 36
Dal am hal perkawinan t idak dapat dibukt ikan dengan A
Perkawinan, pencat at an perkawinan dilakukan set el ah adan
penet apan pengadil an.
Paragraf 2
Pencat at an Perkawinan di luar Wilayah Republik Indonesia
Pasal 37
(1) Perkawinan Warga Negara Indonesia di luar wilayah Neg
Kesat uan Republik Indonesia waj ib dicat at kan pada inst ansi ya
berwenang di negara set empat dan dil aporkan pada Perwaki
Republik Indonesia.
(2) Apabil a negara set empat sebagaimana dimaksud pada ayat
t idak menyelenggarakan pencat at an perkawinan bagi Or a
Asing, pencat at an dilakukan pada Perwakilan Republik Indone
set empat .
(3) Perwakil an Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada a
(2) mencat at perist iwa perkawinan dalam Regist er A
Perkawinan dan menerbit kan Kut ipan Akt a Perkawinan.
(4) Pencat at an perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d
ayat (2) dil aporkan oleh yang bersangkut an kepada Inst a
Pel aksana di t empat t inggalnya paling l ambat 30 (t iga puluh) h
sej ak yang bersangkut an kembali ke Indonesia.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 15 -

Pasal 38
Ket ent uan lebih l anj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an perkawinan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 34, Pa
35, Pasal 36, dan Pasal 37 diat ur dal am Perat uran Presiden.
Bagian Keempat
Pencat at an Pembat al an Perkawinan
Pasal 39
(1) Pembat al an perkawinan waj ib dil aporkan oleh Penduduk ya
mengalami pembat al an perkawinan kepada Inst ansi Pel aksa
pal ing l ambat 90 (sembilan puluh) hari set elah put us
pengadilan t ent ang pembat al an perkawinan yang t e
memperoleh kekuat an hukum t et ap.
(2) Inst ansi Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat
mencabut Kut ipan Akt a Perkawinan dari kepemilikan subj ek a
dan mengeluarkan Surat Ket erangan Pembat al an Perkawinan.
(3) Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an pembat alan perkawinan sebagaimana dimaksud pa
ayat (1) dan ayat (2) diat ur dal am Perat uran Presiden.
Bagian Kelima
Pencat at an Perceraian
Paragraf 1
Pencat at an Perceraian di Indonesia

(1)

(2)

Pasal 40
Perceraian waj ib dil aporkan oleh yang bersangkut an kepa
Inst ansi Pelaksana paling lambat 60 (enam puluh) hari se
put usan pengadil an t ent ang perceraian yang t el ah memper o
kekuat an hukum t et ap.
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Pej abat Pencat at an Sipil mencat at pada Regist er Akt a Percer a
dan menerbit kan Kut ipan Akt a Perceraian.
Paragraf 2
Pencat at an Perceraian di luar Wilayah
Negara Kesat uan Republik Indonesia

(1)

(2)

(3)

Pasal 41
Perceraian Warga Negara Indonesia di luar wil ayah Neg
Kesat uan Republik Indonesia waj ib dicat at kan pada inst ansi ya
berwenang di negara set empat dan dil aporkan pada Perwaki
Republik Indonesia.
Apabil a negara set empat sebagaimana dimaksud pada ayat
t idak menyelenggarakan pencat at an perceraian bagi Or a
Asing, pencat at an dilakukan pada Perwakilan Republik Indone
set empat .
Perwakil an Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada a
(2) mencat at perist iwa perceraian dalam Regist er A
Perceraian dan menerbit kan Kut ipan Akt a Perceraian.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 16 -

(4)

Pencat at an perceraian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d
ayat (2) dil aporkan oleh yang bersangkut an kepada Inst a
Pel aksana di t empat t inggalnya paling l ambat 30 (t iga puluh) h
sej ak yang bersangkut an kembali ke Indonesia.

Pasal 42
Ket ent uan lebih l anj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an perceraian sebagaimana dimaksud dal am Pasal 40 d
Pasal 41 diat ur dal am Perat uran Presiden.
Bagian Keenam
Pencat at an Pembat al an Perceraian

(1)

(2)

(3)

Pasal 43
Pembat al an perceraian bagi Penduduk waj ib dil aporkan o
Penduduk kepada Inst ansi Pel aksana paling lambat 60 (en
puluh) hari set elah put usan pengadilan t ent ang pembat a
perceraian mempunyai kekuat an hukum t et ap.
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pelaksana mencabut Kut ipan Akt a Perceraian d
kepemilikan subj ek akt a dan mengeluarkan Surat Ket erang
Pembat al an Perceraian.
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an pembat al an perceraian diat ur lebih lanj ut dal
Perat uran Presiden.
Bagian Ket uj uh
Pencat at an Kemat ian
Paragraf 1
Pencat at an Kemat ian di Indonesia

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Pasal 44
Set iap kemat ian waj ib dil aporkan oleh keluarganya at au ya
mewakili kepada Inst ansi Pelaksana paling lambat 30 (t iga pul
hari sej ak t anggal kemat ian.
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat
Pej abat Pencat at an Sipil mencat at pada Regist er Akt a Kemat
dan menerbit kan Kut ipan Akt a Kemat ian.
Pencat at an kemat ian sebagaimana dimaksud pada ayat
dil akukan berdasarkan ket erangan kemat ian dari pihak ya
berwenang.
Dalam hal t erj adi ket idakj el asan keberadaan seseorang kar e
hilang at au mat i t et api t idak dit emukan j enazahnya, pencat a
oleh Pej abat Pencat at an Sipil baru dil akukan set elah adan
penet apan pengadil an.
Dalam hal t erj adi kemat ian seseorang yang t idak j e
ident it asnya, Inst ansi Pel aksana melakukan pencat at an kemat
berdasarkan ket erangan dari kepolisian.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 17 -

Paragraf 2
Pencat at an Kemat ian di luar Wilayah
Negara Kesat uan Republik Indonesia
Pasal 45
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Kemat ian Warga Negara Indonesia di luar wil ayah Neg
Kesat uan Republik Indonesia waj ib dilaporkan oleh keluargan
at au yang mewakili keluarganya kepada Perwakil an Repub
Indonesia dan waj ib dicat at kan kepada inst ansi yang berwena
di negara set empat paling l ambat 7 (t uj uh) hari set e
kemat ian.
Apabil a Perwakil an Republik Indonesia menget ahui perist i
kemat ian seorang Warga Negara Indonesia di negara set em
yang t idak dilaporkan dan dicat at kan paling lambat 7 (t uj uh) h
sej ak dit erimanya inf ormasi t ersebut , pencat at an kemat iann
dilakukan oleh Perwakilan Republik Indonesia.
Dal am hal seseorang Warga Negara Indonesia dinyat akan hil a
pernyat aan kemat ian karena hil ang dan pencat at annya dilakuk
oleh Inst ansi Pel aksana di negara set empat .
Dalam hal t erj adi kemat ian seseorang Warga Negara Indone
yang t idak j elas ident it asnya, pernyat aan dan pencat at
dilakukan oleh Inst ansi Pel aksana di negara set empat .
Ket erangan pernyat aan kemat ian sebagaimana dimaksud pa
ayat (3) dan ayat (4) dicat at kan pada Perwakil an Repub
Indonesia set empat .
Ket erangan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menj adi da
Inst ansi Pelaksana di Indonesia mencat at perist iwa t ersebut d
menj adi bukt i di pengadil an sebagai dasar penet apan pengadi
mengenai kemat ian seseorang.

Pasal 46
Ket ent uan lebih l anj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an kemat ian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 d
Pasal 45 diat ur dal am Perat uran Presiden.
Bagian Kedelapan
Pencat at an Pengangkat an Anak, Pengakuan Anak,
dan Pengesahan Anak
Paragraf 1
Pencat at an Pengangkat an Anak di Indonesia
Pasal 47
(1) Pencat at an pengangkat an anak dil aksanakan berdasar k
penet apan pengadilan di t empat t inggal pemohon.
(2) Pencat at an pengangkat an anak sebagaimana dimaksud pada a
(1) waj ib dil aporkan oleh Penduduk kepada Inst ansi Pelaksa
yang menerbit kan Kut ipan Akt a Kelahiran paling lambat 30 (t
puluh) hari set el ah dit erimanya salinan penet apan pengadi
oleh Penduduk.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 18 -

(3) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Pej abat Pencat at an Sipil membuat cat at an pinggir pada Regis
Akt a Kel ahiran dan Kut ipan Akt a Kelahiran.
Paragraf 2
Pencat at an Pengangkat an Anak Warga Negara Asing
di luar Wilayah Republik Indonesia
Pasal 48
(1) Pengangkat an anak warga negara asing yang dil akukan o
Warga Negara Indonesia di luar wilayah Republik Indonesia wa
dicat at kan pada inst ansi yang berwenang di negara set empat .
(2) Hasil pencat at an pengangkat an anak sebagaimana dimaksud pa
ayat (1) dil aporkan kepada Perwakil an Republik Indonesia.
(3) Apabil a negara set empat sebagaimana dimaksud pada ayat
t idak menyelenggarakan pencat at an Pengangkat an Anak b
warga negara asing, warga negara yang bersangkut an melapor k
kepada Perwakil an Republik Indonesia set empat
un
mendapat kan surat ket erangan pengangkat an anak.
(4) Pengangkat an anak warga negara asing sebagaimana dimaks
pada ayat (1) dan ayat (3) dil aporkan ol eh Penduduk kepa
Inst ansi Pelaksana di t empat t inggalnya paling l ambat 30 (t
puluh) hari sej ak yang bersangkut an kembal i ke Indonesia.
(5) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pelaksana mengukuhkan Surat Ket erangan Pengangkat
Anak.
Paragraf 3
Pencat at an Pengakuan Anak

(1)

(2)

(3)

Pasal 49
Pengakuan anak waj ib dilaporkan oleh orang t ua pada Inst a
Pelaksana paling lambat 30 (t iga puluh) hari sej ak t anggal Su
Pengakuan Anak oleh ayah dan diset uj ui oleh ibu dari anak ya
bersangkut an.
Kewaj iban mel aporkan sebagaimana dimaksud pada ayat
dikecualikan bagi orang t ua yang agamanya t idak membenar k
pengakuan anak yang l ahir diluar hubungan perkawinan yang sa
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Pej abat Pencat at an Sipil mencat at pada Regist er Akt a Pengaku
Anak dan menerbit kan Kut ipan Akt a Pengakuan Anak.
Paragraf 4
Pencat at an Pengesahan Anak

(1)

Pasal 50
Set iap pengesahan anak waj ib dilaporkan oleh orang t ua kepa
Inst ansi Pelaksana pal ing l ambat 30 (t iga puluh) hari sej ak ay
dan ibu dari anak yang bersangkut an mel akukan perkawinan d
mendapat kan akt a perkawinan.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 19 -

(2)

(3)

Kewaj iban mel aporkan sebagaimana dimaksud pada ayat
dikecualikan bagi orang t ua yang agamanya t idak membenark
pengesahan anak yang l ahir diluar hubungan perkawinan ya
sah.
Berdasarkan laporan pengesahan anak sebagaimana dimaks
pada ayat (1), Pej abat Pencat at an Sipil membuat cat at an ping
pada Akt a Kelahiran.

Pasal 51
Ket ent uan lebih l anj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an pengangkat an anak, pengakuan anak, dan pengesah
anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Pasal 48, Pasal 49, d
Pasal 50 diat ur dal am Perat uran Presiden.
Bagian Kesembilan
Pencat at an Perubahan Nama dan Perubahan St at us
Kewarganegaraan
Paragraf 1
Pencat at an Perubahan Nama
Pasal 52
Pencat at an
perubahan
nama
dilaksanakan
berdasar k
penet apan pengadil an negeri t empat pemohon.
(2) Pencat at an perubahan nama sebagaimana dimaksud pada a
(1) waj ib dil aporkan oleh Penduduk kepada Inst ansi Pel aksa
yang menerbit kan akt a Pencat at an Sipil paling lambat 30 (t
puluh) hari sej ak dit erimanya salinan penet apan pengadi
negeri oleh Penduduk.
(3) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Pej abat Pencat at an Sipil membuat cat at an pinggir pada regis
akt a Pencat at an Sipil dan kut ipan akt a Pencat at an Sipil.

(1)

Paragraf 2
Pencat at an Perubahan St at us Kewarganegaraan di Indonesia
Pasal 53
(1) Perubahan st at us kewarganegaraan dari warga negara as
menj adi Warga Negara Indonesia waj ib dil aporkan oleh Pendud
yang bersangkut an kepada Inst ansi Pel aksana di t empat perist i
perubahan st at us kewarganegaraan paling l ambat 60 (en
puluh) hari sej ak berit a acara pengucapan sumpah at
pernyat aan j anj i set ia oleh pej abat .
(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Pej abat Pencat at an Sipil membuat cat at an pinggir pada regis
akt a Pencat at an Sipil dan kut ipan akt a Pencat at an Sipil.
Paragraf 3
Pencat at an Perubahan St at us Kewarganegaraan
dari Warga Negara Indonesia Menj adi Warga Negara Asing
di luar Wilayah Republik Indonesia

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 20 -

Pasal 54
(1) Perubahan st at us kewarganegaraan dari Warga Negara Indone
menj adi warga negara asing di luar wilayah Republ ik Indone
yang t el ah mendapat kan perset uj uan dari negara set empat wa
dilaporkan oleh Penduduk yang bersangkut an kepada Perwaki
Republik Indonesia.
(2) Perwakilan Republik Indonesia set empat sebagaimana dimaks
pada ayat (1) menerbit kan Surat Ket erangan Pelepas
Kewarganegaraan Indonesia.
(3) Pelepasan kewarganegaraan Indonesia sebagaimana dimaks
pada ayat (2) diberit ahukan oleh Perwakilan Republik Indone
set empat kepada ment eri yang berwenang menurut Perat u
Perundang-undangan unt uk dit eruskan kepada Inst ansi Pel aksa
yang menerbit kan akt a Pencat at an Sipil yang bersangkut an.
(4) Berdasarkan pemberit ahuan sebagaimana dimaksud pada a
(3), Pej abat Pencat at an Sipil membuat cat at an pinggir pa
regist er akt a Pencat at an Sipil dan kut ipan akt a Pencat at an Si p
Pasal 55
Ket ent uan lebih l anj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an
perubahan
nama
dan
st at us kewarganegara
sebagaimana dimaksud dal am Pasal 52, Pasal 53, dan Pasal 54 dia
dalam Perat uran Presiden.
Bagian Kesepuluh
Pencat at an Perist iwa Pent ing Lainnya
Pasal 56
(1) Pencat at an Perist iwa Pent ing l ainnya dil akukan ol eh Pej a
Pencat at an Sipil at as permint aan Penduduk yang bersangku
set elah adanya put usan pengadil an negeri
yang t e
memperoleh kekuat an hukum t et ap.
(2) Pencat at an Perist iwa Pent ing lainnya sebagaimana dimaks
pada ayat (1) paling l ambat 30 (t iga puluh) hari se
dit erimanya salinan penet apan pengadilan.
(3) Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pencat at an Perist iwa Pent ing l ainnya diat ur dal am Perat u
Presiden.
Bagian Kesebelas
Pel aporan Penduduk yang Tidak Mampu Melaporkan Sendiri
Pasal 57
(1) Penduduk yang t idak mampu melaksanakan sendiri pelapo
t erhadap Perist iwa Pent ing yang menyangkut dirinya send
dapat dibant u oleh Inst ansi Pelaksana at au memint a bant u
kepada orang l ain.
(2) Ket ent uan lebih lanj ut mengenai persyarat an dan t at a c
pel aporan Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dia
dalam Perat uran Presiden.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 21 -

BAB VI
DATA DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN
Bagian Kesat u
Dat a Kependudukan
Pasal 58
Dat a Kependudukan t erdiri at as dat a perseorangan dan/ a
dat a agregat Penduduk.
(2) Dat a perseorangan meliput i :
a. nomor KK;
b. NIK;
c. nama lengkap;
d. j enis kelamin;
e. t empat l ahir;
f . t anggal/ bulan/ t ahun lahir;
g. golongan darah;
h. agama/ kepercayaan;
i. st at us perkawinan;
j . st at us hubungan dalam keluarga;
k. cacat f isik dan/ at au ment al;
l. pendidikan t erakhir;
m. j enis pekerj aan;
n. NIK ibu kandung;
o. nama ibu kandung;
p. NIK ayah;
q. nama ayah;
r. al amat sebelumnya;
s. al amat sekarang;
t . kepemilikan akt a kel ahiran/ surat kenal l ahir;
u. nomor akt a kelahiran/ nomor surat kenal lahir;
v. kepemilikan akt a perkawinan/ buku nikah;
w. nomor akt a perkawinan/ buku nikah;
x. t anggal perkawinan;
y. kepemilikan akt a perceraian;
z. nomor akt a perceraian/ surat cerai;
aa. t anggal perceraian.
(3) Dat a agregat meliput i himpunan dat a perseorangan yang beru
dat a kuant it at if dan dat a kualit at if .
(1)

Bagian Kedua
Dokumen Kependudukan
Pasal 59
(1) Dokumen Kependudukan meliput i:
a. Biodat a Penduduk;
b. KK;
c. KTP;
d. surat ket erangan kependudukan; dan
e. Akt a Pencat at an Sipil.
(2) Surat ket erangan kependudukan sebagaimana dimaksud pada a
(1) huruf d meliput i:

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 22 -

(3)

(4)

(5)

(6)

a. Surat Ket erangan Pindah;
b. Surat Ket erangan Pindah Dat ang;
c. Surat Ket erangan Pindah ke Luar Negeri;
d. Surat Ket erangan Dat ang dari Luar Negeri;
e. Surat Ket erangan Tempat Tinggal;
f . Surat Ket erangan Kel ahiran;
g. Surat Ket erangan Lahir Mat i.
h. Surat Ket erangan Pembat al an Perkawinan;
i. Surat Ket erangan Pembat al an Perceraian;
j . Surat Ket erangan Kemat ian;
k. Surat Ket erangan Pengangkat an Anak;
l. Surat Ket erangan Pelepasan Kewarganegaraan Indonesia;
m. Surat Ket erangan Penggant i Tanda Ident it as; dan
n. Surat Ket erangan Pencat at an Sipil.
Biodat a Penduduk, KK, KTP, Surat Ket erangan Pindah Pendud
Warga Negara Indonesia ant arkabupat en/ kot a dal am sat u provi
dan ant arprovinsi dalam wil ayah Negara Kesat uan Repub
Indonesia, Surat Ket erangan Pindah Dat ang Penduduk Wa
Negara Indonesia ant arkabupat en/ kot a dalam sat u provinsi d
ant arprovinsi dal am wilayah Negara Kesat uan Republik Indones
Surat Ket erangan Pindah Dat ang Penduduk Orang Asing dal
wilayah Negara Kesat uan Republik Indonesia, Surat Ket erang
Pindah ke Luar Negeri, Surat Ket erangan Dat ang dari Luar Nege
Surat Ket erangan Tempat Tinggal unt uk Orang Asing Ting
Terbat as, Surat Ket erangan Kel ahiran unt uk Orang Asing, Su
Ket erangan Lahir Mat i unt uk Orang Asing, Surat Ket erang
Kemat ian unt uk Orang Asing, Surat Ket erangan Pembat a
Perkawinan, Surat Ket erangan Pembat alan Perceraian, Su
Ket erangan
Penggant i
Tanda
Ident it as,
dit erbit kan
d
dit andat angani oleh Kepal a Inst ansi Pelaksana.
Surat Ket erangan Pindah Penduduk Warga Negara Indone
ant arkecamat an dalam sat u kabupat en/ kot a, Surat Ket erang
Pindah Dat ang Penduduk Warga Negara Indonesia ant arkecama
dalam sat u kabupat en/ kot a, dapat dit erbit kan dan dit andat ang
oleh Camat at as nama Kepal a Inst ansi Pelaksana.
Surat Ket erangan Pindah Dat ang Penduduk Warga Negara Indone
dalam sat u desa/ kelurahan, Surat Ket erangan Pindah Dat a
Penduduk Warga Negara Indonesia ant ardesa/ kelurahan dal
sat u kecamat an, Surat Ket erangan Kel ahiran unt uk Warga Neg
Indonesia, Surat Ket erangan Lahir Mat i unt uk Warga Neg
Indonesia dan Surat Ket erangan Kemat ian unt uk Warga Neg
Indonesia, dapat dit erbit kan dan dit andat angani oleh kep
desa/ l urah at as nama Kepala Inst ansi Pel aksana.
Surat Ket erangan Pengakuan Anak dan Surat Ket erangan Pelepas
Kewarganegaraan
Republik
Indonesia,
dit erbit kan
d
dit andat angani oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia.

Pasal 60
Biodat a Penduduk paling sedikit memuat ket erangan t ent ang nam
t empat dan t anggal lahir, alamat dan j at idiri lainnya secara lengk
sert a perubahan dat a sehubungan dengan Perist iwa Pent ing d
Perist iwa Kependudukan yang dialami.

PRESIDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA

- 23 -

Pasal 61
(1) KK memuat ket erangan mengenai kolom nomor KK, nama lengk
kepal a kel uarga dan anggot a keluarga, NIK, j enis kel amin, al am
t empat l ahir, t anggal lahir, agama, pendidikan, pekerj aan, st a
perkawinan, st at us hubungan dal am keluarga, kewarganegara
dokumen imigrasi, nama orang t ua.
(2) Ket erangan mengenai kolom agama sebagaimana dimaksud pa
ayat (1) bagi Penduduk yang agamanya belum diakui seba
agama sesuai dengan ket ent uan Perat uran Perundang-undang
at au bagi penghayat kepercayaan t idak diisi, t et api t et ap dil ay
dan dicat at dal am dat abase Kependudukan.
(3) Nomor KK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku un
selamanya, kecuali t erj adi perubahan kepala keluarga.
(4) KK dit erbit kan dan diberikan oleh Inst ansi Pel aksana kepa
Penduduk Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang memi
Izin Tinggal Tet ap.
(5) KK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dij adikan sal ah sat u da
penerbit an KTP.
Pasal 62
(1) Penduduk Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang memi
Izin Tinggal Tet ap hanya diperbolehkan t erdaf t ar dal am 1 (sa
KK.
(2) Perubahan susunan keluarga dalam KK waj ib dil aporkan kepa
Inst ansi Pelaksana selambat -l ambat nya 30 (t iga puluh) hari se
t erj adinya perubahan.
(3) Berdasarkan l aporan sebagaimana dimaksud pada ayat (
Inst ansi Pel aksana mendaf t ar dan menerbit kan KK.
Pasal 63
(1) Penduduk Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang memi
Izin Tinggal Tet ap yang t elah berumur 17 (t uj