T1 232010127 Full text

(1)

1 LATAR BELAKANG

Akuntansi merupakan suatu alat untuk mengawasi dan mengamankan kekayaan perusahaan. Salah satunya adalah kas, akuntansi mempunyai dasar – dasar dan aturan – aturan untuk mengelola kas. Kas memegang peranan penting dalam suatu perusahaan, karena kas bisa menjadi sumber dana bagi perusahaan pada saat aliran kas masuk dan menjadi biaya pada saat aliran kas keluar ( Soemarmo, 2004 ). Oleh karena itu dibutuhkan pengawasan yang tepat dalam mengelola kas.

Dalam laporan keuangan yaitu neraca, kas merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid dan paling rentan terjadi penyelewengan, penipuan, dan pencurian ( Sugiri, 2009 ). Laporan keuangan sendiri merupakan dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu, laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban – kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan kas, serta hal – hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan.

PT. Tuan Takur adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, properti, dan rumah makan. Dalam pengelolaan dan pencatatan kas untuk semua jenis usaha tersebut dipegang oleh satu orang saja. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan atau kesalahan dalam mengelola dan mencatat kas. Kas merupakan harta yang paling likuid. Karena dengan adanya kas para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasi, melunasi kewajiban, dan aktivitas – aktivitas yang lainnya.

Pada PT. Tuan Takur ini, setiap cabang perusahaan memiliki seorang yang menangani penerimaan kas dan pengeluaran kas tersendiri. Kemudian pada waktu yang telah ditentukan pegawai yang bertugas menangani penerimaan kas dan pengeluaran kas akan memberikan laporan mengenai aliran kas selama satu periode tertentu kepada bagian keuangan yang berada di kantor pusat. Dengan


(2)

2

adanya informasi tersebut bagian keuangan pusat akan menganalisis dan membuat laporan keuangannya.

Perusahaan mempunyai banyak transaksi kas misalnya penjualan jasa atau barang secara tunai maka akan langsung menerima uang atau kas. Penerimaan uang tersebut disebut sebagai penerimaan kas, selain itu penerimaan kas juga dapat berasal dari transaksi lain selain penjualan tunai, diantaranya penagihan atas piutang penjualan aktiva tetap, pendapatan bunga, penjualan saham, dan lain sebagainya. Selain menerima kas perusahaan juga melakukan pengeluaran kas untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini dilakukan agar dapat menjaga keberlangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Dengan adanya kedua kegiatan tersebut maka perusahaan membutuhkan pengelolaan yang baik, supaya performa perusahaan terjaga ( Baridwan, 2009 ) . Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menetapkan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas, yang nantinya akan membantu perusahaan dalam mengelola penerimaan dan pengeluaran kas itu sendiri.

Dalam mengelola penerimaan dan pengeluaran kas dibutuhkan pegawai – pagawai yang menangani tugasnya masing – masing ( Susanto, 2004 ). Seperti bagian yang menerima dokumen hutang, bagian yang menerima dan mengeluarkan kas, dan bagian yang melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas. Masing – masing bagian tersebut seharusnya ada pegawai yang bertanggung jawab tersendiri, tujuannya adalah agar tidak terjadi pencatatan rangkap ataupun kecurangan. Pada PT. Tuan Takur semua usaha yaitu perkayuan, properti, dan rumah makan digabung menjadi satu, sehingga dibutuhkan pengelolaan kas yang baik. Apalagi mengingat kas yang keluar dan masuk pada PT. Tuan Takur cukup besar.

Seperti yang telah diketahui prosedur penerimaan dan pengeluaran kas merukan hal yang penting bagi perusahaan, karena dengan adanya prosedur perusahaan akan lebih mudah dalam mengelola dan mengukur kinerja perusahaan itu sendiri. Selain itu dengan adanya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas laporan yang dihasilkan oleh perusahaan akan menjadi lebih handal dan relevan untuk pengambilan keputusan ( Mulyadi, 2009 ). Penelitian ini membahas


(3)

3

bagaimana prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi pada PT. Tuan Takur Salatiga khususnya dalam bidang usaha perkayuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tuan Takur Salatiga. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan saran apabila terdapat kekurangan pada prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tuan Takur Salatiga.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak sebagai berikut. Bagi perusahaan, hasil dari penelitian ini PT. Tuan Takur dapat mengetahui prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang selama ini telah diterapkan. Jika dari prosedur penerimaan dan pengeluaran kas ditemukan kekurangan, maka PT. Tuan Takur akan mendapatkan saran mengenai prosedur penerimaan dan pengeluaran kas. Penelitian ini juga bermanfaat untuk menambah studi empiris mengenai prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.


(4)

4 TINJAUAN PUSTAKA

Prosedur

Menurut Mulyadi ( 2009 ) prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi yang terjadi berulang – ulang. Sedangkan menurut Baridwan ( 2009 ) pengertian prosedur yaitu urut – urutan pekerjaan kerani ( clerical ), biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi – transaksi yang terjadi.

Manfaat prosedur menurut Al-Bahra ( 2005 ) , diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang.

b. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas. c. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi

oleh seluruh pelaksana.

d. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.

e. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan.

Kas

Kas merupakan unsur yang paling penting dalam perusahaan, kehidupan dan kemajuan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kas. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap ( Sukrisno, 2004 ).

Dari segi akuntansi yang dimaksud dengan kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya ( Soemarso, 2004 ). Kas merupakan suatu alat pembayaran yang mudah dipindah tangankan antar pihak yang melakukan transaksi. Kas mempunyai kegunaan yang universal dan kas merupakan kertas kecil yang mempunyai nilai cukup tinggi ( Kusnadi, 2000 ).


(5)

5 Prosedur Penerimaan Kas

Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan. Mulyadi ( 2009 ) berpendapat bahwa sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan tunai.

Prosedur penerimaan kas di dalam perusahaan perlu direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatatnya penerimaan dan kemungkinan tidak diterimanya uang dapat diminimalisir. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menghasilkan prosedur penerimaan kas yang baik bagi perusahaan. Penerimaan kas perusahaan bersumber dari dua hal utama yaitu penerimaan kas secara tunai dan penerimaan kas dari piutang Mulyadi ( 2009 ). Penerimaan kas secara tunai adalah penerimaan dari pelanggan yang melakukan pembelian secara tunai atau bersumber dari penjualan tunai. Sedangkan penerimaan kas dari piutang adalah penerimaan kas yang diterima atas pelunasan piutang dari debitur.

Prosedur penerimaan kas yang digunakan sebagai pembanding adalah best practice prosedur penerimaan kas dari Mulyadi ( 2009 ). Berikut ini adalah tabel fungsi, dokumen, dan catatan terkait prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai menurut best practice Mulyadi :

Tabel 1. Komponen – komponen Prosedur Penerimaan Kas

Fungsi Dokumen Catatan

1. Fungsi penjualan 2. Fungsi kas 3. Fungsi gudang 4. Fungsi pengiriman 5. Fungsi akuntansi

1. Faktur penjualan tunai 2. Pite register kas 3. Credit card sales slip 4. Bukti setor kas

5. Rekap harga pokok

penjualan

1.Jurnal penerimaan kas

2.Jurnal umum 3.Kartu gudang

Penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi, dokumen, dan catatan yang telah disebutkan diatas dapat dilihat dalam buku Mulyadi ( 2009, hal. 312 ). Untuk


(6)

6

fungsi, dokumen, dan catatan yang terkait prosedur penerimaan kas dari pelunasan piutang sama seperti penjualan tunai. Tetapi ada beberapa tambahan yaitu :

1. Fungsi terkait terdapat tambahan yaitu fungsi kredit dan fungsi penagihan. 2. Dokumen yang digunakan terdapat tambahan yaitu surat order pengiriman,

faktur penjualan COD ( Cash on Delivery ), dan bukti memorial. 3. Catatan yang digunakan terdapat tambahan yaitu jurnal penjualan.

Prosedur Pengeluaran Kas

Prosedur pengeluaran kas perlu dirancang sedemikian rupa sehingga hanya pengeluaran - pengeluaran yang telah disetujui dan betul-betul untuk kegiatan perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan perusahaan. Pengelolaan kas dalam suatu perusahaan memerlukan perhatian yang cukup serius.

Prosedur pengeluaran kas yang digunakan sebagai pembanding adalah best practice prosedur pengeluaran kas dari Mulyadi ( 2009 ). Berikut ini adalah tabel fungsi, dokumen, dan catatan terkait prosedur pengeluaran kas yang berlaku umum menurut best practice Mulyadi :

Tabel 2. Komponen – komponen Prosedur Pengeluaran Kas

Fungsi Dokumen Catatan

1. Fungsi hutang 2. Fungsi kasir 3. Fungsi akuntansi 4. Fungsi pengawasan

intern

1. Dokumen pelengkap

pengadaan dan

penerimaan barang

atau jasa 2. Cek 3. Voucher

1. Jurnal pengeluaran kas 2. Register cek

3. Buku pembantu

hutang

4. Buku jurnal pembelian

Penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi, dokumen, dan catatan yang telah disebutkan diatas dapat dilihat dalam buku Mulyadi ( 2009, hal.312 ). Untuk fungsi, dokumen, dan catatan yang terkait prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran gaji karyawan sama seperti pengeluaran kas yang berlaku umum. Tetapi ada beberapa tambahan yaitu :

1. Fungsi terkait ada tambahan yaitu fungsi kepegawaian, fungsi pencatatn waktu, dan fungsi pembuat daftar gaji dan upah.


(7)

7

2. Dokumen yang digunakan ada tambahan yaitu kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji dan upah, surat pernyataan gaji dan upah, amplop gaji dan upah, dan bukti kas keluar.


(8)

8 METODE PENELITIAN

Objek penelitian

Objek penelitian dalam penelitian kualitatif adalah situasi sosial yang terjadi (Sugiyono, 2006). Situasi sosial tersebut terdiri dari tiga elemen yaitu tempat, pelaku dan aktivitas. Pada penelitian ini, tempat penelitian adalah PT. Tuan Takur Salatiga, pelakunya adalah karyawan dan pemilik PT. Tuan Takur Salatiga, sedangkan aktivitasnya adalah prosedur penerimaan dan pengeluan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga. Jadi, objek penelitian pada penelitian ini adalah prosedur peneriaan dan pengeluaran kas pada PT. Tuan Takur Salatiga.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data sekunder tersebut dapat berupa laporan mutasi tabungan, bukti penerimaan kas, bukti pengeluaran kas, faktur penjualan. Sedangkan data primer diperoleh dengan cara mewawancarai pemilik dan pegawai bagian pencatatan dan kas PT. Tuan Takur tentang fungsi, dokumen, dan catatan yang berkaitan dengan kas.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan deskriptif kualitatif yaitu mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh yang didasarkan pada penggambaran yang mendukung analisis tersebut. Adapun langkah – langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mendiskripsikan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tuan Takur

2. Membandingkan antara prosedur penerimaan dan pengeluaran kas PT. Tuan Takur dengan teori prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang disajikan pada Bab II

3. Menganalisis prosedur penerimaan dan pengeluaran kas PT. Tuan Takur 4. Kesimpulan dan saran


(9)

9 HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. TUAN TAKUR merupakan perseroan terbatas yang didirikan di Salatiga pada tahun 2009. PT. Tuan Takur didirikan oleh Bapak Sumali, Bapak Dwi, dan Bapak Muh. Nandhir sebagai pemilik. Perusahaan ini bergerak di bidang usaha perkayuan, properti, dan rumah makan.

Pada awalnya PT. Tuan Takur hanyalah usaha rumahan yang dimulai sejak tahun 2001. Bapak Sumali dan Bapak Muh. Nandhir menerima pesanan dan menjalankan proses produksinya di rumah Bapak Sumali, dan akan berproduksi jika mendapatkan pesanan dari pembeli. Dengan berjalannya waktu usaha ini mampu berkembang dan bersaing dengan usaha – usaha sejenis lainnya. Sehingga pada tahun 2004 Bapak Sumali dan Bapak Muh. Nandhir bersepakat untuk mendirikan sebuah toko mebel. Dalam toko mebel tersebut Bapak Sumali dan Bapak Muh. Nandhir melakukan kegiatan produksi dan menawarkan produksinya. Dengan kerjasama dan keuletan Bapak Sumali dan Bapak Muh. Nandhir usaha mebel ini terus berkembang dan selalu menambah kapasitas produksinya. Seiring berkembangnya usaha mebel ini kedua pemilik usaha mebel ini membuka beberapa cabang toko mebel di beberapa tempat.

Keinginan untuk menjadi lebih baik dari hari yang kemarin dan di dorong oleh dedikasi serta disiplin yang tinggi telah menjadi dasar penompang berdirinya perusahaan ini. Sehingga pada tahun 2009 Bapak Sumali, Bapak Muh. Nandhir, dan dibantu oleh rekannya Bapak Dwi bersepakat untuk mendirikan sebuah perseroan terbatas yang dinamakan PT. Tuan Takur. Tidak sampai disitu saja dengan melihat peluang pasar yang cukup besar, pada tahun 2010 PT. Tuan Takur memperluas jaringan usahanya dengan membuka usaha baru yang bergerak dibidang rumah makan dan properti. Hal ini jelas akan memperkuat PT. Tuan Takur dalam menghadapi persaingan di industri ini.

Visi PT. tuanTakur :

1. Menjadi perusahaan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi

2. Menjadi perusahaan yang handal dan mampu memenuhi kepuasan


(10)

10

Misi PT. Tuan Takut :

1. Menawarkan produk yang berkualitas 2. Memberikan harga yang bersaing

3. Memberikan pelayanan yang santun dan ramah 4. Ketepatandalam mengirimkan pesanan pelanggan 5. Mengutamakan keinginan pelanggan

6. Memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sehingga mengurangi angka pengangguran

PT. Tuan Takur saat ini belum memilki sistem yang cukup baik, dengan struktur organisasi yang sederhana. Akan tetapi, perusahaan ini tetap mampu untuk berkembang dari tahun ke tahun dalam persaingan di industri ini. Dengan demikian struktur PT. Tuan Takur dapat di gambarkan sebagai berikut:

Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Tuan Takur Salatiga

Sumber : pemilik PT. Tuan Takur, Salatiga

Berikut ini akan dijelaskan bagian – bagian yang terkait dengan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas :

a. Pemilik

Tugas dan wewenang pemilik adalah :

 Mengawasi kegiatan operasinal perusahaan

 Membuat keputusan mengenai keberlangsungan hidup perusahaan

PEMILIK

DIREKTUR

SUPERVISOR PENJUALAN DAN

PEMASARAN

SUPERVISOR KEUANGAN

SUPERVISOR PRODUKSI

SUPERVISOR PEMBELIAN DAN

GUDANG

BAGIAN PENJUALAN

BAGIAN PEMASARAN

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN PERSONALIA SUPERVISOR ADMINISTRASI

DAN PERSONALIA

BAGIAN PRODUKSI

BAGIAN PEMEBELIAN

DAN PENERIMAAN

BAGIAN GUIDANG BAGIAN

PENGIRIMAN BAGIAN


(11)

11

 Menetukan kebijakan tertinggi perusahaan

 Memberikan otorisasi mengenai pengeluaran kas

Pemilik memberikan otorisasi kepada bagian keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang dalam rangka melakukan pembayaran kepada supplier.

b. Direktur

Tugas dan wewenang direktur adalah :

 Menentukan kebijakan dan peraturan perusahaan

 Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan

 Memelihara dan mengawasi kekayaan perusahaan

 Menyusun dan melaksanakan kebijakan perusahaan

 Menetapkan besarnya laba perusahaan c. Supervisor Penjualan dan Pemasaran

Tugas dan wewenang supervisor penjualan dan pemasaran adalah :

 Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada konsumen

 Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen

 Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan

 Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen

 Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil

penjualan dan penggunaan dana promosi

 Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing

seluruh karyawan dibagian pemasaran

 Bertanggung jawab atas proses penjualan barang

Bagian penjualan bertugas untuk mencatat atau menerima kartu pesanan dari pembeli, yang nantinya akan diserahkan kepada bagian gudang. Selain itu bagian penjualan juga bertugas mengisi faktur penjualan jika penjualan dilakukan secara kredit dan mengisi nota penjualan tunai jika penjualan dilakukan secara tunai. Kemudian menyerahkan faktur penjualan


(12)

12

atau nota penjualan tunai kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kepada bagian keuangan.

d. Supervisor Keuangan

Tugas dan wewenang supervisor keuangan adalah :

 Menganalisa dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan

 Menyusun anggaran pembelian keperluan produksi dan mengkalkulasi harga pokok produksi

 Mengatur keuangan perusahaan, baik pemasukkan maupun pengeluaran

 Memeriksa dan menganalisa laporan keuangan yang dibuat oleh bawahannya

Bagian keuangan bertugas untuk menerima sejumlah uang dari pembeli dan mengeluarkan sejumlah uang kepada supplier. Selain itu bagian keuangan juga bertugas untuk melakukan pencatatan ke dalam jurnal yang berkaitan dengan kas yang meliputi jurnal penerimaan kas, jurnal penjualan, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal pembelian.

e. Supervisor Personalia

Tugas dan wewenang supervisor personalia adalah :

 Bertanggung jawab atas rekruitmen karyawan

 Menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan karyawan

 Melakukan perencanaan karir karyawan

 Mengontrol kinerja karyawan f. Supervisor Produksi

Tugas dan wewenang supervisor produksi adalah :

 Merencanakan dan mengatur jadwal produksi

 Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin, jam kerja operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi

 Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai denganspesifikasi dan standart mutu yang telah ditetapkan

 Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi dengan lancar


(13)

13

 Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan baku

 Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir

g. Supervisor Pembelian dan Gudang

Tugas dan wewenang supervisor pembelian dan gudang adalah :

 Mengawasi semua kegiatan pembelian, penerimaan, dan gudang

 bertanggung jawab atas segala urusan yang berhubungan dengan pembelian

 memberikan kebijaksanaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembelian dan gudang

 mementukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang

mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih

Bagian pembelian dan penerimaan bertugas untuk membuat purchase oerder dan menerima barang yang dikirim oleh supplier. Sedangkan bagian gudang bertanggung jawab atas persediaan yang keluar dan masuk gudang, melakukan pencatatan ke dalam kartu persediaan. Bagian pengiriman bertugas untuk melakukan pengiriman barang kepada pembeli atas barang yang dipesan oleh pembeli.

Prosedur Penerimaan Kas

Penerimaan kas pada PT. Tuan Takur bisa berasal dari berbagai macam sumber baik itu penjualan kredit maupun tunai. Namun dalam pembahasan ini sumber penerimaan kas hanya berfokus pada penerimaan kas yang berkaitan dengan usaha kayu. Adapun penerimaan kas secara kredit berasal dari pelunasan piutang sedangkan penerimaan kas secara tunai berasal dari penjualan tunai.

Penerimaan kas yang bersumber dari penjualan persediaan yang dilakukan secara tunai, pembeli melakukan pembelian kepada PT. Tuan Takur dan langsung melakukan pembayaran kepda bagian keuangan. Sehingga pembeli langsung mendapatkan nota penjualan beserta barang yang dibeli.


(14)

14

Penerimaan kas yang diperoleh dari pelunasan piutang atas penjualan kayu, pembeli melakukan pembelian kepada PT. Tuan Takur namun untuk pembayaran terdapat batas waktu tertentu. Pembeli yang akan melakukan kredit kepada PT. Tuan Takur terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya adalah :

Bagi perseorangan :

1. Pegawai tetap

2. Usia minimal 21 tahun

3. Foto copy KTP dan kartu keluarga

4. Memiliki kepribadian yang baik, hal ini bisa dilihat dari cek lingkungan sekitar

5. Slip gaji 3 bulan terakhir, Tujuannya untuk memastikan bahwa calon pembeli memang bekerja di suatu perusahaan atau instansi dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya

6. Angsuran minimal sepertiga dari gaji Bagi perusahaan :

1. Membuat perjanjian kredit dengan PT. Tuan Takur Salatiga 2. Foto copy identitas salah satu pegawai perusahaan

3. Foto copy rekening koran/giro atau buku tabungan bank selama 3 bulan terakhir

4. Data keuangan lainnya, seperti neraca keuangan, laporan rugi laba, dan catatan penjualan. Dokumen ini digunakan oleh perusahaan untuk melakukan berbagai analisa keuangan terhadap calon pembeli atas kesanggupan dalam membayar hutangnya.

Berikut ini akan dipaparkan mengenai gambaran kegiatan operasional perusahaan, flowchart, dan analisis mengenai perbandingan prosedur menurut best practice Mulyadi ( 2009 ) dengan perusahaan :

a) Prosedur Penerimaan Kas ( Penjualan tunai )

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga secara tunai, dapat dijelaskan sebagai berikut :


(15)

15

Fungsi penjualan menerima pesanan dari pembeli dan membuat kartu pesanan yang kemudian diberikan kepada fungsi gudang. Berdasarkan kartu pesanan dari fungsi penjualan, fungsi gudang akan melakukan pengecekan ketersediaan pesanan pembelian berdasarkan kartu pesanan dari fungsi penjualan. Jika barang yang dipesan tersedia maka fungsi gudang akan menyerahkan pesanan dan kartu pesanan kepada fungsi keuangan, kemudian melakukan pencatatan atas barang yang keluar ke dalam kartu persediaan. Sedangkan jika barang yang dipesan tidak tersedia maka kartu pesanan dikembalikan ke fungsi penjualan untuk dikembalikan kepada pelanggan.

Barang dan kartu pesanan yang diterima dari fungsi gudang digunakan bagian keuangan sebagai dasar untuk membuat nota penjualan rangkap tiga. Barang beserta nota penjualan rangkap pertama dan kedua diberikan kepada fungsi pengiriman, sedangkan nota penjualan rangkap ketiga disimpan urut nomor. Fungsi pengiriman menerima barang beserta nota penjualan rangkap pertama dan rangkap kedua. Selanjutnya fungsi pengiriman mengirimkan barang dan nota penjualan rangkap pertama kepada pelanggan, sedangkan nota penjualan rangkap kedua disimpan urut nomor dan bukti pengiriman barang disimpan urut tanggal. Setelah menerima barang dan nota penjualan, pelanggan melakukan pembayaran atas barang yang telah diterima. Atas pembayaran tersebut pelanggan mengurimkan bukti pembayaran kepada fungsi keuangan sebagai bukti bahwa pesanan barang telah dilunasi. Berdasarkan bukti penjualan tersebut fungsi keuangan mencatat jurnal penerimaan kas atas uang yang telah diterima dari pelanggan.


(16)

16

F lowchart 1. Flowchart Prosedur Penerimaan Kas ( Tunai )

PROSEDUR PENERIMAAN KAS ( PENJUALAN TUNAI ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA FUNGSI GUDANG

FUNGSI PENJUALAN FUNGSI KEUANGAN FUNGSI PENGIRIMAN PELANGGAN

Ph as e MULAI KARTU PESANAN CATATAN PESANAN MEMBUAT KARTU PESANAN A KARTU PESANAN MENGECEK KETERSEDIA AN BARANG E MEMBUAT NOTA PENJUALA N MENCATAT JURNAL PENERIMAAN KAS BARA NG BARA NG KARTU PESANAN KARTU PESANAN G BARA NG BARA NG MENGIRIM PESANAN KEPADA PELANGGA N BUKTI PENGIRIMAN BARANG D SLIP SETOR BANK MENCATAT KE KARTU GUDANG TERSEDIA ? TIDAK B YA B KARTU PESANAN MENGEMBALI KAN KARTU PESANAN KARTU PESANAN C C KARTU PESANAN A KARTU PESANAN BARA NG BARA NG BARA NG BARA

NG PESANANKARTU

E D BARA NG BARA NG KARTU PESANAN F G NOTA PENJUALAN 1 3 2 F KARTU PESANAN D NOTA PENJUALAN 1 2 BARA NG BARA

NG PENJUALANNOTA

12 N H H BARA NG BARA NG NOTA PENJUALAN 1 MELAKUKAN PEMBAYARAN BUKTI PEMBAYARAN N JURNAL PENERIMA AN KAS KARTU PERSEDI AAN I I D


(17)

16

Perbandingan antara prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur penerimaan kas menurut best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 1. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice

Mulyadi ( 2009 ), adapun fungsi tersebut yaitu fungsi penjualan, fungsi gudang, fungsi keuangan, dan fungsi pengiriman. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas dan fungsi akuntansi yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas. Misalnya pada saat melakukan pembelian persediaan diperoleh diskon, tetapi oleh fungsi keuangan dicatat tidak diperolehn diskon. Sehingga kas yang dikelurkan perusahaan lebih besar dari yang seharusnya.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti

best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu kartu pesanan, nota penjualan, slip setor bank, dan bukti pengiriman barang. Namun terdapat perbedaan nama dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Misalnya pada best practice Mulyadi ( 2009 ) terdapat dokumen bukti setor kas, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai slip setor bank. Perusahaan ini tidak membuat rekap harga pokok penjualan, hal ini dikarenakan semua biaya yang dibutuhkan untuk berproduksi sudah dicatat oleh pemilik. Rekap harga pokok penjualan ini hanya diketahui dan dicatat oleh pemilik saja.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan. Namun tidak ada pencatatan mengenai harga pokok produksi. Hal ini


(18)

17

dikarenakan semua informasi mengenai harga pokok produksi hanya diketahui dan dicatat oleh pemilik.

b) Prosedur Penerimaan Kas ( Penagihan Piutang )

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga dari pelunasan piutang, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pelanggan memberikan catatan pesanan dan syarat – syarat kredit kepada fungsi administrasi. Setelah menerima catatan pesanan dan syarat – syarat kredit dari pelanggan, fungsi administrasi melakukan seleksi kelayakan kredit. Apabila syarat – syarat kredit tidak sesuai dengan ketentuan maka syarat – syarat kedit dan catatan pesanan dikembalikan kembali kepada pelanggan. Namun jika syarat

– syarat kredit sesuai dengan ketentuan maka syarat – syarat kredit diberikan kepada pemilik untuk meminta persetujuan dari pemilik. Jika pemilik sudah menyetujui permintaan kredit, syarat – syarat kredit akan disimpan urut tanggal sedangkan catatan pesanan diberikan ke fungsi penjualan.

Berdasarkan catatan pesanan yang diperoleh dari fungsi administrasi, fungsi penjualan membuat kartu pesanan yang akan diberikan kepada fungsi gudang. Fungsi gudang melakukan pengecekan ketersediaan pesanan barang, jika pesanan tidak tersedia maka kartu pesanan akan dikembalikan ke fungsi penjualan untuk dikembalikan kepada pelanggan. Sedangkan jika pesanan tersedia bagian mengeluarkan barang, namun sebelum itu barang yang dikeluarkan dicatat ke dalam kartu persediaan. Kartu persediaan disimpan urut berdasarkan tanggal, sedangkan barang dan kartu pesanan diberikan ke fungsi keuangan. Fungsi keuangan menerima barang dan kartu pesanan dari fungsi gudang, berdasarkan kartu pesanan fungsi keuangan membuat faktur penjualan dan kartu pesanan dikembalikan ke fungsi penjualan untuk berdasarkan tanggal. Faktur penjualan dibuat rangkap tiga, rangkap pertama dan kedua diberikan ke fungsi pengiriman beserta barang yang telah dipesan. Sedangkan rangkap ketiga digunakan oleh fungsi keuangan untuk membuat catatan ke dalam jurnal penjualan, selain itu faktur penjualan rangkap ketiga juga digunakan untuk


(19)

18

melakukan penagihan piutang dengan mengirimkan kartu tagihan kepada pelanggan.

Nota penjualan dan barang yang telah diterima dari fungsi keuangan, fungsi pengiriman akan melakukan pengiriman kepada pelanggan. Setelah barang dan faktur penjualan rangkap pertama diterima oleh pelanggan, fungsi pengiriman akan menerima bukti pengiriman barang. Bukti pengiriman barang dan faktur penjualan akan disimpan urut berdasarkan tanggal oleh fungsi pengiriman. Setelah pelanggan menerima kartu tagihan dari fungsi keuangan maka pelanggan melakukan pembayaran atas tagihan. Sebagai bukti bahwa pelanggan telah melakukan pembayaran tagihan, pelanggan mengirimkan bukti pembayaran angsuran kepada fungsi keuangan. Berdasarkan bukti pembayaran angsuran ini fungsi keuangan mencatat jurnal penerimaan kas atas uang yang telah diterima dari pelanggan.


(20)

19

F lowchart 2. Flowchart Prosedur Penerimaan Kas (Pelunasan Piutang )

PROSEDUR PENERIMAAN KAS ( PELUNASAN PIUTANG ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA

FUNGSI GUDANG

FUNGSI ADMINISTRASI FUNGSI PENJUALAN FUNGSI KEUANGAN FUNGSI PENGIRIMAN

PELANGGAN PEMILIK Ph as e MULAI KARTU PESANAN CATATAN PESANAN MEMBUAT KARTU PESANAN F KARTU PESANAN MENGECEK KETERSEDIAA N BARANG H MEMBUAT FAKTUR PENJUALAN MENCATAT JURNAL PENJUALAN MENCATAT JURNAL PENERIMAAN KAS BARA NG BARA NG KARTU PESANAN KARTU PESANAN J BARA NG BARA NG MENGIRIM PESANAN KEPADA PELANGGAN BUKTI PENGIRIMAN BARANG D KARTU TAGIHAN MENCATAT KE KARTU PERSEDIAAN TERSEDIA ? TIDAK G YA G KARTU PESANAN MENGEMBALI KAN KARTU PESANAN KARTU PESANAN I F KARTU PESANAN BARA NG BARA NG BARA NG BARA NG KARTU PESANAN H D BARA NG BARA NG KARTU PESANAN K J FAKTUR PENJUALAN 1 3 2 K KARTU PESANAN D FAKTUR PENJUALAN 1 2 BARA NG BARA NG FAKTUR PENJUALAN 1 2 N L MENAGIH PIUTANG

SYARAT –

SYARAT KREDIT MEMBERIKAN SYARAT KREDIT KE BAG. ADMINISTRASI SYARAT –

SYARAT KREDIT

A

E A

SYARAT –

SYARAT KREDIT MENYELEKSI KELAYAKAN KREDIT LAYAK ? CATATAN PESANAN CATATAN PESANAN CATATAN PESANAN

SYARAT –

SYARAT KREDIT CATATAN PESANAN

YA

B

SYARAT –

SYARAT KREDIT CATATAN PESANAN TIDAK C C

SYARAT –

SYARAT KREDIT CATATAN PESANAN I KARTU PESANAN L BARA NG BARA NG FAKTUR PENJUALAN MEMBAYAR ANGSURAN BUKTI PEMBAYARAN ANGSURAN JURNAL PENERIMAAN KAS JURNAL PENJUAL AN KARTU PERSED IAAN

SYARAT –

SYARAT KREDIT CATATAN PESANAN B MEMBERIK AN PERSETUJU AN

SYARAT –

SYARAT KREDIT CATATAN PESANAN

D

D

SYARAT –

SYARAT KREDIT CATATAN PESANAN D E M M KARTU TAGIHAN N N BUKTI PEMBAYARAN ANGSURAN FAKTUR PENJUALAN 3 FAKTUR PENJUALAN 3 N D D


(21)

20

Perbandingan antara prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur penerimaan kas menurut best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 1. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice

Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi penjualan, fungsi keuangan, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi administrasi. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas, fungsi akuntansi, dan fungsi penagihan yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti

best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu kartu pesanan, faktur penjualan, bukti pembayaran angsuran, bukti pengiriman barang, syarat – syarat kredit, dan kartu tagihan. Namun terdapat perbedaan nama dokumen, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Misalnya pada best practice Mulyadi ada dokumen bukti setor kas, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai bukti pembayaran angsuran. Perusahaan ini tidak membuat rekap harga pokok penjualan, hal ini dikarenakan semua biaya yang dibutuhkan untuk berproduksi sudah dicatat oleh pemilik. Rekap harga pokok penjualan ini hanya diketahui dan dicatat oleh pemilik saja.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga pada dasarnya sama seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan kartu persediaan. Namun tidak ada pencatatan mengenai harga pokok produksi. Hal ini dikarenakan semua informasi mengenai harga pokok produksi hanya diketahui dan dicatat oleh pemilik.


(22)

21 Prosedur Pengeluaran Kas

Sumber penggunaan kas pada PT. Tuan takur adalah :

a. Pelunasan hutang jangka pendek yang berupa hutang kepada supplier maupun hutang jangka panjang yaitu hutang kepada bank untuk kegiatan operasional usaha kayu.

b. Pembayaran biaya operasi yang berkaitan dengan usaha kayu, yang meliputi pembayaran gaji untuk karyawan usaha kayu, pembelian supplies kantor yang digunakan untuk usaha kayu, pembayaran sewa truk yang digunakan untuk kegiatan pengangkutan kayu, dan pembelian peralatan.

c. Pengeluran kas untuk pembayaran pembagian laba, pembayaran pajak, denda-denda, dll.

Berikut ini akan dipaparkan mengenai gambaran kegiatan operasional perusahaan, flowchart, dan analisis mengenai perbandingan prosedur menurut best practice Mulyadi ( 2009 ) dengan perusahaan :

a) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembelian Persediaan Secara Tunai

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( tunai ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Fungsi gudang melakukan pengecekan fisik persediaan di gudang, jika terdapat persediaan yang habis fungsi gudang akan membuat catatan persediaan habis. Catatan persediaan habis ini diberikan kepada fungsi pembelian dan penerimaan agar dilakukan pesanan pesediaan. Selain itu fungsi gudang juga akan menerima barang pesanan dari fungsi pembelian dan penerimaan yang telah dicek kesesuaiannya. Kemudian barang tersebut akan disimpan dalam gudang berdasarkan jenisnya dan mencatatnya ke dalam kartu persediaan.

Berdasarkan catatan pesediaan habis dari fungsi gudang, fungsi pembelian dan penerimaan membuat kartu pesanan yang dikirimkan kepada


(23)

22

supplier. Setelah menerima barang pesanan dari supplier bersamaan dengan nota pembelian, nota pembelian ini diberikan kepada fungsi keuangan untuk dilakukan pembayaran. Fungsi pembelian dan penerimaan melakukan pengecekan kesesuaian barang yang dipesan dengan barang yang diterima. Jika barang yang diterima dari supplier sudah sesuai dengan yang dipesan, fungsi pembelian dan penerimaan menyerahkan barang kepada fungsi gudang untuk disimpan. Fungsi keuangan melakukan pembayaran kepada supplier berdasarkan jumlah yang tercantum dalam nota pembelian yang diperoleh dari fungsi pembelian dan penerimaan. Setelah dilakukan pembayaran fungsi keuangan menerima bukti tranfer, itu berarti telah dilakukan pelunasan atas pesanan yang dipesan. Namun sebelum mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar pesanan, fungsi keuangan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemilik. Jika pemilik menyetujui untuk mengeluarkan sejumlah uang, barulah fungsi keuangan melakukan pembayaran kepada supplier. Disini pemilik memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar pesanan kepada supplier.


(24)

23

F lowchart 3. Flowchart Pengeluaran Kas Atas Pembelian Persediaan Secara Tunai

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( TUNAI ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA

FUNGSI GUDANG FUNGSI PEMBELIAN FUNGSI KEUANGAN PEMILIK

DAN PENERIMAAN P h as e MULAI KARTU PERSDIAAN MELAKUKAN CEK FISIK PERSEDIAAN CATATAN PERSEDIAAN HABIS A CATATAN PERSEDIAAN HABIS A MEMBUAT KARTU PESANAN PURCHASE ORDER SUPPLIER SUPPLIER KAYU NOTA PEMBELIAN MELAKUKAN PENGECEKAN KESESUAIAN PESANAN KAYU NOTA PEMBELIAN B C KAYU NOTA PEMBELIAN SESUAI ? SUPPLIER YA TIDAK B KAYU MENCATAT KARTU PERSEDIAAN D C NOTA PEMBELIAN MEMINTA PERSETUJUAN PEMILIK NOTA PEMBELIAN D D NOTA PEMBELIAN MEMBERIKAN PERINTAH PEMBAYARAN NOTA PEMBELIAN E E NOTA PEMBELIAN MELAKUKAN PEMBAYARAN NOTA PEMBELIAN BUKTI TRANSFER MENCATAT JURNAL PENGELUAR AN KAS D KARTU PERSE DIAAN JURNAL PENGELUA RAN KAS D


(25)

24

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi gudang, fungsi pembelian dan penerimaan, dan fungsi keuangan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas, fungsi akuntansi, dan fungsi penagihan yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu purchase order, nota pembelian, dan bukti transfer. Namun terdapat perbedaan nama dokumen, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Contohnya yaitu pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen cek, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai bukti transfer.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas dan kartu persediaan. Namun catatan yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Contohnya yaitu pada PT. Tuan Takur Salatiga tidak menggunakan regsiter cek, karena perusahaan ini tidak melakukan pembayaran menggunakan cek.

b) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembelian Persediaan Secara Kredit

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( kredit ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :


(26)

25

Berdasarkan kartu persediaan fungsi gudang melakukan cek fisik persediaan, jika persediaan telah habis maka fungsi gudang membuat catatan persediaan habis. Catatan persediaan habis ini diberikan kepada fungsi pembelian dan penerimaan untuk kemudian dilakukan pemesanan persediaan kepada supplier dengan mengirimkan purchase order. Setelah mengirimkan purchase order fungsi pembelian dan penerimaan akan menerima barang dan faktur pembelian dari supplier. Fungsi pembelian dan penerimaan mengecek kesesuaian barang datang dengan barang yang dipesan. Jika barang yang diterima sesuai makan faktur pembelian diberikan kepada fungsi keuangan, dan barang diberikan kepada fungsi gudang untuk kemudian dicatat ke dalam kartu persediaan dan kemudian disimpan. Sedangkan jika barang datang tidak sesuai dengan pesanan maka barang dan faktur pembelian dikembalikan kepada supplier. Fungsi keuangan menerima faktur pembelian yang telah diterima dari fungsi pembelian dan penerimaan, faktur pembelian ini kemudian dicatat ke dalam jurnal pembelian. Setelah menerima kartu tagihan hutang dari supplier, fungsi keuangan meminta persetujuan kepada pemilik untuk mengeluarkan sejumlah uang. Pemilik memberikan persetujuan untuk mengeluarkan sejumlah uang, maka fungsi keuangan melakukan pembayaran kepada supplier. Setelah dilakukan pembayaran fungsi keuangan menerima bukti transfer yang kemudian dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas, sedangkan kartu tagihan hutang disimpan urut tanggal.


(27)

26

F lowchart 4. Flowchart Pengeluaran Kas Atas Pembelian Persediaan Secara Kredit

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi gudang, fungsi pembelian dan penerimaan, dan fungsi keuangan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas, fungsi akuntansi, dan fungsi hutang PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( KREDIT ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA

FUNGSI GUDANG FUNGSI PEMBELIAN DAN FUNGSI KEUANGAN PEMILIK PENERIMAAN SUPPLIER P h as e MULAI KARTU PERSDIAAN MELAKUKAN CEK FISIK PERSEDIAAN CATATAN PERSEDIAAN HABIS A CATATAN PERSEDIAAN HABIS A MEMBUAT KARTU PESANAN PURCHASE ORDER KAYU FAKTUR PEMBELIAN MELAKUKAN PENGECEKAN KESESUAIAN PESANAN KAYU FAKTUR PEMBELIAN D E KAYU FAKTUR PEMBELIAN SESUAI ? YA TIDAK D KAYU MENCATAT KARTU PERSEDIAAN D E FAKTUR PEMBELIAN MEMINTA PERSETUJUAN PEMILIK KARTU TAGIHAN HUTANG H H KARTU TAGIHAN HUTANG MEMBERIKAN PERINTAH PEMBAYARAN KARTU TAGIHAN HUTANG I I KARTU TAGIHAN HUTANG MELAKUKAN PEMBAYARAN BUKTI TRANSFER MENCATAT JURNAL PENGELUAR AN KAS MENCATAT JURNAL PEMBELIAN KARTU PESEDIAAN JURNAL PEMBELI AN JURNAL PENGELUA RAN KAS B B PURCHASE ORDER KAYU FAKTUR PEMBELIAN MENGIRIMK AN BARANG C C F F KAYU FAKTUR PEMBELIAN G KARTU TAGIHAN HUTANG KARTU TAGIHAN HUTANG G KARTU TAGIHAN HUTANG D D


(28)

27

yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu purchase order, faktur pembelian, bukti transfer, dan kartu tagihan hutang. Namun terdapat perbedaan nama dokumen, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Contohnya yaitu pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen cek, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai bukti transfer. 3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti

best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan kartu persediaan. Namun PT. Tuan Takur Salatiga tidak mencatat buku pembantu hutang karena semua informasi mengenai hutang sudah dicatat dalam jurnal pembelian.

c) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembayaran Gaji Karyawan

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( pembayaran gaji karyawan ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Berdasarkan catatan kartu jam kerja karyawan fungsi personalia membuat kartu jam kerja karyawan sebagai dasar menghitung gaji karyawan. Dari perhitungan gaji karyawan akan diperoleh daftar gaji karyawan. Berdasarkan daftar gaji karyawan fungsi personalia membuat slip gaji, slip gaji ini dibuat rangkap tiga. Rangkap pertama dan ketiga diberikan kepada fungsi keuangan sedangkan rangkap kedua disimpan urut tanggal oleh fungsi personalia. Fungsi keuangan menerima slip gaji rangkap pertama, rangkap ketiga dari fungsi persolia, dan juga menerima kartu indentitas karyawan. Kemudian fungsi keuangan mencatat jumlah uang yang tercantum dalam slip gaji ke dalam jurnal pengeluaran kas. Sedangkan berdasarkan kartu identias karyawan fungsi keuangan


(29)

28

mencocokkan kartu indentitas karyawan dengan slip gaji sebelum memberikan slip gaji rangkap pertama dan uang kepada pelanggan. Dan slip gaji rangkap ketiga disimpan urut nomor.

F lowchart 5. Flowchart Pembayaran Gaji Karyawan

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( PEMBAYARAN GAJI ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA

SUPERVISOR PERSONALIA FUNGSI KEUANGAN KARYAWAN

CATATAN JAM KERJA KARYAWAN MEMBUAT KARTU JAM KERJA KARYAWAN KARTU JAM KERJA KARYAWAN MENGHITUNG GAJI KARYAWAN A MULAI INPUT GAJI KARYAWAN KE JURNAL PENGELUARAN KAS UANG A D SLIP GAJI 3 1 N UANG MENCOCOKKAN SLIP GAJI DENGAN KARTU IDENTISAN KARYAWAN

SLIP GAJI UANG 1 C KARTU INDENTITAS MEMBERIKAN KARTU IDENTITAS KE BAG. KEUANGAN JURNAL PENGELUA RAN KAS B SLIP GAJI 1 KARTU INDENTITAS KARTU INDENTITAS SLIP GAJI 3 1 C B SLIP GAJI 3 2 1 DAFTAR GAJI KARYAWAN MEMBUAT SLIP GAJI D KARTU INDENTITAS KARTU INDENTITAS


(30)

29

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu supervisor personalia dan fungsi keuangan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas, fungsi akuntansi, dan fungsi hutang yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas. Selain itu supervisor personalia juga melakukan perangkapan tugas yaitu tugas fungsi pencatatan waktu dan fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan dalam mencatat gaji yang tidak sesuai dengan jam kerja karyawan.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu kartu jam kerja karyawan, slip gaji, daftar gaji karyawan, dan kartu identitas karyawan. Namun terdapat perbedaan nama dokumen, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Contohnya yaitu pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen kartu jam hadir dan kartu jam kerja, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai kartu jam kerja karyawan.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti

best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas. Namun PT. Tuan Takur Salatiga tidak mencatat rekap daftar gaji dan upah karena informasi mengenai daftar gaji dan upah sudah tercatat dalam daftar gaji dan upah.

d) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembelian Peralatan

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( pembelian peralatan ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :


(31)

30

Fungsi pembelian mencatat peralatan yang akan dibeli dengan membuat kartu pesanan peralatan. Kartu pesanan ini dikirimkan kepada penjual dan akan memperoleh nota pembelian dari penjual. Nota pembelian ini diberikan kepada fungsi keuangan untuk dilakukan pembayaran. Fungsi keuangan akan menstransfer sejumlah uang kepada penjual, sehingga akan diperoleh bukti transfer. Bukti transfer ini digunakan oleh fungsi keuangan untuk mencatat jurnal pengeluaran kas, dan bukti transfer ini akan diberikan kepada fungsi penerimaan. Sedangkan nota pembelian akan disimpan urut tanggal oleh fungsi keuangan. Bukti transfer dari fungsi keungan digunakan oleh fungsi penerimaan sebagai bukti bahwa telah dilakukan pembayaran. Setelah terbukti bahwa peralatan sudah dibayar maka fungsi penerimaan menerima peralatan dari penjual. Bukti transfer diberikan kembali kepada fungsi keungan untuk disimpan.


(32)

31

F lowchart 6. Flowchart Pengeluaran Kas ( Pembelian Peralatan )

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( PEMBELIAN PERALATAN ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA FUNGSI KEUANGAN

FUNGSI PEMBELIAN PEMILIK FUNGSI PENERIMAAN

P h a se MULAI CATATAN PERALATAN UG DIBUTUHKAN MEMBUAT PESANAN PEMBELIAN PERALATAN KARTU PESANAN PERALATAN MENGIRIMK AN KARTU PESANAN PERALATAN NOTA PEMBELIAN A A NOTA PEMBELIAN MELAKUKAN PEMBAYARAN NOTA PEMBELIAN D BUKTI TRANSFER MENCATAT JURNAL PENGELUARAN KAS BUKTI TRANSFER D D BUKTI TRANSFER MENCOCOKKAN BUKTI TRANSFER DENGAN BARANG PERA LAT AN PERA LAT AN BUKTI TRANSFER E E BUKTI TRANSFER D BAGIAN PRODUKSI JURNAL PENGELU ARAN KAS B NOTA PEMBELIAN MEMINTA PERSETUJUAN PEMILIK NOTA PEMBELIAN B MEMBERIKAN PERSETUJUAN PEMBAYARAN NOTA PEMBELIAN C C NOTA PEMBELIAN D


(33)

32

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice

Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi pembelian, fungsi keuangan, dan fungsi penerimaan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas dan fungsi akuntansi yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti

best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu kartu pesanan peralatan, nota pembelian, dan bukti transfer. Namun terdapat perbedaan nama dokumen yang digunakan, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Contohnya yaitu pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen voucher, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai bukti transfer.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama dengan buku Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas. Perusahaan tidak mencatat register cek, buku pembantu hutang, dan buku jurnal pembelian karena ketiga catatan tersebut digunakan untuk mencatat pengeluaran kas atas pembelian persediaan, baik secara kredit maupun tunai.

e) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembelian Perlengkapan

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( pembelian perlengkapan ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Fungsi pembelian mencatat perlengkapan yang akan dibeli kemudian memberikan kartu pesanan perlengkapan kepada penjual, sehingga akan diterima nota pembelian dari penjual. Nota pembelian ini diberikan kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang. Berdasarkan nota pembelian yang diterima dari fungsi pembelian, fungsi keuangan akan melakukan pemcatatan


(34)

33

jurnal pengeluaran kas. Bersamaan dengan itu fungsi keuangan memberikan sejumlah uang kepada fungsi pembelian, sedangkan nota pembelian simpan berdasarkan tanggal. Fungsi pembelian menerima sejumlah uang dari fungsi keuangan kemudian membayarkan uang tersebut kepada penjual, sehingga akan diterima perlengkapan yang telah dipesan sebelumnya.

F lowchart 7. Flowchart Pengeluaran Kas ( Pembelian Perlengkapan )

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( PEMBELIAN PERLENGKAPAN ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA

FUNGSI KEUANGAN FUNGSI PEMBELIAN P ha se MULAI CATATAN PERLENGKAPAN HABIS MEMBUAT PESANAN PEMBELIAN PERLENGKAP AN KARTU PESANAN PERLENGKAPAN MEMBERIKA N ORDER PERLENGKAP AN KEPADA PENJUAL NOTA PEMBELIAN A A NOTA PEMBELIAN MENCATAT JURNAL PENGELUARAN KAS NOTA PEMBELIAN D UANG B B UANG MEMBAYAR KEPADA PENJUAL PERL ENGK APAN PERL ENGK APAN JURNAL PENGELU ARAN KAS D


(35)

34

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice

Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi pembelian dan fungsi keuangan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas dan fungsi akuntansi yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu kartu pesanan perlengkapan dan nota pembelian. Namun PT. Tuan Takur menggunakan dokumen sesuai dengan kebutuhannya. Pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen cek dan voucher, namun perusahaan tidak menggunkan dokumen tersebut karena perusahaan melakukan pembayaran secara tunai atau langsung.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama dengan best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas. Perusahaan tidak mencatat register cek, buku pembantu hutang, dan buku jurnal pembelian karena ketiga catatan tersebut digunakan untuk mencatat pengeluaran kas atas pembelian persediaan, baik secara kredit maupun tunai.

f) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembayaran Sewa

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( pembayaran sewa ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Fungsi produksi membuat catatan mesin atau truk yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi. Catatan sewa mesin atau truk ini diberikan kepada pemilik. Pemilik memberikan catatan sewa mesin atau truk ini kepada penyedia jasa sewa,


(36)

35

dan pemilik akan menerima nota sewa dari penyedia jasa sewa. Nota sewa ini diberikan kepada fungsi keuangan untuk dilakukan pembayaran. Berdasarkan nota sewa fungsi keuangan mentransfer sejumlah uang kepada penyedia jasa sewa sehingga akan diperoleh bukti transfer. Bukti transfer ini diberikan kepada fungsi penerimaan sebagai bukti kepada pengirim barang sewaan bahwa telah dilakukan pembayaran. Setelah dipastikan telah dilakukan pembayaran maka fungsi penerimaan menerima barang sewaan dari pengirim barang sewaan. Barang sewaan diberikan kepada fungsi produksi untuk digunakan utuk kegiatan produksi, sedangkan bukti transfer dikembalikan kepada fungsi keuangan untuk disimpan berdasarkan tanggal.


(37)

36

F lowchart 8. Flowchart Pengeluaran Kas ( Pembayaran Sewa )

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( PEMBAYARAN SEWA ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA

FUNGSI KEUANGAN

FUNGSI PRODUKSI PEMILIK FUNGSI

PENERIMAAN P h as e MULAI CATATAN KEBUTUHAN SEWA MEMBUAT CATATAN SEWA CATATAN SEWA TRUK / MESIN

A

A

CATATAN SEWA TRUK / MESIN

MEMBERIKA N CATATAN KEPADA PEMILIK JASA SEWA NOTA SEWA B B NOTA SEWA MENTRANSFER PEMBAYARAN SEWA BUKTI TRANSFER C C BUKTI TRANSFER MEMPERLIHATK AN BUKTI TRANSFER KE PENGIRIM TRUK /

MESIN BUKTI TRANSFER TRUK / MESIN TRUK / MESIN D E F BUKTI TRANSFER TRUK / MESIN TRUK / MESIN E F MENCATAT JURNAL PENGELUARAN KAS BUKTI TRANSFER JURNAL PENGELUA RAN KAS D


(38)

37

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice

Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi produksi, fungsi keuangan, dan fungsi penerimaan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas dan fungsi akuntansi yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas. Dalam sistem pembayaran sewa ini pemilik terlibat untuk fungsi pengawasan intern.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti

best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu catatan sewa truk atau mesin, nota sewa, dan bukti transfer. Namun terdapat perbedaan nama dokumen yang digunakan, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Contohnya pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen voucher dan cek, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai bukti transfer.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama dengan best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas. PT. Tuan Takur hanya mencatat jurnal pengeluaran kas saja untuk mencatat pengeluaran kasnya.

g) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembayaran Hutang Jangka Panjang

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( pembayaran hutang jangka panjang ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Berdasarkan catatan angsuran fungsi keuangan memerikasa tanggal jatuh tempo hutang jangka panjang. Jika belum jatuh tempo maka fungsi keuangan melakukan pembayaran angsuran saja, namun sebelum itu fungsi keuangan meminta persetujuan pemilik untuk melakukan pembayaran hutang jangka


(39)

38

panjang. Setelah pemilik memberikan persetujuannya, maka fungsi keuangan melakukan pembayaran angsuran dengan memberikan sejumlah uang kepada pihak Bank. Fungsi keuangan mencatat catatan angsuran ke dalam jurnal pengeluaran kas dan menyimpan catatan angsuran urut tanggal. Jika hutang jangka panjang telah jatuh tempo maka fungsi keuangan membayar angsuran dan denda, namun sebelum itu bagian keuangan meminta persetujuan dari pemilik. Setelah pemilik memberikan perstujuannyam, maka fungsi keuangan melakukan pembayaran angsuran dan denda kepada pihak Bank. Fungsi keuangan mencatat catatan angsuran dan catatan denda ke dalam jurnal pengeluaran kas, kemudian catatan angsuran dan catatan denda tersebut urut tanggal. Setelah dilakukan pelunasan pembayaran hutang jangka panjang, fungsi keuangan menerima bukti pembayaran dari pihak Bank yang kemudian disimpan urut tanggal.


(40)

39

F lowchart 9. Flowchart Pengeluaran Kas ( Pembayaran Hutang Jangka Panjang )

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( PEMBAYARAN HUTANG JANGKA PANJANG ) PADA PT TUAN TAKUR SALATIGA

BANK

FUNGSI KEUANGAN PEMILIK

P h a se MULAI CATATAN ANGSURAN MENGECEK TANGGAL JATUH TEMPO JATUH TEMPO? CATATAN ANGSURAN MEMBAYAR ANGSURAN UANG CATATAN ANGSURAN E MENCATAT KE JURNAL PENGELUARAN KAS CATATAN ANGSURAN CATATAN ANGSURAN CATATAN DENDA MEMBAYAR ANGSURAN DAN DENDA UANG CATATAN ANGSURAN CATATAN DENDA F MENCATAT KE JURNAL PENGELUARAN KAS CATATAN ANGSURAN CATATAN DENDA D D E UANG MENGINPUT PEMBAYARAN BUKTI PEMBAYARAN 1 2 G D G BUKTI PEMBAYARAN D TIDAK YA JURNAL PENGELUA RAN KAS CATATAN ANGSURAN A MENYETUJUI PEMBAYARAN ANGSURAN B CATATAN ANGSURAN B A CATATAN ANGSURAN JURNAL PENGELUA RAN KAS C C CATATAN ANGSURAN CATATAN DENDA MENYETUJUI PEMBAYARAN ANGSURAN DAN DENDA CATATAN ANGSURAN CATATAN DENDA D D CATATAN ANGSURAN CATATAN DENDA F


(41)

40

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice

Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi keuangan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas dan fungsi akuntansi yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas. Dalam sistem pembayaran sewa ini pemilik terlibat senagai pemberi otorisasi.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti

best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu catatan angsuran, catatan denda, dan bukti pembayaran. Namun terdapat perbedaan nama dokumen yang digunakan, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Contohnya yaitu pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen cek dan voucher, namun PT. Tuan Takur disebut sebagai bukti pembayaran.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama dengan best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas. PT. Tuan Takur hanya mencatat jurnal pengeluaran kas saja untuk mencatat pengeluaran kasnya.

h) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembagian Laba

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( pembagian laba ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Manager keuangan memberikan laporan keuangan kepada Direktur. Berdasarkan laporan keuangan yang diterima dari Manager keuangan, Direktur menentukan dan mencatat besarnya pembagian laba oleh pemilik. Kemudian Direktur memberikan laporan pembagian laba ragkap dua kepada Manager keuangan. Manager keuangan mengeluarkan sejumlah uang sesuai yang


(42)

41

tercantum pada laporan pembagian laba, kemudian memberikan sejumlah uang tersebut dan laporan pembagian laba rangkap pertama kepada pemilik. Sedangkan laporan pembagian laba rangkap kedua disimpan urut tanggal.

F lowchart 10. Flowchart Pengeluaran Kas ( Pembagian Laba )

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( PEMBAGIAN LABA ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA

DIREKTUR

FUNGSI KEUANGAN PEMILIK

Ph as e MULAI LAPORAN KEUANGAN MEMBERIKAN LAPORAN KEUANGAN KEPADA DIREKTUR LAPORAN KEUANGAN A A LAPORAN KEUANGAN MENENTUKAN DAN MENCATAT BESARNYA PEMBAGIAN LABA B B LAPORAN PEMBAGIAN LABA 2 1 MENGELUA RKAN UANG UANG LAPORAN PEMBAGIAN LABA 1 2 LAPORAN PEMBAGIAN LABA 1 2 D C C UANG LAPORAN PEMBAGIAN LABA 1


(43)

42

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice

Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi keuangan dan direktur. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas dan fungsi akuntansi yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga tidak sama seperti best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu laporan keuangan dan laporan pembagian laba. Hal ini dikarenakan best practice Mulyadi ( 2009 ) memaparkan pengeluaran kas yang berlaku umum. Dalam prosedur pengeluaran kas untuk pembagian laba, PT. Tuan Takur Salatiga menggunakan Laporan Keuangan sebagai dasar untuk menentukan besarnya laba yang akan dibagikan kepada pemilik.

3. Catatan yang dibuat

Pada sistem pengeluaran kas untuk pembagian laba PT. Tuan Takur Salatiga tidak mencatat jurnal akuntansi, karena pembagian laba di luar kegiatan operasi perusahaan.

i) Prosedur Pengeluaran Kas Atas Pembayaran Pajak

Berdasarkan fungsi, dokumen, dan catatan yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas ( pembayaran pajak ) pada PT. Tuan Takur Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Berdasarkan laporan keuanagan fungsi keuangan menghitung besarnya pajak yang harus dibayar, kemudian mencatatnya ke dalam Surat Setoran Pajak yang akan dikirimkan ke kantor pajak. Kantor pajak memeriksa kesesuaian pajak, jika telah sesuai maka kantor pajak mengirimkan data jumlah tagihan kepada fungsi keuangan. Fungsi keuangan menerima data jumlah tagihan dari kantor pajak, kemudian mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar pajak.


(44)

43

Uang diberikan kepada kantor pajak sedangkan data jumlah tagihan digunakan oleh fungsi keuangan untuk mencatat jurnal pengeluaran kas dan menyimpan data jumlah tagihan urut tanggal. Setelah kantor pajak menerima pembayaran dari fungsi keuangan, kantor pajak mengirimkan bukti lunas kepada bagian keuangan yang kemudian disimpan urut tanggal. Namun jika Surat Setoran Pajak yang dikirimkan ke kantor pajak belum sesuai dengan perhitungan kantor pajak, maka Surat Setoran Pajak akan dikembalikan kepada fungsi keuangan untuk melakukan penghutangan kembali. Setelah fungsi keuangan melakukan penghitungan kembali Surat Setoran Pajak diserahkan kembali ke kantor pajak.

Flowchart 11. Flowchart Pengeluaran Kas ( Pembayaran Pajak )

PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( PEMBAYARAN PAJAK ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA KANTOR PAJAK FUNGSI KEUANGAN Ph as e MULAI LAPORAN KEUANGAN MENGHITUNG PAJAK DAN MENGISI SSP SSP A A SSP MENCOCOKKAN KESESUAIAN PAJAK SESUAI DATA JUMLAH TAGIHAN B SSP C B DATA JUMLAH TAGIHAN MENGELU ARKAN UANG DATA JUMLAH TAGIHAN MENCATAT JURNAL PENGELUARAN KAS DATA JUMLAH TAGIHAN D C UANG D SSP MENGHITUN G KEMBALI SSP F D UANG MENGINPUT PEMBAYARAN BUKTI LUNAS E E BUKTI LUNAS D YA TIDAK JURNAL PENGELUA RAN KAS F


(45)

44

Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut

best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :

1. Fungsi terkait

PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice

Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi fungsi keuangan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas dan fungsi akuntansi yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti

best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu laporan keuangan, SSP, data jumlah tagihan, dan bukti lunas. Namun terdapat perbedaan nama dokumen yang digunakan, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen cek dan voucher, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai bukti lunas.

3. Catatan yang dibuat

Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama dengan best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas. Dalam prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran pajak, PT. Tuan Takur Salatiga hanya mencatat jurnal pengeluaran kas saja.

Analisis Tambahan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Tuan Takur Salatiga terdapat kelemahan dan kekuatan dalam menerapkan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas. Adapun kekuatan tersebut adalah PT. Tuan Takur telah menggunakan dokumen dan catatan yang sesuai dengan best practice Mulyadi ( 2009 ), namun PT. Tuan Takur Salatiga menyesuaikan nama dokumen dengan


(46)

45

kebutuhan perusahaan. Selain itu pada PT. Tuan Takur Salatiga terjadi perangkapan fungsi kas, fungsi penagihan piutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Namun sejauh ini tidak pernah ada masalah, hal ini dikarenakan adanya kepercayaan pemilik kepada bagian keuangan dan pengawasan intern oleh pemilik. Sedangkan kekurangan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tuan Takur Salatiga adalah terjadinya penggabungan fungsi kas, fungsi hutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Hal ini dapat berdampak negatif bagi perusahaan karena dapat terjadi kecuranagn yaitu penggelapan kas.


(47)

46 PENUTUP

Kesimpulan

Sumber penerimaan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga adalah dari penjualan persediaan secara tunai dan penerimaan pelunasan pitang dari penjualan persediaan. Sedangkan sumber penggunaan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga adalah pelunasan hutang kepada supplier, pelunasan hutang jangka panjang, pembayaran biaya operasi yang berkaitan dengan usaha kayu, pembayaran untuk pembagian laba, pembayaran pajak, dan denda – denda.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tuan Takur Salatiga, disimpulkan bahwa prosedur penerimaan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi, dokumen, dan catatan akuntansi. PT. Tuan Takur Salatiga memiliki lima fungsi yang terkait penerimaan kas yaitu fungsi penjualan, fungsi keuangan, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi administrasi. Namun pada PT. Tuan Takur Salatiga terdapat perangkapan fungsi kas, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga ada delapan macam yaitu kartu pesanan, nota penjualan, slip setor bank, bukti pengiriman barang, faktur penjualan, bukti pembayaran angsuran, syarat – syarat kredit, dan kartu tagihan. Sedangkan catatan yang dibuat ada tiga macam yaitu jurnal penjualan, jurnal penerimaan ks, dan kartu persediaan.

Pada PT. Tuan Takur Salatiga juga sudah memiliki fungsi, dokumen, dan catatan akuntansi terkait prosedur pengeluaran kas. Ada enam fungsi yang terkait pengeluaran kas yaitu fungsi gudang, fungsi pembelian dan penerimaan, fungsi keuangan, fungsi produksi, supervisor peronalia, dan direktur. Namun dalam penerapan prosedur pengeluaran kas tersebut terdapat perangkapan fungsi kas, fungsi hutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga ada dua puluh satu macam yaitu purchase order, nota pembelian, bukti transfer, faktur pembelian, kartu tagihan hutang, kartu jam kerja karyawan, slip gaji, daftar gaji karyawan, karu identitas karyawan, kartu pesanan peralatan, kartu pesanan perlengkapan,


(48)

47

catatan sewa truk atau mesin, nota sewa, catatan angsuran, catatan denda, bukti pembayaran, laporan keuangan, laporan pembagian laba, data jumlah tagihan, SSP, dan bukti lunas. Sedangkan catatan akuntansi yang dicatat oleh PT. Tuan Takur Salatiga ada tiga macam yaitu jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan kartu persediaan.

Pada prosedur penerimaan kas terdapat perangkapan tugas fungsi kas, fungsi penagihan piutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Hal yang sama juga terjadi pada prosedur pengeluaran kas, yaitu terjadinya perangkapan tugas fungsi kas, fungsi hutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Fungsi keuangan tersebut mempunyai wewenang untuk mengeluarkan kas, menyimpan kas, dan melakukan pencatatan akuntansi, sedangkan pemilik hanya memberikan otorisasi saja. Hal inilah yang berakibat negatif karena dapat terjadi penggelapan kas. Seperti pada saat melakukan pembeliaan persediaan diperoleh diskon pembelian, namun oleh fungsi keuangan dicatat tidak diperoleh diskon pembelian. Jika hal tersebut terjadi maka pengeluaran kas perusahaan lebih besar dari yang seharusnya.

Saran dan Implikasi

Dengan adanya kelemahan pada PT. Tuan Takur Salatiga dapat diberikan saran sebagai berikut, sebaiknya untuk fungsi kas, fungsi akuntansi harus dipisahkan atau dipegang oleh orang yang berbeda. Fungsi kas, fungsi penagihan, fungsi hutang, dan fungsi akuntansi dapat dipegang oleh orang yang sama, tetapi pemilik harus melakukan pengawasan dan pemerikasaan yang lebih ketat, sehingga potensi terjadinya penggelapan kas dapat dikurangi.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penulisan penelitian ini adalah informasi yang disampaikan oleh pemilik tidak transparan. Seperti informasi mengenai potongan harga dan jatuh tempo hutang yang tidak dijelaskan secara lengkap oleh pemilik. Sehingga peneliti tidak dapat memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur pembayaran hutang.


(49)

48

DAFTAR PUSTAKA

Aftamiranda, Eline. 2010. Implementasi Prosedur Pengeluaran Kas Pada Kantor SatuanPolisi Pamong Praja Kota Palembang. Palembang.

Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jakarta Sukrisno, Agoes. 2004. Auditing Pemeriksaan Akuntan. Jakarta Baridwan, Zaki. 2009. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,Dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana Prenada Media Group.

Hendrite. 2011. Analisis Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Biak Numfor. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Manado

Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah Intermediate. Salemba Empat. Mulyadi. 2009. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Rahmawati, Emma Mutiara. 2009. Evaluasi Pengendalian Internal Terhadap ProsedurPenerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Taspen ( Persero ) Cabang Surakarta. Surakarta.

Sugiri, Slamet. 2009. Akuntansi Pengantar 2. Yogyakarta : UPP STIM YPKN Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu pengantar. Buku 1. Edisi 5. Jakarta:

SalembaEmpat.


(50)

49 Lampiran 1

Tabel 3. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas ( Penjualan Secara Tunai )

No. Best Practice Mulyadi tahun ( 2009 ) Penerapan di PT. Tuan Takur Salatiga Penjelasan 1. Fungsi yang terkait :

a. Fungsi penjualan, bertanggung jawab menerima order dari pembelian, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga ke bagian kas.

b. Fungsi kas, bertanggung jawab menerima kas dari pembeli.

c. Fungsi gudang, menyimpan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman. d. Fungsi pengiriman, membungkus barang

dan menyerahkan barang yang telah

Fungsi yang terkait :

a. Fungsi penjualan, bertanggung jawab

untuk membuat kartu pesanan,

mengembalikan kartu pesanan kepada pembeli jika barang yang dipesan tidak tersedia, dan menyimpan kartu pesanan.

b. Fungsi keuangan, menerima uang dari pembeli dan mencatatnya ke dalam

jurnal penerimaan kas. Bagian

keuangan ini merangkap fungsi kas dan fungsi akuntansi.

c. Fungsi gudang, mengeluarkan barang sesuai dengan pesanan kemudian

Pada PT. Tuan Takur Salatiga tidak ada bagian akuntansi karena fungsi keuangan merangkap pekerjaan yaitu melakukan pencatatan akuntansi dan bertanggung jawab atas keluar dan masuknya kas. Hal ini berakibat negatif karena berpontensi terjadi penggelapan kas.

Fungsi kas membuat catatan jurnal penerimaan kas untuk mencatat penerimaan uang yang berasal dari penjualan secara tunai. Namun tidak membuat catatan jurnal penjualan


(51)

50

dibayar harganya dari pembeli.

e. Fungsi akuntansi, sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.

menyerahkan ke bagian keuangan guna untuk membuat nota penjualan dan mencatat keluarnya barang ke dalam kartu pesediaan.

d. Fungsi pengiriman, menerima barang dari bagian keuangan kemudian mengirimkannya kepada pembeli.

digunakan untuk mencatat penjualan secara kredit.

2. Dokumen yang digunakan :

a. Faktur penjualan tunai, untuk mencatat berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai. b. Pita register kas, merupakan bukti

penerimaan kas yang dikeluarkan oleh bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

c. Credit card sales slip, dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang

Dokumen yang digunakan :

a. Kartu pesanan, untuk mencatat

pesanan dari pembeli.

b. Nota penjualan, untuk mencatat

jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pembeli ke bagian keuangan. c. Slip setor bank, digunakan sebagai

bukti bahwa pembeli sudah

melakukan pembayaran kepada

bagian keuangan.

d. Bukti pengiriman barang, bukti

Pada PT. Tuan Takur Salatiga tidak terdapat credit card sales slip karena PT. Tuan Takur tidak menggunakan pembayaran melalui kartu kredit. Slip setor bank diterima oleh fungsi kas setelah pembeli melakukan transfer pembayaran. Dokumen ini sama fungsinya seperti pita register kas dan bukti setor kas.

Pada PT. Tuan Takur tidak terdapat faktur penjualan COD karena semua


(52)

51

menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit.

d. Faktur penjualan COD ( Cash on

Delivery ), digunakan untuk merekam penjualan COD.

e. Bukti setor kas, dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

f. Rekap harga pokok penjualan,

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produksi yang dijual selama satu priode.

bahwa bagian pengiriman telah

mengirim barang kepada pembeli.

informasi penjualan sudah tercatat pada nota penjualan.

PT. Tuan Takur juga tidak

melakukan pencatatan harga pokok penjualan karena menurut pemilik semua biaya yang dibutuhkan untuk berproduksi sudah ada catatannya, dan catatan tersebut dibuat dan disimpan sendiri oleh pemilik.

Bukti pengiriman barang merupakan tanda bukti bahwa fungsi pengiriman benar – benar sudah mengirimkan barang kepada pembeli.

3. Catatan yang digunakan :

a. Jurnal penerimaan kas, digunakan oleh

fungsi akuntansi untuk mencatat

penerimaan kas.

Catatan yang digunakan :

a. Jurnal penerimaan kas, digunakan oleh bagian keuangan untuk mencatat penerimaan kas dari pembeli.

Pada PT. Tuan Takur Salatiga tidak menggunakan jurnal umum karena PT. Tuan Takur tidak melakukan pencatatan harga pokok produksi.


(53)

52

b. Jurnal umum, digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produksi yang dijual.

c. Kartu gudang, catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang.

b. Kartu persediaan, digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat keluar dan masuknya persediaan ke dalam gudang.

Karena semua biaya yang dibutuhkan untuk berproduksi pemilik sudah memiliki catatan tersendiri.

Tabel 4. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas ( Penagihan Piutang )

No. Best Practice Mulyadi tahun 2009 Penerapan di PT. Tuan Takur Salatiga Penjelasan 1. Fungsi yang terkait :

a. Fungsi penjualan, bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan mengisi surat order pengiriman serta bertanggung

jawab untuk membuat “back order” pada saat

diketahui tidak tersedianya persediaan untuk

Fungsi yang terkait :

a. Fungsi penjualan, bertanggung

jawab untuk membuat kartu

pesanan, mengembalikan kartu

pesanan jika barang yang dipesan tidak tersedia, dan menyimpan kartu pesanan.

b. Fungsi keuangan, bartanggung

Pada PT. Tuan Takur Salatiga tidak ada fungsi akuntansi dan fungsi penagihan karena fungsi keuangan merangkap pekerjaan

yaitu melakukan pencatatan

akuntansi, menagih piutang

kepada pelanggan, dan

bertanggung jawab atas keluar dan masuknya kas. Hal ini


(54)

53

memenuhi order dari pelanggan.

b. Fungsi kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

c. Fungsi gudang, menyimpan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman.

d. Fungsi pengiriman, bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan dan untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang.

e. Fungsi penagihan, bertanggung jawab

untuk membuat dan mengirimkan faktur

penjualan kepada pelanggan serta

menyediakan faktur bagi kepentingan

pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi

jawab untuk membuat fakyur

penjualan, melakukan penagihan piutang, mencatat jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.

c. Fungsi gudang, mengeluarkan

barang sesuai dengan pesanan kemudian menyerahkan ke bagian keuangan guna untuk membuat faktur penjualan, dan mencatat barang yangdikeluarkan ke dalam kartu pesediaan.

d. Fungsi pengiriman, menerima

barang dan faktur penjualan dari

bagian keuangan kemudian

mengirimkannya kepada pembeli. e. Fungsi administrasi, memeriksa

kesesuai syarat – syarat kredit. f. Pemilik, memberikan persetujuan

kepada bagian administrasi atas

berakibat negatif karena

berpontensi terjadi penggelapan kas.

Fungsi administrasi mempunyai tugas seperti fungsi kredit yaitu meneliti status kredit pelanggan, namun untuk otorisasi dilakukan oleh pemilik.


(1)

84 1. Fungsi yang terkait :

a. Fungsi hutang, menerima dokumen – dokumen dari bagian lain yang nantinya akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyimpan bukti pengeluaran uang.

b. Fungsi kas, menerima bukti pengeluaran uang dari bagian hutang, kemudian menulis jumlah uang yang harus dikeluarkan dalam cek dan memintakan tanda tangan kepada pihak yang berwenang.

c. Fungsi akuntansi, menerima bukti pembayaran dari bagian hutang kemudian menyimpan bukti pembayaran ke dalam file.

d. Fungsi pengawasan intern, bertugas memverifikasi pengeluaran – pengeluaran uang, termasuk mengecek penanggung

Fungsi yang terkait :

a. Fungsi keuangan, betanggung jawab untuk menghitung pajak, mengisi SSP, mengeluarkan uang, membuat jurnal pengeluaran kas,dan menyimpan dokumen.

Fungsi hutang hanya terlibat pada saat melakukan pembelian secara kredit, namun PT. Tuan Takur melakukan sewa truk atau mesin secara tunai.

Pada PT. Tuan Takur fungsi keuangan merangkap tugas fungsi kasir dan fungsi akuntansi untuk mengeluarkan uang dan membuat catatan akuntansi. Hal ini daoat berakibat negatif karena memungkinkan untuk terjadinya penggelapan uang.

Pada PT. Tuan Takur Salatiga tidak melibatkan fungsi pengawasan intern karena pengawasan dilakukan langsung oleh pemilik.


(2)

85 jawab pihak – pihak yang berwenang atas

dan selama proses pengeluaran uang. 2. Dokumen yang digunakan :

a. Dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barang atau jasa, merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung permintaan pengeluaran kas.

b. Cek, merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum dalam cek.

c. Voucher, digunakan sebagai permintaan yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat catatan kas keluar.

Dokumen yang digunakan :

a. Laporan keuangan, berisi informasi laba untuk menghitung besarnya pajak.

b. SSP, digunakan untuk menulis pajak yang disetorkan kepada kantor pajak. c. Data jumlah tagihan, diterima dari

kantor pajak mengenai besarnya pajak yang harus dibayarkan jika SSP dinyatakan benar oleh kantor pajak. d. Bukti lunas, diterima dari kantor pajak

jika fungsi keuangan telah membayar sejumlah uang kepada kantor pajak.

Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menghitung besarnya pajak yang nantinya dicatat dalam SSP.

Pada prosedur pembayaran pajak tidak terdapat dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barang atau jasa, karena dokumen ini digunakan pada saat melakukan pembelian persediaan barang atau jasa.

Data jumlah tagihan merupakan dokumen yang berisi besarnya tagihan pajak yang harus dibayarkan kepada kantor pajak jika SSP dinyatakan benar oleh kantor


(3)

86

pajak.

Bukti lunas merupakan bukti bahwa fungsi keuangan telah melakukan pembayaran, fungsinya sama seperti cek dan voucher.

3. Catatan yang digunakan :

a. Jurnal pengeluaran kas, merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi- transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran uang atau kas.

b. Register cek, digunakan untuk mencatat cek – cek perusahaan yang dikeluarkan untuk membayar hutanag kepada kreditur.

c. Buku pembantu hutang, digunakan untuk mencatat rincian hutang perusahaan kepada para kreditur.

d. Buku jurnal pembelian, digunakan untuk

Catatan yang digunakan :

a. Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat kas yang dikeluarkan berdasarkan nota pembelian.

Register cek, buku pembantu hutang, dan buku jurnal pembelian digunakan untuk prosedur pengeluaran kas atas pembelian persediaan, baik secara tunai maupun secara kredit. Sehingga dalam pembayaran pajak fungsi keuangan hanya mencatat jurnal pengeluaran kas.


(4)

87 mencatat transaksi pembelian secara


(5)

88 Lampiran 3 Faktur Penjualan

Tanggal : Kepada, Jl. Soekarno Hatta No. 64 Salatiga

Phone : ( 0298 ) 315066

No. Faktur :

Banyak Nama Barang Harga Satuan Diskon Jumlah

Tanda Terima, Hormat Kami,


(6)

89 Lampiran 4 Nota Penjualan

Tanggal : Kepada, Jl. Soekarno Hatta No. 64 Salatiga

Phone : ( 0298 ) 315066

No. Nota :

Banyak Nama Barang Harga Satuan Diskon Jumlah

Tanda Terima, Hormat Kami,