PENGARUH PEMBERIAN MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewar

Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi Denyut
Jantung Pasien Pasca Anestesi Umum Di RSUD Dr Moewardi Surakarta (Rizka
Zakiyyatun Nafi’ah)

PENGARUH PEMBERIAN MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP
TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG
PASIEN PASCA OPERASI DENGAN ANESTESI
UMUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. MOEWARDI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh :

Rizka Zakiyyatun Nafi’ah
J 210.110.028

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

1

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

1

PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP
TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG
PASIEN PASCA OPERASI DENGAN ANESTESI
UMUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DR. MOEWARDI SURAKARTA
Rizka Zakiyyatun Nafi’ah*
Arina Maliya, S.Kep., M.Si. Med **
Enita Dewi, S.Kep., Ns., MN**
Abstrak

Respon stres selama operasi dan setelah operasi dengan segala
akibatnya perlu dikhawatirkan karena dapat meningkatkan mortalitas dan
morbiditas. Salah satu akibat dari respon stres adalah perubahan hemodinamik,
yang dapat dilihat pada perubahan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung.
Mengingat tingginya kejadian dan komplikasi yang diakibatkan oleh perubahan
tekanan darah dan frekuensi denyut jantung, maka dalam pengelolaan post
operasi di ruang pulih sadar dapat menggunakan terapi komplementer sebagai
terapi pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian murottal Al-Quran terhadap tekanan darah dan frekuensi denyut
jantung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Pre
experimental dengan non equivalent control grup design. Sample penelitian
adalah 30 pasien pasca operasi dengan anestesi umum di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta dengan teknik kuota sampling. Pengumpulan data menggunakan
monitor bed side dan analisis data dengan uji t-test. Hasil penelitian dengan

Independent sample t-test pada tekanan darah sistol diperoleh nilai p-value =
0,044, tekanan darah diastol dengan p-value = 0,049, dan frekuensi denyut
jantung dengan p-value = 0,432. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat
perbedaan tekanan darah sistol dan diastol pasien pasca operasi dengan
anestesi umum antara kelompok murottal Al-Quran dengan kelompok tanpa
murottal Al-Quran dan tidak terdapat perbedaan frekuensi denyut jantung pasien
pasca operasi dengan anestesi umum antara kelompok murottal Al-Quran
dengan kelompok tanpa murottal Al-Quran. Saran untuk penelitian selanjutnya
dengan tema yang sama hendaknya meningkatkan responden yang lebih
spesifik dan homogen sehingga hasil penelitian dapat lebih akurat.
Kata kunci:

tekanan darah, frekuensi denyut jantung, murottal Al-Quran, pasca
anestesi umum, pasca operasi.

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

2


EFFECT OF MUROTTAL AL-QURAN ON BLOOD PRESSURE AND
HEART RATE OF PATIENTS POST OPERATIVE UNDER
GENERAL ANESTHESIA IN HOSPITAL
DR. MOEWARDI SURAKARTA
By:
Rizka Zakiyyatun Nafi’ah

Stress response during surgery and after surgery with all its consequences
need to be feared because it can increase mortality and morbidity. One result of
the stress response is hemodynamic changes, which can be seen in blood
pressure and heart rate. High incidence of complications can be caused by blood
pressure and heart rate. Change in the management of postoperative recovery in
space conscious can use complementary therapies as a companion therapy. This
study aims to determine the influence of murottal Al-Quran on blood pressure and
heart rate. This research is a quantitative study with a Pre experimental with nonequivalent control group design. Sample study was 30 patients surgery with
general anesthesia in the Hospital Dr. Moewardi Surakarta with quota sampling
technique. The collecting data using bed side monitor and data analysis t-test.
Results of research by Independent sample t-test on systolic blood pressure
values obtained p-value = 0.044, diastolic blood pressure with a p-value = 0.049,

and the heart rate with a p-value = 0.432. Conclusions from this research is that
there are differences in systolic blood pressure and diastolic patients post surgery
with general anesthesia between treatment groups murottal Al-Quran with the
group without murottal Al-Quran and there are no differences in heart rate of
patients after surgery with general anesthesia between treatment groups murottal
Al-Quran with the group without murottal Al-Quran. Suggestions for further
research on the same theme should increase respondents more specific and
homogeneous so that research results can be more accurate.
Keywords: blood pressure, heart rate, murottal Al-Qur’an, post general
anesthesia, post operative.

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

PENDAHULUAN
Pembedahan atau operasi
merupakan tindakan invasif dengan
membuka bagian tubuh untuk
perbaikan.Pembedahan

biasanya
diberikan
anestesi
untuk
pengelolaan nyeri, tanda vital, juga
dalam
pengelolaan
perioperatif
untuk
mendukung
keberhasilan
pembedahan (Sjamsuhidajat dan
Wim De Jong, 2010). Hampir semua
pembedahan
menggunakan
anestesi
umum
(Lestari
dan
Nurcahyo, 2010). Anestesi umum

merupakan anestetik sistemik untuk
menghilangkan sensasi (the loss of
feeling) disertai hilangnya kesadaran
(Sjamsuhidajat dan Wim De Jong,
2010).
Anestesi
umum
sering
memiliki efek yang tidak diinginkan
sebagai tambahan dari efek yang
diharapkan pada sistem saraf pusat
(SSP).
Semua
obat
anestesi
intravena dan inhalasi menyebabkan
depresi sistem kardiovaskulardan
sistem respirasi (Gwinnutt, 2011).
Sebagian pasien mengalami
pemulihan dari anestesi dengan

lancar secara bertahap dan tanpa
keluhan,
namun
kenyataannya
akibat stres pasca bedah dan
anestesi sering dijumpai hal-hal
yang tidak menyenangkan (Latief,
Suryadi, dan Dachlan, 2007). Pasca
anestesi dapat terjadi gangguan
pernapasan,
gangguan
kardiovaskular atau sirkulasi, mual
muntah, dan gangguan faal lainnya
(Sjamsuhidajat dan Wim De Jong,
2010; Gwinnutt, 2011).
Gangguan sirkulasi pasca
anestesi yang sering dijumpai
adalah hipotensi, syok, dan aritmia
(Sjamsuhidajat dan Wim De Jong,
2010). Menurut Gwinnutt (2011)

hipotensi disebabkan oleh faktor
tunggal
atau
gabungan
dari
pengurangan
volume
sirkulasi,

3

penurunan curah jantung akibat
penyakit jantung iskemik atau
aritmia, dan vasodilatasi. Hipertensi
disebabkan oleh nyeri, hipoksemia,
hiperkarbia,
delirium,
dan
hipotermia.
Menurut Sjamsuhidayat dan

Wim De Jong (2010) gangguan
pernapasan pasca anestesi yang
muncul
adalah
hipoventilasi,
kemudian apabila menjadi lebih
berat akan menyebabkan apnea.
Menurut Gwinnutt (2011) hipoksemia
menjadi
komplikasi
utama
respiratorik.
Mual
muntah
merupakan gangguan yang jarang
menjadi fatal tetapi sangat tidak
nyaman. Gangguan pasca anestesi
lainnya yang dapat terjadi adalah
gangguan faal lainnya yang berupa
gangguan

kesadaran
(Sjamsuhidayat dan Wim De Jong,
2010).
Tanggapan stres selama
operasi dan setelah operasi dengan
segala akibatnya perlu dikhawatirkan
karena
dapat
meningkatkan
mortalitas dan morbiditas.Salah satu
akibat dari tanggapan stres adalah
perubahan
hemodinamik,
yang
dapat dilihat pada perubahan
tekanan darah dan frekuensi denyut
jantung (Tyaswiningsih dan Arifin,
2007). Apabila hal tersebut tidak
normal, maka akan menyebabkan
gangguan organ lain seperti jantung
dan paru (Lestari dan Nurcahyo,
2010).
Mengingat tingginya kejadian
dan komplikasi yang diakibatkan
oleh perubahan tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung, maka
dalam pengelolaan post operasi di
ruang
pulih
sadar
dapat
menggunakan terapi komplementer
sebagai terapi pendamping. Menurut
Potter dan Perry (2009) saat ini
terapi komplementer mengalami

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

peningkatan
ketertarikan
dan
penggunaan, salah satunya adalah
terapi
musik.
Menurut
Abdurrochman,
Perdana,
dan
Andhika
(2007)
musik
sering
dijadikan pilihan untuk relaksasi.
Selain musik ternyata murottal juga
dapat
menimbulkan
respon
relaksasi. Menurut Safitri (2012)
murottal adalah membaca Al-Quran
dengan
memfokuskan
pada
kebenaran bacaan dan lagu AlQuran. Penelitian dari Faradisi
(2012) pemberian murottal lebih
efektif
menurunkan
kecemasan
sebelum
operasi
dibandingkan
dengan terapi musik.
Murottal selain sebagai terapi
komplementer juga dapat digunakan
sebagai terapi kesehatan spiritual.
Menurut Abdurrochman, Perdana,
dan Andhika (2007) Sebagai muslim
biasa membaca Al-Quran dalam
berbagai kesempatan termasuk
untuk
penyembuhan
penyakit.
Menurut
Supriyadi
(2011)
mendengarkan
Al-Quran
dapat
mempercepat waktu pemulihan di
recovery room
pasca anestesi
umum, sehingga pemberian murottal
dapat digunakan sebagai terapi
komplementer pasca bedah atau
anestesi umum. Pernyataan Syed
(2001) dalam Istiqomah (2013)
menunjukkan bahwa membaca AlQuran
menyebabkan
respon
relaksasi yang ditandai dengan
penurunan tekanan darah dan
denyut
jantung.
Keadaan
ini
menimbulkan ketenangan pikiran
yang akan memicu pelepasan
serotonin,
enkephalin,
betaendorphins dan zat lainnya ke
dalam sirkulasi.
Studi pendahuluan telah
dilakukan di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta, yaitu rumah sakit negeri
kelas A yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis dan

4

subspesialis luas sehingga oleh
pemerintah
ditetapkan
sebagai
rujukan tertinggi atau sebagai rumah
sakit pusat. Jumlah pasien dengan
anestesi umum tahun 2014 di RS ini
adalah
1673
pasien.
Hasil
wawancara dengan dokter anestesi
RS ini diperoleh informasi bahwa
dalam sehari rata-rata terdapat 1
sampai
2
pasien
mengalami
ketidakstabilan tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung pasca
anestesi umum di ruang pulih sadar.
Dalam pengelolaan pasca operasi
atau anestesi diperlukan terapi
komplementer
yang
membantu
mencegah timbulnya penyulit pasca
anestesi. Pemberian murottal belum
menjadi pilihan terapi komplementer
dalam tindakan pasca anestesi,
tetapi pasien pasca anestesi di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
sebagian besar beragama Islam
(muslim) yang membutuhkan terapi
spiritual sebagai terapi pilihan.
Berdasarkan telaah pustaka,
penelusuran jurnal, dan penelitian
terdahulu telah diketahui bahwa
murottal
Al-Quran
dapat
menurunkan tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung. Namun
penelitian tentang pengaruh murottal
Al-Quran terhadap tekanan darah
dan frekuensi denyut jantung pada
pasien pasca operasi dengan
anestesi umum belum pernah
dilakukan terutama di Indonesia,
sehingga peneliti ingin mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang
sama atau tidak seperti penelitian
sebelumnya. Oleh sebab itu dan
hasil dari studi pendahuluan, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian
ini.
Tujuan penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
pengaruh
pemberian
murottal
Al-Quran
terhadap
tekanan
darah
dan
frekuensi denyut jantung pasien

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

pasca operasi dengan anestesi
umum di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
TINJAUAN PUSTAKA
Murottal Al-Quran
Murottal adalah membaca AlQuran dengan memfokuskan pada
kebenaran bacaan dan lagu AlQuran (Safitri, 2012). Al-Quran
berfungsi sebagai sistem perbaikan
(service system) baik yang bersifat
fisik maupun psikis, yang dikenal
sebagai syifa’ yang berarti obat,
penyembuh, dan penawar (Mirza,
2014).
Hasil
penelitian
dari
Istiqomah
(2013)
menunjukkan
peningkatan yang signifikan dari
tingkat endorfin responden dalam
dua kali pengamatan. Pernyataan
Ibrahim B. Syed (2001) dalam
Istiqomah (2013) tentang hasil
penelitian
Herbert
Benson dari Harvard University yang
menunjukkan bahwa doa, membaca
Al-Quran, dan mengingat Allah
(dzikir) akan menyebabkan respon
relaksasi yang akan menyebabkan
penurunan
tekanan
darah,
penurunan
oksigen
konsumsi,
penurunan denyut jantung dan
pernapasan.
Keadaan
ini
menimbulkan relaksasi ketenangan
pikiran
yang
akan
memicu
pelepasan serotonin, enkephalin,
betaendorphins dan zat lainnya ke
dalam sirkulasi.
Tekanan Darah
Tekanan
darah
adalah
kekuatan yang dihasilkan dinding
arteri dengan memompa darah dari
jantung (Potter dan Perry, 2009).
Menurut Aaronson dan Ward (2010)
tekanan darah arteri rata-rata adalah
sama dengan hasil curah jantung
(sekitar 5 L/menit saat istirahat) dan
resistensi perifer total (TPR normal

5

sekitar
0,02
PRU
(peripheral
resistence unit).
Nilai normal tekanan darah
dewasa berkisar dari 100/60 sampai
140/90. Rata-rata tekanan darah
normal biasanya 120/80 (Smeltzer
dan Bare, 2004).
Frekuensi Denyut Jantung
Frekuensi denyut jantung
merupakan jumlah denyut jantung
setiap menitnya. Frekuensi jantung
saat istirahat pada orang dewasa
rata-rata 60 sampai 80 denyut/menit
(Brunner dan Suddart, 2004).
Anestesi Umum
Anesthesia adalah suatu
keadaan
narkosis,
analgesia,
relaksasi, dan hilangnya refleks.
Anestetik terdiri dari dua jenis yaitu
anestesik umum yang mencegah
sensasi di seluruh tubuh dan
anestesi lokal, regional, epidural
atau
anestetik
spinal
yang
mencegah sensasi di bagian tubuh
tertentu (Smeltzer dan Bare, 2004).
Pengaruh anestesi untuk sistem
kardiovaskular yaitu:
a) Agen Anestesi
1. Menyebabkan
depresi
jantung
pada
tingkat
tertentu
yang
melemahkan
kontraktilitas jantung.
2. Beberapa
juga
menurunkan
stimulasi
simpatetis dari sistem
sistemik
yang
menyebabkan
vasodilatasi.
3. Efek
kombinasi
menyebabkan penurunan
tekanan darah sehingga
potensial
mengganggu
perfusi ke organ mayor,
terutama saat induksi.
b) Agen Volatil Inhalasi
Dapat menurunkan frekuensi
pelepasan dari SA node,

6

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

sehingga
AV
node
mengambil alih, menciptakan
ritme
‘junctional’
(EKG
memperlihatkan tidak ada
gelombang
P
atau
gelombang
P
tidak
berhubungan
dengan
kompleks QRS) (Keat, Bate,
Bown, dan Lanham, 2013).

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian
merupakan suatu strategi penelitian
dalam
mengidentifikasi
permasalahan
dan
untuk
mendefinisikan struktur penelitian
(Nursalam,
2008).
Rancangan
penelitian
ini
adalah
pre
experimental dengan non equivalent
control grup design. Penelitian ini
dalam
penempatan
kelompok
intervensi dan kelompok kontrol
tidak dilakukan randomisasi. Pada
kelompok intervensi pengambilan
data dilakukan sebelum intervensi
dengan
pretest
dan
setelah
intervensi dengan posttest, demikian
juga pada kelompok kontrol namun
tanpa
pemberian
intervensi
(Sugiyono, 2010).
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah pasien pasca operasi dengan
anestesi umum di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Jumlah pasien
dengan anestesi umum pada tahun
2014 adalah 1673 pasien. Sampel
penelitian adalah 30 pasien dengan
teknik kuota sampling.
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat
ukur berupa monitor bed side.
Pemberian
murottal
Al-Quran
menggunakan tape recorder dan
headphone.
Murottal
yang
digunakan adalah surat Ar-Rahman

dengan tempo 93,83 bpm.
Analisis Data
Analisa data pada penelitian ini
adalah bivariat. Untuk dapat menguji
dan menganalisa data digunakan
teknik t-test.

HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Tekanan Darah Sistol
Tabel 1. Tendensi Sentral Tekanan
Darah Sistol Kelompok
Intervensi dan Kontrol
Data Statistik
Minimum
Maksimum
Rata-rata
Standar deviasi

Intervensi
Kontrol
Pre
Post
Pre
Post
test
test
test
test
96
92
98
97
148
141
175
174
128,53 121,40 134,33 134,00
16,77 14,97 17.85 17,63

Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Tekanan Darah Sistol
Kelompok Kontrol
Kategori Tekanan
Darah Sistol
Hipotensi
Normal
Hipertensi
Total

Pre test
F
%
7%
1
60%
9
33%
5
15
100%

Post test
F
%
7%
1
60%
9
33%
5
15
100%

Tabel 3. Distribusi Frekuensi
Tekanan Darah Sistol
Kelompok Intervensi
Kategori Tekanan
Darah Sistol
Hipotensi
Normal
Hipertensi
Total

Pre test
F
%
2
13%
8
53%
5
33%
15
100%

Post test
F
%
2
13%
12
80%
1
7%
15
100%

Tekanan Darah Diastol
Tabel 4. Tendensi Sentral Tekanan
Darah Diastol Kelompok
Intervensi dan Kontrol
Data Statistik
Minimum
Maksimum
Rata-rata
Standar deviasi

Intervensi
Pre
Post
test
test
52
54
82
93
75,73 69,53
8,31
10,79

Kontrol
Pre
Post
test
test
55
55
95
96
76,67 76,47
10,46 10,02

7

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Tekanan Darah Diastol
Kelompok Kontrol
Kategori Tekanan
Darah Diastol
Hipotensi
Normal
Hipertensi
Total

Pre test
F
%
1
7%
12
80%
2
13%
15
100%

Post test
F
%
1
7%
12
80%
2
13%
15
100%

Tabel 6. Distribusi Frekuensi
Tekanan Darah Diastol
Kelompok Intervensi
Pre test
F
%
2
13%
11
74%
13%
2
15
100%

Kategori Tekanan
Darah Diastol
Hipotensi
Normal
Hipertensi
Total

Post test
F
%
2
13%
13
87%
0
0%
15
100%

Frekuensi Denyut Jantung
Tabel 7. Tendensi Sentral Frekuensi
Denyut Jantung Kelompok
Intervensi dan Kontrol
Data Statistik
Minimum
Maksimum
Rata-rata
Standar deviasi

Intervensi
Pre
Post
test
test
58
47
100
102
73,73 71,53
13,33 11,51

Kontrol
Pre
Post
test
test
47
48
96
98
75,80 75,07
13,19 12,71

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Denyut
Jantung Kelompok Kontrol
Kategori Frekuensi
Denyut Jantung
Bradikardia
Normal
Takikardia
Total

Pre test
F
%
2
13%
13
87%
0
0%
15
100%

Post test
F
%
1
7%
14
93%
0
0%
15
100%

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Denyut
Jantung Kelompok
Intervensi
Kategori Denyut
Jantung
Bradikardia
Normal
Takikardia
Total

Pre test
F
%
13%
2
80%
12
7%
1
15
100%

Post test
F
%
7%
1
86%
13
7%
1
15
100%

Pengaruh Pemberian Murottal AlQuran Terhadap Tekanan Darah
Pasien Pasca Operasi Dengan
Anestesi Umum

Analisis Paired Sample t-test
Tabel 10. Ringkasan Uji Paired
Sample t-test
Tekanan darah
Sistol kel.
Intervensi
Diastol kel.
Intervensi
Sistol kel. Kontrol
Diastol kel. Kontrol

Rerata
Pre
Post
128,53

121,40

pv
0,001

75,73

69,53

0,001

134,33
76,67

134,00
76,47

0,173
0,486

Hasil analisis Paired sample
t-test pada tekanan darah sistol
kelompok intervensi diperoleh nilai
thitung sebesar 5,223 dengan tingkat
signifikansi p-value 0,001 sehingga
keputusan uji adalah H0 ditolak yang
berarti terdapat perbedaan yang
signifikan tekanan darah sistol pre
dan post pada kelompok intervensi,
dimana rata-rata tekanan darah
sistol pada post test lebih rendah
dibandingkan pre test (121,40 <
128,53).
Selanjutnya hasil uji paired
sample t-test pada tekanan darah
diastol kelompok intervensi diperoleh
nilai thitung sebesar 6,546 dengan
tingkat signifikansi p-value 0,001
sehingga keputusan uji adalah H0
ditolak
yang
berarti
terdapat
perbedaan yang signifikan tekanan
darah diastol pre dan post pada
kelompok intervensi, dimana ratarata tekanan darah sistol pada post
test lebih rendah dibandingkan pre
test (69,53 < 75,73).
Hasil analisis Paired sample
t-test pada tekanan darah sistol
kelompok kontrol diperoleh nilai thitung
sebesar 1,435 dengan tingkat
signifikansi p-value 0,173 sehingga
keputusan uji adalah H0 diterima
yang
berarti
tidak
terdapat
perbedaan yang signifikan tekanan
darah sistol pre dan post pada
kelompok kontrol.
Hasil uji paired sample t-test
pada
tekanan
darah
diastol
kelompok kontrol diperoleh nilai thitung
sebesar 0,716 dengan tingkat
signifikansi p-value 0,486 sehingga

8

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

keputusan uji adalah H0 diterima
yang
berarti
tidak
terdapat
perbedaan yang signifikan tekanan
darah diastol pre dan post pada
kelompok kontrol.
Analisis Independent Sample ttest
Tabel 11. Ringkasan Uji
Independent Sample t-test
Tekanan darah
Pre test Sistol
Post test Sistol
Pre test Diastol
Post test
Diastol

Rerata
Intervensi Kontrol
128,53
134,33
121,40
134,00
75,73
76,67
69,53
76,47

Pv
0,367
0,044
0,812
0,049

Hasil analisis Independent
sample t-test pada pre test tekanan
darah sistol antara kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol
diperoleh nilai thitung sebesar 0,917
dengan tingkat signifikansi p-value
0,367 sehingga keputusan uji adalah
H0 diterima yang berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan
pre test tekanan darah sistol antara
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.
Hasil analisis Independent
sample t-test pada post test tekanan
darah sistol antara kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol
diperoleh nilai thitung sebesar 2,110
dengan tingkat signifikansi p-value
0,044 sehingga keputusan uji adalah
H0 ditolak yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan post test
tekanan
darah
sistol
antara
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol, dimana rata-rata tekanan
darah kelompok intervensi lebih
rendah
dibandingkan
kelompok
kontrol (121,40 < 134,00).
Hasil analisis Independent
sample t-test pada pre test tekanan
darah diastol antara kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol
diperoleh nilai thitung sebesar 0,214
dengan tingkat signifikansi p-value
0,812 sehingga keputusan uji adalah

H0 diterima yang berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan
pre test tekanan darah diastol antara
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.
Hasil analisis Independent
sample t-test pada post test tekanan
darah diastol antara kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol
diperoleh nilai thitung sebesar 2,061
dengan tingkat signifikansi p-value
0,049 sehingga keputusan uji adalah
H0 ditolak yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan post test
tekanan
darah
diastol
antara
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol, dimana rata-rata tekanan
darah kelompok intervensi lebih
rendah
dibandingkan
kelompok
kontrol (69,53 < 76,47).
Pengaruh
Terapi
Murottal
Terhadap
Frekuensi
Denyut
Jantung Pasien Pasca Operasi
Dengan Anestesi umum
Analisis Paired Sample t-test
Tabel 12. Ringkasan Uji Paired
Sample t-test
Frekuensi Denyut
Jantung
Kelompok
intervensi
Kelompok kontrol

Rerata
Pre
Post
73,73
71,53
75,80

75,07

pv
0,091
0,068

Hasil analisis Paired sample
t-test pada frekuensi denyut jantung
kelompok intervensi diperoleh nilai
thitung sebesar 1,815 dengan tingkat
signifikansi p-value 0,091 sehingga
keputusan uji adalah H0 diterima
yang
berarti
tidak
terdapat
perbedaan yang signifikan frekuensi
denyut jantung pre dan post pada
kelompok intervensi.
Selanjutnya hasil analisis
Paired sample t-test pada frekuensi
denyut jantung kelompok kontrol
diperoleh nilai thitung sebesar 1,976
dengan tingkat signifikansi p-value
0,068 sehingga keputusan uji adalah
H0 diterima yang berarti tidak

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

terdapat perbedaan yang signifikan
frekuensi denyut jantung pre dan
post pada kelompok kontrol.
Analisis Independent Sample ttest
Tabel 13. Ringkasan Uji
Independent Sample t-test
Frekuensi
Denyut
jantung
Pre test
Post test

Rerata
Intervensi
Kontrol
73,73
71,53

75,80
75,07

p-value
0,673
0,432

Hasil analisis Independent
sample t-test pada pre test frekuensi
denyut jantung antara kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol
diperoleh nilai thitung sebesar 0,427
dengan tingkat signifikansi p-value
0,673 sehingga keputusan uji adalah
H0 diterima yang berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan
pre test frekuensi denyut jantung
antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
Hasil analisis Independent
sample t-test pada post test
frekuensi denyut jantung antara
kelompok
intervensi
dengan
kelompok kontrol diperoleh nilai thitung
sebesar 0,798 dengan tingkat
signifikansi p-value 0,432 sehingga
keputusan uji adalah H0 diterima
yang
berarti
tidak
terdapat
perbedaan yang signifikan post test
frekuensi denyut jantung antara
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.

Pembahasan
Tekanan Darah
Pembedahan mengakibatkan
timbulnya respon stres berupa
perubahan
hormonal
dan
metabolisme.
Respon
stres
merupakan reaksi sistemik yang
ditandai dengan peningkatan sekresi
hormon hipofisis dan aktivasi sistem
saraf simpatis, selanjutnya aktivitas

9

sistem saraf simpatis menimbulkan
peningkatan tekanan darah dan
denyut jantung (Desborough, 2000).
Upaya
untuk
menekan
aktivitas sistem saraf simpatif salah
satunya
dengan
menggunakan
anestesi. Kemampuan anestesi dan
blokade saraf dapat memodifikasi
respon endokrin dan metabolik.
Anestesi
umum
merupakan
kelompok beragam bahan kimia
dengan kemampuan bersama untuk
menekan CNS (Central Nervous
System)
dan
menginduksi
kesadaran
reversibel.
Keadaan
farmakologi ini sangat berguna untuk
memungkinkan terjadinya operasi.
Anestesi umum dapat menghambat
aktivitas SSP (Sistem Saraf Pusat)
(Matta, 2008).
Efek anestesi umum pada
respon stres pembedahan dapat
dilihat dari obat-obat anestesi umum,
misalnya opioid yang mampu
menekan
sekresi
hormone
hipotalamus dan hipofisis. Morfin
menekan pelepasan corticotrophin
sehingga kortisol dan stress dalam
keadaan normal. Fentanil, sufentanil,
dan alfentanil menekan sekresi
hormone
hipofisis.
Namun
perubahan fisiologis yang begitu
mendalam dari tanggapan hipofisis
dan
hipotalamus
tidak
dapat
sepenuhnya dihambat oleh opioid.
Clonidin dapat memberikan stabilitas
hemodinamik
melalui
kegiatan
simpatolitiknya. Clonidin juga dapat
mengurangi simpatoadrenal dan
tanggapan
kardiovaskular
yang
disebabkan oleh rangsangan bedah
berbahaya.
Sebuah
agonis
menghambat respon stress yang
dimediasi oleh sistem saraf simpatis
(Desborough, 2000).
Penggunaan anestesi umum
pada
pembedahan
memiliki
keuntungan prosedur kerja lebih
cepat sehingga sering dilakukan
pada kasus-kasus dengan yang

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

mengutamakan kecepatan waktu,
penurunan insidensi hipotensi dan
juga ketidakstabilan kardiovaskular,
jalan napas, serta ventilasi tetap
terjaga dan terkontrol (Norris,2000;
Glosten, 2000).
Penelitian ini menunjukkan
bahwa sebagian besar tekanan
darah responden baik sistol maupun
diastol setelah operasi adalah
normal. Hal ini dikarenakan respon
stres yang ditandai dengan aktivasi
saraf simpatis yang menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung dapat
ditekan oleh obat-obat anestesi. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat
para ahli dan penelitian Flora (2014)
yang
menunjukkan
bahwa
responden operasi dengan anestesi
umum sebagian besar (94%)
memiliki tekanan darah yang normal
setelah operasi. Penelitian ini juga
menunjukkan
responden
yang
mengalami hipertensi dan hipotensi.
Hipertensi dapat disebabkan oleh
nyeri,
hipoksemia,
hiperkarbia,
delirium, dan hipotermia (Gwinnut,
2011). Hipotensi dapat disebabkan
oleh hipovolemia akibat perdarahan
dan sisa anestetik (Sjamsuhidajat
dan Wim De Jong, 2010).
Frekuensi Denyut Jantung
Setiap
prosedur
pembedahan
harus
menjalani
anestesi dan melalui tahap pasca
bedah yang terlebih dahulu dirawat
di ruang pemulihan. Fase pasca
operatif ini pasien dapat mengalami
kegawatan,
sehingga
perlu
pengamatan serius dan harus
mendapat
bantuan
fisik
dan
psikologis sampai kondisi umum
stabil. Prinsip dalam manajemen
postoperatif,
mempertahankan
denyut jantung dan tekanan darah
dalam
batas
normal
akan
memberikan hasil pembedahan yang
maksimal pada pasien selama masa

10

pemulihan (Kusumadewi, 2013).
Penggunaan pada pembedahan,
anestesi juga berfungsi untuk
mempertahankan denyut jantung
pasien. Hal tersebut sebagaimana
dikemukakan oleh Hartawan (2012)
yang menyatakan bahwa selama
anestesi, denyut jantung dan
tekanan darah dipertahankan dalam
batas normal. Sebagian besar
pasien
akan
mempertahankan
denyut jantung pasca operasi antara
50 hingga 100 denyut jantung per
menit.
Penelitian ini menunjukkan
bahwa sebagian besar frekuensi
denyut jantung setelah operasi
adalah normal. Hal tersebut sesuai
dengan penelitian Flora (2014) yang
menunjukkan bahwa responden
operasi dengan anestesi umum
sebagian besar (94%) memiliki laju
denyut jantung yang normal setelah
operasi.
Pengaruh Pemberian Murottal AlQuran Terhadap Tekanan Darah
Pasien Pasca Operasi Dengan
Anestesi umum
Setelah
pembedahan
selesai, pasien akan dipindahkan ke
recovery room. Dalam ruangan
tersebut, pasien akan menjalani
ektubasi.
Ekstubasi
dilakukan
segera setelah pasien tiba di
ruangan. Menurut Karmakar dan
Varsney (2008) tindakan ekstubasi
akan meningkatkan tekanan darah
dan frekuensi denyut jantung
sebesar 10-30% yang akan bertahan
selama 5-15 menit atau bisa
bertahan sampai periode pemulihan.
Tanggapan hemodinamik tersebut
dapat dilemahkan dengan intervensi
farmakologis. Menurut Jajo (2013)
mekanisme peningkatan tekanan
darah dan frekuensi denyut jantung
belum diketahui dengan jelas. Hal ini
dimungkinkan
dengan
rilisnya
katekolamin yang terjadi selama

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

periode stres dan tingginya tingkat
stimulasi simpatis. Karena ekstubasi
itulah baik kelompok intervensi
maupun kelompok kontrol akan
turun tekanan darahnya, namun
pada
kelompok
kontrol
tidak
signifikan.
Kelompok
intervensi
terjadi penurunan tekanan darah
yang lebih besar dibandingkan
dengan kelompok kontrol karena
adanya
intervensi
pemberian
murottal Al-Quran.
Penelitian yang dilakukan
oleh Salim (2013) menyatakan
bahwa tempo yang cepat dapat
meningkatkan tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung, sedangkan
musik bertempo lambat mempunyai
efek yang berlawanan yaitu dapat
menurunkan tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung.
Murottal yang digunakan
dalam penelitian ini mempunyai
tempo sebesar 93,83 bpm. Tempo
tersebut termasuk tempo lambat
yang mempunyai kisaran antara 60
sampai 120 bpm. Tempo lambat
merupakan tempo yang seiring
dengan detak jantung manusia,
sehingga
jantung
akan
mensinkronkan detaknya sesuai
dengan tempo suara (Dominick et
al., 2007 dalam Mayrani dan Hartati,
2013).
Suara
murottal
yang
bertempo
lambat
sebagai
gelombang
suara
yang
akan
diterima oleh daun telinga kemudian
menggetarkan membran timpani.
Setelah itu getaran diteruskan
hingga organ korti dalam kokhlea
dimana getaran akan diubah dari
sistem konduksi ke sistem saraf
melalui nervus auditorius (N.VIII)
sebagai impuls elektris. Impuls
elektris musik tersebut berlanjut ke
korteks auditoruis. Dari korteks
auditorius yang terdapat pada
korteks serebri, jaras pendengaran

11

berlanjut ke sistem limbik melalui
korteks limbik (Prasetyo, 2005).
Dari korteks limbik, jaras
pendengaran
dilanjutkan
ke
hipokampus, tempat salah satu
ujung
hipokampus
berbatasan
dengan nuklei amigdaloid. Amigdala
yang merupakan area perilaku
kesadaran yang bekerja pada tingkat
bawah sadar, menerima sinyal dari
korteks limbik lalu menjalarkannya
ke hipotalamus. Di hipotalamus yang
merupakan pengaturan sebagian
fungsi vegetatif dan fungsi endokrin
tubuh seperti halnya banyak aspek
perilaku
emosional,
jarak
pendengaran
diteruskan
ke
formation
retikularis
sebagai
penyalur impuls menuju serat saraf
otonom.
Serat
saraf
tersebut
mempunyai dua sistem saraf yaitu
sistem saraf simpatis dan sistem
saraf parasimpatis. Kedua sistem
saraf ini mempengaruhi kontraksi
dan relaksasi organ-organ (Guyton
dan Hall, 2007).
Murottal
dapat
memacu
sistem saraf parasimpatis yang
menyebabkan relaksasi (Asti, 2009
dalam Widyastiwi, 2015). Hal ini
sebagaimana dikemukakan oleh
Istiqomah (2013) bahwa doa,
membaca Al-Quran, dan mengingat
Allah (dzikir) akan menyebabkan
respon
relaksasi
yang
akan
menyebabkan penurunan tekanan
darah, penurunan oksigen konsumsi,
penurunan denyut jantung dan
pernapasan. Sebagai ejektor dari
relaksasi
ketenangan
pikiran,
midbrain
akan
melepaskan
serotonin,
enkephalin,
betaendorphin dan zat lainnya ke
dalam sirkulasi.
Serotonin berfungsi sebagai
neurotransmiter
nyeri
dan
pergerakan pada bagian nuklei
bawah, sedangkan pada nuklei atas
berfungsi sebagai siklus tidurbangun, suasana hati dan perilaku

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

emosi, seperti agresi dan depresi.
Serotonin yang sebelumnya disebut
sebagai
neurotransmiter
sistem
saraf pusat (SSP), juga merupakan
parakrin
vasokonstriksor
yang
dihasilkan oleh trombosit aktif.
Ketika kerusakan pembuluh darah
mengaktifkan
trombosit,
vasokrontriksi yang diperantarai
serotonin
selanjutnya
dapat
memperlambat kehilangan darah
(Silverthorn, 2013).
Endorphin, enkefalin, dan
dinorfin merupakan tiga famili dari
opioid endogen. Enkefalin dan
dinorfin disekresikan oleh neuron
yang berhubungan dengan jaras
nyeri. Opioid endogen β-endorfin
dihasilkan dari prohormon di sel
neuroendokrin hipotalamus. Zat-zat
tersebut memberikan efek analgesia
yang
akan
mengeliminasi
neurotransmitter rasa nyeri pada
pusat persepsi dan interpretasi
sensorik somatik otak (Silverthorn,
2013).
Hasil penelitian ini selaras
dengan penelitian yang dilakukan
Widyastuti (2015) yang menunjukan
hasil bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan pada tekanan darah
sistolik maupun diastolik pada lansia
sebelum dan sesudah diberikan
terapi murrotal pada lansia penderita
hipertensi.
Penelitian
ini
merekomendasikan bahwa murottal
Al-Quran adalah pilihan terapi
komplementer tanpa efek samping
yang aman dan mudah dilakukan
yang berguna untuk menurunkan
tekanan darah sehingga dapat
dijadikan sebagai terapi pendamping
pada pasien pasca bedah.
Pengaruh Pemberian Murottal AlQuran Terhadap Frekuensi Denyut
Jantung Pasien Pasca Operasi
Dengan Anestesi Umum
Hasil
penelitian
tentang
pengaruh
pemberian
murottal

12

terhadap frekuensi denyut jantung
pasien dengan anestesi umum
menunjukkan
tidak
terdapat
pengaruh
pemberian
murottal
terhadap frekuensi denyut jantung
pasien dengan anestesi umum di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Frekuensi denyut jantung pada
penelitian ini baik pada kelompok
intervensi maupun pada kelompok
kontrol
sama-sama
terjadi
penurunan. Hal tersebut diakibatkan
oleh ekstubasi. Ekstubasi akan
meningkatkan tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung selama 515 menit atau dapat bertahan
sampai periode pemulihan. Respon
hemodinamik
tersebut
dapat
dilemahkan
dengan
intervensi
farmakologi
(Karmarkar
dan
Varshney, 2008).
Penggunaan obat anestesi
selama
pembedahan
dapat
mempertahankan denyut nadi dalam
batas normal sebagai akibat dari
perubahan
mendadak
yang
disebabkan oleh reflek simpatis
karena respon stres pembedahan
(Sodikin, 2012).
Pemberian murottal Al-Qur’an
dengan tempo yang lambat serta
harmonis
dapat
menurunkan
hormon-hormon stres, mengaktifkan
hormon endorfin alami (serotonin).
Mekanisme ini dapat meningkatkan
perasaan
rileks,
mengurangi
perasaan takut, cemas, gelisah, dan
tegang, serta memperbaiki sistem
kimia tubuh sehingga menurunkan
tekanan
darah,
memperlambat
pernafasan, detak jantung, denyut
nadi, dan aktivitas gelombang otak
(Heru, 2008 dalam Siswantinah,
2011).
Hasil
penelitian
ini
menyimpulkan
tidak
terdapat
pengaruh
pemberian
murottal
terhadap frekuensi denyut jantung
pasien pasca operasi dengan
anestesi umum di RSUD Dr.

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

Moewardi Surakarta. Hasil penelitian
ini tidak sesuai dengan penelitian
terdahulu yaitu penelitian dari
Sodikin (2012) tentang pengaruh
terapi bacaan Al Qur'an melalui
media audio terhadap respon nyeri
pasien post operasi hernia di RS
Cilacap. Penelitian ini menyimpulkan
terdapat perbedaan pengaruh terapi
bacaan Al Qur'an terhadap denyut
nadi antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
Ketidaksesuaian penelitian ini
dengan penelitian terdahulu tentang
penurunan frekuensi denyut jantung
yang signifikan setelah diberikan
terapi murottal disebabkan oleh
waktu pengukuran frekuensi denyut
jantung.
Pengukuran
frekuensi
denyut jantung pada penelitian
terdahulu dilakukan di ruang rawat
inap (Sodikin, 2012), sedangkan
penelitian ini dilakukan di recovery
room. Pasien di dalam recovery
room masih dalam pengaruh obat
anestesi yang kuat karena obat
anestesi akan hilang dari tubuh
secara bertahap selama 48 jam
setelah
pembedahan
(Oxford
Radcliffe Hospitals NHS Trust,
2014). Sehingga hasil frekuensi
denyut jantung pasien di recovery
room dengan pasien pasca bedah di
ruang rawat inap akan berbeda.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Tekanan darah dan frekuensi
denyut jantung pasien pasca
operasi dengan anestesi
umum
tanpa
pemberian
murottal Al-Quran sebagian
besar adalah normal.
2. Tekanan darah dan frekuensi
denyut jantung pasien pasca
operasi dengan anestesi
umum dengan pemberian
murottal Al-Quran sebagian
besar adalah normal.

13

3. Terdapat perbedaan tekanan
darah pasien pasca operasi
dengan
anestesi
umum
antara kelompok murottal AlQuran dengan kelompok
tanpa murottal Al-Quran.
4. Tidak terdapat perbedaan
frekuensi denyut jantung
pasien pasca operasi dengan
anestesi
umum
antara
kelompok murottal Al-Quran
dengan
kelompok
tanpa
murottal Al-Quran
Saran
1. Bagi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pemberian murottal AlQur'an
mempengaruhi
perubahan tekanan darah pasien
pasca operasi menggunakan
anestesi umum. Berdasarkan
hasil penelitian ini, maka pihak
rumah sakit dapat menggunakan
murottal Al Qur'an sebagai terapi
komplementer
dan
spiritual
dalam perawatan pasien pasca
operasi dengan anestesi umum.
2. Bagi Keperawatan
Keperawatan sebagai profesi
hendaknya
senantiasa
meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan
perawatan
di
recovery room dan bersama
dengan
institusi
pelayanan
kesehatan menjadikan murottal
Al-Quran
sebagai
terapi
komplementer
dan
spiritual
pasca bedah dengan anestesi
umum.
3. Bagi Penelitian
Peneliti yang akan meneliti
tentang
tema
yang
sama
hendaknya
meningkatkan
responden yang lebih spesifik
dan homogen, sehingga hasil
penelitian yang dihasilkan dapat
bersifat lebih akurat.

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

DAFTAR PUSTAKA
Aaronson, Philip I., & Ward, Jeremy
P.T. (2010). At A Glance
Sistem Kardiovaskular (3rd ed.)
(Juwalita
Surapsari,
Penerjemah).
Jakarta:
Erlangga.
Abdurrochman, A. Perdana., &
S.Andhika, S (2008). Muratal
Al-Qur’an Alternatif Terapi
Suara Baru. ISBN: 978-9791165-74-7. V-41-48. Jurnal
Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi-II.
Desborough, J. P. (2000). The
Stress Response To Trauma
And Surgery. British Journal Of
Anaesthesia. 85 (1) : 109-17
(2000).
Faradisi, Firman. (2012). Efektifitas
Terapi Murotal dan Terapi
Musik terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pasien
Pra Operasi di Pekalongan.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol V
No 2 September 2012.
Flora, Lasmaria., Redjeki, Ike Sri., &
Wargahadibrata, A. Himendra.
(2014). Perbandingan Efek
Anestesi
Spinal
dengan
Anestsi
Umum
terhadap
Kejadian hipotensi dan Nilai
Apgar Bayi pada Seksio
Sesaria.
Jurnal
Anestesi
Perioperatif . [JAP. 2014; 2 (2):
105–16]
Glosten
B.
Anaesthesia
for
Obstetric. In: Miller RD, ed.
(2000). Anaesthesia. 5 th ed. .
Philadelphia
:
Churchill
Livingstone.
Guyton, Arthur C., & Hall, John E.
(2007). Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran (11th ed) (Irawati et
al). Jakarta: EGC.
Gwinnutt, Carl L. (2011). Catatan
Kuliah Anestesi Klinis (3rd ed)
(Diana Susanto, Penerjemah).
Jakarta: EGC

14

Hartawan, Dicky. (2012). Efektivitas
Pemberian Lidocain Intravena
1,5mg/kg/jam terhadap Nyeri
Pasca Laparatomi.
Artikel
Ilmiah.
Departemen/SMF
Anestesiologi
dan
Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Istiqomah, Indriana Noor. (2013).
Reduced Addiction In Drugs
Abusers Undergoing Dhikr At
Ponpes Inabah XIX Surabaya.
Folia Medica Indonesiana Vol.
49 No. 1 January – March
2013 : 8-11
Jajoo, Shruti Suhas,. Chaudhari,
Ashok R,. Singam, Amol., &
Chandak,
Aruna.
(2013).
Attenuation Of Hemodynamic
Responses To Endotracheal
Extubation : A Prospective
Randomised Controlled Study
Between Two Different Doses
Of Verapamil. International
Journal
Of
Biomedical
Research. ISSN: 0976-9633.
Journal Do1: 10. 7439/ijbr.
IJBR (2013) 04 (12).
Karmarkar, Swati & Varshney,
Seema.
(2008).
Tracheal
Extubation,
Continuing
Education In Anaesthesia.
Critical Care & Pain. Volume 8
Number 6 2008.
Keat, Sally., Bate, Simon Towned.,
Bown, Alexander., & Lanham,
Sarah. (2013). Anaesthesia On
The Move (Tjokorda Gede
Agung
Senaphati,
Penerjemah). Jakarta: Indeks.
Kusumadewi,
Juwita.
(2012).
Hubungan Pemberian Lidokain
Intravena
1,5
mg/kg/jam
terhadap
Perubahan
Laju
Denyut
Jantung
Pasca
Laparatomi. Laporan Hasil
Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
Kedokteran.
Universitas
Diponegoro.

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

Latief, Said A. Suryadi, Suryadi, A.
Kartini.,
&
Dachlan,
M.
Ruswan. (2007). Petunjuk
Praktis Anestesiologi (2 ed).
Jakarta: Bagian Anestesiologi
dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia.
Lestari, Ayu Puji. Nurcahyo, Widya
Isnanto. (2010). Perbedaan
Pemberian
Propofol
dan
Tiopental terhadap Respon
Hemodinamik pada Induksi
Anestesi Umum. Artikel Karya
Tulis
Ilmiah
Universitas
Diponegoro.
Matta, Jose A. (2008). General
Anesthetics
Activate
A
Nociceptive Ion Channel To
Enhance
Pain
And
Inflammation. PNAS/June 24,
2008/ Vol.105/No.25.
Mayrani, Eva Dwi dan Hartati, Elis.
(2013). Intervensi Terapi Audio
dengan Murottal Surat ArRahman terhadap Perilaku
Anak
Autis.
Jurnal
Keperawatan Soedirman (The
Soedirman
Journal
of
Nursing), Volume 8, No.2, Juli
2013.
Mirza, Iskandar. (2014). Sehat
Dengan Al-Quran. Bandung:
Salamadani.
Norris MC. (2000). Handbook of
Obstetric
Anaesthesia.
Philadelphia: Wolters Kluwer
Company.
Nursalam. (2008). Konsep dan
Penerapan
Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis, dan
Instrumen
Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Oxford Radcliffe Hospitals NHS
Trust. (2014). Information and
Advice
after
a
Surgical
Procedure Under a General
Anaesthetic.

15

Potter, Patricia A & Perry, Anne G.
(2009).
Fundamental
Keperawatan (7th ed) (Vols. 2)
(Adrina Ferderika Nggie dan
Marina Albar, Penerjemah).
Jakarta: Salemba Medika.
Prasetyo, E. P. (2005). Peran Musik
Sebagai
Fasilitas
dalam
Praktek Dokter Gigi Untuk
Mengurangi
Kecemasan
Pasien. Journal Universitas
Airlangga, 38(1), 41-44.
Safitri,
Evi
Maya.
(2012).
Meningkatkan
Kemampuan
Melafalkan
Surat
Pendek
melalui Media Audio dengan
Teknik Murottal pada Anak
Kelompok B TK Hasyim
Asy’ari Surabaya. Volume 01
Nomor 01 Tahun 2012, 0 –
216.
Salim, F. N (2013). Pengaruh Tempo
Musik Cepat dan Lambat
Terhadap Tekanan Darah dan
Denyut
Jantung.
Skripsi.
Universitas
Kedokteran
Maranatha Bandung.
Silverthorn, Dee Unglaub. (2013).
Fisiologi Manusia : sebuah
Pendekatan Terintegrasi (6th
ed)
(Staf
Pengajar
Departemen
Fisiologi
Kedokteran
FKUI,
Penerjemah). Jakarta: EGC.
Siswantinah.
(2011).
Pengaruh
Terapi
Murottal
Terhadap
Kecemasan Pasien Gagal
Ginjal Kronik yang Dilakukan
Tindakan
Hemodialisa
di
RSUD
Kraton
Kabupaten
Pekalongan.
Skripsi.
Universitas
Muhammadiyah
Semarang.
Sjamsuhidajat, R & Wim De Jong.
(2010). Buku Ajar Ilmu Bedah
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2004).
Buku
Ajar
Keperawatan
Medikal Bedah Brunner &
Suddarth (8th ed) (Vols. 2) (H.

Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi
Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta (Rizka Zakiyyatun Nafi’ah)

Y. Kuncara, Andry Hartono,
Monica Ester, Yasmin Asih,
Penerjemah). Jakarta: EGC.
Sodikin. (2012). Pengaruh Terapi
Bacaan
Al-Quran
Melalui
Media
Audio
Terhadap
Respon Nyeri Pasien Post
Operasi Hernia Di RS Cilacap.
Tesis. Universitas Indonesia.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Supriyadi. (2011). Efek Terapi
Bacaan Al-Quran Terhadap
Waktu Pemulihan Pasien Post
Operasi
Dengan
General
Anestesi Di Recovery Room
Badan Pengelola Rumah Sakit
Kabupaten
Pekalongan.
Proseding Seminar Nasional
Keperawatan
PPNI
Jawa
Tengah, 8 Juni 2011. 30.
Jurnal.unimus.ac id
Tyaswiningsih, Veronika Wardani &
Arifin, Johan (2007). Pengaruh
Induksi Suksinilkolin, Propofol,
dan
Atrakurim
terhadap
Tekanan Darah dan Frekuensi
Denyut Jantung pada Sectio
Caesaria.
Artikel
Ilmiah
Universitas Diponegoro.
Widyastuti, Ika Wahyu. (2015).
Pengaruh
Terapi
Murottal
Surah Ar-Rahman Terhadap
Perubahan Tekanan Darah
Pada Lanjut Usia (Lansia)
Penderita
Hipertensi
Di
Posyandu Lansia Kenanga
Wilayah
Kerja
UPK
Puskesmas
Siantan
Hulu
Kecamatan Pontianak Utara.
Naskah Publikasi. Program
Studi
Ilmu
Keperawatan.
Fakultas
Kedokteran.
Universitas Tanjungpura.

16

*Rizka
Zakiyyatun
Nafi’ah:
Mahasiswa S1 Keperawatan FIK
UMS. Jln A Yani Tromol Post 1
Kartasura
**Arina Maliya S.Kep, M.Si. Med:
Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A
Yani Tromol Post 1 Kartasura.
**Enita Dewi, S.Kep., Ns., MN: Dosen
Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani
Tromol Post 1 Kartasura

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASIEN Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

0 5 15

PENDAHULUAN Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

0 6 9

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

0 4 4

PENGARTEK Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Tekanan Darah Dan Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rs Dr. Moewardi Surakarta.

0 6 15

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASIEN Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Tekanan Darah Dan Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rs Dr. Moewardi Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Tekanan Darah Dan Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rs Dr. Moewardi Surakarta.

1 7 7

Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Tekanan Darah Sistol dan Frekuensi Denyut Jantung.

0 4 21

58089853 Perubahan Frekuensi Denyut Jantung Dan Tekanan Darah

0 1 29

PENGARUH PEMBERIAN MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASIEN PRE OPERASI DI RUANG TUNGGU KLIEN (HOLDING ROOM) RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 18

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH PEMBERIAN MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASIEN PRE OPERASI DI RUANG TUNGGU KLIEN (HOLDING ROOM) RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG - Repository Universitas Muham

0 0 7