Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop T0 562010046 BAB II

(1)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Sebelumnya mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Semarang, pernah melakukan penelitian mengenai pemanfaatan jaringan LAN dalam fungsinya sebagai otomatisasi perpustakaan di universitas tersebut. Dalam hal ini lebih ditenkankan manfaat jaringan LAN di perpustakaan tersebut sebagai LASER (Library Automatitation Service), perpustakaan digital (Digital Library), selain itu jaringan LAN juga digunakan dalam membantu meningkatkan efektifitas kinerja administrasi akademik dan keuangann universitas. Observasi mengenai jaringan LAN UNIMUS meliputi pemanfaatan jaringan LAN, di mana digambarkan bahwa pemanfaatan LASER dan Digital Library sangat membantu seluruh mahasiswa UNIMUS dalam kemudahan mengakses buku di perpustakaan. [1]

Selain itu analisis pengembangan jaringan LAN komputer juga dilakukan terhadap Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, di mana dalam analisis tersebut menngembangkan dua jaringan yang berbeda namun dengan hak user yang sama. Tujuannya adalah


(2)

13

untuk meminimalisir besarnya biaya yang mungkin dikeluarkan untuk perawatan jaringan tersebut. [2]

Dengan mempertimbangkan manfaat yang dihasilkan dari analisis terdahulu yang telah dilakukan pada dua tempat yang berbeda dan faktor yang berbeda pula, maka pengembangan jaringan LAN pada laboratorium jaringan dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsinya dalam kegiatan belajar mengajar seperti yang dilakukan pada perpustakaan UNIMUS. Selain itu hak akses setiap user juga dapat dibedakan sesuai dengan user yang menggunakan jika diperlukan, serta penghematan biaya dalam perawatan jaringan yang telah dikembangkan dapat dimaksimalkan.

2.2 Landasan Teori

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Tujuan dari suatu jaringan komputer adalah : - Membagi sumber daya, contohnya seperti berbagi

pemakaian printer, CPU, memori, harddisk dan lain-lain.

- Komunikasi, contohnya seperti surat elektronik ( e-mail), instant messaging, chatting dan lain-lain.


(3)

14

- Akses informasi contohnya seperti web browsing. [3]

Dalam jaringan komputer berbentuk Local Area Network (LAN) yang merupakan jaringan milik pribadi yang biasanya dipakai di area perkantoran, sekolah, gedung, kampus dan beberapa tempat lainnya maka informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal

yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

Karena jaringan komputer digunakan untuk saling bertukar data, maka dari itu diperlukan komponen-komponen pembentuk jaringan komputer yang berfungsi untuk mendukung kinerja dari jaringan komputer itu sendiri. Berikut adalah beberapa komponen utama pembentuk jaringan komputer :


(4)

15

1. Komputer Server

Komputer server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Secara umum, server

berperan menerima pesan permintaan layanan dari komputer client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client. Selain itu melalui komputer server user dapat mengontrol seluruh komputer client yang terhubung dengannya melalui jaringan LAN. 2. Komputer Client

Komputer client merupakan komputer yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Dalam jaringan LAN komputer client memiliki akses terbatas dan terkontrol oleh komputer server.

3. Data

Data adalah objek dari proses komunikasi yang terjadi pada jaringan.

4. Protokol Komunikasi

Protokol komunikasi adalah peraturan-peraturan yang diterapkan dalam jaringan dengan


(5)

16

tujuan untuk mengatur komunikasi data. Banyaknya protokol komunikasi menyebabkan dibutuhkannya suatu alat (tools) yang disebut dengan Gateway, untuk menerjemahkan protokol sehingga menjadi compatible agar komunikasi data di jaringan dapat berjalan dengan baik.

5. Perangkat Jaringan

Perangkat jaringan merupakan konektor fisik (physical connection) sebagai penghubung antara adapter card (Modem, NIC) dari komputer ke dalam suatu jaringan. Transfer data yang mengalir dalam koneksi fisik menggunakan transfer sinyal melalui media (kabel atau gelombang) perangkat keras komputer dan perangkat jaringan. Perangkat jaringan yang diperlukan dalam jaringan LAN komputer antara lain :

a. Kabel Straight Trough

Jenis kabel ini digunakan untuk menghubungkan antara workstation

(komputer) dengan hub atau switch. Kabel ini memiliki 4 pairs (8 wire) di mana setiap pin antara ujung satu dengan ujung lainnya


(6)

17

harus sama.Maksudnya, bila salah satu ujung memakai standart T568-A maka ujung satunya harus memakai T-568A juga. Begitu pula sebaliknya, jika salah satu ujung menggunakan standart T568-B, maka ujung satunya juga harus memakai satndart yang sama.

Tabel 2.1 Standart Pengkabelan T-568A


(7)

18

Tabel 2.2 Standart Pengkabelan T-568B

Gambar 2.2 Struktur T-568B

b. Hub

Hub berfungsi untuk menguatkan sinyal-sinyal pada jaringan komputer. Ada 2 alasan di dalam menggunakan hub yakni hub digunakan sebagai titik pusat koneksi dari sambungan jaringan (titik pusat topologi star). Alasan lainnya adalah apabila ada masalah dengan kabel jaringan yang menghubungkan sebuah komputer, maka maslah tersebut tidak akan


(8)

19

mempengaruhi jaringan (hal ini berbeda bila menggunakan topologi bus di mana apabila terdapat kabel jaringan yang bermasalah maka akan berdampak pada jaringan). Dengan menggunakan hub maka topologi jaringan secara fisik akan berbentuk seperti topologi star. Setiap ada pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya maka data ini akan dibroadcast ke setiap komputer yang terhubung melalui hub.

Gambar 2.3 HUB c. Switch

Switch juga dikenal sebagai

multiport bridge, di mana fungsinya adalah untuk melakukan penyaringan terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat MAC. Dengan adanya filtrasi pada switch ini maka jaringan komputer akan lebih efisien. Pada


(9)

20

switch data akan langsung disalurkan ke

port yang menghubungkan switch dengan komputer yang merupakan tujuan dari data tersebut. Walaupun switch memiliki jumlah port yang banyak (mirip hub) namun switch memiliki kelebihan lainnya dibandingkan dengan hub, yaitu dalam satu waktu yang sama hubungan komunikasi dapat terjadi lebih dari satu (pada hub hal ini tidak bias dilakukan). Misalnya komputer A sedang berkomunikasi dengan komputer B, dalam waktu yang bersamaan komputer C dapat berkomunikasi dengan komputer D. Sehingga dengan adanya fasilitas ini, pengiriman data akan lebih cepat dan efisien. [4]

Gambar 2.4 Switch d. Topologi jaringan

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu


(10)

21

node, link, dan station. Topologi Jaringan dibagi menjadi dua yaitu topologi fisik dan topologi logis. Topologi fisik menjelaskan susunan jaringan komputer secara fisik. Topologi fisik menguraikan bagaimana komputer, media jaringan, dan letak-letak dari komponen jaringan komputer ditempatkan.

Untuk pengembangan jaringan LAN laboratorium jaringan, digunakan topologi star untuk menyusun setiap komponen pembentuk jaringan LAN agar sesuai dengan bentuk laboratorium jaringan itu sendiri. Pada topologi jenis

star ini, setiap komputer langsung dihubungkan menggunakan Hub, dimana fungsi dari Hub ini adalah sebagai pengatur lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya pemasangannya juga tinggi.[5] Kelebihan Topologi Star :


(11)

22

- Perubahan stasiun mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain - Mudah melakukan kontrol

- Tingkat keamanan tinggi Kekurangan Topologi Star :

- Menggunakan banyak kabel

- Ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan jaringan lambat - Jaringan sangat tergantung kepada

terminal pusat

- Jaringan memakan biaya tinggi Jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh jaringan


(12)

23

e. IP Address And Subnetting

IPv4 yang memiliki 32 bit menggunakan angka biner dalam penggunaannya. Terbagi ke dalam 4 oktet yang dipisahkan oleh tanda “.” (titik), yang direpresentasikan dengan notasi desimal. [6]

Gambar 2.6 Representasi IP Address

Pengalamatan dalam IPv4 memiliki 5 jenis kelas yaitu kelas A,B,C,D dan E. Tetapi hanya kelas A, B dan C yang digunakan secara umum. Alamat IP terdiri dari 2 bagian yaitu alamat jaringan dan alamat host, dalam hubungannya dengan alamat IP subnet mask digunakan untuk menentukan bagian manakah yang merupakan alamat host. Subnet mask


(13)

24

mana bagian dengan nilai 1 merepresentasikan alamat jaringan sedangkan yang memiliki nilai merupakan alamat hostnya, dan untuk mempermudah maka direpresentasikan dalam bentuk desimal.


(1)

19

mempengaruhi jaringan (hal ini berbeda bila menggunakan topologi bus di mana apabila terdapat kabel jaringan yang bermasalah maka akan berdampak pada jaringan). Dengan menggunakan hub maka topologi jaringan secara fisik akan berbentuk seperti topologi star. Setiap ada pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya maka data ini akan dibroadcast ke setiap komputer yang terhubung melalui hub.

Gambar 2.3 HUB

c. Switch

Switch juga dikenal sebagai

multiport bridge, di mana fungsinya adalah untuk melakukan penyaringan terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat MAC. Dengan adanya filtrasi pada switch ini maka jaringan komputer akan lebih efisien. Pada


(2)

20

switch data akan langsung disalurkan ke

port yang menghubungkan switch dengan komputer yang merupakan tujuan dari data tersebut. Walaupun switch memiliki jumlah port yang banyak (mirip hub) namun switch memiliki kelebihan lainnya dibandingkan dengan hub, yaitu dalam satu waktu yang sama hubungan komunikasi dapat terjadi lebih dari satu (pada hub hal ini tidak bias dilakukan). Misalnya komputer A sedang berkomunikasi dengan komputer B, dalam waktu yang bersamaan komputer C dapat berkomunikasi dengan komputer D. Sehingga dengan adanya fasilitas ini, pengiriman data akan lebih cepat dan efisien. [4]

Gambar 2.4 Switch

d. Topologi jaringan

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu


(3)

21

node, link, dan station. Topologi Jaringan dibagi menjadi dua yaitu topologi fisik dan topologi logis. Topologi fisik menjelaskan susunan jaringan komputer secara fisik. Topologi fisik menguraikan bagaimana komputer, media jaringan, dan letak-letak dari komponen jaringan komputer ditempatkan.

Untuk pengembangan jaringan LAN laboratorium jaringan, digunakan topologi star untuk menyusun setiap komponen pembentuk jaringan LAN agar sesuai dengan bentuk laboratorium jaringan itu sendiri. Pada topologi jenis

star ini, setiap komputer langsung dihubungkan menggunakan Hub, dimana fungsi dari Hub ini adalah sebagai pengatur lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya pemasangannya juga tinggi.[5] Kelebihan Topologi Star :


(4)

22

- Perubahan stasiun mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain - Mudah melakukan kontrol

- Tingkat keamanan tinggi Kekurangan Topologi Star :

- Menggunakan banyak kabel

- Ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan jaringan lambat - Jaringan sangat tergantung kepada

terminal pusat

- Jaringan memakan biaya tinggi Jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh jaringan


(5)

23

e. IP Address And Subnetting

IPv4 yang memiliki 32 bit menggunakan angka biner dalam penggunaannya. Terbagi ke dalam 4 oktet yang dipisahkan oleh tanda “.” (titik), yang direpresentasikan dengan notasi desimal. [6]

Gambar 2.6 Representasi IP Address

Pengalamatan dalam IPv4 memiliki 5 jenis kelas yaitu kelas A,B,C,D dan E. Tetapi hanya kelas A, B dan C yang digunakan secara umum. Alamat IP terdiri dari 2 bagian yaitu alamat jaringan dan alamat host, dalam hubungannya dengan alamat IP subnet mask digunakan untuk menentukan bagian manakah yang merupakan alamat host. Subnet mask


(6)

24

mana bagian dengan nilai 1 merepresentasikan alamat jaringan sedangkan yang memiliki nilai merupakan alamat hostnya, dan untuk mempermudah maka direpresentasikan dalam bentuk desimal.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop T0 562010046 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop T0 562010046 BAB IV

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop T0 562010046 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop

0 0 16

T0__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB III

0 0 3

T0__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB II

0 0 5

T0__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB I

0 0 6

T0__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB V

0 0 2

T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB IV

0 0 14

T0__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Sistem Informasi Persewaan Vcd Dvd Berbasis Client Server T0 BAB II

0 0 12