kepmenlh no 56 tahun 2002 ttg pedoman umum pplh
KEFUTI'SAiI
iilE$JfER NEGARA UtlGKUt'lGnN
NOttoR 56 TAftUN 2002
HU.F
TEHIAT'IG
PEDOTUAN UMUiI PETUEEUNSAN PEI.TAATAN UNGKUNGAN HIIX'P AAG| PE.JABAT PENGAUYIIS
IJ|EIITE
Menimbang :
a.
{
NEGARA UNGKUIIGAN
HDIF,
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 21 Kegrfusan Menteri Negara Lingkungal Hidup f.lsmor:
KEP-07/I.,!ENLHI2/20S1 tentang Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup dan Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup Daerah, dipandang perlu menetapkan Kepufusan Kepala Badan Pengendalian
Lingkungan Hiduptentang Pedoman Unrum Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Bagi Pejabat
Pengawas;
b. bahwa
c.
Pasal 564, Keputusan Presiden Nornor 2 Tahun ?001 tentang Perubahan atas Keputusan
Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentarg Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara bahwa Tugas, Fungsi dan l(ewenangan Badan
Pengendalian Dampak Ungkungan diatihkan ke Menteri Lingkungan Hidup;
bahwa sehubungan hal tercebut di atas, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup tentang Pedoman Umum Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Bagi Pejabat Pengawas.
Mengingat
: 1. Undang-undang
2.
3.
'
4.
5.
6.
Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lenbaran Negara
Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
Undangr-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Penerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
1999 nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
Peraturan Penerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Lernbaran Negara Tahun 1999 Homor 31, Tamhhan Lembaran Negara Ncrnor 3815),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Penerintah NomorS5 Tahun 1999 tenta*g Perubahan
atas Perafuran Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tenhng Pengelolaan Limbah Bahan Be$ahaya
dan Beracun (Lembaran Hegara Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara l'lomor
3910);
Peraturan Pemerintah Nomor '19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau
Perusakan Laut (Lernbaran Negara Tahun 1999 l{ornor 32, Tambahan Lembaran Negara ltlomor
3816);
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 teniang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (Lernbaran Negara Tahun '1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara {ttomor 3838};
Peraturan Pemerintah Nomor4l Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencenraran Udara {Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3858X
7. Peraturan
8,
9.
Pemerintah Nsmsr 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerinlah dan Propinsi
sebagai Daerah Otsfiom {Lembaran Hegara Tahun 2{80 Flornor 54, Tambahan Lembamn S&egara
Nomor 3952);
Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk
Prsduksi Biomassa (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 27, Tambahan Lembaran Hegara
Nomor 4068X
Perafuran Pemerintah Nomor4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran
Lingkungan Hidup Yang Be*aitan Oengan Kebakaran Hutan dan abu Lahan {Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4076);
10. Peraturan Pernerintah Nornor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran lrlegara Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara lrlomor 416't):
11. Perafuran Pemerintah Nornor 82 Tahun 2001 tentang Pengelofaan Kuafitas Af dan Pencenaran
Air (Lembaran Negara Tahun 2ffi1 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4161):
'12. Kepuhrsan Presiden Nomor 228/ltil Tahun 2001 tentang Pembentukan Katinet Golong Rsyong;
13- Keputusan Presiden Nomor'10'l Tahun 2OA1 tenlang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Karenangan.
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negana sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 2 Tahun 2002
14. Kepulusan Presiden Nomor 108 Tahun 200'l tenlang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Menteri
Negara sebagaimana telah di$bah dengan Kepufusan PreskJen Nomor 4 Tahun 2002;
"t5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor O7 Tahun 2001 tentang Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup dan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HI9UP TENTANG PEDOMAN UMUM
PENGAWASAN PFNAATAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI PEJABAT PENGAWAS.
2&4
Pedoman umum Pengawasan penaatan Lingkungan Hidup Bagi pejabat pengawas
PERTAA4A
sebagaimana tercanfum dalam Lampriran I Keputusan ini.
KEDUA
Setiap Pejabat Pengawas Ungkungan Hidup dan Peiabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
menrbuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan:
a. Unluk pusat dilaportan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup;
b. Untuk daerah kepada Kepala BadanrPim$nan instansi yang berlanggung jawab di tridang
pengelolaan lingkungan hidup propinsiftabupaten&ota.
KETICaA
Laporan pengar,vasan sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA terdiri dail:
a. Format Laporan dan Ringkasan Laporan Pengawasan sebagaimana tercantum dalam
b.
Lampiran ll Keputusan ini;
Format Berita Acara bhapan kegiatan dan penolakan penanggung jatarab usaha dan abu
kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran lll Keputusan ini.
KEzuPAT
Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Bagi pejabat pengawas
akan ditetapkan letfh lanjut.
KELIi'A
Gubernur, BupatiffYafikota dapat menetapkan letih tanjut Pedoman Pelaksanaan pengawasan
Penaatan Lingkungan Hidup Bagi Pejabat Pengawas sebagaimana dimaksud dalam diktum
PERTAMA dan KEEMPAT sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan ini.
KEEFIAM
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggat ditetapkan.
Ditetapkan :
di Jakarta
Pada tanggal
l6Agustus 2002
:
Menteri Negara Lingkungan Hidup.
sd
Nabiel Makarim, MPA-. MSM.
Salinan se$uai dengan aslinya
Kepla Biro
Umum dan Kepegawaian,
ttd
Nadjib Dahlan,Stl.
285
Larnpiran I
Nomor
:
Tentang
Tanggal
:
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
:56 Tahun 2{Xl2
Pedornan Umum Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Bagi pejabat pengawas
Agustus 2lXl2
: 16
PEDOTAN T,i'UM PEIIIGAT,!,ASAN PEilAATAN Uf{GKU'I,GAI'| HIIII,P
I.
ilGI PEJAilT
PETsAyIAs
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mengetahui tingkat ketaaian suatu usaha dan atau kegiatan terhadap ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan di tridang pengendalian pencemaran dan atau kerusakan fingkungan hidup maupun
perizinan, prlu dilakukan kegiatan pengawasan.
A
Pengawasan yang diatur dalam keputusan ini identik dengan kegiatan inspeksi atal pernantauan yang
selama ini telah dilakukan oleh Kenenterian Lingkungan Hidup, BadantPimpinan lnstansi yarg bertanggung
jawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup propinsilKabupatenlKota.
Guna memberikan acuan bagi Pejaht Pengawas Ungkungan Hidup dan Pejabat Pengawas Lingkungan
Hidup Daerah dalam menjalankan tugas pengawasan, perlu ditetapkan pedoman umum pengawasan
penaalan lingkungan hidup bagi pejabat pengarvas.
B.
Tujuan
Tujuan pengawasan lingkungan hidup adalah unfuk memantau, mengevaluasi dan menetapkan siatus
ketaatan penanggung jawab usaha dan aiau kegiatan terhadap;
1. Kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan di bidang pengerdalian pencemar.rfi
dan atau kerusakan lingkungan hidup.
2. Kewajiban untuk melakukan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan sebagaimana
tercantum dalam dokurcn AnaEsis Mengenai Dampak Ungkungan (AMDAL) atau Upaya Pengetolaan
Lingkungan {UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan iUPL} atau persyaratan lingku*gan yang
tercantum dalam izin yang terkait.
C.
Sasaran
Mendapatkan data dan infornmsi sec€rfa umum berupa fakta-fakta yang menggambarkan kinerja alau sbius
keiaatan suatu usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan di tlidang pengendalian
pencemaran lingkungan dan atau kerusakan lingkungan, rcrta perizinan yang terkait.
II.
RUANGLINGKUPPENGAWASAN
Aspek Perafuran Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Pengelolaan Umbah Bahan Berbahaya dan Eeraurn jo
Perafuran Pernerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Perafuran Penrerintah Nonror '18
Tahun 1999.
Peeturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencer*aran dan abu Perusakan
Laut.
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 lahun 1999 tentang Ar*alisis Mengenai Dampak Urgkungan.
5.
Perafuran Pernerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencenraran Udara.
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tenbng Pengenda$an Kerusakan Tanah Unfuk Produksi
A
1"
2.
3.
Eiornassa.
7.
8.
o
10.
B.
Peraturan Pernerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan ahu Pencemaran
Lingkungan Hidup Yang Bert
iilE$JfER NEGARA UtlGKUt'lGnN
NOttoR 56 TAftUN 2002
HU.F
TEHIAT'IG
PEDOTUAN UMUiI PETUEEUNSAN PEI.TAATAN UNGKUNGAN HIIX'P AAG| PE.JABAT PENGAUYIIS
IJ|EIITE
Menimbang :
a.
{
NEGARA UNGKUIIGAN
HDIF,
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 21 Kegrfusan Menteri Negara Lingkungal Hidup f.lsmor:
KEP-07/I.,!ENLHI2/20S1 tentang Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup dan Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup Daerah, dipandang perlu menetapkan Kepufusan Kepala Badan Pengendalian
Lingkungan Hiduptentang Pedoman Unrum Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Bagi Pejabat
Pengawas;
b. bahwa
c.
Pasal 564, Keputusan Presiden Nornor 2 Tahun ?001 tentang Perubahan atas Keputusan
Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentarg Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara bahwa Tugas, Fungsi dan l(ewenangan Badan
Pengendalian Dampak Ungkungan diatihkan ke Menteri Lingkungan Hidup;
bahwa sehubungan hal tercebut di atas, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup tentang Pedoman Umum Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Bagi Pejabat Pengawas.
Mengingat
: 1. Undang-undang
2.
3.
'
4.
5.
6.
Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lenbaran Negara
Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
Undangr-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Penerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
1999 nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
Peraturan Penerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Lernbaran Negara Tahun 1999 Homor 31, Tamhhan Lembaran Negara Ncrnor 3815),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Penerintah NomorS5 Tahun 1999 tenta*g Perubahan
atas Perafuran Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tenhng Pengelolaan Limbah Bahan Be$ahaya
dan Beracun (Lembaran Hegara Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara l'lomor
3910);
Peraturan Pemerintah Nomor '19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau
Perusakan Laut (Lernbaran Negara Tahun 1999 l{ornor 32, Tambahan Lembaran Negara ltlomor
3816);
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 teniang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (Lernbaran Negara Tahun '1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara {ttomor 3838};
Peraturan Pemerintah Nomor4l Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencenraran Udara {Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3858X
7. Peraturan
8,
9.
Pemerintah Nsmsr 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerinlah dan Propinsi
sebagai Daerah Otsfiom {Lembaran Hegara Tahun 2{80 Flornor 54, Tambahan Lembamn S&egara
Nomor 3952);
Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk
Prsduksi Biomassa (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 27, Tambahan Lembaran Hegara
Nomor 4068X
Perafuran Pemerintah Nomor4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran
Lingkungan Hidup Yang Be*aitan Oengan Kebakaran Hutan dan abu Lahan {Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4076);
10. Peraturan Pernerintah Nornor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran lrlegara Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara lrlomor 416't):
11. Perafuran Pemerintah Nornor 82 Tahun 2001 tentang Pengelofaan Kuafitas Af dan Pencenaran
Air (Lembaran Negara Tahun 2ffi1 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4161):
'12. Kepuhrsan Presiden Nomor 228/ltil Tahun 2001 tentang Pembentukan Katinet Golong Rsyong;
13- Keputusan Presiden Nomor'10'l Tahun 2OA1 tenlang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Karenangan.
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negana sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 2 Tahun 2002
14. Kepulusan Presiden Nomor 108 Tahun 200'l tenlang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Menteri
Negara sebagaimana telah di$bah dengan Kepufusan PreskJen Nomor 4 Tahun 2002;
"t5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor O7 Tahun 2001 tentang Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup dan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HI9UP TENTANG PEDOMAN UMUM
PENGAWASAN PFNAATAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI PEJABAT PENGAWAS.
2&4
Pedoman umum Pengawasan penaatan Lingkungan Hidup Bagi pejabat pengawas
PERTAA4A
sebagaimana tercanfum dalam Lampriran I Keputusan ini.
KEDUA
Setiap Pejabat Pengawas Ungkungan Hidup dan Peiabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
menrbuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan:
a. Unluk pusat dilaportan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup;
b. Untuk daerah kepada Kepala BadanrPim$nan instansi yang berlanggung jawab di tridang
pengelolaan lingkungan hidup propinsiftabupaten&ota.
KETICaA
Laporan pengar,vasan sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA terdiri dail:
a. Format Laporan dan Ringkasan Laporan Pengawasan sebagaimana tercantum dalam
b.
Lampiran ll Keputusan ini;
Format Berita Acara bhapan kegiatan dan penolakan penanggung jatarab usaha dan abu
kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran lll Keputusan ini.
KEzuPAT
Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Bagi pejabat pengawas
akan ditetapkan letfh lanjut.
KELIi'A
Gubernur, BupatiffYafikota dapat menetapkan letih tanjut Pedoman Pelaksanaan pengawasan
Penaatan Lingkungan Hidup Bagi Pejabat Pengawas sebagaimana dimaksud dalam diktum
PERTAMA dan KEEMPAT sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan ini.
KEEFIAM
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggat ditetapkan.
Ditetapkan :
di Jakarta
Pada tanggal
l6Agustus 2002
:
Menteri Negara Lingkungan Hidup.
sd
Nabiel Makarim, MPA-. MSM.
Salinan se$uai dengan aslinya
Kepla Biro
Umum dan Kepegawaian,
ttd
Nadjib Dahlan,Stl.
285
Larnpiran I
Nomor
:
Tentang
Tanggal
:
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
:56 Tahun 2{Xl2
Pedornan Umum Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Bagi pejabat pengawas
Agustus 2lXl2
: 16
PEDOTAN T,i'UM PEIIIGAT,!,ASAN PEilAATAN Uf{GKU'I,GAI'| HIIII,P
I.
ilGI PEJAilT
PETsAyIAs
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mengetahui tingkat ketaaian suatu usaha dan atau kegiatan terhadap ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan di tridang pengendalian pencemaran dan atau kerusakan fingkungan hidup maupun
perizinan, prlu dilakukan kegiatan pengawasan.
A
Pengawasan yang diatur dalam keputusan ini identik dengan kegiatan inspeksi atal pernantauan yang
selama ini telah dilakukan oleh Kenenterian Lingkungan Hidup, BadantPimpinan lnstansi yarg bertanggung
jawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup propinsilKabupatenlKota.
Guna memberikan acuan bagi Pejaht Pengawas Ungkungan Hidup dan Pejabat Pengawas Lingkungan
Hidup Daerah dalam menjalankan tugas pengawasan, perlu ditetapkan pedoman umum pengawasan
penaalan lingkungan hidup bagi pejabat pengarvas.
B.
Tujuan
Tujuan pengawasan lingkungan hidup adalah unfuk memantau, mengevaluasi dan menetapkan siatus
ketaatan penanggung jawab usaha dan aiau kegiatan terhadap;
1. Kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan di bidang pengerdalian pencemar.rfi
dan atau kerusakan lingkungan hidup.
2. Kewajiban untuk melakukan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan sebagaimana
tercantum dalam dokurcn AnaEsis Mengenai Dampak Ungkungan (AMDAL) atau Upaya Pengetolaan
Lingkungan {UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan iUPL} atau persyaratan lingku*gan yang
tercantum dalam izin yang terkait.
C.
Sasaran
Mendapatkan data dan infornmsi sec€rfa umum berupa fakta-fakta yang menggambarkan kinerja alau sbius
keiaatan suatu usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan di tlidang pengendalian
pencemaran lingkungan dan atau kerusakan lingkungan, rcrta perizinan yang terkait.
II.
RUANGLINGKUPPENGAWASAN
Aspek Perafuran Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Pengelolaan Umbah Bahan Berbahaya dan Eeraurn jo
Perafuran Pernerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Perafuran Penrerintah Nonror '18
Tahun 1999.
Peeturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencer*aran dan abu Perusakan
Laut.
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 lahun 1999 tentang Ar*alisis Mengenai Dampak Urgkungan.
5.
Perafuran Pernerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencenraran Udara.
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tenbng Pengenda$an Kerusakan Tanah Unfuk Produksi
A
1"
2.
3.
Eiornassa.
7.
8.
o
10.
B.
Peraturan Pernerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan ahu Pencemaran
Lingkungan Hidup Yang Bert