PENDAHULUAN Kudus Exhibition Center Penekanan Pada Arsitektur Post Modern.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Judul
: Kudus Exhibition Centre Penekanan pada Arsitektur Post

Judul

Modern
Kudus

: Salah satu kabupaten di propinsi Jawa Tengah.

Exhibition

: Suatu kegiatan untuk menyebar luaskan informasi dan promosi
yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi dan
pameran yang ada kaitannya dengan pariwisata.(Pendit, 1999)

Centre


: pusat dimana suatu tempat menjadi suatu pemusatan pusat
kegiatan (http://kamusbahasaindonesia.org,2015)

Arsitektur post modern: percampuran antara tradisional dengan nontradisional, gabungan setengah modern dengan setengah non-modern,
perpaduan antara lama dan baru(Charles Jenks,1970).
Jadi pengertian “Kudus Exhibition Centre Penekanan pada
Arsitektur Post Modern“ adalah sebuah bangunan yang menjadi pusat
kegiatan yang berhubungan dengan konferensi dan pameran yang memberikan
fasilitas dan sarananya di kudus dengan menerapkan konsep gabungan antara
tradisional dengan non-tradisional, gabungan setengah modern dengan
setengah non-modern, perpaduan antara lama dan baru.
1.2. Latar belakang
Exhibition Centre merupakan fasilitas gedung yang menjadi salah satu
syarat pada suatu kota untuk menjadikannya sebagai kota MICE (Meeting,
Incentive, Convention, dan Exhibition). Tidak hanya Event Nasional atau
Internasional saja bangunan ini akan bermanfaat untuk Event-event lokal
seperti acara seminar, konser musik, acara pernikahan, dan pameran menjadi
event-event yang biasa di selenggarakan digedung ini. Industri MICE sendiri
1


2

merupakan industri yang bergerak dibidang jasa akomodasi untuk kegiatan
MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition). Industri ini dalam
beberapa tahun terakhir sangat menguntungkan dunia dengan tercatat tahun
2006 saja menurut United Nation World Tourism Organization (UNWTO)
pemasukan sektor pariwisata mencapai U$ 733 Miliar dengan wisatawan dunia
mencapai 800 juta wisatawan. Industri ini juga menguntungkan indonesia
dengan pemasukan disektor pariwisata mencapai 255 miliar rupiah menurut
data satelit pariwisata Nasional.
Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas
wilayah mencapai 42.516 Ha yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kudus
merupakan daerah industri dan perdagangan, dimana sektor ini mampu
menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang besar terhadap
PDRB. Jiwa dan semangat wirausaha masyarakat diakui ulet, semboyan jigang
(ngaji dagang) yang dimiliki masyarakat mengungkapkan karakter dimana
disamping menjalankan usaha ekonomi juga mengutamakan mencari ilmu.
Dilihat dari peluang investasi bidang pariwisata, di Kabupaten Kudus terdapat
beberapa potensi yang bisa dikembangkan baik itu wisata alam, wisata budaya
maupun wisata religi. Bidang agrobisnis juga ikut memberikan citra pertanian

Kudus. Jeruk Pamelo dan Duku Sumber merupakan buah lokal yang tidak mau
kalah bersaing dengan daerah lain. Dalam hal seni dan budaya, Kudus
mempunyai ciri khas yang membedakan Kudus dengan daerah lain.
Diantaranya adalah seni arsitektur rumah adat Kudus, kekhasan produk bordir
dan gebyog Kudus. Keanekaragaman potensi yang dimiliki Kudus diharapkan
mampu menarik masyarakat luar untuk bersedia hadir di Kudus.
Tabel 1.1 Titik kegiatan/ bangunan yang mendukung adanya Exhibition Centre
No.

Jenis Kegiatan

Bangunan Pendukung
1. Griptha Hotel

1.

Penginapan

2. Kenari Asri Hotel
3. Salam Asri Hotel

4. Amantis Hotel

3

No.

Jenis Kegiatan

Bangunan Pendukung
5. @HOM Hotel Kudus
6. Hotel Central Kudus
7. Hotel Kings Kudus
8. Hotel Gajah Mada Rembang
9. Larasati Hotel
1. PT. Djarum

2.

Industri


2. PT. Nojorono
3. PT. Hartono Istana Teknologi
4. PT. Pura Barutama
1. Universitas Muria Kudus
2. STAIN Kudus

3.

Pendidikan

3. STIKES Cendekia Utama
4. STIKES Muhammadiyah Kudus
5. Akbid Marrdi Rahayu
6. Akbid Pemerintah Kabupaten Kudus

(sumber : http://kuduskab.go.id/, 2015)
1.2.1. Potensi Exhibition di Kudus
Kudus merupakan kota yang berkembang sebagai pusat
kegiatan bisnis, perdagangan , industri serta investasi dari kota-kota
diwilayah sekitarnya. Kudus merupakan daerah potensial sebagai

tempat diselenggarakannya kegiatan MICE. Untuk menunjang kegiatan
tersebut, diperlukan suatu gedung yang layak dengan fasilitas-fasilitas
penunjang. Selama ini kegiatan MICE di Kota Kudus diselenggarakan
di hotel Griptha, gedung JHK, gedung Graha Mustika untuk kegiatan
Meeting, Incentive, Convention, sedangkan untuk kegiatan Exhibition
biasanya diselenggarakan ditempat terbuka seperti alun-alun Kudus dan
lapangan sepak bola dengan fasilitas yang minim dan kebutuhan ruang
yang kurang memadahi. Di kota ini belum ada gedung khusus untuk

4

menunjang kegiatan MICE. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel
berikut :
Tempat

No.

1.

Griptha Hotel


Keterangan
 Kapasitas 200 orang
 Kegiatan Metting

2.

Gedung JHK

 Kapasitas 2000 orang
 Kegiatan Graduation,
Wedding, Conference.

3.

Gedung Graha Mustika

 Kapasitas 1000 orang
 Kegiatan Graduation,
Conference, Wedding,


5

4.

Alun-alun Kudus

 Luas 6.410m2
 Kegiatan Exhibition

Tabel 1.2. Tempat Convention and Exhibition yang ada di Kudus
(Sumber: Data Penulis, 2015)

Dengan adanya beberapa tempat convention dan Exhibition dikudus
bukan berarti kota kudus tidak membutuhkan wadah yang khusus untuk
mewadai kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan
Exhibition) karena di setiap tempat convention dan exhibiton di kudus
belum bisa dibilang dapat memenuhi kegiatan MICE dengan fasilitas
yang lengkap dan dapat memenuhi kapasitas pengunjung atau perserta
yang datang. Untuk kegiatan Exhibition di Kudus hanya bisa

dilaksanakan di alun-alun Kudus atau lapangan karna belum ada
bangunan yang khusus untuk kegiatan Exhibition.
1.2.2. Contoh Kegiatan Convention dan Exhibition di kudus
A. Kudus Expo 2014
Kegiatan ini dilakukan setiap tahun yang dipergunakan
sebagai

sarana

mempopulerkan

dan

mempromosikan

juga

dipergunakan sebagai sarana mngenalkan keaneka ragaman hasil
industri kecil di Kudus kepada dunia luar. Tradisi yang diperingati
sekali dalam satu tahun ini akan diperbesar setiap tahunnya , dari

tahun 2013 yang hanya berjumlah 40 stand, pada tahun 2014
ditambah menjadi dua kali lipat yaitu 80 stand dan akan bertambah
setiap tahunnya.

6

Dari kegiatan ini diharapkan dapat menarik perhatian
masyarakat luar Kudus. Dengan interaksi yang terlahir melalui acara
ini, kemajuan perindustrian di Kudus dapat dikenal masyarakat luas
yang bisa memperbaik pemasaran hasil indistri di Kota Kudus,
seperti konveksi, kuliner, kerajinan tangan, dan yang lainnya.

Gambar 1.1. Kudus Expo 2014
(Sumber: http://www.radiosuarakudus.com/2014/03/kudus-expokembali-digelar-pada-tahun-2014.html)

Dari satu permasalahan ini dapat disimpulkan bahwa
kertersediaan bangunan yang khusus untuk kegiatan Exhibition dan
fasilitas

yang


perkembangan

lengkap
MICE

sangat
dikudus

penting
dan

akan

untuk

menunjang

mendorong

laju

perekonomian di Kudus.
B. International Scholarship And Education Fair 2015
Pameran ini diadakan untuk menunjang laju perkembangan
pendidikan yang diselenggarakan di lapangan olahraga dan ruang
kelas SMA Muhammadiyah Kudus.

7

Gambar 1.2. Pameran Pendidikan dan Beasiswa
(Sumber: http://jadwalevent.web.id/international-scholarship-andeducation-fair-isef-2015)

Penempatan sebuah acara yang penting ini yang harusnya
ditempatkan di bangunan yang khusus kegiatan Exhibition dengan
fasilitas yang memadai sehingga dapat memberi kenyamanan pada
pengunjung atau peserta.
C. Pameran Aneka Produk
Pameran yang akan menampilkan beberapa karya siswa.
Mulai dari kaligrafi, penjualan album rebana Qudsiyyah Al
Mubarok, maupun buku-buku islami. Pelaksanaan kegiatan ini
dimulai dari hari Rabu tanggal 9 Dzulhijjah 1436 sampai dengan 11
Dzulhijjah 1436. Atau tanggal 23 September 2015 sampai dengan
25 September 2015.
Dengan adanya pameran yang diadakan di lapangan Desa
Peganjaran, Bae, tersebut, semua siswa bisa mempunyai semangat
untuk berkarya lebih baik lagi. Sehingga hasil tersebut bisa
ditampilkan dalam kegiatan bakti sosial tersebut.

8

Gambar 1.3. Pameran Aneka Produk
(Sumber: http://www.koranmuria.com/2015/09/24/18024/pelajarqudsiyyah-gelar-pameran-aneka-produk.html)

Dengan dibangunnya Exhibition centre seperti ini, maka perkembangan
MICE di kota Kudus dengan sendirinya akan menunjukan perkembangan yang
signifikan. Dan tentu dengan berkembangnya MICE tersebut akan mendorong
laju perekonomian Kudus menjadi kota metropolitan.
Dengan melihat potensi kota, dan keterbatasan fasilitas yang tersedia dikota
Kudus, maka diperlukan suatu fasilitas yang mampu mewadahi berbagai
kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition) dengan
segala fasilitas pendukungnya. Perencanaan bangunan Exhibition Centre di
Kudus ini diharapkan dapat menjadi landmark kota Kudus dengan
menampilkan bangunan yang berkonsep post modern sebagai citra dan karakter
bangunan.
Penekanan desain yang digunakan pada perencanaan perancangan ini
adalah penekanan desain arsitektur post modern. Arsitektur post modern adalah
konsep gabungan antara tradisional dengan non-tradisional, gabungan setengah
modern dengan setengah non-modern, perpaduan antara lama dan baru. Untuk
perencanaan dan perancangan Exhibition Centre ini yaitu gabungan antara ciri
khas kota kudus dengan Arsitektur Modern.

9

1.3. Perumusan masalah
1. Bagaimana menentukan site yang tepat untuk Exhibition Centre di Kudus
guna mendukung fungsi bangunan yang bersifat universal?
2. Bagaimana fungsi dari bangunan Exhibition Centre ?
3. Bagaimana mendesain kebutuhan ruang, tatanan ruang, besaran ruang
serta sistem peruangan yang mempunyai fleksibilitas dalam pemakaian
sehingga secara teknis mampu melayani kegitan konvensi dan pameran
sebagai fungsi utama maupun kegiatan-kegiatan yang lain secara
simultancons (secara serempak dalam waktu yang sama)?
4. Bagaimana mewujudkan desain Exhibition Centre di Kudus dengan
penekanan Arsitektur Post Modern yang menggabungkan antara ciri khas
Kota Kudus dengan Arsitektur Modern ?
1.4. Tujuan dan Sasaran
1.4.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui site yang tepat untuk Exhibition Centre di Kudus
guna mendukung fungsi bangunan yang bersifat universal.
2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi dari bangunan Exhibition
Centre.
3. Untuk mengetahui desain kebutuhan ruang, tatanan ruang, besaran
ruang serta sistem peruangan yang mempunyai fleksibilitas dalam
pemakaian sehingga secara teknis mampu melayani kegitan konvensi
dan pameran sebagai fungsi utama maupun kegiatan –kegiatan yang
lain secara simultancons (secara serempak dalam waktu yang sama).
4. Untuk mengetahui wujud dari desain Exhibition Centre di Kudus
dengan penekanan Arsitektur Post Modern.
1.4.2 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya desain Exhibition
Centre dikudus yang berhubungan dengan :
1. site yang tepat untuk Exhibition Centre di Kudus.

10

2. Fungsi bangunan Exhibition Center
3. Secara teknis mampu melayani kegitan konvensi dan pameran
sebagai fungsi utama maupun kegiatan –kegiatan yang lain secara
simultancons (secara serempak dalam waktu yang sama).
4. Penekanan pada Arsitektur Post Modern.
1.5. Lingkup pembahasan
Pembahasan berpedoman pada tujuan dan sarana yang telah ditentukan
dan menyangkut aspek-aspek dalam disiplin arsitektur dan hal-hal lain diluar
disiplin ilmu arsitektur akan dibahas sebatas bila memang menunjang
pembahasan perencanaan.
1.6. Metode pembahasan
Guna mendapatkan hasil yang optimal berdasarkan penjelasanpenjelasan dan data yang otentik, maka metodologi pembahasan sebagai
berikut :
1. Teknik pengumpulan data
a. Observasi.
b. Wawancara.
c. Studi banding.
d. Beberapa catatan dari instansi yang bersangkutan.
e. Studi perbandingan dengan beberapa tesis.
2. Sumber data
a. Data primer : instansi yang bersangkutan.
b. Data sekunder : buku, jurnal, karya ilmiah, dsb.
Teknik Analisis Data dengan metode Interaktif
Pengumpulan
data
Reduksi data

Penyimpulan
Sajian data

Diagram Metode Interatif

11

1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan penyusunan laporan Dasar Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur (DP3A) meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini berisikan tentang pengertian judul Kudus
Exhibition Centre, latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan
dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan
sitematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang tinjauan literatur dan studi-studi terkait
materi mengenai Kudus Exhibition Centre, untuk mendukung
kemudahan didalam perancangan objek yang akan dirancang yaitu
Exhibition Centre.
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi perencanaan
pembangunan Exhibition Centre serta aspek-aspek terkait yang
mempengaruhi pola perencanan tata ruang seperti aspek fisik, aspek
aktivitas, aspek kependudukan, serta aspek pengelolaan kebijakan
pembangunan.
BAB IV ANALISA PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN
DAN PERANCANGAN
Bab ini berisi tentang gagasan perencanaan, analisa dan konsep site,
analisa dan konsep arsitektur, analisa dan konsep struktur, analisa
dan konsep pengkondisian ruang.