Sistem informasi pelatihan calon tenaga kerja berbasis web menggunakan PHP, MySQL, dan SMS Gateway studi kasus Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi Kota Yogyakarta

(1)

i

(Studi Kasus : Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi kota Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Aristawati Cahyaningtyas NIM : 085314023

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

ii

(Case Study: Social Service Workers Transmigration of Yogyakarta)

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirments To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Enginnering Department

By:

Aristawati Cahyaningtyas NIM : 085314023

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINNERING FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA


(3)

iii


(4)

(5)

v

Karya ini saya persembahkan kepada:

Baal Perazim dan Jehovah Tsebaoth-ku,, kalau bukan karenaMu pasti karya ini

belum selesai..

Papa, mama, mb.dhani, mb.nomie, mas kris, dan abiii...

Temen-temen komsel “Master of Breakthroughs” gabhy, anika, priska, mb.nining,

yuni dan si bungsu nico..


(6)

(7)

vii


(8)

(9)

ix

Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) kota Yogyakarta masih menggunakan cara manual dalam pengelolaan data administrasi pelatihan tenaga kerja. Hal ini memiliki beberapa kelemahan antara lain kerancuan data, proses pembuatan laporan yang membutuhkan proses yang lama, dan penyampaian informasi ke peserta yang cenderung lambat. Dari sisi peserta pelatihan juga terdapat beberapa masalah, diantaranya proses pendaftran pelatihan yang lama, dan informasi pelatihan yang lambat diterima. Dari latar belakang tersebut, dibangun Sistem Informasi Pelatihan Calon Tenaga Kerja Berbasis Web dan SMS Gateway yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut.

Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Sistem ini juga menggunakan Gammu 1.29.92 untuk membangun server sms gateway. Metodologi yang digunakan untuk merancang, membuat, dan mengimplementasikan sistem informasi ini adalah metodologi FAST (Framework for the Application of Systems Technique).

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Sistem Informasi Pelatihan Calon Tenaga Kerja Berbasis Web dan SMS Gateway yang memiliki kemampuan untuk menangani beberapa proses antara lain: pendaftaran pelatihan, pengelolaan data administrasi pelatihan, penyajian laporan, dan pengiriman sms ke peserta pelatihan. Setelah dilakukan uji coba di Dinsosnakertrans diperoleh kesimpulan bahwa sistem ini secara umum mampu membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di Dinsosnakertrans kota Yogyakarta.


(10)

x

Transmigration Social Service Workers (Dinsosnakertrans) Yogyakarta city still use manual data management administrative workforce training. It has some drawbacks such as ambiguity of data, the reporting process that requires a long process, and delivery of information to participants who tend to be slow. Of the participants there are also several issues, including the process of registration of a long training, and recieved training information to be slow. From this background, constructed Candidate Training Information System Manpower and Web Based SMS Gateway is expected to overcome these problems.

The system is built using PHP programming language and MySQL database. The system also uses Gammu 1.29.92 to build sms gateway server. The methodology used to design, create, and implement the information system is a methodology FAST (Framework for the Application of Systems Technique).

The final result obtained is a Candidate Training Information System Manpower and Web Based SMS Gateway which has the ability to handle multiple processes such as: registration training, administrative data management training, presentation of reports, and sending sms to the trainees. After testing in Dinsosnakertrans the conclusion that the system is generally able to help solve the problems that occurred in the city of Yogyakarta Dinsosnakertrans.


(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “ Sistem Informasi Pelatihan Calon Tenaga Kerja Berbasis Web menggunakan PHP, MySQL, dan SMS Gateway (Studi Kasus : Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi kota Yogyakarta) ” dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Agnes Maria Polina S. Kom., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang sudah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing dan memberikan pengarahan serta saran bagi penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan dengan baik.

2. Kepada orangtua, Bapak Robertus Noor Tjahjono DS dan Ibu Elisabeth Herawati yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan yang sangat berlimpah pada penulis.

3. Segenap saudara, terutama Ardhani Mayapura Cahyowati, Anom Herningtyas, Agustinus Sukristanto, dan Rafael Abisatya yang selalu memberi semangat, doa dan penghiburan ketika penulis merasa putus asa.

4. Teman – teman PDYB dan para tim pelayanNya yang selalu mendukungku, mendoakanku, dan membimbingku.

5. Teman-teman program studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma ilan, pucha, itha, bebeth, ade, agnes, ocha, jnez, mba winda atas dukungan dan masukannya.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis


(12)

xii

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN JUDUL (BAHASA INGGRIS)...ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...v

HALAMAN MOTTO...vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...viii

ABSTRAK...ix

ABSTRACT...x

KATA PENGANTAR...xi

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR GAMBAR...xv

DAFTAR TABEL...xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 3

I.3 Tujuan Penelitian ... 4

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Metodologi Penelitian ... 5

I.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

II.1 Sistem Informasi ... 9

II.1.1 Sistem ... 9

II.1.2 Sistem Informasi Berbasis web ... 13

II.1.3 Metodologi FAST ... 14

II.1.4 Notasi Permodelan Sistem ... 19


(13)

xiii

II.2.3 Cara kerja SMS Gateway ... 25

II.3 Gammu ... 26

II.3.1 Pengertian Gammu ... 26

II.3.2 Mekanisme Kerja Gammu ... 27

II.3 PHP ... 28

II.4 MySQL ... 29

II.4.1 Pengertian MySQL ... 29

II.4.2 Perintah – perintah dalam SQL ... 30

II.4.3 Komponen – komponen dalam MySQL ... 30

II.4.4 Kelebihan MySQL ... 31

II.5 Pengujian Perangkat Lunak ... 33

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 34

III.1 Analisis Sistem ... 34

III.1.1 Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) ... 34

III.1.2 Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) ... 35

III.1.3 Fase Kebutuhan Pengguna (Requirement Analysis Phase) ... 37

III.2 Perancangan Sistem ... 66

III.2.1 Design Basis Data ... 66

III.2.2 Design Antarmuka ... 72

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 74

IV.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 74

IV.2 Implementasi Basis Data (Construction and Testing Phase) ... 74

IV.3 Implementasi Sistem ... 77

IV.3.1 Halaman Utama Pengguna ... 77

IV.3.2 Halaman Pendaftaran Pelatihan ... 78

IV.3.3 Halaman Login ... 79

IV.3.4 Halaman Utama Admin ... 80

IV.3.5 Halaman Utama Kepala Dinas ... 99

BAB V ANALISA HASIL ... 107

V.1 Analisis Hasil Perangkat Lunak ... 107


(14)

xiv

BAB VI PENUTUP ... 114

VI.1 Kesimpulan ... 114

VI.2 Saran... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 116 LAMPIRAN ...


(15)

xv

Gambar 2.1 Model umum sistem ... 13

Gambar 2.2 Simbol dasar use case diagram ... 19

Gambar 2.3 Notasi – notasi ER diagram ... 22

Gambar 2.4 Cara Kerja SMS Gateway ... 26

Gambar 2.5 Mekanisme kerja gammu ... 28

Gambar 3.1 Diagram Konteks ... 38

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Informasi... 39

Gambar 3.3 Use Case Diagram SMS Gateway ... 57

Gambar 3.4 Diagram Berjenjang ... 59

Gambar 3.5 DFD Level 0 ... 60

Gambar 3.6 Overview DFD ... 61

Gambar 3.7 Gambar DFD Level 2 Proses 1... 62

Gambar 3.8 Gambar DFD Level 2 Proses 2... 63

Gambar 3.9 Gambar DFD Level 2 Proses 3... 63

Gambar 3.11 Gambar DFD Level 2 Proses 5... 65

Gambar 3.12 Gambar DFD Level 2 Proses 6... 65

Gambar 3.13 Gambar DFD Level 2 Proses 7... 66

Gambar 3.14 Gambar ER Diagram ... 68

Gambar 3.15. Gambar Relational Model ... 69

Gambar 3.16 interface halaman utama ... 73

Gambar 3.17 interface halaman pendaftaran pelatihan ... 73

Gambar 3.18 interface halaman Login ... 73

Gambar 3.19 interface halaman utama admin ... 74

Gambar 3.20 interface halaman utama kepala dinas ... 74

Gambar 4.1 Halaman utama pengguna ... 78

Gambar 4.2 Halaman pendaftaran pelatihan ... 79

Gambar 4.3 Halaman login ... 80

Gambar 4.4 Halaman utama admin ... 82

Gambar 4.5 Halaman utama pengguna ... 83

Gambar 4.6 Halaman cari daftar peserta ... 85


(16)

xvi

Gambar 4.10 Halaman cari peserta ... 88

Gambar 4.11 Halaman tambah pelatihan ... 89

Gambar 4.12 Halaman daftar pelatihan... 90

Gambar 4.13 Halaman ubah pelatihan ... 90

Gambar 4.14 Halaman hapus pelatihan... 91

Gambar 4.15 Halaman tambah pengajar ... 92

Gambar 4.16 Halaman daftar pengajar ... 93

Gambar 4.17 Halaman ubah pengajar ... 93

Gambar 4.18 Halaman hapus pengajar ... 94

Gambar 4.19 Halaman tambah galeri ... 95

Gambar 4.19 Halaman tambah galeri ... 95

Gambar 4.20 Halaman LaporanPelatihan_Lengkap ... 96

Gambar 4.21 Gambar laporan peserta ... 97

Gambar 4.22 Halaman gammu_Form ... 98

Gambar 4.23 Halaman gammu_Form2 ... 99

Gambar 4.24 Halaman utama kepala dinas ... 100

Gambar 4.25 Halaman tambah admin ... 101

Gambar 4.26 Halaman daftar admin ... 102

Gambar 4.27 Halaman ubah admin ... 102

Gambar 4.28 Halaman hapus admin ... 103

Gambar 4.29 Grafik laporan peserta ... 104

Gambar 4.30 Grafik laporan pelatihan ... 104

Gambar 4.31 Halaman Grafik Laporan periode ... 106


(17)

xvii

Tabel 3.1. Tabel analisis kebutuhan pengguna ... 38

Tabel 3.2. Tabel peserta pelatihan ... 69

Tabel 3.3. Tabel pelatihan ... 69

Tabel 3.4. Tabel pengajar ... 69

Tabel 3.5. Tabel daftar ... 69

Tabel 3.6. Tabel jenis pelatihan ... 70

Tabel 3.7. Tabel dokumentasi ... 70

Tabel 3.8. Tabel galeri ... 70

Tabel 3.9. Tabel admin ... 70

Tabel 3.10. Tabel admin ... 70

Tabel 3.11. Tabel pbk_groups ... 71

Tabel 3.12. Tabel pbk ... 71

Tabel 3.13. Tabel outbox... 71

Tabel 3.14. Tabel sentitem ... 71

Tabel 5.1. Tabel hasil kuesioner pengguna pertanyaan 1 ... 109

Tabel 5.2. Tabel hasil kuesioner pengguna pertanyaan 2 ... 109

Tabel 5.3. Tabel hasil kuesioner pengguna pertanyaan 3 ... 110

Tabel 5.4. Tabel hasil kuesioner pengguna pertanyaan 4 ... 111

Tabel 5.5. Tabel hasil kuesioner pengguna pertanyaan 5 ... 111


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Besarnya jumlah para pencari kerja di wilayah kota Yogyakarta yang tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja yang mencukupi menimbulkan banyak persoalan, diantaranya membuat banyak para pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan. Namun, dalam persaingan mencari kerja tidak sedikit didapati para pencari kerja yang kurang atau bahkan tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh penyedia lapangan pekerjaan selain dari pendidikan formal yang mereka miliki. Para pencari kerja cenderung hanya mengandalkan pendidikan formal yang mereka miliki.

Di lain pihak, saat ini kebanyakan penyedia lapangan kerja cenderung lebih menyukai para pencari kerja yang memiliki keterampilan lain selain dari pendidikan formal yang mereka miliki. Hal ini membuat cukup banyak para pencari kerja yang tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh para penyedia lapangan kerja. Kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja, membuat mereka semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini memaksa cukup banyak para pencari kerja yang menjadi pengangguran untuk waktu yang belum pasti.

Untuk menanggulangi masalah kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja, Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans)


(19)

2

kota Yogyakarta telah menyediakan pendidikan pelatihan keterampilan non formal yang dikhususkan bagi para pencari kerja yang kurang mampu di bidang finansial. Pelatihan-pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan tambahan sehingga pada akhirnya mereka dapat memenuhi harapan para penyedia lapangan kerja. Selain itu, pelatihan-pelatihan ini diharapkan juga dapat membekali para pencari kerja untuk dapat membuka usaha sendiri tanpa bergantung pada para penyedia lapangan kerja. Pelatihan keterampilan ini terdiri dari berbagai bidang mulai dari bidang keterampilan menjahit, komputer, bahasa inggris, elektronika, tata boga, dll. Pendidikan pelatihan keterampilan ini biasa diadakan setiap tahun dengan rata – rata jumlah keseluruhan peserta mencapai sekitar 100 orang. Tiap tahunnya pembukaan pendaftaran palatihan keterampilan biasa dilakukan antara bulan Januari sampai Maret.

Permasalahan yang dihadapi selama ini adalah pencatatan dan pendataan yang dilakukan oleh Dinsosnakertrans kota Yogyakarta masih secara manual sehingga pendataan yang dilakukan pun menjadi tidak optimal. Hal ini menyusahkan karyawan Dinsosnakertrans. Sebagai contoh, sering terdapat kerancuan dalam data diri peserta pelatihan dan jumlah kuota pelatihan yang telah terisi pun terkadang menjadi tidak jelas. Padahal tiap pelatihan memiliki batas maximal peserta. Masalah lain yang timbul dari masih manualnya proses pencatatan ini, adalah saat para petugas harus memberikan informasi-informasi kepada para peserta pelatihan yang telah terdaftar. Petugas harus menelepon/ menghubungi peserta satu demi satu. Hal ini jelas sangat tidak praktis dan menghabiskan banyak waktu dan biaya.


(20)

3

Banyaknya masalah yang ditimbulkan dari masih manualnya proses pencatatan pelatihan pencari kerja ini, dirasakan semakin dibutuhkan suatu sistem informasi (SI) yang mampu mengatasi permasalahan – permasalahan ini. Dari latar belakang tersebut, dibuat Sistem Informasi Pelatihan Calon Tenaga Kerja berbasis web yang kemudian akan dihubungkan dengan sms gateway. Sistem informasi berbasis web ini mampu diakses di mana saja tanpa harus pergi ke Dinsosnakertrans Yogyakarta. Sedangkan penggunaan sms gateway diharapkan mampu membantu para peserta pelatihan dalam mendapatkan informasi – informasi yang mereka butuhkan secara cepat dan efisien. Sistem informasi ini nantinya diharapkan mampu mencatat data para peserta pelatihan, pelatihan-pelatihan apa saja yang disediakan Dinsosnakertrans Yogyakarta, berapa kuota yang tersedia untuk tiap pelatihan, dll. Sistem informasi ini nantinya diharapkan dapat terintegrasi dengan sistem yang telah dipakai oleh Dinsosnakertrans kota Yogyakarta.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disampaikan, maka rumusan masalah yang ingin diselesaikan, yaitu:

a) Bagaimana membuat sistem informasi berbasis web yang terkoneksi dengan layanan sms gateway untuk Dinsosnakertrans kota Yogyakarta? b) Apakah sistem informasi yang dibuat ini secara fungsional mampu

membantu karyawan Dinsosnakertrasns kota Yogyakarta dalam menyelesaikan proses administrasi pelatihan tenaga kerja?


(21)

4

c) Apakah sistem informasi yang dibuat ini mampu membantu calon peserta pelatihan dalam memperoleh informasi pelatihan, lowongan pekerjaan, dan dalam proses pendaftaran?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sistem informasi berbasis web yang dapat digunakan oleh karyawan Dinsosnakertrans kota Yogyakarta dalam pencatatan dan pendataan pelatihan-pelatihan para pencari kerja di kota Yogyakarta, dan memberikan kemudahan pelayanan kepada para peserta pelatihan keterampilan melalui layanan sms gateway.

I.4 Batasan Masalah

Dalam membangun sistem informasi ini, penulis memberikan beberapa batasan masalah, antara lain:

1. Studi kasus dilakukan di Dinsosnakertrans kota Yogyakarta

2. Sistem informasi yang dibuat menangani beberapa hal yaitu proses pendaftaran pelatihan, pencatatan dan pendataan kuota peserta pelatihan, pemberian informasi-informasi pelatihan, seta pemberian konfirmasi yang dilakukan melalui fasilitas sms gateway.

3. Sistem informasi berbasis web ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan database menggunakan MySQL. Sedangkan modul yang digunakan untuk melakukan koneksi antara web dengan server sms akan menggunakan aplikasi Gammu.


(22)

5

4. Layanan sms gateway yang digunakan adalah layanan satu arah, yaitu dari sistem ke pengguna.

I.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang dipakai untuk menyelesaikan penelitian ini adalah studi kasus dengan langkah – langkah sebagai berikut:

a) Studi Lapangan.

Pada tahap ini dilakukan observasi/ pengamatan langsung ke Dinsosnakertrans. Pengamatan dilakukan untuk memahami sistem yang ada di sana dan data – data yang digunakan. Kemudian dilakukan wawancara tanya jawab secara langsung dengan karyawan Dinsosnakertans untuk mengetahui masalah – masalah yang ada di Dinsosnakertans Yogyakarta. b) Pembuatan sistem dengan menggunakan metode Framework for the

Application of System Technique (FAST). Metode ini terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:

a) Scope Definition Phase

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan seberapa besar ruang lingkup yang akan dikerjakan oleh sistem. Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data cara pendaftaran, kuota peserta pelatihan, dan informasi – informasi lainnya yang terkait dengan pendidikan pelatihan keterampilan calon tenaga kerja.


(23)

6

Menganalisa masalah – masalah yang terdapat di Dinsosnakertrans dan menganalisa kebutuhan pengguna.

c) Requirement Analysis Phase

Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi data, proses, dan antarmuka yang diinginkan oleh pengguna.

d) Logical Design Phase

Menggambarkan logical data model, logical process model dan logical interface model.

e) Decision Analysis Phase

Mempertimbangkan perangkat lunak yang akan dipakai sebagai solusi atas masalah – masalah yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya.

f) Physical Design and Integration Phase

Mengimplementasikan secara teknik, membuat physical database design,

physical user interface.

g) Construction and Testing Phase

Dalam tahap ini dilakukan implementasi sistem berdasarkan analisis dan hasil desain dan perancangan sistem informasi. Pada tahap ini juga dilakukan uji coba terhadap sistem melalui test.

c) Uji coba sistem terhadap pengguna

Uji coba kepada pengguna dilakukan terhadap peserta pelatihan, admin, dan kepala subbagian ketenagakerjaan untuk mengetahui apakah sistem yang


(24)

7

dibuat dapat membantu menyelesaikan masalah serta untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat mudah digunakan karyawan Disosnakertrans.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi menjadi beberapa bagian/ bab, antara lain:

a. Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

b. Bab II : Dasar Teori

Bab ini akan berisi kumpulan teori yang akan melandasi perancangan dan pembuatan sistem informasi dan pembangunan aplikasi sms gateway.

c. Bab III : Analisa dan Perancangan Sistem

Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan sistem yang akan dibangun, meliputi use case diagram, ER diagram, DFD, sms gateway, dan metode penyelesaian yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah sistem informasi ini.

d. Bab IV : Implementasi Hasil

Bab ini berisi implementasi dari hasil perancangan ke dalam bahasa pemrograman.


(25)

8 e. Bab V : Analisa Hasil

Bab ini berisi analisa dari hasil pembuatan sistem. Pada bab ini dibahas tentang hasil pengujian – pengujian sistem secara tes untuk mencari kekurangan-kekurangan sistem maupun uji coba terhadap pengguna ( tes).

f. Bab VI : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis berkaitan dengan sistem yang telah dibangun. Kesimpulan dan saran dibuat berdasarkan pembahasan analisa sistem pada bab sebelumnya.


(26)

9 BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Sistem Informasi II.1.1 Sistem

II.1.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Indrajit (2001) sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

Menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagaian yang memiliki keterkaitan, saling berhubungan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

Sedangkan sistem informasi sendiri adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi


(27)

10

dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

II.1.1.2 Karakteristik Sistem Informasi

Jogiyanto (2005) mengemukakan bahwa sistem memiliki beberapa karakteristik/ sifat – sifat tertentu, antara lain:

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar sistem

Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi.


(28)

11

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem

Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh untuk menghasilkan sebuah informasi, diperlukan sebuah signal input yang kemudian digunakan untuk mengolah berbagai macam data menjadi suatu informasi.


(29)

12 6. Keluaran sistem

Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran sistem

Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang diharapkan dihasilkan sistem tersebut. Sebuah sistem dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/ mengenai sasaran atau pun tujuan dari pembangunan sistem tersebut.


(30)

13 II.1.1.3 Model Umum Sistem

Secara umum model suatu sistem terdiri dari masukan (input), pengolahan (process) dan keluaran (output), seperti pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Model umum sistem

II.1.2 Sistem Informasi Berbasis web

Sistem informasi berbasis web adalah suatu sistem informasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti Internet atau intranet. Ia juga merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, PHP, dll) dan bergantung pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi.

World Wide Web atau disebut web adalah fasilitas yang menyediakan interface yang sedehana ke sumber daya internet yang sangat besar. Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi lebih mudah dan efisien. Web menggunakan

Hypertext secara cukup kompleks, yaitu meletakan hubungan dimana saja di dalam artikel, tidak hanya di akhir artikel. Secara teoritis, Web tidak membatasi diri untuk data teks, tetapi juga menyertakan data


(31)

14

grafik seperti video klip, animasi, file suara dan suara langsung (Real TimeSound).

Secara garis besar web dibedakan menjadi 2 komponen dasar, antara lain:

1. Server web, yaitu sebuh komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya yang meminta informasi melalui fasilitas internet. 2. Browser web, adalah software yang dijalankan pada

computer pemakai (client) yang meminta informasi dari server web dan menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri.

II.1.3 Metodologi FAST

Metodologi pengembangan sistem (system development methodology) adalah proses pengembangan sistem yang sangat formal dan akurat yang mendefinisikan sekumpulan aktivitas, metode, praktek-praktek terbaik, penyampaian, dan alat terotomasi yang digunakan oleh pengembang sistem dan manajer proyek untuk mengembangkan dan memelihara sistem dan software informasi. Salah satu metodologi pengembangan sistem yang umum dipakai adalah metodologi FAST (Framework for the Application of Systems Technique).


(32)

15

FAST (Framework for the Application of Systems Technique)

adalah kerangka cerdas yang cukup fleksibel untuk menyediakan

tipe-tipe berbeda proyek dan strategi. Dalam merancang, membuat, dan

menyelesaikan sistem informasi ini, digunakan metodologi FAST hal ini dikarenakan metodologi ini merupakan metodologi yang sesuai dengan rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan secara tersruktur. Metodologi FAST mempunyai delapan fase / tahap, tiap fase menghasilkan produk jadi yang dilewatkan ke fase berikutnya (Whitten, 2004). Fase-fase tersebut, antara lain:

a) Scope Definition Phase

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service). Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada (problems), kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi (opportunity), dan kebutuhan-kebutuhan baru yang dibebankan oleh pihak manajemen atau pemerintah (directives).

Pada tahap ini juga ditentukan apakah problem yang dihadapi nampak berharga untuk diselesaikan. Jika problem

tersebut problem yang berharga, maka kemudian baru ditentukan ukuran dan batasan dari proyek, visi proyek, dan batasan lainnya.


(33)

16

b) Problem Analysis Phase

Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem yang ada sebelumnya. Dalam hal ini project charter

yang dihasilkan dari tahapan preliminary investigation adalah kunci utamanya. Hasil dari tahapan ini adalah peningkatan performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan. Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang problems, causes, effects, dan solution benefits.

c) Requirement Analysis Phase

Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang baru. Alat bantu untuk memahami kebutuhan bisnis yang ada adalah dengan pemodelan use case.

d) Logical Design Phase

Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dari fase requirements analysis

kepada sistem model yang akan dibangun nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penggunaan teknologi (data, process, interface) yang menjamin


(34)

17

yang akan dibangun di dalam sistem. Tahap ini meliputi 2 langkah, yaitu:

Data Modeling, yaitu memodelkan tabel – tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data – data di dalam database. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan Entity Relationship diagram (ER diagram).

Process Modeling, yaitu memodelkan proses – proses yang akan terjadi dalam suatu sistem. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan data flow diagram (DFD).

e) Decision Analysis Phase

Pada tahap ini akan akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi sistem sebagai solusi atas problems dan Irequirements yang sudah didefinisikan pada tahapan-tahapan sebelumnya.

f) Physical Design and Integration Phase

Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan bisnis yang direpresentasikan sebagai logical design

menjadi physical design yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan dikembangkan. Jika di dalam logical design tergantung kepada berbagai solusi teknis,


(35)

18

maka physical design merepresentasikan solusi teknis yang lebih spesifik.

g) Construction and Testing Phase

Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk mengkonstruksi dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis data, program aplikasi, dan antarmuka akan mulai dibangun pada tahap ini. Setelah dilakukan uji coba terhadap keseluruhan sistem desain.

h) Installation and Delivery Phase

Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah instalasi sistem, training user, manual sistem, mengkonversi file dan database yang ada ke dalam database yang baru, final testing dan menyiapkan prosedur konversi. Setelah sistem dioperasikan, perlu system support yang berkesinambungan untuk sisa siklus hidupnya yang berguna dan produktif. Dukungan sistem terdiri dari aktivitas- aktivitas berkesinambungan berikut :

• Membantu para pengguna.

• Memperbaiki cacat (bug) perangkat lunak. • Mengembalikan keadaan semula sistem.


(36)

19 II.1.4 Notasi Permodelan Sistem

II.1.4.1 Use Case Diagram

Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan user. Dengan kata lain, use case diagram menggambarkan secara grafikal tentang siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara bagaimana user

berinteraksi dengan sistem.

II.1.4.1.1 Simbol dasar use case diagram

Use case merupakan bagian dari seluruh fungsi sistem.

Use case digambarkan secara grafik dengan elips yang horisontal dengan nama dari use case tertera, di bawah atau di dalam elips.

Actor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk bertinteraksidengan sistem untuk mengubah informasi. Aktor dapat berupa orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga suatu waktu kejadian.


(37)

20

II.1.4.1.2 Relasi (Relationship)

Relasi digambarkan dengan sebuah garis di antara dua simbol di dalam use case diagram. Arti relasi bisa berbeda antara satu dengan yang lainnnya tergantung pada bagaimana cara garis digambar dan tipe simbol apa yang disambungkan.

Ada beberapa jenis relasi yang digunakan untuk menggambarkan use case diagram yaitu :

1. Association adalah relasi antara actor dan sebuah use case di mana terjadi interaksi di antara keduanya.

2. Extends yaitu sebuah relasi antara extension use case dan use case yang di extend. Extension use case adalah sebuah use case yang berisi langkah-langkah yang diekstrak dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana dan kemudian diberikan tambahan fungsinya.

3. Uses atau includes yaitu sebuah relasi anatara

abstract use case dan use case yang digunakan.

Abstract use case adalah sebuah use case yang mengurangi redudansi antara satu atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan


(38)

langkah-21

langkah yang umum yang ditemukan dalam case -nya.

4. Depend On yaitu sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case dan dapat menentukan urutan dimana use case perlu untuk dikembangkan.

5. Inheritance yaitu sebuah relasi use case yang tingkah laku pada umumnya mengambarkan dua aktor yang menginisiasi use case yang mana akan ditugaskan dan diekstrapolasi dalam abstrak aktor yang baru untuk mengurangi redudansi. Aktor yang lain dapat menurunkan interaksi dari abstrak actor

II.1.4.2 Database Conceptual Design

Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu :


(39)

22

1. Relasi Satu lawan Satu ( One to One Relationship/ 1 : 1) Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entiti B. Hubungan 1:1 mencakup juga relasi 1:0 dan 0:1

2. Relasi Satu lawan Banyak ( One to Many Relationship/ 1 : m) Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A berpasangan lebih dari satu anggota entiti B. hubungan one to many mencakup relasi 1:1, 0:1, 1:1

3. Relasi Banyak lawan Banyak (Many to Many Relationship/ m : m)

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti B, begitu juga sebaliknya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti A. Relasi ini mencakup 1:m, 1:1, 1:0, 0:1 Berikut adalah bentuk variasi dari ER diagram:


(40)

23

II.1.4.3 Database Logical dan Physical Design

Dalam fase logical design ini dilakukan proses translasi dari

conceptual schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hasil dari fase ini disebut sebagai logical schema dan dinyatakan dalam

logical data model yang digambarkan menggunakan relational model. Dalam fase ini harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi.

Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke dalam sejumlah tabel yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan :

1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database. 2. Untuk meminimumkan grup elemen data yang sama dan

berulang-ulang ( redundansi ) dalam database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan memboroskan tempat penyimpanan.

3. Untuk memudahkan proses penyisipan, penghapusan, dan pengembangan database.

Sedangkan untuk fase physical design harus dipastikan, logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi dengan detail-detail yang diperlukan untuk pengimplementasian secara fisik


(41)

24

pada Database Management System ( DBMS ) yang akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema.

II.2 SMS Gateway

II.2.1 Pengertian SMS

SMS (Short Message Service) adalah salah satu jenis layanan komunikasi berbasis teks yang disediakan oleh operator telepon seluler yang memungkinkan pelanggannya untuk mengirim/ menerima pesan singkat melalui handphone (Tim Penelitian dan Pengembangan wahana komputer, 2005).

Layanan yang dilakukan dengan menggunakan sistem SMS ini pada dasarnya akan terjamin delivery dari suatu short message hingga sampai ke tujuan. Kegagalan pengiriman yang bersifat sementara akibat tujuan pengiriman tidak aktif, kecuali bila short message telah melampaui batas waktu tertentu sehingga terhapus secara otomatis. Mengingat kecilnya kemungkinan SMS yang dikirimkan gagal diterima oleh si penerima, maka banyak orang yang kemudian memilih layanan SMS ini menjadi salah satu pilihan dalam berkomunikasi.

II.2.2 Pengertian SMS Gateway

SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak/ platform yang menawarkan layanan transit SMS, mentransformasikan pesan ke


(42)

25

jaringan seluler dari media lain, atau sebaliknya, yang kemudian dipergunakan oleh penyedia jasa untuk mengatur SMS yang akan dikirim dan diterima. Hal ini memungkinkan pengiriman atau penerimaan pesan SMS dengan atau tanpa menggunakan hanphone. SMS Gateway bekerja dengan cara menghubungkan handphone dengan sebuah komputer. Komunikasi antara handphone dengan komputer dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman

serial port.

Dengan adanya software SMS Gateway, maka seseorang dapat mengatur SMS lewat PC atau laptop dengan mudah dan cepat. Selain itu SMS Gateway juga memungkinkan seseorang dapat mengirimkan pesan keluar secara banyak/ per group dalam sekali kirim/klik dengan jawaban SMS yang sudah diatur secara otomatis. Sebagai contoh SMS Registrasi, ketika seseorang melakukan registrasi ke suatu layanan tertentu, maka secara otomatis seseorang tersebut akan mendapat SMS balasan yang mengatakan bahwa ia telah terdaftar/ teregistrasi.

II.2.3 Cara kerja SMS Gateway

Cara kerja SMS Gateway terbilang cukup mudah. Sebagai contoh saat seseorang ingin melakukan registrasi pada suatu aplikasi tertentu yang terhubung dengan layanan SMS Gateway, sebenarnya untuk


(43)

26

mendapatkan balasan bahwa orang tersebut telah teregistrasi, maka orang itu harus melawati beberapa tahapan, antara lain:

1. Tahap Pengiriman Pesan

Pada tahap ini sms yang dikirim akan melewati jaringan seluler, pesan tersebut kemudian ditangkap dan diterima oleh layanan Gateway SMS. Pesan tersebut kemudian diproses di dalam sistem aplikasi Gateway SMS.

2. Tahap Membalas pesan secara otomatis

Di dalam sistem aplikasi, pesan akan dihubungkan dengan

database server. Di dalam server database inilah semua pesan balasan telah disiapkan. Program secara otomatis akan mengambil data di dalam database server lalu mengirimkan pesan balasan kepada orang yang mengirimkan SMS itu.

Secara garis besar proses pengiriman dan penerimaan SMS melalui layanan SMS Gateway terlihat dalam gambar 2.4


(44)

27 II.3 Gammu

II.3.1 Pengertian Gammu

Gammu adalah suatu software yang digunakan untuk mengembangkan layanan SMS Gateway. Gammu digunakan sebagai

daemon ataupun modul yang berfungsi membangun sebuah server

sms gateway yang bersifat opensource dibawah lisensi GPL. Kelebihan gammu dari tools sms gateway lainnya adalah:

1. Gammu dapat dijalankan di windows maupun linux. 2. Gammu mendukung penggunaan database, antara lain

MySQL, SQL server, Oracle. Gammu juga dapat diintergrasikan interface web-based, antara lain PHP, VB, delphi.

3. Gammu dapat mengirim sekaligus menerima sms (layanan 2 arah).

II.3.2 Mekanisme Kerja Gammu

Ada dua mekanisme kerja dari Gammu yaitu sebagai aplikasi dan sebagai deamon. Gammu sebagai aplikasi akan bekerja ketika perintah gammu dijalankan pada lingkungan shell beserta perintahnya disertakan sesuai fungsi yang diinginkan. Sedangkan sebagai deamon gammu ditandai dengan dijalankannya perintah smsd pada shell. smsd bukanlah perintah yang langsung terinstal melainkan perintah yang di jalankan pada shell atau MS-Dos Prompt.


(45)

28

Gambar 2.5 Mekanisme kerja gammu II.3 PHP

PHP (dulu : Personal Home Page, sekarang PHP : Hypertext Preprocessor)

merupakan salah satu bahasa server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web.

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk

membuat halaman web yang dinamis. Server-side scripting adalah sintaks dan

perintah yang akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan padadokumen

HTML. Karena PHP merupakan bahasa server-side, maka bahasa PHP dieksekusi di

server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi yang telah dieksekusi

dalam bentuk HTML.

Karena PHP bersifat tidak case sensitive, maka kode dalam PHP tidak

diperlihatkan. Artinya penggunaan huruf kecil ataupun besar tidaklah menjadi

masalah. Tetapi dalam hal penulisan variabel, PHP membedakan huruf besar dan kecil. PHP merupakan software yang opensource (gratis) dan mampu lintas

platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan web server apapun. PHP

jugamampu berjalan di windows dan beberapa versi linux.

PHP dapat dihubungkan dengan beberapa jenis basis data, antara lain Oracle,


(46)

29

dbm dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC. PHP juga mendukung

komunikasi dengan layanan lain melalui protocol IMAP, SNMP, POP3 atau bahkan

HTTP. Karena pemrograman PHP sangat cocok dikembangkan dalam lingkungan

web, maka saat ini PHP telah menjadi salah satu bahasa pemrograman umum berbasis web di dunia.

II.4 MySQL

II.4.1 Pengertian MySQL

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang mampu menyimpan, menerima dan mengirimkan data dalam jumlah yang besar dengan cepat. MySQL meupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk multi user (banyak pengguna). MySQL merupakan sebuah database server yang bersifat free, yang artinya bebas digunakan untuk keperluan pribadi/ usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL menggunakan bahasa

Query standar yang dimiliki oleh SQL(Structure Query Language).

SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur, yang telah

distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle,

Posgres SQL, SQL Server, dan lain-lain. Dalam konteks bahasa SQL

pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logika merupakan dua dimensi yang terdiri atas baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada tabel sering disebut sebagai instance dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai


(47)

30

atribut atau field. Keseluruhan tabel dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut basisdata

II.4.2 Perintah – perintah dalam SQL

Secara garis besar perintah dalam SQL dibagi menjadi 2 bentuk perintah, yaitu:

1. DDL (Data Definition Language).

Adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk pendefinisian data. Contohnya: CREATE, DROP, ALTER.

2. DML (Data Manipulation Languange)

Adalah suatu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data. Contohnya: SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE.

II.4.3 Komponen – komponen dalam MySQL

Terdapat beberapa komponen penting dalam MySQL, yaitu: a) Database, obyek – obyek yang digunakan untuk mewakili,

menyimpan, dan mengakses data.

b)Tabel, menyimpan record – record data dan hubungannyaa dengan tabel lain.

c) Database diagram, secara grafis menampilkan obyek

database, sehingga dapat dimanipulasi tanpa menggunakan bahasa Transact-SQL.


(48)

31

d)Indexs, file-file tambahan yang meningkatkan kecepatan akses dari record – record tabel.

e) View, menyediakan cara melihat data yang berbeda di dalam satu atau lebih tabel.

f) Stored Procedure, program-program Transact-SQL yang disimpan di dalam server yang menjalankan tugas-tugas yang telah ditemukan.

g)Trigger, sebuah jenis prosedur tersimpan khusus yang secara otomatis dijalankan apabila operasi tertentu dilakukan dalam tabel.

h)Full – text Indexs, indeks khusus yang membuat pencarian menjadi lebih mudah di dalam kolom-kolom dengan tipe data varchar dan teks.

II.4.4 Kelebihan MySQL

Sebagai software basisdata dengan konsep basisdata modern, MySQL memiliki banyak kelebihan (Betha,2003);

1. Protability

MySQL dapat digunakan dengan stabil tanpa kendala berarti pada berbagai sistem operasi.


(49)

32

MySQL didistribusikan secara open source dibawah lisensi GPL sehingga dapat dipergunakan secara cuma-Cuma.

3. Multiuser

MySQL dapat digunakan untuk menangani beberapa user

dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini akan memungkinkan sebuah server

basisdata MySQL dapat diakses klien specara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula.

4. Perfomance Tunning

MySQL memiliki kecepatan yang cukup menakjubkan dalam menangani query sederhana, serta mampu memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Command and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE alam query. 6. Scalability

MySQL terbukti mampu menangani basisdata dalam skala besar dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya.


(50)

33 7. Struktur tabel

Struktur tabel MySQL cukup baik serta cukup fleksibel.

II.5 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah proses untuk mencari kesalahan pada setiap item perangkat lunak, mencatat hasilnya, dan mengevaluasi setiap aspek pada setiap komponen. Proses pengujian meliputi 2 hal utama, yaitu :

1. Verifikasi, adalah proses mengevaluasi suatu sistem untuk menentukan apakah suatu produk yang diselesaikan setelah fase pengembangan memenuhi kondisi seperti yang diterapkan pada awal pengembangan perangkat lunak. 2. Validasi, adalah proses mengevaluasi suatu sistem pada

akhir atau selama masa pengembangan untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan telah memenuhi kebutuhan– kebutuhan dan prasyarat tertentu yang diminta oleh calon pengguna.


(51)

34 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1 Analisis Sistem

III.1.1 Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase)

Dinsosnakertrans kota Yogyakarta adalah salah satu instansi pemerintah yang mengepalai 3 sub bidang dinas yang bertugas mengawasi masalah – masalah sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi yang terjadi di kota Yogyakarta ini. Saat ini Dinsosnakertrans kota Yogyakarta telah memiliki 2 sistem yang menangani masalah – masalah sosial dan transmigrasi. Sedangkan untuk menangani masalah tenaga kerja, khususnya bagian pelatihan calon tenaga kerja masih dilakukan secara manual. Sehingga saat melakukan pendaftaran, pendataan, pencarian data, dan pembuatan laporan masih menghabiskan banyak waktu.

Adapun proses – proses pendaftaran yang terjadi selama ini, meliputi:

1. Calon peserta pelatihan tenaga kerja datang ke Dinsosnakertrans dan mengajukan pendaftaran pelatihan bidang tertentu.

2. Petugas pendaftaran akan mengecek jumlah kuota yang tersedia (masih mencukupi/ tidak) pada jenis pelatihan yang didaftar tersebut. Jika kuota tidak mencukupi, petugas akan menyarankan calon peserta mengikuti pelatihan di bidang lain


(52)

35

yang kuotanya masih tersedia. Sedangkan jika kuota masih tersedia, petugas akan melihat data KTP yang dibawa oleh calon pendaftar.

3. Petugas akan mengecek KTP tersebut dengan arsip – arsip (dokumen – dokumen) terdahulu yang ada di dinsosnakertrans untuk melihat apakah data diri dalam KTP sudah terdaftar dalam pelatihan yang ada/ belum. Hal ini jelas membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

4. Jika data peserta tersebut ternyata sedang/ belum mengikuti pelatihan lain, maka petugas akan mendaftarkan data diri calon pendaftar tersebut sebagai salah satu peserta pelatihan bidang tertentu. Namun jika ternyata peserta telah terdaftar pada bidang tertentu/ lainnya maka otomatis pendaftaran tidak bisa dilakukan/ gagal.

III.1.2 Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) III.1.2.1 Gambaran Umum Sistem Saat Ini

Saat ini proses pendaftaran dan pencatatan yang dilakukan oleh karyawan/ petugas Dinsosnakertrans selama ini masih secara manual. Sehingga saat pencarian data masih menghabiskan banyak waktu dan dalam proses pendataan peserta pelatihanpun masih terdapat banyak kerancuan. Faktor utama pembuatan sistem informasi berbasis web dengan SMS Gateway ini adalah lamanya proses yang dibutuhkan dalam


(53)

36

melakukan pendaftran pelatihan tenaga kerja serta pengolahan data – data peserta pelatihan tenaga kerja.

III.1.2.2 Gambaran Sistem yang akan dibangun

Sistem informasi pelatihan calon tenaga kerja yang akan dibangun ini dibuat berbasis web agar dapat diakses di manapun tanpa harus mengunjungi Dinsosnakertrans kota Yogyakarta. Sistem informasi ini dikoneksikan dengan layanan SMS Gateway untuk mempermudah peserta pelatihan dalam mendapatkan informasi – informasi yang mereka butuhkan. Layanan SMS Gateway akan dilakukan 1 arah, yaitu hanya dari sistem ke pengguna namun tidak dari pengguna ke sistem.

Adapun setelah menggunakan sistem informasi ini diharapkan proses pendaftaran akan menjadi lebih mudah, yaitu:

1. Calon peserta melakukan pendaftaran pelatihan yang ingin diikuti melalui website. Sistem informasi akan memeriksa kuota yang ada apakah masih cukup / tidak.

2. Dalam rentang waktu 3 hari setelah melakukan pendaftaran, calon peserta diharapkan datang ke Dinsosnakertrans untuk melakukan validasi berkas.

3. Petugas Dinsosnakertrans akan memeriksa kelengkapan berkas yang dibawa oleh calon peserta dan melakukan validasi ke sistem sehingga status calon peserta berubah menjadi peserta.


(54)

37

4. Peserta yang telah terdaftar di dalam sistem akan otomatis tergabung ke dalam layanan SMS Gateway. Layanan SMS

Gateway akan mengirimkan informasi yang berkaitan dengan jadwal pelatihan, serta informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pelatihan yang diikuti peserta jika ada.

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi ini adalah komputer dekstop dengan menggunakan sistem operasi windows 7. Sedangkan perangkat lunak yang akan dipakai yaitu Gammu sebagai tools sms gateway, PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai basis data, serta Mozilla firefox atau Google chrome sebagai browser.

III.1.3 Fase Kebutuhan Pengguna (Requirement Analysis Phase) III.1.3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna

No Aktor Wewenang

1. Peserta pelatihan 1. Melakukan proses pendaftaran pelatihan. 2. Melihat isi menu – menu pada galeri 2. Admin 1. Melakukan proses Login dan Logout.

2. Melakukan perubahan pada data peserta 3. Melakukan pencarian data peserta

4. Melakukan perubahan pada data pelatihan. 5. Melakukan perubahan pada data pengajar. 6. Melakukan perubahan pada data galeri 7. Melakukan pengiriman sms menggunakan

layanan SMS Gateway.

8. Membuat dan mencetak laporan pelatihan, laporan pengajar, dan laporan peserta berdasarkan perode.


(55)

38

9. Melakukan perubahan pada menu – menu galeri.

3. Kepala Dinas 1. Melakukan proses Login dan Logout. 2. Melakukan perubahan data admin.

3. Melihat dan mencetak grafik laporan peserta pelatihan, laporan pelatihan, dan laporan peserta berdasarkan periode.

Tabel 3.1. Tabel analisis kebutuhan pengguna

III.1.3.2 Diagram Konteks (Logical Design Phase)


(56)

39 III.1.3.3 Use Case Diagram

III.1.3.3.1 Use Case Diagram untuk Sistem Informasi

! " #

#

" #

! "


(57)

40

III.1.3.3.2 Narasi Use Case Sistem Informasi Nama Use Case : Login

Aktor : Admin, dan Kepala Dinas

Aksi Aktor Reaksi sistem

Skenario Normal

1. Sistem menampilkan menu untuk Login yang berupa text field inputan user name

dan password serta tombol “LOGIN”. 2. Admin, dan Kepala Dinas

memasukkan username dan

password. Kemudian mengklik tombol “LOGIN” untuk dapat mengakses account masing – masing.

3. Sistem merespon dengan menampilkan pesan “LOGIN succes”.

Skenario Abnormal

4. Sistem meminta username & password agar dapat login.

5. Admin, dan kepala dinas tidak memasukkan username & password lalu mengklik tombol “LOGIN”.

6. Sistem merespon dengan menampilkan pesan error dan meminta untuk memasukkan username & password yang benar untuk login.

7. Admin, dan kepala dinas memasukkan username tetapi tanpa

password, lalu mengklik tombol “LOGIN”.

8. Sistem merespon dengan menampilkan pesan error dan meminta untuk memasukkan username & password yang benar untuk login.

9. Admin, dan kepala dinas memasukkan password tetapi tidak


(58)

41 memasukkan username lalu menekan tombol “LOGIN”.

10. Sistem merespon dengan menampilkan pesan error dan meminta untuk memasukkan username & password yang benar untuk login.

11. Admin, dan kepala dinas memasukkan username dan

password akan tetapi username dan

password yang dimasukkan tidak sesuai dengan data di dalam

database, lalu menekan tombol “LOGIN”.

12. System merespon dengan menampilkan pesan error “username atau password anda salah. ”

Nama Use Case : View data pelatihan

Aktor : Admin, Kepala Dinas, dan Peserta Pelatihan

Aksi Aktor Reaksi sistem

Skenario Normal 1. Admin, Kepala dinas dan Peserta

Pelatihan memilih menu “Pelatihan Tenaga Kerja”

2. Sistem akan menampilkan halaman menu pelatihan yang berisi id pelatihan, nama pelatihan, informasi tentang pelatihan, dan kuota yang tersedia untuk pelatihan tersebut sesuai yang pernah diinputkan oleh admin.

3. Admin, kepala dinas, dan peserta pelatihan melihat informasi pelatihan yang ditampilkan di layar.


(59)

42 Nama Use Case : View data galeri

Aktor : Admin, Kepala Dinas, dan Peserta Pelatihan.

Aksi Aktor Reaksi sistem

Skenario Normal 1. Admin, Kepala Dinas, dan Peserta

Pelatihan memilih menu “Galeri”

2. Sistem akan menampilkan halaman menu galeri yang berisi data foto – foto tersimpan dalam database galeri sesuai yang pernah diinputkan admin.

3. Admin, kepala dinas, dan peserta pelatihan melihat data galeri yang ditampilkan di layar.

Nama Use Case : daftar pelatihan

Aktor : Peserta Pelatihan

Aksi Aktor Reaksi sistem

Skenario Normal 1. Calon peserta pelatihan memilih menu

“daftar pelatihan”

2. Sistem akan menampilkan halaman pendaftaran pelatihan. Halaman tersebut berisi daftar pertanyaan yang harus diisi oleh calon peserta pelatihan. Pertanyaan meliputi data pribadi dan jenis pelatihan yang ingin diikuti. 3. Calon peserta pelatihan memasukkan

data pribadinya dan memilih pelatihan yang akan diikutinya.

4. Sistem akan menyimpan data calon peserta pelatihan di tabel sementara dan menampilkan pesan “pendaftaran berhasil. Silakan lakukan validasi selambat-lambatnya 3 hari setelah pendaftaran”.


(60)

43 Nama Use Case : Validasi Peserta

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “PESERTA”

dan memilih menu item daftar calon peserta.

2. Sistem akan menampilkan halaman yang berisi daftar calon peserta yang melakukan pendaftaran pada hari ini. 3. Admin memilih button “terima”untuk

menerima calon peserta tersebut atau “hapus” untuk menolak calon peserta tersebut.

4. Sistem akan menampilkan status peserta yang telah di – “terima” oleh admin.

5. Admin melihat seluruh peserta pelatihan yang telah diterimanya hari ini.

Nama Use Case : View Peserta

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “PESERTA”

dan memilih menu item daftar peserta.

2. Sistem akan menampilkan halaman view peserta yang berisi kotak text field

untuk memasukkan key word nama pelatihan dan periode tahun pelatihan. 3. Admin memasukkan nama pelatihan

dan tahun pelatihan di tempat yang telah disediakan


(61)

44

4. Sistem melakukan proses pencarian data di dalam database.

5. Admin melihat seluruh peserta pelatihan berdasarkan jenis dan tahun pelatihan yang telah dimasukkan di kotak text field.

Nama Use Case : delete Peserta

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “PESERTA”

dan memilih menu item daftar peserta.

2. Sistem akan menampilkan halaman view peserta yang berisi kotak text field

untuk memasukkan key word nama pelatihan dan periode tahun pelatihan. 3. Admin memasukkan nama pelatihan

dan tahun pelatihan di tempat yang telah disediakan

4. Sistem melakukan proses pencarian data di dalam database.

5. Admin memilih peserta yang akan dihapus dengan cara memilih icon

bergambar tempat sampah yang ada di dalam tabel aksi.

6. Sistem akan menampilkan pertanyaan apakah admin yakin akan menghapus peserta tersebut.

7. Admin menekan tombol “hapus” untuk mengahapus peserta tersebut.

8. Sistem akan menghapus peserta tersebut dari database.

9. Admin menerima konfirmasi bahwa penghapusan peserta telah berhasil.


(62)

45 Nama Use Case : ubah Peserta

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “PESERTA”

dan memilih menu item daftar peserta.

2. Sistem akan menampilkan halaman view peserta yang berisi kotak text field

untuk memasukkan key word nama pelatihan dan periode tahun pelatihan. 3. Admin memasukkan nama pelatihan

dan tahun pelatihan di tempat yang telah disediakan

4. Sistem melakukan proses pencarian data di dalam database.

5. Admin memilih peserta yang akan diubah datanya dengan cara memilih

icon bergambar pensil yang ada di dalam tabel aksi.

6. Sistem akan menampilkan data pribadi dari peserta tersebut.

7. Admin melakukan perubahan pada data peserta dan menekan tombol ubah.

8. Sistem akan mengubah data peserta tersebut dari database.

9. Admin menerima konfirmasi bahwa pengubahan peserta telah berhasil.

Nama Use Case : Cari Peserta

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “PESERTA”


(63)

46

2. Sistem akan menampilkan halaman pencarian peserta

3. Admin memasukkan nomor KTP peserta yang dicari pada field yang telah disediakan dan menekan tombol cari.

4. Sistem akan menampilkan data peserta yang dicari sesuai dengan masukan admin.

Skenario Abnormal 5. Admin memilih menu “PESERTA”

dan memilih menu cari peserta.

6. Sistem akan menampilkan halaman pencarian peserta

7. Admin memasukkan nomor KTP peserta yang dicari pada field yang telah disediakan dan menekan tombol cari.

8. Sistem menampilkan pesan error pencarian tidak ditemukan.

Nama Use Case : Tambah Pelatihan

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu

“PELATIHAN” dan memilih menu item tambah pelatihan.

2. Sistem akan menampilkan halaman untuk menambah data pelatihan. Pada halaman tersebut terdapat text field

untuk memasukkan id, nama, kuota, kompetensi pelatihan, dan jenis pelatihan.

3. Admin memasukkan data id, nama pelatihan, kuota yang tersedia, kompetensi pelatihan, dan jenis


(64)

47 pelatihan. Kemudian admin memilih tomboh simpan untuk menyimpan data tersebut di dalam database.

4. Sistem menyimpan data ke database dan memberikan pesan “Insert Sukses”. Data yang telah ditambahkan akan tampil pada tabel pelatihan.

Skenario Abnormal 5. Admin memilih menu

“PELATIHAN” dan memilih menu item tambah pelatihan.

6. Sistem akan menampilkan halaman untuk menambah data. Pada halaman tersebut terdapat text field untuk memasukkan id, nama, kuota, kompetensi pelatihan, dan jenis pelatihan.

7. Admin memasukkan data id, nama pelatihan, kuota yang tersedia, kompetensi pelatihan, dan jenis pelatihan. Kemudian admin memilih tomboh simpan untuk menyimpan data tersebut di dalam database.

8. Jika data ada yang sama (sudah ada), akan muncul “Insert error”.

Nama Use Case : Hapus pelatihan

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu

“PELATIHAN” dan memilih menu item daftar pelatihan.

2. Sistem akan menampilkan tabel yang berisi daftar pelatihan yang ada di dinsosnakertrans.


(65)

48 3. Admin memilih pelatihan yang akan

dihapus, dan menekan icon tempat sampah untuk menghapus pelatihan tersebut.

4. Sistem akan menampilkan pertanyaan apakah admin yakin akan menghapus pelatihan tersebut.

5. Admin menekan tombol hapus untuk menghapus pelatihan tersebut dari

database.

6. Sistem menghapus pelatihan tersebut dari database dan menampilkan pesan “delete sukses”

Nama Use Case : Ubah pelatihan

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu

“PELATIHAN” dan memilih menu item daftar pelatihan.

2. Sistem akan menampilkan tabel yang berisi daftar pelatihan yang ada di dinsosnakertrans.

3. Admin memilih pelatihan yang akan diubah, dan menekan icon pensil untuk mengubah data pelatihan tersebut.

4. Sistem akan menampilkan halaman untuk mengubah data. Pada halaman tersebut terdapat text field untuk inputan perubahan kuota.

5. Admin menekan tombol ubah untuk mengubah jumlah kuota pada pelatihan tersebut dari database.

6. Sistem mengubah jumlah kuota pelatihan tersebut dari database dan


(66)

49

menampilkan pesan “update sukses”

Nama Use Case : Tambah Pengajar

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “PENGAJAR”

dan memilih menu item tambah pengajar.

2. Sistem akan menampilkan halaman untuk menambah data pengajar. Pada halaman tersebut terdapat text field

untuk memasukkan id, nama, alamat, nomor handphone, email, dan nama pelatihan yang diajarkan.

3. Admin memasukkan data id, nama, alamat, no handphone, email, dan nama pelatihan yang diajarkan. Kemudian admin memilih tomboh simpan untuk menyimpan data tersebut di dalam database.

4. Sistem menyimpan data ke database dan memberikan pesan “Insert sukses”. Data yang telah ditambahkan akan tampil pada tabel pengajar. Skenario Abnormal

5. Admin memilih menu “PENGAJAR” dan memilih menu item tambah pengajar.

6. Sistem akan menampilkan halaman untuk menambah data pengajar. Pada halaman tersebut terdapat text field

untuk memasukkan id, nama, alamat, nomor handphone, email, dan nama pelatihan yang diajarkan.


(67)

50 7. Admin memasukkan data id, nama,

alamat, no handphone, email, dan nama pelatihan yang diajarkan. Kemudian admin memilih tomboh simpan untuk menyimpan data tersebut di dalam database.

8. Jika data ada yang sama (sudah ada), akan muncul “Insert error”.

Nama Use Case : Hapus pengajar

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “PENGAJAR”

dan memilih menu item daftar pengajar.

2. Sistem akan menampilkan tabel yang berisi daftar pengajar yang ada di dinsosnakertrans.

3. Admin memilih pengajar yang akan dihapus, dan menekan icon tempat sampah untuk menghapus pengajar tersebut.

4. Sistem akan menampilkan pertanyaan apakah admin yakin akan menghapus pengajar tersebut.

5. Admin menekan tombol hapus untuk menghapus pengajar tersebut dari

database.

6. Sistem menghapus pengajar tersebut dari database dan menampilkan pesan “delete sukses”

Nama Use Case : Ubah pengajar


(68)

51

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “PENGAJAR”

dan memilih menu item daftar pengajar.

2. Sistem akan menampilkan tabel yang berisi daftar pengajar yang ada di dinsosnakertrans.

3. Admin memilih pengajar yang akan diubah, dan menekan icon pensil untuk mengubah data pengajar tersebut.

4. Sistem akan menampilkan halaman untuk mengubah data. Pada halaman tersebut terdapat text field untuk inputan perubahan nama, alamat, no handphone, dan email.

5. Admin melakukan perubahan pada data pengajar tersebut dan menekan tombol ubah.

6. Sistem akan menyimpan perubahan yang dilakukan admin ke dalam

database dan menampilkan pesan “update sukses”

Nama Use Case : Tambah Galeri

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “GALERI”

dan memilih menu item tambah galeri.

2. Sistem masuk ke halaman Insert galeri.

3. Admin memilih tombol pilih berkas untuk memilih gambar yang akan dimasukkan. Kemudian admin


(69)

52 menekan tombol simpan untuk menyimpan gamabr tersebut.

4. Sistem akan menyimpan gambar di dalam database dan data yang telah ditambahkan akan tampil pada tabel galeri

Nama Use Case : Hapus Galeri

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “GALERI”

dan memilih menu item daftar galeri.

2. Sistem akan menampilkan daftar galeri yang ada di dalam database. 3. Admin memilih gambar yang akan

dihapus, dan menghapus gambar tersebut.

4. Sistem akan menghapus gambar dari

database dan menampilkan pesan “delete sukses”.

Nama Use Case : Cetak laporan pengajar

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “LAPORAN”

dan memilih menu item laporan pengajar.

2. Sistem akan secara otomatis melakukan proses download daftar pengajar dan mencetak dalam bentuk excel.


(70)

53

Nama Use Case : Cetak laporan pelatihan

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “LAPORAN”

dan memilih menu item laporan pelatihan.

2. Sistem akan secara otomatis melakukan proses download daftar pelatihan dan mencetak dalam bentuk excel.

Nama Use Case : Cetak laporan peserta

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Admin memilih menu “LAPORAN”

dan memilih menu item laporan periode.

2. Sistem menampilkan pilihan nama pelatihan dan periode pelatihan

3. Admin memilih dan memasukkan nama pelatihan dan periode pelatihan. Kemudian admin menekan tombol download.

4. Sistem akan menampilkan pertanyaan apakah admin akan mendownload laporan

5. Admin memilih tombol “yes” untuk mendownload laporan berdasarkan periode.

6. Sistem otomatis melakukan proses download dan mencetak laporan dalam bentuk pdf.


(71)

54 Nama Use Case : Tambah Admin

Aktor : Kepala Dinas

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Kepala Dinas memilih menu

“ADMIN” dan menu item tambah admin

2. Sistem akan menampilkan halaman untuk menambah admin. Pada halaman tersebut terdapat text field

untuk memasukkan username dan

password.

3. Kepala dinas memasukkan username

dan password. Kemudian memilih tomboh simpan untuk menyimpan data tersebut di dalam database.

4. Sistem menyimpan data ke database dan memberikan pesan “Insert sukses”. Data yang telah ditambahkan akan tampil pada tabel admin.

Nama Use Case : Hapus Admin

Aktor : Kepala Dinas

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Kepala dinas memilih menu

“ADMIN” dan memilih menu item daftar admin.

2. Sistem akan menampilkan tabel yang berisi daftar admin yang ada di dinsosnakertrans.

3. Kepala dinas memilih admin yang akan dihapus, dan menekan icon

tempat sampah untuk menghapus admin tersebut.


(72)

55

4. Sistem akan menampilkan pertanyaan apakah kepala dinas yakin akan menghapus admin tersebut.

5. Kepala dinas menekan tombol hapus untuk menghapus admin tersebut dari

database.

6. Sistem menghapus admin tersebut dari database dan menampilkan pesan “delete sukses”

Nama Use Case : Ubah admin

Aktor : Kepala dinas

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Kepala dinas memilih menu

“ADMIN” dan memilih menu item daftar admin.

2. Sistem akan menampilkan tabel yang berisi daftar admin yang ada di dinsosnakertrans.

3. Kepala dinas memilih admin yang akan diubah, dan menekan icon pensil untuk mengubah data admin tersebut.

4. Sistem akan menampilkan halaman untuk mengubah data. Pada halaman tersebut terdapat text field untuk inputan perubahan password.

5. Kepala dinas melakukan perubahan pada data admin tersebut dan menekan tombol ubah.

6. Sistem menghapus admin tersebut dari database dan menampilkan pesan “update sukses”

Nama Use Case : Cetak laporan peserta


(73)

56

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Kepala dinas memilih menu

“LAPORAN” dan memilih menu item laporan peserta.

2. Sistem akan menampilkan grafik laporan peserta pelatihan berdasarkan pendidikan, dan jenis kelamin.

3. Kepala dinas menekan icon printer untuk mencetak laporan.

4. Sistem akan secara otomatis melakukan proses download dan mencetak laporan.

Nama Use Case : Cetak laporan pelatihan

Aktor : Kepala Dinas

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal 1. Kepala dinas memilih menu

“LAPORAN” dan memilih menu item laporan pelatihan.

2. Sistem akan menampilkan grafik laporan pelatihan berdasarkan jenis peminatan dan jumlah peserta.

3. Kepala dinas menekan icon printer untuk mencetak laporan.

4. Sistem akan secara otomatis melakukan proses download dan mencetak laporan.


(74)

57

III.1.3.3.3 Use Case Diagram untuk SMS Gateway

Gambar 3.3 Use Case Diagram SMS Gateway

III.1.3.3.4 Narasi Use Case untuk SMS Gateway Skenario Utama:

1. Layanan SMS Gateway merupakan layanan yang dikelola oleh admin dinsosnakertans kota yogyakarta.

2. Saat seorang calon peserta mendaftarkan diri melalui website dan datang ke dinsosnakertrans dengan membawa KTP sebagai bukti pendaftaran, maka admin akan memproses data pribadi calon peserta pelatihan tersebut dan menerimanya menjadi peserta pelatihan.

3. Saat seorang calon peserta diterima sebagai peserta pelatihan oleh admin, maka secara otomatis sistem akan menyimpan data nomor telepon peserta sebagai anggota dari layanan SMS Gateway.

4. Layanan SMS Gateway akan mengirimkan semua informasi yang berkaitan dengan pelatihan calon tenaga kerja serta memberikan


(75)

58

informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pelatihan yang diikuti peserta jika ada.

5. Admin dapat menjalankan dan menggunakan layanan SMS Gateway

jika admin telah melakukan proses login dan memilih menu SMS. 6. Pengiriman SMS kepada peserta pelatihan dapat dilakukan melalui 2

cara yaitu:

1. Secara manual, yaitu dengan memasukkan nomor tertentu ke tempat yang disediakan dan mengirimkannya.

2. Menggunakan database, penggunaaan database dilakukan untuk mengirimkan sms secara bersamaan ke banyak nomor sekaligus yang dikelompokkan berdasarkan jenis pelatihan yang diikuti oleh peserta tersebut.


(76)

59

III.1.3.4 Data Flow Diagram (Processing Modeling) III.1.3.4.1 Diagram Berjenjang

! " # $ ! ! ! ! " ! # ! $ % % ! " & ' ( & ! ' # ( # ( # ! " ( # # ( # $ ( % # % $ ! " # $ ! # ) & * ! ! ! ! " ! # ! $ % ' + + + ! " % ' ( % ! ' # ( # ( # ! " ( # # ( # $ ( % # ' + # + $ & ,


(77)

60

III.1.3.4.3 Data Flow Diagram DFD Level 0


(78)

61 Overview DFD - . / 0 ! 0 0 ! ' %

' ( 1 1

- 2 1 1 22'1

1 1

( . 1 3 .4 /

- . 1 . 1

.( 1 0 1

. /

- 5 1 5 . 1 1 6 1 /

'

+

-" . 1 / %

- . /

0

- . 1 . 1

.( 1 0 1

. /

0

0

-" . 1 /

( ( ( ( 0 # # ( 0

- . ( 1

. ( 1 1

1 1

. /

(

- . ( 1 . ( 1

1 1 1

. /

( - 5 1 5 . 1 1

6 1 /

, &

70 8 & ,

- 30 1

2 8 * 1 9 /

,

- 30 1

2 8 * 1 9 /

,


(79)

62 DFD Level 2 Proses 1


(80)

63 DFD Level 2 Proses 2

Gambar 3.8 Gambar DFD Level 2 Proses 2 DFD Level 2 Proses 3


(1)

116 VI.2 Saran

Saran yang penulis berikan dalam mengembangkan sistem ini adalah pengembangan layanan sms gateway menjadi 2 arah yaitu dari server ke pengguna dan dari pengguna ke server sms.


(2)

117

DAFTAR PUSTAKA

Betha, S., Ir. 2003. MySQL. Informatika Bandung, Bandung.

HM, Jogiyanto, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.

Indrajit, 2001, Analisis & Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

Nugroho, Bunafit., 2008, Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web dengan PHP dan MySQL, Gava Media, Yogyakarta

Prasetyo, Eko., 2008, Pemrograman web PHP dan MySQL untuk Sistem Informasi Perpustakaan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rosidi, Romzi Imron, 2009, Membuat Sendiri SMS Gateway (ESME) Berbasis Protokol SMPP, Andi Offset, Yogyakarta.

Sanjaya, Ridwan., 2005, Membuat Laporan PDF berbasis web dengan PHP 5.0, Gramedia, Jakarta

Saputra, Agus., 2011, Step by step membangun aplikasi sms dengan Php dan MySql, Elek Media Komputindo, Jakarta.

Whitten, Bentley Dittman, 2004, System Analysis and Design Method 6th Edition, Irwin/McGraw-Hill, New York.

-,Tim Penelitian Dan Pengembangan Wahana Komputer, 2005, Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Dengan Java, Salemba Infotek, Jakarta.

-, Divisi Penelitian dan Pembangunan MADCOMS, 2009, Aplikasi Program PHP dan MySQL untuk Membuat Website Interaktif, Andi Offset, Yogyakarta


(3)

118 LAMPIRAN


(4)

119 a. Form Kuesioner Peserta Pelatihan

KUESIONER

SISTEM INFORMASI PELATIHAN CALON TENAGA KERJA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP, MySQL, DAN SMS GATEWAY

(Studi Kasus : Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi kota Yogyakarta)

Nama : ……… Alamat : ……… No HP : ……… Status : user

SS : Sangat Setuju (point :5) S : Setuju (point : 4) R : Ragu-ragu (point : 3) TS : Tidak Setuju (point : 2) STS : Sangat Tidak Setuju (point : 1)

Pernyataan SS S R TS STS

Sistem Informasi Pelatihan Calon Tenaga Kerja (SIPCTK) ini membantu dalam memperoleh informasi berkaitan dengan pelatihan calon tenaga kerja.

SIPCTK ini membantu mempercepat dan mempermudah dalam proses pendaftaran pelatihan calon tenaga kerja

Menu-menu pada SIPCTKmudah dipahami. SIPCTK ini memiliki tampilan yang cukup menarik.

Penggunaan layanan SMS Gateway dalam menyampaikan informasi, membantu anda dalam mendapatkan informasi secara cepat. Secara umum, saya lebih menyukai SIPCTK ini daripada proses pendaftaran secara manual.


(5)

120 b. Form Kuesioner Admin

KUESIONER

SISTEM INFORMASI PELATIHAN CALON TENAGA KERJA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP, MySQL, DAN SMS GATEWAY

(Studi Kasus : Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi kota Yogyakarta)

Nama : ……… Status : admin

SS : Sangat Setuju (point :5) S : Setuju (point : 4) R : Ragu-ragu (point : 3) TS : Tidak Setuju (point : 2) STS : Sangat Tidak Setuju (point : 1)

Pernyataan SS S R TS STS

Secara umum, Sistem Informasi Pelatihan Calon Tenaga Kerja (SIPCTK) ini membantu dalam mengelola data administrasi pelatihan calon tenaga kerja.

SIPCTK ini membantu dalam mendokumentasikan (menyimpan) data yang berhubungan dengan pelatihan calon tenaga kerja.

SIPCTK mempermudah penyusunan laporan data administrasi pelatihan calon tenaga kerja (data pelatihan, data pengajar, data peserta). SIPCTK ini mempercepat proses pencarian data calon tenaga kerja.

Menu-menu pada SIPCTK mudah dipahami dan dapat digunakan dengan mudah.

Proses memasukkan, mengubah, dan menghapus data administrasi pelatihan calon tenaga kerja dapat dilakukan dengan mudah. SIPCTK ini memiliki tampilan yang cukup menarik.


(6)

121 c. Form Kuesioner Kepala Dinas

KUESIONER

SISTEM INFORMASI PELATIHAN CALON TENAGA KERJA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP, MySQL, DAN SMS GATEWAY

(Studi Kasus : Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi kota Yogyakarta) Nama : ………

Status : Kepala Dinas

SS : Sangat Setuju (point :5) S : Setuju (point : 4) R : Ragu-ragu (point : 3) TS : Tidak Setuju (point : 2) STS : Sangat Tidak Setuju (point : 1)

Layanan SMS Gateway yang terkoneksi dengan SIPCTK ini memberikan kemudahan dalam menyampaikan informasi ke peserta pelatihan secara cepat dan efisien

Secara umum, saya lebih menyukai SIPCTK ini daripada sistem manual.

Pernyataan SS S R TS STS

Sistem Informasi Pelatihan Calon Tenaga Kerja (SIPCTK) ini membantu dalam memperoleh informasi (laporan) berkaitan dengan pelatihan calon tenaga kerja.

SIPCTK ini membantu dalam membaca laporan pelatihan calon tenaga kerja secara lebih informatif.

Menu-menu pada SIPCTK mudah dipahami dan dapat digunakan dengan mudah.

SIPCTK ini memiliki tampilan yang cukup menarik.

Secara umum, saya lebih menyukai SIPCTK ini daripada sistem manual.