BAB 1 Pancasila sebagai ideologi terbuka

Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi :

1. Menampilkan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.
1.2. Menganalisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma
Pembangunan.
1.3. Menampilkan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

Waktu:
4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menampilkan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Kompetensi Dasar:
1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka.


(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan:

 Menjelaskan Pancasila Sebagai Kesepakatan Bangsa Indonesia.
 Menguraikan Pengertian Pancasila Dan Proses Perumusan
Pancasila Sebagai Dasar Negara.
 Mendeskripsikan Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia.
 Menganalisis Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

1. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia
a. Kesepakatan Bangsa Indonesia
Bukti-bukti bahwa Pancasila merupakan hasil kesepakatan Bangsa
Indonesia dengan legalitas yang kuat, dapat ditinjau dari:
Justifikasi yuridis (UUD 1945 dan Ketetapan MPR),
Justifikasi Teoritis - Filsafati (Alinea Kedua, Keempat dan Pasal 29 UUD
1945),
Justifikasi Sosiologis – historis (nilai-nilai kedaerahan).

b. PENGERTIAN PANCASILA

Beberapa pengertian Pancasila yang dikemukakan oleh para ahli:
1. Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan
Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting
dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
2. Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun
sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan
demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni
falsafah bangsa Indonesia.

3. Notonegoro, Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara Indonesia.
Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan Pancasila pada hakikatnya
merupakan dasar falsafah dan Ideologi negara yang diharapkan menjadi
pendangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara
Indonesia.
4. Berdasarkan Terminologi, Pada 1 juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUKI), Pancasila yang
memiliki arti lima asas dasar digunakakn oleh Presiden Soekarno untuk
memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang

diusulkannya.

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal Mula, Asas-asas
dan Subyek Hubungan Internasional, serta hubungan antara Hukum
Internasional dan Hukum Nasional, dilanjuntukan penugasan dengan
menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Pancasila” sesuai pendapat
anda dan tokoh-tokoh terkenal ! Pendapat anda tentang budaya
politik ? .....................................................
No

Tokoh

Uraian Singkat

1.

Muh Yamin

.........................................................................


2.

Notonagoro

.........................................................................

2. Pengertian Pancasila menurut Ir. Soekarno adalah isi jiwa bangsa Indonesia
yang turun temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan
barat. Berikan penjelasan singkatnya yang dimaksud dengan !
a.
b.

Isi jiwa bangsa: .........................................................................
Terpendam bisu : ......................................................................

3. Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa Indonesia berdasarkan
justifikasi yuridik, filsafat dan teoritik serta sosiologik dan historik. Beri
penjelasan singkat pada kolom di bawah ini !
Justifikasi Yuridis


Filsafat - Toeritis

............................................................. .............................................................
.
.

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi nasional dikatakan sebagai hasil kesepakatan bangsa
Indonesia ! ...........................................................................................................

5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara pendapat Ir.Soekarno
dengan Mr. Muh Yamin berkaitan dengan Pancasila di bawah ini !
Persamaan

Perbedaan

....................................................
....................................................


....................................................
....................................................

c. PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
BPUPKI telah mengadakan sidang 2 kali, yaitu :
 Sidang Pertama, tgl 29 Mei s.d. 1 Juni 1945 (dikemukakan usul dan pendapat
oleh anggota BPUPKI mengenai Dasar Negara dan Rancangan UUD).
 Sidang Kedua, tgl 10 s.d. 17 Juli 1945.
Mr. Muhammad Yamin, pada tgl. 29 Mei 1945
menyampaikan sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.

Mr Soepomo, pada tgl. 31 Mei 1945 menyampaikan usulan sbb:
1. Paham Negara Kesatuan
2. Perhubungan Negara dengan Agama
3. Sistem Badan Permusyawaratan

4. Sosialisasi Negara
5. Hubungan antar Bangsa
Ir. Soekarno, tgl. 1 Juni 1945 mengusulkan sbb:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. KeTuhanan yang berkebudayaan.

Lanjutan ………….
Panitia Kecil pada sidang PPKI, tgl. 22 Juni 1945, sbb :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Panitia kecil bertugas untuk menggolong-golongkan dan memeriksa catatan-catatan
tertulis selama sidang.
Ketua : Ir. Soekarno

Anggota : 1) Drs. Mohammad Hatta, 2) Mr. Muhammad Yamin, 3) Mr. A. Subardjo, 4) Mr.
A.A. Maramis 5) K.H. A. Kahar Moezakkir, 6) K.H.A Wachid Hasjim, 7) Abikusno
Tjokrosujoso, 8) H. Agus Salim Panitia Kecil atau panita 9 (sembilan) yang pada akhirnya
menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).

Rumusan Akhir Pancasila, ditetapkan tgl 18 Agustus 1945, sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara
tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu.
(Tap MPRS No. XX/MPRS/1966, jo Tap MPR No.XVIII/MPR/1988 dan Tap
MPR No.III/MPR/2000).

d. KEDUDUKAN PANCASILA BAGI BANGSA INDONESIA
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia :

 Sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan
negara.
 Bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk
oleh MPR-DPR hasil pemilihan umum.
 Merupakan kaidah negara yang fundamental, yaitu bahwa hukum
dasar tertulis (UUD), hukum tidak tertulis (konvensi), dan semua
hukum atau peraturan perundang-undangan harus bersumber pada
Pancasila.

Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam
bentuk peraturan perundang-undangan bersifat imperatif (mengikat)
bagi:
• Penyelenggara negara
• Lembaga kenegaraan
• Lembaga kemasyarakatan
• Warga negara Indonesia di mana pun
berada, dan
• Penduduk di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.


TUNJUKKAN NASIONALISME MU!

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan Pembukaan UUD
1945 dan berdasarkan Ketetapan MPR No. III/MPR/2003 tentang Sumber Hukum
dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan, adalah sbb :

PANCASILA

Cita Hukum

Staatsfundamentalnorm
Pancasila Dlm
Pembukaan UUD 1945
Batang Tubuh Dan
Penjelasan UUD 1945

Staatsgrundge setze

Ketetapan MPR
Peraturan Perundang-undangan mulai dari

undang-undang sampai Keputusan
Gubernur, Bupati/Kotamadya

Formell Fgesetz &
Verordnung & Autoname
Satzung

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA :
Merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan
negara agar dapat :
Mampu berdiri kokoh,
Dapat mengetahui arah tujuan dalam mengenal dan memecahkan masalah
(ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan) yang
dihadapi oleh bangsa, dan
Tidak terombang ambing oleh keadaan apapun, termasuk dalam era global
dewasa ini.

Pancasila sebagai pandangan hidup, nilai-nilainya telah
terkristalisasi dari kehidupan nyata masyarakat Indonesia, antara
lain:

 Kedamaian,
 Keimanan,
 Ketaqwaan,
 Keadilan,
 Kesetaraan,

 Keselarasan,
 Keberadaban,
 Persatuan dan Kesatuan,
 Mufakat,
 Kebijaksanaan,
 Kesejahteraan.

PANCASILA SEBAGAI LIGATUR BANGSA INDONESIA
Kata “ligatur” berasal dari bahasa Latin – ligatura – yang berarti
sesuatu yang mengikat. Prof. Dr. Roland Peanok, memberi makna
ligatur sebagai “ikatan budaya” atau cultural bond.
Jadi, ligatur merupakan ikatan budaya yang berkembang secara
alami dalam kehidupan masyarakat, tidak karena paksaan yang
dipandang perlu dan penting untuk menjaga keutuhan dan kesatuan
masyarakat.

Bung Karno, dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa nilai-nilai
yang terkandung di dalam Pancasila bersumber dan digali dari nilai-nilai
budaya masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.

Pancasila sebagai lagatur bangsa Indonesia, mampu memenuhi kriteria :
1. Memiliki daya ikat bangsa yang mampu menciptakan suatu bangsa
dan negara yang kokoh,
2. Nilai-nilai Pancasila, telah difahami dan diyakini oleh masyarakat, yang
selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya rasa
paksaan.

PANCASILA JATI DIRI BANGSA INDONESIA
Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang mempribadi
(living reality), sehingga sekaligus merupakan jatidiri bangsa Indonesia.
Jatidiri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang di dalam
masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip
dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar negara sebagai landasan
statis, ideologi nasional, dan sebagai landasan dinamis bagi bangsa yang
bersangkutan dlm menghadapi segala permasalahan menuju cita-citanya.
Jatidiri bangsa Indonesia bersifat khusus, otentik dan orisinil yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

Sudahkah sesuai dengan nilai Pancasila?
Jelaskan pendapatmu!

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,
buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
1. Rumuskan kembali tentang pemahaman kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara, pandangan hidup, ligatur bangsa dan jatidiri bangsa !
2. Berikan alasan penjelasan, benarkah nilai-nilai Pancasila telah
menjadi living reality dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia !
3. Berikan alasan penjelasan, mengapa di era globalisasi dewasa ini
bangsa Indonesia harus berpegang kokoh pada jatidiri bangsa !
4. Tuliskan 5 (lima) contoh nilai-nilai/pepatah/adat-budaya yang hidup di
dalam masyarakat daerah anda yang sesuai Pancasila !

e. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Beberapa pengertian tentang ideologi :
 Destult de Tracy, Ideologi merupakan bagian dari filsafat yang
merupakan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti pendidikan,
etika dan politik, dan sebagainya.
 Laboratorium IKIP Malang, Ideologi adalah seperangkat nilai, ide dan
cita-cita
beserta
pedoman
dan
metode
melaksanakan/mewujudkannya.
 Kamus Ilmiah Populer, Ideologi adalah cita-cita yang merupakan dasar
salah satu sistem politik, faham kepercayaan dan seterusnya (ideologi
sosialis, ideologi Islam, dan lain-lain).

 Moerdiono, Ideologi adalah merupakan kompleks
pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi
landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagat
raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk
mengelolanya.
 Ensyclopedia International, Ideologi adalah “system of
ideas,belief, and attitudes which underlie the way of live in a
particular group, class, or society” (sistem gagasan,
keyakinan, dan sikap yang mendasari cara hidup suatu
kelompok, kelas atau masyarakat khusus.

 Prof. Padmo Wahyono, SH., Ideologi diberi makna sebagai
pandangan hidup bangsa, falsafah hidup bangsa, berupa seperangkat
tata nilai yang dicita-citakan dan akan direalisir di dalam kehidupan
berkelompok. Ideologi ini akan memberikan stabilitas arah dalam
hidup berkelompok dan sekaligus memberikan dinamika gerak menuju
ke yang dicita-citakan.

 Dr. Alfian, Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang
menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya,
yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
bersama dalam berbagai segi kehidupan.

Lahir dan Tumbuh-kembang
Ideologi
Diyakini
Kebenaran-nya
untuk Hidup
Brsama
Diakui Adanya
Nilai-nilai Dasar

Dicantumkan
Dalam Konstitusi
Negara
IDEOLOGI
NEGARA

Tumbuh-kembang
di dalam
Masyarakat
Konsep-konsep
Abstrak
(inkrimental)

Dirumuskan Dalam
Deklarasi Negara
Dijabarkan Dalam
Berbagai
Kehidupan

Pertam
a

Kedua

Hasil Olah Fikir Para
Cendikiawan

HAKIKAT DAN FUNGSI IDEOLOGI
Ideologi mempunyai fungsi sebagai berikut :
• Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian
dalam alam sekitarnya.
• Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
• Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak.
• Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
• Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
• Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati
serta melakukan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma
yang terkandung di dalamnya.

IDEOLOGI SEBAGAI SUATU SISTEM

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Nilai-nilai SosioBudaya yang
Terkristalisasi
Living Reality
Dalam Masyarakat

Nilai-Nilai
Filosofis

Filsafat Negara
(Sistem Nilai)
Filosofis Ideologis
yang Konstitusional

Dikukuhkan Berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945

Pandangan Mendasar :
• Paham Ketuhanan
• Paham Kemanusiaan
• Paham Kenegaraan
• Paham Kekeluargaan &
Musyawarah
• Paham Keadilan Sosial
Pancasila Sbg
Ideologi
Nasional

Pancasila
Sbg Dasar
Negara

Peraturan Perundangundangan

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA , menurut DR. ALFIAN:
1. Dimensi Realita (suatu ideologi bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup
dalam masyarakat)
2. Dimensi Idealisme (nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung
idealisme, bukan lambungan angan-angan (utopia).
3. Dimensi Fleksibelitas/Pengembangan (suatu ideologi memiliki keluwesan
yang merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan
tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakekat/jati
dirinya).

GAGASAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun semangatnya sendiri
sesunguhnya dapat ditelusuri dari pembahasan para pendiri negara pada
tahun 1945.
Didorong oleh tantangan zaman, sejarah menunjukkan bahwa betapa kokohnya
suatu ideologi, bila tidak memiliki dimensi fleksibelitas, maka akan
mengalami kesulitan bahkan mungkin kehancuran (contoh : runtuhnya
Komunisme di Uni Soviet).
Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila
tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan
kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan
gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka:
1.Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi zaman yang terus mengalami perubahan.
2.Terkandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat
dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia
dan tuntutan perkembangan zaman.
3.Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan, terutama
menghadapi globalisasi dan keterbukaan.
4.Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan
dalam wadah dan ikatan NKRI.

PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Fleksibelitas ideologi Pancasila, karena mengandung nilai-nilai:
1. Nilai Dasar, merupakan nilai-nilai dasar yang relatif tetap yang
terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Nilai Instrumental, merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai
dasar yang dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk
UUD 1945, TAP MPR, dan Peraturan perundang-undangan lainnya.
3. Nilai Praxis, merupakan nilai-nilai yang sesungguhnya dilaksanakan
dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara (misalnya:
menghormati, kerja sama, kerukunan, dsb).

BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
Batas jenis pertama :
Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai
instrumental, sedangkan nilai dasar atau instrinsiknya
mutlak dilarang.
Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah norma :
1. Penyesuaian nilai instrumental, pada tuntutan kemajuan jaman,
harus dijaga agar daya kerja dari nilai instrumental yang
disesuaikan itu tetap memadai untuk mewujudkan nilai instrinsik
yang bersangkutan.
2. Nilai instrumental pengganti, tidak boleh bertentangan antara linea
recta dengan nilai instumental yang diganti.

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,
buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut:
1. Rumuskan kembali pemahaman anda yang dimaksud dengan Pancasila
sebagai ideologi terbuka !
2. Berikan penjelasan hubungan antara pernyataan Pancasila sebagai ideologi
terbuka dengan konstelasi ideologi dunia yang tertutup !
3. Berikan penjelasan kembali tentang konsep ideologi “terbuka” dan batasan
“keterbukaan” suatu ideologi menurut Richard B. Brandt !
4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) faktor yang mendorong pemikiran
bahwa Pancasila adalah sebagai ideologi terbuka !
5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah seorang warga negara dpt
mengimplementasikan ideologi Pancasila dlm kehidupan sehari-hari untuk
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara !

Waktu : 6 x 40 Menit
(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi :

1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka

Kompetensi Dasar:
1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka.
1.2. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan.
1.3. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Waktu:
2 x 40 Menit

Standar Kompetensi:
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka

Kompetensi Dasar:
1.2. Menganalisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan.
1.3. Menampilkan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan:



Menguraikan Pengertian Nilai, Ciri-ciri Dan Macam-macam Nilai.



Mendeskripsikan Pancasila Sebagai Sumber Nilai.



Menganalisis Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan.



Menampilkan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi
Terbuka.

1. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI DAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN
a. Pengertian Nilai

Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai :
1. Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri (obyektif),
merupakan suatu hal yang obyektif dan membentuk semacam
“dunia nilai”, yang menjadi ukuran tertinggi dari perilaku manusia
(filsuf Max Scheler dan Nocolia Hartman).
2. Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada penangkapan dan
perasaan orang (subyektif), menurut Nietzsche, nilai yang
dimaksudkan adalah tingkat atau derajat yang diinginkan oleh
manusia.

BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG NILAI:
 Kamus Ilmiah Populer, Nilai adalah ide tentang apa yang baik, benar,
bijaksana dan apa yang berguna sifatnya lebih abstrak dari norma.
 Laboratorium Pancasila IKIP Malang, Nilai adalah sesuatu yang berharga,
yang berguna, yang indah, yang memperkaya batin, yang menyadarkan
manusia akan harkat dan martabatnya.
 Nursal Luth dan Dainel Fernandez, Nilai adalah perasaan-perasaan tentang
apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang mempengaruhi perilaku
sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Nilai bukanlah soal benar salah,
tetapi soal dikehendaki atau tidak, disenangi/tidak.
 C. Kluckhoorn, Nilai adalah suatu konsepsi yang eksplisit khas dari
perorangan atau karakteristik dari sekelompok orang mengenai sesuatu yang
didambakan, yang berpengaruh pada pemilihan pola, sarana, dan tujuan dari
tindakan.

b. CIRI-CIRI NILAI
1. Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value), yaitu nilai yang
telah menjadi kepribadian bawah sadar yang mendorong timbulnya
tindakan tanpa berfikir lagi.
2. Nilai yang dominan, merupakan nilai yang dianggap lebih penting dari
pada nilai-nilai lainnya, dengan pertimbangan:
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Lamanya nilai yang dirasakan oleh agt kelompok tsb.
c. Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
d. Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang membawakan
nilai tersebut.

c. MACAM-MACAM NILAI
N
o

Nama
Tokoh

Pendapat/Uraian

1. Alport

Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat di
dalam kehidupan masyarakat, dalam 6
(enam) macam, yaitu; (nilai teori, ekonomi,
estetika, sosial, politik, & religi).

2. Sprange

Nilai dapat dibedakan menjadi 6 (enam)
antara lain; (nilai ilmu pengetahuan, nilai
ekonomi, nilai agama, nilai seni, nilai sosial,
dan nilai politik).

3. Sprange,
Harold
Lasswell

Mengidentifikasi
8
(delapan)
nilai-nilai
masyarakat
barat
dalam
hubungannya
dengan manusia lain, yaitu; (kekuasaan,
pendidikan/penerangan
(enlightenment),
kekayaan (wealth), kesehatan (well-being),
ketrampilan (skill), kasih sayang (affection),
kejujuran
(rectitude)
dan
keadilan

Prof. Dr. Notonagoro, membagi menjadi 3 (tiga) bagian :
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur
manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
rokhani manusia, dapat dibedakan atas 4 (empat) macam :
a. Nilai kebenaran/kenyataan (ratio, budi dan cipta).
b. Nilai keindahan (perasaan dan estetis).
c. Nilai moral/ kebaikan (karsa dan etika).
d. Nilai religius (keyakinan/ kepercayaan manusia).

d. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber nilai, secara
umum dapat dilihat dalam Sila-sila Pancasila sbb:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

TINJAUAN METAFISIKA TERHADAP PANCASILA SEHINGGA
NILAI-NILAINYA MEMILIKI SIFAT OBJEKTIF:
1. Rumusan sila-sila Pancasila menunjukkan kenyataan adanya sifat-sifat
abstrak, umum dan universal.
2. Inti sila-sila Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia, baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan maupun
keagamaan.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 menurut ilmu
hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang mendasar.
4. Pembukaan UUD 1945 (yang memuat jiwa Pancasila), secara hukum
tidak dapat diubah oleh setiap pun termasuk MPR hasil pemilihan
umum.
5. Pembukaan UUD 1945 terkandung Pancasila yang tidak dapat diubah
(tetap), krn kemerdekaan merupakan karunia Tuhan.

No

Pancasila

Uraian / Penjelasan

Sila Pertama

Menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dari segala
sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu bergantung kepadaNya.

Sila Kedua

Manusia memiliki hakikat pribadi yang mono-pluralis terdiri atas
susunan kodrat jiwa raga, serta berkedudukan sebagai makhluk
pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Sila Ketiga

Berupa pengakuan terhadap hakikat satu yang secara mutlak
tidak dapat dibagi sehingga seluruhnya merupakan suatu
keseluruhan dan keutuhan.

4.

Sila Keempat

Menjunjung dan mengakui adanya rakyat yang meliputi
keseluruhan jumlah semua orang warga dalam lingkungan daerah
atau negara tertentu yang segala sesuatunya berasal dari rakyat
dilaksnakan oleh rakyat dan diperuntukkan untuk rakyat.

5.

Sila Kelima

Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu yang
berhubungan dengan hak dalam hubungan hidup kemanusiaan.

1.

2.

3.

e. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Paradigma Pembangunan adalah suatu model, pola yang merupakan
sistem berfikir sebagai upaya untuk melaksanakan perubahan yang
direncanakan guna mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju
hari esok yang lebih baik (secara kualitatif maupun kuantitatif).
Karena yang ingin dibangun adalah manusia dan masyarakat Indonesia,
sehingga paradigma pembangunan harus berdasarkan kepribadian
Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap
berkepribadian Indonesia, yang dijiwai dan dilandasi oleh nilai-nilai luhur
Pancasila.

MAKNA, HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Makna Pembangunan Nasional, adalah upaya untuk meningkatkan seluruh
aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan
proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan Tujuan Nasional.
Hakikat Pembangunan Nasional, adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Tujuan Pembangunan Nasional, dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan
Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.

PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL BERDASARKAN
KONSEP, PRINSIP DAN NILAI-NILAI PANCASILA :

Setelah mempelajari materi-materi tentang: Pancasila Sebagai Sumber Nilai
dan Paradigma Pembangunan (Pengertian dan macam-macam nilai,
Pancasila Sumber Nilai, dan Pancasila Paradigma Pembangunan),
dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan
sebagai berikut:
1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Pancasila sumber nilai” sesuai
pendapat anda secara umum !
Pendapat anda tentang Pancasila sumber nilai? ..............................
2. Pengertian nilai menurut Laboratorium Pancasila IKIP Malang, adalah
sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang memperkaya batin,
yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Berikan
penjelasn singkatnya !
a. Yang berharga : ...................................................................................
b. Harkat dan martabatnya`: ...................................................................

3. Prof. Dr. Notonagoro, berpendapat bahwa nilai dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu: nilai material, nilai vital dan nilai kerokhanian. Beri penjelasan
singkat pada kolom di bawah ini !
Nilai Material

Nilai Kerokhanian

......................................................................

...................................................................

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara dirasakan
penting untuk memahami konsep “Pancasila sebagai paradigma
pembangunan” ! .......................................................................................................
.....................................................................................................................................
......

5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara konsep pembangunan
masa “Orde Baru” dan “Era Reformasi” berkaitan dengan Pancasila
sebagai paradigma pembangunan di bawah ini !

Persamaan

Perbedaan

....................................................................
....................................................................
....................................................................

...................................................................
...................................................................
...................................................................

2. SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI TERBUKA
1. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Ketuhanan, bahwa setiap
warga sudah seharusnya memiliki pola pikir, sikap dan perilaku yang
menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan YME.

2. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan, agar
disesuaikan dengan sifat ideologi Pancasila yang terbuka, maka sikap dan
perilaku kita harus senantiasa mendudukkan manusia lain sebagai mitra
sesuai dengan harkat dan martabatnya.

3. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Persatuan
Indonesia, sesuai dengan sifat idelogi Pancasila yang terbuka,
mengharuskan setiap warga negara agar tetap mempertahankan keutuhan
dan tegak-kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai
Permusyawaratan/Perwakilan, terkandung makna bahwa dalam
bersikap dan bertingkahlaku, hendaknya menghormati dan mengedepankan
kedaulatan negara sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat.

5. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Keadilan Sosial,
bahwa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakuat
Indonesia yang sesuai dengan sifat Pancasila sebagai ideologi terbuka, hal ini
akan mengarah pada terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Perlu dihindari terjadinya kesenjangan yang mencolok baik di
bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.

SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan alasan, mengapa kita perlu lebih mendalami kembali makna dan
kedudukan Pancasila baik sebagai dasar negara maupun ideologi terbuka !
2. Beri penjelasan pentingnya falsafah hidup bagi suatu negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara !
3. Jelaskan mengapa suatu ideologi yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara
memiliki sifat yang unik atau khas !
4. Salah satu fungsi ideologi yaitu sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk
menemukan identitasnya. Berikan contohnya !
5. Jelaskan menurut pendapat anda, apa yang dimaksud ideologi sebagai sistem!

6. Jelaskan bagaimana proses falfasah hidup bangsa Indonesia dapat menjadi
ideologi nasional (dasar negara)!
7. Berikan analisis pembuktian empiris, benarkah ideologi Pancasila
merupakan ideologi terbuka!
8. Menurut pendapat anda, bagaimana seharusnya Pancasila menjadi :
a. sumber nilai!
b. paradigma pembangunan!
9. Jelaskan mengapa setelah era orde baru (era reformasi) ada upaya-upaya
untuk menghilangkan pancasila, sehingga jika bicara tentang Pancasila
seakan-akan tidak reformis!
10. Komentar anda tentang pentingnya upaya pelaksanaan Pancasila secara
murni dan konsekuen di dalam kehidupan sehari-hari!

INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
1. Carilah referensi dari berbagai sumber yang relevan atau mendukung tentang
kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka dan implementasinya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara!
2. Berikan pendapat atau pandangan anda tentang :
a. hal yang seharusnya dilakukan sebagai warga negara setelah memahami dan
meyakini Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi terbuka !
b. contoh perilaku yang sebaiknya dilakukan baik di lingkungan keluarga, sekolah
maupun lingkungan masyarakat sekitar !
3. Carilah tambahan referensi dari berbagai sumber (majalah, buletin atau kliping,
internet, dan lain-lain) dapat juga wawancara dengan berbagai nara sumber dan
berikan pendapat anda :
a. yang dimaksud dengan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila ?
b. contoh-contoh sikap perilaku yang menunjukkan warga negara Indonesia yang
konsisten dengan nilai-nilai Pacasila !

STUDI WACANA
KERUKUNAN ANTAR UMAT DI INDONESIA
JADI MODEL DUNIA
Kerukunan antar umat beragama di Indonesia menjadi model bagi kerukunan umat
beragama di dunia, bahkan banyak negara yang secara serius mempelajari tumbuhnya
toleransi di tengah pluralisme di Indonesia. Demikian kesimpulan pernyataan tokoh
agama Indonesia, Sekjen Departemen Agama Faisal Ismail, dan Kepala Pusat
Kerukunan Umat beragama Abdul Fatah, di Gedung Pusat Kerukunan Beragama di
Jakarta, kemarin, berkaitan lawatannya ke Thailand dan India pada 6 – 13 Oktober 2004.
Seperti dilansir Antara, lawatan tokoh agama di Indonesia ke negara lain kali ini
merupakan agenda kedua kali, setelah beberapa bulan lalu mereka melakukan
kunjungan ke Mesir dan Roma.
Misi kunjungan ini, menurut Abdul Fatah, untuk menegaskan bahwa sesungguhnya
tidak ada konflik agama di Indonesia.
Sumber : Media Indonesia/15/10/2004.

Berdasarkan wacana tersebut di atas, berikan pendapat, tanggapan atau
analisa anda !
1. Menurut anda apa segi positif & negatif pluralisme di Indonesia ?
2. Carilah perbandingan di negara Thailand, India, Mesir atau Roma sekitar
kerukuan antar umat beragama yang ada di negara-negara tersebut !
3. Bagaimana perasaan anda, sehubungan dengan pengakuan dari negaranegara lain tentang kerukunan umat beragama di Indonesia akan dijadikan
model ?
4. Menurut pendapat anda, adakah hubungan kerukunan umat beragama di
Indonesia dengan falsafah hidup Pancasila yang diyakini oleh bangsa
Indonesia?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap penodaan agama yang marak akhir-akhir
ini?

6. Bagaimana upaya-upaya nyata yang dapat kita lakukan agar kerukunan
antar umat beragama di Indonesia tetap terpelihara dengan baik ?
7. Bila penyelenggaraan negara di Indonesia menunjukkan perilaku
konstitusional, bagaimana dampaknya terhadap :
a. Kerukunan hidup antar umat beragama !
b. Pancasila sebagai sumber nilai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara !
c. Pancasila sebagai paradigma pembangunan !