B1J010143 10.

RINGKASAN

Ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) merupakan salah satu komoditas
perikanan di Indonesia yang memiliki nilai potensial untuk dibudidayakan. Meskipun
produksi ikan nilem selama 5 tahun meningkat tetapi masih belum memenuhi
permintaan konsumen. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah
dengan poliploidisasi. Ikan poliploid dilaporkan memiliki pertumbuhan yang lebih
cepat karena memiliki ukuran sel yang lebih besar dari ikan diploid. Penelitian
tentang perkembangan gonad pada ikan poliploidi belum banyak diteliti. Penelitian
ini bertujuan untuk mengevaluasi differensiasi dan ukuran gonad dan mengevaluasi
kolonisasi dan Primordial Germ Cell ikan nilem hasil kejut panas pada menit ke-25,
27, dan 29 setelah pencampuran milt dan oosit. Penelitian dilaksanakan secara
eksperimental dengan rancangan acak lengkap.
Perlakuan berupa kontrol (tanpa pemberian kejut panas) dan pemberian kejut
panas pada menit ke-25, 27, dan 29 setelah pencampuran milt dan oosit dengan
setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Evaluasi perkembangan gonad dilakukan
pada ikan umur 30, 60, 90, dan 120 hari setelah penetasan, melalui sediaan histologi.
Variabel bebas berupa waktu kejut panas dan variabel tegantung respon dari
pemberian kejut panas pada waktu yang berbeda. Parameter utama yaitu berupa
diferensiasi gonad, Primordial Germ Cell, dan volume gonad serta parameter
pendukung berupa panjang dan bobot ikan, dan diameter eritrosit. Data volume

gonad dan jumlah Primordial Germ Cell dianalisis dengan anova satu arah
sedangkan diferensiasi gonad dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hingga umur 120 hari gonad ikan
nilem belum terdiferensiasi, volume gonad ikan nilem mengalami peningkatan setiap
bulannya dari 0,20 ± 0,42mm3 hingga 1,08 ± 0,14 mm3. Jumlah Primordial Germ
Cell ekstra gonad mengalami penurunan seiring dengan peningkatan jumlah
Primordial Germ Cell intra gonad pada setiap waktu pengamatan. Primordial Germ
Cell berdiameter 3,11 ± 0,17µm hingga 4,75 ± 0,43µm belum mengalami
diferensiasi. Dimensi eritrosit menunjukan hasil signifikan (p