Buku Pedoman MTA (Final ) LIPI-060315

(cover)

PEDOMAN PERJANJIAN
PENGALIHAN MATERIAL
DI LINGKUNGAN LIPI

KATA PENGANTAR

Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) tentang Pedoman Perjanjian Pengalihan Material
(PPM) ini disusun dalam rangka melindungi, memanfaatkan
dan mengoptimalkan penelitian lebih lanjut akan sumber
daya, baik genetik maupun non genetik serta material yang
terkait dengan pengetahuan tradisional yang berasal dari
Indonesia.
Peraturan Kepala ini memuat materi – materi pokok sebagai
berikut : Ketentuan Penyimpanan Material, Pengalihan
Material, Perjanjian Pengalihan Material serta Komisi
Perjanjian Pengalihan Material. Dalam penyimpanan
material dikukuhkan keberadaan Lembaga Penyimpan
sebagai tempat menyimpan material dan Komisi Perjanjian

Pengalihan Material yang bertugas memberikan telaah,
pertimbangan dan rekomendasi usulan PPM yang
memerlukan perhatian khusus. Terkait dengan standar
penulisan naskah PPM sendiri dikembalikan kepada
kebutuhan masing-masing satuan kerja, khususnya yang
memiliki karakteristik khusus, untuk menyusun dan
membuat Perjanjian Pengalihan Material dengan tetap
memperhatikan ketentuan dalam Pedoman ini.
Tentunya Pedoman ini masih memerlukan penyempurnaan,
sehingga dibutuhkan masukan dan perbaikan dari segenap
sivitas LIPI.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses penyusunan Pedoman ini
dan membukukannya. Semoga dengan diterbitkannya buku
ini dapat memberikan manfaat bagi civitas LIPI dan dunia
riset dan ilmu pengetahuan.

Jakarta, Januari 2015

Sekretaris Utama LIPI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR 9 TAHUN 2014
TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN PENGALIHAN
MATERIAL DI LINGKUNGAN LIPI

1

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR 9
TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN
PENGALIHAN MATERIAL DI LINGKUNGAN LIPI

7

BAB I Ketentuan Umum

7


BAB II Penyimpanan Material

11

BAB III Pengalihan Material

12

BAB IV Perjanjian Pengalihan Material

14

BAB V Komisi Perjanjian Pengalihan Material

17

BAB VI Penutup

20


Lampiran 1 Perjanjian Pengalihan Material Antar
Satuan

21

Kerja LIPI
Lampiran 2 Perjanjian Pengalihan Material Non
Komersial

25

Lampiran 3 Perjanjian Pengalihan Material Komersial

30

Lampiran 4 Non Commercial Material Transfer
Agreement

35


SALINAN
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
Menimbang

:

bahwa
untuk
melindungi
dan
memanfaatkan sumber daya genetik,
sumber daya nongenetik, dan material

yang
terkait
dengan
pengetahuan
tradisional
asal
Indonesia
serta
memastikan agar kegiatan penelitian,
pengembangan,
dan/atau
penerapan
teknologi di lingkungan Lembaga Ilmu
Pengetahuan
Indonesia
(LIPI)
bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa,
perlu menetapkan Peraturan Kepala LIPI
tentang Pedoman Perjanjian Pengalihan
Material di Lingkungan LIPI;


Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1990 tentang Konservasi Sumber
Daya
Alam
Hayati
dan
1

2.

3.

4.

5.


Ekosistemnya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
3419);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1994 tentang Pengesahan United
Nations Convention on Biological
Diversity (Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa
mengenai
Keanekaragaman
Hayati)
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 41,
Tambahan
Lembaran

Negara
Republik Indonesia Nomor 3556);
Undang-undang nomor 18 Tahun
2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian,
Pengembangan
dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
(Lembaga
Negara
Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 84, Tambahan Lebaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4219);
Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2006
tentang
Pengesahan
International Treaty on Plant Genetic

Resources for Food and Agriculture
(Perjanjian
mengenai
Sumber
Daya Genetik Tanaman untuk
Pangan dan Pertanian) (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2006
Nomor 23, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4612);
Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2013 tentang Pengesahan Nagoya
Protocol on Access to Genetic
Resources and The Fair and
Equitable Sharing of Benefits Arising
2


6.

7.

8.

9.

from Their Utilization to The
Convention on Biological Diversity
(Protokol Nagoya tentang Akses
pada Sumber Daya Genetik dan
Pembagian Keuntungan yang Adil
dan Seimbang yang Timbul dari
Pemanfaatannya
atas
Konvensi
Keanekaragaman
Hayati)
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 73,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 5412);
Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 1999 tentang Pemanfaatan
Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 15,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 3803);
Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2006 tentang Perizinan
Melakukan Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan
Bagi
Perguruan
Tinggi Asing, Lembaga Penelitian
dan Pengembangan Asing, Badan
Usaha Asing dan Orang Asing
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 104,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 4666);
Peraturan Pemerintah Nomor 60
tahun 2007 tentang Konservasi
Sumber Daya Ikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2007
Nomor
134,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4779);
Keputusan Presiden Nomor 103
Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi,
Kewenangan,
3

10.

11.

12.
13.

Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor
3 Tahun 2013;
Keputusan Presiden Nomor 110
Tahun
2001
tentang
Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I
Lembaga
Pemerintah
Non
Departemen, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor
4 Tahun 2013;
Keputusan Presiden Nomor 162/M
Tahun 2014 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Dari dan Dalam
Jabatan Struktural Eselon I di
Lingkungan
Lembaga
Ilmu
Pengetahuan Indonesia;
Peraturan Kepala LIPI Nomor 1
Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja LIPI;
Peraturan Kepala LIPI Nomor 4
Tahun 2014 tentang Penyimpanan
Kultur
Mikroorganisme
pada
Indonesian Culture Collection/InaCC
Lembaga
Ilmu
Pengetahuan
Indonesia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor
1273).
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN
INDONESIA
TENTANG
PEDOMAN
PERJANJIAN
PENGALIHAN
MATERIAL DI LINGKUNGAN LEMBAGA
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA.
4

Pasal 1
Pedoman Perjanjian Pengalihan Material di
lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), yang selanjutnya disebut
Pedoman Perjanjian Pengalihan Material
dimaksudkan
sebagai
acuan
dalam
pelaksanaan
pengalihan
material
di
lingkungan LIPI.

Pasal 2
Sistematika Pedoman Perjanjian Pengalihan
Material meliputi:
Bab I
Ketentuan Umum
Bab II
Penyimpanan Material
Bab III Pengalihan Material
Bab IV Perjanjian Pengalihan Material
Bab V
Komisi
Perjanjian
Pengalihan
Material
Bab VI Penutup
Pasal 3
Pedoman Perjanjian Pengalihan Material
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Kepala LIPI ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Kepala LIPI ini.
Pasal 4
Peraturan Kepala LIPI ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan
Kepala LIPI ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
5

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Desember 2014
KEPALA
LEMBAGA
PENGETAHUAN INDONESIA,
ttd.
ISKANDAR ZULKARNAIN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Desember 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014
NOMOR 1919

Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,

Nur Tri Aries S.
NIP 19680416 199403 2 001

6

ILMU

SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA LIPI
NOMOR
9 TAHUN 2014
TANGGAL
15 DESEMBER
2014
PEDOMAN PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM

A.

Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang
memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi (mega
diversity) termasuk keanekaragaman sumber daya
genetik. Sumber daya genetik merupakan wujud
keanekaragaman hayati yang berupa bahan genetik
yang
terdiri
dari
tumbuhan,
hewan,
dan
mikroorganisme,
yang
mengandung
unit-unit
fungsional pewarisan sifat (hereditas). Sumber daya
genetik Indonesia perlu dikelola dan dimanfaatkan
sekaligus dijaga kelestariannya dan dilindungi untuk
kesejahteraan
rakyat.
Perlindungan
akan
keanekaragaman sumber daya genetik masih sangat
lemah, belum ada payung hukum yang khusus
7

mengatur secara tegas, sehingga dalam prakteknya
seringkali dijumpai pembajakan hayati (biopiracy)
maupun penyalahgunaan melalui program-program
penelitian.
Salah satu upaya Indonesia dalam melindungi
sumber
daya
genetik
dapat
dilihat
dengan
diratifikasinya Konvensi Keanekaragaman Hayati
(Convention on Biological Diversity) melalui Undangundang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan
United Nation Convention Biological Diversity (Konvensi
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
mengenai
Keanekaragaman Hayati). Indonesia juga telah
meratifikasi Protokol Nagoya melalui Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Nagoya
Protocol on Access to Genetic Resources and the Fair and
Equitable Sharing of Benefits Arising from Their
Utilization to the Convention on Biological Diversity
(Protokol Nagoya tentang Akses pada Sumber Daya
Genetik dan Pembagian Keuntungan yang Adil dan
Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya atas
Konvensi Keanekaragaman Hayati).
Indonesia selain kaya dengan sumber daya
genetik, juga kaya dengan sumber daya nongenetik dan
pengetahuan tradisional. Kondisi geografis Indonesia
yang kaya akan sumber daya nongenetik, misalnya air,
batuan, sedimen, tanah, mineral, dan fosil sangat
potensial untuk dimanfaatkan. Demikian juga dengan
pengetahuan
tradisional,
material
yang
terkait
pengetahuan tradisional juga sangat potensial,
misalnya buah naga untuk obat-obatan.

Keberadaan
negara
berkembang
dengan
berbagai kekayaan keanekaragaman sumber daya
genetik, sumber daya nongenetik, dan material yang
terkait dengan pengetahuan tradisional milik Indonesia
umumnya dan LIPI khususnya dimungkinkan terjadi
pengalihan material. Dalam pengalihan material dapat
menghasilkan keuntungan, baik dalam bentuk moneter
8

maupun nonmoneter, sehingga wajib dilakukan
pembagian manfaat (benefit sharing) baik antara LIPI
dengan pihak penerima maupun pihak ketiga. Untuk
itu, diperlukan suatu bentuk perlindungan hukum
pada proses pengalihan material melalui perjanjian
pengalihan material. Oleh karena itu, diperlukan
adanya Pedoman Perjanjian Pengalihan Material di
lingkungan LIPI sebagai acuan dalam pelaksanaan
pengalihan material di lingkungan LIPI.
B.

Definisi
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Material adalah sumber daya genetik termasuk
informasi genetik, sumber daya nongenetik
termasuk informasi nongenetik, dan material yang
terkait dengan pengetahuan tradisional termasuk
informasi
material
yang
terkait
dengan
pengetahuan tradisional, progeni, dan derivatnya.
2. Modifikasi adalah substansi baru yang berasal dan
tidak terpisahkan dari material atau bagian
material, yang dihasilkan berdasarkan penggunaan
material oleh penerima.
3. Sumber Daya Genetik adalah material genetik dari
makhluk hidup yang meliputi manusia, tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme, serta material genetik
yang berasal dari komponen biotik lainnya dari
ekosistem, yang membawa unit fungsional
pewarisan dan memilliki nilai nyata atau potensial.
4. Sumber
Daya
Nongenetik
adalah
material
nongenetik
antara
lain
biota
yang
telah
dipreservasi (diawetkan), air, batuan, sedimen,
tanah, mineral, dan fosil, yang mana didalamnya
sudah tidak mengandung sumber daya genetik.
5. Pengetahuan Tradisional adalah pengetahuan yang
dimiliki, dikuasai, dan/atau digunakan oleh suatu
komunitas, masyarakat, atau suku bangsa
tertentu yang bersifat turun temurun dan terus
berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan.
6. Pengalihan
Material
adalah
pemindahan
penguasaan material ke luar maupun di dalam
9

7.

8.

9.

10.

11.

12.
13.

14.

15.

wilayah Indonesia dari penyedia material kepada
penerima material berdasarkan suatu perjanjian.
Perjanjian Pengalihan Material yang selanjutnya
disingkat PPM adalah kesepakatan tertulis antara
Penyedia Material dan Penerima Material atas
pengalihan material yang disertai dengan daftar
material.
Daftar Material adalah dokumen yang memuat
informasi terkait dengan material yang akan
dipindahkan.
Pemanfaatan Material adalah penggunaan material
untuk
kegiatan
penelitian,
pengembangan,
dan/atau
penerapan
termasuk
pembagian
keuntungan yang berasal dari pemanfaatannya.
Penyedia Material (Provider) yang selanjutnya
disebut Penyedia adalah Lembaga Penyimpan atau
satuan kerja di lingkungan LIPI.
Penerima Material (Recipient) yang selanjutnya
disebut Penerima adalah orang, satuan kerja di
lingkungan LIPI, lembaga pendidikan, lembaga
penelitian, instansi pemerintah, dan/atau badan
hukum yang menerima material.
Satuan Kerja adalah satuan kerja di lingkungan
LIPI.
Lembaga Penjamin adalah lembaga penelitian,
perguruan tinggi atau badan hukum yang telah
bekerja sama dengan Penyedia, baik di dalam
maupun di luar negeri, yang memberi jaminan dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap Penerima
perorangan.
Lembaga Penyimpan adalah unit di lingkungan
LIPI yang diberi wewenang oleh Kepala LIPI untuk
mengelola dan bertanggung jawab atas koleksi
material.
Komisi PPM adalah komisi yang dibentuk oleh
Kepala LIPI untuk memberikan pertimbangan dan
rekomendasi terhadap permohonan, pelaksanaan,
dan evaluasi PPM yang memerlukan perhatian
khusus.

10

C.

Maksud dan Tujuan
Maksud ditetapkannya Pedoman ini untuk menjadi
acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan PPM.
Tujuan ditetapkannya Pedoman ini untuk:
1. Melindungi material dan memastikan agar kegiatan
penelitian, pengembangan, dan/atau penerapan
teknologi yang terkait dengan material tidak
menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan
lingkungan hidup.
2. Mendorong
pemanfaatan
material
untuk
meningkatkan
daya
saing
nasional
dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Mendorong investigasi aplikasi dari sumber daya
genetik, sumber daya nongenetik dan material
terkait pengetahuan tradisional dalam rangka
pemanfaatannya untuk meningkatkan daya saing
nasional dan kesejahteraan masyarakat.

BAB II
PENYIMPANAN MATERIAL

A.

Lembaga Penyimpan
1. Setiap material wajib disimpan di Lembaga
Penyimpan.
Lembaga penyimpan meliputi bidang:
a. Spesimen flora dan sejenisnya, termasuk
informasi genetik, disimpan di Herbarium
Bogoriense.
b. Spesimen fauna dan sejenisnya, termasuk
informasi
genetik
disimpan
di
Museum
Zoologicum Bogoriense.
c. Tumbuhan
dan
tanaman
hidup
serta
sejenisnya,
termasuk
informasi
genetik,
disimpan di Kebun Raya.
11

d.

2.

3.

4.

5.

B.

Material kelautan lainnya, disimpan di Satuan
Kerja Bidang Kelautan.
e. Material kebumian serta sejenisnya, disimpan di
Satuan Kerja Bidang Kebumian.
Khusus bidang material sebagaimana dimaksud
pada huruf a sampai dengan huruf e yang berjenis
mikoorganisme wajib disimpan di Indonesian Culture
Collection (InaCC).
Jenis material maupun turunannya yang belum
termasuk dalam bidang Lembaga Penyimpan
sebagaimana dimaksud dalam angka 1, sementara
disimpan pada satuan kerja terkait sampai
dibentuknya Lembaga Penyimpan bidang dimaksud.
Selain menyimpan material, Lembaga Penyimpan
dapat melakukan pengalihan material dengan
persetujuan Kepala Satuan Kerja.
Lembaga Penyimpan berkewajiban:
a. Menyimpan dan menginvetarisir material sesuai
dengan karakteristik material.
b. Merawat, menjaga orisinalitas dan keamanan
untuk keberlangsungan material selama berada
dalam penguasaannya.
c. Melaporkan secara tertulis kepada Kepala
Satuan Kerja Penyedia apabila material hilang
atau rusak pada saat dalam penguasaannya.

Persyaratan Penyimpanan Material
1. Penyimpanan material pada Lembaga Penyimpan
atau Satuan Kerja dilaksanakan sesuai dengan
prosedur penyimpanan.
2. Penyimpanan
material
dilaksanakan
dengan
dokumen serah terima, dari:
a. Pegawai kepada Kepala Satuan Kerja;
b. Kepala Satuan Kerja kepada Kepala Lembaga
Penyimpan

12

BAB III
PENGALIHAN MATERIAL

A.

Persyaratan Material yang Dapat Dialihkan
1.

2.
3.
4.

5.

B.

Persyaratan Penerima
1.
2.
3.
4.

C.

Material tersimpan di Lembaga Penyimpan atau
Satuan Kerja yang berfungsi sebagai Lembaga
Penyimpan.
Memiliki duplikat.
Material yang sudah teridentifikasi.
Material
yang
belum
terindentifikasi,
pengalihannya harus mendapatkan persetujuan
Komisi PPM.
Material yang pengalihannya tidak dilarang oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Badan hukum dan/atau perorangan.
Bagi perorangan wajib mendapat jaminan dari
Lembaga Penjamin.
Memiliki
fasilitas
penelitian
dan/atau
penyimpanan.
Memiliki sumber daya manusia yang mampu
mengelola material.

Persyaratan Pengalihan Material
1.

2.
3.

4.

Pengalihan material dari Lembaga Penyimpan ke
Penerima wajib menggunakan PPM dengan
memberitahukan kepada Kepala Satuan Kerja
Penyedia.
Pengalihan material wajib mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengalihan
material
yang
perlu
mendapat
perhatian khusus wajib memperoleh persetujuan
tertulis Komisi PPM.
Apabila material yang telah dialihkan tidak habis
terpakai, wajib dikembalikan kepada Penyedia atau
dimusnahkan, kecuali disepakati lain.
13

5.

Penyusunan PPM berkoordinasi dengan Biro Kerja
Sama, Hukum dan Hubungan Masyarakat LIPI dan
salinan dokumen PPM yang ditandatangani
didokumentasikan di Biro Kerja Sama, Hukum dan
Hubungan Masyarakat LIPI.

BAB IV
PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
A.

Kewajiban dan Hak dalam Pelaksanaan PPM
1. Kewajiban Penyedia dan Penerima
a.

Kewajiban Penyedia
1) Mengalihkan material kepada Penerima.
2) Menyerahkan material sesuai dengan
spesifikasi
dan
kondisi
material
sebagaimana diperjanjikan dalam PPM.
3) Menyiapkan dokumen pendukung terkait
material.

b.

Kewajiban Penerima
1) Pengajuan permintaan pengalihan material
harus
disertai
dengan
proposal
pemanfaatan material.
2) Memenuhi persyaratan administrasi dan
biaya-biaya yang ditentukan Penyedia.
3) Bertanggung jawab terhadap segala risiko
yang menyangkut atas material pada saat
pengiriman
dan
pada
saat
dalam
penguasaannya.
4) Tidak mengalihkan material kepada pihak
ketiga, kecuali diperjanjikan lain.
5) Tidak memindahkan material ke tempat
selain yang telah disepakati dalam PPM,
kecuali memperoleh persetujuan tertulis
dari Penyedia.
6) Tidak menggunakan material selain tujuan
yang telah disepakati dalam PPM, kecuali
disepakati lain.
14

7)

8)

9)

10)

11)
12)
13)

Mengembalikan
atau
memusnahkan
material sesuai yang diperjanjikan, kecuali
disepakati lain.
Tidak memberikan informasi kepada pihak
ketiga terhadap segala hal yang berkaitan
dengan material, kecuali atas izin tertulis
dari Penyedia.
Setiap publikasi yang dilakukan oleh
Penerima wajib memperhatikan authorship
serta mencantumkan pengakuan dan
informasi yang wajar atas material yang
digunakan.
Bersedia memberikan informasi secara
tertulis
terkait
pemanfaatan
material
apabila diminta oleh Penyedia.
Dalam hal pelaksanaan PPM menghasilkan
invensi, wajib melaporkan kepada Penyedia.
Memenuhi
mekanisme
kepatuhan
penelusuran kembali (tracking system).
Dalam hal PPM yang bertujuan komersial,
Penerima :
a) Mengimplementasikan hak kekayaan
intelektual
yang
diperoleh
atas
memanfaatan material.
b) Membagi keuntungan sesuai dengan
yang disepakati bersama.

2. Hak Penyedia dan Penerima
a.

Hak Penyedia
1) Mendapatkan
akses
informasi
dari
pemanfaatan material.
2) Mendapatkan pencantuman yang layak atas
dasar informasi awal material.
3) Menerima kembali material sesuai yang
diperjanjikan, kecuali disepakati lain.
4) Melakukan
mekanisme
penelusuran
kembali (tracking system) terhadap material.

b.

Hak Penerima
15

1)

2)
3)

B.

Pilihan Hukum dan Penyelesaian Perselisihan
1.
2.

3.

C.

Menerima dan memanfaatkan material
sesuai dengan yang diperjanjikan dalam
PPM.
Mendapatkan akses informasi terhadap
material yang dialihkan.
Mendaftarkan atau mengajukan permintaan
Hak Kekayaan Intelektual atas hasil
pemanfaatan material.

PPM harus menggunakan Hukum Indonesia,
kecuali disepakati lain.
Setiap perselisihan dalam pelaksanaan PPM antara
Penyedia dan Penerima diselesaikan dengan
musyawarah.
Apabila
tidak
dapat
diselesaikan
dengan
musyawarah, harus diselesaikan di pengadilan
Indonesia atau alternatif penyelesaian perselisihan
lain.

Ketentuan Substansi Muatan dalam PPM
Ketentuan Substansi Muatan dalam PPM paling sedikit
memuat:
1. Judul.
2. Waktu dan tempat penandatanganan.
3. Identitas Penyedia dan Penerima.
4. Deskripsi material.
5. Tujuan pengalihan material.
6. Hak dan kewajiban Penyedia dan Penerima.
7. Perlakuan terhadap sisa material.
8. Kepemilikan material.
9. Penyelesaian Perselisihan.
10. Pengaturan tentang Hak kekayaan Intelektual.
11. Prinsip kerahasiaan material dan/atau muatan
informasi serta data yang terkait.
12. Mekanisme kepatuhan terhadap penelusuran
kembali (tracking system).

16

D.

Pembagian PPM
1.

2.

Berdasarkan wilayah Mitra Kerja, PPM terdiri atas:
a. Dalam Negeri
b. Luar Negeri
Berdasarkan tujuan, PPM terdiri atas:
a. Nonkomersial
b. Komersial

BAB V
KOMISI PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
A.

Organisasi dan Keanggotaan
1. Komisi PPM merupakan tim adhoc yang dibentuk
dan ditetapkan oleh Kepala LIPI.
2. Struktur
organisasi
Komisi
PPM
berbentuk
horizontal yaitu ketua dan anggota memiliki
kedudukan sejajar tanpa hierarki.
3. Keanggotaan Komisi PPM terdiri atas:
a. Ketua merangkap sebagai anggota
1) Ketua Komisi PPM dipilih oleh dan dari
anggota baik secara aklamasi atau secara
pemungutan suara.
2) Dalam hal terjadi pemungutan suara
dimana terdapat dua atau lebih calon ketua
maka yang berhak menjadi ketua adalah
pemilik suara terbanyak.
3) Ketua Komisi PPM bertugas memimpin
jalannya rapat.
4) Ketua Komisi PPM berwenang mewakili
anggota untuk menandatangani surat
rekomendasi hasil keputusan Komisi PPM.
5) Apabila ketua berhalangan, mengundurkan
diri, atau berhenti dari jabatannya maka
posisi ketua akan digantikan oleh salah
satu anggota yang dipilih secara mutatis
mutandis dengan ketentuan pemilihan
ketua.
b. Anggota
17

1)

Anggota Komisi PPM paling sedikit 5 (lima)
orang, dengan kriteria sebagai berikut:
a) memiliki kredibilitas, integritas, dan
kearifan;
b) mewakili kelompok keahlian dalam
dunia ilmu pengetahuan di LIPI; dan
c) memiliki pengetahuan dalam bidang
terkait PPM.
2) Anggota mempunyai tugas membantu ketua
dalam melaksanakan tugas Komisi PPM.
3) Mewakili ketua, apabila ketua berhalangan
hadir.
4. Masa kerja Komisi PPM selama 1 (satu) tahun dan
dapat diperpanjang berdasarkan Keputusan Kepala
LIPI.
B.

Tugas dan Tanggung Jawab
1.

Tugas Komisi PPM
a. Menelaah usulan PPM yang memerlukan
perhatian khusus.
Perhatian khusus yang dimaksud antara lain:
1) di luar kompetensi Lembaga Penyimpan,
yang menyangkut kepentingan LIPI;
2) material bersifat langka;
3) belum terindentifikasi;
4) tidak memiliki duplikat;
5) berbahaya;
6) memiliki dampak atau potensi yang luas
terhadap kepentingan nasional.
b. Memberikan pertimbangan dan rekomendasi
atas usulan PPM yang memerlukan perhatian
khusus.
c. Hasil pertimbangan dan rekomendasi berisi
persetujuan atau penolakan secara tertulis atas
usulan PPM.
d. Hasil
pertimbangan
dan
rekomendasi
dikeluarkan oleh Komisi PPM diserahkan
kepada Kepala LIPI paling lama 7 (tujuh) hari
kerja sejak diterimanya usulan PPM.
18

2.

3.

4.

C.

Sekretariat Komisi PPM
1.
2.

3.
4.

D.

e. Memantau pelaksanaan PPM yang telah
disetujui Komisi PPM.
f. Memberikan advokasi dan pendampingan
penyelesaian kasus PPM.
g. Memberikan
rekomendasi
penyelesaian
sengketa PPM.
h. Melaksanakan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan PPM.
Dalam hal terjadi kasus yang perlu ditelaah secara
khusus, Komisi PPM dapat meminta bantuan dari
pihak lain atau ahli selain anggota Komisi PPM
untuk turut serta dalam rapat dan memberikan
masukannya.
Keanggotaan pihak lain atau ahli sebagaimana
dimaksud dalam angka 2 hanya bersifat sementara
dan berakhir ketika kasus sudah diputuskan oleh
rapat anggota.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi PPM
bertanggung
jawab
dan
melaporkan
hasil
pelaksanaan tugasnya secara tertulis kepada
Kepala LIPI paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun.

Sekretariat
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan dari Komisi PPM.
Sekretariat bertugas memfasilitasi Komisi PPM
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
yang telah ditentukan dalam Peraturan ini.
Sekretariat bertugas melaksanakan kegiatan
administrasi.
Sekretariat berada di Biro Kerja Sama, Hukum,
dan Hubungan Masyarakat.

Pembiayaan
Biaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
Komisi PPM dibebankan pada Anggaran Belanja LIPI
yang berkenaan dan dana lain yang sah.
19

BAB VI
PENUTUP
Keberadaan negara berkembang dengan berbagai
kekayaan keanekaragaman sumber daya genetik, sumber
daya nongenetik, dan material yang terkait dengan
pengetahuan tradisional milik Indonesia umumnya dan LIPI
khususnya dimungkinkan terjadi pengalihan material.
Dalam
pengalihan
material
dapat
menghasilkan
keuntungan, baik dalam bentuk moneter maupun
nonmoneter, sehingga wajib dilakukan pembagian manfaat
(benefit sharing) baik antara LIPI dengan pihak penerima
maupun pihak ketiga.
Untuk menjaga
keanekaragaman sumber daya
genetik, sumber daya nongenetik, dan material yang terkait
dengan pengetahuan tradisional diperlukan suatu bentuk
perlindungan hukum pada proses pengalihan material
melalui PPM. Oleh karena itu, diperlukan adanya Pedoman
Perjanjian Pengalihan Material di lingkungan LIPI sebagai
acuan dalam pelaksanaan pengalihan material di
lingkungan LIPI.

KEPALA
LEMBAGA
ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA,
ttd.
ISKANDAR ZULKARNAIN

Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,

Nur Tri Aries S.
NIP 19680416 199403 2 001
20

Lampiran 1

PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
ANTAR
SATUAN KERJA LIPI

21

PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL ANTAR
UNIT/SATUAN KERJA LIPI
PENYEDIA (Unit/Satuan Kerja)
DENGAN
PENERIMA
(Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi, Perorangan, Swasta)
Pada hari ini, ----, tanggal ---- , bulan ----, tahun ----, bertempat di
-----, yang bertanda tangan di bawah ini :
Penyedia
Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Penerima

Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik

Deskripsi Material
(Jenis,Sifat,Kuantitas
dan Kondisi, dll)

Tujuan

Lokasi Pemanfaatan
Material
22

Perjanjian Pengalihan Material ini selanjutnya disebut PPM.
Para Pihak menyepakati ketentuan sebagai berikut:
1. dalam PPM, Penerima berkewajiban:
a. Pengajuan permintaan pengalihan material
harus disertai dengan proposal pemanfaatan
material.
b. Bertanggung jawab terhadap segala risiko yang
menyangkut atas material pada saat pengiriman
dan pada saat dalam penguasaannya.
c. Tidak mengalihkan material kepada pihak
ketiga, kecuali diperjanjikan lain.
d. Tidak memindahkan material ke tempat selain
yang telah disepakati dalam PPM, kecuali
memperoleh persetujuan tertulis dari Penyedia.
e. Tidak menggunakan material selain tujuan yang
telah disepakati dalam PPM, kecuali disepakati
lain.
f. Mengembalikan
material
sesuai
yang
diperjanjikan, kecuali disepakati lain.
g. Tidak memberikan informasi kepada pihak
ketiga terhadap segala hal yang berkaitan
dengan material, kecuali atas izin tertulis dari
Penyedia.
h. Setiap publikasi yang dilakukan oleh Penerima
wajib
memperhatikan
authorship
serta
mencantumkan pengakuan dan informasi yang
wajar atas Material yang digunakan.
i. Bersedia memberikan informasi secara tertulis
terkait pemanfaatan material apabila diminta
oleh Penyedia.
j. Dalam hal pelaksanaan PPM menghasilkan
invensi, wajib melaporkan kepada Penyedia.
k. Mengimplementasikan
hak
kekayaan
intelektual yang diperoleh atas memanfaatan
material.
l. Membagi keuntungan sesuai dengan yang
disepakati
Para
Pihak dalam
perjanjian
tersendiri.
23

2. Semua data dan informasi yang terkait dengan
Material yang dinyatakan rahasia oleh Penyedia
harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh
diungkapkan. Kerahasiaan yang dimaksud akan
tetap
mengikat
tanpa
memandang
pemutusan/pengakhiran PPM ini.
3. PPM ini dilakukan berdasarkan hukum Indonesia.
4. Perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan PPM
ini diselesaikan dengan musyawarah.
5. PPM ini berlaku selama ---- tahun sejak
ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan
kesepakatan Para Pihak.

Penyedia
(Unit/Satuan Kerja LIPI)

Penerima
(Unit/Satuan Kerja)

(Kepala Unit/Satuan Kerja)

(Kepala Unit/Satuan Kerja)

24

Lampiran 2

PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
NON KOMERSIAL

25

PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL NON KOMERSIAL
PENYEDIA (Unit/Satuan Kerja)
DENGAN
PENERIMA (Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi,
Perorangan, Swasta)
Pada hari ini, ----, tanggal ---- , bulan ----, tahun ----,
bertempat di -----, yang bertanda tangan di bawah ini :
Penyedia

Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik

Penerima

Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik

Lembaga Penjamin

Nama
Alamat
Penanggung Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik

(Untuk Penerima
Perorangan)

26

Deskripsi Material
(Jenis,Sifat,Kuantitas
dan Kondisi, dll)
Tujuan

Lokasi Pemanfaatan
Material
Perjanjian Pengalihan Material ini selanjutnya disebut
PPM.
Para Pihak menyepakati ketentuan sebagai berikut:
6. dalam PPM, Penerima berkewajiban:
m. Pengajuan permintaan pengalihan material
harus disertai dengan proposal pemanfaatan
material.
n. Memenuhi persyaratan administrasi dan
biaya – biaya yang ditentukan Penyedia.
o. Bertanggung jawab terhadap segala risiko
yang menyangkut atas material pada saat
pengiriman
dan
pada
saat
dalam
penguasaannya.
p. Tidak mengalihkan material kepada pihak
ketiga, kecuali diperjanjikan lain.
q. Tidak memindahkan material ke tempat
selain yang telah disepakati dalam PPM,
kecuali memperoleh persetujuan tertulis
dari Penyedia.
27

r. Tidak menggunakan material selain tujuan
yang telah disepakati dalam PPM, kecuali
disepakati lain.
s. Mengembalikan
material
sesuai
yang
diperjanjikan, kecuali disepakati lain.
t. Tidak memberikan informasi kepada pihak
ketiga terhadap segala hal yang berkaitan
dengan material, kecuali atas izin tertulis
dari Penyedia.
u. Setiap publikasi yang dilakukan oleh
Penerima wajib memperhatikan authorship
serta
mencantumkan
pengakuan
dan
informasi yang wajar atas Material yang
digunakan.
v. Bersedia memberikan informasi secara
tertulis terkait pemanfaatan material apabila
diminta oleh Penyedia.
w. Dalam hal pelaksanaan PPM menghasilkan
invensi, wajib melaporkan kepada Penyedia.
x. Memenuhi
mekanisme
kepatuhan
penelusuran kembali (tracking system).
7. Apabila Material telah dimodifikasi dan
derivatnya yang memiliki HKI dan akan
dikomersialkan, maka PPM ini akan diubah
menjadi PPM Komersial.
8. Semua data dan informasi yang terkait dengan
Material yang dinyatakan rahasia oleh Penyedia
harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh
diungkapkan. Kerahasiaan yang dimaksud akan
tetap
mengikat
tanpa
memandang
pemutusan/pengakhiran PPM ini.
28

9. PPM ini dilakukan berdasarkan hukum
Indonesia.
10. Penyelesaian perselisihan
a. Perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan
PPM ini diselesaikan dengan musyawarah.
b. Apabila tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah,
harus
diselesaikan
di
pengadilan
Indonesia
atau
alternatif
penyelesaian perselisihan lain.
11. PPM ini berlaku selama ---- tahun sejak
ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan
kesepakatan Para Pihak.
Penyedia
(Unit/Satuan Kerja LIPI)

Penerima
(Unit/Satuan Kerja)

(Kepala Unit/Satuan
Kerja)

(Kepala Unit/Satuan Kerja)

Lembaga Penjamin
(Nama Lembaga Penjamin)

(Kepala Lembaga Penjamin)

29

Lampiran 3

PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL
KOMERSIAL

30

PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL KOMERSIAL
PENYEDIA (Unit/Satuan Kerja)
DENGAN
PENERIMA (Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi,
Perorangan, Swasta)
Pada hari ini, ----, tanggal ---- , bulan ----, tahun ----,
bertempat di -----, yang bertanda tangan di bawah ini :
Penyedia

Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung
Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik

Penerima

Unit/Satuan Kerja
Alamat
Penanggung
Jawab
Telepon
Faksimili
Surat elektronik

Lembaga Penjamin

Nama
Alamat
Penanggung
Jawab

(Untuk Penerima
Perorangan)

31

Telepon
Faksimili
Surat elektronik
Deskripsi Material
(Jenis,Sifat,Kuantitas
dan Kondisi, dll)
Tujuan

Lokasi Pemanfaatan
Material
Perjanjian Pengalihan Material ini selanjutnya disebut
PPM.
Para Pihak menyepakati ketentuan sebagai berikut:
1. dalam PPM, Penerima berkewajiban:
a. Pengajuan permintaan pengalihan material harus
disertai dengan proposal pemanfaatan material.
b. Memenuhi persyaratan administrasi dan biaya –
biaya yang ditentukan Penyedia.
c. Bertanggung jawab terhadap segala risiko yang
menyangkut atas material pada saat pengiriman
dan pada saat dalam penguasaannya.
d. Tidak mengalihkan material kepada pihak ketiga,
kecuali diperjanjikan lain.
e. Tidak memindahkan material ke tempat selain
yang telah disepakati dalam PPM, kecuali
memperoleh persetujuan tertulis dari Penyedia.

32

f. Tidak menggunakan material selain tujuan yang
telah disepakati dalam PPM, kecuali disepakati
lain.
g. Mengembalikan
material
sesuai
yang
diperjanjikan, kecuali disepakati lain.
h. Tidak memberikan informasi kepada pihak ketiga
terhadap segala hal yang berkaitan dengan
material, kecuali atas izin tertulis dari Penyedia.
i. Setiap publikasi yang dilakukan oleh Penerima
wajib
memperhatikan
authorship
serta
mencantumkan pengakuan dan informasi yang
wajar atas Material yang digunakan.
j. Bersedia memberikan informasi secara tertulis
terkait pemanfaatan material apabila diminta oleh
Penyedia.
k. Dalam hal pelaksanaan PPM menghasilkan
invensi, wajib melaporkan kepada Penyedia.
l. Memenuhi mekanisme kepatuhan penelusuran
kembali (tracking system).
m. Mengimplementasikan hak kekayaan intelektual
yang diperoleh atas memanfaatan material.
n. Membagi keuntungan sesuai dengan yang
disepakati Para Pihak dalam perjanjian tersendiri.
2. Semua data dan informasi yang terkait dengan
Material yang dinyatakan rahasia oleh Penyedia
harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh
diungkapkan. Kerahasiaan yang dimaksud akan tetap
mengikat
tanpa
memandang
pemutusan/pengakhiran PPM ini.
3. Apabila Penerima melakukan modifikasi atas material
atau derivatnya dan diajukan HKI atasnya, HKI
33

tersebut menjadi milik bersama atau Penerima
memberikan sub lisensi permanen, non eksklusif dan
lisensi bebas royalti kepada Penyedia.
4. PPM ini dilakukan berdasarkan hukum Indonesia.
5. Penyelesaian perselisihan
a. Perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan PPM
ini diselesaikan dengan musyawarah.
b. Apabila tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah, harus diselesaikan di pengadilan
Indonesia
atau
alternatif
penyelesaian
perselisihan lain.
6. PPM ini berlaku selama
---- tahun sejak
ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan
kesepakatan Para Pihak.
Penyedia
(Unit/Satuan Kerja LIPI)

Penerima
(Unit/Satuan Kerja)

(Kepala Unit/Satuan Kerja)

(Kepala Unit/Satuan Kerja)
Lembaga Penjamin
(Nama Lembaga Penjamin)

(Kepala Lembaga Penjamin)

34

Lampiran 4

NON COMMERCIAL
MATERIAL TRANSFER AGREEMENT

35

INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES
NON-COMMERCIAL
MATERIAL TRANSFER AGREEMENT FOR (---- title-----)
This Material Transfer Agreement (hereinafter referred as
“MTA”) as formed as implementation of the Memorandum of
Understanding was signed on ....... and Agreement between
Indonesian Institute of Sciences (“LIPI”)
and ............
concerning Research on .............. in ............. was signed on
................., are referred to Government Regulation No. 41
year 2006.
Research Center for ................. Indonesian Institute of
Sciences (hereinafter referred as “--------”) as a working unit of
LIPI is the legal scientific authority to be the depository of all
Indonesian marine biota materials.
Provider

Unit

Address
PIC
Position
Phone
Fax
e-mail
Recipient

Unit
Address
PIC
Phone
36

Research Center for
............ Indonesian
Institute of Sciences
(............-LIPI)
.................
...................
Head of ................
+62 .......................
+62 ........................

Fax
e-mail
Guarantor

Name of
Institution
Address
PIC
Position
Phone
Fax
e-mail

Description of Material
(incl. variety,
characteristic, amount,
condition, etc.)

as described in approved research
proposal

Purpose(s)

Location of material uses

The Provider, The Recipient, and Guarantor are collectively
hereinafter referred as “The Parties”.
This MTA is intended for material transfer to eligible
researcher(s) at a non-profit institution for scientific purposes
only and designed to promote scientific research and exchange.

Both parties are agreed to follow these conditions and terms:
37

The recipient shall use the Materials for non-commercial,
scientific research only. Any other uses such as bio
prospecting e ffo rts are not hereby authorized and must be
dealt with under a separate agreement.
1.

2.
3.
4.

5.

6.
7.

The recipient may use the materials for non-commercial,
scientific research only. Any other uses such as
bioprospecting e ffo rts are not hereby authorized and must
be dealt with under a separate agreement.
The recipient shall not sell, distribute or use the material for
profit or any other commercial application.
The Recipient shall complete the administration and
expenses of the Materials which is required by the Provider.
The Recipient shall not be held liable to the Recipient for any
damage or loss to the Materials
“or”
The Recipient shall responsible to any risk when the Material
under control of The Recipient and when the Material
transferred from The Provider to The Recipient due to any
events caused during maintenance or storage of the Materials.
a.
The Recipient shall return or destroy any and all unused
Materials, Modifications and all of the data, records, and results
derived from the Materials and Research Plan to the Provider
within two (2) weeks after the purpose of this MTA is completed;
b.
At any time and its sole discretion, the Provider may
request in writing to the Recipient to return any and all unused
Materials, Modifications and all of the data, records, and results
derived from the Materials and Research Plan, and the Recipient
shall comply the request within one (1) week of the written
request.
The recipient shall acknowledge the source of the Materials
in any publications regarding to the Provider’s authorship.
No rights are granted to the recipient to develop patent,
patent application or other proprietary rights.
38

8.

All genetic materials from this research collaboration are not
allowed to be transferred to any other party, unless mutually
agreed by the Parties.
9.
The Recipient shall not disclose any information of The Material
to the third party, unless mutually agreed by the Parties.
10. The Recipient shall update the information according to the
Materials when the Provider needs to publish in the Provider’s
Catalog, website and/or other media.
11. The Recepient shall acknowledge and warrant all the
information (including location and movements of the Material)
and modification of the Material which will be used to
accommodate the tracking system.
12. The Recipient shall make a report to the Provider, in case the
Material result any invention.
13. All the specimen from this research collaboration shall be
deposited in Indonesia, at the ...........-LIPI, and at Indonesian
Culture Collection (InaCC) for the microbes, can be transferred
outside Indonesia as a loan in accordance with relevant laws
and Indonesian regulation
14. The recipient shall conduct DNA extraction or PCR analysis
in Indonesian laboratory with approval from ............-LIPI, and
the chemicals needed are the Recipient’s responsibility.
15. Apart from that, Indonesian scientist (registered as a
student abroad) may bring the materials (including
protected species or species listed in IUCN or CITES)
abroad for his/her research only. To do so, the scientist
will still have to meet the regulation of obtaining document
permit from ...........-LIPI. After research is completed,
unless otherwise agreed upon between a recognized
biodiversity collection and LIPI, any materials left shall be
brought back to Indonesia.
16. Indonesian scientist (researcher or lecturer) who has a
collaborative research with foreign scientist may bring the
materials abroad
for
his/her research
only, with
39

recommendation from .........-LIPI. To do so, the scientist shall
show the MoU document to the Scientific Authority
(Indonesian Institute of Sciences) and after the document is
clarified, the scientist will still have to meet the regulation of
obtaining document permit from t h e Environment and
Forestry Ministry of The Republic of Indonesia (for protected
species or species listed in IUCN or CITES) or shipping
invoice from the ..............-LIPI. After research is completed,
unless otherwise agreed upon between a recognized
biodiversity collection, a n d any materials left shall be
brought back to Indonesia.
By signing below, I acknowledge that I have read and
understood this MTA between the The Provider and The
Recipient and that I agree to comply with its terms and
conditions. Failure to comply with its terms and conditions
will be made known internationally.
The Provider
The Recipient
Research Center for ...............
(Nama Instansi)
Indonesian Institute of Sciences
(Jabatan),
Head,

(Nama Pejabat)

(Nama Pejabat)
Guarantor (for The Recipient)
(Nama Instansi)
(Jabatan),

(Nama Pejabat)

40

(cover belakang)